(Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akuntansi Syariah)
Dosen Pengampu :
Dr. Dwi Novita, SE.I., M.Ak., M.E
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
penulis menghaturkan rasa syukur atas segala rahmat, taufik, serta hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyusun makalah dengan judul “ Akuntansi Ijarah” .
Tentunya dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada Ibu Dr. Dwi
Novita, SE.I., M.Ak., M.E. selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah Akuntansi
Syariah I dan tidak lupa berterimakasih kepada orang tua yang selalu mendoakan
anak-anaknya agar senantiasa berjalan lancar saat perkuliahan, tak lupa
berterimakasih kepada teman-teman kelompok yang membantu menyelesaikan
tugas makalah ini.
Dan juga penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
kekurangan, baik dalam segi bahasa, penyusunan kalimat maupun isi makalah ini.
Oleh karena itu, penulis membuka segala kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah ini. Penulis berharap, dengan adanya makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.
Bandung
08 Januari 2024
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
(Yusuf et al., 2018)
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari rumusan masalah di atas, dapat diketahui tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
(Latifah et al., n.d., p. 111)
3
(Zulhamdi Zulhamdi, n.d.)
3
objek sewa yang disewakannya dengan opsi perpindahan hak milik objek
sewa pada saat tertentu sesuai dengan akad sewa (Fatwa Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 112/DSN-MUI/IX/2017).
1. Hibah;
2. Penjualan sebelum akad berakhir sebesar harga yang sebanding dengan
sisa cicilan sewa;
3. Penjualan pada akhir masa sewa dengan pembayaran tertentu yang
disepakati pada awal akad; dan
4. Penjualan secara bertahap sebesar harga tertentu yang disepakati dan
tercantum dalam akad.
4
(Latifah et al., n.d., p. 112)
5
(Ascarya, Akad dan Produk Syariah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2011, hal. 99.2)
4
Adapun menurut PSAK 107, ijarah terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu aset atau
jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah atau sewa (ujrah),
tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas aset itu sendiri.
2. Ijarah muntahiyah bittamlik (IMBT) merupakan ijarah dengan akad
(janji) dari pemberi sewa berupa perpindahan kepemilikan objek ijarah
pada saat tertentu (PSAK 107). Apabila terjadi perpindahan kepemilikan
maka akan dibuat akad yang baru dan terpisah dari akad ijarah
sebelumnya secara:
a. Hibah;
b. Penjualan sebelum akad berakhir sebesar sebanding dengan sisa
cicilan sewa atau harga yang disepakati;
c. Penjualan pada akhir masa ijarah dengan pembayaran tertentu
sebagai referensi yang disepakati dalam akad; atau
d. Penjualan secara bertahap sebesar harga tertentu yang disepakati
dalam akad.
e. Jual dan sewa kembali (sale and lease back) atau transaksi jual dan
ijarah.
5
standar akuntansi yang menggantikan standar sebelumnya, yaitu PSAK No. 59
tentang akuntansi perbankan syariah (Agus Arwani, 2016).
Db asset xxx
ijarah
Kas xxx
2. Penyusutan dan amortisasi: Barang ijarah akan disusutkan jika
merupakan aset yang dapat didepresiasi atau diamortisasi sesuai dengan
kebijakan penyusutan aset selama masa manfaat (umur ekonomis).
Jurnal :
Db biaya xxx
penyusutan
Akumulasi xxx
penyusutan
3. Pendapatan dan beban: Pendapatan ijarah selama masa kontrak diakui
pada saat keuntungan dari aset tersebut direalisasikan menyerahkan
kepada penyewa.
Jurnal:
Piutang usaha dari Ijarah akhirnya dinilai sebesar nilai yang dapat
direalisasikan periode pelaporan.
Jurnal :
6
Db. Piutang Pendapatan xxx
Ijarah
Kr. Pendapatan Ijarah xxx
7
Db. Keuntungan
Kr. Aktiva Ijarah xxx
Jurnal :
Jurnal :
8
Kr. Kewajiban kepada xxx
Penyewa
b. Pengakuan dan Pengukuran Akuntansi Penyewa (Musta’jir)
1. Beban: Biaya sewa diakui selama masa kontrak ketika aset tersebut
digunakan, dan Utang sewa diperkirakan sebesar jumlah yang harus
dibayar untuk layanan yang diterima.
Jurnal :
9
Pembelian setelah selesai masa akad, maka penyewa mengakui
aset sebesar pembayaran yang disepakati.
Jurnal :
Jurnal :
Pemberi sewa membeli Saat menerima pendapat dari Beban sewa 12.500
mobil yang disewakan penyewa: Kas 12.500
10
sebesar Rp. 150.000 dari Kas 12.500
PT B Pendapatan sewa 12.500
Setiap penerimaan Kas 12.500 Beban sewa 12.500
pendapatan sewa pada Pendapatan sewa 12.500 Kas 12.500
awal bulan.
Pada akhir periode Beban penyusutan 30.000
dilakukan alokasi untuk Akumulasi penyusutan 30.000
beban depresiasi selama 5
tahun sesuai masa manfaat
mobil dengan metode garis
lurus
Penyajian pada akhir tahun Aset ijarah 150.000
pertama untuk aset ijarah. Akumulasi penyusutan 30.000
120.000
Pada saat akhir kontrak Aset nonkas (eks ijarah) 150.000
aset ijarah dikembalikan Aset ijarah 150.000
kepada pemberi sewa,
sehingga dibuatkan ayat
jurnal reklasifikasi.
11
setiap bulan sebesar Rp.
12.500 Saat menerima pendapat dari
penyewa: Beban sewa 12.500
Pemberi sewa membeli Kas 12.500 Kas 12.500
mobil yang disewakan Pendapatan sewa 12.500
sebesar Rp. 150.000 dari
PT B Dan disepakati
bahwa pada akhir masa
sewa akan dibeli oleh
penyewa.
Setiap penerimaan Kas 12.500 Beban sewa 12.500
pendapatan sewa pada Pendapatan sewa 12.500 Kas 12.500
awal bulan.
Pada akhir periode Beban penyusutan 30.000
dilakukan alokasi untuk Akumulasi penyusutan 30.000
beban depresiasi selama 5
tahun sesuai masa manfaat
mobil dengan metode garis
lurus
Penyajian pada akhir tahun Aset ijarah 150.000
pertama untuk aset ijarah. Akumulasi penyusutan 30.000
jurnal untuk tahun ke-2 dan 120.000
ke-3 sama dengan
pencatatan diatas.
Pada saat akhir kontrak Kas 65.000 Aset nonkas 65.000
aset ijarah dijual kepada Akumulasi penyusutan 90.000 Kas 65.000
pemberi sewa secara tunai Aset ijarah 150.000
Rp. 65.000. dilakukan Keuntungan
dengan akad jual beli. penjualan 5.000
12
Apabila pada saat akhir Beban ijarah 60.000 Aset nonkas 40.000
kontrak aset ijarah Akumulasi penyusutan 90.000 Keuntungan 40.000
dihibahkan dari pemberi Aset ijarah 150.000
sewa kepada penyewa dan
nilai wajar Rp. 40.000
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Standar akuntansi untuk Akad Ijarah diatur dalam PSAK 107 yang berlaku
untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan. PSAK 107 adalah standar
akuntansi yang menggantikan standar sebelumnya, yaitu PSAK No. 59 tentang
aku menurut PSAK 107, ijarah terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu aset atau
jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah atau sewa (ujrah),
tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas aset itu sendiri.
2. Ijarah muntahiyah bittamlik (IMBT) merupakan ijarah dengan akad
(janji) dari pemberi sewa berupa perpindahan kepemilikan objek ijarah
pada saat tertentu (PSAK 107). Apabila terjadi perpindahan
kepemilikan maka akan dibuat akad yang baru dan terpisah dari akad
ijarah sebelumnya.
1
3.2 Saran
2
DAFTAR PUSTAKA
Ascarya. (2011). Akad dan Produk Syariah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
S. S., & Fahmi, A. N. (2022). Implementasi Akad Salam Dalam Transaksi Jual
Beli Di Toko. JURNAL AKMAMI (AKUNTANSI, MANAJEMEN,
EKONOMI), 504-505.
1
2