Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : RAHMAD ASPAIRUL JULIAN RIZKY

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 858102945

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4101/Pendidikan Agama Islam

Kode/Nama UPBJJ : 47/Pontianak

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
MKWU4101-4

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA SEMESTER:
2023/2024 Ganjil (2023.2)

Fakultas : FKIP/Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan


Kode/Nama MK : MKWU4101/Pendidikan Agama Islam
Tugas :1

No. Soal
Seperti dalam ajaran Islam tidak menghendaki seseorang hanya cukup beriman, akan tetapi harus diibangi dengan
ketaqwaan dengan kata lain Iman dan Taqwa (IMTAQ).
1.
Jelaskan pengertian ketaqwaan dalam Islam dan apa hubungan antara Iman dan Taqwa?

Seperti kita ketahui bersama bahwa manusia memiliki akal yang mumpuni untuk berfikir. Sebagai makhluk yang
berakal ini maka tentu potensi penalaran yang akan digapai akan berbeda-beda.
2.
Jelaskan secara singkat hakikat manusia sebagai makhluk yang berakal! Kemudian berikan ayat Al-Quran sebagai
landasan argumen anda!

Pelajaran yang dapat kita ambil dari masyarakat madani merupakan bekal penting dalam rangka untuk menjalani
kehidupan di dunia, ketaatan dalam bermasayarakat madani bersifat terbuka, rasional, kontraktual dan
3.
transaksional.

Jelaskan pendapat Anda tentang masyarakat madani di Indonesia!


JAWABAN

1. Jelaskan pengertian ketaqwaan dalam Islam dan apa hubungan antara


Iman dan Taqwa?
Ketakwaan Adalah melaksanakan perintah Allah dan menjauhkan larangannya. Iman adalah
percaya pada pandangan dan sikap hidup dengan ajaran Allah, yaitu al-Qur’an menurut Sunnah
Rasul, atau dengan selain ajaran Allah, yang terwujud ke dalam ucapan dan perbuatan.
Sedangkan hubungan antara Iman dan Taqwa Adalah Keimanan dan ketakwaan merupakan dua
hal yang tidak bisa dipisahkan. Orang yang bertakwa adalah orang yang beriman yaitu yang
berpandangan dan bersikap hidup dengan ajaran Allah menurut Sunnah Rasul yakni orang yang
melaksanakan shalat, sebagai upaya pembinaan iman dan menafkahkan rizkinya untuk
mendukung tegaknya ajaran Allah.
2. Jelaskan secara singkat hakikat manusia sebagai makhluk yang berakal! Kemudian berikan
ayat Al-Quran sebagai landasan argumen anda!
Hakikat Manusia sebagai mahluk yang berakal Adalah bahwa manusia memiliki kemampuan
intelektual dan akal budi yang membedakannya dari makhluk lain di alam semesta. Manusia
memiliki kemampuan untuk berpikir, merenung, merencanakan, dan membuat keputusan
berdasarkan akal sehat dan penalaran. Akal adalah salah satu atribut paling unik yang dimiliki
manusia, dan itu memungkinkan mereka untuk memahami dunia, memecahkan masalah, dan
mengembangkan budaya, ilmu pengetahuan, serta moral.
Ayat Al-Quran yang menjadi landasan argumen tentang hakikat manusia sebagai makhluk
yang berakal adalah Ayat ke-30 dari Surah Ar-Rum (30:30). Ayat tersebut berbunyi:
‫َفَاِقْم َو ْج َهَك ِللِّدْيِن َحِنْيًفۗا ِفْطَر َت ِهّٰللا اَّلِتْي َفَطَر الَّناَس َع َلْيَهۗا اَل َتْبِد ْيَل ِلَخ ْلِق ِهّٰللاۗ ٰذ ِلَك الِّدْيُن اْلَقِّيُۙم َو ٰل ِكَّن َاْكَثَر الَّناِس اَل َيْع َلُم ْو َۙن‬

Maka, hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam sesuai) fitrah (dari) Allah
yang telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah
(tersebut). Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Maksud
fitrah Allah pada ayat ini adalah ciptaan Allah Swt. Manusia diciptakan Allah Swt. dengan
naluri beragama, yaitu agama tauhid. Jadi, manusia yang berpaling dari agama tauhid telah
menyimpang dari fitrahnya.

3. Jelaskan pendapat Anda tentang Masyarakat Madani di Indonesia


Sebagaimana kita ketahui bahwa pada hakikat manusia mempunyai kesamaan, yakni karena
kemanusiaannya. Di dalam kesamaan manusia itu dimungkinkan lahirnya kebudayaan. Dari
situlah manusia dapat hidup mempertahankan eksistensinya dan bahkan berkembang
membangun kehidupannya melalui kerjasama dengan sesama manusia lain. Dalam bahasa
Arab konsep masyarakat Madani dikenal dengan istilah al-mujtama’ al-madani, dalam bahasa
Inggris disebut dengan istilah civil society. Selain kedua istilah tersebut, ada dua istilah yang
merupakan istilah lain dari masyarakat madani yaitu masyarakat sipil dan masyarakat
kewargaan.
Civil society berasal dari proses sejarah masyarakat Barat. Cicero yang memulai
menggunakan istilah Societas Civilis dalam filsafat politiknya, yang berarti komunitas politik
yang beradap, dan didalamnya termasuk masyarakat kota yang memiliki kode hukum
tersendiri. Masyarakat madani merupakan konsep yang merujuk pada masyarakat yang pernah
berkembang di Madinah pada zaman Nabi Muhammad SAW, yaitu masyarakat yang mengacu
pada nilai-nilai kebijakan umum, yang disebut al-khair. Berkenaan dengan pengertian
masyarakat madani atau civil society, beberapa ahli saling mengemukakan pandangannya
yang tentunya berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, diantaranya sebagai berikut:
Hikam (Supriatna) berpendapat bahwa civil society secara institusional diartikan sebagai
pengelompokan anggota-anggota masyarakat sebagai warga negara mandiri yang dapat
dengan bebas bertindak aktif dalam wacana dan praktis mengenai segala hal yang berkaitan
dengan masalah kemasyarakatan pada umumnya.
Gallner (Supriatna), menunjuk konsep civil society sebagai masyarakat yang terdiri atas
berbagai institusi non-pemerintah yang otonom dan cukup kuat untuk mengimbangi negara.
Victor Perez-Diaz, menyatakan bahwa civil society lebih menekankan pada keadaan pada
keadaan masyarakat yang telah mengalami pemerintahan yang terbatas, memiliki kebebasan,
mempunyai sistem ekonomi pasar dan timbulnya asosiasiasosiasi masyarakat yang mandiri
serta satu sama lain saling menompang.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan secara umum masyarakat madani atau civil
society dapat diartikan sebagai suatu corak kehidupan masyarakat yang terorganisir,
mempunyai sifat kesukarelaan, keswadayaan, kemandirian, namun mempunyai kesadaran
hukum yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai