Anda di halaman 1dari 24

PENGORGANISASIAN DALAM

MANAJEMEN KEPERAWATAN

sawabfatih@yahoo.com

1
PENDAHULUAN
◼ Manajemen adalah proses untuk melaksanakan
pekerjaan melalui orang lain (Gillies,1989).
◼ Liang Lie ➔ Suatu ilmu dan seni perencanaan,
pengarahan, pengorganisasian dan pengontrolan dari
benda dan manusia untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya
◼ Manajemen keperawatan ➔ suatu proses bekerja
melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan
asuhan, pengobatan dan bantuan terhadap para
pasien (Gillies, 1989)

2
LINGKUP MANAJEMEN
KEPERAWATAN
◼ Manajemen Layanan
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang
perawatan yang terdiri dari tiga tingkatan menajerial dan setiap
tingkatan dipimpin oleh seseorang yang mempunyai
kompetensi yang relevan
◼ Manajemen Asuhan Keperawatan
Pengkajian, penentuan diagnosa
keperawatan, intervensi keperawatan,
implementasi dan evaluasi.

3
TUJUAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

1. Mengarahkan seluruh kegiatan yang direncanakan


2. Mencegah/mengatasi permasalahan manajerial
3. Pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan
efisien dengan melibatkan seluruh komponen yang
ada
4. Meningkatkan metode kerja keperawatan sehingga
staf perawatan bekerja lebih efektif dan efisien,
mengurangi waktu kerja yang sia-sia, mengurangi
duplikasi tenaga dan upaya

4
Hasil akhir (outcome) manajemen
keperawatan

◼ Terselenggaranya pelayanan/
◼ Asuhan keperawatan yang berkualitas.
◼ Pengembangan staf
◼ Budaya riset bidang keperawatan

5
Pengorganisasian dalam
Manajemen Keperawatan
◼ Pengorganisasian adalah pengelompokan/pengaturan kegiatan
yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi, melalui
supervisi, komunikasi dan koordinasi dengan unit kerja lain
secara vertikal/atasan dan horizontal/bawahan ( Depkes RI,
2001).
◼ Pengorganisasian pelayanan keperawatan adalah proses
pengelompokan kegiatan terhadap tugas, wewenang, tanggung
jawab dan koordinasi kegiatan baik vertikal maupun horizontal
yang dilakukan oleh tenaga keperawatan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
TIPE – TIPE ORGANISASI
◼ Organisasi Lini
✓ Pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang nyata antara
satuan organisasi pimpinan dan satuan organisasi pelaksana.
✓ Peran pimpinan sangat dominan, segala kendali ada di tangan pimpinan
✓ cocok digunakan untuk organisasi dengan jumlah karyawan sedikit, sarana
dan prasarana terbatas, serta tujuan dan kegiatan organisasi yang
sederhana.
✓ keuntubenar dapat memegang kendali dan berwibawa, dan unsur
manusiawi sering terabaikan.
✓ ngan pengambilan keputusan dapat dilaksanakan dengan cepat, kesatuan
arah dan perintah lebih terjamin, serta koordinasi dan pengawasan lebih
mudah.
✓ Kelemahannya adalah keputusan sering kurang sempurna, dibutuhkan
pemimpin yang benar
TIPE – TIPE ORGANISASI
◼ Organisasi Staf
✓ Organisasi dikembangkan satuan organisasi staf yang berperan
sebagai pembantu pimpinan.
✓ Orang yang duduk dalam organisasi staf adalah individu ahli sesuai
dengan kebutuhan organisasi.
✓ Pimpinan membutuhkan orang yang mampu membantu
memecahkan masalah organisasi.
✓ Pengambilan keputusan berada di tangan pimpinan.
✓ Keuntungannya adalah pengambilan keputusan akan lebih baik,
kerugiannya pengambilan keputusan membutuhkan waktu yang
lebih lama.
TIPE – TIPE ORGANISASI
◼ Organisasi Lini dan Staf
✓ Diterapkan jika permasalahan organisasi sangat kompleks sehingga
staf tidak hanya memberikan ide tetapi juga harus melaksanakan.
✓ Keuntungan organisasi lini staf adalah pengambilan keputusan telah
dipikirkan oleh sejumlah orang, tanggung jawab pimpinan
berkurang
✓ Pimpinan dapat lebih memusatkan perhatian pada masalah yang
lebih penting serta pengembangan bakat dan kemampuan dapat
dilakukan sehingga mendorong tanggung jawab kerja yang baik.
✓ Kelemahannya adalah pengambilan keputusan memakan waktu
lebih lama, dapat menimbulkan kebingungan pelaksana jika staf
tidak mengetahui batas batas wewenangnya
KEGIATAN PENGORGANISASIAN MANAJEMEN
KEPERAWATAN

◼ Mengelompokkan dan membangi kegiatan yang


harus dilakukan oleh staf dibagi habis sesuai
kompetensi dan tanggung jawabnya
◼ Menentukan jalinan hubungan kerja antar tenaga
kesehatan, agar komunikasi baik dan mendukung
kegiatan srhari hari
◼ Menentukan penugasan yang kondusif, semua tugas
dikerjakan secara sukarela dan optimal tanpa ada
rasa curiga antar perawat
TUJUAN PENGORGANISASIAN
◼ Pencapaian tujuan organisasi
◼ Pengorganisasian sumber daya secara efektif dan efisien
◼ Melakukan pembagian tugas dan pertanggungjawaban yang
efektif antara perorangan dan kelompok.
◼ Menentukan jalur komunikasi dan koordinasi yang efektif melaui
penyusunan struktur organisasi yang baik
◼ Melakukan pengambilan keputusan secara tepat
◼ Melakukan pengawasan kegiatan-kegiatan organisasi secara
efektif melalui supervisi.
◼ Melakukan antisipasi terhadap berbagai perubahan yang
mungkin terjadi dengan melalui penyesuaian-penyesuaian yang
penting. (Swansburg & Swansburg, 1999).
METODE PELAYANAN
KEPERAWATAN
◼ Model Asuhan Keperawatan Fungsional
◼ Model Asuhan Keperawatan Tim
◼ Model Asuhan Keperawatan Alokasi
Klien
◼ Model Asuhan Keperawatan Primer
◼ Model Asuhan Keperawatan Moduler
(Gabungan model asuhan keperawatan
primar dan Tim)
Model Asuhan keperawatan
Fungsional
◼ pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang
dilakukan
◼ Perawat A tugasnya menyuntik, dan perawat B
melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital serta
penyuapi pasien.dan Perawat C bertugas untuk
merawat luka dan sebagainya
Model Asuhan keperawatan
Tim
◼ Sekelompok perawat kepada sekelompok klien yang dipimpin
oleh perawat teregistrasi dan berpengalaman serta memiliki
pengetahuan dalam bidangnya.
◼ Pembagian tugas dalam kelompok dilakukan oleh pimpinan
kelompok/Ketua Tim.
◼ Ketua Tim bertanggung jawab dalam mengarahkan anggotanya
sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan pelayanan
keperawatan klien serta membantu anggota tim dalam
menyelesaikan tugas apabila mengalami kesulitan.
Model Asuhan Keperawatan
Alokasi Klien
◼ Pengorganisasian pelayanan/asuhan
keperawatan untuk satu atau beberapa klien
oleh satu perawat pada saat tugas/jaga
selama periode waktu tertentu sampai klien
pulang.
◼ Kepala ruangan bertanggung jawab dalam
pembagian tugas dan menerima laporan
tentang pelayanan keperawatan klien.
Model Asuhan Keperawatan
Primer
◼ metode pemberian asuhan keperawatan dimana perawat
profesional bertanggung jawab dan bertanggung gugat
terhadap asuhan keperawatan pasien selama 24 jam/hari
◼ Tanggung jawab meliputi pengkajian pasien, perencanaan,
Implementasi dan evaluasi dari sejak pasien masuk rumah sakit
hingga pasien dinyatakan pulang, ➔tugas utama perawat
primer yang dibantu oleh perawat asosiet.
◼ Keperawatan primer ➔memberikan asuhan keperawatan yang
komprehensif➔berorientasi kepada pasien.
◼ Pengkajian dan menyusun rencana asuhan keperawatan pasien
dibawah tanggung jawab perawat primer, dan perawat assosiet
yang akan melaksanakan rencana asuhan keperawatan dalam
tindakan keperawatan
Model Asuhan keperawatan
Moduler
◼ pengorganisasian pelayanan atau asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat
profesional dan non profesional (perawat trampil)
untuk sekelompok klien dari mulai masuk rumah sakit
sampai pulang, disebut tanggung jawab total atau
keseluruhan.
◼ Diperlukan perawat yang berpengetahuan, trampil
dan memiliki kemampuan memimpin. Idealnya 2 - 3
perawat untuk 8 - 12 klien
◼ Berkelompoklah 4 – 5 orang
◼ Lakukanlahpengamatan pada tempat yang pernah saudara
lakukan praktek klinik
◼ Jelaskan model Asuhan Keperawatan yang diimplementasikan
◼ Diskusikan dengan teman dalam kelompok Anda apakah faktor-
faktor pendukungataupenghambatdalampenerapan Model
praktek keperawatan tersebut
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai