Anda di halaman 1dari 3

SOAL UAS

TEMUKAN MASALAH PASTORAL DAN BUAT SOLUSIYA


1. PENYEBAB MASALAH: Kurangnya Kepercayaan atau Rasa hormat pada
Pasangan. Menghormati pasangan bukan berarti berhenti menghargai pendapat
satu sama lain. Menghormati pasangan juga berarti saling menjaga privasi dan
memberikan ruang untuk pasangan untuk melakukan kegiatan atau hobi yang
digemari.
2. SIFAT MASALAH: PRIBADI,SOSIAL:
3. LATAR BELAKANG KLIEN, SIAPA INISIAL BUJANG KELUARGA, TUA MUDA, PRIA
WANITA, PEKERJAAN/DESKRIPSIKAN KLIEN
4. PERASAAN KLIEN DALAM MASALAH
5. APA YANG TELAH KLIEN LAKUKAN TERADAP MASALAH
6. APA YANG ORANG LAIN LAKUKAN TERHADAP MASALAH
7. APA YANG ANDA LAKUKAN SEBAGAI KONSELOR PASTORAL TERHADAP
MASALAH KLIEN/SOLUSI YANG ANDA BERIKAN KEPADA KLIEN ANDA
8. APA PREDIKSI ANDA SEBAGAI SELAKU KONSELOR PASTORAL TERHADAP
KLIEN INI KEDEPAN-NYA

JAWAB:

1. Inisial
Beberapa Minggu yang lalu, saya tangani klien penderita pikun atau lupa yang
berinisial A. Dia adalah seorang mahasiswa yang tinggal di kos dan usianya
baru menginjak 23 tahun. Saya sering mendapat pertanyaan dari klien
tersebut, bahwa bagaimana cara menyembuhkan pikun atau lupa?, sementara
berbagai hal yang telah dilakukan baik oleh dirinya sendiri maupun dari orang
lain. Sebelum saya menawarkan beberapa solusi, terlebih dahulu saya
mencari tahu apa yang membuatnya sering lupa atau daya ingatannya tidak
kuat. Apakah masalah pada otak atau kerena cedera?.
2. Masalah
Klien berinisial A sedang mengidap masalah pikun atau lupa. Seringkali ia
menggonta-gantikan perlengkapan kuliah, pakian, kehilangan uang, dan
berbagai barang lainnya serta kegiatan-kegiatannya tidak diingat olehnya. Hal
ini terjadi karena ia tidak tahu di mana ia meletakan barang-barangnya dan
kegiatannya tidak digorganisir secara baik.
3. Respon
Setelah klien datang kepada saya untuk meminta memberikan solusi terhadap
masalah yang ia alami, ia pun dengan senang hati mau menerima dan
mengikuti tawaran berupa solusi yang saya berikan sebagai konselor untuk
mengatasi masalah kepikunan atau lupa yang sedang ia hadapi.
4. Sifat masalah
Masalah yang saya tangani terhadap klien yang berinisial A merupakan

masalah pribadi.

5. Sebab masalah
Setelah saya mewawancarai dan mengetahui situasi (menggonta-gantikan
perlenkgapan kuliah, pakian, kehilangan uang, dan berbagai barang lainnya)
yang telah ia lewati dan sering terjadi pada dirinya, saya menemukan berapa
hal penyebab kebiasaan lupa atau pikun yang ia alami. Penyabab kepikunan
yang ia alami karena, pertama tidak fokus saat melakukan sesuatu. Biasanya
saat sedang melakukan atau mengerjakan sesuatu, pikiran sibuk memikirkan
hal lain. Akibatnya, segala kegiatan tidak terorganisir dan tidak teregister
dengan baik di memori pikiran bawah sadar sehingga sulit dipanggil atau
diingat kembali. Kedua, kurang tidur. Kurang tidur apalagi dalam waktu yang
cukup lama sangat mempengaruhi kemapuan kognisi, salah satunya adalah
fungsi memori. Ketiga, takut dan tegang. Saat perasaan takut dan tegang,
atau cemas muncul apapun alasannya atau penyebabnya, otak seolah-olah
berhenti bekerja. Informasi yang biasanya mudah diingat tiba-tiba hilang dan
tidak dapat diingat. Semakin seorang berusaha mengingat, semakin tidak bisa.
6. Apa yang telah dilakukan atau solusi yang dibuatnya
Kliennya sendiri hanya berusaha menguatkan meomri atau ingatannya. Akan
tetapi, semakin lama yang terjadi hanyalah semakin lupa.
7. Apa yang telah orang lain lakuakan
Orang lain juga pernah memberikan tawaran kepada klien yang berinisial A
tersebut, supaya sering berolahraga dan bermain catur. Akan tetapi, tawaran
ini membuatnya tambah sulit karena otak harus dipaksa untuk bekerja, yang
baginya membuat otak cepat mengalami kelemahan.
8. Apa yang Anda lakukan sebagai konselor
Sebagai konselor saya memberikan beberapa tawara berupa solusi agar
kepikunannya hilang. Pertama, menyiapkan buku tulis, supaya segala
pekerjaannya, kegiatan, dan barang-barangnya ditulis dalam satu buku. Hal ini
dilakuakan supaya memudahkan klien untuk mengingat. Kedua,
mengonsumsi makanan yang sehat. Asupan gizi merupakan salah stu faktor
yang mempengaruhi terhadap kesehatan dari berbagai penyakit, salah
satunya adalah pikun. Asupan gizi yang baik sangat dibutuhkan oleh tubuh
untuk sistem kekebalan tubuh tetap terjaga dan seluruh organ dapat
berfungsi dengan baik, terasuk otak. Ketiga, tidur yang teratur. Waktu istirahat
yang cukup membuat oatak senantiasa berfungsi secara normal. Otak
memerlukan istirahat yang cukup seperti tidur dengan teratur yaitu sekitar 8
jam dalam sehari. Kondisi otak yang terlalu lelah akan berakibat buruk pada
kesehatan. Maka dari itu, istirahatlah dengan cukup setelah otak bekerja
keras seharian. Dengan demikian, sistem kerja otak akan semakin membaik
sehingga dapat mempertajam kemampuan mengingat.
9. Apa reaksi setelah memberi solusi
Setelah saya memberikan tawaran tiga solusi. Klien mulai mempraktikannya
dan perlahan-lahan daya ingatannya semakin membaik. Kebiasaan lupa dari
klien perlahan-lahan mulai hilang.
10.Apa prediksi, apakah masalah ini terulang lagi atau terselesaikan
Prediksi saya setelah melihat perubahan yang terjadi pada diri klien, bahwa
masalah pikun atau lupa yang ia hadapi akan terselesaikan dan tidak akan
terjadi atau terulang kembali. Asalkan klien tetap secara rutin melakukan
solusi yang saya berikan sebagai konselor.
11.Kesimpulan
Dengan solusi yang saya tawarkan pada klien A dan melihat perubahan yang
semakin hari semakin membaik pada diri klien A, dapat simpulkan bahwa
saya sebagai konselor berhasil menangani masalah pikun atau lupa yang
dialami oleh klien yang berinisial A.

Anda mungkin juga menyukai