Anda di halaman 1dari 12

DINA WIDYA ASTI 2310853036

TEORI PEMIKIRAN

SUSAN STRANGE DAN ROBERT GILPIN

SUSAN STRANGE

Susan Strange lahir di Dorset pada tahun 1923 dan meninggal pada tahun 1998. Sebagai
tokoh pendiri Ekonomi Politik Internasional di Inggris, Strange menerima gelar Sarjana
Ekonomi dari LSE pada tahun 1943. Setelah lulus, ia bekerja di bidang jurnalisme selama
sekitar 20 tahun , awalnya di The Economist , sebelum bekerja di The Observer, di Gedung
Putih, dan di PBB. Strange kemudian memegang berbagai jabatan akademis di Inggris, Italia
dan Jepang, termasuk Profesor Hubungan Internasional Montague Burton di LSE pada tahun
1978-1988 (Brown, 1999, hlm. 531–535).

Tidak ada keraguan bahwa pengalamannya di bidang jurnalisme sangat penting untuk
membentuk pandangan dunia dan posisi akademis Strange. Namun, pada tahun 1965-76
ketika dia menjadi peneliti di Chatham House, karya-karya utama Sterling dan Kebijakan
Inggris dan Hubungan Moneter Internasional diterbitkan. Baginya, ada kekosongan antara
ekonomi dan politik. Oleh karena itu, baik Ilmu Ekonomi maupun Hubungan Internasional
(HI) tidak memiliki agenda penelitian yang memadai untuk memahami ekonomi politik
internasional kontemporer. Meskipun para ekonom tradisional tidak mempertimbangkan
realitas kekuasaan dan malah berfokus pada teori-teori abstrak Ekonomi, para pakar HI tidak
bisa melampaui kekuasaan negara dan militer (Tooze, 2000, hal.284). Diperlukan pendekatan
yang lebih masuk akal dan terintegrasi untuk memahami hubungan ekonomi internasional
yang mengalami perubahan mendasar pada periode kontemporer. Pendekatan ini akan
menjadi jalan tengah antara analisis politik dan ekonomi dan menyimpulkan 'dialog kaum
tunarungu' di antara keduanya (Cohen, 2007, hal.208). Kekhawatiran ini terutama terlihat
pada artikel-artikelnya yang paling berpengaruh (Strange, 1970) dan menjadi inti dari tulisan-
tulisannya yang lain mengenai hubungan internasional.

Sebagai jurnalis berpengalaman dan pendatang baru di dunia akademis, ia menentang


perdebatan teoretis yang berbelit-belit dan berkomitmen untuk “membuat tulisan akademis
mudah diakses dan bebas dari jargon” (Tooze dan May, 2000, hal. 4). Dia lebih menyukai
kesederhanaan dan ekspresi yang efisien untuk menjangkau khalayak yang lebih luas. Hal ini
bukan sekedar preferensi atau gaya individu baginya, namun merupakan tanggung jawab
sosial seorang akademisi untuk berkomunikasi dan berbagi ilmunya dengan sebanyak-
banyaknya orang (Ibid).

Meskipun mungkin untuk menggambarkannya sebagai seorang empiris, hal ini salah arah dan
menyembunyikan minat pada penelitian empiris yang diinformasikan secara teoritis (Palan,
1999, hal.123). Dia menentang generalisasi seperti hukum dan tidak menyukai 'teori besar',
namun bersikeras pada 'teori landasan', “yang paling penting adalah pengetahuan rinci
tentang sektor-sektor tertentu dalam ekonomi politik internasional” (Tooze dan May, 2002,
hal. 2)

Casino Capitalism merupakan terminologi yang digunakan oleh penstudi ilmu ekonomi
politik internasional untuk menggambarkan perubahan dinamika aktifitas perusahan
multinasional dalam upaya memaksimalkan keuntungan di era globalisasi. Perubahan yang
terjadi pada masa ini memiliki dampak terhadap relasi dan distribusi kekuasaan antara
pemerintah dan pasar.(Susan strange state and market) Kata ‗casino‘ merujuk pada aktifitas
perusahaan multinasinoal dan/atau perseorangan yang dalam upayanya memaksimalkan
keuntungan dipenuhi oleh ketidakpastian atau gambling yang datang seiringan dengan
potensi risiko yang mampu mengacaukan sistem perekonomian secara keseluruhan. Beliau
adalah Susan Strange, penstudi ilmu hubungan internasional dan ilmuan ekonomi politik
yang pertama kali menciptakan karya dengan judul Casino Capitalism.(Susan strange casino
capitalism) Satu dekade kemudian, Casino Capitalism memiliki sebuah sequel yang dijadikan
sebagai bentuk tinjauan ulang dan pemutakhiran pembahasan pada buku sebelumnya yang
diberi judul Mad Money. Casino capitalism yang diperkenalkan oleh Strange sebagai sebuah
konsep atau perspektif dalam kajian ilmu ekonomi politik internasional, menjadi alternatif
baru dalam memahami struktur keuangan internasional dan pengaruhnya terhadap kekuasaan
dan kekayaan (power and wealth) dari sebuah negara.(Susan strange) Pesan yang ingin
disampaikan oleh Strange melalui konsep casino capitalism memiliki kemiripan dengan apa
yang dituliskan oleh John Maynard Keynes dalam karyanya yang ditulis pada masa pasca
great depression. Keynes memiliki peran signifikan dalam upaya mengembalikan stabilitas
ekonomi di tahun 1940-an. Menurut Keynes ketika pertumbuhan modal dari suatu negara
merupakan hasil dari bentuk praktik aktifitas perjudian (casino) yang dilakukan oleh para
spekulator, hal ini diyakini akan berdampak buruk terhadap system perekonomian.(john
maynard Keynes)

Kontribusi Casino Capitalism dan Mad Money pada kajian ilmu ekonomi politk
internasional, menurut Strange, lebih dari sekedar observasi analisis terhadap perubahan
sistem internasional. Konsep ini diharapkan mampu menjadi pisau analisis yang bisa
digunakan untuk mencari akar permasalahan dan memaparkan penjelasan menyeluruh
tentang mengapa perubahan tersebut terjadi.(susan strange)

Casino Capitalism diakui Strange memiliki korelasi dengan tulisan Robert Gilpin yang
berjudul The Political Economy of International Relations. Gilpin berpendapat bahwa
perubahan peran sistem moneter internasional di era pasca great depression merupakan
bentuk revolusi virtual dalam politik internasional.(Robert Gilpin)

Strange berpendapat bahwa revolusi yang dimaksud oleh Gilpin tidak mendapatkan perhatian
yang cukup dari kalangan penstudi ilmu hubungan internasional maupun kajian bisnis
internasional, yang dalam bahasanya Strange menyatakan: ―A deafening silence followed
Gilpin’s clarion call. Casino Capitalism hadir untuk menyaut panggilan Gilpin seiring dengan
tantangan globalisasi yang semakin kentara di penghujung tahun 1980-an. Setelah perang
dingin berakhir penggilan yang diserukan Gilpin semakin nyata, menjadikan Casino
Capitalism dan Mad Money satu-kesatuan yang saling melengkapi yang pembahasannya
menyeluruh mencakup era pra dan pasca globalisasi. Konsep casino capitalism masih relevan
dengan kondisi saat ini. Di awal tulisannya, Strange menuliskan bahwa The western financial
system is rapidly coming to resemble nothing as much as a vast casino . . . This cannot help
but have grave consequences. Salah satu kritik yang diterima Strange saat itu berasal dari
Jonathan D. Aronson yang menyatakan: ―This book is not about bankers and it is not really
about the organization and operation of today’s financial market.Kritik Aronson dibantah oleh
Strange dalam buku selanjutnya, yang secara terang-terangan menjelaskan bahwa praktik
gambling ini berasal dari sistem perbankan. Strange mengutarakan pada puncaknya casino
capitalism ini diawali oleh pemberian izin terhadap sistem perbankan untuk menangani
aktifitas yang melewati lintas-batas negara.(susan strange)

Pada akhirnya bank mengakumulasi modal yangjauh lebih banyak dan tumbuh melampaui
batas kemampuan pemerintah dalam memberikan pengawasan. Hal inilah yang dimaksud
oleh jargon buku Mad Money: when markets outgrown the goverments. Tidak hanya itu,
krisis finansial 2008 yang berasal dari kegagalan sistem perbankan juga memberikan bukti
yang kuat atas relevansi konsep casino capitalism di masa sekarang.(Benjamin j. cohen)

Pembahasan Casino capitalism masuk kedalam salah satu dari empat pilar

yang menurut Strange merupakan sumber dari structural power—yakni, pilar


keuangan.Structural power merupakan kontribusi karya Strange yang paling signifikan dalam
kajian ekonomi politik internasional. Dalam meliahat bagaimana struktural power in bekerja,
pertanyaan yang ditanyakan adalah pada siapa kekausaan ini berada atau who holds the
power? Menurut Strange, tanpa memahami kekuasaan (power) kita tidak bisa memahami
perjalanan perebutan kekuasaan tersebut yang dalam konteks ini biasanya terjadi antara
pemerintah dan pasar yang menentukan jalannya ekonomi politik internasional.(susan
strange)

Pada pilar keuangan, kekuasaan berada pada entitas yang mampu mendapatkan confidence
atau kepercayaan entitas lainnya untuk menciptakan credit yakni pemerintah atau pasar.
Uniknya, struktur keuangan suatu negara memiliki dua aspek yang tak bisa dipisahkan:
sebuah struktur di mana credit diciptakan, dan sistem moneter yang menentukan nilai relatif
atau nilai suku bunga terhadap nilai mata uang yang mengontrol jumlah besaran nilai credit.
Kuasa untuk menciptakan credits dan penentuan besaran suku bunga dimiliki oleh
pemerintah dan pasar, namun yang menentukan nilai dari keduanya merupakan hasil dari
proses perundingan dan tawar-menawar antara pemerintah dan pasarHasil perundingan yang
dihasilkan akan menggambarkan di mana letak kekuasaan dari struktur tersebut berada.

Dalam Casio Capitalism, Strange menjelaskan bahwa untuk saat ini keseimbangan antara
kuasa yang dimiliki oleh pemerintah dan pasar mulai memperlihatkan bentuk dominasi oleh
pasar. Hal ini bukan berarti pasar telah menguasai pemerintah, melainkan itu bentuk dari
perjalanan historis hasil tawar- menawar antara kedua entitas yang tergambarkan pada
kebijakan yang dibuat pemerintah(Susan strange)

Menurut susan strange Ketika negara mampu memiliki keempat struktur power maka akan
semakin mudah bagi negara tersebut untuk menguasai ekonomi politik,bahkan ditatanan
ekonomi politik internasional yang melibatkan banyak negara dan actor swasta. Keempat
structural power itu adalah:
1.Struktur produksi dan perdagangan dilihat dari siapa yang melakukan produksi suatu
barang,apa yang diproduksi,untuk siapa barang tersebut diproduksi dan bagaimana distribusi
produk tersebut pada pasar internasional.

2.Struktur keuangan pengaturan mengenai mata uang,bunga,pajak,dan sektor sektor keuangan


lainnya.Penguasaan terhadap struktur ini akan menjadi sebuah sumber power bagi satu pihak.

3.Struktur keamanan,Ketika sebuah negara mampu membangun struktur kemanan yang baik
bagi negaranya itu akan menjadi sumber bagi negara tersebut.

4.Struktur pengetahuan, dianggap sangat penting dan dapat menjadi penentu dalam
Pembangunan suatu negara.negara dengan Tingkat pengetahuan yang baik akan mampu
mengikuti perkembangan dunia.(balaam dan dilman,2014)
DAFTAR PUSTAKA

Brown, Chris (1999), “Susan Strange- A Critical Appretiation”, Review of International


Studies, Vol. 25, pp. 531–535.

Tooze, Roger (2000), “Susan Strange, Academic International Relations and the Study of
International Political Economy”, New Political Economy, Vol.5, No.2, pp. 280-289.

Tooze, Roger and May, Christopher (2002), Authority and Markets: Susan Strange’s Writings
on International Political Economy, Palgrave Macmillian.

ohen, Benjamin J. (2007), “The Transatlantic Divide: Why are American and British IPE so
different?”, Review of International Political Economy, Vol.14, No.2, pp.197-219, p. 208

Strange, Susan (1970), “International Economics and International Relations: A Case of


Mutual Neglect”, International Affairs (Royal Institute of International Affairs 1944-), Vol.
46, No. 2, pp. 304-315.

Palan, Ronen (1999), “Susan Strange 1923-1998: A Great International Relations


Theorist”, Review of International Political Economy, Vol. 6, No. 2, pp. 121–132.

Susan Strange, States and Markets.(London and New York: Continuum, 1994): Susan
Strange, Casino Capitalism. (New York: Basil Blackwell, 1986)

Susan Strange, ―What Theory? The Theory in Mad Money.‖ CSGR Working Paper no.
18/98,(1998)

Jonathan D. Aronson. ―Casino Capitalism reviwed by Jonathan D. Aronson.‖ Journal of


International Business Studies, (Fall 1987):

Benjamin J. Cohen. ―Money, power, authority.‖ dalam Randall Germain, (Eds.) Susan
Strange

and the Future of Global Political Economy: power, control and transformation. (London
and

New York: Routledge)


ROBERT GILPIN

Selain Susan Strange, ada satu nama lagi yang tidak asing dalam ekonomi politik
internasional dan dalam Ilmu Hubungan Internasional yaitu Robert Gilpin. Ia sendiri adalah
seorang Profesor Emiratus pada bidang Politik dan Internasional Affairs di Princeton
Univeristy. Teori yang dikemukakannya dalam melhat ekonomi politik mengacu pada
beberapa aliran seperti realis merkantilis, liberal dan marxis. Teori nya ini termasuk sebagai
golongan aliran ekonomi politik kontemporer.

Gilpin adalah seorang realis “lunak”, yang berpendapat bahwa kondisi ekonomi internasional
mencerminkan kekuatan negara dan bahwa kepentingan keamanan nasional membentuk kerja
sama ekonomi internasional.
Ia adalah pendukung teori stabilitas hegemonik, yaitu gagasan bahwa sistem internasional
kemungkinan besar akan stabil jika ada hegemon. (valenti denise, 2018)

Gilpin memperoleh gelar sarjana dari Universitas Vermont pada tahun 1952 dan gelar master
dari Universitas Cornell pada tahun 1954. Setelah tiga tahun di Angkatan Laut AS, Gilpin
memperoleh gelar Ph.D,. Ia menerima gelar Ph.D dari University of California, Berkeley
pada tahun 1960. Ia bergabung dengan fakultas Princeton pada tahun 1962 dan menerima
jabatan pada tahun 1967. Ia pernah menjadi dosen di Pusat Urusan Internasional dan Institut
Penentuan Nasib Sendiri Liechtenstein.Gilpin menjadi professor sepenuhnya pada tahun
1970, pada tahun 1978 ia menerima jabatan sebagai professor perdana Princeton yang
dinamai berdasarkan nama mantan jenderal dan presiden AS Dwight D. Eisenhower. Robert
Gilpin wafat pada 20 juni di Waterbury, Vermont. Ia meninggal pada usia 87 Tahun (Valenti,
2018).

Gilpin adalah Anggota Guggenheim pada tahun 1969, Anggota Rockefeller pada tahun 1967-
68 dan 1976-1977, dan merupakan anggota Akademi Seni dan Sains Amerika. Dia adalah
anggota Asosiasi Ilmu Politik Amerika, di mana dia menjabat sebagai wakil presiden dari
tahun 1984 hingga 1985, dan anggota Dewan Hubungan Luar Negeri.(Alchetron, 2022)

Menurut pandangannya aktor negara adalah aktor utama dalam perekonomian karena negara
itu sendirilah yang membuat kebijakan, masyarakat dan kelompok pelaku lainnya hanya
mengikuti kebijakan dari pemerintah. Ia juga menyebut bahwa negara sendiri harus bersifat
state centric realist dimana negara mengantisipasi potensi-potensi ancaman yang ada baik
domestic maupun internasional, sifat ini juga bisa disebut self help dimana negara itu sendiri
lah yang bisa membantu dirinya sendiri tanpa bantuan negara lain.

Dalam teori nya, Gilpin menyebutkan ada tiga teori kontemporer yang mempengaruhi kajian
ekonomi politik internasional. Adapun ketiga teori tersebut adalah dualism ekonomi, modern
world system, dan stabilitas hegemoni. Untuk pembahasan lanjut :

Pemikiran Robert Gilpin


a. Dual Economy
Teori ekonomi ganda ini berbeda dengan teori sektor tunggal (single sector model).
Umar Suryadi Bakri, Ekonomi Politik Internasional: Pendahuluan, Cetakan I, Januari
2019, terbitan Pustaka Siswa, Yogyakarta, menjelaskan sistem dunia mengacu pada
pembagian kerja antarwilayah dan lintas batas yang membagi dunia menjadi negara-
negara inti, negara-negara semi-pinggiran, dan negara-negara pinggiran.Negara-
negara inti memiliki industri berketerampilan tinggi dan padat modal, sementara
negara-negara lain memiliki industri berketerampilan rendah, padat karya atau
ekstraktif. Hal ini akan semakin memperkuat keunggulan negara-negara inti.(GEMET,
2021)
Meskipun demikian, sistem ini mempunyai karakteristik yang dinamis, salah satunya
disebabkan oleh revolusi dalam teknologi transportasi, dan masing-masing negara
dapat memperoleh atau kehilangan status inti (semi-periphery, periphery) seiring
berjalannya waktu.Struktur ini disatukan oleh pembagian kerja. Ini adalah
perekonomian global yang berakar pada perekonomian kapitalis. Untuk beberapa
waktu, negara-negara tertentu menjadi hegemoni dunia.Selama beberapa abad
terakhir, seiring dengan perluasan sistem dunia secara geografis dan penguatan
ekonomi, posisi ini telah berpindah dari Belanda ke Inggris dan (yang lebih baru) ke
Amerika Serikat. Landasan analisis sistem dunia adalah ``kegigihan jangka panjang’’
karya Fernand Braudel, ``perkembangan keterbelakangan'' karya Gunder Frank, dan
asumsi masyarakat yang bersatu. Longue durée adalah konsep bahwa sistem sosial
berubah secara bertahap melalui aktivitas sehari-hari yang terus menerus
direproduksi. “Pembangunan terbalik” mengacu pada fakta bahwa proses ekonomi di
wilayah pinggiran berlawanan dengan perkembangan di wilayah inti. Untuk
memungkinkan beberapa negara menjadi lebih kaya, negara-negara miskin menjadi
lebih miskin. Terakhir, asumsi-asumsi suatu masyarakat bertentangan dengan asumsi-
asumsi banyak masyarakat, yang mencakup pandangan dunia secara
keseluruhan.bahwa model teoritis pertumbuhan ekonomi dominan pada pertengahan
abad ke-20 Seperti Robert Thoreau, seseorang menjadi sebuah sektor. Model tunggal
ini dipertanyakan oleh banyak ekonom, termasuk Arthur Lewis dan Simon Kuznets.

Keduanya mewakili model ekonomi ganda dengan sektor-sektor yang relatif maju
(sektor maju) dan sektor-sektor yang relatif kurang berkembang (sektor terbelakang).
Nama lain dari kedua sektor tersebut adalah: sektor kapitalis dan sektor subsisten,
sektor formal dan sektor informal, sektor modern dan sektor tradisional, sektor
perkotaan dan sektor pedesaan, sektor primer dan sektor sekunder, pekerjaan baik dan
pekerjaan buruk. Perekonomian ganda ini terlihat lebih modern dan masuk akal
dibandingkan sektor tunggal. Tidak ada kehidupan yang maju sempurna atau
kehidupan miskin selamanya. Tidak ada seorang pun yang selalu berada dalam
keadaan yang sama. Selalu ada pengalaman yang berbeda, kebahagiaan dan kesulitan,
kaya dan miskin, naik turun, indah dan jelek, baik dan buruk.
Semuanya selalu seperti itu.(studocu, 2023)

b. Modern World System


sistem dunia mengacu pada pembagian kerja antarwilayah dan lintas batas yang
membagi dunia menjadi negara-negara inti, negara-negara semi-pinggiran, dan
negara-negara pinggiran.Negara-negara inti memiliki industri berketerampilan tinggi
dan padat modal, sementara negara-negara lain memiliki industri berketerampilan
rendah, padat karya atau ekstraktif. Hal ini akan semakin memperkuat keunggulan
negara-negara inti. Meskipun demikian, sistem ini mempunyai karakteristik yang
dinamis, salah satunya disebabkan oleh revolusi dalam teknologi transportasi, dan
masing-masing negara dapat memperoleh atau kehilangan status inti (semi-periphery,
periphery) seiring berjalannya waktu.Struktur ini disatukan oleh pembagian kerja. Ini
adalah perekonomian global yang berakar pada perekonomian kapitalis. Untuk
beberapa waktu, negara-negara tertentu menjadi hegemoni dunia.Selama beberapa
abad terakhir, seiring dengan perluasan sistem dunia secara geografis dan penguatan
ekonomi, posisi ini telah berpindah dari Belanda ke Inggris dan (yang lebih baru) ke
Amerika Serikat. Landasan analisis sistem dunia adalah ``kegigihan jangka panjang''
karya Fernand Braudel, ``perkembangan keterbelakangan'' karya Gunder Frank, dan
asumsi masyarakat yang bersatu. Longue durée adalah konsep bahwa sistem sosial
berubah secara bertahap melalui aktivitas sehari-hari yang terus menerus
direproduksi. “Pembangunan terbalik” mengacu pada fakta bahwa proses ekonomi di
wilayah pinggiran berlawanan dengan perkembangan di wilayah inti. Untuk
memungkinkan beberapa negara menjadi lebih kaya, negara-negara miskin menjadi
lebih miskin. Terakhir, asumsi-asumsi suatu masyarakat bertentangan dengan asumsi-
asumsi banyak masyarakat, yang mencakup pandangan dunia secara keseluruhan.
(Chirot daniel, 2015)

c. Hegemonic Stability
Tesis utama teori stabilitas hegemonik adalah bahwa sistem ekonomi global yang
stabil memerlukan pemimpin tunggal yang berperan menjaga stabilitas. Kekuasaan
tersebut harus merupakan kekuatan ekonomi, politik, sosial, dan militer yang mampu
mendominasi sistem yang ada dan menjadi “jangkar” bagi kelanjutannya. Negara
atau kekuasaan yang memimpin harus mampu menegakkan aturan-aturan sistem ini
serta melindungi kepentingan negara-negara yang terlibat.
lebih kecil. Mereka dapat menyediakan jalan keluar bagi produk-produk yang sulit
ditemukan di pasar negara lain, memberikan pendanaan (sebagai donor) kepada
negara-negara lain yang membutuhkan, dan bertindak sebagai pemberi pinjaman pada
saat krisis keuangan yang mengancam stabilitas regional atau global. Serta
terpeliharanya struktur nilai tukar dan penyesuaian kebijakan makroekonomi untuk
menjaga keseimbangan, kemampuan mengendalikan perilaku investasi, dll.(Maiwan
muhammad, 2023)

Menurut teori ini, struktur kekuasaan hegemonik yang didominasi oleh satu kekuatan besar
memberikan rasa aman atau suasana yang kondusif bagi berkembangnya negara-negara kuat.
dan sistem internasional yang stabil. Jika hegemon dapat bertindak atas nama komunitas
ekonomi internasional, maka perekonomian dunia tidak akan mudah terkena guncangan dan
tekanan yang berat. Menurut para ahli teori hegemoni, sistem ekonomi yang bebas dan
terbuka tidak bisa dibiarkan begitu saja tanpa kendali hegemon tertentu. Tanpa hegemoni,
dikhawatirkan akan terjadi konflik kekerasan antar kepentingan ekonomi antar negara,
sehingga menimbulkan anarki dimana negara yang lebih kuat mengambil keuntungan dari
negara yang lebih lemah. Dalam konteks ini, Kindleberger lebih sering menggunakan kata
“kepemimpinan” daripada hegemoni.(britannica, 2023)

Gilpin di bukunya juga menyebut bahwa konsep ekonomi politik adalah sebagai dinamika
interaksi global antara pengejaran kekuasaan dan pengejaran kekayaan. Yang bisa diartikan
bahwa adanya timbal balik antara politik dan ekonomi. Dalam hal in berarti baik negara dan
pasar saling berinteraksi untuk mempengaruhi pembagian kekuasaan dan kekayaan dalam
Hubungan Internasional. Ia juga menyebut bahwa pengaruh globalisasi terhadap faktor
ekonomi politik internasional sangat besar. Globalisasi tersebut membuat suatu perubahan
terhadap 3 bagian ekonomi politik miliknya yaitu :

1. Terhadap Ilmu Pengetahuan

Dengan adanya Globalisasi akan mempercepat pertukaran ilmu dan setiap ilmu pengetahuan
yang memiliki kekeliruan bisa segera direvisi dan dibuat inovasinya.

2. Terhadap Interaksi Pasar

Interaksi pasar yang sebelumnya hanya berorientasi pada ekspor dan impor kini bisa makin
luas hinga antar benua. Pelaku pun juga berasal dari berbagai macam negara dan suku banga
yang membuat interaksi pasa yang dilakukan lebih lancar

3. Aktor Politik Ekonomi

Globalisas membuat para aktor politik lebih bisa memperluas jaringannya melalui
kesempatan yang tak terbatas. Tentu saja hal ini juga akan menimbulkan banyak saingan dari
mancanegara, maka dari itu para aktor diharapkan lebih intensif meningkatkan produktivitas.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.independent.co.uk/arts-entertainment/obituary-professor-susan-strange-
1190179.html

https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/1354066120952876

https://www.sepad.org.uk/announcement/social-theory-susan-strange

https://whit.web.ox.ac.uk/article/i-never-meant-be-academic

https://www.sciencedirect.com/topics/social-sciences/world-systems-theory#:~:text=World
%20systems%20theory%20(WST)%20was,a%20precarious%20global%20middle%20class.

https://www.eionet.europa.eu/gemet/en/concept/2364

https://fisipol.ugm.ac.id/gilpin-dan-perubahan-struktur-internasional/https://
www.cambridge.org/core/books/war-and-change-in-world-politics/
3A41732AFF3F08687A9FEDA2AF1E6A5D

Anda mungkin juga menyukai