Demontrasi Kontekstual - Pemahaman Tentang Peserta Didik Dan Pembelajarannya - Topik 5
Demontrasi Kontekstual - Pemahaman Tentang Peserta Didik Dan Pembelajarannya - Topik 5
f. Bahan laporan bagi guru untuk siswa maupun orang tua siswa
g. Membuat keputusan atas tindakan yang akan diambil untuk memperbaiki dan meningkatkan proses
belajar.
FUNGSI ASESMEN SUMATIF
Scriven (1967)
a. Mengetahui kemahiran atau keberhasilan siswa pada akhir sebuah unit, mata pelajaran, atau
program secara keseluruhan.
c. Menentukan apakah seorang siswa harus naik ke kelas berikutnya atau dia harus tetap di kelas
yang sama lagi.
DAFTAR RUJUKAN
Scriven, M. (1967). The Methodology of Evaluation. In R. W. Tyler, R. M. Gagne, & M. Scriven
(Eds.), Perspectives of Curriculum Evaluation Chicago (pp. 39-83). Rand McNally.
Trumbull, E., & Lash, A. (2013). Understanding formative assessment: insights from learning theory
and measurement theory. WestEd: Improving Education through Research, Development and Service.
TUJUAN ASESMEN
Nama Kelompok 3
Indah Yunita Rahmawati
Rachmad Arifani
Thoufanie Barikly
Nadya Rizqi Hasanah Dewi
Ulmi Silvia Ulba
Aini Khomariah
Anggi Beta Kinanti
Tujuan Asesmen menurut Poerwanti
Tujuan Asesmen Berbasis kelas
6. Hasil dari asesmen ini dapat pula memberikan informasi kepada orang
tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan, tidak perlu menunggu
akhir semester atau akhir tahun.
Nana Sudjana ( 1990:3)
(1) mendeskripsikan kecakapan belajar para peserta didik
(2) mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran
(3) menentukan tindak lanjut hasil penilaian
(4) memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada
stakeholders
(5) sebagai dasar umpan balik bagi perbaikan proses belajar-
mengajar
Sunardi & Sunaryo (2006)
Tim Penulis GTK. 2019. Buku Penilaian Keterampilan Berorientasi Higher Order Thinking Skills .
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi, Kemdikbud.
Jenis-Jenis Asesmen Dikaitkan dengan
Fungsi dan Tujuan
Menurut Poerwanti (2015), ada lima jenis asesmen jika dikaitkan dengan fungsi dan tujuan.
1. Asesmen Formatif, yakni penilaian yang dilaksanakan pada saat proses pembelajaran untuk mengetahui
tingkat penguasaan peserta didik.
2. Asesmen Sumatif, yakni penilaian yang dilakukan pada akhir satuan program tertentu, (catur wulan,
semester atau tahun ajaran) untuk melihat prestasi yang dicapai peserta didik selama satu program.
3. Asesmen Diagnostik, yakni penilaian yang dilakukan untuk melihat kelemahan siswa dan faktor-faktor
yang diduga menjadi penyebabnya dan bertujuan untuk keperluan pemberian bimbingan belajar dan
remedial.
4. Asesmen penempatan (placement), penilaian yang ditujukan untuk menempatkan siswa sesuai dengan
bakat, minat, dan kemampuannya, misalnya dalam pemilihan jurusan atau menempatkan anak pada kerja
kelompok dan pemilihan kegiatan tambahan.
5. Asesmen Seleksi, yakni penilaian yang ditujukan untuk menyaring atau memilih orang yang paling tepat
pada kedudukan atau posisi tertentu. Aspek yang dinilai dapat beraneka ragam disesuaikan dengan
tujuan seleksi.
Tim Penulis GTK. 2019. Buku Penilaian Keterampilan Berorientasi Higher Order Thinking Skills.
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi, Kemdikbud.
O`Malley, J. Michael, and Pierce, Lorraine Veldez. 1996. Authentic Assessment for English
Language Learners. United State of America: Longman.
Contoh Asesmen
1. Yusy Surya Dwi Pangestu 7000068852
2. Windi Christaningtyas 7000033654
3. Reny Rohmawati 7000109292
4. Mega Ayuning Tyas Putri 7000119793
5. Eka Aprilia
6. Ayu Nuro Uqtura 7000110523
7. Angelica Naomi Firdaus 7000074319
Kelompok 5
Nama :
Kelas : INSTRUMEN PENILAIAN DIRI
No. Pernyataan Alternatif
1. Saya berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME agar mendapat ridho-Nya dalam belajar YA TIDAK
1. Saya berusaha menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab
A. Posisi Tubuh dan Kontak Pandang 1. Tampak gelisah dan tidak melakukan kontak pandang dengan audiens
2. Kadang-kadang tidak berdiri dengan tegak dan melakukan kontak pandang dengan
audiens
3. Berdiri tegak, melakukan kontak pandang dengan seluruh audiens
4. Berdiri tegak, tampak percaya diri dan rileks, melakukan kontak pandang dengan
seluruh audiens
B. Kejelasan 1. Pidato tidak jelas atau tidak dapat dimengerti dan kesalahan pengucapan banyak
sekali.
2. Pidato dengan jelas, ada kesalahan pengucapan tidak lebih dari 10 kata.
3. Pidato jelas, ada kesalahan pengucapan 1 kata.
4. Pidato jelas, tidak ada kesalahan pengucapan.
C. Volume Suara 1. Volume terlalu pelan sehingga kurang dapat didengar oleh banyak audiens.
2. Volume cukup keras sehingga dapat didengar paling tidak 80% audiens.
3. Volume cukup keras sehingga dapat didengar paling tidak 90% audiens.
4. Volume keras sehingga dapat didengar seluruh audiens.
A. Posisi Tubuh dan Kontak Pandang 1. Tampak gelisah dan tidak melakukan kontak pandang dengan audiens
2. Kadang-kadang tidak berdiri dengan tegak dan melakukan kontak pandang dengan
audiens
3. Berdiri tegak, melakukan kontak pandang dengan seluruh audiens
4. Berdiri tegak, tampak percaya diri dan rileks, melakukan kontak pandang dengan
seluruh audiens
B. Kejelasan 1. Pidato tidak jelas atau tidak dapat dimengerti dan kesalahan pengucapan banyak
sekali.
2. Pidato dengan jelas, ada kesalahan pengucapan tidak lebih dari 10 kata.
3. Pidato jelas, ada kesalahan pengucapan 1 kata.
4. Pidato jelas, tidak ada kesalahan pengucapan.
C. Volume Suara 1. Volume terlalu pelan sehingga kurang dapat didengar oleh banyak audiens.
2. Volume cukup keras sehingga dapat didengar paling tidak 80% audiens.
3. Volume cukup keras sehingga dapat didengar paling tidak 90% audiens.
4. Volume keras sehingga dapat didengar seluruh audiens.
Penokohan Penampilan drama tidak Penampilan drama kurang Penokohan drama sesuai
sesuai dengan karakter sesuai dengan karakter, tetapi dengan karakter sehingga
sehingga banyak tidak mengubah makna. cocok dan bermakna.
penyimpangan antara tokoh.
Ekspresi Ekspresi pelaku tidak sesuai Ekspresi pelaku cukup serasi Ekspresi pelaku sangat
(berlebihan atau kurang) meski ada beberapa serasi dengan isi drama
sehingga mengurangi daya ketidakcocokan dengan isi sehingga pembicaraan
tarik penampilan drama. drama. hidup dan menarik.
Jumlah
PETUNJUK
a) Kelancaran
1. Bila pengucapan kata dan kalimat tidak lancar dan tidak jelas sehingga tidak sesuai dengan lafal dan intonasi.
2. Bila pengucapan kata dan kalimat sesuai dengan lafal dan intonasi, tetapi kurang lancar dan kurang jelas.
1. Bila pengucapan kata dan kalimat lancar, sesuai lafal, serta intonasi sehingga terdengar jelas.
b) Penokohan
1. Penampilan drama tidak sesuai dengan karakter sehingga banyak penyimpangan antara tokoh.
2. Penampilan drama kurang sesuai dengan karakter, tetapi tidak mengubah makna.
3. Penokohan drama sesuai dengan karakter sehingga cocok dan bermakna.
c) Ekspresi (gerak-gerik dan mimik)
1. Ekspresi pelaku tidak sesuai (berlebihan atau kurang) sehingga mengurangi daya tarik penampilan drama.
2. Ekspresi pelaku cukup serasi meski ada beberapa ketidakcocokan denga nisi drama.
3. Ekspresi pelaku sangat serasi dengan isi drama sehingga pembicaraan hidup dan menarik.
Nama :
SKALA PENILAIAN DISKUSI
Kelas :
Skala Penilaian
No. Komponen yang Dinilai Catatan Skor
1 2 3 4 5
8. Keterkendalian proses
CONTOH RUBRIK PENILAIAN PRODUK MEMBUAT CERPEN
Nama :
Kelas :
No Aspek Skor (1 – 5)
1. Persiapan
a. Penggalian dan penemuan ide/tema
b. Personifikasi tokoh dan karakter
c. Penentuan persoalan/konflik
2. Proses Pembuatan
a. Pembuatan sinopsis
b. Pembuatan treatment
c. Pengembangan treatment
3. Hasil Kerja/Produk
a. Kesatuan bentuk (struktur)
b. Kepaduan bentuk dan isi
Total Skor
Nama : Instrumen Penilaian Karya Tulis lmiah Berprestasi
Kelas :
No Kriteria Penilaian Bobot Skor Skor
Terbobot
Format makalah: 6
∙ Tata tulis: ukuran kertas, tipografi, kerapian ketik, tata letak, jumlah halaman (3)
1.
∙ Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
(3)
Kreatifitas gagasan 9
∙ Kreatif, inovatif, dan bermanfaat bagi masyarakat (3)
2. ∙ Keaslian gagasan (3)
∙ Kejelasan pengungkapan ide, sistematika, (3)
pengungkapan ide
Topik yang dikemukakan: 4
∙ Kesesuaian judul dengan tema, topic yang dipilih dan isi karya tulis
3.
∙ Aktualitas topic dan focus bahasan yang dipilih
Penyajian: 25
∙ Sistematika penyajian dan isi (5)
1 Menulis karangan
deskriptif
2 Menulis cerpen
3 Membuat poster