Anda di halaman 1dari 34

PENGERTIAN ASESMEN

Mukhamad Nur Khasib


Muhammad Akbar Maulana
Fandi Arif Wicaksono
Rizki Nur Adha
Ainun Jariyah
Risma Septyana Sari
Miftah Widiyan Pangastuti
Pengertian Menurut Tokoh
Stiggins (1994) Kumano (2001) Gabel (1993: 388-390)
Penilaian proses, The process of collecting Mengategorikan asesmen ke
kemajuan, dan hasil data which shows the dalam dua kelompok besar
development of learning. yaitu asesmen tradisional
belajar siswa
dan asesmen alternatif.
(outcomes).
Johnson & Johnson (2002: 6) Kizlik (2008) Howel & Nolet (2000)
Mengumpulkan informasi Proses dengan informasi Asesmen adalah proses
tentang kualitas dan yang diperoleh objektif untuk mengumpulkan sampel
kuantitas perubahan dalam suatu tujuan atau tujuan
perilaku.
diri siswa, kelompok, guru, yang diketahui. Penilaian
atau administrator. adalah istilah yang luas
memuat ujian.
Pengertian Menurut Tokoh
Scritchfeld (2002) Wren (2000) Walace, G & Larsen (1978:7)
Koleksi, tinjauan, dan penggunaan Elemen penting dari pendidikan yang Proses pengumpulan informasi pembelajaran
digunakan untuk menginformasikan yang relevan. Asesmen merupakan aktivitas
informasi mengenai
instruksi. Penilaian menyediakan guru yang amat penting dalam proses
program-program pendidikan yang informasi untuk mengembangkan pelajaran pembelajaran di sekolah untuk
dilaksanakan untuk tujuan yang pantas dan untuk meningkatkan pelaksanaannya harus benar-benar dilakukan
meningkatkan pembelajaran dan petunjuk bagi semua siswa. secara objektif dan komprehensif terhadap
kondisi dan kebutuhan anak.
pengembangan siswa.

Lin dan Gronlund Subiyanto (1988) Resnick (1985)


Istilah umum yang meliputi Penerapan praktis dari pengukuran Asesmen
prosedur yang digunakan untuk atau cara memperoleh data melalui
mendapatkan informasi tentang berbagai bentuk pengukuran. menitikberatkan penilaian
belajar siswa (observasi, Asesmen juga merupakan proses pada proses belajar
rata-rata pelaksanaan tes menyimpulkan, menafsirkan
fakta-fakta, dan membuat peserta didik.
tertulis) dan format penilaian
kemajuan belajar. pertimbangan dalam mengambil
kebijakan.
Simpulan
Asesmen adalah proses penilaian peserta didik dari hasil
mengumpulkan informasi dan menafsirkan fakta mengenai
kemampuan siswa. Asesmen dimanfaatkan oleh guru untuk
mengadakan evaluasi proses pembelajaran. Bagi siswa, asesmen
menjadi bahan mengukur kemampuan diri terhadap suatu materi.
Referensi

● A. Muri Yusuf. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan (2015).


● B. Uno, Satria. Assessmen pembelajaran (2006).
● Patta Bundu. 2016. Assesmen pembelajaran: untuk guru dan calon guru
sekolah dasar. (2016).
● Suparno. Pendidikan anak berkebutuhan khusus (2007).
● Wulan, A. R. (2007). Pengertian dan esensi konsep evaluasi, asesmen,
tes, dan pengukuran. Jurnal, FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
FUNGSI ASESMEN
Kelompok 2
Deva Nurul Lailia
Della Edowati Nama Diaz
Mardiyah Ayu Riswati
Annur Fitriana
Khusnul Nur Khomariyah
Anik Yuniatin
Hargya Bela Kharismaprilia
FUNGSI ASESMEN FORMATIF
Trumbull & Lash (2013)

a. Mengetahui kesiapan belajar peserta didik

b. Mengetahui dinamika kegiatan belajar peserta didik

c. Mengetahui pola pembelajaran yang dilakukan guru

d. Mencermati setiap aktivitas pembelajaran yang telah dilaksanakan.

e. Mengidentifikasi tingkat pencapaian dalam pembelajaran, bukan meningkatkan nilai akhir.

f. Bahan laporan bagi guru untuk siswa maupun orang tua siswa

g. Membuat keputusan atas tindakan yang akan diambil untuk memperbaiki dan meningkatkan proses
belajar.
FUNGSI ASESMEN SUMATIF
Scriven (1967)

a. Mengetahui kemahiran atau keberhasilan siswa pada akhir sebuah unit, mata pelajaran, atau
program secara keseluruhan.

b. Mengetahui pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang sudah dijalani.

c. Menentukan apakah seorang siswa harus naik ke kelas berikutnya atau dia harus tetap di kelas
yang sama lagi.
DAFTAR RUJUKAN
Scriven, M. (1967). The Methodology of Evaluation. In R. W. Tyler, R. M. Gagne, & M. Scriven
(Eds.), Perspectives of Curriculum Evaluation Chicago (pp. 39-83). Rand McNally.

Trumbull, E., & Lash, A. (2013). Understanding formative assessment: insights from learning theory
and measurement theory. WestEd: Improving Education through Research, Development and Service.
TUJUAN ASESMEN
Nama Kelompok 3
Indah Yunita Rahmawati
Rachmad Arifani
Thoufanie Barikly
Nadya Rizqi Hasanah Dewi
Ulmi Silvia Ulba
Aini Khomariah
Anggi Beta Kinanti
Tujuan Asesmen menurut Poerwanti
Tujuan Asesmen Berbasis kelas

1. Pendidik dapat mengetahui seberapa jauh peserta didik dapat


mencapai tingkat pencapaian kompetensi yang dipersyaratkan, baik
selama mengikuti pembelajaran dan setelah proses pembelajaran
berlangsung.

2. Pendidik bisa langsung memberikan umpan balik kepada peserta didik,


sehingga tidak perlu lagi menunda atau menunggu ulangan semester untuk
bisa mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian
kompetensi.

3. Pendidik dapat melakukan pemantauan kemajuan belajar yang dicapai


setiap peserta didik, sekaligus dapat mendiagnosis kesulitan belajar yang
dialami peserta didik.
4. Hasil pemantauan kemajuan proses dan hasil pembelajaran yang
dilakukan terus menerus tersebut dapat dipakai sebagai umpan balik bagi
pendidik untuk memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber
belajar yang digunakan.

5. Hasil-hasil pemantauan tersebut, kemudian dapat jadikan sebagai


landasan untuk memilih alternatif jenis dan model penilaian mana yang tepat
untuk digunakan pada materi tertentu dan pada mata pelajaran tertentu,
yang sudah barang tentu akan berbeda.

6. Hasil dari asesmen ini dapat pula memberikan informasi kepada orang
tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan, tidak perlu menunggu
akhir semester atau akhir tahun.
Nana Sudjana ( 1990:3)
(1) mendeskripsikan kecakapan belajar para peserta didik
(2) mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran
(3) menentukan tindak lanjut hasil penilaian
(4) memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada
stakeholders
(5) sebagai dasar umpan balik bagi perbaikan proses belajar-
mengajar
Sunardi & Sunaryo (2006)

1. Memperoleh data yang relevan, obyektif, akurat, dan


komprehensif tentang kondisi peserta didik

2. Mengetahui profil peserta didik secara utuh terutama


permasalahan dan hambatan belajar yang dihadapi,
potensi yang dimiliki, kebutuhan-kebutuhan khususnya,
serta daya dukung lingkungan yang dibutuhkan peserta
didik

3. Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka


memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususnya serta untuk
memonitor kemajuannya
Tujuan Asesmen menurut Menurut Chittenden
dalam Arifin (2011)
a. Keeping track, yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta
didik sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan.
b. Checking-up, yaitu untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik
dalam proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan peserta didik selama
mengikuti proses pembelajaran.
c. Finding-out, yaitu untuk mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan
kesalahan atau kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga
pendidik dapat dengan cepat mencari alternatif solusinya.
d. Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik
terhadap kompetensi yang telah ditetapkan.
KESIMPULAN
Dari beberapa pendapat berbagai referensi tujuan asesmen, yaitu:
1. Dapat mengetahui ketercapaian kemampuan peserta didik
dalam proses pembelajaran
2. Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik dalam proses
pembelajaran sehingga pendidik dapat mencari alternatif
solusi
3. Sebagai umpan balik dan landasan pemilihan metode
pembelajaran serta penilaian yang tepat
4. Laporan untuk orang tua mengenai perkembangan peserta
didik.
DAFTAR PUSTAKA

Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil dan Proses Belajar


Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cet. 13,
hlm.3.

Poerwanti, E. (2001). Evaluasi pembelajaran, Modul Akta


mengajar. UMM Press.

Shofiyah, Noly. dan Sartika, Budi Septi. 2018. Buku Ajar


Mata Kuliah Asesmen Pembelajaran. Sidoarjo: Umsida
Press
JENIS ASESMEN
Kelompok 4:
1. Achmad Zainul Abidin

2. Afni Nor Khofifah

3. Erina Dwiky Anggraeni

4. Haibatul Iftinah Al Azhariyah

5. Intan Ayu Linda

6. Suci Dewi Fatimah

7. Sekar Asti Nur Fitria


Jenis-Jenis Asesmen Berdasarkan
Tiga Pendekatan
1. Assessment of learning (penilaian akhir pembelajaran)
Assessment of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran
selesai, contohnya penilaian sumatif. Penilaian sumatif adalah penilaian yang bertujuan untuk
menilai pencapaian tujuan pembelajaran sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/atau
kelulusan dari satuan pendidikan. Contohnya Ujian Nasional, Ulangan Harian, dll.
2. Assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran)
Assessment for learning dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan biasanya
digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar, contohnya
penilaian formatif. Penilaian formatif adalah penilaian yang dilakukan dengan tujuan untuk
memantau dan memperbaiki proses pembelajaran.
3. Assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran)
Assessment as learning dilakukan dengan melibatkan peserta didik secara aktif dalam
kegiatan penilaian tersebut, seperti penilaian diri (self assessment) dan penilaian antar teman.

Tim Penulis GTK. 2019. Buku Penilaian Keterampilan Berorientasi Higher Order Thinking Skills .
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi, Kemdikbud.
Jenis-Jenis Asesmen Dikaitkan dengan
Fungsi dan Tujuan
Menurut Poerwanti (2015), ada lima jenis asesmen jika dikaitkan dengan fungsi dan tujuan.
1. Asesmen Formatif, yakni penilaian yang dilaksanakan pada saat proses pembelajaran untuk mengetahui
tingkat penguasaan peserta didik.
2. Asesmen Sumatif, yakni penilaian yang dilakukan pada akhir satuan program tertentu, (catur wulan,
semester atau tahun ajaran) untuk melihat prestasi yang dicapai peserta didik selama satu program.
3. Asesmen Diagnostik, yakni penilaian yang dilakukan untuk melihat kelemahan siswa dan faktor-faktor
yang diduga menjadi penyebabnya dan bertujuan untuk keperluan pemberian bimbingan belajar dan
remedial.
4. Asesmen penempatan (placement), penilaian yang ditujukan untuk menempatkan siswa sesuai dengan
bakat, minat, dan kemampuannya, misalnya dalam pemilihan jurusan atau menempatkan anak pada kerja
kelompok dan pemilihan kegiatan tambahan.
5. Asesmen Seleksi, yakni penilaian yang ditujukan untuk menyaring atau memilih orang yang paling tepat
pada kedudukan atau posisi tertentu. Aspek yang dinilai dapat beraneka ragam disesuaikan dengan
tujuan seleksi.

Poerwanti, E. (2015). Konsep Dasar Asesmen Pembelajaran. PT. Remaja Rosdakarya.


Bentuk-bentuk Asesmen

Bentuk-bentuk asesmen alternatif menurut O’Malley and Pierce (1996):

1. Asesmen kinerja (Performance assessment)


2. Observasi dan pertanyaan (Observation and Question), Presentasi, dan Diskusi (Presentation
and Discussion).
3. Proyek/ Pameran (Project/ Exhibition)
4. Eksperimen/ demonstrasi (Experiment/ demonstration)
5. Bercerita (Story or text reteling)
6. Evaluasi diri oleh siswa (Self assessment)
7. Portofolio dan jurnal.
Daftar Rujukan

Poerwanti, E. (2015). Konsep Dasar Asesmen Pembelajaran. PT. Remaja Rosdakarya.

Tim Penulis GTK. 2019. Buku Penilaian Keterampilan Berorientasi Higher Order Thinking Skills.
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi, Kemdikbud.

O`Malley, J. Michael, and Pierce, Lorraine Veldez. 1996. Authentic Assessment for English
Language Learners. United State of America: Longman.
Contoh Asesmen
1. Yusy Surya Dwi Pangestu 7000068852
2. Windi Christaningtyas 7000033654
3. Reny Rohmawati 7000109292
4. Mega Ayuning Tyas Putri 7000119793
5. Eka Aprilia
6. Ayu Nuro Uqtura 7000110523
7. Angelica Naomi Firdaus 7000074319

Kelompok 5
Nama :
Kelas : INSTRUMEN PENILAIAN DIRI
No. Pernyataan Alternatif

1. Saya berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME agar mendapat ridho-Nya dalam belajar YA TIDAK

1. Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh

1. Saya optimis bisa meraih prestasi

1. Saya bekerja keras untuk meraih cita-cita

1. Saya berperan aktif dalam kegiatan sosial di sekolah dan masyarakat

1. Saya suka membahas masalah politik, hukum, dan pemerintahan

1. Saya berusaha mematuhi segala peraturan yang berlaku

1. Saya rela berkorban demi kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara

1. Saya berusaha membela kebenaran dan keadilan

1. Saya berusaha menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab

1. Saya menghargai pendapat orang lain

1. Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu

1. Saya datang ke sekolah tepat waktu

1. Saya berani mengakui kesalahan saya

1. Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan


Nama :
CONTOH RUBRIK PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE) MEMBACA TEKS PIDATO
Kelas :
Aspek Penilaian Skala Nilai Skor

A. Posisi Tubuh dan Kontak Pandang 1. Tampak gelisah dan tidak melakukan kontak pandang dengan audiens
2. Kadang-kadang tidak berdiri dengan tegak dan melakukan kontak pandang dengan
audiens
3. Berdiri tegak, melakukan kontak pandang dengan seluruh audiens
4. Berdiri tegak, tampak percaya diri dan rileks, melakukan kontak pandang dengan
seluruh audiens
B. Kejelasan 1. Pidato tidak jelas atau tidak dapat dimengerti dan kesalahan pengucapan banyak
sekali.
2. Pidato dengan jelas, ada kesalahan pengucapan tidak lebih dari 10 kata.
3. Pidato jelas, ada kesalahan pengucapan 1 kata.
4. Pidato jelas, tidak ada kesalahan pengucapan.
C. Volume Suara 1. Volume terlalu pelan sehingga kurang dapat didengar oleh banyak audiens.
2. Volume cukup keras sehingga dapat didengar paling tidak 80% audiens.
3. Volume cukup keras sehingga dapat didengar paling tidak 90% audiens.
4. Volume keras sehingga dapat didengar seluruh audiens.

D. Isi Pidato 1. Peserta didik kurang memahami topik pidato.


2. Peserta didik memahami beberapa bagian topik pidato.
3. Peserta didik memahami dengan baik tentang topik pidato.
4. Peserta didik memahami dengan sangat baik tentang topik pidato.
Aspek Penilaian Skala Nilai Skor

A. Posisi Tubuh dan Kontak Pandang 1. Tampak gelisah dan tidak melakukan kontak pandang dengan audiens
2. Kadang-kadang tidak berdiri dengan tegak dan melakukan kontak pandang dengan
audiens
3. Berdiri tegak, melakukan kontak pandang dengan seluruh audiens
4. Berdiri tegak, tampak percaya diri dan rileks, melakukan kontak pandang dengan
seluruh audiens
B. Kejelasan 1. Pidato tidak jelas atau tidak dapat dimengerti dan kesalahan pengucapan banyak
sekali.
2. Pidato dengan jelas, ada kesalahan pengucapan tidak lebih dari 10 kata.
3. Pidato jelas, ada kesalahan pengucapan 1 kata.
4. Pidato jelas, tidak ada kesalahan pengucapan.
C. Volume Suara 1. Volume terlalu pelan sehingga kurang dapat didengar oleh banyak audiens.
2. Volume cukup keras sehingga dapat didengar paling tidak 80% audiens.
3. Volume cukup keras sehingga dapat didengar paling tidak 90% audiens.
4. Volume keras sehingga dapat didengar seluruh audiens.

D. Isi Pidato 1. Peserta didik kurang memahami topik pidato.


2. Peserta didik memahami beberapa bagian topik pidato.
3. Peserta didik memahami dengan baik tentang topik pidato.
4. Peserta didik memahami dengan sangat baik tentang topik pidato.
CONTOH RUBRIK PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE) MEMERANKAN DRAMA
Nama :
Skala Penilaian
Kelas : Aspek yang Diamati Keterangan
1 2 3
Kelancaran Bila pengucapan kata dan Bila pengucapan kata dan Bila pengucapan kata dan
kalimat tidak lancar dan tidak kalimat sesuai dengan lafal kalimat lancar, sesuai lafal,
jelas sehingga tidak sesuai dan intonasi, tetapi kurang serta intonasi sehingga
dengan lafal dan intonasi. lancar dan kurang jelas. terdengar jelas.

Penokohan Penampilan drama tidak Penampilan drama kurang Penokohan drama sesuai
sesuai dengan karakter sesuai dengan karakter, tetapi dengan karakter sehingga
sehingga banyak tidak mengubah makna. cocok dan bermakna.
penyimpangan antara tokoh.

Ekspresi Ekspresi pelaku tidak sesuai Ekspresi pelaku cukup serasi Ekspresi pelaku sangat
(berlebihan atau kurang) meski ada beberapa serasi dengan isi drama
sehingga mengurangi daya ketidakcocokan dengan isi sehingga pembicaraan
tarik penampilan drama. drama. hidup dan menarik.

Jumlah
PETUNJUK
a) Kelancaran
1. Bila pengucapan kata dan kalimat tidak lancar dan tidak jelas sehingga tidak sesuai dengan lafal dan intonasi.
2. Bila pengucapan kata dan kalimat sesuai dengan lafal dan intonasi, tetapi kurang lancar dan kurang jelas.
1. Bila pengucapan kata dan kalimat lancar, sesuai lafal, serta intonasi sehingga terdengar jelas.
b) Penokohan
1. Penampilan drama tidak sesuai dengan karakter sehingga banyak penyimpangan antara tokoh.
2. Penampilan drama kurang sesuai dengan karakter, tetapi tidak mengubah makna.
3. Penokohan drama sesuai dengan karakter sehingga cocok dan bermakna.
c) Ekspresi (gerak-gerik dan mimik)
1. Ekspresi pelaku tidak sesuai (berlebihan atau kurang) sehingga mengurangi daya tarik penampilan drama.
2. Ekspresi pelaku cukup serasi meski ada beberapa ketidakcocokan denga nisi drama.
3. Ekspresi pelaku sangat serasi dengan isi drama sehingga pembicaraan hidup dan menarik.
Nama :
SKALA PENILAIAN DISKUSI
Kelas :
Skala Penilaian
No. Komponen yang Dinilai Catatan Skor
1 2 3 4 5

1. Kemerataan kesempatan bicara

2. Kejelasan bahasa paparan

3. Kebakuan bahasa paparan

4. Kemampuan menghasilkan ide-ide baru

5. Kemampuan menghasilkan kesimpulan

6. Kesempatan dan penghargaan satu dengan


lainnya

7. Ketertiban tingkah laku

8. Keterkendalian proses
CONTOH RUBRIK PENILAIAN PRODUK MEMBUAT CERPEN
Nama :
Kelas :
No Aspek Skor (1 – 5)

1. Persiapan
a. Penggalian dan penemuan ide/tema
b. Personifikasi tokoh dan karakter
c. Penentuan persoalan/konflik

2. Proses Pembuatan
a. Pembuatan sinopsis
b. Pembuatan treatment
c. Pengembangan treatment

3. Hasil Kerja/Produk
a. Kesatuan bentuk (struktur)
b. Kepaduan bentuk dan isi

Total Skor
Nama : Instrumen Penilaian Karya Tulis lmiah Berprestasi
Kelas :
No Kriteria Penilaian Bobot Skor Skor
Terbobot
Format makalah: 6
∙ Tata tulis: ukuran kertas, tipografi, kerapian ketik, tata letak, jumlah halaman (3)
1.
∙ Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
(3)
Kreatifitas gagasan 9
∙ Kreatif, inovatif, dan bermanfaat bagi masyarakat (3)
2. ∙ Keaslian gagasan (3)
∙ Kejelasan pengungkapan ide, sistematika, (3)

pengungkapan ide
Topik yang dikemukakan: 4
∙ Kesesuaian judul dengan tema, topic yang dipilih dan isi karya tulis
3.
∙ Aktualitas topic dan focus bahasan yang dipilih

Data dan sumber informasi: 6


4. ∙ Kesesuaian informasi dengan acuan yang digunakan (3)
∙ Keakuratan data dan informasi (3)

Analisis, sintesis dan simpulan: 15


∙ Kemampuan menganalisis dan mensintesis (5)
5. ∙ Kemampuan menyimpulkan bahasan (5)
∙ Kemampuan memprediksi dan mentransfer gagasan (5)

untuk dapat diadopsi


SKOR/BOBOT TOTAL maksimal: 400 40
Instrumen Penilaian Presentasi Karya Tulis lmiah Berprestasi
Nama :
Kelas :
No Kriteria Penilaian Bobot Skor Skor Terbobot

Penyajian: 25
∙ Sistematika penyajian dan isi (5)

1. ∙ Alat bantu (5)


∙ Penggunaan bahasa tutur yang baku (5)

∙ Cara presentasi (sikap) (5)

∙ Ketepatan waktu (5)


Tanya jawab: 35

2. ∙ Kebenaran dan ketepatan jawaban (25)


∙ Cara menjawab (10)

SKOR TERBOBOT TOTAL maksimal: 600 60


Nama :
Contoh rubrik penilaian portofolio
Kelas :
Kriteria
Tata bahasa Kualitas hasil Sistematika Kesesuaian isi
kerja/karya penulisan, dengan KD
(kosakata, tanda
kerapian, dan
baca, huruf (skor 1-4) (skor 1-4)
kemenarikan karya
kapital) Ket.
(skor 1-4)
(skor 1-4) (catata
No. KD Tanggal n hasil
kerja/
karya)

1 Menulis karangan
deskriptif

2 Menulis cerpen

3 Membuat poster

4 Membuat teks berita


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai