Anda di halaman 1dari 3

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah


Nama : Aluysius Pandu Saputra
No. UKG : 201900510005
Instansi : SMK Negeri 2 Wonosobo

Hasil eksplorasi Analisis akar penyebab


No. Akar penyebab masalah
penyebab masalah masalah
1 Hasil analisis eksplorasi Kemampuan dan kesadaran Kurangnya kesadaran guru
dari identifikasi masalah guru mengenai konsep sebagai pendidik yang kadang
Guru masih kurang matematika secara kontekstual melalaikan tugas utamanya
dalam masih rendah. sebagai guru membuat guru
mempresentasikan tersebut lebih memilih
pembelajaran menggunakan cara yang
matematika ke dalam tradisional. Selain itu, guru
permasalahan matematika di SMK sering
kontekstual didapatkan: terkendala dalam
1. Guru matematika pembelajaran dikarenakan
SMK masih siswa SMK lebih fokus pada
menggunakan cara- pelajaran kejuruan saja.
cara tradisonal pada Seharusnya guru lebih
proses menyadari perannya sebagai
pembelajarannya. guru dan melatih diri dalam
2. Guru kurang melatih meningkatkan konsep
konsep matematika matematika secara
secara kontekstual. kontekstual.
3. Guru menganggap
tidak semua konsep
matematika dapat
dikaitkan dengan
masalah kontekstual
pada jurusan di SMK.

2 Hasil analisis eksplorasi Kemampuan konsep aljabar Materi aljabar yang


dari identifikasi masalah siswa yang sudah dipelajari didapatkan siswa pada jenjang
Siswa masih merasa pada jenjang sebelumnya masih SMP masih kurang dipahami
kesulitan dalam materi kurang bahkan sering oleh siswa, bahkan beberapa
turunan fungsi aljabar dilupakan. siswa sudah melupakan materi
didapatkan: tersebut. Rendahnya
1. Siswa kesulitan pemahaman materi aljabar ini
dalam mempelajari akan menghambat
konsep turunan kemampuan siswa dalam
aljabar. memahami materi turunan
2. Siswa kesulitan fungsi aljabar.
dalam menerapkan Jika siswa sadari, materi
prinsip pembelajaran turunan fungsi aljabar ini
matematika. dapat membantu mereka
3. Siswa SMK lebih dalam menyelesaikan
fokus pada praktek permasalahan kontekstual
kejuruan dari pada sesuai dengan kejuruan siswa
konsentrasi dalam SMK.
belajar matematika,
khususnya turunan
fungsi aljabar.

3 Hasil analisis eksplorasi Guru masih nyaman dengan Kurangnya kesadaran guru
dari identifikasi masalah pembelajaran metode akan pentingnya
Pemahaman dan tradisional dan menganggap pembelajaran inovatif serta
penerapan pembelajaran inovatif menyita enggannya guru dalam
pembelajaran inovatif banyak waktu. mengikuti perkembangan
kurang maksimal jaman, membuat guru
dilakukan oleh guru memilih untuk menggunakan
didapatkan: metode tradisional. Guru juga
1. Guru belum kurang termotivasi untuk
mempunyai model mengembangkan perangkat
yang tepat. pembelajaran yang inovatif
2. Guru hanya terpacu yang dirasa hanya akan
pada buku yang menghabiskan waktu saja.
diterbitkan oleh Sikap guru yang seperti ini
pemerintah dan bisa diperbaiki dengan
menggunakan metode memulai melatih diri dari
tradisional. pengalaman teman sejawat,
3. Guru kurang MGMP, atau dari internet
memahami manfaat untuk mengembangkan
dan pentingnya pembelajaran yang inovatif.
penggunaan model
pembelajaran yang
inovatif.
4. Anggapan guru
bahwa menggunakan
pembelajaran inovatif
menyita banyak
waktu dan rumit
untuk dilaksanakan.
5. Guru merasa siswa
SMK lebih fokus
pada praktek kejuruan
daripada mendalami
matematika.
6. Guru belum
maksimal dalam
mengembangkan
perangkat ajar
terutama
pembelajaran
inovatif.

4 Hasil analisis eksplorasi Kemampuan siswa dalam Siswa SMK cenderung


dari identifikasi masalah memahami soal cerita atau mementingkan pelajaran
siswa banyak yang bertipe HOTS masih kurang. kejuruan yang mereka anggap
merasa kesulitan lebih menarik karena
memecahkan masalah pembelajrannya yang bersifat
dalam bentuk soal praktik. Mereka menganggap
bahwa soal cerita atau yang
cerita atau bertipe bertipe HOTS adalah soal
HOTS didapatkan: yang rumit karena harus
1. Konsep dasar memahami soal tersebut.
matematika siswa Mereka juga menganggap
masih kurang. pelajaran matematika tidak
2. Anggapan siswa penting karena bersifat
bahwa soal HOTS abstrak dan membutuhkan
adalah soal yang pemikiran yang tinggi.
susah dan rumit.
3. Siswa SMK
menganggap belajar
matematika bukan
sebagai kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai