Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

MICE building adalah suatu gedung yang mewadahi 3 fungsi utama yaitu
pertemuan (meeting),konferensi (convention), dan pameran (exhibition),Yang di
tempat kan pada suatu tempat dengan mengakomodasi ribuan orang. Exibition center
menyewakan ruang untuk pertemuan konferensi,pameran dan hiburan dengan
(Sumber : Lawson, Congress convention & Exibition Facilities, 2000)

Kota Bandung menjadi salah satu negara tujuan wisata dan bisnis dari luar negeri
pada tahun tahun terakhir dibuktikan dengan data yang diperoleh Statistical Report
Visitor to Indonesia 2011-2020 disebutkan bahwa kedatangan wisatawan untuk
kegiatan pertemuan, insentif, konvensi dan pameran atau dalam bahasa inggris disebut
Meeting, Incentive, convention, excebition (MICE) mencapai rata rata 1,5 Jutadalam 5
tahun terakhir dan penambahan di setiap tahun nya dengan ini perbandinganuntuk 30
tahun kedepan maka bisa mencapai 5 juta orang untuk wisata dan kepentingan MICE,
tentu ini menjadi peluang bisnis menjanjikan di Indonesia bagi para pebisnis maupun
pemerintah, dari segi pebisnis akan untung dengan tempat usaha dan perdagangan dan
dari segi pemerintah diuntungkan karena meningkatnya pendapatan daerah dan sektor
pariwisata menjadi lebih berkembang.

Kota Bandung adalah kota yang cukup besar di Indonesia dan sebagai destinasi
wisata, pameran dan pertemuan dari dalam maupun luar negeri, juga dikenal dengan
kota dengan konferensi yang terkenal yaitu konferensi Asia Afrika yang dilakukan
pada 1955 mewadahi negara lintas Asia dan Afrika untuk menggelar konferensi yang
di laksanakan di kota Bandung yang membahas tentang apa yang mereka pandang
sebagai ketidakinginan kekuatan Barat untuk mendiskusikan keputusan bersama pada
saat perang dingin terjadi pada negara di benua Asia, mengenai proses bisnis yang di
adakan dari negara Asia-Afrika didalamnya mencakup kegiatan festival rakyat dan
pertunjukan lokal sebagai akulturasi budaya dan menjadikan kota Bandung ideal
untuk kegiatan Meeting , Incentive, Conference, and Exibition (MICE)
menggabungkan hal tersebut dengan eksporasi budaya dan rekreasi.Menurut dari
Kepala Bidang Pariwisata Jabar yaitu Dra.Siti Tohariah mengatakan bahwa
Muhammad Hasyim , 2021
Bandung International Convention & Exibition Center
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu 1
pemerintah Jawa Barat dalam hal ini kota Bandung sebagai ibu kota terus mendorong
adanya aktivitas pariwisata di kota Bandung tidak hanya dari dalam negeri tapi juga
dari mancanegara menurutnya potensi MICE di Jabar cukup tinggi karena dalam
setahun terselenggara lebih dari 40 ribu pertemuan dan ini menjadikan pembangunan
dalam sektor ini menjadi sangatpenting untuk dilakukan. (Sumber :jabarpemprov.id)

Selain itu kota Bandung juga masih belum mempunyai bangunan MICE
memadai dengan tanpa adanya integrasi antar fungsi seperti bangunan konferensi,
pameran, dan akomodasi berada tidak pada satu kawasan dan ini menjadi tidak
kesatuan fungsi sehingga walaupun fungsi MICE bisa berjalan tetapi efektif dan
efisien karena tidak pada satu kawasan yang berfungsi untuk kegiatan tersebut.

Dengan menggunakan tema Integrasi futuristik artinya bangunan dengan fungsi


konferensi, pameran, dan akomodasi bisa diletakkan pada satu kawasan bangunan
dengan tujuan agar fungsi MICE bisa terwadahi pada suatu tempat dengan tujuan agar
adanya efektifitas tempat dan waktu, selain itu dengan adanya integrasi fungsi
berfungsi untuk menyatukan kegiatan yang memang sangat berkaitan seperti kegiatan
konferensi dan akomodasi harus saling terikat. Arsitektur futuristik yang ber analogi
romantik berfungsi untuk memberikan kesan ketermajuan zaman ke zaman yang lebih
maju di Indonesia sebagai salah satu tujuan wisata MICE khususnya kota Bandung
karena sebagai bangunan khusus kegiatan MICE tersebut menggugah ketermajuan
daerah dengan prinsip analogi romantik yaitu menggugah emosional pengamat
tentang bangunan dengan penggunaan kontras, ukuran, dan bentuk yang dapat
menggugah rasa takut,khawatir maupun kagum.

Bangunan ini digunakan untuk kegiatan publik sebagai pemenuhan kebutuhan


MICE di kota Bandung dengan pelaku para pembuat kegiatan pertemuan dalam hal ini
dari luar maupun dalam kota Bandung, pelaku kegiatan pameran, pelaku kegiatan
exibisi atau konser dan pemenuhan akomodasi sebagai kegiatan penunjang kegiatan
konferensi/pertemuan di kota Bandung.

Muhammad Hasyim , 2021


Bandung International Convention & Exibition Center
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu 2
1.2 Rumusan Masalah
Berbagai permasalahan yang dirumuskan dalam Perencanaan dan Perancangan
ini adalah permasalahan umum yaitu :
a. Bagaimana perencanaan bangunan MICE menjadi solusi dari kegiatan MICE
di kota Bandung ?
b. Ruang seperti apa untuk menampung seluruh kegiatan dari aktivitas MICE
dalam 1 Tapak ?
c. Bagaimana unsur penerapan Tema dan Bangunan menjadi solusi desain pada
perancangan MICE?

Adapun Isu perancangan yang harus terselesaikan pada perencanaan dan


perancangan bangunan yaitu :

Tabel 1.1
Isu Perancangan Perancangan dan Kriteria desain

Isu Perancangan Kriteria


Seluruh kegiatan yang
harus di penuhi pada satu
kawasan banguan
Adanya keterkaitan fungsi
bangunan agar lebih efektif dan
efisien
Aspek kota Bandung yaitu Penyediaan tempat kegiatan
pemenuhan kebutuhan kegiatan Pameran dan Konser di
pameran yang belum terpenuhi suatu kawasan bangunan
karena digunakan ruang tidak mencakup Exibiton dan
semestinya seperti Lapangan Pameran
Pussenif dan Gasibu untuk kegiatan Menjadi tempat Bisnis dan
Pameran atau Konser pendapatan daerah kota
bandung agar tidak menjadi
keuntungan sebagian orang

Bangunan yang
Kebutuhan bangunan MICE di berfungsi pemenuhan
kota Bandung menuju era Industri kebutuhan
4.0 dan 5.0 kegiatan MICE yang dikelola
oleh pemerintah kota Bandung

Muhammad Hasyim , 2021


Bandung International Convention & Exibition Center
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu 3
Arsitektur Futuristik dengan
Analogi Romantik
Tampilan Fisik dan Fasad Bangunan dengan tampilan penggugah
emosional pengamat tentang
penggunaan kontras, bentuk
dan
ukuran
Area Bisnis dan Komersial
Berkembangnya sistem otonomi dengan adanya
daerah yang mengedepankan kegiatan pameran dan pertemuan
terhadap sistem pendapatan daerah
Ruang Sirkulasi dibuat ter arah
dan navigasi ke
fungsi bangunan
Sirkulasi pada Ruang dibuat 30%
dari besar Ruang
Akses masuk dengan 2 akses
yaitu untuk area Komersil dan
Aksesabilitas Ruang dan Sirkulasi
area Pertemuan

Area Akomodasi dibuat


Vertikal dengan akses
langsung ke ruang pertemuan
untuk pemenuhan kebutuhan
efektivitas
Area Komersil menjadi satu
dengan Pameran untuk
pemenuhan kriteria mirip

Zonasi Komersial dan


Pameran dibuat pada sisi
depan dengan tujuan akses
mudah dan terlihat
Zonning
Zonasi Akomodasi dan
Pertemuan dibuat akses
langsung dan saling mengikat

Muhammad Hasyim , 2021


Bandung International Convention & Exibition Center
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu 4
1.3 Tujuan Dan Sasaran
Penyediaan media tempat pertemuan, pameran, akomodasi dan exibisi semi
formal yang diwadahi pada Gedung Bandung MICE Building dan hotel yang memiliki
konsep integrasi futuristik yang ber analogi romantik, baik dari bentuk dan
programming sebagai responsi dari kebutuhan kegiatan MICE di kota Bandung.

Gedung Bandung MICE Building dan hotel di desain sebagai area pemenuhan
kebutuhan publik dan mewadahi berbagai kegiatan dengan pendekatan Arsitektur

1.4 Penetapan Lokasi


Lokasi Proyek berada di kota Bandung tepatnya di jalan GedeBage Selatan
Kelurahan Cisaranten Kidul Kecamatan GedeBage Kota Bandung.

1.5 Metode Perancangan

Metode yang dilakukan untuk mencapai tujuan dari perancangan ini dengan meliputi
pengumpulan data, pengelolaan data terdiri dari analisis dan sintesis dan juga dengan
pembahasan konsep.

1.5.1 Pengumpulan data

1. Data Primer mencakup :


a. Data lokasi Tapak
b. Data mengenai perkembangan bangunan exibisi dan konvensi
c. Observasi bangunan yang serupa untuk memperoleh data yang tidak tercantum
pada literatur dan memperoleh pengalaman ruang pada bangunan yang akan
dirancang, dan juga untuk mengetahui fasilitas yang ada dan apa saja pada
bangunan yang mirip dan serupa
2. Data Sekunder
a. Studi ruang dan kebutuhan ruang kegiatan MICE.
b. Studi tentang peraturan pemerintah tentang tata guna lahan dan tata ruang kota
Bandung.
c. Studi tentang arsitektur futuristik mencari pengertian dari arsitektur futuristik
dan juga ciri pada bangunan.

1.5.2 Pengolahan Data


Muhammad Hasyim , 2021
Bandung International Convention & Exibition Center
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu 5
a. Tahap Analisis

Pada Analis ini dibuat dengan menganalisis data yang diperoleh dari konsep yang
akan diterapkan pada perancangan yaitu dengan 2 cara yaitu Induksi yang merupakan
suatu kesimpulan dari fakta fakta yang ada dan Komparasi yaitu membandingkan dari
hasil observasi untuk mendapat desain yang ideal apa saja kelebihan dan kekurangan
dari desain yang sudah ada.
b. Tahap Sintesis
Perumusan konsep dan menjawab hasil analisa awal dan menggunakan campuran
dari hasil studi literatur dan observasi bangunan yang sudah ada.

c. Tahap Pendekatan Konsep

Setelah mendapat sintesa dan penyelesaian dengan perbandingan data literatur dan
observasi menentukan konsep perancangan yang digunakan yang akan menghasilkan
desain fisik.

1.6 Lingkup Perancangan

Batasan atau lingkup dalam perancangan bangunan Gedung Bandung MICE Building dan
hotel sebagai fasilitas umum yang didalamnya mewadahi aktivitas dari kegiatan MICE yang
meliputi fungsi pertemuan, konvensi, exibisi, dan akomodasi yang merupakan massa yang
berkaitan satu sama lain dengan pendekatan konsep Integrasi antar fungsi yang

Muhammad Hasyim , 2021


Bandung International Convention & Exibition Center
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu 6
1.7 Kerangka Berfikir
Judul :

PERENCANAAN GEDUNG BANDUNG INTERNATIONAL CONVENTION &


EXIBITION CENTER

Tema :

Arsitektur Futuristik Integratif

Latar Belakang :

Kota Bandung menjadi salah satu negara tujuan wisata dan bisnis dari luar negeri pada tahun tahun terakhir dibuktikan
dengan data yang diperoleh Statistical Report Visitor to Indonesia 2011-2020 disebutkan bahwa kedatangan wisatawan untuk
kegiatan pertemuan, insentif, konvensi dan pameran atau dalam bahasa inggris disebut Meeting, Incentive, convention,
excebition (MICE) mencapai rata rata 1,5 Juta dalam 5 tahun terakhir dan penambahan di setiap tahun nya dengan ini
perbandingan untuk 30 tahun kedepan maka bisa mencapai 5 juta orang untuk wisata dan kepentingan MICE, tentu ini
menjadi peluang bisnis menjanjikan di Indonesia bagi para pebisnis maupun pemerintah

Permasalahan :
 Bagaimana perencanaan dari aspek fungsi dan arsitektural yang baik untuk
penggunaan bangunan kegiatan MICE?
 Bagaimana penerapan tema arsitektur futuristik integratif sebagai solusi desain?
 Persyaratan Ruang dan Regulasi apa saja yang harus di akomodir dalam
perancangan bangunan MICE ?

Tujuan :
Mengetahui dengan cara mengkaji dan menganalisis fasilitas/fungsi
Kegiatan MICE yang terpenuhi pada bangunan

Lingkup Studi
1. Desain bangunan MICE Building dengan keterikatan antar fungsi
2. Sistem struktur bentang lebar pada bangunan
3. Pemenuhan Sistem sirkulasi dalam bangunan dengan tipe pengunjung

Literatur Data :
 Buku
 Website - Telaah fungsi dan sistem
Pengumpulan kegiatan dalam bangunan
data MICE Building
- Arsitektur Integratif dengan
Diskusi :
 Mahasiswa futuristik pengaruhnya dalam
 Dosen Analisa
pemenuhan kebutuhan ruang
Pembimbing
kegiatan industri MICE

Konsep

Desain
Muhammad Hasyim , 2021
Bandung International Convention & Exibition Center
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu 7
1.8 Sistematika Laporan
Sistematika pembahasan pada Laporan perencanaan tugas akhir Arsitektur ini dibagi
menjadi beberapa bab. Setiap bab membahas tentang bagian dari keseluruhan laporan
perencanaan dengan pembagian sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan dari latar belakang perancangan,ditinjau berdasarkan data
permasalahan,tujuan dan lingkup pekerjaan yang akan dilakukan, skema penulisan
mengenai bangunan MICE dan keterkaitan dengan tema yang digunakan yaitu Arsitektur
Futurstik Integratif.

BAB 2 : TINJAUAN PERENCAAN


Merupakan Data dari literatur dan observasi dengan uraian yaitu pengertian
bangunan,uraian fungsi dan jenis kegiatan,pengertian tema dan penerapannya dan tinjauan
tentang aktivitas yang akan di akomodir dari pelaku,dan kebutuhan ruang.

BAB 3 : TINJAUAN LOKASI PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


Berisi tentang latar belakang lokasi yang dipilih dengan menunjukan data dan
pertimbangan dan menjelaskan tentang kondisi fisik lokasi dengan analisis untuk
mendukung proses perancangan.

BAB 4 : KONSEP RANCANGAN


Konsep dari bangunan keseluruhan dengan memperlihatkan proses desain berdasar data
dan sistesis yang dilakukan berdasar dari literatur dan hasil observasi.

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN


Berisi kesimpulan akhir dari penulisan dan saran dari penulis mengenai penulisan dan
proses perancangan.

Muhammad Hasyim , 2021


Bandung International Convention & Exibition Center 8
Universitas Pendidikan Indonesia I repository.upi.edu I perpustakaan.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai