Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

POKOK-POKOK AJARAN KEPEMIMPINAN HINDU

A. Catur Widya

Catur Widya adalah empat aspek ilmu yang membangun ilmu


Nitisastra. Keempat aspek ilmu Nitisastra itu harus dilaksanakan secara
seimbang dan terpadu sebagaimana yang dikemukakan oleh Rsi Kautilya.
Bagian-bagian dari Catur Widya adalah:
1. Anwisaki
Kata anwikasi berasal dari Bahasa Sanskerta dari kata anu dan iksa. Anu
artinya sekeliling atau sekitar, sedangkan kata iksa artinya melihat. Jadi
anwisaki artinya melihat sekeliling atau sekitar. Dengan melihat
bermacam-macam disekeliling kita, maka akan timbullah gagasan atau
ide-ide tentang segala sesuatu yang dilihat. Kata gagasan atau ide itu kita
kembangkan, maka gagasan dan ide itu akan tumbuh berdasarkan realita.
Dari kata Anwisaki sudah ada gambaran bahwa kita harus berjalan pada
perpaduan antara harapan dan kenyataan. Harapan yang ditumbuhkan dari
ilmu pengetahuan dan keyakinan akan kebenaran agama, maka harapan itu
tidak didorong oleh hawa nafsu semata. Harapan hidup yang dibangun
berdasarkan penguasaan indria oleh rasio dan penguasaan rasio oleh budhi,
akan tumbuh harapan yang suci.
Rsi Kautilya menjelaskan dalam Arthasastra II bahwa Anwisaki harus
berorientasi pada tiga landasan philosophy yaitu filsafat :
a. Samkya
Samkya menerangkan bahwa alam terdiri atas Bhuwana Agung dan
Bhuwana Alit. Keduanya dipengaruhi dua unsur Prakrti (kebendaan)
dan Purusa (kejiwaan). Perpaduan kedua unsur tersebut menimbulkan
kondisi yang disebut Rwa Bhineda. Dalam mewujudkan cita-cita
hendaknya mengarah kepada pembangunan yang berkesinambungan
antara pembangunan kejiwaan dan kebendaan. Cita-cita dalam
mewujudkan dua sasaran tersebut menimbulkan dampak positif dan
negatif dan dampak tersebut harus dipertimbangkan.
b. Yoga
Ajaran Yoga dikembangkan oleh Rsi Patanjali. Yoga Darsana disebut
pula sebagai Iswara Samkya. Hal ini disebabkan filsafat Yoga
menerima sepenuhnya ajaran Samkya. Inti dari ajaran Yoga adalah
pengendalian pikiran dengan tujuan untuk dapat kembali berhubungan
dengan Sang Pencipta.
c. Lokayata Tattwa
Lokayata adalah suatu pandangan yang menitikberatkan pada hal-hal
keduniawian terlepas dari masalah-masalah ketuhanan. Filsafat ini
berangkat dari paham Carvakas. Lokayata dipakai landasan orientasi
Anwisaki karena cita-cita untuk mencapai kesejahteraan masyarakat
harus pula memperhitungkan berbagai realita di luar harapan.

Pokok-pokok Ajaran Kepemimpinan Hindu 25


2. Weda Trayi
Weda trayi atau Tri Weda terdiri dari kitab suci Rg Weda, Sama Weda dan
Yajur Weda yang dijadikan sumber pedoman hidup bersama di dunia ini
menuju hidup yang bahagia lahir dan bathin. Sedangkan Atharwa Weda
adalah Weda khusus yang mengandung ajaran magis religius.
Weda trayi mengandung aspek penjabaran dari kebenaran yang abadi
untuk kehidupan bersama-sama dalam masyarakat. Memberikan dasar
yang paling hakiki berupa Sanatana Dharma, pada kehidupan bersama
menuju masyarakat dan negara sejahtera (dharma sidhyartha). Landasan
yang diberikan Rg Weda, memiliki kemampuan dalam menembus Atita,
Nagata, dan Wartamana.
3. Varrta
Varta dalam Kitab Arthasastra artinya kemakmuran ekonomi.
Kesejahteraan suatu negara amat tergantung pada aspek kemakmuran
ekonomi. Kata varta memiliki arti : benar, sehat, bagus, berharga. Kautilya
menyebutkan tiga basis untuk mendatangkan kemakmuran yaitu; pertanian
(agriculture), peternakan (cattle breeding), dan perdagangan (trade).

Sarasamuccya 135 dijelaskan, bagaimana tumbuh-tumbuhan dan hewan


yang disebut Sarwaprani, dilestarikan sebagai sumber tegaknya Catur
Purusaartha.

Dharmarthakama moksanam pranah samsthiti hetavah


Tan nighnate kin na hatam raksa bhuta kitarchaca

Oleh karenanya usahakanlah kesejahteraan mahluk itu jangan tidak


menaruh belas kasihan, kepada segala mahluk, karena kehidupan
mereka itu menyebabkan tetap terjamin tegaknya Catur Warga yaitu:
Dharma, Artha, Kama, dan Moksa, jika mau mencabut nyawanya
mahluk, betapa itu tidak musnah olehnya. Demikianlah orang yang
menjaga kesejahteraan mahluk itu. Ia itulah yang disebut
menegakkan Catur Warga, dinamakan abhuthahita, jika sesuatunya
itu tidak terjaga atau terlindungi olehnya.

Bhutahita tidaklah semata-mata hanya menyejahterakan mahluk hidup


saja, tetapi termasuk melestarikan tanah, air, udara, dari pencemaran,

Pokok-pokok Ajaran Kepemimpinan Hindu 26


memperhatikan dan mengendalikan pemanfaatan alam agar terjaga
keberlangsungan hidup bersama semua mahluk hidup di alam semesta.
4. Dandaniti
Dandaniti artinya ilmu pemerintahan (science of government) dan ilmu
hukum. Ilmu pemerintahan menyangkut pemerataan kehidupan dalam
suatu wilayah negara. Ilmu pemerintahan dan ilmu hukum termasuk pula
di dalam aspek politik. Politik dalam aktivitasnya menyangkut usaha
mempengaruhi atau hegemoni dan menguasai (dominasi). Dandaniti juga
mengandung ilmu management. Dalam aspek manajemen terdapat teori
pemecahan soal. Dalam teori pemecahan soal modern dikenal adanya
proses pengumpulan data, penganalisaan data mencari alternatif
pemecahannya dan proses mengambil keputusan.
Dalam naskah Siwa Budhagama Tattwa disebutkan lima tahap pemecahan
masalah meliputi:
a. Maya artinya memperjelas permasalahn dengan cara mengumpulkan
data.
b. Upeksa artinya penganalisaan data
c. Indrajala artinya mencari alternatif pemecahan masalah
d. Wikrama artinya mengambil tindakan yang telah didasarkan pada
pilihan yang telah ditetapkan dari salah satu alternatif
e. Lokika artinya melakukan tindakan harus memakai logika yang
terkontrol.

B. Sad Kerti

Sad Kerti merupakan adalah enam upaya perlindungan terhadap


sumber-sumber kehidupan yang mempengaruhi keberlangsungan hidup
manusia dan semua mahluk di alam semesta ini. Sad Kerti berasal dari Lontar
Manawa Swarga yang berisi pelarangan, penebangan kayu dan hewan tanpa
seijin raja. Sad Kerti sangat erat kaitannya dengan upaya pelestarian alam dan
lingkungannya.
Bagian-bagian dari Sad Kerti meliputi :
1. Atma Kerti
Yaitu usaha untuk menyucikan atau membersihkan atma sebagai sumber
kehidupan.
2. Danu Kerti
Maksudnya adalah upaya untuk melindungi danau sebagai sumber air
yang dapat menyuburkan tanaman.
3. Wana Kerti
Adalah upaya dalam melestarikan hutan dan gunung sebagai sumber
kemakmuran yang berfungsi untuk menahan atau menyimpan air dilereng-
lereng pegunungan.
4. Samudera Kerti
Samudera kerti adalah suatu upaya untuk mengupacarai samudera sebagai
media ritual memohon dan sekaligus menyampaikan terima kasih kepada
Hyang Widhi atas diciptakannya laut. Laut berfungsi menyaring udara dan
menyerap kotoran yang datang dari daratan.

Pokok-pokok Ajaran Kepemimpinan Hindu 27


5. Jagad Kerti
Pengertian jagad disini adalah suatu kesatuan lingkungan hidup yang utuh
dengan segala totalitasnya
6. Yana Kerti
Yana Kerti adalah mengupayakan secara lahir bathin pembangunan
manusia secara individu. Masyarakat yang kuat, apabila dibangun oleh
individu-individu yang berkualitas adalah membangun manusia rohani dan
jasmaninya secara utuh seimbang dan kontinyu.
Menurut Bhagawadgita III.42, manusia yang berkualitas adalah manusia
yang memiliki indria yang sempurna.

Panca upaya sandhi termuat dalam lontar “Siwa budha Gama Tattwa”
juga menjelaskan tentang lima langkah dalam memecahkan masalah. Lima
langkah ini merupakan lima usaha yang berkaitan satu dengan yang lainnya.
Rincian lima langkah tersebut antara lain :
1. Maya
Kata “Maya” dalam bahasa Sansekerta artinya bayangan atau sesuatu yang
ilusi. Dalam hubungannya dengan panca upaya sandhi maya berarti
sesuatu yang berlimpah, masih kabur, belum jelas permasalahannya.
Dalam memecahkan memecahkan masalah pertama-tama buatlah segala
sesuatu menajdi jelas. Kumpulan data dan keterangan-keterangan yang
berkaitan dengan persoalan yang dihadapi.Tidak mungkin suatu pekerjaan
dapat dimulai kalau persoalannya belum jelas, apalagi untuk
menyelesaikan pekerjaan itu.

2. Upeksa
Kata upeksa terjadi dari kata upa dan iksa. Upa artinya sekeliling, Iksa
artinya melihat-lihat. Upeksa berarti melihat sekeliling atau mencermati
sekelilingnya. Dalam hubungan ini upeksa berarti mengadakan analisis
yang mendalam tentang data-data yang telah terkumpul. Analisis
diarahkan untuk mendukung proses berikutnya dalam pemecahan masalah
itu.
3. Indra Jala
Indra jala maksudnya adalah merumuskan beberapa alternative yang
memungkinkan dalam pemecahan masalah yang dihadapi. Rumusan

Pokok-pokok Ajaran Kepemimpinan Hindu 28


alternative sudah dilengkapi pertimbangan-pertimbangan baik buruk
untung rugi dari setiap alternative.

4. Wikrama
Wikrama artinya langkah atau gerakan. Setelah mempertimbangkan
berbagai alternative dalam tahapan Indrajala, maka pada tahapan Wikrama
adalah mengambil keptutsan untuk memilih salah satu alternative yang
dirumuskan sebelumnya. Setelah danya pengambilan keputusan untuk
menulih salah satu dari alternative yang dirumuskan sebelumnya. Setelah
adanya pengambilan keputusan yang memilih salah satu alternative maka
tahapan berikutnya adalah melakukan langkah atau tindakan. Tahap inilah
yang disebut sebagai wikrama.

5. Lokika/ Logika
Logika artinya berdasarkan akal pikiran. Dalam tahapan wikrama atau
pelaksanaan tentunya akan berhadapan langsung dengan tantangan-
tantangan yang timbul. Dalam pelaksanaan sesuatu tugas yang telah
diperhitungkan pertimbangan-pertimbangan yang rasional harus dijadikan
landasan. Tidak dibenarkan melakukan wikrama dengan pertimbangan
yang di dorong oleh gejala nafsu semata dan tergesa-gesa.

Pokok-pokok Ajaran Kepemimpinan Hindu 29

Anda mungkin juga menyukai