Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN MODUL AJAR MUATAN IPA

MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA KELAS V


UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK
DENGAN MENGUNAKAN MODEL ADDIE

PROPOSAL

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH:

EPIFANIA SEPIA

NPM: 19103023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep sistem pencernaan pada manusia merupakan salah satu

materi IPA kelas V yang dipelajari di sekolah dasar. Materi ini memiliki

karakteristik tertentu yaitu gambaran dari beberapa fakta pada materi ini

membentuk pengetahuan konseptual yang kompleks (Ulfa & Rozalina,

2019). Karena karakteristik inilah, guru saat mengajar materi ini juga

harus memiliki karakteristik tersendiri seperti….. Salah satu caranya

adalah guru harus mengetahui karakteristik materi pelajaran dengan baik

(Prakoso et al., 2020). Materi yang dibelajarkan pada topik sistem

pencernaan pada manusia sangat dilematis untuk level kognitif peserta

didik pada tingkat sekolah dasar karena materi ini bersifat abstrak

menurut….. Materi yang bersifat abstrak menyebabkan peserta didik

kurang paham terhadap penjelasan guru menurut….. Selain itu hambatan

lain yang ditemukan dalam membelajarkan materi ini adalah kurangnya

kreatifitas guru dalam mendesain bahan ajar atau media pembelajaran di

dalam kelas yang menyebabkan siswa menjadi jenuh dan tidak

termotivasi dalam mengikuti pembelajaran (Ulfa & Rozalina, 2019).

Materi sistem pencernaan manusia pada kelas V SD membahas

tentang proses pencernaan makanan pada manusia mulai dari mulut

sampai proses sekresi (pengeluaran), komponen sistem pencernaan serta

fungsinya, dan cara menjaga sistem pencernaan pada manusia (Syavira,


2021). Dalam pembelajaran materi ini masih ada kesulitan yang dapat

menghambat proses pembelajaran peserta didik dalam memahami materi

yang diajarkan seperti penjelasan materi tidak bisa dilihat secara

langsung oleh peserta didik menurut.., materi lebih banyak menggunakan

istilah ilmiah menurut…., kurangnya visualisasi dalam materi ajar

menurut…, serta ketersediaan materi ajar sangat kurang menurut… .

Hambatan-hambatan ini dapat mempengaruhi keberhasilan peserta didik

dalam mencapai tujuan pembelajaran serta mempengaruhi keberhasilan

pembelajaran abad ke-21.

Pembelajaran abad ke-21 secara sederhana diartikan sebagai

pembelajaran yang memberikan kecakapan abad 21 kepada peserta didik,

yaitu 4C yang meliputi: (1) komunikasi (Communication) (2) kolaborasi

(Collaboration), (3) berpikir kritis dan pemecahan masalah (Critical

Thinking and problem solving), dan (4) kreatif dan inovatif (Creative and

Innovative) (Rozi & Hanum, 2019)Tambahkan 3 sampai 4 orang

Dengan demikian, untuk mewujudkan keterampilan belajar abad ke-21

diperlukan pengembangan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA

materi sistem pencernaan pada manusia kepada peserta didik dengan

mengubah pola pembelajaran tradisional yang berpusat pada guru menjadi

pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (Pratiwi et al., 2019).

Pengembangan keterampilan proses khususnya muatan IPA sangat

penting dibelajarkan kepada peserta didik untuk mempersiapkan peserta

didik sukses di abad ke-21 serta memiliki keterampilan belajar dan


berinovasi, keterampilan menggunakan teknologi dan media informasi,

serta dapat bekerja, dan bertahan dengan menggunakan keterampilan

untuk hidup (life skills) (Pratiwi et al., 2019).

Untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi

sistem pencernaan manusia pada kelas V ada beberapa hal yang menjadi

tugas guru dalam mencapai tuntutan pendidikan pada abad ke-21 yaitu

guru harus memiliki kompetensi dalam menyusun bahan ajar, model

pembelajaran, metode pembelajaran, dan media pembelajaran yang

relevan agar dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap

materi yang di ajarkan di sekolah dasar (Ulfa & Rozalina, 2019). Namun

dalam menyusun bahan ajar terlebih dahulu perlu melakukan analisis

kebutuhan bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik di

sekolah dasar menurut…. Dengan demikian bahan ajar yang dihasilkan

benar-benar sesuai dengan kebutuhan siswa.

Salah satu bahan ajar yang dapat membantu siswa memahami

materi sistem penceraan manusia ini adalah bahan ajar yang interaktif.

Bahan ajar interaktif dapat dimaknai sebagai bahan ajar yang bersifat

aktif (Ulfa & Rozalina, 2019), maksudnya didesain agar dapat

melakukan perintah balik kepada pengguna untuk melakukan suatu

aktifitas menurut…

Berdasarkan uraian masalah di atas, untuk meningkatkan

pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPA di kelas V khususnya

pada materi sistem pencernaan pada manusia, penulis ingin


mengembangkan modul ajar yang mampu memfasilitasi siswa belajar

sescara aktif sesuai dengan tuntutan pembelajaran abad 21. Dalam

mengembangkan bahan ajar tersebut, penulis menggunakan model

ADDIE.

Model ADDIE merupakan singkatan dari analyze, design, develop,

implement, evaluate. ADDIE merupakan suatu konsep untuk

mengembangkan suatu produk berupa modul ajar. Konsep ADDIE

diterapkan untuk mengembangkan pembelajaran yang berbasis kinerja

atau menghasilkan produk. Manfaat aplikasi ADDIE adalah dapat

memudahkan kerangka kerja dalam situasi rumit, sangat tepat untuk

mengembangkan produk pendidikan dan sumber daya pembelajaran

(Kurnia et al., 2019).

Berdasarkan uraian masalah diatas maka penulis tertarik untuk

meneliti “ Pengembangan Modul Ajar Muatan IPA Materi Sistem

Pencernaan Pada Manusia Kelas V Untuk Meningkatkan Pemahaman

Peserta Didik Menggunakan Model ADDIE.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, ditemukan beberapa

masalah. Ada pun masalah yang ditemukan sebagai berikut: materi yang

dibelajarkan kepada peserta didik bersifat abstrak, kurangnya animasi

yang relevan dengan materi ajar yang dapat menarik minat belajar peserta

didik, serta kurangnya ketersediaan bahan ajar sehingga peserta didik

tidak bisa belajar secara mandiri.


C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah teridentifikasi, maka untuk

mencegah masalah kurangnya ketersediaan bahan ajar sehingga peserta

didik tidak bisa belajar dengan mandiri, penelitian ini difokuskan pada

pengembangan modul ajar IPA kelas V materi sistem pencernaan manusia

agar dapat meningkatkan pemahaman peserta didik. Pemecahan masalah

ini dengan cara mengembangkan bahan ajar berupa modul dengan

menggunakan model ADDIE dalam proses belajar mengajar pada mata

pelajaran IPA kelas V.

D. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan yang

dicari solusi masalahnya dalam penelitian pengembangan ini adalah

sebagai berikut: apakah pengembangan modul ajar muatan IPA materi

sistem pencernaan pada manusia menggunakan model ADDIE dapat

meningkatkan pemahaman peserta didik?

E. Tujuan Pengembangan

Berdasaran uraian rumusan masalah di atas, ada pun tujuan yang

ingin dicapai dari penelitian pengembagan ini yaitu: untuk meningkatkan

pemahaman peserta didik muatan IPA materi sistem pencernaan pada

manusia menggunakan model ADDIE.

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan


Produk yang akan dikembangkan adalah produk yang berupa

modul ajar dengan menggunakan model ADDIE. Spesifikasi yang ingin

dicapai dalam produk penelitian ini yaitu:

1. Iindikator pembelajaran

2. Sintaks pembelajaran

3. Tujuan pembelajaran

4. Instrument penilaian

5. LKPD

6. Materi ajar

G. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini yaitu dengan adanya

pengembangan modul ajar dalam pembelajaran, diharapkan dapat

meningkatkan pemahaman peserta didik baik di kelas maupun secara

mandiri oleh peserta didik.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalam penelitian sebagai berikut:

1) Bagi peserta didik

Modul ajar yang dikembangkan sebagai salah satu sumber belajar

peserta didik kuhususnya muatan IPA materi sistem pencernaan

pada manusia, membantu meningkatkan pemahaman peserta didik

tentang materi sistem pencernaan manusia mauatan IPA kelas V,


serta membantu peserta didik untuk belajar secara mandiri dengan

tingkat kemampuan kognitif masing-masing peserta didik.

2) Bagi sekolah

Dapat memberikan sumbangan berupa pengembangan modul ajar

untuk belajar secara mandiri bagi peserta didik dan sebagai bahan

untuk memperbaiki kualitas pembelajaran tentang materi sistem

pencernaan muatan IPA pada kelas V.

3) Bagi peneliti

Meningkatkan pengetahuan tentang materi sistem pencernaan

manusia muatan IPA kelas V dan dapat memberikan pengalaman

tentang pengembagan modul ajar pada muatan IPA materi sistem

pencernaan manusia kelas V.

H. Asumsi dan Keterbatasan pengembangan

Melalui produk berupa modul ajar yang dikembangkan, ada

bebrapa asumsi dan keterbatasan sebagai berikut: pengembagan modul

ajar dapat digunakan oleh peserta didik agar mampu meningkatkan

pemahaman peserta didik. Namun pengembangan modul ajar ini memiliki

keterbatasan hanya sampai pada tahap evaluasi dan pengembangan.

Cakupan materi dalam modul ajar ini hanya pada muatan IPA materi

sistem pencernaan manusia kelas pada kelas V sekolah dasar.


BAB II

KAJIAN TEORI

Apa itu pemahaman

A. Kajian Teori …mulai dengan variable y


Apa itu pemahaman,
1. Penelitian dan Pengembangan

a. Pengertian Penelitian Pengembangan

B. Kajian Penelitian yang Relevan

C. Kerangka Berpikir

D. Pertanyaan Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai