Rencana Kerja Sekolah 2023
Rencana Kerja Sekolah 2023
A. Latar Belakang
Dalam sejarahnya, Sekolah Dasar islam berawal dari Sekolah Rakyat (SR) pada masa
Sekaligus ikut mensukseskan wajib belajar 9 tahun di Indonesia. Hanya saja, semangat
dalam menempuh Pendidikan pada umumnya belum banyak dibarengi dengan profesionalitas
dalam manajemen Sekolah, serta belum banyak didukung oleh sumber daya manusia, sumber
dana maupun sarana prasarana yang memadai, sehingga sebagian besar proses dan hasil
pendidikannya masih perlu ditingkatkan dari sisi kualitasnya.
Bahkan akhir-akhir ini harus berhadapan dengan tuntutan baru terutama menyangkut
pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, yang diikuti dengan beberapa Permendiknas sebagai penjabaran dari PP tersebut.
Standar Nasional Pendidikan adalah criteria minimal tentang system pendidikan di seluruh
wilayah hukum NKRI, yang terdiri dari 8 standar, yaitu : standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik & tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dengan demikian,
setiap Sekolah dituntut untuk memenuhi standar tersebut untuk selanjutnya berusaha
meningkatkan kualitasnya ke standar yang lebih tinggi.
Pengelolaan pendidikan, termasuk Sekolah, saat ini mengalami perubahan yang mendasar
terutama dari aspek paradigma yang dikembangkannya, yaitu menerapkan konsep manajemen
yang bersifat bottom up dengan fokus utama pada usaha peningkatan mutu melalui otonomi,
akuntabilitas, akreditasi dan evaluasi. Paradigma baru ini pada dasarnya dipergunakan untuk
menggugah motivasi, melancarkan sistem berdasarkan mentransparansi dan akuntabilitas publik.
Para ahli sepakat bahwa rencana kerja Sekolah sangat penting sebagai “kompas“dan
pemandu semua pihak, kearah mana Sekolah akan dikembangkan. Fenomena munculnya
rencana kegiatan tahunan yang bernuansa “penggunaan“ dana yang dimiliki, diduga disebabkan
oleh kekurang pahaman Sekolah terhadap cara penyusunan rencana kerja Sekolah. Akibatnya,
ketika Sekolah harus membuat rencana kegiatan tahunan, yang terjadi adalah bagaimana
memanfaatkan anggaran yang tersedia sebaik mungkin.
Tidak adanya rencana kerja Sekolah yang komprehensif juga menyebabkan rencana
kegiatan tahunan Sekolah tidak berkesinambungan dari tahun ke tahun. Setiap saat arah
pengembangan Sekolah dapat bergeser atau berubah diwarnai oleh isu yang hangat pada saat
itu. Tidak adanya rencana kerja Sekolah juga menyebabkan Sekolah mudah dipengaruhi oleh isu
hangat, karena tidak memiliki “ kompas “ kemana Sekolah harus dikembangkan.
Dengan dasar pemikiran tersebut maka dipandang perlu untuk menyusun Rencana Kerja
Sekolah, untuk mempermudah dan memperlancar dalam tahap-tahap pengembangan dan
peningkatan mutu Sekolah.
Pertama, Islam adalah agama amal atau kerja ( praxis ). Inti ajarannya adalah bahwa
hamba mendekati dan memperoleh ridla Allah melalui kerja atau amal shaleh dan dengan
memurnikan sikap penyembahan hanya kepada Nya ( Q.S. Al – Kahfi :
110 ). Hal ini mengandung makna bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan “ orientasi
kerja “ ( achievement orientation ), sebagaimana juga dinyatakan dalam ungkapan bahwa “
penghargaan dalam jahiliyah berdasarkan keturunan,sedangkan penghargaan dalam Islam
berdasarkan amal “. Tinggi rendahnya derajat taqwa seseorang juga ditentukan oleh prestasi
kerja atau kualitas amal shaleh sebagai aktualisasi dari potensi imannya.
Nilai-nilai tersebut sepatutnya menjadi kekuatan pendorong dan etos kerja dalam
manajemen Sekolah. Etos berasal dari bahasa Yunani “ Ethos “ yang berarti watak atau
karakter, sikap, kebiasaan. Dari kata “ etos “ terambil pula kata “ etika “ dan “ etis “ yang
mengacu pada makna “ akhlaq “ atau bersifat “ akhlaq “, yakni kualitas esensial seseorang
atau suatu kelompok. “ Etos kerja “ berarti karakteristik, sikap atau kebiasaan, kualitas
esensial seseorang atau kelompok dalam bekerja.
Kedua, uraian pada point pertama tersebut menggarisbawahi adanya nilai-nilai esensial
yang perlu ditegakkan atau dijadikan watak, sikap dan kebiasaan seseorang atau kelompok
dalam bekerja ( termasuk dalam manajemen Sekolah ), yaitu : “ bekerja (
memanaj/memimpin Sekolah ) adalah sebagi ibadah yang harus dibarengi dengan niat ikhlas
karena mencari ridla Allah “. Hal ini sejalan dengan pengertian ibadah yang dikemukakan oleh
Ibnu Taimiyah, yaitu : “ Ismun jami’ likulli ma yuhibbuhullahu wa yardlahu min al-aqwal wa
al-a’mal al-dhahirah wa albathinah “, yakni sebutan yang mencakup segala
perkataan/ucapan dan perbuatan/aktivitas, baik yang dhahir maupun yang batin, yang
disukai dan diridlai oleh Allah SWT.
2) Bahwa seseorang ( manajer / pemimpin Sekolah ) harus bekerja secara optimal dan
komitmen terhadap proses dan hasil kerja yang bermutu atau sebaik
mungkin, selaras dengan ajaran ihsan ( baca Q.S. Al – Nahl : 90 )
2
3) Bahwa seseorang ( manajer / pemimpin Sekolah ) harus bekerja keras secara efisien dan
efektif atau mempunyai daya guna yang setinggi-tingginya ( baca
Q.S. Al – Sajadah : 7 ).
1) UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 4 (pengelolaan dana pendidikan
berdasar pada prinsip keadilan, efesiensi, transparansi dan akuntabilitas publik)
2) Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
3) PP No. 19 / 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 53 ( Setiap satuan pendidikan
dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja
jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 tahun ).
4) Permendiknas 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
Sekolah membuat Rencana Kerja Jangka Menengah ( RKJM ) / tahun. Rencana Kerja Tahunan (
RKT ) dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah ( RKAS/M ), dilaksanakan
berdasarkan RKJM. RKJM/T disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan
pertimbangan dari Komite Sekolah dan disahkan berlakunya oleh Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Tuban.
C. Tujuan
Rencana Kerja Sekolah ini disusun dengan tujuan :
1. Menjamin agar perubahan/tujuan Sekolah yang ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian
yang tinggi dan resiko yang kecil.
2. Mendukung koordinasi antar pelaku Sekolah.
3. Menjamin terciptanya integrasi, dan sinergi baik antar pelaku Sekolah atau antara Sekolah dengan
Dinas pendidikan.
4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
5. Mengoptimalkan partisipasi warga Sekolah dan masyarakat.
6. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efesien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan.
D. Manfaat.
3
Rencana Kerja Sekolah dapat dijadikan sebagai :
E. Karakteristik RKS
1. Terintegrasi
2. Multi – Tahun
3. Setiap tahun diperbaharui
4. Multi – Sumber
5. Partisipatif
6. Dimonitor
F. Penyusunan / Tahap Penyusunan
Proses penyusunan RKS melalui tiga jenjang, yaitu : Persiapan, Perumusan RKS dan Pengesahan RKS.
2. Perumusan RKS.
Perumusan RKS dilakukan melalui 4 tahap, sebagai berikut : Tahap kesatu :
Identifikasi Tantangan
Tujuan tahap I ini adalah untuk mengidentifikasi tantangan Sekolah, yaitu dengan cara melihat
kondisi Sekolah, membandingkan antara “ apa yang diinginkan ( harapan ) “ dengan “ apa yang ada
saat ini “ di Sekolah atau upaya dalam mempertahankan suatu keberhasilan yang telah dicapai
Sekolah. Identifikasi tantangan dilakukan melalui langkah-langkah berikut :
Pada tahap ini direncakan jumlah total biaya / anggaran dan sumber-sumber pendanaan pada
masing-masing program yang akan dikembangkan Sekolah dalam kurun waktu 4 ( empat ) tahun ke
depan. Penetapan jumlah biaya / anggaran berdasarkan kondisi pendanaan Sekolah melalui
perhitungan jenis dan banyaknya dana yang dibutuhkan, perkiraan jenis dan jumlah sumber
pendanaan, aturan-aturan dan sumber pendanaan dan alokasi jenis dan sumber pendanaan untuk
setiap jenis kebutuhan dana.
3. Pengesahan RKS
Setelah RKS selesai disusun oleh TPRKS ( Tim Penyusun Rencana Kerja Sekolah ), RKS dibahas
bersama oleh Kepala Sekolah, semua Guru, perwakilan Siswa, dan Komite Sekolah untuk dikaji ulang
agar RKS yang telah disusun menjadi milik bersama dan sesuai dengan yang diharapkan. Selanjutnya
RKS yang telah dikaji ulang dan diperbaiki disahkan oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah. Akhirnya
RKS yang telah disahkan, disosialisasikan kepada para pemangku kepentingan di Sekolah.
Kondisi eksternal organisasi yang sangat cepat berubah merupakan sebuah tantangan utama
dari organisasi untuk dapat hidup terus. Sebagaimana makhluk hidup, organisasi juga harus pandai
menyesuaikan diri dengan lingkungannya jika ingin tetap hidup dalam usia yang lebih panjang.
Ketidakmampuan organisasi menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan dapat menyebabkan
organisasi tersebut mengalami masalah serius bahkan dapat berakhir dengan kematian (
kebangkrutan ).
Dalam kasus kondisi pendidikan di Indonesia, termasuk yang berkaitan dengan Sekolah,
perubahan tersebut dapat dilihat pada berbagai hal, mulai dari kebijakan penyelenggaraan dari
pemerintah, sampai dengan perubahan sebagai hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Perubahan sebagai akibat kebijakan pemerintah misalnya, perubahan dari sistem
sentralisasi menjadi sistem desentralisasi sehingga muncul model Manajemen Berbasis Sekolah
(MBM), Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBM). Perubahan pola pengelolaan,
sehingga muncul Komite Sekolah, Dewan Pendidikan, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan, dan
lain-lain. Perubahan yang berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan dan tekhnologi misalnya
perubahan dalam proses pembelajaran, sehingga menghasilkan teori pembelajaran quantum
(quntum teaching/learning), pembelajaran aktif (active learning), pembelajaran kontekstual
(contextual teaching learning). Perubahan dalam manajemen misalnya Manajemen Mutu Terpadu
(Total Quality Management), penggunaan alat analisis Balance Scorecard, dan lain-lain.
Rencana Kerja Sekolah merupakan pijakan dalam melakukan seluruh aktifitas Sekolah dalam
upaya peningkatan kualitas pendidikannya. Oleh karena itu sebelum menyusun Rencana Kerja
Sekolah perlu melakukan analisis strategis terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi arah
kebijakan Sekolah sekalligus sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui potensi yang ada di sekitar
Sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan Sekolah.
Dalam analisis kondisi strategis Sekolah, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Penyusun
Rencana Kerja Sekolah (RKS) adalah: (1) tantangan dunia pendidikan di Indonesia, sehingga
penyusunan RKS merupakan salah satu upaya untuk ikut serta menjawab berbagai tantangan
tersebut; (2) analisis strategis lingkungan Sekolah, yang meliputi analisis lingkungan geografis,
lingkungan demografis, lingkungan sosial ekonomi, lingkungan budaya dan apresiasi masyarakat
terhadap pendidikan, serta regulasi pemerintah daerah.
6
A. Tantangan Dunia Pendidikan
Hingga saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi berbagai tantangan yang berat di bidang
pendidikan. Diantara tantangan itu adalah sebagai berikut:
1. Globalisasi di bidang budaya, etika dan moral sebagai akibat dari kemajuan teknologi di bidang
trasportasi dan informasi. Para siswa/mahasiswa saat ini telah mengenal berbagai sumber pesan
pembelajaran, baik yang bersifat pedagogisterkontrol maupun non pedagogis yang sulit terkontrol,
seperti Film atau CD film porno. Televisi dangan antena parabola, computer dangan internetnya,
dan handphone dengan berbagai kecanggihannya. Sumber- sumber pesan pembelajaran yang sulit
terkontrol akan dapat mempengaruhi perubahan budaya, etika, dan moral para siswa atau
masyarakat. Masyarakat yang semula merasa asing dan bahkan tabu terhadap model-model
pakaian (fashion) porno dan hiburan-hiburan (fun) atau film-film porno dan sadisme yang
ditayangkan di TV, atau tabu dangan bacaan dan gambar porno yang dimuat di barbagai media
massa, kemudian menjadi biasabiasa saja (permissive), bahkan ikut manjadi bagian dari itu. Sebagai
aksesnya adalah munculnya sikap sadisme, kekerasan, pemerkosaan, bunuh-membunuh dan
sebagainya di kalangan masyarakat kita. Bahkan tidak heran jika pada saat ini kita sering
menghadapi model kehidupan yang paling controversial dapat dialami dalam waktu yang sama
serta dapat bertemu dalam pribadi yang sama,yaitu: antara kesalehan dan keseronohan, antara
kelembutan dan kekerasan, antara koruptor dan dermawan, antara koruptor dan keaktifan
beribadah (shalat, haji, atau umrah), serta antara Masjid dan Mall, yang keduamya terus- menerus
berdampingan satu sama lain.
2. Eskalasi konflik, yang di satu sisi merupakan unsur dinamika sosial, tetapi di sisi lain justru
mengancam harmoni bahkan integrasi sosial baik lokal, nasional, regional maupun internasional.
3. Permasalahan makro nasional yang menyangkut krisis multi dimensional baik di bidang ekonomi,
politik, moral, budaya, dan sebagainya.
4. Diberlakukannya globalisasi dan perdagangan bebas, yang berarti persaingan alumni dalam
pekerjaan semakin ketat.
5. Hasil-hasil survey internasional menunjukkan bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih rendah
jika dibandingkan dangan negara tetangga.
6. Diaparitas kualitas pendidikan antar daerah di Indonesia masih tinggi.
7. Angka pengangguran lulusan Sekolah/Sekolah & Perguruan Tinggi semakin meningkat.
8. Tenaga asing meningkat, sedang tenaga Indonesia yang dikirim ke luar negeri pada umumnya non-
profesional.
9. Orang-orang lebih senang sekolah studi atau menyakolahkan anaknya di luar negeri.
10. Peran sekolah/Sekolah dan perguruan tinggi dalam membentuk masyarakat madani (civil society).
Secara eksternal, tantangan yang dihadapi Sekolah adalah menyangkut persepsi masyarakat
dan pemerintah yang cenderung diskriminatif, sehingga Sekolah kurang mendapatkan perhatian,
termasuk dalam penyediaan anggaran, bahkan ada yang menganggap sebagai lembaga
pendidikan kelas dua setelah sekolah.
2. Lingkungan Demografis
Jumlah penduduk di desa Tuban sebanyak orang, yang terdiri atas kepala keluarga.
Dari sejumlah kepala keluarga tersebut, sekitar 80% beragama Islam, sehingga hal ini
merupakan modal dasar bagi pengembangan Sekolah ini di masa mendatang.
Data tersebut menjadikan kita lebih memiliki perhatian yang khusus dalam menangani
masalah-masalah pendidikan, terutama dalam program pencapaian wajib belajar dua belas
tahun.
3. Lingkungan Sosial Ekonomi
Berdasarkan kehidupan sosial ekonomi mata pencaharian penduduk di wilayah Desa
Tuban terdiri atas Petani, Pedagang, Perangkat Desa, Pegawai Negeri Sipil, Pengusaha,
Wiraswasta, dan TNI/POLRI. Sedangkan di Sekolah ini keadaan sosial ekonomi orang tua
dapat digambarkan sebagai berikut:
8
Pedagang 10,00 1) < 500 rb - SD/MI 0,50
2) 500 rb – 1 jt 3,00 SLTP/MTs 1,00
3) > 1 jt – 2 jt 5,00 SLTA/MA 2,50
4) > 2 jt – 3 jt 2,00 PT 1,00
5) > 3 jt – ke atas
Pengusaha/ 5,00 1) < 500 rb - SD/MI 0,50
Wiraswasta 2) 500 rb – 1 jt 3,00 SLTP/MTs 1,00
3) > 1 jt – 2 jt 5,00 SLTA/MA 2,50
4) > 2 jt – 3 jt 2,00 PT 1,00
5) > 3 jt – ke atas
Berdasarkan kondisi sosial ekonomi sebagaimana terungkap diatas, maka dampak dan
pengaruhnya terhadap pengembangan Sekolah adalah sangat mendukung, karena rata- rata
orang tua siswanya berpendapatan sedang dan tingkat pendidikannya juga tinggi.
Di sisi lain, di sekitar Sekolah terdapat beberapa varian masyarakat dalam hal apresiasi
terhadap pendidikan, yaitu:
a. Kelompok masyarakat yang tidak mempunyai kepedulian terhadap pendidikan.
Kelompok masyarakat ini belum memahami pentingnya pendidikan, dan tidak
mengetahui biaya dan harga pendidikan, sehingga meskipun anak-anak mereka ikut
Sekolah, tetapi mereka tidak mengerti untuk apa berSekolah, apa perlunya, dan
mengapa harus membayar macam-macam pungutan dana. Ketidakpedulian mereka
terhadap pendidikan tersebut juga terlihat pada sikap mereka yang tidak
prihatin.terhadap anak-anak mereka yang drop-out, tidak mau melanjutkan
pendidikannya meskipun cukup memiliki kemampuan dibidang ekonomi. Bahkan
kebutuhan alat-alat belajar anak, seperti pensil, penggaris, ballpoint, buku dan lain-lain,
jarang dicukupi/dipenuhi. Jika ada iuran atau pungutan dana ini dan itu mereka merasa
sangat keberatan meskipun mereka mampu membayarnya.
b. Kelompok masyarakat yang mengetahui pentingnya pendidikan tetapi tidak memahami
tentang biaya dan harga pendidikan. Mereka selalu menginginkan anak- anak mereka
masuk Sekolah dan melanjutkan pendidikannya, tetapi mereka menginginkan
pendidikan yang semurah-murahnya, yang dapat lulus dengan mudah dan murah,
sedangkan masalah kualitas pendidikan anak tidak menjadi perhatian mereka. Mereka
lebih senang memilih Sekolah yang murah meriah meskipun tidak jelas kualitasnya
daripada memasukkan anak-anak mereka ke Sekolah yang mahal dan lebih baik
kualitasnya meskipun mereka mampu membayarnya. Masyarakat semacam ini agaknya
lebih mendahulukan kebutuhan-kebutuhan mereka yang sekunder daripada
mengeluarkan biaya untuk pendidikan anak.
9
c. Kelompok masyarakat yang mengetahui pentingnya pendidikan dan memahammi
tentang biaya dan harga pendidikan. Mereka berusaha memasukkan anak-anak mereka
ke Sekolah yang dinilai berkualitas dan berharap untuk bisa melanjutkan pendidikan
yang lebih tinggi. Mereka bersedia memenuhi kebutuhan pendidikan anak- anak mereka
baik biaya Sekolah maupun alat-alat yang diperlukan untuk mendukung keberhasilan
belajar anak meskipun dengan jalan mengorbankan kebutuhan- kebutuhan lain yang
dinilai kurang penting dan belum mendesak. Sekolah yang menjadi pilihan dari
kelompok masyarakat ini pada umumnya dapat memperoleh dukungan dana yang
cukup lumayan dari masyarakat, guna meningkatkan kesejahteraan para guru dan
memenuhi sarana/ fasilitas penting yang diperlukan oleh Sekolah.
d. Kelompok masyarakat yang memandang pendidikan anak-anak mereka sebagai salah
satu kebutuhan pokok dalam hidupnya. Mereka memperhatikan pendidikan anaknya
sebagaimana perhatian mereka terhadap kebutuhankebutuhan pokok lainnya seperti
sandang, pangan dan papan. Bahkan pengeluaran biaya pendidikan memperoleh
perhatian yang lebih besardibandingkan dengankebutuhan pokok lainnya. Kelompok
masyarakat semacam ini biasanya bersikap selektif dan berusaha memasukkan anak-
anak mereka ke Sekolah yang unggul meskipun harus mengeluarkan biaya yang mahal,
karena mereka merasa bahagia apabila anak-anak mereka dapat memperoleh layanan
pendidikan yang excellent (unggul). Sekolah yang menjadi pilihan kelompok masyarakat
semacam ini pada umumnya tidak merasa kesulitan untuk memperoleh biaya guna
meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan melengkapi berbagai sarana/ prasarana
pendidikannya.
Dilihat dari keempat varian kelompok masyarakat tersebut diatas, Sekolah Dasar
Islam Tuban 34,87 % dimasuki oleh kelompok masyarakat 1, sedangkan kelompok masyarakat
yang ke 2 sebanyak 52,63 %, kelompok masyarakat ke 3 sebanyak 9,87 %, dan kelompok
masyarakat yang ke 4 sebanyak 2,63 %. Dengan demikian Sekolah Dasar Islam Tuban lingkungan
budaya dan apresiasi masyarakat terhadap pendidikannya sangat mendukung.
No Komponen Kesimpulan
Untuk memperoleh informasi yang akurat dan representative tentang pandangan dan
harapan stakeholders perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: (1) apa metode yang
digunakan untuk menggali pandangan dan harapan mereka; (2) berapa jumlah mereka yang
dimintai pendapatnya, (3) Kapan Hal itu dilakukan; (4) apa pandangan mereka terhadap
Sekolah dalam keadaannya saat ini; (5) apa harapan dan saran- saran mereka tentang
pengembangan Sekolah dimasa mendatang. Pandangan dan harapan stakeholders tersebut
menyangkut berbagai komponen standar nasional pendidikanm, yang terdiri atas: (1) Standar
isi; (2) standar proses; (3) standar kompetensi lulusan; (4) standar pendidik dan tenaga
kependidikan; (5) standar sarana dan prasarana; (6) standar pengelolaan; (7) standar
pembiayaan; (8) standar penilaian pendidikan.
Pandangan
No Komponen siswa Harapan dan Saran
Selama ini
Perlu Peningkatan Lagi
1 Standar Isi Cukup
Perlu Peningkatan Lagi
2 Standar Kompetensi Lulusan Belum
Perlu Lagi Peningkatan
3 Standar Proses Cukup
Standar Pendidik dan Tenaga Perlu Lagi Peningkatan
4 Cukup
Kependidikan
5 Standar Sarana dan Prasarana Kurang Perlu Lagi Peningkatan
12
Perlu Peningkatan Lagi
5 Standar Sarana dan Prasarana Baik
Perlu Peningkatan Lagi
6 Standar Pengelolaan Baik
Perlu Peningkatan Lagi
7 Standar Pembiayaan Baik
Perlu Peningkatan Lagi
8 Standar Penilaian Pendidikan Baik
Kesimpulan: Sudah Baik
c. Pandangan dan Harapan Pegawai Sekolah:
Pandangan Pegawai
No Komponen Sekolah Harapan dan Saran
Selama ini
Standar Isi Baik Perlu Peningkatan
1
Lagi
Standar Kompetensi Lulusan Baik Perlu Peningkatan
2
Lagi
Standar Proses Baik Perlu Peningkatan
3
Lagi
Standar Pendidik dan Tenaga Cukup Perlu Peningkatan
4
Kependidikan Lagi
Standar Sarana dan Prasarana Kurang Perlu Peningkatan
5
Lagi
Standar Pengelolaan Baik Perlu Peningkatan
6
Lagi
Standar Pembiayaan Cukup Perlu Peningkatan
7
Lagi
Standar Penilaian Pendidikan Baik Perlu Peningkatan
8
Lagi
Kesimpulan: Representatif
13
Perlu Peningkatan Lagi
7 Standar Pembiayaan Baik
Perlu Peningkatan Lagi
8 Standar Penilaian Pendidikan Cukup
Kesimpulan: Cukup Baik
e. Pandangan dan Harapan Orang tua Siswa:
No Pandangan Harapan dan
Kompone Orang Tua Saran
n Siswa
Selama ini
Perlu Peningkatan
1 Standar Isi Cukup
Lagi
Perlu Peningkatan
2 Standar Kompetensi Lulusan Cukup
Lagi
Perlu Peningkatan
3 Standar Proses Cukup
Lagi
Standar Pendidik dan Tenaga Perlu Peningkatan
4 Cukup
Kependidikan Lagi
Perlu Peningkatan
5 Standar Sarana dan Prasarana Baik
Lagi
Perlu Peningkatan
6 Standar Pengelolaan Cukup
Lagi
Perlu Peningkatan
7 Standar Pembiayaan Cukup
Lagi
Perlu Peningkatan
8 Standar Penilaian Pendidikan Cukup
Lagi
Kesimpulan: Cukup Baik
Pandangan
No Komponen Kepala Harapan dan Saran
Sekolah
Selama ini
Perlu Peningkatan Lagi
1 Standar Isi Baik
Perlu Peningkatan Lagi
2 Standar Kompetensi Lulusan Baik
Perlu Peningkatan Lagi
3 Standar Proses Baik
Standar Pendidik dan Tenaga Perlu Peningkatan Lagi
4 Cukup
Kependidikan
Standar Sarana dan Prasarana Perlu Peningkatan Lagi
5 Kurang
14
Perlu Peningkatan Lagi
7 Standar Pembiayaan Cukup
Perlu Peningkatan Lagi
8 Standar Penilaian Pendidikan Cukup
Kesimpulan: Representatif
15
Masih belum mencukupi dan perlu bantuan
Standar Pembiayaan
pemerintah dan masyarakat
16
BAB III VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
Menjadi Sekolah Dasar yang Mencetak Generasi Islam yang Cerdas, Terampil, Kreatif, Mandiri, dan Berakhlak
Mulia
1. Mewujudkan program Pemerintah untuk menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun
2. Memberikan pengetahuan dasar berupa ketrampilan akademik dan umum kepada peserta didik umtuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya
3. Memperkenalkan pengetahuan dasar berupa ketrampilan vokasional/kecakapan vokasional untuk mandiri
menghidupi diri sendiri
4. Membentuk pribadi yang berbudi pekerti
5. Membina dan menghasilkan sumber daya manusia yang bertaqwa, cerdas, dan trampil (mencerdaskan
pikiran dan memberantas kemiskinan)
6. Mendidik manusia dengan nilai – nilai Al Qur’an dan As Sunnah sesuai dengan pemahaman yang shahih dari
generasi terbaik umat Islam
7. Mewujudkan generasi muda Islam yang memiliki keunggulan ilmu dan amal
17
BAB IV PROFIL SEKOLAH DAN TANTANGAN-TANTANGAN YANG DIHADAPI DALAM
PENGEMBANGAN DELAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
A. Profil Sekolah
Profil Sekolah memberi gambaran yang jelas dan rinci tentang kondisi Sekolah saat ini. Profil ini kemudian
dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan Sekolah ke depan. Oleh sebab itu, profil sekolah harus disusun
dengan seksama dan seobjektif mungkin. Profil sekolah merupakan upaya sekolah dalam menunjukkan
kinerjanya secara riil yang menggambarkan perkembangan sekolah saat ini sebagai acuan pengembangan ke
depan, dalam arti apa saja yang telah dilakukan oleh sekolah dalam upaya memenuhi standar nasional
pendidikan, apa saja bagian-bagian sekolah yang mengalami perbaikan/peningkatan, bagian mana yang masih
tetap, dan bagian mana yang mengalami penurunan. Selain itu sekolah juga dapat menjelaskan perkembangan
kondisinya jika dibandingkan dengan sekolah lainnya yang ada di desa/kelurahan, gugus/kecamatan atau
kabupaten/kota di tempat sekolah tersebut berada dalam memenuhi 8 (delapan) standar pendidikan, yang
meliputi: (1) Standar isi; (2) Standar proses; (3) Standar kompetensi lulusan; (4) Standar pendidik dan tenaga
kependidikan; (5) Standar sarana dan prasarana; (6) Standar pengelolaan; (7) Standar pembiayaan; dan (8)
Standar penilaian pendidikan.
Untuk itu, dalam menggambarkan profil sekolah dapat dilakukan dengan mengajukan beberapa
pertanyaan berikut:
18
Ya Tidak
19
9 Muatan lokal yang dikembangkan di Sekolah
a. Mengembangkan program keunggulan daerah/muatan lokal V
b. Mengembangkan program keunggulan Sekolah/Yayasan V
c. Mengembangkan program keunggulan masyarakat/muatan V
global
10 Mata pelajaran muatan lokal, muatan keunggulan sekolah/yayasan,
muatan global yang dikembangkan meliputi;
a. Aqidah Akhlak V
b. Fiqih/Ibadah V
c. Al-Qur’an V
d. Aswaja V
e. Bahasa Arab V
f. Bahasa Inggris V
g. Bahasa Jawa V
V
20
Mata Pelajaran KI & KD Ditingkatkan dari KI & KD Tetap
Standar Kemendikbud
A. Pendidikan Agama
1. Al Qur’an V
2. Aqidah Akhlak V
3. Fiqih V
4. Aswaja V
B. Kewarganegaraan dan Kepribadian
1. Pendidikan Kewarganegaraan V
2. Bahasa Indonesia V
C. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
1. Matematika V
2. IPA V
3. IPS V
4. Bahasa Inggris V
5. Bahasa Arab V
D. Estetika
1. Seni Budaya dan Prakarya V
E. Pendidikan Jasmani
1. PJOK V
F. Muatan Lokal
V
1. Bahasa Jawa V
2. Bahasa Arab V
3. Bahasa Inggris V
G. Pengembangan Diri V
KELOMPOK A
1 PAI - - - - - - -
2 PENDIDIKAN PANCASILA DAN 2 2 2 2 2 2 12
KEWARGANEGARAAN
3 BAHASA INDONESIA 6 6 6 6 6 6 36
4 MATEMATIKA 6 6 6 6 6 6 36
5 IPA - - - 4 4 4 12
6 IPS - - - 4 4 4 12
7 SBDP 2 2 2 2 2 2 12
8 PJOK 2 2 2 2 2 2 12
21
KELOMPOK B
1. Muatan Lokal
9 BAHASA JAWA 2 2 2 2 2 2 12
2. Muatan Persyarikatan
10 BAHASA ARAB 2 2 2 2 2 2 12
11 ASWAJA 2 2 2 2 2 2 12
12 AQIDAH / AKHLAQ 2 2 2 2 2 2 12
13 FIQIH / IBADAH 2 2 2 2 2 2 12
14 AL – QURAN 2 2 2 2 2 2 12
3. Muatan Global
16 BAHASA INGGRIS 2 2 2 2 2 2 12
Jumlah 32 32 32 36 36 36 240
Kegiatan Pembelajaran
Jumlah Jam Penugasan
No Komponen Kurikulum Belajar Jml tatap Mandiri/ tidak
muka Terstruktur terstruktur
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam dan - - -
Budi Pekerti
2. Al-Qur’an Hadits 2 2 V
3. Aqidah Akhlaq 2 2 V
4. Fiqih 2 2 V
5. Aswaja 2 2 V
6. Bahasa Arab 2 2 V
7. Pendidikan kewarganegaraan 2 2 V
8. Bahasa Indonesia 6 6 V
9. Matematika 6 6 V
10. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 V
11. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 V
Kegiatan Pembelajaran
No Komponen Kurikulum Jumlah jam Jml tatap Penugasan
belajar muka Terstruktur Mandiri/ tidak
terstruktur
12. Seni Budaya dan Prakarya 2 2 V
13. PJOK 2 2 V
22
B. Muatan lokal
a. Bahasa Jawa 2 2 V
b. Bahasa Inggris 2 2 V
c. Aswaja 2 2 V
C. Kegiatan pengembangan diri V
JUMLAH 40 40
23
2. RPP setiap mata pelajaran memuat:
a. Tujuan pembelajaran/kompetensi secara tepat V
b. Materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan V
c. Strategi pembelajaran secara bervariatif: V
1) Klasikal V
2) Kelompok V
3) Individual
V
d. Kegiatan/Metode pembelajaran:
V
1) Secara variatif (multi metode)
2) Secara interaktif (interaksi dua arah/multi arah antara guru-
murid, dan murid-murid) V
3) Secara inspiratif V
4) Menantang V
5) Memotivasi anak didik untuk berpartisipasi aktif V
6) Memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, dan kreatifitas. V
7) Memberikan ruang yang cukup bagi kemandirian anak didik
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis. V
e. Sumber belajar/Bahan ajar:
1) Interaktif
24
Setiap guru telah menerapkan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, V
4 Efektif dan Menyenangkan) serta menginternalisasikan life skills dalam
proses pembelajaran
25
2. Rata-rata nilai ujian Sekolah dua tahun terakhir telah mencapai V
target yang diharapkan
Data Pendukung Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, Dan Jumlah Tenaga
Pendidik
Jumlah dan Status Guru
No. Tingkat Pendidikan Jumlah
GTY/PNS GTT/Guru Bantu
L P L P
1. S2 - - - - -
26
2. S1 - - 7 7 14
3. D-4 - - - - -
4. D3/Sarmud - - - - -
5. D2 - - - - -
6. D1 - - - - -
7. ≤ SMA/sederajat - - - - -
Jumlah 7 7 14
4. Kemiringan lahan rata-rata kurang dari 15%, tidak berada di dalam garis aliran V
sungai dan jalur kereta api.
5. Lahan terhindar dari gangguan-gangguan Pencemaran air, Kebisingan, dan V
Pencemaran udara
27
4. Bangunan gedung memenuhi persyaratan kesehatan V
Bangunan gedung menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, V
Volt
9. Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang, dilaksanakan,
V
Untuk menjawab masalah tersebut, ada beberapa pertanyaan kunci yang harus dijawab:
Pertama, Apakah sekolah memiliki pedoman yang mengatur tentang: Pengelolaan Pembelajaran yang meliputi:
Kedua, Apakah Sekolah memiliki rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana
kerja jangka menengah (masa 4 tahun), yang meliputi: (1) kalender pendidikan/akademik yang meliputi jadwal
pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur; (2) jadwal penyusunan kurikulum tingkat
satuan pendidikan untuk tahun ajaran berikutnya; (3) mata pelajaran yang ditawarkan pada semester gasal,
semester genap; (4) penugasan pendidik pada mata pelajaran dan kegiatan lainnya; (5) buku teks pelajaran
yang dipakai pada masing-masing mata pelajaran; (6) jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana pembelajaran; (7) pengadaan, penggunaan, dan persediaan bahan habis pakai; (8)program
peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang meliputi sekurang-kurangnya jenis, durasi, peserta,
dan penyelenggara program; (9) jadwal rapat Dewan Pendidik, rapat konsultasi Sekolah dengan orang tua/wali
30
peserta didik, dan rapat Sekolah dengan komite Sekolah, untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah; (10)
rencana anggaran pendapatan dan belanja Sekolah untuk masa kerja satu tahun; (11) jadwal penyusunan
laporan akuntabilitas dan kinerja satuan pendidikan untuk satu tahun terakhir.
Ketiga, Bagaimana sistem pengawasan yang dilakukan di Sekolah, yang meliputi pemantauan, supervisi,
evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan. Dari ketiga pertanyaan mendasar diatas dapat
diperinci lagi dalam beberapa kategori yakni:
PEDOMAN YANG DIMILIKI SEKOLAH
NO. JENIS BUKU PEDOMAN SUDAH BELUM
MEMILIKI MEMILIKI
1. Pedoman tentang KTSP dan silabus V
7. Peraturan akademik V
31
15. Pedoman Penilaian kinerja dan pengembangan SDM. V
32
2. Pelaksanaan Proses
Pembelajaran:
1) Strategi Pembelajaran V V V
yang Bervariasi
2) Penggunaan Metode V V V
Pembelajaran
3) Penggunaan Bahan Ajar V V V
4)Penggunaan Media
Pembelajaran/ Alat V V V
Peraga
5) Pengalokasian Waktu V V
6) Pengelolaan Kelas V V
7) Penilaian V V
3. Pendataan V V
Pengadministrasian peserta
2. didik V V V V
6. Pendataan V V V V
33
No Sistem/Mekanisme etersediaan Guru KS Komite Diknas Ket
Sistem Sekolah Kab/Kota
Penerimaan SDM
1. (Kepala Sekolah, Guru, V V V V V
dan Pegawai)
2. Penempatan SDM V V V V V
5. Pengembangan V V V V V
kompetensi SDM
6. Peningkatan Kualifikasi V V V V V
SDM
7. Pengadministrasian V V V V V
8. Pendataan V V V V V
1. Pengadaan V V V V V
2. Perawatan pemeliharaan V V V V V
3. Administrasi V V V V V
4. Pendataan V V V V V
a. Pembukuan/ akuntansi V V V V V
b. Pelaporan V V V V V
c. Pendataan V V V V V
2. APBD
34
a. Pembukuan/ akuntansi V V V V V
b. Pelaporan V V V V V
c. Pendataan V V V V V
3. Lainnya ..........................
a. Pembukuan/ akuntansi V V V V V
b. Pelaporan V V V V V
c. Pendataan V V V V V
Tabel data
PENDUKUNG KEORGANISASIAN KOMITE SEKOLAH – PERTEMUAN
2023/2024 2023/2024 2023/2024
No Keorganisasian
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
3. Pertemuan Anggota V V V
1. Adakah pertemuan anggota yang terjadwal ? V V V
c. Tiga kali
d. Empat kali V V V
Tabel data
PENDUKUNG PERAN DAN FUNGSI KOMITE SEKOLAH
2023/2024 2023/2024 2023/2024
No Peran & Fungsi
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. Pemberi Pertimbangan
35
Apakah anggota mengerti perannya sebagai
1. pemberi pertimbangan ? V V V
2) Sarana Prasarana V V V
3) Anggaran V V V
4) Kurikulum V V V
2. Pendukung
5) Tenaga kerja V V V
3 Tujuan dukungan:
1) Pembelajaran V V V
2) Peserta didik V V V
3) Personalia V V V
4) Sarana Prasarana V V V
36
5) Keuangan V V V
6) Hubungan dengan masyarakat V V V
3. Pengontrol
4. Penghubung
Apakah anggota mengerti perannya sebagai
1 mediator antara Sekolah dengan para pemangku V V V
kepentingan?
37
Membantu hubungan dengan dunia usaha dan
7 dunia industry V V V
1. Bantuan Insidental
1) Bantuan pemikiran Ada Ada Ada
2) Bantuan tenaga Ada Ada Ada
3) Bantuan barang Ada Ada Ada
4) Bantuan jasa Ada Ada Ada
5) Bantuan dana Ada Ada Ada
2. Bantuan Terprogram
1) Bantuan pemikiran Ada Ada Ada
2) Bantuan tenaga Ada Ada Ada
3) Bantuan barang Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
4) Bantuan jasa Ada Ada Ada
5) Bantuan dana Ada Ada Ada
(2) Bagaimana kondisi biaya investasi yang meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan
sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap? (3) Bagaimana kondisi biaya operasional, baik yang digunakan
untuk gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau
peralatan pendidikan habis pakai, maupun biaya operasional pendidikan tak langsung yang berupa daya, air,
jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi,
dan lain sebagainya? (4) Bagaimana kondisi biaya personal yang meliputi biaya pendidikan yang harus
dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.; (5)
Bagaimana keterlibatan komite Sekolah dalam mendukung pembiayaan Sekolah?
Bertolak dari pertanyaan-pertanyaan kunci tersebut di atas, maka profil standar pembiayaan Sekolah akan
mengungkap data sebagai berikut:
a. Kondisi anggaran Sekolah termasuk sumber-sumber dana dan jumlahnya tiga tahun terakhir.
b. Kondisi biaya investasi
c. Kondisi biaya operasional
d. Kondisi biaya personal
38
e. Dukungan komite Sekolah terhadap biaya penyelenggaraan pendidikan di Sekolah tiga tahun
terakhir
39
nilai prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai
cerminan kompetensi utuh V
j. Melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru pendidikan agama
dan asil penilaian kepribadian kepada guru pendidikan
kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir
semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan kategori
sangat baik, baik, atau kurang baik.
40
4 Kegiatan Penilaian yang dilakukan Satuan Pendidikan meliputi:
a. Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan V
karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi
satuan Pendidikan melalui rapat dewan pendidik.
b. Mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir V
semester, dan ulangan kenaikan kelas.
c. Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang V
menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik.
d. Menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan
yang menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan V
pendidik.
e. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan
kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan V
kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan
mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.
f. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak V
mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan
mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasil
ujian Sekolah.
g. Menyelenggarakan ujian Sekolah dan menentukan kelulusan V
peserta didik dari ujian Sekolah sesuai dengan POS Ujian Sekolah
bagi satuan pendidikan penyelenggara UASBN.
h. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok
mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali V
peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.
i. Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan
kepada Depag kabupaten/kota.
V
j. Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui
rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk VV
seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian; kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok
mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
c) Lulus ujian Sekolah/Sekolah.
d) Lulus UASBN.
VVV
41
RANGKUMAN PROFIL
SEKOLAH DASAR ISLAM TUBAN
Kategori Profil
1. Standar Isi
a. Dokumen KTSP (dokumen I dan II) Ada
b. Pemahaman guru terhadap KTSP Ada
c. Struktur kurikulum yang dikembangkan di Sekolah Ada
d. Setiap guru memiliki standar kompetensi dan kompetensi dasar mata Ada pelajaran yang
dipegang
e. Jumlah beban belajar siswa untuk kegiatan tatap muka, penugasan Ada terstruktur,
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
f. Jumlah beban mengajar dari masing-masing guru mata pelajaran Ada
g. Mata pelajaran muatan lokal yang dikembangkan di Sekolah Ada
h. Kegiatan pengembangan diri yang dikembangkan di Sekolah Ada
2. Standar Proses
a. Silabus dan RPP yang dikembangkan dan dimiliki masing-masing guru telah Ada
memenuhi standar
b. Pelaksanaan Pembelajaran seperti kegiatan yang tertulis dalam RPP Ada
c. Penerapan PAKEM dalam proses pembelajaran Ada
d. Internalisasikan life skills dalam proses pembelajaran oleh masingmasing guru Ada
e. Macam-macam bahan ajar yang dikembangkan oleh guru Ada
f. Pengembangan media pembelajaran/ alat peraga dalam proses pembelajaran Ada
g. Macam-macam sumber belajar yang digunakan oleh setiap guru dalam proses Ada
pembelajaran
h. Penerapan teknik penilaian yang bervariasi
Ada
i. Pemanfaatan alokasi waktu yang ditetapkan sesuai dengan tingkat keluasan
Ada
serta kedalaman materi dan indikator-indikator yang dicapai
42
a. Rata-rata nilai US/M per mata pelajaran dua tahun terakhir untuk tingkat Ada
KKM dan Kab/Kota.
b. Persentase lulusan tiga tahun terakhir. Ada
c. Persentase lulusan yang melanjutkan tiga tahun terakhir Ada
d. Keterlibatan komite Sekolah dalam mendukung pencapaian standar Ada
kompetensi lulusan.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Jumlah guru dan tenaga kependidikan dan kualifikasi akademiknya tiga tahun Ada
terakhir
b. Kondisi Kepala Sekolah tiga tahun terakhir Ada
c. Kesesuaian antara latar belakang pendidikan dengan mata pelajaran Ada
yang dipegang
d. Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti oleh masing-masing guru dan Ada
tenaga kependidikan
e. Status masing-masing guru (GT/GTT) dan lama pengalaman kerja Ada
f. Jumlah guru dan tenaga kependidikan yang telah meraih prestasi akademik Ada
dan non akademik pada tingkat kecamatan, kota/kabupaten, provinsi,
nasional, dan/atau internasional, dan prestasi akademik yang telah diraih
g. Jumlah guru dan tenaga kependidikan di Sekolah yang telah memiliki karya Ada
pengembangan profesi, jenis karya dan dipublikasikan pada tingkat apa
(tingkat kecamatan, kota/kabupaten, provinsi, nasional, dan/atau
internasional) Tidak ada
h. Keikutsertaan guru dan tenaga kependidikan dalam forum ilmiah, jumlahnya,
peranan mereka dalam forum ilmiah (peserta/pemakalah), dan pada tingkat
apa (tingkat kecamatan, kota/kabupaten, provinsi, nasional, dan/atau
Ada
internasional)
i. Keterlibatan komite Sekolah dalam mendukung pencapaian standar pendidik
dan tenaga kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
a. Kondisi perabot Sekolah tiga tahun terakhir. Ada
b. Kondisi perpustakaan, jumlah buku dan judulnya, perbandingan jumlah buku Ada
dengan peserta didik tiga tahun terakhir.
c. Macam-macam laboratorium yang dimiliki Sekolah dan kondisinya saat ini. Ada
d. Jenis ICT yang dimiliki oleh Sekolah untuk menunjang pembelajaran dan Ada
kondisinya saat ini.
e. Kondisi peralatan pembelajaran tiga tahun terakhir.
Ada
f. Kondisi sarana penunjang administrasi Sekolah tiga tahun terakhir.
Ada
g. Kondisi prasarana Sekolah tiga tahun terakhir.
Ada
h. Kondisi sanitasi Sekolah tiga tahun terakhir.
Ada
i. Keterlibatan Keterlibatan komite Sekolah dalam mendukung pencapaian
Ada
standar sarana dan prasarana.
6. Standar Pengelolaan
43
a. Pedoman yang mengatur tentang: (1) Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan Ada
silabus; (2) Kalender pendidikan/akademik, yang menunjukkan seluruh
kategori aktivitas Sekolah selama satu tahun dan dirinci secara semesteran,
bulanan, dan mingguan; (3) Struktur organisasi Sekolah; (4) Pembagian tugas
di antara pendidik; (5) Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan; (6)
Peraturan akademik; (7) Tata tertib Sekolah, yang meliputi tata tertib
pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik, serta penggunaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana; (8) Kode etik hubungan antara sesama
warga di dalam lingkungan Sekolah dan hubungan antara warga Sekolah
dengan masyarakat; (9) Biaya operasional Sekolah (10) Pedoman penerimaan
siswa baru; (11) Pedoman Pengadministrasian peserta didik; (12) Pedoman
Penentuan kenaikan/kelulusan peserta didik; (13) Pedoman Konseling dan
kesehatan peserta didik; (14)
Pedoman Penerimaan dan penempatan SDM;
(15) Pedoman Penilaian kinerja dan pengembangan SDM; (16) Pedoman
Promosi – Demosi SDM; (17) Pedoman Pengembangan kompetensi SDM;
(18)Pedoman Peningkatan kualifikasi SDM; (19) Pedoman Pengadministrasian
personalia; (20) Pedoman Jenis Anggaran
Biaya operasional Sekolah; (21) Pedoman Pembukuan Pedoman
Pelaporan; (22) Penyebaran informasi timbal balik dari dan ke Sekolah;
(23) Materi informasi dari Sekolah; (24) Metode penyebaran informasi; (25)
Pendataan (Pengelolaan pembelajaran, Pengelolaan Peserta didik,
Pengelolaan personalia, Pengelolaan Sarana dan Prasarana, Pengelolaan
Keuangan, Pengelolaan Hubungan Sekolah
44
dengan masyarakat) (26) Sekolah memberikan ruang terhadap PSM
(Peran serta Masyarakat) dalam pengembangan Sekolah
b. Rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja
jangka menengah (masa 4 tahun), yang meliputi: (1) kalender
pendidikan/akademik yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan, ujian,
kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur; (2) jadwal penyusunan kurikulum Ada
tingkat satuan pendidikan untuk tahun ajaran berikutnya; (3) mata pelajaran
yang ditawarkan pada semester gasal, semester genap; (4) penugasan
pendidik pada mata pelajaran dan kegiatan lainnya; (5) buku teks pelajaran
yang dipakai pada masing-masing mata pelajaran; (6) jadwal penggunaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran; (7) pengadaan,
penggunaan, dan persediaan bahan habis pakai; (8) program peningkatan
mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang meliputi sekurang-kurangnya
jenis, durasi, peserta, dan penyelenggara program; (9) jadwal rapat Dewan
Pendidik, rapat konsultasi Sekolah dengan orang tua/wali peserta didik, dan
rapat Sekolah dengan komite Sekolah, untuk jenjang pendidikan dasar dan
menengah; (10) rencana anggaran pendapatan dan belanja Sekolah untuk
masa kerja satu tahun; (11) jadwal penyusunan laporan akuntabilitas dan
kinerja satuan pendidikan untuk satu tahun terakhir.
c. Sistem pengawasan yang dilakukan di Sekolah, yang meliputi pemantauan, Ada
supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan.
7. Standar Pembiayaan
a. Kondisi anggaran Sekolah termasuk sumber-sumber dana dan jumlahnya tiga Ada
tahun terakhir.
b. Kondisi biaya investasi Ada
c. Kondisi biaya operasional Ada
d. Kondisi biaya personal Ada
e. Dukungan komite Sekolah terhadap biaya penyelenggaraan pendidikan di Ada
Sekolah tiga tahun terakhir
45
Kurikulum Sekolah Dasar Islam Tuban telah terlaksana dengan baik seiring dengan perkembangan
globalisasi yang makin meningkat dan diarahkan pada kurikulum dan penilaian bertaraf nasional
merupakan rencana jangka panjang. Hal ini kemudian diimplementasikan dalam beberapa tahun ke
depan yakni tahun 2021/2022. Sekolah Dasar Islam Tuban, telah memiliki dokumen KTSP 100%. Tahun
2023/2024 Sekolah Dasar Islam Tuban, Kec. Tuban telah memiliki dokumen KTSP 100% lengkap dan
siap diimplementasikan. Tahun 2023/2024 meningkatkan pula SKL yang memiliki keunggulan sekolah.
Berdasarkan uraian tersebut diatas rencana strategis pencapaian standar isi Sekolah Dasar Islam
Tuban, dapat digambarkan sebagaimana dalam tabel berikut.
Komponen/
Sasaran 2023/2024 2023/2024 2023/2024 2023/2024
Komponen/ Sasaran
2023/2024 2023/2024 2023/2024 2023/2024
46
B. RENCANA STRATEGIS PENGEMBANGAN STANDAR PROSES
Dalam standar proses tahun 2017/2018, 100% Guru telah mampu melakukan pembelajaran
berkuwalitas, mengubah atmosfir belajar, gemar baca tulis, observasi, PAKEM dan CTL serta
mampu meningkatkan hasil belajar. Pada tahun 2017/2018 100% guru telah mampu melakukan
pembelajaran berkualitas, mengubah atmosfir belajar, gemar baca tulis, observasi, melakukan
PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) dan CTL serta guru
mampu mengembangkan materi ajar dan memanfaatkan setiap media pembelajaran yang
tersedia.
Berdasarkan uraian diatas rencana strategis pencapaian standar program Sekolah Dasar
Muhammadiyah 1 Paron, Kec. Paron Tubandapat di gambarkan sebagai mana dalam tabel berikut.
Komponen/
2023/2024 2023/2024 2023/2024 2023/2024
Sasaran
Standar Proses Guru Guru telah mampu Guru telah mampu Mengubah Guru mampu
telah mampu mengubah atmosfir melakukan atmosfir Mengembangkan
melakukan belajar, gemar baca pembelajaran belajar, gemar materi ajar dan
pembelajaran tulis, observasi, berkuwalitas baca memanfatkan
berkualitas PAIKEM dan CTL sebesar 100% tulis, setiap media
serta mampu observasi pembelajaran
meningkatkan melakukan PAIKEM yang tersedia
hasil belajar 100 dan sebesar 100%
% CTL sebesar
100%
Dalam jangka waktu 4 tahun ke depan diharapkan Sekolah telah memenuhi standar sarana
prasarana, hal ini dilakukan karena Sekolah Dasar Islam Tuban pada tahun 2023/2024 akan
menjadikan Sekolah yang memiliki karakteristik keunggulan Sekolah 100%.
47
E. RENCANA STRATEGIS PENGEMBANGAN STANDAR PEMBIAYAAN
Dengan semakin tingginya tuntutan pelanggan Sekolah terhadap lulusannya, maka Sekolah
telah merencanakan berbagai kegiatan untuk melaksanakan kegiatan tersebut diperlukan
pembiayaan yang tidak sedikit. Oleh sebab itu tahun 2023/2024 target pemasukan pembiayaan
baik dari pemerintah, Yayasan Sekolah maupun sumbangan wali murid mencapai Rp. 103.000.000.
48
BAB VI
RENCANA PROGRAM KERJA SEKOLAH
49
2. Program Kerja Sekolah untuk Pengembangan Standar Proses
INDIKATOR
NO PROGRAM SASARAN BIAYA
KEBERHASILAN
Penyusunan Tersusun nya Perangkat
1. perangkat perangka pembelajaran sudah Rp. 8.000.000
pembelajaran t tersusun
Pembelajaran
Tersusunnya
laporan hasil
Proses
Belajar Sudah tersusunnya buku
Mengajar yang laporan hasil proses
3 Pelaporan hasil
berupa nilai belajar mengajar dan
Proses Belajar Rp. 6.000.000
ulangan harian, ijazah untuk kelas VI
Mengajar
ulangan tengah
semester,
penugasan dan
ulangan
semester dan
ujian akhir
untuk kelas VI
50
Uji coba metode Terujinya Metode yang dipilih
4. pengembangan SKL metode berhasil diujicobakan Rp. 4.000.000
pengembanga n
SKL
Jumlah Total Rp. 15.000.000
51
Pengadaan form
pelaporan hasil KBM Guru dan siswa Tersedianya format
(buku / blanko perangkat Rp. 1.000.000
8 laporan hasil ulangan) hasil ulangan
tahun 2023/2024 (raport)
Pengadaan form
pelaporan hasil KBM Guru dan siswa Tersedianya format
(buku / blanko perangkat Rp. 1.000.000
laporan hasil hasil ulangan
ulangan) tahun (raport)
9
2023/2024
Pengadaan form
pelaporan hasil KBM Guru dan siswa Tersedianya format
(buku / blanko perangkat Rp. 1.000.000
laporan hasil ulangan) hasil ulangan
tahun 2023/2024 (raport)
Pengadaan form
pelaporan hasil KBM Guru dan siswa Tersedianya format
(buku / blanko perangkat Rp. 1.000.000
laporan hasil ulangan) hasil ulangan
tahun 2023/2024 (raport)
Penyediaan sarana
prasarana dalam Guru dan siswa Tersedianya
kegiatan Pelatihan sarana prasarana Rp. 1.000.000
Guru kegiatan
Mata MGMP
Pelajaran
2023/2024
Penyediaan sarana
prasarana dalam Guru dan siswa Tersedianya
10 kegiatan Pelatihan sarana prasarana 1.000.000
Guru kegiatan
Mata MGMP
Pelajaran
2023/2024
Penyediaan sarana
prasarana dalam Guru dan siswa Tersedianya
kegiatan Pelatihan sarana prasarana Rp. 2.000.000
Guru Mata Pelajaran kegiatan
2023/2024 MGMP
52
Penyediaan sarana
prasarana dalam Guru dan siswa Tersedianya
kegiatan Pelatihan sarana prasarana Rp. 2.000.000
Guru kegiatan
Mata MGMP
Pelajaran
2023/2024
Pengadaan format / Tersedianya format /
blanko dokumen dan blanko dokumen dan
penggandaan Guru penggandaan Rp. 1.000.000
perangkat perangkat
pembelajaran pembelajaran
2023/2024 2013/2014
11 Pengadaan format / Tersedianya format /
blanko dokumen dan
blanko dokumen dan
penggandaan Guru Rp. 1.000.000
penggandaan
perangkat
perangkat
pembelaja ran
pembelajaran
2023/2024 2014/2015
Perawatan dan
pengecatan gedung Gedung Terwujudnya gedung Rp. 3.000.000
2023/2024 yang representative
53
13 Pengadaan ruang Ruang Kelas Terwujudnya ruang Rp. 125.000.000
Kelas baru kelas VI
2023/2024
Pengadaan ruang Ruang Koperasi Terwujudnya ruang Rp. 125.000.000
Kelas baru Koperasi
2023/2024
Pengadaan ruang Ruang UKS Terwujudnya ruang Rp. 100.000.000
Kelas baru UKS
2023/2024
Pengadaan Kantor Guru Ruang Guru/TU Terwujudnya ruang Rp. 125.000.000
dan TU 2023/2024 GURU
Terwujudnya
Renovasi meja kursi Siswa meja/kursi yang Rp. 4.000.000
siswa tahun 2023/2024 Representative
Pendistribusian secara
Mengasah pendidik Tenaga pendidik dan
4 merata jumlah jam Rp. 4.000.000
pada mata pelajaran kependidikan
pelajaran
54
Pengadaan buku teks Terdistribusikan buku
5 (BOS) Siswa Pendamping ke siswa Rp. 15.000.000
Rp. 26.000.000
JUMLAH TOTAL
Personal
Transport Tersedianya dana Terpenuhinya transport
3 siswa tidak mampu bantuan siswa tidak siswa dan keringan LKS bagi Rp. 2.000.000
Keringanan mampu siswa tidak mampu
LKS pada siswa
tidak
mampu
Jumlah Total Rp. 202.000.000
1 Teknik penelitian hasil belajar Standart Memiliki SKM atau Rp. 3.000.000
mata pelajaran penilaian berdasar mata pelajaran
SKM
2 Penilaian pendidikan dan Raport siswa Tercaipanya SKM dan Rp. 4.000.000
satuan pendidikan persemester sebagai laporan ke
orang tua/wali murid
55
3 KKM (Kriteria Guru permata Standart hasil Rp. 2.000.000
Ketuntatasan Minimal) pelajaran pembelajran
PENANG-
INDIKATOR
GUNG
NO PROGRAM SASARAN KEBERHASILAN KEGIATAN BIAYA
JAWAB
Pelatihan guru
dalam menyusun
Tersusunn silabus dan RPP
Penyusunan ya kurikulum KTSP sudah Pelatihan kepala
1 KTSP pada Sekolah tersusun pada dan wakamad Kepala Rp. 3.000.000
KTSP dalam menyusun
tahun tahun Sekolah
dokumen KTSP
2023/2024 pada tahun 2023/2024
2023/2024 Penyusunan KTSP
(dokumen I dan
II)
Sosialisasi
penerapan
KTSP pada
Terimplem KTSP sudah
Penerapan semua civitas
entasinya diterapkan
KTSP Sekolah Kepala
2 KTSP secara Rp. 4.000.000
pada tahun Pelatihan Sekolah
pada tahun menyeluruh
2023/2024 strategi
2023/2024 pada tahun pembelajaran
2023/2024 Pelatihan
monitoring
dan evaluasi
implementasi
KTSP
Rp. 7.000.000
JUMLAH TOTAL
56
2. Rencana Program Kerja Sekolah Standar Proses
PENANG-
INDIKATOR
GUNG
NO PROGRAM SASARAN KEBERHASILAN KEGIATAN BIAYA
JAWAB
Sosialisasi
Perangkat penyusunan perangkat
Penyusunan Tersusunnya pembelajaran pembelajaran Kepala
1 Rp. 2.000.000
perangkat perangkat sudah Penyusunan perangkat Sekolah
pembelajaran pembelajaran tersusun pembelajaran
Pemberlakuan
jam dan hari mengajar
Penyusunan jadwal
pembelajaran per
semester Sosialisasi
Penyusunan Tersusunnya Sudah jadwal pembelajaran
2 perangkat perangkat tersusun Waka Rp. 2.000.000
Pemetaan kelas
pembelajaran pembelajaran perangkat didasarka n prestasi
Kurikulu
pembelajaran m
Peningkat an
software penilaian
Pengaktifan
UH minimum tiap KD
Pengaktifan Keaktifan Proses Mengadakan
komputerisa komputerisa penilaian UTS dan
3 si penilaian si penilaian Waka Rp 1.500.000
komputerisa melaporkann ya
KTSP KTSP Kurikulu
si terlaksana Melaksanakan
m
ulangan semester
dan melaporkannya
Monitoring UH,
Pelaporan Tersusunnya UTS,
Pelaporan Wali
4 berupa buku UAS Rp. 2.000.000
hasil Kelas
hasil UH, pelaporan Memasukkan
KBM hasil UH, dan
UTS, UAS hasil KBM
UTS, UAS ke Guru
program komputer Mapel
57
Sosialisasi
Sosialisasi Civitas SKL
1 Standar SKL Sekolah keseluruh siswa Kepala Rp. 1.000.000
Kompetensi diketahui mengetahu dan guru Sekola h
Kelulusan semua civitas i SKL Diskusi
penerapan SKL ke
siswa
Menetapkan
Pemilihan Terpilihnya Metode sudah metode
metode metode dipilih untuk pembimbinga n Rp 1,000.000
2 Waka
pengembang pengembanga mengembang siswa
Kurikul
an SKL n SKL kan SKL Pembimbinga n
um
siswa mata
pelajaran
Penerapan Menerapka
3 metode n Metode sudah Penerapan materi Waka Rp. 1.000.000
pengembang meto diterapkan tambahan Kurikul
an SKL de um
yang
terpilih
Uji coba Keberhasila Uji coba
metode Menguji – minimum 3 kali
n SKL yang Waka Rp. 1.000.000
4 pengembang cobakan SKL telah Penambahan
Kurikul
an SKL kepada siswa dikembangka SKL yang kurang
Pelaporan um
n
JUMLAH TOTAL Rp. 4.000.000
58
Penyusunan
program KKG
Pembuatan
perangkat
Kreatifitas pembelajaran
Pengaktifan Aktifnya guru guru dalam
Penyusunan Rp 2.500.000
2 mengikuti proses Kepala
KKG metode dan
kegiatan belajar Sekolah
KKG strategi
mengajar KBM
Penyusunan
kisi- kisi penilaian
berikut alat
penilaian.
Rp. 1.500.000
59
Pengadaan Tersedianya
software program jadwal pelajaran Sosialisasi
Guru dan
6 Penyusunan dan pembagian jadwal Waka
jadwal pelajaran siswa tugas mengajar pelajaran Kurikul um
2023/2024 – dengan cepat
2023/2024
Rp.2.000.000
a.Pengadaa n Operato
Laptop r Tersedianya
tahun sekolah laptop untuk
2021/2022 operator agar Pembelian Rp. 6.000.000
7 – memudahka Bendaha
laptop
2023/2024 n ra sekolah
b.Pengadaan dalam update
hardware
scanner tahun data di dapodik
pelajaran dan sejenisnya Rp. 3.000.000
2021/2022–
2023/2024
60
Pengadaan form Sosialisai form
pelaporan hasil Tersedianya dan pelaporan
Guru dan hasil KBM (buku Waka
KBM (buku format / blanko
laporan hasil siswa Laporan
perangkat hasil Kurikul um
ulangan) tahun ulangan (raport) Hasil
2023/2024 Ulangan)
Rp. 1.000.000
Pengadaan Sosialisai form
form pelaporan Tersedianya dan pelaporan
Guru dan hasil KBM (buku Waka
hasil KBM (buku format / blanko
laporan siswa Laporan
perangkat hasil Kurikul um
hasil Hasil
ulangan (raport)
ulangan) tahun Ulangan)
2023/2024
Rp. 1.000.000
Penyediaan Pengadaan
sarana prasarana Tersedianya blanko
Guru dan
dalam kegiatan sarana prasarana perangkat Hasil Waka
Pelatihan Guru siswa Ulangan
kegiatan KKG Kurikul um
Mata Pelajaran / Raport
2023/2024
Rp. 2.500.000
Penyediaan Pengadaan
sarana prasarana Tersedianya blanko
Guru dan
dalam kegiatan sarana prasarana perangkat Hasil Waka
Pelatihan Guru siswa Ulangan
kegiatan KKG Kurikul um
10 Mata / Raport
Pelajaran
2023/2024
Rp. 2.500.000
Penyediaan Pengadaan
sarana prasarana Tersedianya blanko
Guru dan
dalam kegiatan sarana prasarana perangkat Hasil Waka
Pelatihan Guru siswa Ulangan
kegiatan KKG Kurikul um
Mata Pelajaran / Raport
2023/2024
Rp. .1.000.000
Penyediaan Pengadaan
sarana Tersedianya blanko
prasarana Guru dan
sarana prasarana perangkat Hasil Waka
dalam kegiatan siswa Ulangan
kegiatan KKG Kurikul um
Pelatihan / Raport
Guru Mata
Pelajaran
2023/2024
Rp. 1.000.000
61
Pengadaan Tersedianya Pengadaan
format / format / blanko blanko
blanko dokumen dan dokumen dan
penggandaan Waka
dokumen dan Guru penggandaan Kurikul um
penggandaan perangkat perangkat
perangkat pembelajaran pembelajara
n Rp. 1.000.000
pembelajaran 2023/2024
2023/2024
62
Pengadaan Tersedianya Pengadaan
format / format / blanko blanko
blanko dokumen dan dokumen dan
penggandaan Waka
dokumen dan Guru penggandaan Kurikul um
penggandaan perangkat perangkat
pembelajara
perangkat pembelajaran Rp. 1.000.000
n
pembelajaran 2023/2024
2023/2024
gedung pengecatan
2023/2024 gedung
Perawatan dan Realisasi
Kaur
pengecatan Terwujudny perawatan dan
sarpras
gedung Gedung a gedung pengecatan
dan Rp. 3.000.000
2023/2024 yang gedung
Bendahar
representativ
a Sekolah
e
Pengadaan Terwujudnya Realisasi Kaur
meja kursi Siswa meja/kursi yang Pengadaan sarpras
siswa tahun representative meja kursi dan
2023/2024 siswa Bendahar a
Sekolah
14
Rp. 7.000.000
Pengadaan Terwujudnya Realisasi Kaur
meja kursi Siswa meja/kursi yang Pengadaan sarpras
siswa tahun representative meja kursi dan
2023/2024 siswa Bendahar
a Sekolah
Rp. 9.000.000
63
Pengadaan Terwujudnya Realisasi Kaur
meja kursi Siswa meja/kursi yang Pengadaan sarpras
siswa tahun representative meja kursi dan
2023/2024 siswa Bendahar
a Sekolah
Rp. 12.000.000
Pengadaan meja Terwujudnya Realisasi Kaur
kursi siswa tahun Siswa meja/kursi yang Pengadaan sarpras
2023/2024 representative meja kursi dan
siswa Bendahar
a Sekolah
Rp. 12.000.000
15 Pengadaan Terwujudnya Realisasi Kaur
Internet Guru dan internet sekolah jaringan sarpras dan
siswa internet Bendaha
ra
Sekolah
Rp. 4.500.000
64
Jadwal Sosialisasi dan
2 penyusunan Terlaksananya realisasi jadwal Waka Rp. 1.000.000
Tenaga
KTSP kurikulum penyusunan Kurikulum
pendidik dan
KTSP
kependidika
n
Pembagian Sosialisasi dan
mata Tenaga Banyak jam realisasi Waka
3 pembagian Rp. 1.000.000
pelajaran per pendidik dan pelajaran yang Kurikulum
semester kependidika tersedia mata
n pelajaran per
semester
Pendistribusian Sosialisasi dan
Tenaga secara merata realisasi Kepala
4 pendidik dan mengasah Rp. 1.000.000
Mengasa jumlah jam Sekolah
h pendidik kependidika pelajaran pendidik pada
pada mata n mata pelajaran
pelajaran
Waka
Pengadaan Pendistribusian Sosialisasi dan Kurikulum
5 Siswa
buku teks buku teks pembagian buku dan Rp. 8.000.000
(BOS) teks Bendahara
sekolah
Mendata
bahan / Terpenuhinya
sarana yang Seluruh sapras data, bahan / Mendata bahan Kaur
6 Rp. 1.000.000
akan sarana yang / sarana Sarpras
digunakan akan digunakan
dan masa
pakai
Membua Tenaga Terpenuhinya Menyusun Kaur
7 t laporan pendidik dan laporan laporan Sarpras Rp. 1.200.000
akuntabilita s kependidikan akuntabilitas
JUMLAH Rp. 14.200.000
Rp. 15.000.000
65
Operasional
a.Tinta spidol di Tersedianya Tercukupi nya Pengadaan
kelas, tinta ATK kebutuhan kebutuhan
printer, kertas ATK ATK Rp.5.500.000
dst Tersedianya
b.Belanja kesejahteraa n Terpenuhiny a Pembayara
Pegawai guru / karyawan kebutuhan n gaji
(Gaji/HR) guru dan pendidik
Tersedianya daya karyawan dan tenaga Rp.50.000.000
dan jasa kependidik
2
c.Daya dan an
jasa Benda
o Terpenuhiny a Pembelian
hara
Tersediany daya dan pulsa token sekolah Rp. 1.500.000
kewajiban listrik dan
a
langganan air PDAM
d.Pemeliharaan danapemeliharaan daya dan
jasa
Tercukupin ya
biaya Rp.4.000.000
pemeliharaa n
Tersedianya Terpenuhinya
Benda
3 Personal dana bantuan transport siswa Rp. 1.500.000
hara
dan keringan
sekolah
Transport siswa tidak LKS bagi siswa Rp. 2.000.000
siswa tidak mampu tidak
mampu mampu
Keringana
n LKS pada
siswa tidak
mampu
Rp.79.500.000
JUMLAH TOTAL
66
Tercapainya Sosialisasi dan
Penilaian SKM dan realisasi
2 pendidik dan Raport siswa sebagai penilaian oleh Kepala Rp. 2.500.000
satuan per semester laporan ke pendidik dan sekola h
orang tua
pendidikan satuan
/ wali
pendidika n
murid
KKM ( Guru per Standar hasil Sosialisasi dan
3 Kriteria mata pembelajaran realisasi KKM Rp. 1.000.000
Ketuntasan pelajaran Waka
Minimal ) Kurikulu m
Tersusunnya Sosialisasi dan
Membua kriteria terlaksananya
4 t kriteria Siswa kenaikan kelas pembuatan Waka Rp. 1.000.000
kenaikan dan kelulusan kriteria Kurikulu m
kelas dan Siswa kenaikan kelas
kelulusa dan kelulusan
n
67
BAB VII RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH SD ISLAM
TUBANTAHUN ANGGARAN 2023/2024
68
Tuban, Juli 2021
Komite Sekolah Kepala Sekolah
Bendahara
MUJABUL MAROM
AMIN SUGIYANTO, S.Pd.
NURUL HIDAYAH, S.Pd I
70
BAB VIII MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dilakukan untuk tujuan supervisi, yaitu untuk mengetahui apakah program
Sekolah berjalan sebagaimana yang direncanakan, apa hambatan yang terjadi dan bagaimana
cara mengatasi masalah tersebut. Dengan kata lain monitoring menekankan pada pemantauan
proses pelaksanaan program dan sedapat mungkin tim/petugas memberikan saran untuk
mengatasi masalah yang terjadi. Hasil monitoring digunakan sebagai umpan untuk
menyempurnakan pelaksanaan program-program di Sekolah.
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program Sekolah mencapai sasaran yang
diharapkan. Evaluasi menekankan pada aspek hasil (output). Konsekwensinya, evaluasi baru
dapat dilakukan jika program Sekolah sudah berjalan dalam satu periode, sesuai dengan
tahapan sasaran yang dirancang. Misalnya untuk satu tahun pelajaran. Dapat juga untuk satu
catur wulan atau satu semester, jika memang programnya dirancang dengan tahapan
caturwulan/semester.
72
D. SUMBER DATA
Sumber data MONEV adalah (1) Dokumen, (2) Persepsi orang, dan (3) Hasil pengamatan.
Sumber data MONEV ini harus disesuaikan dengan data yang diperlukan.
1. Dokumen mencakup antara lain dokumen program sekolah pada 8 standar tersebut,
data sosial ekonomi orang tua siswa, jumlah siswa dan guru serta fasilitas yang dimiliki
sekolah maupun yang ada di lingkungan, dan sebagainya.
2. Orang (responden) akan memberikan data tentang persepsi mereka terhadap
pelaksanaan program Sekolah pada 8 standar tersebut, kerja sama antara warga
Sekolah maupun Sekolah dengan lingkungan, kemandirian Sekolah dalam menyusun
kebijakan, akuntabilitas Sekolah, serta sustainibilitas (keberlanjutan) program-program
Sekolah.
3. Hasil pengamatan akan memberikan data antara lain berupa keterlibatan warga
Sekolah dalam kegiatan-kegiatan di sekolah untuk mewujudkan programprogram
sekolah pada standar tersebut. Seperti KBM di sekolah, latihan olahraga atau kesenian,
kondisi fasilitas yang dimiliki sekolah, dan antusiasme warga sekolah dalam suatu
kegiatan-kegiatan tertentu.
73
BAB IX PENUTUP
Rencana Kerja Sekolah ini disusun dengan harapan agar sekolah dapat menentukan program-
program prioritas yang dapat dilaksanakan dengan memperhatikan potensi dan kebutuhan sekolah.
Kerjasama antara pihak Kepala Sekolah, Guru , Tata Usaha dan Komite Sekolah juga
Yayasan/Persyarikatan serta semua pihak utamanya praktisi pendidikan sangat diperlukan, agar
Rencana Kerja Sekolah ini dapat berjalan dan berhasil demi peningkatan dan pengembangan sekolah
sesuai yang diharapkan.
Penyusunan RKS ini masih jauh dari sempurna, untuk itu berbagai masukan yang membangun
dari semua pihak sangat dinantikan demi kesempurnaannya.
74