RPP Biologi Xii - 2 Jam-2 Jam Irnaningtyas
RPP Biologi Xii - 2 Jam-2 Jam Irnaningtyas
ALAMAT :……………………………….
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,
dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama,
cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam
setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan sekitar.
2.1.1 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah (teliti, tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam melakukan observasi dan
eksperimen tentang pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Pengetahuan
3.1.1 Menjelaskan perbedaan pengertian pertumbuhan dengan perkembangan
pada makhluk hidup.
3.1.2 Menganalisis status pertumbuhan dengan menggunakan kartu menuju
sehat (KMS) untuk mendapatkan konsep pertumbuhan dan perkembangan.
3.1.3 Menunjukkan bagian-bagian struktur biji.
3.1.4 Membandingkan struktur biji monokotil dengan dikotil.
3.1.5 Menyebutkan tiga tahapan proses pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan.
3.1.6 Menjelaskan proses fisiologi perkecambahan.
3.1.7 Membedakan pertumbuhan primer dengan pertumbuhan sekunder.
3.1.8 Membedakan zona-zona pada titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang.
3.1.9 Mendeskripsikan faktor-faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan.
3.1.10 Menjelaskan fungsi beberapa jenis fitohormon.
3.1.11 Mendeskripsikan faktor-faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan.
Keterampilan
4.1.1 Melakukan eksperimen tentang pengaruh faktor eksternal terhadap
perkecambahan.
4.1.2 Membuat rancangan eksperimen tentang pengaruh faktor eksternal
terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
4.1.3 Melakukan eksperimen tentang pengaruh faktor eksternal terhadap
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan tingkat tinggi
diawali dari biji.
2. Materi Konsep
3. Materi Prosedural
Pengamatan pengaruh faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan.
Menganalisis status pertumbuhan dengan menggunakan kartu menuju sehat
(KMS)
E. Metode Pembelajaran
Presentasi peserta didik
Pembelajaraan kooperatif
Diskusi
Praktikum
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 2 x 45 menit
No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa 15’
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas
dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan
peserta didik tentang pertumbuhan dan
perkembangan. Apa perbedaan antara
pertumbuhan dan perkembangan?
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar/video pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup.
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang konsep pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk hidup
(halaman 5 – 8).
Pengolahan Data
Peserta didik diminta untuk menganalisis
gambar kartu menuju sehat/KMS (halaman
8) untuk memahami konsep pertumbuhan
dan perkembangan.
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: pengertian pertumbuhan
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang perbedaan
pengertian pertumbuhan dengan
perkembangan; perbedaan waktu
pertumbuhan dan perkembangan pada
hewan/manusia dengan tumbuhan.
Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
hasil percobaannya.
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Peserta didik diminta untuk menganalisis
data percobaan faktor-faktor yang
memengaruhi perkecambahan.
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: mekanisme proses
perkecambahan.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang proses
perkecambahan, faktor-faktor yang
memengaruhi perkecambahan, dan tipe-
tipe perkecambahan.
Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder pada tumbuhan
(halaman 15 – 20).
Pengolahan Data
Peserta didik diminta untuk menganalisis
gambar daerah titik tumbuh akar dan
batang, penampang tengah membujur
ujung batang, skema anatomi batang dan
lingkaran tumbuh/lingkaran tahun pada
batang dikotil.
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder pada tumbuhan.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang perbedaan
pertumbuhan primer dan pertumbuhan
sekunder pada tumbuhan.
Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan hasil pengamatan terhadap perbedaan
keadaan pertumbuhan tanaman di lingkungan
sekitar atau gambar-gambar perbedaan
kesuburan tanaman, misalnya:
- Mengapa ada tanaman yang berdaun
kekuningan?
- Mengapa batang tumbuhan ada yang
tumbuhnya lebih cepat?
- Mengapa batang tumbuh menuju ke arah
matahari?
- Mengapa terdapat bunga dengan warna
berbeda jika ditanam pada tempat yang
berbeda, meskipun berasal dari bibit yang
sama?
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi dan gambar biji, tipe perkecambahan, pertumbuhan primer,
dan pertumbuhan sekunder, tanaman hasil pengaruh hormon.
Bahan praktikum: alat dan bahan yang dirancang oleh setiap kelompok peserta
didik.
3. Alat:
-Komputer/LCD, VCD/CD player.
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Jelaskan perbedaan pertumbuhan dengan perkembangan pada
makhluk hidup.
Jelaskan faktor-faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
Jelaskan faktor-faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
3. Sikap:
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi.
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
------------------
4.2 Melaksanakan percobaan dan menyusun laporan hasil percobaan tentang cara
kerja enzim, fotosintesis, respirasi anaerob secara tertulis dengan berbagai media.
2.1.2 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam melakukan observasi dan
eksperimen tentang metabolisme sel.
2.2.1 Menunjukkan sikap peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dalam
melakukan kegiatan praktikum tentang enzim dan metabolisme sel.
Pengetahuan
3.2.1 Membedakan pengertian metabolisme, ,katabolisme dan anabolisme
dengan benar melalui kajian literatur.
3.2.2 Menjelaskan klasifikasi enzim berdasarkan tipe reaksi dan tempat
bekerjanya dengan benar melalui kajian literatur.
3.2.3 Mendeskripsikan komponen penyusun enzimdengan benar melalui kajian
literatur.
3.2.4 Menganalisis sifat-sifat enzimdengan benar melalui kajian literatur.
3.2.5 Menjelaskan cara kerja enzim dengan menggunakan bagan dengan benar.
3.2.6 Menjelaskan mekanisme inhibitor yang menghalangi kerja enzimdengan
benar melalui kajian literatur.
3.2.7 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzimdengan benar
melalui kajian literatur.
3.2.8 Menjelaskan tahapan reaksi dalam respirasi aerob dengan menggunakan
bagan dengan benar.
3.2.9 Menjelaskan tahapan reaksi dalam respirasi anaerob dengan menggunakan
bagan dengan benar.
3.2.10 Menganalisis perbedaan respirasi aerob dengan respirasi anaerobdengan
benar melalui kajian literatur.
3.2.11 Menganalisis perbedaan fermentasi alkohol dengan fermentasi asam laktat
dengan benar melalui kajian literatur.
Keterampilan
4.2.1 Melakukan eksperimen tentang fermentasi alkohol dengan benar melalui
prosedur.
4.2.2 Melakukan observasi pasar untuk mengidentifikasi produk-produk yang
menerapkan proses katabolisme dengan benar melalui prosedur.
4.2.3 Melakukan percobaan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi
fotosintesis dengan benar melalui prosedur.
4.2.4 Melakukan percobaan untuk membuktikan hasil akhir fotosintesis dengan
benar melalui prosedur.
4.2.5 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil eksperimen tentang faktor-faktor
yang memengaruhi fotosintesis dengan benar.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Metabolisme sel meliputi katabolisme dan anabolisme. Contoh
katabolisme adalah respirasi aerob dan anaerob.
Anabolisme merupakan reaksi penyusunan senyawa kompleks dari senyawa
senyawa sederhana dan membutuhkan energi. Penyusunan senyawa kompleks
organic dari senyawa-senyawa sederhana membutuhkan sejumlah energi yang
berasal dari cahaya atau reaksi kimia. Jika sumber energinya berasal dari cahaya
disebut fotosintesis. Fotosintesis dapat dibuktikan dengan percobaan Ingenhousz
dan percobaan Sachs.
2. Materi Konsep
Sel pada makhluk hidup melakukan metabolisme.
Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia untuk mengubah zat-zat yang
menghasilkan energi maupun memerlukan energi dan terjadi di dalam sel-sel
tubuh.
Proses metabolisme dibedakan menjadi dua macam, yaitu katabolisme dan
anabolisme. Pada katabolisme maupun anabolisme, diperlukan sejumlah
enzim dan ATP.
Enzim merupakan senyawa protein yang diproduksi oleh sel-sel di dalam tubuh
dan berfungsi sebagai katalis yang mampu meningkatkan kecepatam reaksi-
reaksi kimia di dalam tubuh.
Enzim tersusun dari senyawa protein dan nonprotein
Kerja enzim dipengaruhi oleh suhu, pH, zat inhibitor, activator, konsentrasi
enzim, konsentrasi substrat, dan jumlah produk.
Katabolisme merupakan reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana dan menghasilkan energi. Contohnya
respirasi sel secara aerob dan anaerob.
Anabolisme merupakan reaksi penyusunan dari senyawa-senyawa sederhana
menjadi senyawa-senyawa kompleks dan menggunakan energi (reaksi
endergonik). Contohnya fotosintesis dan kemosintesis.
3. Materi Prosedural
Pengamatan faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase
Pengamatan proses dan hasil fermentasi alkohol.
Melakukan Percobaan Ingenhousz
E. Metode Pembelajaran
Pembelajaraan kooperatif
Presentasi
Diskusi kelas
Praktikum
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 2 x 45 menit
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan gambar, misalnya
metabolisme pada sel tumbuhan:
- Apakah respirasi dan fotosintesis
merupakan contoh metabolisme?
- Di manakah terjadi reaksi fotosintesis?
- Di manakah terjadi reaksi respirasi?
- Apakah yang diperlukan dalam
metabolisme?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang pengertian metabolisme sel,
katabolisme, dan anabolisme; klasifikasi
enzim; komponen penyusun enzim, dan
cara kerja enzim (halaman 45 – 51).
Pengolahan Data
Peserta didik diminta untuk mengamati
gambar kompleksitas metabolisme, skema
cara kerja enzim.
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: pengertian metabolisme
sel, katabolisme, dan anabolisme;
klasifikasi enzim; komponen penyusun
enzim, dan cara kerja enzim.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang pengertian
metabolisme sel, katabolisme, dan
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan enzim katalase yang
terdapat di dalam sel-sel hati ayam, misalnya:
- Apakah fungsi enzim katalase?
- Faktor-faktor apakah yang memengaruhi
kerja enzim katalase?
- Apa akibatnya jika sel-sel hati mengalami
kerusakan akibat suatu penyakit?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang enzim katalase
(halaman 54 – 56), dan diberi kesempatan
untuk menanya jika kurang paham.
Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar,
cara melakukan uji gelembung gas, bahaya zat
kimia H2O2 dan keselamatan dalam bekerja.
Setiap kelompok melakukan kegiatan
Penerbit Erlangga, Irnaningtyas Page 22
praktikum enzim katalase.
Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang faktor-faktor yang memengaruhi kerja
enzim (halaman 52 – 54).
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:
- peranan enzim katalase;
- data hasil percobaan untuk mengetahui
pengaruh pH dan suhu terhadap kerja
enzim katalase.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 56).
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang peranan enzim katalase, pengaruh pH
dan suhu terhadap kerja enzim katalase.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
(halaman 56).
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan gambar, misalnya:
- Apa yang dimaksud respirasi aerob?
- Apa yang diperlukan dalam reaksi
Penerbit Erlangga, Irnaningtyas Page 24
respirasi aerob?
- Apa yang dihasilkan oleh respirasi
aerob?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang pengertian katabolisme
karbohidrat, tahapan reaksi respirasi aerob
yang meliputi glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif, siklus Krebs, rantai transpor
elektron (halaman 56 – 63).
Pengolahan Data
Peserta didik setiap kelompok diminta
untuk mendiskusikan bagan reaksi
glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan
rantai transpor elektron.
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: pengertian katabolisme
karbohidrat, tahapan reaksi respirasi aerob
yang meliputi glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif, siklus Krebs, rantai transpor
elektron.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang pengertian
katabolisme karbohidrat, tahapan reaksi
respirasi aerob yang meliputi glikolisis,
dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs,
rantai transpor elektron.
Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan reaksi respirasi
anaerob.
- Apa yang dimaksud respirasi anaerob?
- Makhluk hidup apakah yang melakukan
respirasi anaerob?
- Kapankah terjadi respirasi anaerob pada
manusia?
- Apakah perbedaan reaksi fermentasi
alkohol dengan fermentasi asam laktat?
- Apakah perbedaan respirasi anaerob
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang fermentasi alkohol
(halaman 65 – 66), dan diberi kesempatan
untuk menanya jika kurang paham.
Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan hati-hati karena beberapa alat bisa
pecah, misalnya erlenmeyer.
Setiap kelompok melakukan kegiatan
praktikum fermentasi alkohol.
Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang reaksi fermentasi alkohol (halaman
64).
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang reaksi fermentasi asam laktat
(halaman 66 – 67).
Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui proses dan hasil respirasi
anaerob;
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 66);
- mendiskusikan perbedaan respirasi aerob
dengan anaerob; tahapan reaksi respirasi
anaerob.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang fermentasi alkohol.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
(halaman 56).
Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami gambar/ bagan tahapan-tahapan
Gambar: Kloroplas.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar berkaitan tentang fotosintesis, antara
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang percobaan Sachs
(halaman 82 – 83). Peserta didik diberi
kesempatan untuk menanya jika kurang paham.
Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan hati-hati, misalnya ketika merebus daun
dalam alkohol yang panas.
Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum
fotosintesis percobaan Sachs.
Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang fotosintesis: kloroplas, fotosistem,
tahapan reaksi fotosintesis (reaksi terang dan
reaksi gelap), dan penggunaan produk
fotosintesis (halaman 71 – 79).
Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan Sachs
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan percobaan Sachs (halaman 83).
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang pembuktian bahwa fotosintesis
menghasilkan karbohidrat berupa amilum.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas jawaban
pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 83).
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan,
setelah mengamati gambar perangkat
percobaan fotosintesis Ingenhousz.
Bagaimana cara membuktikan bahwa
tumbuhan melakukan fotosintesis?
- Apa tujuan percobaan fotosintesis yang
dilakukan oleh Ingengousz?
- Zat apakah yang dihasilkan pada
percobaan fotosintesis Ingengousz?
- Faktor-faktor apakah yang memengaruhi
proses fotosintesis?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang percobaan Ingenhousz
(halaman 80 – 81). Peserta didik diberi
kesempatan untuk menanya jika kurang
paham.
Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan hati-hati sehingga gelas beker besar
tidak pecah.
Setiap kelompok melakukan kegiatan
praktikum fotosintesis percobaan Ingenhousz.
Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data
Penerbit Erlangga, Irnaningtyas Page 33
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang faktor-faktor yang memengaruhi
fotositesis (halaman 79 – 80).
Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui faktor-faktor yang
memengaruhi fotosintesis.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 82).
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang faktor-faktor yang memengaruhi
fotosintesis.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
(halaman 82).
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi enzim, katabolisme dan anabolisme
Bahan praktikum: ekstrak hati segar, H2O2, HCL, NaOH, air panas, es batu,
ragi roti, tanaman Hydrilla sp.
3. Alat:
-Komputer/LCD, VCD/CD player.
-Lilin, korek api, lidi, bunsen, kasa dan kaki tiga, gelas beker 1000 mL, corong
kaca, tabung reaksi, kawat penggantung, termometer, ember, pipet tetes,.
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Jelaskan sifat-sifat enzim.
Bagaimana cara kerja enzim pada umumnya ?
Jelaskan perbedaan reaksi anabolisme dengan katabolisme dan sebutkan
masing-masing contohnya.
Jelaskan cara membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen dan
dipengaruhi oleh suhu.
Bagaimanakah cara kerja enzim menurut teori “gembok dengan anak
kuncinya”?
Apa yang dimaksud respirasi aerob dan respirasi anaerob?
Bagaimanakah tahapan reaksi dalam reaksi respirasi aerob dan anaerob?
2. Keterampilan
Praktik di laboratorium:
Pengamatan faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase
Pengamatan proses dan hasil fermentasi alkohol
Melakukan percobaan pembuktian fotosintesis, yaitu percobaan
Ingenhousz dan Sachs.
3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat kegiatan praktikum di laboratorium, dan
penilaian diri tentang pemahaman materi.
Keterangan:
Skor = 1 – 3
Nilai = (skor yang diperoleh : skor maksimal) x 4
Setelah mempelajari enzim dan metabolisme sel, Anda dapat melakukan penilaian diri
dengan cara memberikan tanda (V) pada kolom yang tersedia sesuai dengan
kemampuan.
No Pernyataan Sudah memahami Belum memahami
1 Memahami konsep enzim
2 Memahami komponen penyusun enzim
3 Memahami cara kerja enzim
4 Memahami sifat-sifat enzim
5 Memahami faktor-faktor yang
memengaruhi kerja enzim
6 Memahami konsep metabolisme,
katabolisme, dan anabolisme
7 Memahami hubungan antara katabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein
8 Memahami tahapan reaksi respirasi aerob
9 Memahami tahapan reaksi respirasi
anaerob
10 Memahami cara membuktikan fotosintesis
Mengetahui, ……………...,……
...................................... ......................................
NIP................................ NIP.................................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor :3
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pembelajaran : Materi Genetik
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 4 kali
4.3 Membuat model untuk mensimulasi proses sintesis protein serta peran DNA dan
kromosom dalam proses pewarisan sifat.
1.2.2 Mengubah perilakunya untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah
dalam kemampuan mengamati bioproses berkaitan dengan peranan materi
genetik dalam pewarisan sifat.
2.1.3 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab , dan peduli dalam melakukan observasi dan
eksperimen tentang materi genetik.
Pengertahuan:
3.3.1 Menjelaskan struktur kromosom dengan benar melalui gambar.
3.3.2 Membedakan bentuk kromosom berdasarkan jumlah dan letak sentromernya
dengan benar melalui kajian literatur.
3.3.3 Menganalisis gonosom dan autosom pada gambar kariotipe suatu spesies
dengan benar melalui kajian literatur.
3.3.4 Membedakan pengertian gen dengan alel dengan benar melalui kajian
literatur.
3.3.5 Menjelaskan komponen penyusun DNA dengan benar melalui kajian literatur.
3.3.6 Menjelaskan mekanisme replikasi DNA dengan benar melalui kajian literatur.
3.3.7 Menjelaskan struktur RNA dengan benar melalui kajian literatur.
3.3.8 Mendeskripsikan jenis RNA dengan benar melalui kajian literatur.
3.3.9 Menjelaskan perbedaan DNA dengan RNA dengan menggunakan tabel
dengan benar melalui kajian literatur.
3.3.10 Menjelaskan tahapan mekanisme sintesis protein dengan menggunakan
bagan dengan benar melalui kajian literatur.
Keterampilan:
4.3.1 Membuat model tiga dimensi DNA dengan menggunakan bahan dari barang
bekas yang tidak berbahaya dengan benar melalui prosedur.
4.3.2 Melakukan percobaan isolasi DNA dari jaringan buah-buahan dengan benar
melalui prosedur.
4.3.3 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil eksperimen tentang isolasi DNA dari
buah-buahan dengan benar melalui prosedur.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: DNA adalah substansi pembawa informasi genetik dari suatu
generasi ke generasi berikutnya. DNA berbentuk double helix dan merupakan
penyusun gen.
DNA memiliki perbedaan bentuk dan struktur kimiawi dengan RNA
Sintesis protein berlangsung di dalam inti sel dan ribosom dengan bahan baku
berupa asam amino. Terdapat 20 jenis asam amino.
2. Materi Konsep
DNA merupakan substansi pembawa informais genetik, berupa makromolekul
asam nukleat berbentuk heliks ganda terpilin, tersusun dari nukleotida-
nukleotida yang mengandung gula deoksiribosa, gugus fosfat, serta pasangan
basa nitrogen purin (adenin dan guanin) dan pirimidin (timin dan sitosin)
DNA merupakan penyusun gen. Gen terdapat di dalam kromosom, kromosom
terdapat di dalam inti sel, dan inti sel terdapat di dalam sel-sel penyusun tubuh.
Kromosom merupakan benang-benang kromatin yang memendek, menebal
dan mudah menyerap warna.
Kromosom tubuh (autosom) mengendalikan sifat-sifat tubuh, sedangkan
kromosom seks (gonosom) adalah kromosom yang menentukan jenis kelamin.
Gen adalah unit terkecil dari materi genetik yang mengendalikan sifat-sifat
hereditas suatu organisme.
Setiap kromosom memiliki ratusan lokus sehingga di dalam sel mengabdng
ribuan gen. Satu gen mengendalikan satu sifat hereditas sehingga satu
individu mempunyai ribuan sifat.
Alel adalah pasangan gen yan terdapat pada kromosom homolog yang
menunjukkan sifat alternatif sesamanya. Pasangna gen terdapat di dalam
kromosom.
3. Materi Prosedural
Praktikum isolasi DNA
Pembuatan model heliks ganda dari bahan bekas
E. Metode Pembelajaran
Presentasi Peserta didik
Diskusi kelas
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke -1 = 2 x 45 menit
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang jenis kromosom (autosom dan
gonosom), struktur kromosom, bentuk dan
ukuran kromosom, jumlah kromosom, gen
dan alel (halaman 95 – 103).
Pengolahan Data
Peserta didik setiap kelompok diminta
untuk mendiskusikan gambar struktur
kromosom, pintalan DNA di dalam
kromosom, dan bentuk kromosom.
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: jenis kromosom (autosom
dan gonosom), struktur kromosom, bentuk
dan ukuran kromosom, jumlah kromosom,
gen dan alel.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang jenis kromosom
(autosom dan gonosom), struktur
kromosom, bentuk dan ukuran kromosom,
jumlah kromosom, gen dan alel.
Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
2. Pertemuan ke -2 = 2 x 45 menit
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan gambar, misalnya:
- Bagaimana komponen penyusun
DNA?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang struktur DNA, replikasi DNA, jenis
RNA dan strukturnya, perbedaan DNA
dengan RNA (halaman 104 – 114).
Pengolahan Data
Peserta didik setiap kelompok diminta
untuk mendiskusikan gambar struktur
DNA, replikasi DNA, struktur RNA.
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: struktur DNA, replikasi
DNA, jenis RNA dan strukturnya,
perbedaan DNA dengan RNA.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang struktur DNA,
replikasi DNA, jenis RNA dan strukturnya,
perbedaan DNA dengan RNA.
Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
3. Pertemuan ke -3 = 2 x 45 menit
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar mekanisme isolasi DNA.
- Bagaimana cara mengisolasi DNA?
- Bagaimana DNA menentukan sifat dalam
tanaman buah-buahan?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang percobaan Isolasi DNA
(halaman 110 – 111). Peserta didik diberi
kesempatan untuk menanya jika kurang
memahami.
Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan hati-hati, misalnya ketika mengupas
dan memotong buah-buah agar tidak terluka.
Setiap kelompok melakukan kegiatan
praktikum isolasi DNA.
Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang bentuk heliks ganda DNA.
Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui kandungan DNA dalam sel
buah-buahan.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 111).
3. Alat:
- Komputer/LCD, VCD/CD player.
- Blender, gelas beaker, erlenmeyer, gelas ukur, rak, pipet tetes, spatula,
cotong kaca, timbangan, pisau, mikroskop, kaca objek, kaca penutup.
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Jelaskan persamaan dan perbedaan DNA dan RNA.
Gambarkan skema untai DNA yang memiliki 6 nukleotida.
Apa yang dimaksud dengan transkripsi dan translasi dalam sintesis proten ?
Apa yang dimaksud dengan tahap inisiasi, elongasi, dan terminasi dalam
transkripsi DNA ?
Gambarkan bentuk kromosom metasentrik, submetasentrik, akrosentrik dan
telosentrik.
2. Keterampilan
Praktik di laboratorium: Praktikum isolasi DNA.
Produk : model heliks ganda DNA
3. Sikap
Penilaian sikap antar peserta didik.
Keterangan:
Skor = 1 – 3
Nilai = (skor yang diperoleh : skor maksimal) x 4
RUBRIK
No Penilaian Aspek Rubrik Skor
ketrampilan tahap (1 – 3)
1 Persiapan - Menggunakan jas lab. 1, jika terpenuhi 1
percobaan - Tersedia buku/ lembar praktikum aspek.
- Tersedia alat dan bahan praktikum
2 Pelaksanaan - Bekerja sesuai dengan prosedur 2, jika terpenuhi 2
percobaan - Menggunakan alat secara benar aspek
- Mengamati hasil percobaan dengan
tepat 3, jika terpenuhi 3
Keterangan : YA = 2, TIDAK = 1
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
---------------
Pengetahuan:
3.4.1 Menjelaskan mekanisme pembelahan sel secara amitosis dengan
menggunakan gambar dengan benar.
Keterampilan:
4.4.1 Membuat bagan mitosis dan meiosis padamakhluk hidup dengan benar melalui
prosedur.
4.4.2 Melakukan pengamatan terhadap fase-fase mitosis yang terjadi pada akar
bawang merah menggunakan mikroskop.
4.4.3 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil pengamatan terhadap fase-fase
mitosis yang terjadi pada akar bawang merah.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Sel memiliki kemampuan untuk membelah atau memperbanyak diri.
Pembelahan sel dapat terjadi pada organisme uniseluler maupun multiseluler
untuk perkembangbiakan, pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak atau
mati.
2. Materi Konsep
Pembelahan sel terjadi pada organisme uniseluler maupun multiseluler untuk
perkembangbiakan, pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak atau mati.
Pembelahan sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembelahan secara
langsung (amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan
meiosis).
Amitosis terjadi pada organisme prokariotik.
Mitosis dan meiosis terjadi pada organisme eukariotik.
Sel-sel tubuh dihasilkan dari pembelahan mitosis, sedangkan sel-sel kelamin
dari pembelahan meiosis.
Tahapan mitosis yaitu interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase
disertai tahapan sitokinesis.
Pembelahan meiosis menghasilkan 4 sel anakan dengan jumlah kromosom
separuh dari kromosom sel induknya.
Gametogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin (gamet).
Gametogenesis pada manusia dan hewan adalah spermatogenesis dan
oogenesis.
Gametogenesis pada tumbuhan tingkat tinggi adalah mikrosporogenesis dan
megasprogenesis.
Setiap 1 sel spermatogonium akan menghasilkan 4 spermatozoa yang
semuanya fungsional.
Setiap 1 sel oogonium hanya menghasilkan 1 ovum yang fungsional.
3. Materi Prosedural
Pengamatan pembelahan mitosis pada sel-sel tumbuhan.
Pembuatan bagan pembelahan mitosis dan meiosis.
E. Metode Pembelajaran
Presentasi peserta didik
Diskusi kelas
Praktikum
Kuis
Pembelajaran kooperatif
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 2 x 45 menit
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan,
setelah mengamati gambar/ video animasi
pembelahan sel, misalnya:
- Apa tujuan pembelahan sel pada
organisme bersel satu?
- Sel-sel apakah yang mengalami
pembelahan mitosis?
- Apa akibatnya jika sel-sel penyusun
jaringan tubuh mengalami pembelahan
secara mitosis?
- Bagaimanakah mekanisme pembelahan
sel secara mitosis?
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang fase-fase pembelahan mitosis
(halaman 133 – 137).
Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui fase-fase pembelahan mitosis
pada sel-sel akar bawang merah.
- mengidentifikasi sel-sel bawang merah
yang manakah yang sedang mengalami
pembelahan mitosis pada fase-fase
tertentu.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 139).
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang pembelahan sel secara mitosis.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
(halaman 139).
Guru memfasilitasi peserta didik untuk
Penerbit Erlangga, Irnaningtyas Page 57
memahami gambar tahap-tahap pembelahan
sel-sel secara amitosis dan mitosis.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan gambar pembelahan
sel secara mitosis, misalnya:
- Di bagian sel manakah terbentuk
benang-benang spindel?
- Bagaimanakah tahap-tahap
pembelahan secara meiosis?
- Apakah perbedaan DNA dengan RNA?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang fase-fase pembelahan secara
meiosis, perbedaan mitosis dengan
meiosis (halaman 139 – 143).
Pengolahan Data
Peserta didik setiap kelompok diminta
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang fase-fase
pembelahan secara meiosis, perbedaan
mitosis dengan meiosis.
Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan gambar/ video
proses gametogenesis pada tumbuhan
tingkat tinggi, misalnya:
- Di manakah terjadi
mikrosporogenesis?
- Di manakah terjadi
makrosporogenesis?
- Apa yang dihasilkan oleh
mikrosporogenesis dan
makrosporogenesis?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang proses gametogenesis pada
tumbuhan tingkat tinggi, yaitu
mikrosporogenesis dan
makrosporogenesis (halaman 147 – 151).
Pengolahan Data
Peserta didik setiap kelompok diminta
untuk mendiskusikan gambar
gametogenesis pada bunga
Angiospermae, skema mikrosporogenesis
dan makrosporogenesis.
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: proses gametogenesis
pada tumbuhan tingkat tinggi
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang proses
gametogenesis pada tumbuhan tingkat
tinggi (mikrosporogenesis dan
makrosporogenesis).
Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi dan video pembelahan sel
Bahan praktikum: bawang merah segar, larutan HCl, dan larutan asetokarmin
3. Alat:
Komputer/LCD, VCD/CD player.
Mikroskop, gelas arloji, kaca objek, silet tajam, pemanas Bunsen, korek api,
gelas, lidi, pipet, dan kertas tisu.
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Jelaskan pembuahan ganda yang terjadi pada Angiospermae.
Gambarkan pembelahan sel secara mitosis pada metafase dan
anafase.
Jika suatu sel membelah secara meiosis sebnayak 4 kali, berapakah
jumlah sel anakan yang dihasilkan?
Jelaskan manfaat pembelahan sel secara mitosis dan meiosis.
Gambarkan skema mitosis yang terjadi pada sel yang memiliki dua
pasang kromosom.
2. Keterampilan
Praktik di laboratorium: Pengamatan pembelahan mitosis pada sel-sel
tumbuhan.
Pembuatan bagan pembelahan mitosis dan meiosis
3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada kegiatan diskusi.
Keterangan:
Skor = 1 – 3
Nilai = (skor yang diperoleh : skor maksimal) x 4
RUBRIK
No Penilaian Aspek Rubrik Skor
ketrampilan tahap (1 – 3)
1 Persiapan - Menggunakan jas lab. 1, jika terpenuhi 1
percobaan - Tersedia buku/ lembar praktikum aspek.
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
4.5 Mengaitkan pola-pola Hukum Mendel dengan peristiwa yang ditemukan sehari-
hari.
4.6 Mengevaluasi pola-pola hereditas pautan dan pindah silang
Pengetahuan:
3.5.1 Membedakan hukum Mendel I dan hukum Mendel II.
3.5.2 Membuat diagram penyilangan monohibrid dan dihibrid.
3.5.3 Menghitung rasio fenotipe F2 pada contoh penyilangan monohibrid dan dihibrid.
3.5.4 Membuat contoh penyilangan backcross dan testcross dengan menggunakan
diagram papan catur (kotak Punnett) dan diagram anak garpu (Bracket).
3.5.5 Menghitung jumlah macam gamet, fenotipe, dan genotipe dengan diagram
anak garpu.
3.5.6 Menganalisis perbedaan rasio fenotipe hasil penyilangan dari peristiwa
penyimpangan semu hukum Mendel akibat interaksi antar alel (kodominan,
dominansi tidak sempurna/intermediet, alel ganda, alel letal).
3.5.7 Menganalisis perbedaan rasio fenotipe hasil penyilangan dari peristiwa
penyimpangan semu hukum Mendel akibat interaksi genetik (atavisme,
epistasis-hipostasis, polimeri, kriptomeri, komplementer).
3.6.1 Menjelaskan peristiwa tautan (linkage), pindah silang (crossing over), dan
gagal berpisah (non-disjunction).
Keterampilan
4.5.1 Melakukan pengamatan terhadap objek di lingkungan sekitar berkaitan dengan
peristiwa penyimpangan semu hukum Mendel.
4.5.2 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil simulasi penyilangan monohibrid.
4.5.3 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil simulasi penyilangan dihibrid dengan
penyimpangan semu hukum Mendel.
4.6.1 Melaporkan secara tertulis hasil evaluasi pola-pola hereditas pautan dan
pindah silang.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Penurunan atau pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya
melalui gen, disebut hereditas. Gregor Johann Mendel menyampaikan eksperimen
penyilangan (hibridisasi) kacang ercis.
2. Materi Konsep
3. Materi Prosedural
Praktikum penyilangan monohibrid
E. Metode Pembelajaran
Presentasi peserta didik
Diskusi
Praktikum
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 2 x 45 menit
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar berkaitan dengan pola-pola hereditas,
misalnya:
- Mengapa manusia memiliki ciri-ciri fisik yang
berbeda?
- Bagaimana cara Mendel mempelajari genetik
pada makhluk hidup?
- Apa yang ditemukan Mendel setelah
melakukan penyilangan kacang ercis?
- Mengapa Mendel memilih kacang ercis sebagai
objek penelitiannya?
- Bagaimanakah isi hukum Mendel I ?
- Bagaimana menghitung rasio fenotipe dan
rasio genotipe keturunan pada penyilangan
monohibrid?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang pola-pola
hereditas subtopik hukum Mendel I, menghitung
rasio genotipe dan fenotipe keturunan dari suatu
penyilangan monohibrid (halaman 160 – 165).
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara kerja
praktikum tentang penyilangan monohibrid
(halaman 165 – 166). Peserta didik diberi
kesempatan untuk menanya jika kurang
memahami.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas
cara kerja praktikum yang benar. Guru
mengingatkan agar peserta didik bekerja dengan
teliti dalam menghitung kancing untuk simulasi
penyilangan monohibrid.
Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum
penyilangan monohibrid.
Penerbit Erlangga, Irnaningtyas Page 72
Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang hukum Mendel I (halaman 164 – 165).
Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui rasio fenotipe F2 pada penyilangan
monohibrid.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 166).
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang hukum Mendel I.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas jawaban
pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 166).
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami
cara menghitung rasio fenotipe maupun genotipe
dari beberapa tipe penyilangan monohibrid.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar berkaitan dengan diagram penyilangan
dihibrid, misalnya:
- Apa yang dimaksud dengan penyilangan
dihibrid?
- Bagaimanakah rasio fenotipe dan rasio
genotipe keturunan pada penyilangan
dihibrid?
- Bagaimanakah isi dari hukum Mendel II?
- Bagaimanakah cara menghitung macam
gamet, genotipe, dan fenotipe dari suatu
penyilangan?
Pengolahan Data
Peserta didik setiap kelompok diminta untuk
mendiskusikan diagram penyilangan dihibrid.
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: hukum Mendel II; menghitung
rasio genotipe dan fenotipe keturunan dari
suatu penyilangan dihibrid; testcross,
backcross, penyilangan resiprok; menghitung
macam gamet, genotipe, dan fenotipe dari
suatu penyilangan.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang hukum Mendel II;
menghitung rasio genotipe dan fenotipe
keturunan dari suatu penyilangan dihibrid;
testcross, backcross, penyilangan resiprok;
menghitung macam gamet, genotipe, dan
fenotipe dari suatu penyilangan.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan pertanyaan-
pertanyaan, setelah mengamati gambar pola-pola
hereditas dan penyimpangan semu hukum Mendel,
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
penyimpangan semu hukum Mendel yang terjadi
akibat interaksi antaralel (halaman 176 – 182).
Pengolahan Data
Peserta didik setiap kelompok diminta untuk
mendiskusikan rasio fenotipe F2 pada penyilangan
jika terjadi penyimpangan semu hukum Mendel.
Guru mengajak kelompok untuk mendiskusikan:
penyimpangan semu hukum Mendel akibat
interaksi antaralel (kodominan, dominansi tidak
sempurna, alel ganda, dan alel letal).
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang penyimpangan semu hukum
Mendel akibat interaksi antar alel (kodominan,
dominansi tidak sempurna, alel ganda, dan alel
letal).
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan pertanyaan-
pertanyaan, setelah mengamati gambar variasi
bentuk jengger ayam dan warna buah labu, antara
lain:
- Bagaimanakan terjadi bentuk jengger ayam
single, pea, walnut, dan rose?
- Bagaimanakah contoh diagram penyilangan
pada peristiwa atavisme?
- Bagaimanakan terjadi warna buah labu putih,
kuning, dan hijau?
- Bagaimanakah contoh diagram penyilangan
pada peristiwa epistasis-hipostasis?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang interaksi
genetik atavisme dan epistasis-hipostasis
(halaman 182 – 190).
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara kerja
praktikum tentang penyimpanagan semu hukum
Mendel epistasis-hipostasis (halaman 186 – 1187).
Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya
jika kurang memahami.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas
cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan teliti dalam menghitung turus suatu
genotipe F2 pada peristiwa penyimpangan semu
hukum Mendel epistasis-hipostasis.
Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum
penyimpangan semu hukum Mendel epistasis-
hipostasis.
Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang peristiwa epistasis-hipostasis dalam
penyilangan dihibrid (dua sifat beda).
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas jawaban
pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 187).
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami
cara menghitung rasio fenotipe dan genotipe dari
beberapa tipe penyilangan pada pola
penyimpangan semu hukum Mendel atavisme dan
epistasis-hipostasis.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan pertanyaan-
pertanyaan, setelah mengamati gambar variasi
warna bunga akibat kriptomeri dan komplementer
antara lain:
- Apa yang dimaksud penyimpang semu hukum
Mendel kriptomeri?
- Apa yang dimaksud penyimpang semu hukum
Mendel komplementer?
- Bagaimanakah contoh diagram penyilangan
pada kriptomeri?
- Bagaimanakah contoh diagram penyilangan
pada komplementer?
- Bagaimanakah terjadinya variasi warna bunga
Linaria marocana ungu, merah, dan putih?
- Bagaimanakah terjadinya variasi warna bunga
Lathyrus odoratus putih dan ungu?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
penyimpangan semu hukum Mendel polimeri,
kriptomeri, dan komplementer (halaman 190 –
193).
Pengolahan Data
Peserta didik setiap kelompok diminta untuk
mendiskusikan rasio fenotipe F2 pada suatu
penyilangan jika terjadi penyimpangan semu
hukum Mendel polimeri, kriptomeri, dan
komplementer.
Guru mengajak kelompok untuk mendiskusikan:
penyimpangan semu hukum Mendel akibat
interaksi genetik (polimeri, kriptomeri, dan
komplementer).
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang penyimpangan semu hukum
Mendel akibat interaksi genetik polimeri, kriptomeri,
dan komplementer.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi tentang pola-pola hereditas
Bahan praktikum: Kancing baju/ kancing genetika
3. Alat:
Komputer/LCD.
Alat tulis
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Membuat mind map
c. Ulangan harian.
Contoh soal:
Jelaskan istilah gen, alel, genotipe dan fenotipe.
Jelaskan perbedaan antara backcross dengan testcross.
Apa yang dimaksud dengan pindah silang ?
Bagaimana bunyi hukum Mendel I?
Apa yang dimaksud dengan penyilangan monohibrid?
Apa yang dimaksud denganpenyimpangan semu hukum Mendel?
Sebutkan beberapa peristiwa yang termasuk penyimpangan semu hukum
Mendel.
3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi.
...................................... ...........................................
NIP................................ NIP.....................................
------------------
Pengetahuan
3.7.1 Menjelaskan pedigree penyakit menurun hemofilia pada keluarga kerajaan
Inggris.
3.7.2 Menjelaskan kriteria penentuan jenis kelamin (determinasi seks) pada
manusia.
3.7.3 Menghitung angka kemungkinan pemunculan jenis kelamin pada suatu tipe
perkawinan.
3.7.4 Menjelaskan genotipe dan fenotipe golongan darah sistem ABO, MN, dan
rhesus.
3.7.5 Menghitung angka rasio fenotipe golongan darah pada suatu tipe perkawinan.
3.7.6 Mengidentifikasi genotipe dan fenotipe kelainan dan penyakit menurun pada
manusia.
3.7.7 Menghitung rasio fenotipe hasil keturunan dari suatu tipe perkawinan berkaitan
dengan suatu kelainan dan penyakit menurun pada manusia.
3.7.8 Menjelaskan usaha-usaha dalam rangka perbaikan mutu genetik pada
manusia.
Keterampilan
4.7.1 Membuat pedigree sederhana tentang sifat-sifat yang tampak.
4.7.2 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil pengamatan tentang kelainan dan
penyakit menurun pada manusia.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Hereditas pada manusia juga meliputi kelainan dan penyakit genetik
pada manusia. Kelainan dan penyakit genetik pada manusia dapat disebabkan
oleh alel-alel yang tertaut pada kromosom seks (gonosom) maupun kromosom
tubuh (autosom) dan hormon kelamin.
2. Materi Konsep
Semua sifat pada diri manusia didapatkan dari kedua orangtuanya, meliputi sifat
fisik, fisiologi dan psikologi (kejiwaan).
Variasi sifat – sifat pada diri manusia dikendalikan oleh gen-gen yang bersifat
dominan atau resesif.
Genetika manusia dipelajari melalui pedigree, karakter pada anak kembar, dan
hewan penelitian. Dengan menggunakan pedigree , perkawinan dapat diatur
untuk memperbaiki mutu genetik keluarga.
Penentuan jenis kelamin pada manusia berdasarkan tipe XY
3. Materi Prosedural
Membuat pedigree tentang sifat-sifat yang tampak
E. Metode Pembelajaran
Presentasi Peserta didik
Pembelajaran kooperatif
Diskusi kelas
Praktikum
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 2 x 45 menit
Gambar: Albino
Gambar: Progeria.
Gambar: Akondroplasia.
Gambar: Hemofilia.
Gambar: Hypertrichosis.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi dan gambar tentang hereditas pad manusia
3. Alat:
Komputer/LCD.
Kertas karton, pensil warna, pensil.
H. Penilaian
2. Keterampilan
Membuat pedigree tentang sifat-sifat yang tampak seperti warna kulit,
postur tubuh, bentuk cuping telinga, atau golongan darah.
3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdikusi.
...................................... ...........................................
Pengetahuan
3.8.1 Menjelaskan pengertian mutasi dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.2 Menjelaskan jenis mutasi tingkat gen akibat perubahan jumlah basa nitrogen
dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.3 Menjelaskan perbedaan duplikasi, adisi, insersi, dan delesi pada mutasi tingkat
gen dengan menggunakan diagram dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.4 Menjelaskan jenis mutasi tingkat gen akibat perubahan jenis basa nitrogen
dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.5 Menjelaskan perbedaan urutan jenis asam amino penyusun hemoglobin
normal dengan hemoglobin penderita siklemia akibat mutasi gen dengan benar
berdasarkan kajian literatur.
3.8.6 Membedakan jenis mutasi kromosom delesi, duplikasi, inversi, translokasi dan
katenasi dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.7 Menjelaskan perbedaan mutasi akibat perubahan jumah kromosom euploid
dengan aneuploid dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.8 Menggambar diagram euploid dan aneuploid dengan benar berdasarkan kajian
literatur.
3.8.9 Membedakan autopoliploid dengan alopoliploid dengan benar berdasarkan
kajian literatur.
3.8.10 Menuliskan rumus nulisomi, monosomi, trisomi, dan tetrasomi dengan benar
berdasarkan kajian literatur.
3.8.11 Menyebutkan contoh mutagen kimia, mutagen fisika dan mutagen biologi
dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.12 Menjelaskan klasifikasi mutasi dengan benar berdasarkan kajian literatur.
Keterampilan
4.8.1 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil simulasi berkaitan dengan mutasi
tingkat gen dan kromosom dengan benar berdasarkan prosedur.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Perubahan materi genetik dapat terjadi secara alami yang
menyebabkan berbagai jenis organisme pada tingkat sel maupun individu yang
memiliki sifat yang abnormal. Perubahan materi genetik tersebut dikenal sebagai
peristiwa mutasi.
2. Materi Konsep
Mutasi adalah peristiwa perubahan materi genetik kromosom atau DNA di
dalam inti sel.
Adanya perubahan materi genetik menyebabkan perubahan sifat pada tingkat
sel maupun tingkat individu.
Berdasarkan tingkatan terjadinya, mutasi dibedakan menjadi dua macam yaitu
mutasi tingkat gen dan mutasi tingkat kromosom.
Mutasi tingkat gen dapat terjadi akibat perubahan jumlah basa nitrogen
(duplikasi/penggandaan, adisi/penambahan, insersi/penyisipan, dan
delesi/pengurangan), perubahan macam basa nitrogen (substitusi transisi dan
substitusi transverse), perubahan letak urutan basa nitrogen pada rantai
nukleotida (transposisi).
Mutasi tingkat kromosom dapat terjadi akibat perubahan struktur kromosom
(delesi, duplikasi, inverse, translokasi, dan katenasi) dan perubahan jumlah
kromosom (Euploid dan aneuploid).
Kelainan pada manusia akibat mutasi adalah sindrom Klinefelter, sindrom
Turner, sindrom tripel X, sindrom Jacob, sindrom Y, hermafrodit, sindrom cri du
chat, sindrom Patau, sindrom Edward, sindrom Down, dan sindrom Wolf.
3. Materi Prinsip
Mutasi yang terjadi pada sel-sel somatik janin dapat menyebabkan teratogen
(cacat sejak lahir).
4. Materi Prosedural
Mengetahui bahan bahan penyebab mutasi menggunakan word square
E. Metode Pembelajaran
Diskusi
Pembelajaran kooperatif
Praktikum
Kuis
Mind map
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar peristiwa mutasi.
- Apa yang dimaksud dengan mutasi?
- Apa yang menyebabkan terjadinya
mutasi?
- Apakah mutasi bersifat merugikan?
- Adakah mutasi yang menguntungkan?
- Apakah buah semangka tanpa biji
akibat mutasi materi genetik?
- Bagaimana terjadinya domba ancon?
- Bagaimana terjadinya mutasi?
- Jenis mutasi apakah yang
menyebabkan siklemia?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang mutasi subtopik pengertian mutasi
dan jenis mutasi tingkat gen (halaman 251
– 255).
Pengolahan Data
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:
- Peristiwa mutasi tingkat gen akibat
perubahan jumlah basa nitrogen
(misalnya duplikasi, adisi, insersi,
Penerbit Erlangga, Irnaningtyas Page 107
delesi).
- Peristiwa mutasi tingkat gen akibat
perubahan jenis basa nitrogen
(misalnya substitusi transisi, substitusi
transversi).
- Peristiwa mutasi tingkat gen akibat
perubahan letak urutan basa nitrogen
(transposisi).
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang jenis mutasi tingkat
gen.
Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar contoh mutasi tingkat kromosom.
- Apa yang dimaksud dengan mutasi
tingkat kromosom?
- Bagimanakah terjadinya mutasi tingkat
kromosom?
- Apa yang menyebabkan sindrom cri du
chat?
- Apakah ciri-ciri sindrom cri du chat?
- Apakah gandum roti aloheksaploid
(Triticum aestivum) merupakan hasil
dari mutasi tingkat kromosom?
- Bagaimana ciri-ciri gandum roti
aloheksaploid (Triticum aestivum)?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang mutasi mutasi tingkat kromosom
(halaman 255 – 261).
Pengolahan Data
Kelompok diminta untuk melakukan
kegiatan 7.1 bermain simulasi tentang
mutasi gen dan mutasi kromosom
(halaman 262).
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:
- Peristiwa mutasi tingkat gen seperti
perubahan jumlah basa nitrogen akibat
duplikasi, adisi, insersi, delesi ).
- Peristiwa mutasi tingkat kromosom
seperti perubahan struktur kromosom
akibat delesi, duplikasi, inversi,
translokasi, katenasi kromosom.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang perbedaan mutasi
tingkat gen dengan mutasi tingkat
kromosom; jenis mutasi tingkat kromosom;
contoh kelainan akibat mutasi kromosom.
Setiap kelompok mengomunikasikan
Penerbit Erlangga, Irnaningtyas Page 110
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep. Kelompok bisa
menunjukkan hasil simulasi tentang
pengertian mutasi kromosom, berbagai
jenis mutasi tingkat gen dan mutasi tingkat
kromosom. Kelompok lainnya menebak/
menjawab jenis mutasi yang terjadi.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar kelainan akibat mutasi.
- Apa yang dimaksud dengan mutagen?
- Bagaimana klasifikasi mutagen?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang mutasi subtopik mutagen dan
klasifikasi mutasi (halaman 263 – 268).
Pengolahan Data
Kelompok diminta untuk melakukan
kegiatan 7.2 menemukan berbagai jenis
mutagen pada word square (halaman 265),
dan menuliskan hasilnya ke dalam tabel.
Setiap kelompok menjawab pertanyaan
pada lembar kegiatan (halaman 266).
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: mutagen dan klasifikasi
mutasi.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang mutagen dan
klasifikasi mutasi.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep. Kelompok bisa
menunjukkan hasil penemuan berbagai jenis
mutagen pada word square.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar kelainan akibat mutasi.
- Apakah mutasi dapat menyebabkan
penyakit pada manusia?
- Jenis kelainan apakah yang
disebabkan oleh mutagen?
- Apa yang menyebabkan terjadinya
kelainan “manusia akar”?
- Peristiwa mutasi apakah yang
menyebabkan sindrom Klinefelter dan
sindrom Patau?
- Bagaimanakah ciri-ciri sindrom
Klinefelter dan sindrom Patau akibat
mutasi?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang mutasi subtopik kelainan akibat
mutasi, dan mutasi dalam mekanisme
evolusi (halaman 268 – 273).
Pengolahan Data
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: contoh-contoh kelainan
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang kelainan akibat
mutasi, dan mutasi dalam mekanisme
evolusi.
Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
3. Alat:
Komputer/LCD, VCD/CD player.
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Mind Map
c. Ulangan harian.
Contoh soal:
Jelaskan ciri-ciri mutan sindrom Wolf.
Bagaimanakah cara membuat tanaman buah-buhan poliploid?
Jelaskan perbedaan autopoliploid dengan alopoliploid.
Tuliskan rumus monosomi.
Tuliskan masing-masing 3 contoh mutagen yang merupakan mutagen
kimia, mutagen fisika, dan mutagen biologi.
Adakah hubungan antara peristiwa mutasi dengan proses evolusi
organisme?
2. Keterampilan
Pelaporan secara lisan dan tulisan hasil penemuan berbagai jenis mutagen
pada word square
3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi
Indikator : Melaporkan secara tertulis hasil simulasi berkaitan dengan mutasi tingkat
gen dan kromosom.
Judul kegiatan : Mutasi gen dan kromosom
Tanggal Penilaian :……………………….
Kelas :………………………
No Nama Aspek yang dinilai Jumlah Nilai
Kebenaran Kelengkapan Sistematika Tatabahas Skor
konsep gagasan penulisan a
1
2
...................................... ...........................................
NIP................................ NIP.....................................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor :8
Kelas / Semester : XII / 2
Materi Pembelajaran : Evolusi
Alokasi Waktu : 12 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 6 kali
Pengetahuan
3.9.1 Menjelaskan pengertian evolusi.
3.9.2 Mendeskripsikan jenis-jenis evolusi.
3.9.3 Menjelaskan perkembangan pemikiran evolusi sebelum teori Darwin.
3.9.4 Menjelaskan perjalanan Darwin dalam penemuan teori evolusi.
3.9.5 Menjelaskan teori evolusi Darwin.
3.9.6 Menjelaskan perbandingan antara teori evolusi Lamarck, Weismann, dan
Darwin.
3.9.7 Menjelaskan fenomena-fenomena berkaitan dengan teori evolusi, seperti
adaptasi dan seleksi alam.
3.9.8 Mendeskripsikan petunjuk adanya evolusi, misalnya fosil, perbandingan
anatomi dan embriologi, dan peristiwa domestikasi.
3.9.9 Menjelaskan proses evolusi kuda dengan menggunakan gambar.
3.9.10 Memberikan contoh-contoh homologi dan analogi.
Keterampilan
4.9.1 Membuat karya tulis (makalah) tentang pandangan kontroversi teori
perancangan cerdas (intelligent design) terhadap teori evolusi Darwin untuk
dipresentasikan.
4.9.2 Membuktikan adanya seleksi alam melalui eksperimen adaptasi dan seleksi.
4.9.3 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil eksperimen adaptasi dan seleksi.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Evolusi adalah perubahan perlahan-lahan dalam waktu yang sangat
lama. Berdasarkan jumlah spesies yang berevolusi dan dihasilkan, evolusi dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu evolusi divergensi dan konvergensi. Evolusi
duvergensi merupakan evolusi yang diawali dari satu spesies kemudian
menghasilkan banyak spesies baru.
Pemikiran mengenai evolusi sebenarnya sudah muncul sejak dahulu. Salah satunya
adalah Charles Robert Darwin. Darwin melakukan pelayaran dengan kapal HMS
Beagle. Selain Charles Darwin, ilmuwan lainnya juga berpendapat tentang teori
evolusi, yaitu Jean Baptiste Lamarck.
2. Materi Konsep
Evolusi adalah perubahan perlahan-lahan dalam waktu yang sangat lama.
Waktu proses evolusi sangat lama, yaitu, ratusan, ribuan hingga jutaan tahun.
Evolusi dapat dibedakan menjadi evolusi kosmik (evolusi universe) dan evolusi
organik (evolusi makhluk hidup), mikroevolusi dan makroevolusi (evolusi
transpesifik), evolusi progresif dan evolusi regresif, sereta evolusi divergensi
dan evolusi konvergensi.
Alam merupakan lingkungan yang selalu menyeleksi organisme yang hidup di
dalamnya.
Petunjuk-petunjuk adanya evolusi, yaitu fosil, anatomi perbandingan,
embriologi perbandingan, organ tubuh yang tersisa pada organisme,
perbandingan fisiologi, perbandingan biokimia dan peristiwa domestikasi.
Hukum Hardy-Weinberg adalah frekuensi alel dan prekuensi genotipe dalam
suatu populasi dari generasi ke generasi berikutnya akan selalu tetap (konstan)
pada kondisi tertentu.
Faktor penyebab perubahan frekuensi alel atau genotipe adalah hanyutan
(genetik drift), aliran gen (gene flow), mutasi, perkawinan yang tidak acak dan
seleksi alam.
3. Materi Prosedural
Membuat karya tulis (makalah) tentang pandangan kontroversi teori
perancangan cerdas (intelligent design) terhadap teori evolusi Darwin.
E. Metode Pembelajaran
Presentasi Peserta didik
Diskusi
Pembelajaran kooperatif
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar variasi bentuk paruh burung; serta
persamaan dan perbedaan kelompok Primata:
- Apa yang dimaksud dengan evolusi?
- Apa semua makhluk hidup mengalami
evolusi?
- Bagaimana terjadinya bentuk paruh burung
yang beranekaragam?
- Apakah bentuk paruh burung
menyesuaikan dengan makanannya?
- Apakah keanekaragaman golongan
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti tentang
evolusi subtopik pengertian evolusi, teori-teori
evolusi dari para ahli (halaman 282 – 290).
Pengolahan Data
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:
- Perkembangan teori evolusi sebelum
Darwin.
- Perbandingan beberapa teori evolusi,
antara lain menurut Darwin, Lamarck, dan
Weisman.
Kelompok diminta untuk mempelajari peta
jalur pelayaran Darwin, dan gambar
perbandingan proses evolusi jerapah menurut
Lamarck dan Darwin.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang perbandingan beberapa
teori evolusi.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep teori-teori evolusi.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar/ film video tentang fenomena evolusi,
antara lain peristiwa adaptasi dan seleksi
alam, penemuan fosil, atau homologi.
- Apa hubungan antara adaptasi makhluk
hidup dengan seleksi alam?
- Apa tujuan makhluk hidup melakukan
adapatasi terhadap lingkungannya seperti
yang tampak pada gambar kuda laut yang
hidup pada ganggang?
- Apa semua makhluk hidup mengalami
adaptasi?
- Bagaimana adaptasi ngengat Biston
betularia?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti tentang
evolusi subtopik fenomena yang berkaitan
dengan teori evolusi (halaman 290 – 300).
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang adaptasi dan seleksi
(halaman 292 – 293), dan diberi kesempatan
Pengolahan Data
Peserta didik mengolah data hasil
pengamatan dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja (halaman 293).
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: fenomena yang berkaitan
dengan teori evolusi.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
hasil praktikum dengan teori pada buku
sumber, untuk membuktikan adanya peristiwa
seleksi alam.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
(halaman 293).
Gambar: Homologi.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar/ film video tentang penemuan fosil,
atau homologi.
- Apa yang dimaksud fosil?
- Bagaimana bisa terbentuk fosil?
- Bagaimana fosil menggambarkan
perkembangan makhluk hidup masa
lampau?
- Selain fosil, adakah petunjuk adanya
evolusi yang lainnya?
- Apa yang dimaksud homologi?
Penerbit Erlangga, Irnaningtyas Page 128
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang evolusi subtopik petunjuk adanya
evolusi (halaman 295 – 300).
Pengolahan Data
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: petunjuk adanya evolusi.
Kelompok diminta untuk mempelajari
gambar evolusi kuda (halaman 297),
homologi dan analogi (298), dan
perbandingan embriologi (halaman 299).
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk membahas petunjuk-
petunjuk adanya evolusi.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Identifikasi Masalah
- Bagaimanakah akibat dari mutasi gen
terhadap kelestarian suatu spesies,
bersifat menguntungkan atau
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang evolusi subtopik mekanisme evolusi
(halaman 300 – 301); angka laju mutasi, dan
hukum Hardy-Weinberg (halaman 303).
Pengolahan Data
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: mekanisme evolusi, angka
laju mutasi, dan hukum Hardy-Weinberg.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk membahas mekanisme
evolusi, angka laju mutasi, dan hukum
Hardy-Weinberg.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar “efek leher botol” dan contoh
spesiasi alopatrik.
- Apakah gambar”efek leher botol”
Penerbit Erlangga, Irnaningtyas Page 135
menggambarkan perubahan frekuensi alel
dan genotipe dalam suatu populasi?
- Apa yang dimaksud dengan spesies
alopatrik?
- Apa yang menyebabkan anggota spesies
terpisah?
- Apakah jika suatu spesies terpisah oleh
kondisi geografis yang berjauhan akan
membentuk spesies baru?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang perubahan kesetimbangan frekuensi
alel dan genotipe dalam populasi;
terbentuknya spesies baru (halaman 307 –
310).
Pengolahan Data
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: perubahan kesetimbangan
frekuensi alel dan genotipe dalam populasi;
terbentuknya spesies baru.
Kelompok diminta untuk mempelajari
penyebab terjadinya isolasi reproduksi.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang perubahan
kesetimbangan frekuensi alel dan genotipe
dalam populasi; terbentuknya spesies baru;
dan penyebab terjadinya isolasi reproduksi.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep perubahan
kesetimbangan frekuensi alel dan genotipe
dalam populasi; faktor-faktor yang
menyebabkan mikroevolusi, terbentuknya
spesies baru; dan penyebab terjadinya isolasi
reproduksi.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi tentang evolusi
3. Alat:
Komputer/LCD
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Apakah perbedaan teori evolusi menurut Lamarck dengan Weismann?
Apa yang dimaksud dengan evolusi ?
Sebutkan perbedaan antara homologi dan analogi.
Bagaimana seleksi alam berperan dalam kehidupan ?
Bagaimana bunyi hukum Hardy-Weinberg ?
3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi.
Tanggal :…………………
Kelas :…………………
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
Pengetahuan
3.3.1 Menjelaskan pengertian bioteknologi.
3.3.2 Menjelaskan perbedaan bioteknologi konvensional dengan bioteknologi
modern.
3.3.3 Menjelaskan pengembangan bioteknologi kondisi non-steril dan steril.
3.3.4 Menjelaskan peranan mikroorganisme penghasil makanan dan minuman.
3.3.5 Mendeskripsikan mikroorganisme penghasil protein.
3.3.6 Mendeskripsikan mikroorganisme penghasil zat-zat organik, enzim, dan
vitamin.
3.3.7 Menjelaskan peranan mikroorganisme penghasil obat.
3.3.8 Mendeskripsikan mikroorganisme penghasil energi.
3.3.9 Menjelaskan peranan mikroorganisme pembasmi hama tanaman
(biopestisida).
3.3.10 Menjelaskan pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang peternakan.
3.3.11 Menjelaskan peranan mikroorganisme pengolah limbah (bioremidiasi).
3.3.12 Menjelaskan bioplastik.
3.3.13 Menjelaskan peranan mikroorganisme dalam bidang pertambangan.
3.3.14 Menjelaskan prinsip kultur jaringan pada tumbuhan.
3.3.15 Menjelaskan tahapan kloning embrio dan kloning transfer inti pada hewan
dengan menggunakan diagram.
3.3.16 Menjelaskan teknologi hibridoma.
3.3.17 Menjelaskan prinsip rekombinasi DNA.
3.3.18 Menjelaskan tahapan teknologi plasmid dengan menggunakan diagram.
3.3.19 Mendeskripsikan organisme transgenik.
3.3.20 Menganalisis dampak negatif penerapan bioteknologi.
Keterampilan
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Kemajuan di bidang bioteknologi saat ini, bahwa perkembangbiakan
tanaman bisa dilakukan dengan kultur jaringan yang memanfaatkan sifat
totipotensi.
2. Materi Konsep
Bioteknologi adalah ilmu yang menerapkan prinsip ilmiah dan kerekayasaan untuk
penanganan dan pengolahan bahan mentah organik maupun anorganik dengan
bantuan makhluk hidup seperti mikroorganisme, sel hewan dan tumbuhan untuk
meningkatkan potensi makhluk hidup, menghasilkan produk dan jasa bagi
kepentingan hidup manusia.
Bioteknologi dapat dibedakan menjadi bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern, bioteknologi kondisi non-steril dan steril.
Prinsip bioteknologi yang digunakan pada proses fermentasi, yaitu prinsip respirasi
anaerob oleh ragi (jamur).
Penerapan bioteknologi dalam segala bidang kehidupan semakin meningkat sejak
ditemukannya struktur dan fungsi DNA.
Pemanfaatan mikroorganisme dalam bioteknologi, antara lain sebagai penghasil
makanan/minuman, protein, zat organik, enzim, vitamin, obat, energi, biopestisida,
bioremediasi, bioplastik dan pertambangan.
Dampak negative bioteknologi, kemungkinan menciptakan mikroorganisme
pangan baru, timbulnya bahan makanan yang mengandung protein baru bersifat
Penerbit Erlangga, Irnaningtyas Page 140
toksik, munculnya tanaman supergulma, teknik bayi tabung, membingungkan
status orangtuanya, resiko tinggi bagi organisme hasil kloning, penyebaran bakteri
strain secara liar, erosi plasma nutfah, terganggunya keseimbangan ekosistem,
dan penyalahgunaan senjata biologis.
3. Materi Prosedural
Membuat yoghurt susu kedelai (soyghurt)
E. Metode Pembelajaran
Presentasi Peserta didik
Diskusi
Pembelajaran kooperatif
Praktikum
Mind map
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 2 x 45 menit
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar/video tentang produk bioteknologi.
- Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
- Produk apa saja yang dihasilkan oleh
bioteknologi?
- Apa perbedaan bioteknologi konvensional
dengan bioteknologi modern?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti tentang
pengertian bioteknologi, diagram bioteknologi,
perbedaan bioteknologi konvensional dan
modern, pengembangan bioteknologi kondisi
steril dan nonsteril (halaman 320 – 324).
Pengolahan Data
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:pengertian bioteknologi,
diagram bioteknologi, perbedaan bioteknologi
konvensional dan modern, pengembangan
bioteknologi kondisi steril dan nonsteril.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar/video tentang jenis makanan dan
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti tentang
mikroorganisme penghasil makanan dan
minuman; mikroorganisme penghasil protein
sel tunggal/PST (halaman 325 – 331).
Pengolahan Data
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: mikroorganisme penghasil
makanan dan minuman; mikroorganisme
penghasil protein sel tunggal/PST.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang mikroorganisme
penghasil makanan dan minuman;
mikroorganisme penghasil protein sel
tunggal/PST.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep tentang
mikroorganisme penghasil makanan dan
minuman; mikroorganisme penghasil protein
sel tunggal/PST.
Gambar: Yoghurt
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan yoghurt.
- Apakah perbedaan soyghurt dengan
yoghurt?
- Bagaimanakah cara membuat soyghurt?
- Dalam pembuatan soyghurt,
mikroorganisme apakah yang
dipergunakan?
- Berapa lama waktu yang diperlukan dalam
pembuatan soyghurt?
- Apakah mengonsumsi soyghurt setiap hari,
baik untuk menjaga kesehatan tubuh?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang pembuatan soyghurt
(halaman 329 – 330), dan diberi kesempatan
untuk menanya jika kurang paham.
Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar,
cara mengerjakannya harus steril agar tidak
tercemar organisme lainnya yang bersifat
patogen. Hati-hati menggunakan kompor agar
tidak terjadi kebakaran.
Setiap kelompok melakukan kegiatan
praktikum pembuatan soyghurt. Waktu
inkubasi bakteri selama 12 jam, sehingga
hasilnya baru bisa dinilai keesokan harinya.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan bantuan menjawab
pertanyaan yang ada di lembar kegiatan
(halaman 330).
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya tentang pembuatan soyghurt.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar/video tentang pemanfaatan
mikroorganisme di bidang lainnya seperti
pertambangan, farmasi, lingkungan,
peternakan, dan pertanian.
- Jenis organisme apakah yang
dipergunakan untuk menghasilkan energi?
- Jenis organisme apakah yang
dipergunakan untuk biopestisida?
- Jenis organisme apakah yang
dipergunakan untuk pembuatan bioplastik?
- Jenis obat-obatan apakah yang dihasilkan
oleh mikroorganisme?
- Bagaimanakah cara membuat biogas?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
mikroorganisme penghasil zat-zat organik,
enzim, dan vitamin; mikroorganisme penghasil
obat; mikroorganisme penghasil energi;
mikroorganisme pembasmi hama tanaman
(biopestisida); pemanfaatan mikroorganisme
dalam bidang peternakan, pengolah limbah
(bioremidiasi); bioplastik (biodegradable
plastic); dan pemanfaatan mikroorganisme
dalam bidang pertambangan (halaman 331 –
340).
Pengolahan Data
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: mikroorganisme penghasil zat-
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang mikroorganisme
penghasil zat-zat organik, enzim, dan vitamin;
mikroorganisme penghasil obat;
mikroorganisme penghasil energi;
mikroorganisme pembasmi hama tanaman
(biopestisida); pemanfaatan mikroorganisme
dalam bidang peternakan, pengolah limbah
(bioremidiasi); bioplastik (biodegradable
plastic); dan pemanfaatan mikroorganisme
dalam bidang pertambangan.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep tentang
mikroorganisme penghasil zat-zat organik,
enzim, dan vitamin; mikroorganisme penghasil
obat; mikroorganisme penghasil energi;
mikroorganisme pembasmi hama tanaman
(biopestisida); pemanfaatan mikroorganisme
dalam bidang peternakan, pengolah limbah
(bioremidiasi); bioplastik (biodegradable
plastic); dan pemanfaatan mikroorganisme
dalam bidang pertambangan.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar kultur jaringan, kloning, dan
produk yang memanfaatkan rekayasa
genetika.
- Apa yang dimaksud dengan teknik
kultur jaringan?
- Bagaimana teknik kultur jaringan?
- Bagaimana teknik kloning yang
menghasilkan domba Dolly?
- Apa yang dimaksud dengan tanaman
transgenik?
- Bagaimana teknik pembuatan tanaman
transgenik?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang tentang kultur jaringan, kloning,
dan rekayasa genetika (halaman 341 –
357).
Setiap kelompok membuat puzzel yang
berisikan materi metode-metode rekayasa
genetika dalam aplikasi bioteknologi
seperti teknologi hibridoma, teknologi
plasmid, dan mekanisme pembuatan
organisme transgenik (kegiatan 9.2,
halaman 358).
Pengolahan Data
Setiap kelompok diminta memainkan
puzzel hasil karyanya untuk memahami
metode-metode rekayasa genetika dalam
aplikasi bioteknologi.
Setiap kelompok menjawab pertanyaan
pada lembar kegiatan 9.2 (halaman 358).
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: metode-metode rekayasa
genetika dalam aplikasi bioteknologi.
6. Pertemuan ke -6 = 2 x 45 menit
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil mendengar
paparan guru / membaca wacana dari
media, misalnya:
- Apa akibatnya jika kloning diterapkan
Pengolahan Data
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: dampak negatif
bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk
mencegah atau menangani dampak
negatif tersebut.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang dampak negatif
bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk
mencegah atau menangani dampak
negatif tersebut.
Setiap kelompok mengemukakan
pendapatnya tentang dampak negatif
bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk
mencegah atau menangani dampak
negatif tersebut.
Kelompok lain diberikan kesempatan
untuk menanggapinya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi/ video tentang bioteknologi.
Bahan praktikum: Susu skim, gula pasir, kacang kedelai, starter bakteri.
3. Alat:
Komputer/LCD, VCD/CD player.
Panci perebus, stoples,blender, kain saring
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Jelaskan perbedaan bioteknologi modern dengankovensional.
Jelaskan secara siangkat cara pembuatan soyghurt dari kacang kedelai.
Sebutkan dampak negative adanya bioteknologi.
Apa yang dimaksud dengan rekayasa genetika?
Bagaimana proses kloning pada makhluk hidup?
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
------------------