Landasan Pendidikan Pancasila
Landasan Pendidikan Pancasila
Pancasila
Dosen : Hj Etty Rochaeti SH MH
3. Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai2 dan norma
pancasila, sehingga mampu menanggapi perubahan yang terjadi dalam
rangka keterpaduan Iptek dan pembangunan
1. Pancasila harus menjadi kerangka kognitif dalam identifikasi diri sebagai bangsa. Pancasila
harus diletakkan sebagai kerangka berpikir yg objektif rasional dalam membangun kepribadian
bangsa
2. Pancasila sebagai landasan pembangunan nasional, perubahan yg terjadi dalam masyarakat
dan bangsa akibat dari pembangunan harus semakin menempatkan nilai2 pancasila yg dapat
dirasakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Pancasila merupakan arah pembangunan nasional ,proses pembangunan tidak terlepas dari
nilai2 pancasila
4. Pancasila merupakan etos pembangunan nasional,untuk mewujudkan visi bangsa Indonesia
masa depan diciptakan misi pengamalan pancasila secara konsisten dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara. Konsistensi antara teori dan kenyataaan dan
ucapan dengan tindakan,merupakan paradigma baru dalam menjadikan pancasila sebagai
etika pembangunan nasional.
5. Pancasila sebagai moral pembangunan ,sebutan ini mengandung maksud agar nilai2
pancasila dijadikan tolok ukur dalam melaksanakan pembangunan nasional,baik
perencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan,pengawasan,maupun evaluasinya.
Pancasila paradigma
pembangunan
• Paradigma dalam pengertian ini mengandung konotasi pengertian : kerangka berpikir,sumber
nilai dan orientasi arah. Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung
arti bahwa segala aspek pembangunan harus mencerminkan nilai2 pancasila
• Pancasila sebagai paradigma pembangunan iptek :
1. Berdasarkan sila pertama, iptek tidak hanya memikirkan apa yg ditemukan,dibuktikan dan
diciptakan,tetapi mempertimbangkan maksud dan akibatnya kepada kerugian dan keuntungan
manusia sekitarnya.
2. Sila kemanusiaan yg adil dan beradab,memberikan dasar2 moralitas bahwa manusia dalam
mengembangkan iptek haruslah beradab dan bermoral.iptek harus dapat diabadikan untuk
peningkatan harkat dan martabat manusia, bukan menjadikan manusia sebagai mahluk yg
angkuh dan sombong akibat penggunaan iptek.
3. Sila persatuan Indonesia ,memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa
nasionalisme bangsa Indonesia akibat dari iptek, dengan iptek persatuan dan kesatuan bangsa
dapat terwujud dan terpelihara.
4. Sila kerakyatan yg dipimpin oleh hikmah kebijakan dalam permusyawaratan perwakilan,prinsip
demokrasi dapat mendasari pemikiran manusia secara bebas untuk mengkaji dan
mengembangkan iptek. Seorang ilmuwan harus memiliki sikap menghormati terhadap hasil
pemikiran orang lain, dan terbuka, dikritik dan dikaji ulang hasil dari pemikirannya.
5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia , kemajuan iptek harus dapat menjaga
keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan,yaitu keseimbangan hubungan antara
manusia dengan sesamanya,, hubungan manusia dengan Tuhan sebagai penciptanya dan
hubungan manusia dengan lingkungannya.
Prinsip-prinsip pembangunan
nasional
1. Hormat terhadap keyakinan religius setiap orang.
2. Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi
atau subjek (manusia seutuhnya)
3. Kesatuan sebagai bangsa yang melayani segala
bentuk sektarianisme.Ini berarti komitmen kepada nilai
kebersamaan seluruh bangsa dan komitmen moral
untuk mempertahankan eksistensi dan perkembangan
seluruh bangsa Indonesia.
4. Nilai-nilai yg terkait dengan demokrasi konstitusional
(persamaan politis,hak2 asasi ,hak2, dan kewajiban
kewarganegaraan)
5. Keadilan sosial yang mencakup persamaan (equality)
dan pemerataan (equity)
Makna nilai –nilai setiap sila
pancasila
1. Sila pertama : KeTuhanan YME. Mengandung suatu pengertian,
kepercayaan dan keyakinan dari bangsa Indonesia tentang
adanya Tuhan YME. Prinsip KeTuhanan YME dianggap sebagai
sumber pokok atau norma dasar dari segala peraturan2
masyarakat,yg mengatur hubungan antara manusia dengan
manusia ,baik sebagai perseorangan maupun sebagai anggota
kelompok masyarakat,dan hubungan antar umat dan
penciptanya. Pengakuan bangsa Indonesia terhadap hak-hak
manusia, bersumber pada prinsip KeTuhanan YME seperti hak
atas kewarganegaraan (psl 26 ayat (1dan 2) , hak kebebasan
beragama (psl 29 ayat (2), hak atas kedudukan yang sama di
dalam hukum dan pemerintahan (psl 27 ayat (1),hak atas
kesejahteraan sosial ( pasal 27 ayat 2, pasal 33 ayat 3 dan pasal
34. Ketaqwaan terhadap Tuhan juga dinyatakan di dalam
pembukaan UUD 45 alinea ketiga “atas berkat rahmat Allah Yang
Maha Kuasa dst,pasal 29 ayat (1) menyatakan negara
berdasarkan KeTuhanan YME
2. Sila kemanusiaan, berarti sifat2 manusia yang menunjukkan ciri2 khas identitasnya manusia
itu sendiri .Kemanusiaan Indonesia yang dimaksud sila kedua secara keseluruhan mempunyai
arti bahwa sifat manusia Indonesia adalah memperlakukan manusia lain secara adil, tidak
sewenang-wenang. Kemanusiaan yg adil dan beradab mewajibkan kepada manusia Indonesia
untuk senantiasa menjunjung tinggi norma2 hukum dan moral hingga memperlakukan sesama
manusia bahkan mahluk 2 hewani secara adil dan beradab menurut norma2 tersebut
3. Sila persatuan Indonesia, berarti persatuan bangsa Indonesia yang mendiami wilayah
Indonesia. Persatuan Indonesia mempunyai arti yang cukup luas dan ini diilhami oleh adanya
“sumpah pemuda “ pada tgl 28 Oktober 1928. Nasionalisme sebagai salah satu aspek atau
segi persatuan Indonesia, dinyatakan dalam penjelasan umum UUD 1945.
4. Sila keempat , sila kerakyatan ini merupakan sendi penting dari asas kekeluargaan,dimana
terdapat adanya keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan seluruh
masyarakat, Sila keempat itu menjadi prinsip daripada demokrasi pancasila. Pasal 1 (2) UUD
1945 memuat norma dasar atau landasan pokok dari pada Demokrasi pancasila, kedaulatan
ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR
5. Sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, ini berarti bahwa keadilan tersebut
berlaku di segala bidang kehidupan masyarakat, baik materiil maupun spirituil. Pasal 33 ayat
(1), (2) UUD.
Ps sbg paradigma pengembangan
ipoleksosbudhankam.
a. Pengembangan ideologi pancasila sebagai ideologi terbuka harus memandang
sebagai ideologi yg dinamis yang dapat menangkap tanda2 perkembangan
zaman.
b. Pengembangan politik . Landasan kekuasaan dan kedaulatan berada ditangan
rakyat,oleh sebab itu perlu menyempurnakan UUD 45 sejalan dengan
perkembangan kebutuhan bangsa,dinamika dan tuntutan reformasi ,serta sesuai
dengan jiwa dan semangat pembukaan UUD 45. Meningkatkan peran MPR,DPR
dan lembaga tinggi negara lainnya dengan menegaskan fungsi,kekuasaan dan
tata hubungan yang jelas antara lembaga eksekutif,legislatif dan yudikatif.