Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alvin Daniel Febrian

Kelas : Ilmu Komunikasi D Indralaya

MK : Komunikasi Strategis

- Definisi CSR

CSR atau Corporate Social Responsibility merujuk pada praktik bisnis di mana perusahaan

mempertimbangkan dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi dari kegiatan operasionalnya.

Lebih dari sekadar memaksimalkan laba, perusahaan yang menerapkan CSR berupaya

memberikan manfaat positif bagi berbagai pemangku kepentingan, termasuk karyawan,

masyarakat, lingkungan, dan pihak-pihak terkait lainnya.

CSR sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan karena mengintegrasikan tanggung

jawab sosial, lingkungan, dan ekonomi. Hal ini dapat membantu perusahaan Anda untuk

membangun reputasi, keterlibatan karyawan, dan kontribusi positif pada masyarakat dan

lingkungan.

- Triple bottom line

Pada era awal 90-an bermunculan industri atau perusahaan yang orientasinya keuntungan

semata. Perusahaan-perusahaan tersebut mencemari lingkungan secara terang-terangan demi

tercapainya keuntungan.

Dampak kerusakan lingkungan yang terjadi cukup beragam, mulai dari pemanasan global,

pencemaran lingkungan hidup, deforestasi, kerusakan sumber daya alam, dan lain-lain.

Sayangnya, perusahaan terkait cenderung abai terhadap dampak negatif yang timbul akibat

operasional perusahaan ini.

Pada 1994, John Elkington, seorang penulis asal Inggris, melayangkan kritik tajam kepada

perusahaan dan industri tersebut melalui bukunya Cannibal with Forks. Di dalam buku tersebut,

John Elkington mencetuskan konsep triple bottom line (TBL).

Secara singkat, TBL atau triple bottom line adalah konsep yang berhubungan dengan tiga

unsur penting, yaitu kesejahteraan ekonomi, kualitas lingkungan, dan keadilan sosial.

Dengan kata lain, pengukuran kinerja perusahaan tidak hanya dilihat dari segi ekonomi, tetapi

juga dari aspek sosial dan lingkungan. Tiga unsur tersebut dianggap sebagai landasan

fundamental untuk membangun bisnis yang berkelanjutan.

- Corporate community involvement

Corporate Community Involvement, juga dikenal sebagai Corporate Social Responsibility


(CSR) atau Corporate Citizenship, adalah praktik bisnis di mana perusahaan secara sukarela
berpartisipasi dalam kegiatan sosial, lingkungan, atau masyarakat yang bertujuan untuk

memberikan dampak positif pada komunitas atau lingkungan di mana perusahaan tersebut

beroperasi. Ini mencakup berbagai aktivitas seperti sumbangan amal, proyek lingkungan,

program pendidikan, dan kegiatan sosial lainnya yang tidak hanya fokus pada keuntungan

finansial perusahaan, tetapi juga pada kepentingan sosial dan lingkungan yang lebih luas.

Corporate Community Involvement mencerminkan tanggung jawab sosial perusahaan untuk

berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

- Corporate Citizenship

Corporate Citizenship adalah konsep yang mirip dengan Corporate Social Responsibility

(CSR) di mana perusahaan menganggap diri mereka sebagai warga atau anggota aktif dalam

masyarakat di mana mereka beroperasi. Ini melibatkan tanggung jawab sosial dan etika

perusahaan terhadap berbagai pemangku kepentingan, termasuk karyawan, pelanggan,

pemasok, dan komunitas lokal.

Dalam praktiknya, Corporate Citizenship mencakup berbagai aktivitas seperti berkontribusi

pada pengembangan komunitas, mendukung inisiatif amal, mengurangi dampak lingkungan,

mempromosikan keberagaman dan inklusi, dan mematuhi standar etika yang tinggi dalam

bisnis mereka. Tujuannya adalah untuk menciptakan dampak positif dalam masyarakat dan

lingkungan di sekitar perusahaan sambil menjalankan bisnis yang menguntungkan.

Corporate Citizenship sering dianggap sebagai bagian dari CSR yang lebih luas dan

mencerminkan komitmen perusahaan untuk bertindak sebagai warga yang baik dalam

masyarakat di sekitarnya, bukan hanya sebagai entitas bisnis yang mencari keuntungan.

- Pendekatan CSR

Menurut Carroll dalam (Unang,2011) CSR, adalah bentuk kepedulian perusahan terhadap

masyarakat sekitar, meliputi beberapa aspek yaitu aspek ekonomi, hukum, etika serta

kontribusi pada isu social. Dari konsep Carroll dalam (Unang,1979) menunjukan bahwa

setiap perusahaan dalam bentuk kegiatannya CSR,harus melihat beberapa aspek karena dari

beberapa aspek yang dikemukakan oleh carroll itu bersifat memberikan kontribusi dalam

kepedulian dan pengembagan terhadap beberapa aspek yang telah dijelaskan oleh Carroll.

- Tantangan etika CSR

dalam CSR meliputi masalah seperti greenwashing, pemilihan proyek prioritas, transparansi,
konflik kepentingan, dampak negatif tak terduga, kesesuaian dengan nilai lokal, dan

pemilihan mitra. Perusahaan harus menjalankan program CSR dengan integritas dan
mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap masyarakat dan lingkungan serta

mematuhi standar etika yang ketat.

- kasus

Coca-Cola memiliki inisiatif "Water Stewardship" di mana mereka berkomitmen untuk

mengembalikan jumlah air yang digunakan dalam produksi minuman mereka. Perusahaan ini

komunikasikan dengan transparansi tentang upaya mereka dalam penghematan air dan

berkolaborasi dengan pihak ketiga untuk memantau dampak lingkungan mereka.

Anda mungkin juga menyukai