Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Tarbawi| Volume 2|No 1| ISSN 2527-4082| 33

PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM


MEMBIASAKAN SISWA SHALAT BERJAMA’AH

Sitti Satriani Is1


*1
Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam| Unismuh Makassar

ABSTRAK

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik, yakni suatu jenis penelitian yang sifatnya
mengungkap dan menggambarkan fakta-fakta atau yang di peroleh secara mendalam dan
apa adanya. lokasi dan objek penelitian bertempat di SMP Negeri 20 Bulukumba. Adapun
jumlah populasi 366 orang siswa dan sampel 100 orang. Adapun Peran guru pendidikan
agama Islam dalam membiasakan siswa Shalat berjamaah yaitu Peranan Guru Agama
Islam Melalui Keteladanan Hasil angket menunjukkan bahwa 65 (65%) berpendapat bahwa
guru sangat berperan dalam memberikan keteladanan, 26 (26%) menunjukkan berperan, 9
(9%) menunjukkan kurang berperan dan 0 (0%), Peran Guru Pendidikan Agama Islam
Melalui Pembiasaan, hasil angketnya 59 (59%) mengatakan sangat berperan, 33 (33%)
mengatakan berperan, 8 (8%) orang mengatakan kurang berperan dan 0(0%) yang
mengatakan tidak berperan Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Melalui pemberian
Nasehat hasil anggket tersebut diatas menunjukkan bahwa upaya guru memberikan nasehat
ketika lalai dalam melaksanakan shalat berjamaah siswa, sangat sering 58 (58%), sering 23
(23%) kadang-kadang 19 (19%) dan tidak pernah 0 (0%) dan Peranan Guru Pendidikan
Agama Islam dalam metode Perhatian/ Pengawasan. hasilnya menunjukkan 64 (64%)
sangat sering, 22 (22%) sering, kadang-kadang 14 (14%) kadang-kadang dan 0 (0%) tidak
pernah.

Kata Kunci : Guru pendidikan agama islam, Siswa, Shalat berjamaah

ABSTRACT

This type of research is descriptive analytic, the type of research are nature reveal and
describe the facts or obtained in depth and what it is. Location and object of research
located at SMP Negeri 20 Bulukumba. The total population of 366 students and a sample of
100 people. The role of Islamic education teacher in familiarizing students pray
congregation of Islamic Religious Teacher Role Through Exemplary Results of
questionnaire showed that 65 (65%) argue that teachers play a role in giving exemplary, 26
(26%) showed role, 9 (9%) showed (33%) said that the role, 8 (8%) people say less play and
0 (0%), the role of Islamic Education Teacher Through Habituation, ) Who said not to play
the role of Islamic Religious Education Teachers Through the giving of the above results, the
teacher's suggestion of giving advice when neglecting in performing the congregational
prayers is very often 58 (58%), often 23 (23%) sometimes 19 ( 19%) and never 0 (0%) and
the role of Islamic Education Teachers in the Attention / Control method. The results show
64 (64%) very often, 22 (22%) often, sometimes 14 (14%) occasionally and 0 (0%) never.

Keywords: Islamic religious teachers of education, students, pray congregation


Jurnal Tarbawi| Volume 2|No 1| ISSN 2527-4082| 34

PENDAHULUAN mempersoalkan masalah dunia


pendididkan, figur guru mesti terlibat
Pendidikan agama Islam dalam agenda pembicaraan, terutama
mempunyai peranan penting dalam yang menyangkut persoalan pendidikan
pembangunan suatu bangsa, karena formal di sekolah. Hal itu tidak dapat
keberhasilan suatu bangsa ditentukan disangkal, karena lembaga pendidikan
oleh faktor manusianya, dalam hal ini formal adalah dunia kehidupan guru,
pendidikan pada dasarnya merupakan sebagian besar waktu guru ada di
suatu proses perubahan perilaku, melalui sekolah, sisanya ada di rumah dan
usaha perubahan sikap, watak, serta masyarakat.
melatih diri dalam keterampilan yang Di sekolah guru hadir untuk
bermanfaat. Di dalam masyarakat, mengabdikan diri pada umat manusia
dari yang paling terbelakang dalam hal ini anak didik. Negara
menuntut generasi yang memerlukan
sampai yang paling maju, guru
pembinaan dan bimbingan dari guru.
memegang peranan penting, Guru dengan sejumlah buku yang
hampir tanpa kecuali, ada terselip di pinggang datang ke sekolah
masyarakat yang mengakui diwaktu pagi hingga petang sampai
pentingnya peranan guru itu waktu mengajar dia hadir di sekolah
dengan cara yang lebih kongkrit untuk bersama-sama berlajar dengan
sejumlah anak didik yang sudah
dari pada masyarakat yang lain.
menantinya untuk diberikan pelajaran.
Namun demikian, masih ada Anak didik ketika itu haus akan ilmu
masyarakat yang menyangsingkan pengetahuan dan siap untuk
besarnya tanggung jawab guru. menerimanya dari guru. Ketika itu guru
Banyak orang tua yang kadang- sangat berarti sekali bagi anak didik.
kadang merasa cemas akan Kehadiran seorang guru di kelas
merupakan kebahagiaan bagi mereka
kemampuan guru sewaktu
apalagi bila pigur guru itu disenangi
menyaksikan anak-anak mereka oleh mereka. Syaiful Bahri Djamarah
berangkat ke sekolah. Eva L. (2001 :1)
Bakir (2001 :1) Keberhasilan pendidikan
Guru adalah unsur manusiawi manusia ditentukan oleh pemahamannya
dalam pendidikan. Guru adalah figur akan sumber pendidikan terhadap proses
manusia sumber yang menempati posisi belajar mengajar, sebagaimana
dan memegang peranan penting dalam dirasakan oleh manusia secara
pendidikan. Ketika semua orang keseluruhan, terlebih-lebih anak didik
Jurnal Tarbawi| Volume 2|No 1| ISSN 2527-4082| 35

(siswa) pada khususnya, utamanya Mendidik anak menjadi


masalah pendidikan agama Islam. manusia yang taat beragama Islam ini,
Dengan meningkatnya madrasah- pada hakikatnya adalah sangat sulit,
madrasah dan sekolah-sekolah sekarang apalagi hidup di era sekarang ini, era
ini didirikan, maka perlu lebih dimana anak-anak sampai orang tua
ditegaskan bahwa kebutuhan manusa cenderung untuk meniru budaya yang
terhadap pendidikan, bukan hanya tidak lagi Islami. Maraknya tempat-
sekedar untuk mengembangkan aspek- tempat ibadah dalam hal ini Masjid yang
aspek individualisasi dan sosialisasi, dibangun begitu megahnya, mulai dari
melainkan juga merupakan suatu hal pelosok kota hingga pelosok desa yang
yang dapat mengarahkan perkembangan sangat terpencil sebagai wujud
manusia dalam beriptek dan berimtak, kesadaran bahwa mereka sadar akan
khususnya di SMP Negeri 20 dirinya umat Islam. Namun kebanyakan
Bulukumba. Sebagaimana firman Allah dari jama'ah Masjid adalah kalangan
dalam (QS. Al-Mujadilah (58):11). orang yang sudah berkeluarga atau
orang yang berusia lanjut. Dewasa ini
lembaga pendidikan (sekolah) baik
      … negeri maupun swasta, pemerintah
mengupayakan untuk mendirikan tempat
…    ibadah (Masjid) di lingkungan lembaga
Terjemahnya: tersebut, dalam hal ini untuk
…“Niscaya Allah akan meninggikan mengupayakan agar setiap generasinya
orang-orang yang beriman di antaramu khususnya generasi Islam yang sadar
dan orang-orang yang deberi ilmu akan dirinya sebagai ummat Islam.
pengetahuan beberapa derajat”… Berdasarkan dari latar bekalang diatas,
(Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan
Terjemahnya, 1996 : 911) penulis dapat merumuskan
permasalahan sebagai berikut :
Seorang pendidik yang
bijaksana sudah barang tentu terus 1. Bagaimana peranan guru pendidikan
mengupayakan yang lebih efektif dan agama Islam dalam membiasakan
efisien dengan menerapkan dasar-dasar siswa shalat berjama’ah di SMP
pendidikan yang berpengaruh terhadap Negeri 20 Bulukumba?
anak secara mental dan moral, spritual, 2. Faktor pendukung dan hambatan-
saintikal dan etos sosial anak, sehingga hambatan apa saja yang dihadapi
anak dapat mencapai kematangan yang guru pendidikan agama Islam dalam
sempurna, memiliki wawasan yang luas membiasakan siswa shalat
dan berkepribadian integral. berjama’ah di SMP Negeri 20
Bulukumba?
Jurnal Tarbawi| Volume 2|No 1| ISSN 2527-4082| 36

data serta keterangan, yang diperlukan


dalam penyusunan tesis ini, dengan
METODE PENELITIAN menggunakan beberapa metode yang
lazim dipakai dalam suatu penelitian
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yaitu:
analitik, yakni suatu jenis penelitian 1. Library Research (penelitian
yang sifatnya mengungkap dan kepustakaan)
menggambarkan fakta-fakta atau yang di 2. Field Research (penelitian lapangan)
peroleh secara mendalam dan apa
adanya. HASIL PENELITIAN DAN
Tabel. 1 Populasi PEMBAHASAN

Tingkatan Jumlah Peranan Guru Pendidikan Agama


No Kelas siswa Jumlah Islam dalam Membiasakan Siswa
LK PR Shalat berjamaa
1. KELAS I 60 77 137
2. KELAS II 47 73 120 Dalam pelaksanaan program
3. KELAS 51 58 109 membiasakan siswa sholat berjamaah di
III SMP Negeri 20 Bulukumba banyak
JUMLAH 158 208 366 terdapat kegiatan didalamnya. Kegiatan
itu terbagi dalam 2 kategori, yaitu :
1. Shalat berjamaah Materi yang ada
Tabel. 2 Sampel adalah materi ibadah dimana siswa
dibiasakan untuk shalat berjamaah
Tingkatan Jumlah tidak hanya di sekolah tetapi di
No Kelas siswa Jumlah luar lingkungan sekolah.
LK PR 2. Guru juga menekankan keutamaan
1. I.1 15 15 30 shalat berjamaah. Untuk tingkat
2. II.2 15 15 30 SLTP materi ibadah adalah
mementingkan amal perbuatannya
3. III.1 20 20 40
(praktek) serta ditambah dengan
JUMLAH 50 50 100
menerangkan mana yang perlu dan
mana yang sunah di antara amal
Untuk mendapatkan data yang
perbuatan.
relevan dengan masalah yang diteliti,
agar hipotesis dapat diuji maka yang
Begitu juga diterangkan
dianggap dapat atau tepat digunakan
sesuatu yang membatalkan serta
adalah angket, wawancara, dokumentasi
hikmah-hikmahnya untuk
dan observasi. Metode pengumpulan
Jurnal Tarbawi| Volume 2|No 1| ISSN 2527-4082| 37

kehidupan perseorangan dan Adapun Peran guru pendidikan


kebahagiaan masyarakat. Selain agama Islam dalam membiasakan siswa
itu juga diterangkan tujuan amal Shalat berjamaah adalah :
ibadah yaitu untuk mengingat
Allah dan mohon hidayah dan 1. Peranan Guru Agama Islam
taufik kepada-Nya, supaya kita Melalui Keteladanan
selamat dan berbahagia di dunia Keteladanan dalam pendidikan
dan akhirat. Sebab itu segala merupakan metode yang paling
bacaan dalam shalat harus murid- berpengaruh dan terbukti paling berhasil
murid mengetahui arti dan dalam mempersiapkan dan membentuk
maksudnya, sehingga shalat itu aspek moral, spiritual, dan etos sosial
dikerjakan dengan jasmani dan anak didik. Mengingat pendidik adalah
rohani, bukan gerak-gerik saja seorang figur terbaik dalam pandangan
seperti shalat anak-anak. Metode anak didik, yang kepribadian dan sopan
yang digunakan dalam kegiatan santunnya, disadari atau tidak akan
ini yaitu: ditiru oleh anak didik. Bahkan bentuk
1. Dengan pendahuluan perkataan, perbuatan dan kepribadian
misalnya guru menanyakan guru akan senantiasa tertanam dalam
kepada murid bagaimana kepribadian anak didik sebagaimana
cara mengerjakan amal nabi menjadi suri teladan bagi umatnya
ibadah yang hendak sebagaimana firman Allah dalam
diajarkannya. (QS.Al-Ahzab (34):21).
2. Dengan bertanya jawab
      
dengan siswa tentang bacaan-
bacaan dan perbuatan dalam
amal ibadah itu satu demi …
satu. Terjemahnya:
3. Menyebutkan ayat Al-Quran "Sesungguhnya telah ada pada (diri)
atau Hadis yang berhubungan Rasulullah itu suri teladan yang baik
dengan amal perbuatan yang bagimu"… ( Departemen Agama RI, Al-
Quran dan Terjemahannya, 1996:360)
benar, Kegiatan ini
merupakan praktek kegiatan
Untuk mengetahui hasil
intra kurikuler. Karena
penelitian tentang keteladanan yang di
terbatasnya waktu maka
berikan guru pendidikan agama islam
kemungkinan siswa untuk
kepada siswa dalam shalat berjamaah
menguasai materi sanagt
dapat dilihat pada table berikut:
terbatas.
Jurnal Tarbawi| Volume 2|No 1| ISSN 2527-4082| 38

Tabel III direncanakan dulu, serta berlaku begitu


Peranan Guru PAI saja tanpa dipikir lagi” ( Edi Suardi, tt. :
Melalui Metode Keteladanan 123 ). Seorang anak yang terbiasa
Kategori Frekuensi Presentase mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam
Jawaban lebih dapat diharapkan dalam
Sangat baik 65 65% kehidupannya nanti akan menjadi
Baik 26 6% seorang Muslim yang saleh.
Kurang baik 9 9%
Tidak baik - - Tabel IV
Jumlah 100 100% Peranan Guru PAI
dalam Metode Pembiasakan Siswa
Hasil angket menunjukkan bahwa 65 Shalat Berjamaah
(65%) berpendapat bahwa guru sangat Kategori Frekuen Present
berperan dalam memberikan Jawaban si ase
keteladanan, 26 (26%) menunjukkan Sangat 59 59%
berperan, 9 (9%) menunjukkan kurang Berperan
berperan dan 0 (0%) menunjukkan tidak Berperan 33 33%
berperan, Seringnya guru mencontohkan Kurang 8 8%
kepada siswa tentang shalat berjamaah Berperan
di mesjid menjadikan anak selalu atau Tidak - -
rutin melaksanakan shalat berjamaah, Berperan
selanjutnya jika hal tersebut kadang- Jumlah 100 100%
kadang di contohkan oleh guru maka
siswa tersebut kadang-kadang pula Berdasarkan jawaban angket
melaksanakan shalat berjamaah, malah item no.2 di atas ternyata menunjukkan
anak tidak akan pernah mendirikan bahwa 59 (59%) mengatakan sangat
shalat berjamaah jika guru sendiri tidak berperan, 33 (33%) mengatakan
pernah melaksanakan shalat berjamaah. berperan, 8 (8%) orang mengatakan
kurang berperan dan 0(0%) yang
2. Peran Guru Pendidikan Agama mengatakan tidak berperan, melihat hal
Islam Melalui Pembiasaan tersebut peranan guru pendidikan
Pembiasaan adalah upaya praktis agama Islam dalam menerapkan metode
dalam pendidikan dan pembinaan anak. pembiasaan melaksanakan Shalat
Hasil dari pembiasaan yang dilakukan berjamaah sangat besar peranannya,
seorang pendidik adalah terciptanya karena dengan pembiasaan tersebut
suatu kebiasaan bagi anak didiknya. secara otomatis ketika anak mendengar
”Kebiasaan itu adalah suatu tingkah laku azan akan tergerak hatinya untuk
tertentu yang sifatnya otomatis, tanpa melaksanakan sholat berjamaah.
Jurnal Tarbawi| Volume 2|No 1| ISSN 2527-4082| 39

melaksanakan shalat berjamaah siswa,


3. Peranan Guru Pendidikan Agama sangat sering 58 (58%), sering 23 (23%)
Islam Melalui pemberian Nasehat. kadang-kadang 19 (19%) dan tidak
pernah 0 (0%)
Metode pendidikan semacam ini
cukup berhasil dalam pembentukan 4. Peranan Guru Pendidikan
akidah siswa dan mempersiapkan baik Agama Islam dalam metode
secara moral, emosional, maupun sosial Perhatian/ Pengawasan.
yang merupakan pendidikan anak
dengan petuah memilki pengaruh yang Pendidikan dengan memberi
cukup besar dalam membuka mata Perhatian/Pengawasan. Adapun yang
kesadaran anak-anak. dengan demikian, dimaksud dengan perhatian adalah
para pendidik hendaknya memahami senantiasa mencurahkan perhatian penuh
betul akan hakikat ini dan menggunakan dan mengikuti perkembangan aspek
metode-metode Al-Qur`an dalam upaya aqidah dan moral anak, mengawasi dan
memberikan nasehat, peringatan, dan memperhatikan kesiapn mental dan
bimbingan untuk mempersiapkan sosial, disamping selalu bertanya tentang
generasi muda yang tangguh, berwacana situasi pendidikan jasmani dan
Islami dan pengetahuan yang handal. kemampuan ilmiahnya. Islam, dengan
keuniversaliannya prinsipnya dan
Tabel V peraturannya yang abadi, memerintah
Peranan Guru dalam Pemberian para bapak, ibu, dan pendidik untuk
Nasehat Ketika Lalai dalam memperhatikan dan senantiasa
Melaksanakan Shalat Berjamaah mengikuti serta mengawasi anak-
Kategori anaknya dalam segala segi kehidupan
No Frekuensi Persentase
Jawaban dan pendidikan yang universal.
a. Sangat 58 58% Sebagaimana dalam surat At-Tahrim : 6,
b. Sering 23 23% menguraikan suatu keharusan
c. Sering 19 19% pengawasan ruang lingkup keluarga. Ali
d Kadang- - - r.a mengartikan qu anfusakum dengan
kadang “didiklah dan ajarilah” sedangkan umar
Tidak r.a menafsirkan “melarang mereka dari
Pernah apa yang dilarang Allah”. Untuk
Jumlah 100 100 % mengetahui dalam bentuk angket
peranan guru pendidikan agama islam
Hasil anggket tersebut diatas melalui pemberian perhatian dan nasehat
menunjukkan bahwa upaya guru di SMP 20 Bulukumba sebagai berikut :
memberikan nasehat ketika lalai dalam
Jurnal Tarbawi| Volume 2|No 1| ISSN 2527-4082| 40

Tabel V untuk banyak belajar memahami dan


Peranan Guru dalam memunculkan sikap yang bijaksana
Pemberian Perhatian/Pengawasan dalam memenuhi faktor-faktor tersebut
dalam Melaksanakan Shalat di atas.
Berjamaah Pendukung dan penghabat
Kategori disiplin siswa dalam melaksanakan
No Frekuensi Persentase
Jawaban shalat berjamaah ketika berada dirumah
a. Sangat 64 64% Berdasarkan hasil wawancara penulis
b. Sering 22 22% tersebut di atas dapat disimpulkan
c. Sering 14 14% bahwa faktor pendukung dan
d Kadang- - - penghambat yang dihadapi dalam
kadang membiasakan siswa shalat berjamaah
Tidak adalah:
Pernah a. Faktor pendukung yaitu tersedianya
Jumlah 100 100 % sarana seperti toilet, tempat
pengambilan air wudhu dan tempat
Sering mengawasi atau ibadah dalam hal ini Mesjid sekolah.
memberikan pengawasan dalam b. Faktor penghambat secara internal
melaksanakan shalat berjamaah hal ini masih adanya sebagian siswa kurang
dapat dilihat dari hasil angket sadar akan pentingnya shalat
menunjukkan 64 (64%) sangat sering, berjamaah jama'ah, kurangnya buku-
22 (22%) sering, kadang-kadang 14 buku agama khususnya mengenai
(14%) kadang-kadang dan 0 (0%) tidak shalat berjamaah, sedangkan faktor
pernah. Pemberian pengawasan tersebut eksternal adalah masih adanya
merupakan bentuk perhatian terhadap sebagian orang tua yang kurang
siswa, dan pemberian perhatian dan memberikan perhatian terhadap
pengawasan ini sangat efektif di anaknya terhadap pentingnya shalat
laksanakan di SMP 20 Bulukumba. berjamaah

Faktor Pendukung dan Penghambat KESIMPULAN


dalam Membiasakan Siswa Shalat
berjamaah. Berdasarkan pembahasan pada
bab-bab terdahulu, maka penulis dapat
Pendukung dan penghambat menyimpulkan sebagai berikut:
merupakan proses yang sering dihadapi 1. Peranan guru pendidikan agama
oleh setiap orang dalam melakukan Islam dalam membiasakan siswa
berbagai hal, sehingga dari ini shalat berjamaah adalah dengan
diperlukan usaha yang sungguh-sungguh melalui pendekatan keteladanan,
Jurnal Tarbawi| Volume 2|No 1| ISSN 2527-4082| 41

praktek pembiasaan di mesjid Al-Hamd Ibrahim bin Muhammad,


sekolah serta nasehat-nasehat agar Bersama Pendidik Islam,
senantiasa siswanya tetap Jakarta: Darul Haq, 2002.
melaksanakan shalat berjamaah Ali Muhammad, Guru Dalam Proses
dimanapun mereka berada. Melalui Belajar Mengajar, Cet. XI;
peranan guru pendidikan agama Bandung: Sinar Baru,
Islam dalam membiasakan siswa Algensindo, 2002
shalat berjamaah maka hal itu Al-Ja'fi Bukhari al-Imam, Shahih
berpengaruh terhadap Bukhari, Juz. I, Cet. I; Bairut
pembentukan pribadi siswa selaku Libanon: Dar al-Kalam,
khalifah Allah di muka bumi. 1987M/1407H.
2. Faktor pendukung dan penghambat Al-Azdi al-Sijastani al-Asy'at, Sunan
dalam membiasakan siswa shalat Abi Daud, Cet. I; t.tp,
berjamaah berjama'ah adalah 1969M/1388H.
tersedianya sarana berupa toilet, Arikunto Suharsimi, Prosedur
tempat pengambilan air wudhu dan Penelitian Suatu Pendekatan
mesjid di sekitar sekolah. Faktor Praktek, Cet. XII; Jakarta: PT.
penghambatnya secara interen Rineka Cipta, 2002.
adalah masih adanya sebagian Azhari Akyas, Psikologi Pendidikan,
siswa kurang sadar akan (Cet. I; Semarang: Dina
pentingnya shalat berjamaah Utama,1996).
(jama'ah), kurangnya buku-buku Daradjat Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam,
agama khususnya mengenai shalat (Cet. II; Jakarta: Bumi Aksara,
berjamaah, sedangkan faktor 1992).
eksternalnya adalah masih adanya Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan
sebagian orang tua kurang Terjemahnya, Semarang: PT.
memberikan perhatian kepada Karya Toha Putra, 1996
anaknya terhadap pentingnya Departemen Pendidikan dan
shalat berjamaah. Kebudayaan, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Cet. X;
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Balai Pustaka, 1999.

Ahmadi Abu, Metodik Khusus Djamarah Bahri Syaiful, Guru dan Anak
Pendidikan Agama (MKPA), Didik Dalam Interaksi
Bandung: CV. Armico, 1986. Edukatif, Cet. I; Jakarta: PT.
Al-Arasyi Athiyah Mohd, Dasar-Dasar Rineka Cipta, 2000.
Pendidikan Islam, (Cet. VI; Ihsan Hamdani, Ihsan Fuad, Filsafat
Jakarta: Bulan Bintang, 1992). Pendidikan Islam, Cet. II;
Jurnal Tarbawi| Volume 2|No 1| ISSN 2527-4082| 42

Bandung: CV. Pustaka Setia, Dengan system Modul dan


2001. Permainan Simulasi, Surabaya:
Lari Musawi Mujtaba Sayyid, Meraih Usaha Nasional, 1981.
Kesempurnaan Spritual,
Bandung: Pustaka Hidayah.
Popham James W, Baker Eva L,, Teknik
Belajar Mengajar Secara
Sistematis, Cet. II; Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2001.
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Cet.
III; Jakarta: Kalam Mulia,
2002.
Sardiman, Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar Bagi Guru
dan Calon Guru, Cet. VI;
Jakarta:PT. Ikrar Mandiriabadi,
1996.
Shihab Quraish, M. Membumikan Al-
Qur'an, Cet. XVIII; Bandung:
Mizan, 1998.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya, Cet.
III; Jakarta: PT. Rineka Cipta,
1995.
Sriyono, Teknik Belajar Mengajar
Dalam CBSA, Cet. I; Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 1992.
Surabaya IKIP Kurikulum Metodik
Didaktik Team, Pengantar
Didaktik Metodik Kurikulum
PBM, Cet. IV; Jakarta: CV.
Rajawali, 1989.
Ulwan Nashih, Pendidikan Anak Dalam
Islam, Cet. II; Jakarta: Pustaka
Amani, 1999.
Zuhairini, Ghofir Abdul, Yusuf Slamet
As, Metodik Khusus
Pendidikan Agama Dilengkapi

Anda mungkin juga menyukai