NRP : 56205213285 Kelas : TPS-A Dosen : Tonny Kusumo E, A.Pi., M. Si
Tugas Review Jurnal:
Strategi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berbasis Ekosistem
Pengelolaan sumberdaya perikanan dirancang untuk mengelola sumber daya
perikanan dengan mempertimbangkan seluruh ekosistem laut atau perairan, bukan hanya spesies ikan yang menjadi target penangkapan. Pendekatan ini bertujuan untuk mencapai keseimbangan yang berkelanjutan antara eksploitasi sumber daya perikanan dengan pelestarian dan perlindungan ekosistem yang lebih luas. Pendekatan ini memerlukan pemahaman mendalam tentang ekosistem laut atau perairan yang melibatkan berbagai interaksi antara organisme, lingkungan fisik, dan faktor-faktor biologis dan non-biologis lainnya. Strategi ini mengakui bahwa beberapa spesies ikan atau organisme dalam ekosistem mungkin memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu, pengelolaan harus mempertimbangkan peran tersebut. Tujuan utama pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis ekosistem adalah untuk mencapai pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, di mana tingkat penangkapan tidak melebihi tingkat reproduksi alamiah populasi ikan. Hal ini melibatkan kolaborasi antara ilmuwan, nelayan, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam pendekatan ini, ilmuwan memberikan pengetahuan ilmiah yang diperlukan untuk membuat keputusan yang bijak, sementara nelayan dan pemangku kepentingan lainnya memberikan wawasan dan pengalaman praktis. Pengelolaan berbasis ekosistem sering melibatkan zonasi perairan untuk melindungi area-area yang kritis bagi perkembangan ikan dan fungsi ekosistem lainnya. Ini bisa termasuk penentuan kawasan larangan penangkapan (no-take zones). Data dan pemantauan yang kuat diperlukan untuk mengidentifikasi perubahan dalam ekosistem dan populasi ikan. Ini memungkinkan pengelolaan yang adaptif sesuai dengan kondisi yang berkembang. Keterlibatan masyarakat lokal, termasuk nelayan, adalah penting dalam implementasi strategi ini. Mereka harus merasa terlibat dalam pengelolaan sumber daya perikanan dan memahami pentingnya keberlanjutan. Pengelolaan berbasis ekosistem cenderung bersifat adaptif, yang berarti kebijakan dan tindakan dapat disesuaikan dengan perubahan dalam ekosistem dan pengetahuan ilmiah yang berkembang. Tujuan akhir adalah untuk meningkatkan keberlanjutan sumber daya perikanan sambil tetap mempertahankan integritas ekosistem. Pendekatan berbasis ekosistem dalam pengelolaan sumber daya perikanan diharapkan dapat mengurangi risiko penangkapan berlebihan dan kerusakan lingkungan, sambil memastikan bahwa sumber daya perikanan dapat terus digunakan secara berkelanjutan untuk generasi mendatang. Dalam konteks ini, penilaian nilai ekonomi sumber daya perikanan, seperti biaya dan manfaat ekonomi dari penangkapan ikan, menjadi fokus utama. Keputusan pengelolaan didasarkan pada manajemen biaya dan keuntungan dengan tujuan mencapai manfaat ekonomi maksimal dengan biaya minimal. Faktor pasar, fluktuasi harga, dan permintaan pasar juga menjadi pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan. Pendekatan ini mendorong insentif ekonomi untuk praktik berkelanjutan dan seringkali melibatkan analisis biaya-manfaat, pemodelan ekonomi, serta kemitraan antara sektor publik dan swasta. Tujuan akhirnya adalah memastikan penggunaan sumber daya perikanan secara berkelanjutan, dengan memperhatikan faktor- faktor ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkaitan. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan perikanan dapat melibatkan pemantauan dan pelaporan sukarela, pembentukan organisasi nelayan, dan kemitraan antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Dengan demikian, strategi pengelolaan perikanan secara masyarakat bertujuan untuk menciptakan pengelolaan sumber daya perikanan yang lebih berkelanjutan, adil, dan menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk merumuskan kebijakan perikanan yang mencakup berbagai aspek seperti kuota penangkapan, ukuran minimum ikan, musim penangkapan, dan peraturan lainnya. Penerapan dan penegakan hukum terhadap regulasi perikanan juga menjadi tanggung jawab pemerintah. Selain itu, pemerintah harus mendukung pengumpulan data ilmiah dan penelitian yang diperlukan untuk memahami kondisi sumber daya perikanan. Implementasi strategi pengelolaan perikanan melibatkan serangkaian tindakan konkret yang dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan terkait. Pertama-tama, pemerintah harus memastikan bahwa regulasi dan peraturan yang telah dirumuskan diterapkan secara konsisten dan efektif. Ini melibatkan penegakan hukum untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut diikuti oleh semua pihak yang terlibat dalam industri perikanan. Selain itu, pemantauan dan pengawasan perlu dilakukan secara rutin untuk memastikan bahwa penangkapan ikan berada dalam batas yang ditetapkan dan bahwa sumber daya perikanan tidak dieksploitasi secara berlebihan. Selain itu, edukasi dan pelatihan terus-menerus kepada komunitas nelayan dan pemangku kepentingan lainnya dapat membantu dalam mempromosikan praktik perikanan yang berkelanjutan. Kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan perlindungan lingkungan harus ditingkatkan. Implementasi strategi pengelolaan perikanan adalah sebuah proses yang berkelanjutan dan adaptif, di mana perubahan dan penyesuaian dapat diperlukan sesuai dengan perkembangan dalam ekosistem perairan dan perubahan dalam kebutuhan masyarakat terkait perikanan. Penyelesaian konflik dalam pengelolaan perikanan menjadi penting untuk mencapai keseimbangan antara tujuan ekonomi, lingkungan, dan sosial. Konsultasi dan komunikasi yang efektif antara semua pihak yang terlibat dapat membantu dalam mengidentifikasi solusi yang dapat diterima oleh semua pihak. Adanya kerangka kerja pengambilan keputusan yang transparan dan partisipatif juga dapat membantu mengurangi konflik dan menciptakan pengelolaan perikanan yang lebih berkelanjutan serta adil.