PENDAHULUAN
berefek pada perpecehan antar umat beragama. Perpecahan dapat terjadi jika ada
persoalan yang dijadikan pembanding antar agama ataupun dikarenakan unsur sara
yang muncul di ruang publik. Kebanyakan dari orang-orang yang beragama yakin
dari sekian banyaknya agama tentu ada satu agama yang benar, karena alam semesta
ini tidak mungkin memiliki banyak tuhan. Pada akhirnya orang-orang yang mencari
kebenaran terkait agama dan mereka menemukannya dan setelah itu mereka
melakukan perpindahan agama dari agama lama mereka dan memeluk agama baru,
Pada abad ke tujuh, Islam muncul sebagai agama yang membawa berbagai
wilayah dan negara dengan keyakinan yang berbeda tidak untuk sekedar bekerja sama
akan tetapi menjadi satu dibawah payung kepemimpinan khalifah yang berkedudukan
sebagai pemimpin tertinggi. Pada beberapa negara islam tidak dapat memisahkan
agama dari hal apapun terkait urusan yang ada dalam negara dan menjadikan Al-
quran sebagai landasan hukum di wilayah negara tersebut walaupun Al-quran bukan
merupakan buku hukum melainkan kitab suci umat muslim (David Frawley,1999).
1
2
Weber dan Durkheim berpendapat bahwa ada tiga persoalan yang mendasari
percaya dengan pengajaran agama tertentu yang berdampak pada beberapa golongan
dari pengikutnya. Kedua, gagasan pada agama menjadi bukti khas pada keadaan
agama yang universal oleh karena itu agama memiliki nilai lebih dengan
dan kekompakan kelompok, hal tersebut menjadikan manusia ada dalam situasi
“pemilihan kelompok”, yakni melihat nilai-nilai yang akan dijadikan pedoman bagi
mereka dan juga kelompok tempat mereka bersekutu. Maknanya adalah konversi
dengan memilih agama yang baru itu sangat erat hubungannya dengan mutu serta
terpaut jauh, namun hal itu mendasari keserasian esensi dan target islam, walaupun
setiap sejarah wahyu berbeda citra, pandangan serta tata cara yang menjadi dasar dari
membenarkan semua wahyu terhadap para nabi sebelum penyebaran islam. Misalnya
wahyu yang diberikan kepada nabi musa untuk kaum yahudi yang berhenti sebelum
kristen ataupun islam. Demikian pula dengan wahyu yang dibawa nabi isa untuk
kaum nasrani sebelum kemunculan islam dan orang-orang kristen pun menolak
3
perwahyuan yang ada pada agama islam. Sementara islam menerima semua tahapan
“pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan
nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu.” (Surah Al-Maidah,
ayat 3)
mengkaruniakan nikmat yang luar biasa pada kehidupan manusia, yakni nikmat iman
dan nikmat islam. Nikmat merupakan hal yang mendasari perbedaan antara muslimin
dan musrikin, nikmat iman dalam islam adalah tiket menuju surganya Allah
surgawi yang abadi dan tanpa ada batasnya. Dan semua kaum muslimin mendapat
jaminan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menjadi penghuni surga jika
dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata
kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka
4
berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang
berupa jihad harta dan jihad jiwa. Karena iman tidak semata-mata persoalan hati saja
yang lumrah terutama sejak kebebasan dalam memeluk agama telah di jamin oleh
undang udang. Yakni Pasal 28E ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 “Setiap warga
negara bebas untuk menentukan agama dan beribadah menurut agama mereka
meninggalkannya, dan juga memiliki hak untuk kembali”. Selain itu dalam Pasal 28I
ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 tertulis bahwasanya hak untuk memeluk agama
Dalam penelitian ini, peneliti memiliki dua subjek yang berdomisili di wilayah
Kota Pekanbaru provinsi Riau yang berinisial RS (26) dan HS (39). Menurut
hanya karena ingin melakukan pernikahan akan tetapi karena dirinya memang
memiliki keinginan untuk menjadi seorang mualaf sejak dari bangku SMP. RS
5
mengakui keinginannya bukan didapatkan dengan begitu saja akan tetapi dari proses
yang dilakukan oleh saudara ibu tiri HS untuk menjadi mualaf dan tukar pikiran yang
Sampai akhirnya HS melihat agama islam sebagai agama yang lurus menurut dirinya
sekolahnya. Sehingga RS merasa bahwa islam itu adalah agama yang indah, menurut
RS tidak ada pengaruh orang lain dalam perpindahan agama yang dirinya lakukan,
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini karena
B. Fokus Penelitian
islam?
agama?
C. Tujuan
konsep diri pelaku konversi agama dan untuk mengetahui faktor-faktor yang
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
pemahaman dan gambaran mengenai konsep diri pada pelaku pindah agama
dari kristen ke islam, serta diharapkan pula dapat menjadi bahan psikoedukasi