Oleh Saldinata, SE
(Sekretaris PD IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan)
KHUTBAH PERTAMA
َ
َو َعلى ِآل ِه،ان َ الض ََل ُم َع َلى ُم َح َّمد َص ّيد َو َلد َع ْد َن َّ وَ الص ََل ُة
َّ وَ ،الد َّيان َّ الح ْم ُد ل ّٰله ْاْلَلك َ
ِ ِِ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ
،الس َم ِانَّ ص ْحبه َو َتابع ْيه َع َلى َم ّر َ َ
ِ ِ ِ ِ ِِ و
َ َ ْ َ َْ ْ َّ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ ٰل
َوؤ َ ُد ا َّن َص ِّي َدنا َو َح ِب ْي َب َنا ُم َح َّم ًدا َع ْب ُد ُه. ِ ُْ ال َع ِ ْي ِ ال ِر ِ ؤ د ان ِاله
َ َو َ ُص ْى ُل ُه َّال ْ ُ ّ َ َإ ْال
. ِ اص ِ ِ ِ ِ ِ
َ ْ َا ّٰلل ُ َّ َ ّ َو َص ّل ْ َو َ ا ْ َع ٰللى َص ّيد َنا ُم َح َّم ٍد َو َع ٰللى ٰلاله َوا
َ
.ص َحا ِ ِه ا ْ َم ِع ْ َن ِِ ِِ ِ ِ ِ
َ َ َ َا َّما َب ْع ُد َ َي َاؤ ُّي َ ا ال
ْ
ِا َّت ُ ىا َ َح َّ ُت َ ِات ِه َو َت ُم ْى ُت َّ ِ َّ َوؤ ْن ُ ْ ُم ْض ِل ُم ْى َن.اا ُر ْو َن ِ ح
َّ الل ْي َ ِان َّ َ الله م َّ ُ ُ َ
الر ِ ِي ِ ِ ِ ؤعىو
َ َّ َّ َ َ ٌ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َ َّ ُ َّ ُ َ َ َّ َ َ َ ُّي
ط َّما ق َّد َم ْت ِلغ ٍد ۖ َو َّات ُ ىا الل َه ۚ ِإ َّن الل َه خ ِب ٌر يا ؤ ا ال ِ ي آمنىا ات ىا الله ول ن ر نف
ُ َ
) ِ َما ْع َملى َن
A
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah swt!
lhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, pada kesempatan
yang mulia ini kita dapat menghadiri shalat Jum'at secara berjama'ah di awal
tahun 2024. Sholawat dan salam kita sampaikan kepada suri tauladan Nabi
mulia Muhammad saw. KIta berharap dan berdo'a, semoga kita semua kelak
mendapatkan syafaatnya di yaumul qiyaamah. Aamiin.
Hadirin rahimakumullah!
Judul khutbah pada hari ini adalah Tanda – Tanda Orang yang Mendapatkan
keberuntungan Dalam Islam!
Dikisahkan pada suatu ketika Rasulullah saw bertanya dengan para sahabat.
“Wahai sahabatku, siapakah mahluk Allah yang paling menakjubkan imannya?”
Para sahabat menjawab, “Malaikat ya Rasulullah.”
"Bukan!” kata Rasulullah, “Bagaimana malaikat tidak beriman padahal mereka
pelaksana perintah Allah”.
“Kalau begitu para Nabi, ya Rasulullah.” sambung para sahabat.“
"Bukan!" kata Rasulullah, "Bagaimana para Nabi tidak beriman padahal mereka
menerima wahyu dari Allah”.
Para sahabat menebak kembali, “Kalau begitu kami ini para sahabat-sahabatmu
ya Rasulullah.”
“Bukan. Bagaimana para sahabatku tidak beriman padahal mereka menyaksikan
mukjizat Nabi, hidup bersama dengan Nabi dan melihat Nabi dengan mata kepala
mereka sendiri.”
Kemudian Rasulullah saw melanjutkan, “Ketahuilah sahabatku, oang yang paling
menakjubkan imannya adalah orang-orang yang datang sesudah kalian. Mereka
beriman- kepadaku tetapi tidak melihatku, mereka membenarkanku tanpa pernah
melihatku. Mereka menemukan tulisan dan beriman kepadaku, mereka mengamalkan
apa yang ada dalam tulisan itu, mereka membela seperti kalian membelaku. Alangkah
inginnya aku berjumpa dengan ikhwanku itu”.
Hadirin rahimakumullah!
Pada kisah di atas, orang yang menakjubkan menurut versi Rasulullah saw
bukanlah malaikat, bukan para nabi, bukan pula para sahabat yang pernah berjumpa
dengan Nabi. Orang yang menakjubkan kata Rasulullah, orang yang belum pernah
berjumpa dan melihat wajah mulia nabi, belum pernah berjabat tangan dan
mencium tangan nabi, namun mereka selalu merindukan Nabi. Mereka selalu menaati
perintah-perintah Rasulullah saw.
Hadirin rahimakumullah!
Di beberapa ayat Al-Qur’an, kata iman dan amal shalih selalu berkaitan. Ketika
Allah swt menyatakan penciptaan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (paling
sempurna), kemudian Allah mengembalikan ke tempat yang paling rendah (neraka),
maka yang selamat dari keadaan itu semua adalah orang-orang yang beriman dan
beramal shalih yang akan mendapatkan pahala yang tidak terputus (QS At Tin: 4-6).
Kemudian di dalam surat al Bayyinah ayat 7 dijelaskan bahwa hanya orang yang
beriman dan beramal shalih-lah sebaik-baik makhluk Allah swt.
Hadirin rahimakumullah!
Berdasarkan surat al Bayyinah ayat 7 di atas, untuk mendapatkan kategori
sebaik-baik makhluq, seorang muslim harus mampu memadukan antara iman dan
pembuktian amal shaleh. Karena iman tidak cukup hanya diyakini dalam hati, tidak
cukup diucapkan dengan lisan, tetapi harus dibuktikan dengan amal shaleh.
Di dalam al Qur'an dan hadits, banyak sekali contoh perbuatan amal shaleh
yang dapat dilakukan seorang muslim, diantaranya adalah surat Al Mukminum ayat
1- 9.
Pada surat al Mukminun ayat 1 – 9 ini, paling tidak ada enam tanda orang –
orang beriman yang mendapatkan keberuntungan dalam pandangan Islam. Jika
َ ْ ُ َ َّال ِ ي
Pertama, khusuk dalam shalatnya. َ َل ِ ِ ْ َخا ِ ُعى َن
. ِ
Kata khasyi’un berakar kata khasya’a yang bermakna tenang. Ketika seorang
hamba melaksanakan ibadah shalat dengan khusyuk, akan mendatangkan pahala dan
kenikmatan ibadah. Ibadah shalat yang dilakukan bukan hanya sekedar
menggugurkan kewajiban saja. Dia akan merasakan kenikmatan berdialog dengan
Allah swt melalui bacaan dan gerakan shalat.
Inilah keberuntungan seorang hamba yang menunaikan ibadah shalat dengan
khusyuk. Sebab, banyak dari sekian hamba Allah yang menunaikan ibadah shalatnya
tidak khusyuk, akhirnya ibadah tidak membekas di dalam jiwa.
Sifat kedua dari enam sifat orang mukmin adalah orang yang menjauhkan diri
َ ُ ْ
dari perkataan atau perbuatan yang tidak berguna. ( اللغ ِى ُمع ِراىن
ْ َّ َ ْ ُ َ َو َّال ي
ِع ِ
Kata al-laghwu, menunjukkan makna perkataan atau perbuatan yang dianggap
kurang berfaidah. Sebab saat ini banyak manusia yang tidak mampu memanfaatkan
wakty dengan baik. Alhasil mereka terlarut dalam kegiatan yang tidak bermanfaat
sehingga melalaikan tugas pokok untuk bekerja dan beribadah. Maka beruntunglah
seorang mukmin yang mampu menjada dirinya dari sesuatu yang tidak bermanfaat.
Hadirin rahimakumullah!
Sifat orang mukmin yang ketiga, yaitu orang yang menunaikan zakat.
ُ َ َ َّ ْ ُ َ َّ َ
اعلى َن
ِ ِللس ِاة وال ِ ي
Kata zakah ( ) زكاةdari segi bahasa memiliki arti suci, dan berkembang. Orang
yang menunaikan zakat mendapatkan kemuliaan disisi Allah swt. Jiwanya bersih dan
nikmat Allah swt pun akan bertambah.
Hadirin rahimakumullah!
Sifat kelima dari enam sifat orang mukmin adalah mereka yang menepati atau
menjaga janji mereka.
Sifat terakhir dari enam sifat orang mukmin adalah mereka yang memelihara
shalatnya.
ُ َ َ َّ
َو ل ِ ي َ ُ ْ َعل ٰلى َ ل َٰلى ِ ِ ْ ُي َحا ِ ى َن
Pada ayat kedua dan kesembilan pada surat al Mukminun di atas terlihat mirip.
Tetapi jika diteliti ada perbedaaanya. Yakni pada maksud yang dituju. Jika di ayat
kedua adalah mereka yang dalam shalatnya khusyuk. Kemudian pada ayat
kesembilan lebih ditekankan lagi, orang yang mukmin adalah mereka yang
memelihara shalatnya pada waktu-waktu yang telah ditetapkan dalam agama.
Sehingga, mereka yang memelihara waktu shalatnya pada waktu yang ditetapkan
akan terpelihara pula rukun salat yang dikerjakannya.
ُ َ َ َََ ْ ْ َُ
َ َ
ِ ونفع ِ وِإ َّيا ْ ِ َما ِ ِيه ِم آلاي،
ات ِل َول ْ ِ ال ُ ْر ِآن ال َع ِ ِي َ َ َا
ُ الضم ُيي ْال َع ِلي
َّ َلو َت ُه إ َّن ُه ُ َى
َ ت ْ ُ َو َت َ َّب َ م ّ َوم ْن، ْ ر ْال َح ِ ي ّ
َو ِال
ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ
----------------------------------------------------
ات ى يأء م ْ ُ ْ َو ْ َ ْم َ
ُ حاغف ْر ل ْل ُم ْ من ْ َن َو ْاْلُ ْ م َنات َو ْاْلُ ْضلم ْ َن َو ْاْلُ ْضل َمات َ َ ْ
َ ُ َّ ْ
الل
ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِِ
ُ َّ َ َّ ْ ْ َ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ َ َّ ّ ْ َ َ ْ ُ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ ُ َ ّ َّ َ
اللر واْلل ِر ِ ن وانصر ِعباد اْلى ِح ِدي الل ؤ ِعس ِلْاصَلم واْلض ِل ِم ن وؤ ِول ِ
َ ْ ُْ َ ْ َ ََ ّْ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُْ َْ َ ََّْ َْ َ ّْ َ ْ َ
اع ِ ِل َم ِات َك الدي ِ و الدي واخ ل م خ ل اْلض ِل ِم ن و د ِمر ؤعداء ِ وانصر م نصر ِ
إ َلى َي ْى َم ّ
الد ْي
ِ ِ
َّ اا
. ِ النا َ َّ َنا آت َنا ى ُّي
َ َ الد ْن َيا َح َض َن ً َو ى ْآلاخ َرة َح َض َن ً َوق َنا َع
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
--------------------------------------------------------------------------------
َ َ
الف ْحل ِاء َ َ َي ْإ ُم ُر ْال َع ْدل َو ْلْا ْح َضان َوإ ْي َ اء و ْال ُ ْرَ ى و َ ْن َهى
ع َّإن، ِ ِع َب َاد
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ُ ْ ََ ُْ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ ُُ َ َ ْ ُ َّ َ َ ْ ُ َّ َ َ ْ ُ ُ َ ْ َ َ َ ُْْ َ
ِ ر ِ ول او روا الع ِ ي ي ر.لعل ت رون ِع ، ِ البغ واْلن ِر و
َْ
ؤ َ ُر