Bab Ii Tru
Bab Ii Tru
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian teori
1. Motivasi Belajar
Belajar adalah suatu proses perubahan sikap, kebiasaan tingkah laku dan
pengetahuan pada diri individu. Belajar merupakan suatu latihan atau pengalaman,
tujuan tertentu (Fitriani, 2011). Dengan tercapainya motivasi belajar, maka peserta
Motivasi adalah salah satu aspek yang sangat berpengaruh dalam proses
demikian dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang berprestasi rendah belum
tentu disebabkan oleh kemampuan yang rendah, tetapi mungkin disebabkan oleh
atau menguasai materi pelajaran yang sedang berlangsung. Tanpa motivasi, pesta
didik tidak akan tertarik dan serius dalam mengikuti pembelajaran. Sebaliknya,
dengan adanya motivasi yang tinggi, peserta didik akan tertarik dan terlibat aktif
bahkan berinisiatif dalam proses pembelajaran (Gingtings, 2008). Oleh karena itu,
6
7
Ada tiga kelompok yang dapat memotivasi belajar peserta didik oleh guru
a. Motivasi belajar yang tinggi. Nilai ulangan harian dan ujian blok, nilai
kognitif dan psikomotor berada dalam rentang antara 8-10 dengan nilai
afektif tinggi.
b. Motivasi belajar yang sedang. Nilai ulangan harian dan ujian blok, nilai
kognitif dan psikomotor berada dalam rentang antara 6-7 serta nilai afektif
sedang.
c. Motivasi belajar rendah. Nilai ulangan harian dan ujian blok, nilai kognitif
dan psikomotor berada dalam rentang 1-5 serta nilai afektif rendah.
ciri-ciri seperti yang dikatakan Brown dalam Mulyati (2013) yaitu: a) Tertarik
pada guru artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh, b) tertarik pada
kelompok kelas, e) ingin identitas dirinya diakui oleh orang lain, f) tindakan,
kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri, g) selalu mengingat pelajaran
ciri-ciri tersebut dapat timbul dengan adanya kerjasama atau belajar secara
Ada dua sumber motivasi dalam belajar, yaitu motivasi ekstrinsik dan
motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi dari luar diri peserta didik
yang apabila diberikan secara terus menerus maka akan menimbulkan motivasi
interinsik dalam diri peserta didik. Motivasi intrinsik lebih berpengaruh daripada
8
motivasi eksterinsik karena motivasi ini yang akan menggerakkan individu dan
a. Adanya bukti yang jelas tentang keterlibatan, kreativitas, dan rasa menikmati
b. Adanya suasana hati (mood) yang positif seperti keseriusan dan keceriaan.
f. Berusaha keras dan tidak cepat menyerah dalam menghadapi kesulitan belajar
berlangsung. Melalui motivasi belajar yang tinggi, maka peserta didik akan
POE ini adalah salah satu model pembelajaran untuk menggali pemahaman
konsep peserta didik dengan cara melakukan tiga tugas utama, yaitu prediksi,
9
Predict : pada tahap pertama, meminta peserta didik untuk memprediksi hasil
Observe : pada tahap kedua, guru menunjukkan suatu proses atau demonstrasi
Explain : pada tahap ketiga, meminta peserta didik untuk membedakan antara
Langkah kerja pada model POE, yaitu peserta didik diminta untuk
komentar antara hasil prediksinya dan hasil observasinya (Kala, Yaman dan Ayas,
2012). Model POE ini, sangat penting karena bisa menghasilkan pengetahuan
peserta didik yang mengalami kesalahan konsep tentang sains dan menemukan
solusi untuk mengatasi kesalahan konsep tersebut (Kibirige, Osodo, dan Tlala,
2014).
dapat meningkatkan partisipasi belajar peserta didik dalam sains. Dengan model
partisipasi yang aktif dalam pembelajaran yang merupakan strategi guru. Dalam
hal ini, model POE bisa digunakan dalam laboratorium. Model POE merupakan
salah satu proses pengajaran aktif yang dapat di gunakan untuk belajar dan
sebagai berikut.
belum dipahami.
(H+) atau ion hidronium (H3O+) bila dilarutkan dalam air. Contoh reaksi ionisasi
beberapa asam
Setiap basa menghasilkan ion OH–, karena itu ion OH– merupakan
pembawa sifat basa. Basa yang banyak digunakan adalah NaOH, Ca(OH) 2, dan
Mg(OH)2. Menurut Arrhenius jika basa dilarutkan dalam air akan terjadi reaksi
ion H+ atau proton dan disebut donor proton, basa adalah senyawa yang dapat
menerima ion H+ atau proton, dan disebut akseptor proton. Perhatikan reaksi
berikut.
13
HCl memberikan H+ atau proton ke NH3 sehingga terjadi ion NH4+ dan ion
Cl–. Reaksi sebaliknya NH4+ dapat memberikan H+ (proton) pada ion Cl– sehingga
terjadi lagi HCl dan NH3. Dari penjelasan ini disimpulkan bahwa asam
Lewis menyatakan bahwa asam adalah suatu molekul atau ion yang dapat
menerima pasangan elektron, sedangkan basa adalah suatu molekul atau ion yang
Pada reaksi boron trifluorida dengan ion fluor, BF 3 bertindak sebagai asam,
sebab menerima pasangan elektron dari F–. F– bertindak sebagai basa, sebab
Jika kita ingin mengetahui apakah suatu senyawa bersifat asam, basa atau
bahkan tidak keduanya cara yang paling mudah dan murah adalah dengan kertas
lakmus. Apa itu lakmus? Lakmus berasal dari kata litmus yaitu sejenis tanaman
yang dapat menghasilkan warna jika ada asam atau basa. Penambahan ion
hidroksida (basa) :
14
Derajat ionisasi menyatakan kekuatan relatif asam atau basa dalam satuan persen.
Jika nilai α ≈ 100%, digolongkan asam atau basa kuat, sedangkan jika nilai a <
α=
√ Ka
M
α=
√ Kb
M
4. Menghitung pH asam
a. Asam kuat
[H ] = M x jumlah H+
+
b. Asam lemah
Asam lemah tidak mengion sempurna, oleh karena itu ion H + hanya dapat
ditentukan jika derajat ionisasi (α) atau tetapan ionisasi asam juga diketahui, maka
16
berikut:
[H+] = √ K a × Ma
M = konsentrasi asam
Namun jika derajat asam (α) yang diketahui, maka konsentrasi ion [H +] dapat
[H ] = M x α
+
5. Menghitung pH basa
Seperti halnya asam kuat, pH larutan basa kuat dapat ditentukan hanya
dapat ditentukan dengan sama halnya seperti pH asam lemah, yaitu jika
konsentrasi dan derajat ionisasi atau tetapan ionisasi basa diketahui. Hal ini dapat
[OH-] = √ K b × M b
metode pengujian ini untuk memperoleh derajat keasaman (pH) dalam air dan air
limbah dengan menggunakan alat pH meter. Air sungai dalam kondisi alami yang
dapat menjadi lebih rendah dari 6,5 atau lebih tinggi dari 8,5. Bahan – bahan
menyebabkan kondisi air menjadi lebih alkali (basa). Jadi, perubahan pH air
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat
yang dapat pula tercemar karena masuknya atau di masukannya makhluk hidup
atau zat yang membahayakan bagi kesehatan. Air dikatakan tercemar apabila
kualitasnya turun sampai ke tingkat yang membahayakan sehingga air tidak bisa
tersebut dapat berasal dari hasil fotosintesis tumbuh-tumbuhan air atau atmosfer.
Oksigen yang bersal dari fotosintesis jumlahnya tidak tetap, sedangkan yang
berasal atmosfer jumlahnya tetap. Oksigen yang terlarut dalam air dapat mencapai
tingkat kejenuhan, bergantung pada temperatur air. Makin tinggi temperatur air,
untuk menguraikan bahan-bahan organik yang terlarut dalam air. Sehingga makin
18
banyak bahan organik dalam air, makin besar B.O.D nya sedangkan D.O akan
makin rendah. Air yang bersih adalah yang B.O.D nya kurang dari 1 mg/l atau
terlarut dalam air. Pengujian COD pada air limbah memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan pengujian BOD. Keunggulan itu antara lain : Sanggup menguji air
limbah industri yang beracun yang tidak dapat diuji dengan BOD karena bakteri
akan mati dan waktu pengujian yang lebih singkat, kurang lebih hanya 3 jam.
B. Kerangka Pikir
belajar dan hasil belajar. Sebaliknya, apabila peserta didik memiliki motivasi atau
rasa ingin tahu yang tinggi maka akan mengalami peningkatan hasil belajar. Oleh
karena itu, ada keterkaitan antara motivasi dan hasil belajar peserta didik.
2013 yaitu larutan asam-basa. Materi larutan asam-basa terdiri atas pemahaman
kehidupan hari-hari. Oleh karena itu, peserta didik membutuhkan motivasi agar
Materi ini termasuk materi yang sulit baik bagi guru dan bagi peserta didik
konsep yang ada dalam materi larutan asam-basa. Sehingga dibutuhkan suatu
metode atau model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar dan
Salah satu model pembelajaran yang digunakan pada materi larutan asam-
hasil observasinya. Dengan metode seperti ini maka peserta didik yang
konsep.
Model POE bisa menjadikan suasana kelas menjadi lebih aktif, karena
bisa membuktikan hasil prediksinya dan menjelaskan yang mereka dapat kepada
hasil motivasi belajar yang signifikan antara peserta didik yang mengikuti
20
pembelajaran POE lebih baik daripada peserta didik yang mengikuti pembelajaran
konvensional.
C. Hipotesis Penelitian
Explain) diterapkan maka dapat meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik