Identifikasi Kesulitan Fungsional Belajar Siswa

8/18/23, 9:07 AM Identifikasi Kesulitan Fungsional Belajar Siswa
Identifikasi Kesulitan Fungsional Belajar Siswa

Di dalam konteks Pendidikan inklusif di Indonesia, digunakan istilah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) atau siswa dengan
disabilitas. Saat ini tengah terjadi pergeseran pendekatan pendidikan inklusif dari pendekatan medis (ketunaan) ke
pendekatan fungsionalitas belajar. Oleh karenanya, dikenal pula istilah siswa dengan kesulitan fungsional belajar. Secara
esensi, istilah ini memiliki arti yang sama dengan ABK atau siswa dengan disabilitas.
Pengisian Format ini bertujuan untuk membantu:
1. guru dalam mengidentifikasi kesulitan fungsional belajar yang dialami siswa tertentu dan mendapatkan ide
penyesuaian pembelajaran untuk siswa dengan kesulitan fungsional belajar
2. kepala sekolah dalam memberikan dukungan fasilitas dan program yang dibutuhkan untuk mengurangi kesulitan
belajar siswa
3. orang tua/wali melakukan pendampingan belajar yang sesuai kebutuhan siswa
4. pemerintah dan/atau pihak lain dalam merancang program atau kebijakan yang relevan.
Saat mengisi format, sebaiknya berkomunikasi dengan orang tua/wali siswa dan guru lain di sekolah yang mengetahui profil
belajar siswa.
Pilih pernyataan yang tepat terkait DATA yang sedang diisi:
Data UJI COBA dalam rangka mencoba instrumen
Data RIIL sesuai dengan kondisi siswa
I. Data Pengisi Instrumen

Nama Lengkap
aaaaaa
Status Pengisi Instrumen
Guru dari siswa
Orangtua/wali dari siswa
Mahasiswa yang menjalankan program kampus
Relawan
Lainnya
Program Kampus
Kampus Mengajar
KKN
PLP
Magang
Lainnya
https://ee.humanitarianresponse.info/x/HrQmbe1i 1/17
Nama Lembaga Relawan
II. Data Siswa - Satuan Pendidikan

Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN)
Nama Satuan Pendidikan
Status Satuan Pendidikan
Negeri
Swasta
Jenjang Satuan Pendidikan
TK/RA
SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA/SMK
Provinsi
Kabupaten
Kecamatan
III. Data Siswa - Profil

Nama Lengkap Siswa
Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)
Kelas
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
yyyy-mm-dd
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Bahasa yang digunakan di rumah
Bahasa Indonesia
Bahasa Daerah
Bahasa Daerah di Rumah
Riwayat penyakit kronik (bila ada)
IV. Profil Keluarga

Alamat Siswa
Siswa tinggal bersama
Ayah dan Ibu
Ayah saja
Ibu saja
Wali
IV. Profil Keluarga - Ayah

Nama Ayah
Pekerjaan Ayah
Buruh/Karyawan Tanpa Kontrak
Pegawai/Karyawan Kontrak/Tetap
Pekerja Migran
Petani/Nelayan/Peternak
Profesional
Wiraswasta
Tidak Bekerja
Lainnya
IV. Profil Keluarga - Ibu

Nama Ibu
Pekerjaan Ibu
Pekerja Migran
Profesional
Wiraswasta
Tidak Bekerja
Lainnya
IV. Profil Keluarga - Wali

Nama Wali
Hubungan Wali dengan
Pekerjaan Wali
Pekerja Migran
Profesional
Wiraswasta
Tidak Bekerja
Lainnya
V. Identifikasi Awal
Berikut ini adalah jenis kesulitan fungsional belajar yang dapat diidentifikasi menggunakan format ini:
1. Kesulitan Penglihatan: Kesulitan mata untuk melihat sesuatu dengan jelas, seperti wajah orang, objek, tulisan atau
gambar di papan tulis atau buku baik ketika menggunakan kacamata/lensa kotak atau tidak.
2. Kesulitan Pendengaran: Kesulitan telinga untuk mendengarkan berbagai macam suara, temasuk suara manusia,
musik baik dengan atau tanpa alat bantu pendengaran.
3. Kesulitan Motorik Kasar: Kesulitan siswa/i untuk melakukan gerakan fisik yang membutuhkan peran otot utama pada
tubuh seperti tangan, kaki, batang tubuh. Kegiatan motorik kasar termasuk keseimbangan dan koordinasi antar
anggota tubuh seperti merangkak, jalan dan berlari.
4. Kesulitan Motorik Halus: Kesulitas fungsional gerak dan koordinasi jari adalah kesulitan siswa/i dalam menggunakan
tangan dan jari untuk pekerjaan atau tugas yang membutuhkan ketelitian, seperti menulis, menggambar, memegang
pensil, mengambil benda kecil atau mengancing baju.
5. Kesulitan Berbicara: Kesulitan siswa/i untuk berbicara dan dipahami dengan jelas dengan bahasa yang paling
lazim/familiar digunakan.
6. Kesulitan Berpikir/Kognitif: Kesulitan siswa/i dalam mengikuti proses pembelajaran, mempelajari keterampilan dan
konsep akademik, memahami beberapa instruksi/langkah dalam suatu tugas dan melakukan tugas-tugas sederhana
seperti membuka tas sekolah, meletakkan buku dan pensil di atas meja, mengerjakan pekerjaan rumah, merawat diri
sendiri (toilet, berpakaian, makan) dibandingkan dengan siswa/i lain yang seusia.
7. Kesulitan Membaca/Disleksia: Kesulitan siswa/i di bidang literasi dibandingkan dengan dengan siswa/i lainnya yang
seusia, misalnya: kesadaran dan kemampuan menggunakan fonemik, mengeja, menulis, mengucapkan kata-kata dan
pemahaman.
8. Kesulitan Perilaku/Perhatian: Kesulitan siswa/i dalam mengelola perilaku diri sendiri, berkonsentrasi, menerima
perubahan rutinitas, dan berteman. Hal ini termasuk perilaku agresif, destruktif, atau melukai diri, marah, tidak
mampu menangani frustasi, menjadi pengganggu atau penentang, kurang fokus, dan gelisah.
9. Kesulitan Emosi: Kesulitan siswa/i yang berhubungan dengan emosi yang berlebihan terkait depresi dan kecemasan.
Gejala bisa dilihat dari mudahnya seseorang untuk marah, kehilangan minat, kelelahan, susah atau terlalu banyak
tidur, keinginan untuk bunuh diri, perasaan tidak berharga dan rasa bersalah.
Apakah
diduga memiliki satu atau lebih kesulitan fungsional di atas?
Ya
Tidak
V. Kesulitan Fungsional 1: Penglihatan

Kesulitan Penglihatan:
Kesulitan mata untuk melihat sesuatu dengan jelas, seperti wajah orang, objek, tulisan atau gambar di papan tulis atau buku
baik ketika menggunakan kacamata/lensa kotak atau tidak.
Apakah
menunjukkan gejala kesulitan penglihatan?
Ya
Tidak
Berdasarkan pengamatan Anda, pilih gejala-gejala berikut yang terdapat pada

. Gejala dapat dipilih lebih dari satu.
Tidak dapat melihat cahaya
Kerusakan nyata pada kedua bola mata
Peradangan yang terus menerus pada kedua bola mata
Sering meraba dan tersandung sewaktu berjalan di tempat terang
Bola mata terus bergerak
Tidak mampu mengenali orang pada jarak 6 (enam) meter
Melihat sesuatu selalu didekatkan ke mata
V. Kesulitan Fungsional 2: Pendengaran

Kesulitan Pendengaran: Kesulitan telinga untuk mendengarkan berbagai macam suara, temasuk suara manusia, musik baik
dengan atau tanpa alat bantu pendengaran.
Apakah
menunjukkan gejala kesulitan pendengaran?
Ya
Tidak

Sama sekali tidak bisa mendengar
Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
Sering memperhatikan gerak bibir atau mulut orang yang berbicara
Tidak ada reaksi terhadap bunyi/suara di dekatnya
Tidak merespon saat dipanggil berkali-kali
Meminta lawan bicara mengulangi yang dikatakan
Sering mendekatkan/memiringkan kepala untuk mendengar
Suara lawan bicara harus dikeraskan agar dapat didengar
V. Kesulitan Fungsional 3: Motorik Kasar

Kesulitan Motorik Kasar: Kesulitan siswa/i untuk melakukan gerakan fisik yang membutuhkan peran otot utama pada tubuh
seperti tangan, kaki, batang tubuh. Kegiatan motorik kasar termasuk keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh
seperti merangkak, jalan dan berlari.
Apakah
menunjukkan gejala kesulitan motorik kasar?
Ya
Tidak

Hanya dapat bergerak dan berjalan dengan alat bantu dan bantuan orang lain (semua anggota gerak lumpuh, layu,
atau tidak memiliki anggota gerak)
Jari-jari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam
Sebagian anggota gerak (kaki dan tangan) tidak lengkap
Bisa bergerak dan berjalan sendiri dengan alat bantu atau bantuan orang lain
Gerak yang ditampilkan menunjukkan kekakuan atau tremor
V. Kesulitan Fungsional 4: Motorik Halus

Kesulitan Motorik Halus: Kesulitas fungsional gerak dan koordinasi jari adalah kesulitan siswa/i dalam menggunakan tangan
dan jari untuk pekerjaan atau tugas yang membutuhkan ketelitian, seperti menulis, menggambar, memegang pensil,
mengambil benda kecil atau mengancing baju.
Apakah
menunjukkan gejala kesulitan motorik halus?
Ya
Tidak

Kesulitan dalam menggunakan tangan dan jari, serta memerlukan ALAT BANTU KHUSUS atau BANTUAN ORANG
LAIN
Kesulitan dalam memegang dan menggunakan benda-benda kecil dan memerlukan BANTUAN ORANG LAIN
Kesulitan dalam memegang dan menggunakan benda-benda kecil, tetapi dapat MENGERJAKAN SENDIRI
V. Kesulitan Fungsional 5: Berbicara

Kesulitan Berbicara: Kesulitan siswa/i untuk berbicara dan dipahami dengan jelas dengan bahasa yang paling lazim/familiar
digunakan.
Apakah
menunjukkan gejala kesulitan berbicara?
Ya
Tidak

Tidak bisa berbicara sama sekali
Tampak berusaha keras untuk mengeluarkan kata-kata
Kata yang diucapkan tidak jelas sehingga sulit dipahami lawan bicara
Kata yang diucapkan ketika berbicara sangat terbatas
Bila berbicara kata-katanya sering terbalik
Gagap dalam berbicara
V. Kesulitan Fungsional 6: Berpikir

Kesulitan Berpikir/Kognitif: Kesulitan siswa/i dalam mengikuti proses pembelajaran, mempelajari keterampilan dan konsep
akademik, memahami beberapa instruksi/langkah dalam suatu tugas dan melakukan tugas-tugas sederhana seperti
membuka tas sekolah, meletakkan buku dan pensil di atas meja, mengerjakan pekerjaan rumah, merawat diri sendiri (toilet,
berpakaian, makan) dibandingkan dengan siswa/i lain yang seusia.
Apakah
menunjukkan gejala kesulitan berpikir/kognitif?
Ya
Tidak

Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai dengan kemampuan anak seusianya
Tidak bisa melakukan kegiatan yang menuntut kemampuan berfikir (misalnya menyelesaikan masalah sederhana,
konsep abstrak)
Kesulitan memahami instruksi-instruksi sederhana
Sulit mempertahankan ingatan terhadap informasi yang baru saja didapat
Dapat memahami informasi hanya bila dijelaskan berulang-ulang
Memerlukan tambahan waktu untuk belajar namun dapa tbelajar secara mandiri
V. Kesulitan Fungsional 7: Membaca/Disleksia

Kesulitan Membaca/Disleksia: Kesulitan siswa/i di bidang literasi dibandingkan dengan dengan siswa/i lainnya yang seusia,
misalnya: kesadaran dan kemampuan menggunakan fonemik, mengeja, menulis, mengucapkan kata-kata dan pemahaman.
Apakah menunjukkan gejala kesulitan membaca?
Ya
Tidak

Kesulitan mengenali dan membedakan huruf, seperti: b dan d, p dan q, u dan n, angka 6 dan 9, dan 17 dan 71
Sering terbolak-balik menyebutkan kata, menambah atau mengurangi bagian kata, misalnya menyebut "pesawat"
menjadi "sepawat"
Mengalami perkembangan bicara yang lambat (guru perlu konfirmasi ke orang tua)
Sering mengalami kesulitan koordinasi gerak motorik misalnya sering jatuh, sering tersandung (bukan karena
kesulitan penglihatan atau kesulitan motorik kasar)
V. Kesulitan Fungsional 8: Perilaku/Perhatian/Sosialisasi

Kesulitan Perilaku/Perhatian/Sosialisasi: Kesulitan siswa/i dalam mengelola perilaku diri sendiri, berkonsentrasi, menerima
perubahan rutinitas, dan berteman. Hal ini termasuk perilaku agresif, destruktif, atau melukai diri, marah, tidak mampu
menangani frustasi, menjadi pengganggu atau penentang, kurang fokus, dan gelisah.
Apakah
menunjukkan gejala kesulitan perilaku/perhatian/sosialisasi?
Ya
Tidak

Menunjukkan perilaku agresif ke orang lain, seperti menggangu, menyakiti, mengambil/melanggar hak orang lain
Menunjukkan perilaku yang sangat aktif, seperti: tidak bisa diam, jalan mondar-mandir/berputar-putar, dan memukul-
mukul pintu atau meja, sengaja merusak sarana/barang di sekolah
Lebih senang menyendiri, menarik diri dari pergaulan, dan atau tidak membentuk pergaulan yang terbuka
Sering memaksakan keinginannya atau selalu mau menang sendiri
Sering mengabaikan/melanggar aturan di sekolah
Sulit menjalin hubungan pertemanan atau bekerjasama dengan anak-anak yang lain
V. Kesulitan Fungsional 9: Emosi

Kesulitan Emosi: Kesulitan siswa/i yang berhubungan dengan emosi yang berlebihan terkait depresi dan kecemasan. Gejala
bisa dilihat dari mudahnya seseorang untuk marah, kehilangan minat, kelelahan, susah atau terlalu banyak tidur, keinginan
untuk bunuh diri, perasaan tidak berharga dan rasa bersalah.
Apakah
menunjukkan gejala kesulitan emosi?
Ya
Tidak

Sering menyakiti diri sendiri
Sering mengamuk tak terkendali bila tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkannya
Sering terlihat sedih, cemas, ketakutan, dan atau marah tanpa sebab yang jelas
Sering menyendiri, melamun, dan tiba-tiba menangis tanpa sebab yang jelas
Mudah terangsang emosinya/emosional/mudah marah
Perhatiannya mudah terpecah/sulit berkonsentrasi
VI. Hasil Identifikasi

Siswa DIDUGA TIDAK MEMILIKI kesulitan fungsional belajar.
Siswa DIDUGA MEMILIKI kesulitan fungsional berikut:
- Kesulitan Penglihatan Berat
- Kesulitan Penglihatan Sedang
- Kesulitan Penglihatan Ringan
- Kesulitan Pendengaran Berat
- Kesulitan Pendengaran Sedang
- Kesulitan Pendengaran Ringan
- Kesulitan Motorik Kasar Berat
- Kesulitan Motorik Kasar Sedang
- Kesulitan Motorik Kasar Ringan
- Kesulitan Motorik Halus Berat
- Kesulitan Motorik Halus Sedang
- Kesulitan Motorik Halus Ringan
- Kesulitan Berbicara Berat
- Kesulitan Berbicara Sedang
- Kesulitan Berbicara Ringan
- Kesulitan Berpikir/Kognitif Berat
- Kesulitan Berpikir/Kognitif Sedang
- Kesulitan Berpikir/Kognitif Ringan
- Kesulitan Membaca/Disleksia Berat
- Kesulitan Membaca/Disleksia Sedang
- Kesulitan Membaca/Disleksia Ringan
- Kesulitan Perilaku/Perhatian/Sosialisasi Berat
- Kesulitan Perilaku/Perhatian/Sosialisasi Sedang
- Kesulitan Perilaku/Perhatian/Sosialisasi Ringan
- Kesulitan Emosi Berat
- Kesulitan Emosi Sedang
- Kesulitan Emosi Ringan
VII. Rekomendasi
Berikut ini rekomendasi dukungan yang dapat diberikan kepada :
Rekomendasi Dukungan Umum:
1. Kenali bakat dan kelebihan siswa dan bantu ia untuk terus mengasahnya sehingga memiliki rasa percaya diri yang kuat
2. Sampaikan hasil identifikasi kepada orang tua/wali siswa dan membahas penyesuaian yang dibutuhkan di rumah
(silakan merujuk pada dokumen Menjadi Orang Tua Hebat untuk Anak dengan Disabilitas yang dikembangkan
Kemendikbudristek
3. Sampaikan hasil identifikasi kepada kepala sekolah/madrasah sehingga menjadi dasar sekolah melakukan upaya
mengurangi kesulitan belajar siswa
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Penglihatan Berat:
1. Kenalkan lingkungan sekolah sehingga siswa mengenal lingkungan sekolah dengan baik
2. Gunakan media audio dan benda asli dalam proses pembelajaran
3. Anjurkan orang tua melatih penggunaan alat pendukung seperti tongkat, reglet, pen, dll.
4. Minta dukungan Dinas Pendidikan dan Kemenag untuk Guru Pembimbing Khusus untuk membaca Braille, atau rujuk ke
SLB bila tidak ada GPK
5. Tonton link ini untuk informasi tambahan: https://www.youtube.com/watch?v=JGVYlH0hZ8M
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Penglihatan Sedang:
1. Tempatkan posisi duduk paling depan dan memastikan pencahayaan yang cukup (misal dekat jendela)
2. Sediakan bahan bacaan dengan ukuran huruf yang lebih besar
3. Anjurkan agar orang tua/wali memeriksakan anak ke puskesmas atau dokter mata
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Penglihatan Ringan:
1. Tempatkan posisi duduk paling depan dan memastikan pencahayaan yang cukup (misal dekat jendela)
2. Gunakan multimedia (LCD, Audio)
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Pendengaran Berat:
1. Latih anak komunikasi menggabungkan gerakan bibir serta gerakan tubuh

2. Optimalkan penggunaan media visual seperti LCD, kartu huruf, kartu gambar, video untuk memaksimalkan indera
yang ada
3. Kenali sistem isyarat bahasa Indonesia (SIBII) di link ini: https://www.youtube.com/watch?v=4DZnZv3weBw. Ajarkan
pada semua siswa di kelas sehingga semua anak belajar bahasa isyarat dengan menyenangkan
4. Anjurkan orang tua untuk merujuk anak ke dokter sehingga dapat alat bantu dengar
5. Minta dukungan Dinas Pendidikan dan Kemenag untuk Guru Pembimbing Khusus untuk membantu dengan bahasa
isyarat, atau rujuk ke SLB
6. Tonton link ini untuk tips mengajar membaca: https://www.youtube.com/watch?v=d5Ih2ZlnfM4
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Pendengaran Sedang:
1. Perbanyak kegiatan yang melibatkan kemampuan visual seperti menggambar, menulis, dll.
2. Latih anak memahami gerakan bibir untuk memahami bahasa melalui ujaran dan gunakan bahasa isyarat semampu
Anda
3. Tonton link ini untuk informasi tambahan: https://www.youtube.com/watch?v=WokEIdDZEZA
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Pendengaran Ringan:
1. Sediakan media belajar berupa gambar, teks atau benda konkrit yang dapat memaksimalkan fungsi indera yang ada
2. Tempatkan anak di depan untuk mempermudah memperhatikan gerak bibir guru
3. Tonton link ini untuk informasi tambahan: https://www.youtube.com/watch?v=WokEIdDZEZA
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Motorik Kasar Berat:
1. Tempatkan anak di barisan paling depan dan dekat pintu untuk memudahkan akses keluar masuk kelas dan ke papan
tulis
2. Latih otot-otot gerak melalui berbagai kegiatan seperti bergoyang, angkat beban, dll.
3. Rancang proses pembelajaran yang membuat anak banyak bergerak dan membawa beban sesuai kemampuannya
4. Perbanyak pembelajaran dengan interaksi langsung secara lisan dan mengurangi kegiatan tulis menulis
5. Minta dukungan Dinas Pendidikan dan Kemenag untuk Guru Pembimbing Khusus bila Anda tidak dapat menangani,
atau rujuk ke SLB
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Motorik Kasar Sedang:
1. Tempatkan anak di barisan paling depan dan dekat pintu untuk memudahkan akses keluar masuk kelas dan ke papan
tulis
2. Anjurkan kepada orang tua untuk menyediakan waktu khusus melatih anak berjalan dengan menggunakan alat
pendukung
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Motorik Kasar Ringan:

Tempatkan anak di barisan paling depan dan dekat pintu untuk memudahkan akses keluar masuk kelas dan ke papan tulis
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Motorik Halus Berat:
1. Perbanyak kegiatan yang memberi kesempatan anak belajar meniru aktivitas orang lain (misalnya menggunakan
gunting, memegang sendok dan garpu saat makan, bermain ayunan, dll)
2. Tonton link ini untuk ide kegiatan lain: https://www.youtube.com/watch?v=PhcmFYUkVvs
3. Minta dukungan Dinas Pendidikan dan Kemenag untuk Guru Pembimbing Khusus bila kesulitannya sama sekali tidak
bisa Anda atasi, atau rujuk ke SLB bila tidak ada GPK
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Motorik Halus Sedang
1. Gunakan media seperti adonan tepung, plastisin/lilin, atau tanah liat untuk melatih motorik halus
2. Berikan karet atau bahan lain pada alat tulis siswa sehingga bisa lebih mudah digenggam
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Motorik Halus Ringan
1. Gunakan media seperti adonan tepung, plastisin/lilin, atau tanah liat untuk melatih motorik halus
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Berbicara Berat
1. Maksimalkan gerak bibir dan gerak tubuh untuk mengekspresikan materi pembelajaran
2. Tempatkan siswa lain sebagai pendamping untuk membantu menguatkan informasi dan pesan dari gerakan bibir dan
gerak tubuh guru
bisa Anda atasi, atau rujuk ke SLB bila tidak ada GPK
4. Tonton link ini untuk informasi dan tips tambahan: https://www.youtube.com/watch?v=MDUWDIEpZaM
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Berbicara Sedang
1. Koordinasi dengan orang tua untuk melatih pengucapan siswa

2. Gunakan metode pembelajaran yang memberi kesempatan lebih aktif berbicara
3. Sampaikan materi pembelajaran secara berulang-ulang sehingga siswa bisa berlatih ulang
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Berbicara Ringan
1. Sediakan waktu khusus untuk melatih pengucapan kata-kata yang masih sulit diucapkan
2. Memberi kesempatan kepada anak berlatih mengucapkan kata-kata yang sulit diucapkannya
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Berpikir/Kognitif Berat
1. Kurangi dan sederhanakan konsep dengan cara mengaitkan dengan kehidupan siswa sehari-hari
2. Sampaikan informasi secara berulang-ulang untuk menguatkan pemahaman dan membantu agar anak tidak lupa
3. Gunakan tutor sebaya sebagai pendamping
4. Lakukan pembelajaran berkelompok untuk memperkuat pemahaman dan keterlibatan antar siswa
5. Tonton link ini untuk mendapatkan informasi dan tips tambahan: https://www.youtube.com/watch?v=BNHTNQoFQMY
bisa Anda atasi dan siswa menjadi lebih parah, atau rujuk ke SLB bila tidak ada GPK
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Berpikir/Kognitif Sedang
1. Kurangi dan sederhanakan konsep dengan cara mengaitkan dengan kehidupan siswa sehari-hari
2. Sampaikan informasi secara berulang-ulang untuk menguatkan pemahaman dan membantu agar anak tidak lupa
3. Gunakan tutor sebaya sebagai pendamping
4. Lakukan pembelajaran berkelompok untuk memperkuat pemahaman dan keterlibatan antar siswa
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Berpikir/Kognitif Ringan
1. Kurangi materi pembelajaran sesuai kemampuan siswa

2. Sederhanakan konsep dengan cara mengaitkan dengan kehidupan siswa sehari-hari
3. Gunakan media-media konkrit
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Membaca/Disleksia Berat
1. Latihkan anak membedakan bunyi dalam bahasa lisan

2. Ajarkan keterampilan fonologis dan kesadaran fonem kepada anak
3. Gunakan kombinasi media pembelajaran kartu, angka dan symbol-silmbol terkait huruf, kata yang sering
salah/terbalik, bertukar dalam penyebutannya oleh anak
4. Untuk informasi dan tips tambahan silahkan menonton link: https://www.youtube.com/watch?v=Kvw1kVg2-6Y&t=0s
bisa Anda atasi dan siswa menjadi lebih parah, atau rujuk ke SLB bila tidak ada GPK.
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Membaca/Disleksia Sedang
1. Gunakan media kartu huruf

2. Mulailah pembelajaran pengenalan bunyi dan pengucapan huruf
3. Ajarkan huruf yang sering didengar dan digunakan anak dalam berbicara
4. Sampaikan pembelajaran berulang-ulang
5. Untuk informasi dan tips tambahan silahkan menonton link: https://www.youtube.com/watch?v=AVh17sA7qfQ
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Membaca/Disleksia Ringan
1. Gunakan media kartu huruf

2. Mulailah pembelajaran pengenalan bunyi dan pengucapan huruf
3. Ajarkan huruf yang sering didengar dan digunakan anak dalam berbicara
4. Sampaikan pembelajaran berulang-ulang
5. Untuk informasi dan tips tambahan silahkan menonton link: https://www.youtube.com/watch?v=AVh17sA7qfQ
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Perilaku/Perhatian/Sosialisasi Berat
1. Persiapkan rencana pembelajaran secara terstruktur: system yang konsisten, jadwal regular tidak berubah-ubah,
ruang/tempat belajar yang sama, dan ditangani guru yang sama
2. Bangun motivasi belajar dengan pemberian imbalan langsung secara konsisten dan nyata dari setiap pencapaiannya
3. Fasilitasi hubungan teman sebaya melalui:
Pendamping anak yang lebih tua sebagai model peran yang positif
Beri kesempatan membantu/bermaian dengan anak yang lebih muda
4. Fasilitasi penguatan perhatian, antara lain melalui:
Sampaikan instruksi secara jelas dan singkat

Minta anak mengulangi instruksi
Berikan tugas pendek, cepat dan sifatnya kinestetik
Gunakan lembar petunjuk langkah-demi langkah
Representasikan pemikiran/pesan dalam bentuk gambar/diagram atau isyarat visual
Perdengarkan suara yang dapat menenangkan atau membuat suasana nyaman anak dalam mengerjakan tugas
Berikan jedah istirahat dalam proses pembelajaran
5. Fasilitasi pengendalian prilaku, antara lain melalui:
Tekankan kepada anak perbedaan mode di dalam kelas dan di luar kelas (mis breaktime)
Beri kesempatan menenangkan diri sebelum memasuki kelas
Beri kesempatan latihan gerak tubuh/peregangan dalam proses pembelajaran
Gunakan "time out" melepaskan anak dari kelompok agar menyadari kesalahan yang dilakukan
Beri kesempatan anak untuk melepaskan energi berlebih
6. Koordinasikan dengan orang tua/wali tentang pendampingan yang perlu dilakukan di rumah
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Perilaku/Perhatian/Sosialisasi Sedang
1. Lakukan pendekatan personal kepada anak untuk mengetahui kegiatan yang dapat membuatnya bisa fokus
2. Posisikan anak duduk bersama seorang temannya yang memahami karakternya
3. Pilah materi dan tugas ke dalam beberapa bagian sesuai kemampuan anak
4. Gunakan media audio dan visual yang sesuai dengan kegiatan yang disenangi anak
5. Yakinkan anak bahwa dia mampu mengerjakan dan menyelesaikan tugas dengan baik
6. Ingatkan bahwa setiap tugas memiliki batas waktu
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Perilaku/Perhatian/Sosialisasi Ringan
1. Lakukan persiapan dengan kegiatan yang disukai anak yang dapat menguras energinya hingga dia siap untuk mulai
belajar
2. Gunakan media audio dan visual yang dapat meransang minat dan perhatian anak.
3. Atur tempat duduk dalam kelas secara baik yang memudahkan interaksi dan sosialisasi antar anak dan guru
4. Posisikan anak duduk bersama seorang temannya yang memahami karakternya
5. Atus posisi duduk anak secara berkelompok untuk memfasilitasi sosialisasi dan kerjasama antar anak
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Emosi Berat
1. Rancang pembelajaran yang terstruktur disertai dengan harapan-harapan yang jelas

2. Kondisikan suasana pembelajaran yang ramah, akrab, dan interaktif antara guru dan anak
3. Rancang kegiatan pembelajaran secara integrative dengan modifikasi perilaku anak.
4. Untuk informasi dan tips tambahan, silahkan tonton: https://youtu.be/TBxd55ySgCo
5. Koordinasikan dengan orang tua untuk penanganan psikologi anak dengan konsultasi kepada psikolog, psikiater atau
praktisi yang relevan
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Emosi Sedang
1. Arahkan dan latih fokus/perhatian anak secara intens

2. Gunakan metode pembelajaran bervariasi yang memberi kesempatan kepada anak terlibat aktif dalam proses
pembelajaran.
3. Rancang kegiatan pembelajaran secara cermat dan hindari kegiatan yang dapat memicu emosi anak
Rekomendasi Dukungan untuk Kesulitan Emosi Ringan
1. Arahkan dan latih fokus/perhatian anak

2. Gunakan metode pembelajaran bervariasi dan beri kesempatan kepada anak terlibat aktif dalam proses
pembelajaran.
3. Berikan umpan balik yang cepat dan perhatian yang lebih intens
IDENTIFIKASI SELESAI untuk siswa . Silahkan klik "Submit". Selanjutnya, Anda dapat melakukan identifikasi untuk siswa
berikutnya.
Siswa diduga TIDAK memiliki kesulitan fungsional belajar. Silahkan klik "Submit".

Identifikasi Kesulitan Fungsional Belajar Siswa

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Identifikasi Kesulitan Fungsional Belajar Siswa

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

8/18/23, 9:07 AM Identifikasi Kesulitan Fungsional Belajar Siswa

Identifikasi Kesulitan Fungsional Belajar Siswa

Pengisian Format ini bertujuan untuk membantu:

Pilih pernyataan yang tepat terkait DATA yang sedang diisi:

Data UJI COBA dalam rangka mencoba instrumen

Data RIIL sesuai dengan kondisi siswa

I. Data Pengisi Instrumen

Status Pengisi Instrumen

Guru dari siswa

Orangtua/wali dari siswa

Mahasiswa yang menjalankan program kampus

Nama Lembaga Relawan

II. Data Siswa - Satuan Pendidikan

Nama Satuan Pendidikan

Status Satuan Pendidikan

Jenjang Satuan Pendidikan

III. Data Siswa - Profil

Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)

Bahasa yang digunakan di rumah

Bahasa Daerah di Rumah

Riwayat penyakit kronik (bila ada)

IV. Profil Keluarga

Siswa tinggal bersama

Ayah dan Ibu

IV. Profil Keluarga - Ayah

Buruh/Karyawan Tanpa Kontrak

IV. Profil Keluarga - Ibu

Buruh/Karyawan Tanpa Kontrak

IV. Profil Keluarga - Wali

Hubungan Wali dengan

Buruh/Karyawan Tanpa Kontrak

V. Kesulitan Fungsional 1: Penglihatan

Berdasarkan pengamatan Anda, pilih gejala-gejala berikut yang terdapat pada

Tidak dapat melihat cahaya

Kerusakan nyata pada kedua bola mata

Peradangan yang terus menerus pada kedua bola mata

Sering meraba dan tersandung sewaktu berjalan di tempat terang

Bola mata terus bergerak

Tidak mampu mengenali orang pada jarak 6 (enam) meter

Melihat sesuatu selalu didekatkan ke mata

V. Kesulitan Fungsional 2: Pendengaran

Berdasarkan pengamatan Anda, pilih gejala-gejala berikut yang terdapat pada

Sama sekali tidak bisa mendengar

Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi

Sering memperhatikan gerak bibir atau mulut orang yang berbicara

Tidak ada reaksi terhadap bunyi/suara di dekatnya

Tidak merespon saat dipanggil berkali-kali

Meminta lawan bicara mengulangi yang dikatakan

Sering mendekatkan/memiringkan kepala untuk mendengar

Suara lawan bicara harus dikeraskan agar dapat didengar

V. Kesulitan Fungsional 3: Motorik Kasar

Berdasarkan pengamatan Anda, pilih gejala-gejala berikut yang terdapat pada

Jari-jari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam

Sebagian anggota gerak (kaki dan tangan) tidak lengkap

Gerak yang ditampilkan menunjukkan kekakuan atau tremor

V. Kesulitan Fungsional 4: Motorik Halus

Berdasarkan pengamatan Anda, pilih gejala-gejala berikut yang terdapat pada

V. Kesulitan Fungsional 5: Berbicara

Berdasarkan pengamatan Anda, pilih gejala-gejala berikut yang terdapat pada

Tidak bisa berbicara sama sekali

Tampak berusaha keras untuk mengeluarkan kata-kata

Kata yang diucapkan ketika berbicara sangat terbatas

Bila berbicara kata-katanya sering terbalik

Gagap dalam berbicara