Anda di halaman 1dari 24

PERENCANAAN PENILAIAN

Pengertian Perencanaan Penilaian :


Menurut Abdulrachman (1973) perencanaan adalah pemikiran rasional
berdasarkan fakta-fakta dan atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai
persiapan untuk melaksanakan tindakan-tindakan kemudian. Siagian ( 1994) juga
berpendapat bahwa perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan
penetuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan
datang dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan
Terry ( 1975) mengatakan perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan
fakta-fakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan
masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu
yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu. Pengertian
perencanaan menurut Melville Brance (1980) perencanaan merupakan suatu proses
aktifitas dimana berkelanjutan dan memutuskan tentang apa yang dapat di lakukan
dan yang di inginkan untuk mencapai masa dengan dan bagaimana cara
mencapainya
Menurut Catherine A.Palomba and Trudy W. Banta (1999: 46). Banta
mendefinisikan bahwa:Assessment is the systematic collection, review, and use of
information about educational programs undertaken for the purpose of improving
student learning and development. Yang dapat diartikan bahwa penilaian adalah
pengumpulan, peninjauan, dan penggunaan sistematis tentang program pendidikan
yang dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran dan pengembangan siswa.1
Lebih lanjut menurut Arthur ( 1996:324) penilaian adalah proses pengumpulan
fakta-fakta dan membuat keputusan tentang kebutuhan siswa, kekuatan,
kemampuan dan kemajuannya

1
Palomba, Catherine A and Banta, Trudy W. 1999.Assessment Essentials: planning,
implementing, and improving assessment in higher education.SanFransisco: Jossey Bass
Inc

1 |perencanaan penilaian
Page
E.Huba and Freed ( 2000 : 94) mendefinisikan bahwa 2: Assessment is the
process of gathering and discussing information from multiple and diverse sources
in order to develop a deep understanding of what students know, understand, and
can do with their knowledge as a result of their educational experiences; the
process culminates when assessment results are used to improve subsequent
learning. Yang dapat diartikan bahwa penilaian adalah proses mengumpulkan dan
mendiskusikan informasi dari berbagai sumber dan beragam untuk
mengembangkan pemahaman mendalam tentang apa yang siswa ketahui, pahami,
dan dapat lakukan dengan pengetahuan mereka sebagai hasil dari penelitian
mereka. Pengalaman pendidikan; Prosesnya berujung pada saat hasil penilaian
digunakan untuk memperbaiki pembelajaran selanjutnya.
Penilaian sering digunakan sebagai sinonim untuk evaluasi di mana penilaian
[biasanya dikaitkan dengan evaluasi] dibangun ke dalam konteks hasil numerik.
Skor pada tes yang tidak diketahui atau validitas konstruk tidak akan dinilai.
(Seriven, 1991:266)
Asesmen sebagai "metode untuk mengevaluasi kepribadian di mana
seseorang yang tinggal dalam kelompok di bawah kondisi fisik dan sosial yang
sebagian terkontrol, bertemu dan memecahkan berbagai masalah yang berkaitan
dengan kehidupan, termasuk masalah jiwa, dan yang diamati dan dinilai. ( English
and H.B English , 1958)
Berdasarkan beberapa pendapat ahli tentang perencanaan dan penilaian di
atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan penilaian merupakan sebuah aktivitas
yaitu memutuskan serangkaian kegiatan yang dilakukan pada masa yang akan
datang terkait dengan pengumpulan informasi pembelajaran untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.

TJ. Marchese (1987) mengemukakan tentang penilaian rencana, dimana


penilaian rencana merupakan dokumen yang menguraikan apa data empiris akan
dikumpulkan oleh siapa, untuk menilai hasil pembelajaran(biasanya dalam multi-

2
E.Huba and Freed,Jann. 2000. Learner-Centered Assessment on College Campuses: shifting
the focus from teaching to learning. Maryland : Hagerstown Comunity College, hal 94

2 |perencanaan penilaian
Page
tahun siklus), proses untuk meninjau data, kebijakan dan prosedur untuk
mrmbimbing diskusi dan umpan balik hasil, dan proses untuk memodifikasi kursus,
program atau kurikulum untuk meningkatkan pembelajaran siswa. 3

Rencana memberikan arah untuk tindakan dan titik referensi penting untuk
mengukur kemajuan. Rencana dengan hati-hati dibangun menetapkan tujuan untuk
penilaian dan pertanyaan-pertanyaan yang ditangani. Itu identifes sumber atau
target informasi, serta waktu baris dan sumber daya yang tersedia. Upcraft dan
Schuh (1996) menjelaskan beberapa jenis kegiatan penilaian 4:

1. Penilaian hasil belajar


2. Pelacakan yang menggunakan program ( termasuk hitungan dan deskriptif
informasi )
3. Penilaian kebutuhan
4. Penilaian lingkunagn budaya dan sekolah siswa
5. Sebanding lembaga penilaian
6. Penilaian standar nasional
7. Kepuasan penilaian
8. Penialain efektivitas biaya

Penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran merupakan


implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP). Penetapan SNP tersebut membawa implikasi terhadap
model dan teknik penilaian pembelajaran yang mendidik. Perencanaan penilaian
proses serta hasil belajar dan pembelajaran mencakup penilaian eksternal dan
penilaian internal. Penilaian eksternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh
pihak lain yang tidak melaksanakan proses pembelajaran. Penilaian eksternal
dilakukan oleh suatu lembaga, baik dalam maupun luar negeri dimaksudkan antara
lain untuk pengendali mutu. Sedangkan penilaian internal adalah penilaian yang
direncanakan dan dilakukan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung,

3
Marchese, TJ. (1987). AAHE Bulletin, 40,3-8.
4
Palomba, C.A and Banta T.W. 1999. Assessment essentials:planning, implementing, and
improving assessment in higher education. San Francisco: Jossey Bass, hal 233

3 |perencanaan penilaian
Page
dengan maksud untuk mengetahui hasil belajar peserta didik terhadap penguasaan
kompetensi yang diajarkan oleh guru. Tujuannya adalah untuk menilai tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik yang dilaksanakan pada saat pembelajaran
berlangsung dan akhir pembelajaran.

Penilaian seharusnya tidak dipandang sebagai ukuran pengajaran yang


pasti, namun harus diintegrasikan ke dalam seluruh proses belajar mengajar.
Rencana pelajaran tidak lengkap dan berisiko tidak efektif jika mereka tidak
memasukkan rencana untuk penilaian yang disengaja. Langkah perencanaan
penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran mencakup rencana penilaian
proses pembelajaran dan rencana penilaian hasil belajar peserta didik. Rencana
penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran merupakan rancangan
penilaian yang akan dilakukan oleh guru untuk memantau proses, kemajuan,
perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki dan
kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan. Penilaian belajar dan
pembelajaran juga dapat memberikan umpan balik kepada guru agar dapat
menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran. Dengan kata lain,
penyusunan perencanaan, pelaksanaan proses, dan penilaian merupakan rangkaian
program pendidikan yang utuh, dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan satu dengan yang lainnya

Penilaian belajar dan pembelajaran perlu direncanakan dengan baik agar


hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk:

1. Mengetahui tingkat pencapai kompetensi selama dan setelah proses


pembelajaran berlangsung
2. Memberikan umpan bali bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan
kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi
3. Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami
peserta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial
4. Memberikan umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode,
pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan

4 |perencanaan penilaian
Page
5. Memberikan piliha alternatif penilaian kepada guru
6. Memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang
efektivitas pendidikan.
Di dalam perencanaan penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran
tersebut perlu dipertimbangkan fungsi penilaian pembelajaran, yakni sebagai
berikut :
1. Menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu
kompetensi.
2. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta
didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya,
baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk
penjurusan (sebagai bimbingan).
3. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa
dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu
guru menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau
pengayaan.
4. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang
berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
5. Sebagai kontrol bagi guru dan sekolah tentang kemajuan perkembangan
peserta didik.

Di samping itu, perencanaan penilaian proses serta hasil belajar dan


pembelajaran yang mendidik harus sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian, antara
lain:

1. Prinsip Validitas.
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat
yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Dalam mata pelajaran pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan, misalnya kompetensi mempraktikkan gerak
dasar jalan, maka penilaian valid apabila mengunakan penilaian unjuk kerja.
Jika menggunakan tes tertulis maka penilaian tidak valid.
2. Prinsip Reliabilitas.

5 |perencanaan penilaian
Page
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian
yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin
konsistensi. Misal, guru menilai dengan unjuk kerja, penilaian akan reliabel jika
hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila unjuk kerja itu dilakukan lagi
dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin penilaian yang reliabel
petunjuk pelaksanaan unjuk kerja dan penskorannya harus jelas.
3. Prinsip Menyeluruh.
Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh mencakup seluruh domain yang
tertuang pada setiap kompetensi dasar. Penilaian harus menggunakan beragam
cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi peserta didik, sehingga
tergambar profil kompetensi peserta didik.
4. Prinsip Berkesinambungan.
Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk
memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurun waktu
tertentu.
5. Prinsip Obyektif.
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil,
terencana, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.
6. Prinsip Mendidik.
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, memperbaiki
proses pembelajaran bagi guru, meningkatkan kualitas belajar dan membina
peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal.

Standar perencanaan penilaian oleh pendidikan sebagai mana diungkapkan


Arifin (2012 : 54-55) merupakan prinsip yang harus dipedomani bagi pendidik
dalam melakukan perencanaan penilaian, antara lain :

1. Pendidik harus membuat rencana penilian secara terpadu dengan silabus dan
rencana pembelajarannya.
2. Perencanaan penilaian setidaknya meliput komponen yang akan dinilai
3. Teknik yang akan digunakan serta kriteria pencapaian kompetensi,

6 |perencanaan penilaian
Page
4. Pendidik harus mengembangkan kriteria pencapaian kompetensi dasar
(KD) sebagai dasar untuk penilaian,
5. Pendidik menentukan teknik penilaian dan instrument penilaianya sesuai
dengan indicator pencapaian kompetensi dasar (KD),
6. Pendidik harus menginformasikan seawall mungkin kepada peserta didik
tentang aspek-aspek yang dinilai dan kriteria pencapaiannya,
7. Pendidik menuangkan seluruh komponen penilaian dalam kisi-kisi
penilaian,
8. Pendidik membuat instrummen berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat dan
dilengkapi dengan pedoman peskoran sesuai dengan teknik penilaian yang
digunakan,
9. Pendidik menggunakan acuan kriteria dalam menentukan nilai peserta
didik.

Dalam perumusan perencanaan penilaian ada beberapa pokok persiapan


menurut Sutomo ( 1985:74-77) yaitu sebagai berikut :

1. Apa yang dinilai


Sebelum melaksanakan penilaian terlebih dahulu harus menetapkan apa
yang dinilai dalam pelaksanaan penilaian. Apa yang akan dinilai merupakan
obyek dalam penilaian, yang akan mempengaruhi dalam teknik dan pelaksanaan
penilaian. Apa yang akan dinilai mengacu pada silabus yang telah dibuat oleh
guru sesuai dengan Kurikulum 2013.
2. Merumuskan tujuan penilaian
Tujuan penilaian ini akan mempengaruhi terhadap cara pelaksanaan
penilaian yang digunakan. Dalam penelitian ini tujuan penilaian adalah untuk
mengetahui keberhasilan siswa dalam menguasai tujuan kompetensi mata
pelajaran dalam satu semester (lulus atau tidak lulus).
3. Aspek apa yang dinilai
Aspek apa yang dinilai dalam penilaian didasarkan pada tujuan yang
dirumuskan dalam pelaksanaan penilaian. Sehingga aspek yang dinilai ini harus
dibuat oleh guru setelah merumuskan tujuan penilaian. Berdasarkan tujuan

7 |perencanaan penilaian
Page
penilaian, aspek yang akan dinilai dalam menentukan keberhasilan belajar siswa
meliputi aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Berdasarkan
taksonomi Bloom (Propham, 1995:82) kompetensi ranah kognitif meliputi
knowledge, comprehension, application, analysis, synthesis dan evaluation.
Berkenaan dengan ranah psikomotorik, kompetensi yang dicapai dibedakan
menjadi lima peringkat yaitu imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi dan
naturalisasi. Dan berkenaan dengan ranah afektif, kompetensi yang ingin dicapai
meliputi lima level yaitu receiving, responding, valuing, organization dan
characterization (Sax, 1980:71).
4. Metode yang dipakai
Dalam menetapkan metode dan memilih instrumen penilaian ini adalah
sesuai dengan apa yang akan dinilai.
5. Penilaian dilaksanakan
UTS dan UAS biasanya dilaksanakan sesuai dengan kalender akademik,
penilaian terhadap partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas dan tugas-tugas
diserahkan sepenuhnya kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Penilaian terhadap partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas dapat dilihat
dari keaktifan dalam pembelajaran di kelas atau hanya berdasarkan jumlah
presensi.
6. Pemberian skor
Menurut Mardapi (2004:120) hasil pengukuran baik melalui tes maupun
non-tes menghasilkan data kuantitatif yang berupa skor. Skor kemudian
ditafsirkan sehingga menjadi nilai, yaitu: rendah, menengah atau tinggi. Dalam
setiap penilaian yang akan dilaksanakan harus ada pedoman cara pemberian
skor. Pemberian skor sudah ditentukan sebelum penilaian itu dilaksanakan. Guru
dapat menentukan berapa skor yang dicapai oleh siswa apabila dia menjawab
betul semua tes yang dikerjakan. Dalam pemberian skor dapat ditinjau dari bobot
masing-masing tes yang diberikan, juga dapat ditinjau dari masing-masing
bentuk soal.
7. Menentukan nilai akhir

8 |perencanaan penilaian
Page
Setiap Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI/KD) merupakan
komponen penilaian telah ditentukan prosentase (%) kontribusi yang diberikan
untuk menentukan nilai akhir siswa.

Dalam buku Palomba dan Banta ( 1999)5, terdapat enam strategi yang kita
anggap penting untuk pelaksanaan hasil yang efektif dalam penilaian:

1. Setuju pada tujuan dan sasaran pembelajaran.


2. Merancang dan menerapkan pendekatan perencanaan penilaian yang
matang.
3. Libatkan individu dari dalam dan luar kampus.
4. Memilih atau merancang dan menerapkan pendekatan pengumpulan data.
5. Periksa, bagikan, dan bertindak berdasarkan temuan penilaian.
6. Periksa ulang secara teratur proses penilaian
Pada tahap penilaian hasil, proses ditingkatkan dan berkelanjutan bukti
penilaian harus dapat dipercaya oleh para pemangku kepentingan, jika tidak maka
perbaikan metode pengumpulan mungkin dilakukan secara berurutan. Pemimpin
penilaian harus memastikan bahwa temuan penilaian diperiksa, dibagi, dan ditindak
lanjuti saat tindakan dijamin. Penyediaan sumber daya untuk melakukan perbaikan
sangat penting. Rencana dan proses penilaian harus diperiksa ulang secara berkala,
dan perubahan yang tepat diundangkan.
Merencanakan Penilaian yang Efektif 6 dilakukan dengan cara:
1. Melibatkan pemangku kepentingan
Langkah awal dalam perencanaan adalah mengidentifikasi dan melibatkan
pemangku kepentingan yang relevan. Menurut Hinton danMacDowell,
(2012) fakultas, administrator akademik, dan profesional urusan
kemahasiswaan perlu memainkan peran utama dalam mencatat kursus
penilaian. Siswa dapat menyumbangkan gagasan, seperti juga orang tua,

5
Palomba, C.A and Banta T.W. 1999. Assessment essentials:planning, implementing, and
improving assessment in higher education. San Francisco: Jossey Bass,
6
Banta, Trudy W dan Palomba, Catherine A. 2015. Assessment Essentials Planning, Implementing,
and Improving Assessment in Higher Education. San Francisco. Jossey-Bass

9 |perencanaan penilaian
Page
majikan, dan penasihat mereka anggota dewan, dan perwakilan masyarakat
lainnya. Pengawas institusi dapat memainkan peran penting Baik akreditasi
regional maupun Asosiasi Dewan Pengatur telah menetapkan harapan
bahwa wali amanat akan mengetahui informasi dan proses penilaian dan
akan berpartisipasi dalam percakapan tentang efektivitas kelembagaan
2. Menetapkan tujuan
Mencapai kesepakatan tentang tujuan dan sasaran program pendidikan dan
memiliki pemahaman tentang di mana dan bagaimana mereka ditangani
penting untuk perencanaan yang efektif.
3. Merancang pendekatan perencanaan penilaian yang matang
Merancang pendekatan pemikiran untuk perencanaan penilaian di tingkat
institusi atau departemen, anggota komite atau gugus tugas yang dituntut
untuk mengembangkan pendekatan penilaian perlu memulai diskusi tentang
tujuannya. Hersh dan Keeling (2013) mengatakan bahwa penilaian harus
sistematis, kumulatif, formatif, dan sumatif untuk memberi sinyal dan
memperkuat harapan dan standar pembelajaran.
4. Membuat rencana tertulis
Membuat rencana tertulis salah satu tugas utama yang dihadapi perencana
penilaian adalah pengembangan dari dokumen perencanaan rencana
penilaian menangkap kesepakatan tentang apa masalah, memberikan arahan
untuk tindakan, dan menyediakan sarana untuk menentukan apakah
kemajuan sedang dibuat.
5. Penilaian waktu
Penilaian waktu idealnya adalah komponen perencanaan strategis untuk
sebuah institusi atau departemen dan merupakan bagian dari program baru
sejak awal. MenambahPenilaian terhadap program atau acara yang sedang
berlangsung akan memerlukan waktu untuk meyakinkanpengembang nilai
penilaian untuk memperbaiki dan mempertahankanusaha mereka Karena
penilaian membutuhkan banyak metode, biasanya tidakdiperlukan untuk
menerapkan setiap metode dengan segera atau bahkan setiap tahun.

10 |perencanaan penilaian
Page
Langkah-Langkah Perencaan Penilaian7

Kita tidak dapat melakukan penilaian yang baik tanpa perencanaan dan kita
tidak dapat melakukan perencanaan yang baik, tanpa penilaian. Berikut merupakan
langkah-langkah yang perlu di lakukan dalam melakukan perencanaan penilaian :

1. Identifikasi masalah
Anda perlu menentukan apa masalah sebenarnya. Seringkali, yang
kita pikirkan adalah masalah-masalah yang terdaftar menjadi satu. Setelah
Anda menemukan banyak masalah yang menjadi perhatian. Anda harus
memutuskan masalah mana yang ingin kamu fokuskun dalam perencanaan
dan penilaian Anda.
2. Menentukan tujuan berdasarkan masalah
Ketika kamu sudah mengidentifikasi masalah, kamu harus
menentukan tujuan yang jelas tentang apa yang ingin kamu lakukan.
3. Menyesuaikan penilaian dengan tugas dan tujuan
Menyesuaikan dengan tugas institusi, divisi, dan departemen
sangatlah penting karena ini akan membantumu mengartikulasi bagaimana
kamu mendukung tugas ini. Tujuanmu harus mendukung setiap tugas
sehingga kamu tidak membahayakan sumber dayamu
4. Identifikasi komponen sekolah
Komponen sekolah memiliki kedudukan dalam penilaianmu. Ini
mungkin mendukung projek dan membantu mengimplementasikan
penilaian. Penilaian dan perencanaan tidak dapat berjalan baik tanpa
keterlibatan komponen sekolah.
5. Identifikasi teori dan kerangka konseptual untuk fondasi tujuan

Teori atau kerangka kerja konseptual memberikan konteks untuk


perencanaan dan penilaian. Ini memberikan panduan saat Anda mulai

7
Henning, Gavin. 2010. Assessment Planning Cycle. Office of Institutional Research

11 |perencanaan penilaian
Page
merencanakannya, namun juga membantu saat Anda menafsirkan hasil
penilaian.

Tinjauan pustaka
Literatur apa yang tersedia untuk membantu Anda
memahami yang anda tentukan. Literatur ini akan membantu Anda
menentukan strategi untuk mencapai tujuan Anda, tetapi juga cara
untuk menilai pencapaian tujuan Anda.
6. Identifikasi teori atau kerangka yang akan digunakan
Tidak semua literatur tentang tujuan Anda akan sama bergunanya.
Anda perlu memutuskan teori atau kerangka konseptual mana yang akan
Anda gunakan. Jika Anda menemukan di sana tampaknya tidak menjadi
teori yang sesuai untuk tujuan Anda, Anda mungkin perlu mengembangkan
kerangka konseptual Anda sendiri. Gunakan pengalaman atau teori terkait.
Mengidentifikasi/mengembangkan hasil sumatif yang akan ada jika tujuan
tercapai
Desain mundur
Anda harus mulai dengan memikirkan apa yang Anda
inginkan terjadi di akhir. Apa hasil yang diharapkan dari interaksi,
program, atau layanan anda.Apa yang Anda harapkan dari yang
dapat siswa lakukan, ketahui, atau percayai pada akhirnya. Dengan
berpikir sampai akhir dulu, Anda merancang program, intervensi,
atau layanan Anda ke belakang. Dengan cara itu Anda akan dapat
menyelaraskan tujuan, hasil, strategi, dan langkah-langkah tindakan
Anda.
3 tipe hasil
Hasil operasi. Hasil operasional adalah hasil yang mengukur
kemajuan menuju suatu tujuan, namun tidak terkait dengan dampak.
Hal-hal seperti jumlah program atau jumlah siswa yang dilayani
adalah hasil operasional.

12 |perencanaan penilaian
Page
Hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran adalah efek pembelajaran
yang diinginkan dari sebuah program, aktivitas, atau intervensi.
Seorang siswa yang bisa menyelesaikan masalah adalah contoh hasil
belajar.
Hasil program. Hasil program adalah efek agregat yang diinginkan
dari suatu program, aktivitas, atau intervensi. Contoh hasil program
adalah berkurangnya jumlah siswa yang ditemukan bertanggung
jawab atas pelanggaran alkohol.
7. Identifikasi dan ukur masukan yang bisa digunakan untuk menyelesaikan
program.
Masukkan adalah bahan baku yang tersedia dan dapat mencakup
anggaran yang tersedia untuk program atau intervensi, staf, fasilitas,
dll
Sangat membantu untuk mengidentifikasi masukan karena mereka
akan menentukan strategi dan langkah tindakan apa yang dapat
Anda gunakan dan hal itu juga dapat mempengaruhi sejauh mana
Anda dapat mencapai tujuan atau hasil Anda.
8. Kembangkan strategi yang berlapis dalam kerangka teoritis / konseptual
untuk mencapai tujuan.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, penilaian sangat terkait
dengan perencanaan. Untuk menilai dengan baik, perlu ada perencanaan
yang baik.
a. Sejajarkan strategi dengan tujuan
b. Setelah Anda mengidentifikasi sasaran dan hasil terukur untuk tujuan
tersebut,
c. Kemungkinan akan ada beberapa strategi untuk setiap tujuan dan tidak
ada sejumlah strategi yang harus dimiliki.
d. Ingat kerangka teoretis / konseptual
Ingatlah bahwa strategi harus berakar pada kerangka teoritis / konseptual.
Ini akan membantu teori jembatan untuk berlatih dan memastikan
strategimu berhasil.

13 |perencanaan penilaian
Page
9. Kembangkan langkah-langkah tindakan yang dilalui dalam kerangka
teoritis / konseptual Anda untuk menerapkan strategi.
1. Buat daftar "to do"
Setelah mencantumkan strategi, perlu mulai mengembangkan
langkah-langkah tindakan yang akan mengarah pada penerapan
strategi tersebut. Saya memikirkan ini sebagai daftar "harus
dilakukan".
Jika strateginya adalah agar ada siswa yang mengidentifikasi dan
menggambarkan tiga praktik terbaik dalam memenuhi fasilitasi,
langkah-langkah tindakan mungkin termasuk mengidentifikasi
pertemuan untuk hadir, mengembangkan kesempatan untuk
refleksi, mengembangkan kerangka kerja untuk refleksi tersebut,
mengevaluasi pengalaman, dll.
2. Dokumentasikan daftar "to do"
Tujuan pertama adalah Anda tahu apa yang Anda lakukan
sehingga Anda tahu apa yang harus dilakukan di masa depan.
Hal ini sangat penting jika orang lain bertanggung jawab atas
proyek atau hasil di masa depan. Mereka akan tahu apa yang
telah terjadi di masa lalu. Anda juga ingin mendokumentasikan
strategi dan langkah tindakan Anda untuk menilai mereka.
10. Mengembangkan dan mengukur penilaian formatif untuk strategi dan
langkah-langkah tindakan
a. Penilaian formatif adalah "penilaian di sepanjang jalan." Saya juga
memikirkan hal ini sebagai penilaian terhadap proses atau penilaian
strategi dan langkah-langkah tindakan.
b. Anda akan ingin menilai strategi dan langkah-langkah tindakan
sehingga Anda dapat belajar seberapa efektif mereka dalam membantu
siswa mencapai hasil yang telah Anda identifikasi.
c. Penilaian formatif dapat menggunakan metode yang sama seperti
penilaian sumatif termasuk pelacakan, survei, kelompok fokus,
portofolio, rubrik, dll.

14 |perencanaan penilaian
Page
11. Ukur hasil
a. Setelah Anda memiliki penilaian formatif untuk mengukur strategi
dan langkah-langkah tindakan yang Anda butuhkan untuk
melakukan penilaian sumatif untuk menentukan apakah hasilnya
tercapai.
b. Pertimbangkan penilaian sumatif sebelum Anda mulai
c. Penting agar Anda mempertimbangkan penilaian sumatif sebelum
Anda memulai proyek penilaian Anda karena Anda perlu
menentukan jenis data yang Anda butuhkan dan format apa yang
Anda inginkan sehingga Anda dapat mengumpulkan data dalam
format ini di awal proyek.
d. Apakah data hasil sudah ada?
Sungguh menakjubkan berapa banyak data yang dikumpulkan oleh
institusi. Seringkali kita bahkan tidak tahu apa yang dikumpulkan di
departemen lain. Ini bermanfaat untuk mengetahui apakah data hasil
yang Anda butuhkan ada di tempat lain. Ini akan menghemat waktu
pembuatan alat pengumpulan data sendiri.
e. Kumpulkan data

Jika Anda harus mengumpulkan datanya sendiri, jadilah kreatif.


Jangan jatuh ke dalam jebakkan secara otomatis menggunakan
survei. Pikirkan tentang apa yang ingin Anda ketahui dan apa cara
terbaik untuk mendapatkan informasi itu. Mungkin teknik penilaian
kelas seperti kertas 1 menit mungkin lebih efektif, mudah, dan lebih
cepat daripada survei atau kelompok fokus.

12. Miliki hasil


1. Buatlah data hasil.
Data hasil Anda tidak memiliki nilai yang melekat padanya.
Seseorang perlu menganalisis dan menafsirkan data dan memahaminya
menjawab pertanyaan seperti, "berdasarkan data, apakah kita mencapai
hasil kita?" Atau, "berdasarkan data, sejauh mana kita mencapai hasil

15 |perencanaan penilaian
Page
kita?" Atau , "Berdasarkan data, perubahan apa yang perlu kita buat di
lain waktu?" Pertanyaan-pertanyaan ini dijawab pada tahap evaluasi
dalam siklus.
2. Analisis
Jenis analisis apa yang ingin Anda lakukan? Apakah frekuensi dan
crosstabs akan menjawab pertanyaan Anda? Apakah Anda perlu
melakukan analisis yang lebih canggih seperti korelasi atau regresi? Jika
demikian, apakah Anda memiliki keterampilan untuk melakukan ini
atau Anda mengenal seseorang yang bisa membantu. Apakah hasil Anda
signifikan secara statistik? Jika demikian, apakah mereka praktis
signifikan?
3. Ingat kerangka teoretis / konseptual
Penting untuk diingat kerangka teoritis / konseptual karena akan
membantu Anda menafsirkan data. Misalnya, jika Anda menilai
perkembangan moral akibat melakukan pertemuan dan Anda temukan
bahwa siswa kelas satu nampaknya tidak berkembang secara etis selama
interaksi, akan sangat membantu mengingat teori pengembangan moral
dan bahkan mungkin beberapa fisiologi otak. Teori perkembangan akan
menunjukkan bahwa siswa kelas satu tidak akan belajar etika dalam
pertemuan singkat dengan administrator yang membahas perilaku
mereka. Perkembangan moral membutuhkan waktu dan kesempatan
untuk refleksi. Fisiologi otak akan mendukung hal ini. Studi terbaru
menunjukkan bahwa bagian otak yang memerintahkan perilaku etis dan
pemikiran tidak sepenuhnya berkembang sampai siswa berusia akhir 20-
an. Bersama-sama, kerangka kerja konseptual ini dapat membantu Anda
mengevaluasi data dan menyadari bahwa pertemuan tersebut tidak harus
merupakan kegagalan namun mungkin merupakan kesempatan untuk
menanam benih untuk pengembangan moral di masa depan dan
mungkin perlu lebih banyak kesempatan untuk refleksi dan penilaian
harus datang di kemudian hari.
4. Pertimbangkan hipotesis alternatif

16 |perencanaan penilaian
Page
Sangat membantu jika juga mempertimbangkan hipotesis alternatif
saat mengevaluasi data.
13. Laporkan, temuan ini
a. Penilaian hanya sebaik perubahan yang terjadi. Dan untuk
perubahan yang terjadi, hasilnya perlu masuk ke tangan kanan (atau
mata, telinga, kepala). Dengan demikian, bagaimana hasilnya
dikomunikasikan sangat penting bagi keberhasilan penilaian.
b. Identifikasi aspek politis dari temuan Anda (diantisipasi atau aktual)
c. Semua penilaian bersifat politis. Jika penilaian menyangkut isu
"topik hangat", maka isu itu menjadi lebih politis daripada isu dunia
biasa. Jika topik tersebut memengaruhi sumber daya, topik itu
menjadi lebih politis daripada bila sumber daya tidak dialokasikan
atau didistribusikan ulang. Jika menjadi publik di luar kantor atau
institusi, itu menjadi lebih politis daripada jika informasinya hanya
dibagi di kantor atau institusi.
d. Kelas pendidikan alkohol bisa sangat politis. Penggunaan alkohol
berisiko tinggi adalah topik hangat di semua kampus. Mengingat
bahwa pendidikan tinggi berkaitan dengan penyusutan sumber daya,
sepertinya tidak mungkin uang berasal dari udara tipis untuk
meningkatkan kepegawaian bagi kelas pendidikan alkohol yang
efektif.
e. Ketika posisi politik meningkat, kemungkinan kesalahan harus
menurun. Mengambil uang dari pusat konseling ke staf seorang
konselor alkohol tambahan untuk mengajar kelas ini dapat memiliki
dampak yang besar tidak hanya di pusat konseling tetapi juga pada
siswa yang membutuhkan layanan konseling. Jika jenis ini
redistribusi adalah implikasi yang mungkin, Anda mungkin ingin
memastikan bahwa data mendukung kesimpulan Anda. Semakin
tinggi taruhannya atau semakin ketat implikasinya, semakin ketat
penilaiannya.

17 |perencanaan penilaian
Page
f. Karena masalah ini, penting untuk mempertimbangkan dampak
politis dari kemungkinan temuan sebelum benar-benar menerapkan
asesmen. Anda tidak ingin mendapat telepon di rumah pada suatu
malam dari wakil presiden atau presiden Anda, menanyakan apakah
Anda membagikan data tertentu tanpa menahannya dalam lingkaran.
Dalam beberapa kasus, Anda dapat memutuskan bahwa topik terlalu
dibebankan secara politis untuk dinilai dan mungkin membuat
pilihan untuk menunda penilaian untuk sementara waktu. Keputusan
untuk tidak menerapkan asesmen ini dapat menghemat waktu dan
uang untuk penilaian dan laporan yang tidak pernah dibagi karena
temuan atau implikasinya terlalu kontroversial.
g. Identifikasi siapa yang akan menerima laporan (audience)
Anda ingin menyesuaikan laporan dan siapa yang mengirimkan
hasilnya sesuai hasil atau temuan Anda. Seorang presiden tidak
perlu tahu segalanya, tapi jika penilaiannya sangat politis, akan
sangat membantu jika mengikutsertakannya.
Di sinilah Anda perlu memikirkan bagaimana Anda akan
melaporkan temuan Anda kepada pemangku kepentingan Anda,
termasuk pertanyaan yang Anda hadapi dan pertanyaan yang
tidak Anda hadapi.
Aturan praktis yang bagus adalah memikirkan siapa yang akan
terpengaruh oleh implikasi data, gambaran besar dan gambaran
kecil dan kirimkan beberapa versi laporan kepada individu dan
kantor tersebut.
Sangat mempertimbangkan untuk memberikan data kepada
peserta Anda dalam beberapa format baik secara langsung
kepada setiap individu maupun secara tidak langsung melalui
media seperti kertas kampus. Kami tidak melakukan ini cukup
sering.
h. Putuskan bagaimana Anda akan melaporkan informasi (format)

18 |perencanaan penilaian
Page
Targetkan laporan Anda: Pikirkan bagaimana Anda bisa
menjangkau khalayak yang Anda inginkan secara efektif
Ringkasan eksekutif 1 halaman mungkin yang terbaik untuk
administrator yang sibuk. Presentasi mungkin lebih baik bagi
petugas layanan kesehatan sehingga mereka dapat
mendiskusikan implikasinya. Laporan lengkap di web
mungkin cara yang murah dan efektif untuk
menyebarluaskan ke komunitas kampus. Siaran pers
mungkin merupakan cara mudah untuk mendapatkan
informasi tersebut kepada publik. Podcast atau video
YouTube mungkin cara terbaik untuk menjangkau siswa.
i. Putuskan apa yang harus disertakan dalam laporan
Setelah Anda memutuskan siapa yang akan Anda laporkan dan
bagaimana Anda akan melaporkan temuannya, Anda harus
memutuskan apa yang akan Anda sertakan. Konten apa yang akan
membantu menceritakan kisah Anda kepada setiap pemirsa?
Haruskah isinya bersifat kuantitatif, kualitatif? Haruskah kamu
memotret? Berapa banyak grafik? Pertimbangkan cara terbaik untuk
menceritakan kisah Anda.
j. Putuskan kapan laporan akan disebarluaskan (timing)
Hal ini sama pentingnya dengan bagaimana informasi akan
didistribusikan. Mungkin sangat tidak efektif untuk menyebarkan
informasi pada awal atau akhir semester atau saat istirahat. Jika
mungkin ada kenaikan biaya tempat tinggal, akan lebih mudah untuk
tidak menyebarkan informasi ini sementara kebanyakan siswa
hilang selama musim panas. Hal ini membuat mereka marah.
k. Pertimbangkan apa yang dapat Anda lakukan agar laporan tersebut
"dipecat"
Pikirkan bagaimana Anda bisa membuat orang membaca laporan
ini. Mungkin presiden Anda adalah orang nomor tapi wakil presiden
untuk urusan kemahasiswaan Anda suka membaca tentang cerita

19 |perencanaan penilaian
Page
siswa. Anda dapat memutuskan bahwa Anda memerlukan data
kuantitatif dan kualitatif untuk secara efektif menunjukkan data
untuk kedua administrator ini. Inilah salah satu alasan penting untuk
memikirkan laporan sebelum menerapkan asesmen. Anda mungkin
juga memutuskan untuk melibatkan orang lain di awal. Mungkin
akan sangat membantu jika berbicara dengan senat mahasiswa
sebelum penilaian jika implikasi dapat ditingkatkan biaya tempat
tinggal. Anda ingin mereka mendukung penilaian sehingga mereka
cenderung percaya hasilnya. Terkadang penilaian akan dikritik
berdasarkan metodanya karena satu atau lebih konstituen tidak
mengharapkan hasilnya atau mereka tidak siap untuk implikasinya.
Cara mudah untuk mengakhiri implikasinya adalah menghentikan
studi dengan membatalkan data atau hasil.
14. Tinjau ulang, realokasi, advokasi sumber daya
Penilaian tidak bermanfaat kecuali jika terjadi perubahan. Meninjau
ulang, mengaudit ulang, dan mengadvokasi sumber daya adalah tujuan
akhir. Beberapa orang akan menyebut langkah ini untuk menutup
lingkaran atau memanfaatkan hasilnya. Saya sengaja menggunakan
alokasi referensi sumber daya karena menurut saya itulah yang akhirnya
terjadi. Sebagai hasil penilaian, Anda dapat memutuskan untuk
menghentikan sebuah program dan memasukkan sumber daya tersebut,
baik itu waktu, uang, atau staf mereka ke hal-hal lain.
15. Program retool berdasarkan evaluasi formatif dan sumatif
a. Sekarang Anda memiliki data yang Anda butuhkan untuk
melakukan sesuatu dengannya. Sudah saatnya untuk memperbaiki
program yang anda nilai. Anda dapat memutuskan untuk men-tweak
hasil, strategi, atau langkah tindakan Anda. Anda mungkin
menyadari bahwa Anda perlu menilai secara berbeda. Setelah Anda
membuat perubahan, bersiaplah untuk terus menilai.
16. Re-Cycle dan lanjutkan loop.

20 |perencanaan penilaian
Page
Mengidentifikasi apa yang harus dinilai selanjutnya. Hal ini dibahas secara
singkat di bagian implikasi. Penilaian seharusnya tidak pernah berhenti.
Kita selalu bisa memperbaiki apa yang telah kita perbaiki. Pikirkanlah apa
siklus penilaian berikutnya?
Pilihan pertama adalah meniru penelitian. Anda mungkin menyadari cara
untuk memperbaiki penilaian terakhir ini atau Anda mungkin hanya ingin
menilai ulang pelatihan dewan asrama keluarga dengan sekelompok siswa
yang berbeda dan melihat apakah Anda mendapatkan hasil yang sama.
Kini setelah Anda tahu bahwa siswa meningkatkan keterampilan
fasilitasi pertemuan mereka, pilihan lain adalah mencoba
memahami bagaimana hal ini terjadi. Apa yang paling berguna?
Pilihan lain adalah menilai berbagai jenis keterampilan
kepemimpinan selain fasilitasi pertemuan.

Perencanaan Penilaian Berdasarkan Pelakunya

Perencanaan penilaian mencakup penyusunan kisi kisi yang memuat


indikator dan strategi penilaian. Strategi penilaian meliputi pemilihan metode dan
tekhnik penilaian serta pemilihan bentuk instrumen penilaian.
a. Perencanaan penilaian oleh pendidik
Secara teknis kegiatan pada tahap perencanaan penilaian oleh pendidik
sebagai berikut:
1) Menjelang awal tahun pelajaran, guru mata pelajaran sejenis pada satuan
pendidikan (MGMP Sekolah) melakukan:
a. Pengembangan indikator pencapaian KD
b. Penyusunan rancangan penilaian (tekhnik dan bentuk penilaian)
yang sesuai
c. Pembuatan rancangan program remidial dan pengayaan setiap KD
d. Penetapan kriteria ketuntasan minimal (KKM) masing-masing mata
pelajaran melalui analisis indikator dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik (kemampuan rata rata peserta didik),

21 |perencanaan penilaian
Page
karakteristik setiap indikator (kesulitan atau kerumitan atau
kompleksitas) dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung
misalnya kompetensi guru, fasilitas sarana dan prasarana).
2) Pada awal semester pendidik menginformasikan KKm dan Silabus mata
pelajaran yang didalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian kepada
peserta didik.
3) Pendidik mengembangkan indikator penilaian, kisi-kisi, instrumen
penilaian(berupa tes, pengamatan, penugasan, dan sebagainya) dan
pedoman penskoran
b. Perencanaan penilaian oleh satuan pendidikan
Perencanaan penilaian oleh satuan pendidikan meliputi kegiatan sebagai
berikut :
1) Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan melakukan :
a. Pendekatan KKM setiap mata pelajaran
b. Penentuan kenaikan kelas (bagi satuan pendidikan yang menggunakan
sistem paket) atau penetapan kriteria program pembelajaran (untuk
satuan pendidikan yang melakukan sistem kredit semester).
c. Penetuan kriteria nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani
dan olahraga, dan kesehatan dengan mempertimbangkan hasil penilaian
oleh pendidik.
d. Penetuan kriteria kelulusan ujian sekolah
e. Koordinasi UTS, UAS, dan UKK.
2) Membentuk tim untuk menyusun instrumen penilaian (UTS, UAS, dan US)
yang meliputi :
a. Pengembangan kisi-kisi penulisan soal (didalamnya terdapat indikator
soal)
b. Penyusunan butir soal sesuai dengan indikator dan bentuk soal mengikuti
kaidah penulisan butir soal

22 |perencanaan penilaian
Page
c. Penelaahan butir soal secara kualitatif, dilakukan oleh pendidik lain
(bukan penyusun butir soal) pengampu mata pelajaran yang sama dengan
butir soal yang ditelaahnya.
d. Perakitan butir-butir soal menjadi perangkat tes.
c. Perencanaan penilaian oleh pemerintah
Perencanaan penilaian oleh pemerintah meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. Mengembangkan SKL untuk mata pelajaran yang diujikan dalam UN.
b. Menysun dan menetapkan spesifikasi tes UN berdasarkan SKL
c. Mengembangkan dan memvalidasi perangkat tes UN
d. Menetukan kriteria kelulusan UN
e. Tujuan untuk dilayani oleh penilaian - misalnya, jenis kesimpulan yang
ingin Anda pelajari tentang pembelajaran siswa
f. Jenis penilaian yang paling sesuai untuk tujuan Anda
g. Bagaimana hasil penilaian akan mempengaruhi instruksi Anda
h. Kapan dan dengan frekuensi apa Anda ingin mendapatkan ukuran prestasi
siswa Anda?

23 |perencanaan penilaian
Page
DAFTAR PUSTAKA

Banta, Trudy W dan Palomba, Catherine A. 2015. Assessment Essentials Planning,


Implementing, and Improving Assessment in Higher Education. San
Francisco. Jossey-Bass
E.Huba and Freed,Jann. 2000. Learner-Centered Assessment on College
Campuses: shifting the focus from teaching to learning. Maryland :
Hagerstown Comunity College
Henning, Gavin. 2010. Assessment Planning Cycle. Office of Institutional Research

Kepompong.xyZ.(2016), Langkah Perencanaan Penilaian Proses serta Hasil


Belajar dan Pembelajaran,https://kepompong.xyz/langkah-perencanaan-
penilaian-proses-serta-hasil-belajar-dan-pembelajaran/ (diakses pada 15
Oktober 2017, pukul 11.45)

Marchese, TJ. (1987). AAHE Bulletin, 40,3-8

Palomba, Catherine A and Banta, Trudy W. 1999.Assessment Essentials: planning,


implementing, and improving assessment in higher education.San Fransisco:
Jossey Bass Inc

Secolsky, Charles dan Denison, D Brian. 2012. HANDBOOK ON


MEASUREMENT, ASSESSMENT, AND EVALUATION IN HIGHER
EDUCATION. New York. Routledge

24 |perencanaan penilaian
Page

Anda mungkin juga menyukai