Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) EPIDURAL HEMATOMA (EDH) DI

RUANAGAN EDELWEIS 1 (IMC NEUROLOGI) RSUP PROD DR. R.D.


KANDOU MANADO

DI Susun oleh :

REFLI SAPUTRA A. POLAPA

711430119029

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO

JURUSAN KEPERAWATAN

PROFESI NERS
Topik : Epidural Hematoma

Hari/tanggal :

Waktu : 45 Menit

Tempat : Ruang tunggu Irina Edelweis 1 (IMC Neurologi)

A. Tujuan

1. Tujuan umum

Setelah mendapat penyuluhan selama 45 menit, ke;uarga pasien dapat

mengerti tentang penyakit epidural hematoma (EDH)

2. Tujuan khusus

Setelah mendapat penyuluhan, keluarga dapat :

a) Menjelaskan pengertian Epidural Hematoma (EDH)

b) Menyebutkan penyebab Epidural Hematoma (EDH)

c) Menyebutkan tanda dan gejala Epidural Hematoma (EDH)

d) Menyebutkan komplikasi Epidural Hematoma (EDH)

e) Melakukan perawatan Epidural Hematoma (EDH)

B. Sasaran

Keluarga pasien diruang tunggu Irina edelweis 1 (IMC NEUROLOGI) Rsup Prof

Dr. R.D. Kandou Manado

C. Materi

1. Pengertian Epidural Hematoma (EDH)


2. Penyebab Epidural Hematoma (EDH)

3. Tanda dan gejala Epidural Hematoma (EDH)

4. Komplikasi Epidural Hematoma (EDH)

5. Perawatan Epidural Hematoma (EDH)

D. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

E. Media

1. Lifleat

2. Lembar balik

F. Kegiatan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta


1. 5 menit Pembukaan : 1. Menjawab salam
1. Pembukaan acara dengan salam dan mendengarkan
2. Memperkenalkan diri penyaji materi
3. Menjelaskan rujuan dari 2. Mendengarkan
penyuluhan
4. Melaksanakan kontrak waktu
dengan peserta
5. Menyampaikan materi yang akan
diberikan
20 Pelaksanaan : Mendengarkan dan
menit 1. Menjelaskan pengertian Epidural memperhatikan
Hematoma (EDH) pemateri
2. Menyebutkan penyebab Epidural
Hematoma (EDH)
3. Menyebutkan tanda dan gejala
Epidural Hematoma (EDH)
4. Menyebutkan komplikasi Epidural
Hematoma (EDH)
5. Melakukan perawatan Epidural
Hematoma (EDH)
15 Evaluasi 1. Mengajukan
Menit 1. Penyaji dapat menjawab pertanyaan kepada
pertanyaan penyaji materi
2. Penyaji memberikan pertanyaan 2. Menjawab
(feedback) kepada peserta pertanyaan yang
diberikan penyaji
5 Penutup Mendengarkan dan
Menit 1. Mengucapkan terima kasih kepada membalas salam
peserta penyuluhan
2. Mengucapkan salam

G. Kriteria Evaluasi

1. Kriteria struktur

a) Kehadiran peserta

b) Pengorganisasian penyelenggara penyuluhan sebelum dan sesudah

penyuluhan

2. Kriteria proses

a) Antusiasme peserta penyuluhan

b) Kosentrasi peserta terhadap kegiatan penyuluah

c) Keaktifan peserta dalam materi materi penyuluhan

3. Kriteria hasil

a) Kemampuan peserta dalammenjawab pertanyaan seputar materi yang telah

diberikan oleh penyaji


b) Kemampuan peserta dalam menjelaskan kembali materi yang sudah

dijelaskan.
Materi Epidural Hematomah

1. Pengertian Epidura Hematomah

Beberapa pengertian mengenai epidural hematoma (EDH) sebagai berikut:

a) Epidural hematom adalah salah satu akibat yang ditimbulkan dari

sebuah trauma kepala (Greenberg et al, 2013).

b) Epidural hematom adalah hematom/perdarahan yang terletak antara

durameter dan tubula interna/lapisan bawah tengkorak, dan sering

terjadi pada lobus temporal dan pareteral. Kadang-kadang, hematoma

epidural mungkin akibat robeknya sinus vena, terutama diregio

parietal-oksipital atau fossa posterior (Smeltzer&Bare, 2014).

c) Epidural hematom sebagai keadaan neurologist yang bersifat

emergency danbiasanya berhubungan dengan linear fraktur yang

memutuskan arteri yang lebih besar,sehingga menimbulkan

perdarahan (Anderson, 2015).

2. Etiologi

Epidural hematom terjadi karena laserasi atau robekan pembuluh

darah yang ada diantara durameter dan tulang tengkorak akibat benturan

yang menyebabkan fraktur tengkorak seperti kecelakaan kendaraan dan

trauma (Japardi, 2015). Perdarahan biasanya bersumber dari robeknya

arteri meningica media (paling sering), vena diploica (karena fraktur

kalvaria), vena emmisaria, dan sinus venosus duralis (Bajamal, 2017).


3. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala yang biasanya dijumpai pada orang yang menderita

epidural hematom diantaranya adalah mengalami penurunan kesadaran

sampai koma secara mendadak dalam kurun waktu beberapa jam hingga

1-2 hari, adanya suatu keadaan “lucid interval” yaitu diantara waktu

terjadinya trauma kepala dan waktu terjadinya koma terdapat waktu

dimana kesadaran penderita adalah baik, tekanan darah yang semakin

bertambah tinggi, nadi semakin bertambah lambat, sakit kepala yang

hebat, hemiparesis, dilatasi pupil yang ipsilateral, keluarnya darah yang

bercampur CSS dari hidung (rinorea) dan telinga (othorea), susah bicara,

mual, pernafasan dangkal dan cepat kemudian irregular, suhu meningkat,

funduskopi dapat memperlihatkan papil edema (setelah 6 jam kejadian),

dan foto rontgen menunjukan garis fraktur yang jalannya melintang

dengan jalan arteri meningea media atau salah satu cabangnya (Greenberg

et al, 2013).

4. Penatalaksanaan Epidural Hematom

Penatalaksanaan epidural hematom terdiri dari:

a. Terapi Operatif.

Terapi operatif bisa menjadi penanganan darurat yaitu dengan

melakukan kraniotomi. Terapi ini dilakukan jika hasil CT Scan

menunjukan volume perdarahan/hematom sudah lebih dari 20 CC atau

tebal lebih dari 1 cm atau dengan pergeseran garis tengah (midline


shif) lebih dari 5 mm. operasi yang di lakukan adalah evakuasi

hematom untuk menghentikan sumber perdarahan sedangkan tulang

kepala di kembalikan.

b. Terapi Medikamentosa

Terapi medikamentosa dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) mengelevasikan kepala pasien 30o setelah memastikan tidak ada

cedera spinal atau posisikan trendelenburg terbalik untuk

mengurangi TIK.

2) Berikan dexametason (pemberian awal dengan dosis 10 mg

kemudian dilanjutkan dengan dosis 4 mg setiap 6 jam).

3) Berikan manitol 20% untuk mengatasi edema serebri.

4) Berikan barbiturat untuk mengatasi TIK yang meninggi

5. Komplikasi Epidural Hematoma

EDH tergolong sebagai kondisi gawat darurat medis sehingga perlu segera

ditangani dengan tepat. Apabila tidak segera ditangani, kondisi ini berisiko

menimbulkan sejumlah komplikasi, di antaranya adalah:

a) Infeksi, seperti meningitis.

b) Perdarahan.

c) Hidrosefalus.

d) Herniasi otak.

e) Kerusakan otak atau sumsum tulang belakang.

f) Gangguan pernapasan.
g) Koma.

h) Kematian.

Anda mungkin juga menyukai