Anda di halaman 1dari 8

Hernia Inguinalis Lateralis Hernia Inguinalis Medialis

Anamnesa Terdapat benjolan pada lipat paha Terdapat benjolan pada lipat paha
Berbentuk lonjong Berbentuk bulat
BAB (+), Flatus (+), BAK (+) BAB (+), Flatus (+), BAK (+)
Riw angkat beban berat (+) Riw angkat beban berat (+)
Benjolan muncul saat batuk / Benjolan muncul saat batuk /
mengedan / angkat beban berat mengedan / angkat beban berat
Etiologi Kongenital : Terjadi sejak lahir Akuisita : Terjadi akibat kelemahan
karena tidak menutupnya dinding bawah abdomen
processus vaginalis pada saat karena tekanan intraabdominal
penurunan testis, meningkat secara
dengan manifestasi Hernia kronis, dengan manifestasi Hernia
Inguinalis Lateralis. Inguinalis Medialis
PF Inspeksi : benjolan keluar dari Inspeksi : benjolan keluar langsung
kraniolateral – kaudamedial, keluar pada daerah medial
lambat dan berbentuk lonjong berbentuk bulat
Zieman test  dorongan jari ke 2 Zieman test  dorongan jari ke 3
Finger Test  impuls pada ujung Finger Test  impuls pada
jari samping jari
Thumb Test  tidak keluar Thumb Test  keluar benjolan
benjolan
Tatalaksana Reposisi bimanual Reposisi bimanual
Anak : herniotomy Anak : herniotomy
Dewasa : herniotomy + Dewasa : herniotomy +
hernioraphy = hernioplasty hernioraphy = hernioplasty
Zhafira
406231025
Pembimbing: dr. M. Arifin, Sp. B-KBD
Hernia Femoralis Hernia Scrotalis
Anamnesa Terdapat benjolan pada paha Terdapat benjolan pada skrotum
BAB (+), Flatus (+), BAK (+) BAB (+), Flatus (+), BAK (+)
Riw angkat beban berat (+) Riw angkat beban berat (+)
Benjolan muncul saat batuk / Benjolan muncul saat batuk /
mengedan / angkat beban berat mengedan / angkat beban berat
Etiologi Hernia femoralis terjadi di kanal keluar dari rongga peritonium
femoralis. Dibatasi oleh ligamen melalui anulus inguinalis internus
inguinalis di bagian anterosuperior, yang terletak lateral dari pembuluh
ligamen Cooper di bagian inferior, epigastrika inferior kemudian
vena femoralis di bagian lateral hernia masuk dari anulus ke dalam
dan persimpangan saluran kanalis dan jika panjang menonjol
iliopubik, dan ligamen Cooper keluar dari anulus inguinalis
eksternum dan sampai ke skrotum.
(ligamen lakunar) di bagian medial.
Biasanya, hernia femoralis akan
muncul dengan tonjolan khas di
bawah ligamen inguinalis.
PF Inspeksi : benjolan pada paha Inspeksi : benjolan pada skrotum
Zieman test  dorongan jari ke 4
Tatalaksana Reposisi bimanual Reposisi bimanual
Anak : herniotomy Anak : herniotomy
Dewasa : herniotomy + Dewasa : herniotomy +
hernioraphy = hernioplasty hernioraphy = hernioplasty
Zhafira
406231025
Pembimbing: dr. M. Arifin, Sp. B-KBD

Zhafira
406231025
Pembimbing: dr. M. Arifin, Sp. B-KBD

Hidrokel Torsio testis


Anamnesa Pembengkakan skrotum kiri/kanan Nyeri pada testis yang mendadak
timbul diikuti pembengkakan pada
testis
Nyeri perut (+), mual muntah (+)
Klasifikasi Hidrokel kongenital : terjadi sejak Torsio intravaginal : >> anak dan
lahir akibat prossesus vaginalis remaja. Insersi tunika vaginalis
yang tidak berobliterasi secara tinggi di funiculus spermatikus 
sempurna sehingga funiculus dengan testis
dapat terpluntir di dalam tunika
vaginalis
Hidrokel : sering terjadi dan Torsio ekstravaginal : terjadi pada
penyebabnya belum jelas. Diduga masa perinatal dimana spermatic
akibat adanya rangsangan pada cord terpluntir lebih proksimal dari
lamina vesceralis yang tunika.
menyebabkan sekresi cairan
berlebihan
Hidrokel simptomatik (sekunder) :
terjadi akibat adanya penyakit lain
misalnya orkitis, epididymitis,
tumor testis, atau torsio testis yang
merangsang tunika vaginalis
mensekresi cairan dalam rongga
tersebut
PF Inspeksi : salah satu skrotum Bengkak, hiperemi, nyeri tekan (+),
membesar testis terletak agak tinggi, orientasi
transversal (datar) kadang bisa
teraba lilitan/penebalan funiculus
spermatikus. Tanpa ada demam
Palpasi : skrotum yang hidrokel Reflek cremaster  (-)
terasa ada fluktuasi dan relatif
kenyal atau lunak tergantung pada
tegangan di dalam hidrokel.
Hidrokel dirasakan sesuatu yang
oval atau bulat, lembut, berbatas
tegas dan tidak nyeri tekan.
Transilumisasi Scrotum  + Ferhn test  nyeri tetap
PP Aspirasi cairan dan pemeriksaan Stetoskop doppler / USG doppler /
BTA, sitologi, kultur dan tes sintigrafi testis untuk menilai 
sensitivitas pada torsio testis tidak didapatkan
aliran darah ke testis. Pada
peradangan akut  peningkatan
aliran darah ke testis
Urin lengkap
Tatalaksana Hidrokel kongenital : kadang hilang Detorsi manual
spontan terabsorbsi jika hingga 1
tahun tidak hilang atau tambah
besar  operasi
Hidrokel idiopatik : harus dilakukan Operasi
operasi kecuali pada orangtua atau
KU jelek. Dapat dilakukan aspirasi
untuk mengurangi ketegangan dan
dilakukan berulang-ulang sampai
keadaan memungkinkan untuk
operasi
Hidrokel simptomatik : pengobatan
terutama ditujukan kepada
penyakit yang mendasari
Zhafira
406231025
Pembimbing: dr. M. Arifin, Sp. B-KBD

Tumor Testis Orkitis


Anamnesa Terdapat benjolan pada testis yang Nyeri pada skrotum, skrotum
semakin membesar tampak bengkak dan kemerahan
Nyeri (+) saat berjalan atau Nyeri dirasakan diperberat apabila
beraktivitas tersentuh dan diperingan dengan
istirahat.
Demam (+), nyeri dan panas saat
berkemih
Etiologi Undesendensus Testis, Riwayat Infeksi testis bisa banal maupun
keluarga, Riwayat menderita spesifik (TBC, sifilis)
kanker testis sebelumnya, usia
Infeksi virus khususnya mumps
virus (virus parotitis epidemika)
PF Pembesaran KGB (+) Inspeksi : Scrotum terlihat
eritem,bengkak (+), pus/sekret (-),
jejas pada scrotum (-),
transiluminasi negative.

Inspeksi : salah satu skrotum lebih Palpasi : nyeri tekan (+), benjolan
besar, hiperemis (+) di scrotum/ inguinal (-), scrotum
nyeri pada saat digerakan, Phren
sign(+) ,reflex cremaster (+)

Palpasi : nyeri palpasi (+),


konsistensi padat keras pada testis

PP USG testis, CT scan abdomen, PET, Lab : leukositosis, urinalisis normal


Lab : AFP, B-HCG, dan LDH
Tatalaksana operasi orchidectomy testis Antibiotic broad spectrum,
analgetic dan anti inflamasi
Bila sudah terjadi kerusakan pada
testis  orkidektomi
Bila ragu dengan diagnosa torsio
testis  eksplorasi
Zhafira
406231025
Pembimbing: dr. M. Arifin, Sp. B-KBD

Appendicitis akut Appendicitis kronik


Anamnesa Nyeri perut kanan bawah Nyeri perut kanan bawah > 2
minggu
Mual muntah (+), nafsu makan Mual muntah (+), nafsu makan
menurun, demam ringan menurun, demam ringan
Etiologi Infeksi bakteri Infeksi bakteri
Faktor pencetus  sumbatan Faktor pencetus  sumbatan
lumen appendiks (akibat lumen appendiks (akibat
hyperplasia jaringan limfe, fecalith, hyperplasia jaringan limfe, fecalith,
tumor, cacing askari) dan erosi tumor, cacing askari) dan erosi
mukosa appendiks akibat parasite mukosa appendiks akibat parasite
seperti E. hytolitica seperti E. hytolitica
PF Pa: nyeri terbatas pada regio iliaca Pa: nyeri terbatas pada regio iliaca
kanan, bisa disertai nyeri lepas, kanan, bisa disertai nyeri lepas,
nyeri tekan pada perut kanan nyeri tekan pada perut kanan
bawah (regio mc. Burney) bawah (regio mc. Burney)
Pe : nyeri ketok perut kanan bawah Pe : nyeri ketok perut kanan bawah
pada saat penekanan perut kiri pada saat penekanan perut kiri
A : BU (+) A : BU (+)
RT : nyeri pada pukul 10-11 RT : nyeri pada pukul 10-11
Psoas sign  (+) Psoas sign  (+)
Obturator sign  (+) Obturator sign  (+)
PP Foto abdomen Foto abdomen
USG abdomen  massa infiltrate USG abdomen  massa infiltrate
atau abses atau abses
Lab  leukositosis Lab  leukositosis
Tatalaksana Appendektomi (CITO), sebaiknya Appendektomi (elektif)
operasi dilakukan dalam 2x24 jam
Konservatif  Konservatif 
- Fowler position - Fowler position
- Fluids by mouth atau intra - Fluids by mouth atau intra
vena vena
- Four-hourly  observasi dari - Four-hourly  observasi dari
nadi dan 2x sehari ukur suhu nadi dan 2x sehari ukur suhu
- Feel  palpasi massa apakah - Feel  palpasi massa apakah
mengecil atau membesar mengecil atau membesar
- Fungi  antibiotic - Fungi  antibiotic
- Forbidden analgetik
Forbidden analgetik
Appendicitis perforasi
Anamnesa Nyeri perut kanan bawah, nyeri makin hebat yang meliputi seluruh perut
Perut menjadi tegang dan kembung
Demam tinggi
Etiologi Infeksi bakteri
Faktor pencetus  sumbatan lumen appendiks (akibat hyperplasia
jaringan limfe, fecalith, tumor, cacing askari) dan erosi mukosa appendiks
akibat parasite seperti E. hytolitica
PF Inspeksi abdomen : kembung
Pa: nyeri tekan (+) dan defans muskuler terjadi di seluruh perut, mungkin
disertai dengan pungtum maksimum di regio iliaca kanan
Pe : nyeri ketok perut kanan bawah pada saat penekanan perut kiri
A : BU (+)  sampai menghilang akibat adanya ileus paralitik
RT : nyeri pada pukul 10-11
Psoas sign  (+)
Obturator sign  (+)
PP Foto abdomen
USG abdomen  massa infiltrate atau abses
Lab  leukositosis
Tatalaksana Perbaikan keadaan umum dengan infus
Pemberian antibiotic untuk kuman gram negative dan positif serta
anaerob
Pemasangan pipa nasogastrik
Laparotomi
Appendektomi (CITO)
Zhafira
406231025
Pembimbing: dr. M. Arifin, Sp. B-KBD

Illeus Obstruksi Peritonitis


Anamnesa Nyeri perut hilang timbul Nyeri perut terus-menerus (++)
Kembung (+), Mual (+), Muntah (+) Kembung (+), Mual (+), Muntah
(+),Demam (+)
BAB (-), Flatus (-), BAK (+) BAB (-), Flatus (-), BAK (+)
Riw Pijat perut (+)
PF (abdomen) I = Distensi (+), darm contour (+), I = datar (-), distensi (+), darm
darm steifung (+) contour (-)
A = BU (+) meningkat, metalic A = BU (+) menurun / (-)
sound (+)
P = Hipertimpani, NK (+/-), pekak P = Hipertimpani, pekak hepar (-),
hepar (+) NK (+)
P = NT (+/-) P = NT (+), Defans Muskular (+)
RT TMSA (+), Ampula recti collaps (+), TMSA (+), Ampula recti collaps (-),
nyeri (-), massa (-), lendir (-), darah nyeri (+) diseluruh arah, massa (-),
(-) lendir (-), darah (-)
PP (foto polos Dilatasi usus pada proksimal Pre peritoneal fat tidak tampak
abdomen) jelas
Distribusi sentral / perifer Kontur ginjal & psoas line tidak
tampak jelas
Usus dilatasi -> coiled spring, Free air pada subdiafragma
herring bone
(usus halus: valvula coliventes;
usus besar: haustra)
Air fluid level -> step ladder
appearance
Lab Darah Leukositosis (+/-) Leukositosis (+)

Anda mungkin juga menyukai