Anda di halaman 1dari 3

Mata Kuliah Sejarah Lokal

Magister Ilmu Sejarah Fakultas Pengetahuan Ilmu Budaya


Universitas Indonesia

UJIAN AKHIR SEMESTER


SEMESTER GANJIL 2022/2023

Dosen Pengampu : Dr. Bondan Kanumoyoso, M.Hum

Memori Kolektif Masyarakat Terhadap Konferensi Asia Afrika


di Bandung 1955

Zukhrufa Ken Satya Dien


NPM. 2206114702

Proses penentuan tema dalam membuat sebuah karya tulis sejarah lokal
harus melihat apakah tema yang akan diangkat relevan seperti yang ada di
lapangan? Relevan dalam konteks ini adalah menemukan sumber yang sesuai dan
memadahi untuk dikaji. Ketika penentuan tema tersebut memungkinkan sesuai
dengan yang ada di lapangan, selanjutnya mencari sebuah permasalahan dari tema
tersebut. Untuk tema karya tulis sejarah lokal yang saya kaji secara mendalam
mengenai Memori Kolektif Masyarakat Terhadap Konferensi Asia Afrika di
Bandung 1955. Pada tema ini mengangkat sebuah permasalahan yaitu bagaimana
ingatan masyarakat terhadap peristiwa Konferensi Asia Afrika 1955? Kemudian,
apakah kegiatan Konferensi Asia Afrika memberikan pengaruh bagi masyarakat?
Permasalahan terakhir mengenai bagaimana respon masyarakat terhadap kegiatan
Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung? Setelah menemukan sebuah
permasalahan dari tema tersebut dapat menentukan batasan spasial atau lokasi atau
ruang penelitian yang dikaji dan menentukan batasan temporal atau waktu dari
penelitian yang dikaji. Untuk batasan spasial penelitian karya tulis ini berada di
Kota Bandung, Jawa Barat dan untuk batasan temporalnya tahun 1955.
Pencarian sumber dalam sebuah karya tulis sejarah lokal tidak mudah.
Sehingga dalam pencarian sumber dalam karya tulis sejarah lokal harus menguasai
kronologi saat peristiwa itu terjadi. Sumber lokal tidak hanya arsip atau dokumen
yang sesuai dengan lokasi peristiwa itu terjadi, bisa saja cangkupannya lebih luas.
Sumber lokal juga tidak hanya berupa arsip atau dokumen saja, akan tetapi sejarah
lisan maupun tradisi lisan dapat digunakan. Kemudian sumber sejarah lokal dapat
menggunakan surat kabar atau majalah yang menyinggung peristiwa tersebut.
Mata Kuliah Sejarah Lokal
Magister Ilmu Sejarah Fakultas Pengetahuan Ilmu Budaya
Universitas Indonesia

Sumber lokal yang dapat digunakan bisa berupa benda berada di wilayah lokal
tersebut seperti batik, kain tenun, tugu dan lain sebagainya. Sumber yang ditemukan
dan digunakan dalam penelitian memori kolektif masyarakat terhadap Konferensi
Asia Afrika di Bandung 1955 berupa arsip ANRI. “Laporan Keuangan Mengenai
Penjagaan Keamanan Konferensi Asia Afrika 1955 (2 Februari- 8 Juni 1955)”,
Inventaris Arsip Kabinet Perdana Menteri 1950-1959, kemudian majalah dan surat
kabar yaitu “Bandung Siap Untuk Menerima Konferensi”. Majalah Berita
Konferensi Asia Afrika No. 2, April 1955, Roeslan Abdulgani. “Sejarah dan Arti
Konferensi Bandung 30 Tahun yang Lalu (1)”. Surat Kabar Desaku Membangun,
edisi 21 April 1985, Roeslan Abdulgani. “Sejarah dan Arti Konperensi Bandung 30
Tahun yang Lalu : Sambungan Minggu lalu”. Surat Kabar Harian umum AKCAYA,
edisi 24 April 1985. Selain menggunakan arsip, majalah dan surat kabar
menggunakan sumber lisan dari para pelaku sejarah, saksi sejarah, maupun
masyarakat yang mengetahui peristiwa Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun
1955 melalui museum juga dapat digunakan. Kemudian setelah semua sumber yang
sudah ditemukan harus dikritisi apakah sumber tersebut relevan, dapat digunakan
untuk menjadi sebuah sejarah lokal atau tidak.
Permasalahan penulisan karya sejarah lokal yang ditemukan dalam proses
pencarian dan kritik sumber yaitu ketika mencari surat kabar maupun majalah yang
sesuai dengan tema, hal ini disebabkan banyaknya jenis koran maupun majalah dan
terkadang tidak dikatalogsasi dengan detail. Kemudian, untuk masalah arsip harus
mencari satu persatu seperti halnya surat kabar maupun majalah, hal ini terkadang
dalam judul katalog sesuai dengan apa yang kita cari, namun ketika kita membaca
arsip tersebut tidak sesuai denga napa yang kita cari. Terakhir masalah sumber
lisan, untuk sumber lisan ini sendiri kita harus ekstra mencari tahu mengenai latar
belakang masing-masing pelaku ataupun saksi sejarah tersebut. Tak jarang para
sejarawan juga harus lebih cepat bergerak untuk melakukan wawancara agar tidak
terdapat insiden atau kejadian yang mungkin saja terjadi seperti meninggal dunia,
sakit maupun pikun.
Alasan melakukan penulisan karya sejarah lokal mengenai Memori Kolektif
Masyarakat Terhadap Konferensi Asia Afrika di Bandung 1955 penting untuk
Mata Kuliah Sejarah Lokal
Magister Ilmu Sejarah Fakultas Pengetahuan Ilmu Budaya
Universitas Indonesia

diteliti lebih dalam karena, penelitian mengenai tema memori kolektif Konferensi
Asia Afrika belum ada yang mengangkatnya. Kemudian, ingin mengatahui respon
masyarakat dengan adanya kegiatan Konferensi Asia Afrika tahun 1955, dan ingin
mempertahankan ingatan masyarakat terhadap kegiatan Konferensi Asia Afrika
agar tidak hilang begitu saja. Sebenarnya seorang ilmuwan ataupun sejarawan yang
membahas mengenai memori kolektif saja maupun hanya membahas mengenai
kegiatan Konferensi Asia Afrika sudah banyak, akan tetapi untuk pembahasan
penelitian mengenai memori kolektif Konferensi Asia Afrika yang dilakukan
dengan perspektif sejarah belum ditemukan. Sehingga hal tersebut dianggap
sebagai kebaruan penelitian yang mengaplikasikan sebuah teori sosial yaitu memori
kolektif dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Kemudian kontribusi
penelitian dan penulisan bagi ilmu sejarah yaitu untuk melengkapi penulisan
sejarah yang berkaitan dengan memori kolektif atau ingatan yang masih jarang
diminati oleh peneliti ataupun sejarawan Indonesia dan berharap penelitian
mengenai memori kolektif tema ini nantinya dapat berkembang lebih mendalam.

Daftar Pustaka
ANRI. “Laporan Keuangan Mengenai Penjagaan Keamanan Konferensi Asia
Afrika 1955 (2 Februari- 8 Juni 1955)”, Inventaris Arsip Kabinet Perdana
Menteri 1950-1959

“Bandung Siap Untuk Menerima Konferensi”. Majalah Berita Konferensi Asia


Afrika No. 2, April 1955

Maurice Halbwachs. The Collective Memory. (Sydney: Harper Colophon Books)

Rikza Fauzan. Penulisan Sejarah Lokal Indonesia (Wacana Magis-Religio Hingga


Pendekatan Multidimensional). Makalah Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan FKIP Vol. 3, No. 1, 2020

Roeslan Abdulgani. “Sejarah dan Arti Konferensi Bandung 30 Tahun yang Lalu
(1)”. Surat Kabar Desaku Membangun, edisi 21 April 1985

Roeslan Abdulgani. “Sejarah dan Arti Konperensi Bandung 30 Tahun yang Lalu :
Sambungan Minggu lalu”. Surat Kabar Harian umum AKCAYA, edisi 24
April 1985

Anda mungkin juga menyukai