Anda di halaman 1dari 6

Penentuan Parameter dan Pengujian Generator Induksi

Parameter rangkaian ekivalen merupakan besaran mesin yang sangat penting


untuk menganalisis operasi dan perilaku mesin. Untuk mesin yang dijual bebas di pasar,
nilai parameter ini biasanya tidak ada pada papan nama (name plate) ataupun brosur
spesifikasi teknis mesin. Untuk mendapatkan nilai parameter ini, beberapa tahapan
pengujian harus dilakukan. Tahapan pengujian tersebut meliputi:

1. Pengukuran Resistansi Stator (No Load Test)

Resistansi kumparan stator ditentukan dari hasil pengujian DC,


seperti ditunjukkan pada Gambar 4.14. Dalam pengujian ini, sumber
tegangan DC digunakan untuk mengalirkan arus pada kumparan stator.
Kumparan dialiri arus DC (𝜔 = 0) sehingga reaktansi stator 𝑋𝑠, akan
bernilai nol. Dalam kondisi ini, impedansi kumparan stator 𝑍𝑠, hanya
mengandung tahanan sehingga resistansi kumparan stator 𝑅𝑠, dapat
dihitung dari persamaan berikut ini.
1 𝑉𝐷𝐶
𝑅𝑠 =
2 𝐼𝐷𝐶

2. Pengujian Beban Nol


Pengujian beban nol merupakan pengujian yang dilakukan dengan
cara mengoperasikan mesin sebagai motor pada kondisi tegangan dan
frekuensi nominal (rated) dalam kondisi berputar bebas atau tanpa
dihubungkan dengan beban, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.15.
3. Pengujian Rotor Ditahan (Block RotorTest)

Pengujian rotor ditahan merupakan pengujian yang dilakukan


dengan cara mengoperasikan mesin sebagai motor pada keadaan rotor
ditahan. Pada pengujian ini, tegangan terminal yang diterapkan pada
mesin bukan tegangan nominal, namun besarnya tergantung pada kondisi
saat arus stator yang dibangkitkan tidak melebihi arus nominal

Pengujian Generator Induksi

Gambar Rangkaian pengujian Generator induksi.

Pada rangkaian pengujian tersebut, generator dioperasikan secara normal,


tetapi arus yang mengalir pada kapasitor eksitasi diukur dengan menggunakan
amperemeter, dan digunakan resistor variable untuk mengatur arus kapasitor.

DATA-DATA GENERATOR INDUKSI


Dalam pengujian ini digunakan generator induksi dengan data-data
sebagai berikut :

 Tegangan/Fasa : 220 volt/1 fasa


 Daya : 450 watt
 Frekwensi : 50 Hz
 Putaran : 3000 rpm
 Kutub 2
 Eksitasi : Kapasitor

Sedangkan motor penggeraknya adalah :

 Jenis : Motor Induksi


 Daya : 1 HP
 Fasa ;1
 Tegangan : 220V
 Frekuensi : 50 Hz
 Kutub 4
 Putaran : 1500 rpm

Kopling antara penggerak mula dan generator digunakan rubberbelt dengan


perbandingan puley 2 : 1.

Pengujian rangkaian dilakukan untuk dua kondisi pengujian yaitu kondisi tanpa
beban dan kondisi berbeban, yang data-data hasilnya diberikan pada tabel 1 dan
tabel 2.
Tabel 1. Hasil pengujian generator induksi tanpa beban

No Vout Veks Ieks n


(volt) (volt) (amp) (rpm)
1 220 240 0,85 1600
2 220 240 0,85 1600
3 219 240 0,81 1600
4 220 240 0,85 1598
5 219 240 0,80 1600

Tabel 2. Hasil pengujian generator induksi berbeban

No Beban Vout Veks (volt) Ieks (amp) n


(watt) (volt) (rpm)
1 100 220 240 1,55 1600
2 100 195 240 1,40 1590
3 100 175 240 1,25 1595
4 100 150 240 1,10 1600
5 100 130 240 0,95 1595

Hasil Perhitungan.
Tabel 3. Hasil Perhitungan
No Beba Vou Vek Ieks n ϕ e C
n t s (am (rp (wb) (volt (µF
(watt (volt (volt p) m) ) )
) ) )
1 100 220 240 1,55 160 0,00685 219,29 32,
0 30 6 3
2 100 195 240 1,40 159 0,00619 196,84 29,
0 20 2 3
3 100 175 240 1,25 159 0,00552 176,31 26,
5 70 1 1
4 100 150 240 1,10 160 0,00486 155,61 22,
0 30 6 4
5 100 130 240 0,95 159 0,00420 133,98 19,
5 02 6 8

Dari tabel 3 tersebut dapat dilihat bahwa dengan adanya penurunan arus
eksitasi yang diatur dari arus pada kapasitor, maka akan mengakibatkan
penurunan fluksi pada penguatan medan, dan juga penurunan tegangan keluaran
generator, sehingga kapasitas kapasitor yang terisi juga akan menurun.

Hubungan tersebut dapat dilihat pada gambar kurva- kurva berikut berikut
:

Gambar Kurva hubungan arus eksitasi dan fluksi medan.


Gambar Kurva hubungan arus eksitasi dan tegangan generator.

Gambar Kurva hubungan arus eksitasi dan kapasitas kapasitor.

Anda mungkin juga menyukai