Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
Saya,bernama Nailul Khikmah Febriana. Biasa dipanggil Khikmah,hikmah,dan hik. Saya adalah
siswi SMP Negeri 2 Blora yang sekarang duduk di bangku kelas IX G.
Kelas IX G terletak diantara kelas IX H dan ruang guru,di belakang juga terdapat lapangan yang
digunakan untuk upacara dan olahraga. Kelas IX G juga dekat dengan kantin. Apabila saat istirahat
bisa ke kantin dengan cepat karena jarak kelas dan kantin terbilang dekat.
Ketika pelajaran bahasa Indonesia,Bu Mun tiba di kelas. Di kelas ada yang memperhatikan Bu
mun,ada yang ramai sendiri,ada yang ngantuk,dan ada yang kipas -kipas.
Bu mun mengajar di kelas IX G saat pelajaran ke 5 dan 6. Bu Mun memberi tugas kelompok
untuk membuat cerpen. Sebelum itu,Bu Mun menerangkan dahulu struktur cerpen.
Setelah Bu Mun menjelaskan ,barulah saya menulis cerpen untuk yang pertama kali. Namun,bel
istirahat pun berbunyi kringgg tanda bahwa sudah istirahat. Cerpen dilanjutkan di rumah dan akan di
cek Bu Mun besok.
Esoknya saat pelajaran bahasa Indonesia,Bu Mun berkata,”ayo,yang ketua kelompok untuk
mengumpulkan tugas orientasi”.
Aku pun langsung maju dengan perasaan yang gundah. Saat cerpenku dikoreksi oleh Bu Mun
dan ternyata masih ada tambahan dari Bu Mun.
Lalu aku menjawab bahwa ada satu orang anak yang belum yaitu lazim. Setelah dikoreksi sekian
lama, akhirnya selesai dan aku menuju kelompokku.
“Makannya kalau ada tugas itu cepat diselesaikan,nah sekarang kata Bu mun yang belum
Di saat aku menulis,Kevin yang anggota kelompok sebelah malahan sibuk mencari buku yang
hilang. Namun,buku tak kunjung ketemu.Lazim yang senyum-senyum sendiri,kemudian aku curiga
pada Lazim.
Kevin mengambil buku dari Lazim sambil memperlihatkan raut wajah yang kesal. Aku yang
sudah mengerjakan orientasi langsung lanjut ke bagian rangkaian peristiwa. Betapa pusingnya
kepalaku karena memikirkan isi rangkaian peristiwa pada cerpenku.
Saat hendak menulis cerita,dengan tak sadar aku pun langsung tertidur di meja kelas. Aku tidak
mendengarkan Bu Mun.
Bu mun berteriak lagi padaku,namun aku tidak mendengar. Hingga Bu mun berteriak paling
kencang dan aku langsung terbangun.
“Nak,kenapa kamu tidur di kelas kayak tadi?Bu mun panggil-panggil kok gak menjawab,”ucap
“Bisa-bisanya kamu tidur di saat pelajaran Bu mun. Lihat temanmu,pada sibuk mengerjakan
“Kalau kamu gak mau mengikuti kelas saya,kamu keluar saja,daripada tidur-tidur di kelas,”ucap
“Lho ya gak bisa gitu dong Bu,kan saya tertidur di kelas itu gara-gara Bu mun,sering memberi
tugas yang sangat banyak,”ucapku sambil membantah.
Tugas yang banyak dari Bu mun membuatku begadang hingga larut malam dan paginya aku
pasti mengantuk karena kekurangan tidur.
“Makannya kalau ada tugas itu diselesaikan awal-awal dan jangan ditunda. Itu juga kesalahan
Kamu yang gak bisa mengerjakan tugas dengan awal,”ucap Bu mun sambil melihatku.
Perkataan Bu Mun membuatku terfikir,kalau mengerjakan tugas tepat waktu nggak akan aku
dimarahi Bu mun dan tidak akan mengantuk di kelas.
“Maafkan saya Bu,yang sudah tertidur di kelas dan membuat Bu mun marah,”ucapku.
“Saya siap Bu,kalo Bu mun menghukum saya dan itu sudah menjadi konsekuensi saya,”ucapku.
Bu mun berkata,”ya sudah Bu mun maafkan dan Bu mun tidak akan menghukum kamu,tapi
Kamu harus janji jangan pernah diulangi lagi perbuatan yang tadi”.
“Siap Buu,saya janji tidak akan mengulanginya lagi, terimakasih Bu”,ucapku dengan semangat.
Sejak kejadian saat itu,aku mengerjakan tugas yang diberikan guruku dengan tepat waktu tanpa
menunda-nunda. Sebagai seorang siswa,kita harus menghormati guru saat di kelas dan di manapun
itu. Serta jangan membantah guru dan selalu Ingat akan nasehat guru.