Anda di halaman 1dari 74

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam sejarahnya, Sekolah Dasar islam berawal dari Sekolah Rakyat (SR) pada masa
Sekaligus ikut mensukseskan wajib belajar 9 tahun di Indonesia. Hanya saja, semangat
dalam menempuh Pendidikan pada umumnya belum banyak dibarengi dengan profesionalitas
dalam manajemen Sekolah, serta belum banyak didukung oleh sumber daya manusia, sumber
dana maupun sarana prasarana yang memadai, sehingga sebagian besar proses dan hasil
pendidikannya masih perlu ditingkatkan dari sisi kualitasnya.

Bahkan akhir-akhir ini harus berhadapan dengan tuntutan baru terutama menyangkut
pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, yang diikuti dengan beberapa Permendiknas sebagai penjabaran dari PP tersebut.
Standar Nasional Pendidikan adalah criteria minimal tentang system pendidikan di seluruh
wilayah hukum NKRI, yang terdiri dari 8 standar, yaitu : standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik & tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dengan demikian,
setiap Sekolah dituntut untuk memenuhi standar tersebut untuk selanjutnya berusaha
meningkatkan kualitasnya ke standar yang lebih tinggi.

Pengelolaan pendidikan, termasuk Sekolah, saat ini mengalami perubahan yang mendasar
terutama dari aspek paradigma yang dikembangkannya, yaitu menerapkan konsep manajemen
yang bersifat bottom up dengan fokus utama pada usaha peningkatan mutu melalui otonomi,
akuntabilitas, akreditasi dan evaluasi. Paradigma baru ini pada dasarnya dipergunakan untuk
menggugah motivasi, melancarkan sistem berdasarkan mentransparansi dan akuntabilitas publik.

Para ahli sepakat bahwa rencana kerja Sekolah sangat penting sebagai “kompas“dan
pemandu semua pihak, kearah mana Sekolah akan dikembangkan. Fenomena munculnya
rencana kegiatan tahunan yang bernuansa “penggunaan“ dana yang dimiliki, diduga disebabkan
oleh kekurang pahaman Sekolah terhadap cara penyusunan rencana kerja Sekolah. Akibatnya,
ketika Sekolah harus membuat rencana kegiatan tahunan, yang terjadi adalah bagaimana
memanfaatkan anggaran yang tersedia sebaik mungkin.

Tidak adanya rencana kerja Sekolah yang komprehensif juga menyebabkan rencana
kegiatan tahunan Sekolah tidak berkesinambungan dari tahun ke tahun. Setiap saat arah
pengembangan Sekolah dapat bergeser atau berubah diwarnai oleh isu yang hangat pada saat
itu. Tidak adanya rencana kerja Sekolah juga menyebabkan Sekolah mudah dipengaruhi oleh isu
hangat, karena tidak memiliki “ kompas “ kemana Sekolah harus dikembangkan.

Dengan dasar pemikiran tersebut maka dipandang perlu untuk menyusun Rencana Kerja
Sekolah, untuk mempermudah dan memperlancar dalam tahap-tahap pengembangan dan
peningkatan mutu Sekolah.

B. Landasan 1. Landasan Manajemen Pendidikan Sekolah Dasar Islam


Sekolah merupakan salah satu institusi pendidkan Islam yang diselenggarakan dan didirikan
dengan hasrat dan niat untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai Islam dalam segala
aktivitas pendidikannya. Mengelola Sekolah berarti mengelola pendidkan Islam, yang menjadikan
ajaran dan nilai-nilai Islam sebagai acuan utama dalam manajemen Sekolah. Beberapa ajaran dan
1
nilai-nilai Islam yang perlu diperhatikan dalam penyusunan dan pengembangan Renca Kerja
Sekolah ( RKS ) adalah :

Pertama, Islam adalah agama amal atau kerja ( praxis ). Inti ajarannya adalah bahwa
hamba mendekati dan memperoleh ridla Allah melalui kerja atau amal shaleh dan dengan
memurnikan sikap penyembahan hanya kepada Nya ( Q.S. Al – Kahfi :

110 ). Hal ini mengandung makna bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan “ orientasi
kerja “ ( achievement orientation ), sebagaimana juga dinyatakan dalam ungkapan bahwa “
penghargaan dalam jahiliyah berdasarkan keturunan,sedangkan penghargaan dalam Islam
berdasarkan amal “. Tinggi rendahnya derajat taqwa seseorang juga ditentukan oleh prestasi
kerja atau kualitas amal shaleh sebagai aktualisasi dari potensi imannya.

Nilai-nilai tersebut sepatutnya menjadi kekuatan pendorong dan etos kerja dalam
manajemen Sekolah. Etos berasal dari bahasa Yunani “ Ethos “ yang berarti watak atau
karakter, sikap, kebiasaan. Dari kata “ etos “ terambil pula kata “ etika “ dan “ etis “ yang
mengacu pada makna “ akhlaq “ atau bersifat “ akhlaq “, yakni kualitas esensial seseorang
atau suatu kelompok. “ Etos kerja “ berarti karakteristik, sikap atau kebiasaan, kualitas
esensial seseorang atau kelompok dalam bekerja.

Kedua, uraian pada point pertama tersebut menggarisbawahi adanya nilai-nilai esensial
yang perlu ditegakkan atau dijadikan watak, sikap dan kebiasaan seseorang atau kelompok
dalam bekerja ( termasuk dalam manajemen Sekolah ), yaitu : “ bekerja (
memanaj/memimpin Sekolah ) adalah sebagi ibadah yang harus dibarengi dengan niat ikhlas
karena mencari ridla Allah “. Hal ini sejalan dengan pengertian ibadah yang dikemukakan oleh
Ibnu Taimiyah, yaitu : “ Ismun jami’ likulli ma yuhibbuhullahu wa yardlahu min al-aqwal wa
al-a’mal al-dhahirah wa albathinah “, yakni sebutan yang mencakup segala
perkataan/ucapan dan perbuatan/aktivitas, baik yang dhahir maupun yang batin, yang
disukai dan diridlai oleh Allah SWT.

Etos kerja tersebut mempunyai implikasi sebagai berikut :

1) Bahwa seseorang ( manajer/pemimpin Sekolah ) tidak boleh bekerja dengan “ sembrono


“, seenaknya dan acuh tak acuh, sebab hal ini akan berarti merendahkan makna demi
ridla Allah atau merendahkan Tuhan. Dalam AlQur’an surat Al-Kahfi 110 dinyatakan, yang
maksudnya bahwa : “ Barang siapa yang mengharapkan pertemuan dengan Tuhannya (
untuk memperoleh ridlaNya ), maka hendaklahia bekerja dengan baik (bermutu), dan
hendaklah dalam beribadah kepada Tuhannya itu tidak melakukan syirik, yakni
mengalihkan tujuan pekerjaan selain kepada Tuhan (Al-Haqq), yang menjadi sumber nilai
intrinsic pekerjaan manusia “. Setiap orang dinilai dari hasil kerjanya ( Q.S AlNajm : 39 )
sehingga dalam bekerja dituntut untuk : (1) tidak memandang enteng bentuk-bentuk
kerja yang dilakukan;
(2) memberi makna kepada pekerjaannya itu; (3) insaf bahwa bekerja adalah mode of
existence ( bentuk keberadaan ) manusia; dan (4) dari segi dampaknya ( baik/buruknya ),
kerja itu tidak untuk Tuhan, tetapi untuk dirinya sendiri ( ( Q.S. Fushshilat: 46; dan
Luqman: 12 )

2) Bahwa seseorang ( manajer / pemimpin Sekolah ) harus bekerja secara optimal dan
komitmen terhadap proses dan hasil kerja yang bermutu atau sebaik
mungkin, selaras dengan ajaran ihsan ( baca Q.S. Al – Nahl : 90 )
2
3) Bahwa seseorang ( manajer / pemimpin Sekolah ) harus bekerja keras secara efisien dan
efektif atau mempunyai daya guna yang setinggi-tingginya ( baca
Q.S. Al – Sajadah : 7 ).

4) Bahwa seseorang ( manajer / pemimpin Sekolah ) harus mengerjakan sesuatu dengan


sungguh-sungguh dan teliti ( itqan ), dan tidak separuh hati atau setengah- setengah,
sehingga rapi, indah, tertib dan bersesuaian dengan lainnya dari bagian- bagiannya ( QS.
Al-Naml : 88 ).
5) Bahwa seseorang ( manajer / pemimpin Sekolah ) dituntut untuk memiliki dinamika yang
tinggi, komitmen terhadap masa depan, memiliki kepekaan terhadap perkembangan
masyarakat serta ilmu pengetahuan dan teknologi, dan bersikap istiqomah ( QS. Al –
Syarh : 7-8, Al – Dluha : 4, Al – ‘Alaq : 1-3, Al – Syura : 15 )
Ide-ide atau gagasan tentang etos kerja yang dibangun dari wahyu Ilahi tersebut
merupakan landasan berpijak, sumber konsultasi, dan hudan ( petunjuk ) yang perlu
dijabarkan secara operasional dalam pengembangan manajemen Sekolah. Terapannya dapat
berkembang secara dinamis sesuai dengan perkembangan jaman, tuntutan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta perubahan sosial cultural.
2. Landasan Hukum
Penyusunan RKS memiliki landasan hukum yang kuat, antara lain :

1) UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 4 (pengelolaan dana pendidikan
berdasar pada prinsip keadilan, efesiensi, transparansi dan akuntabilitas publik)
2) Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
3) PP No. 19 / 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 53 ( Setiap satuan pendidikan
dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja
jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 tahun ).
4) Permendiknas 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
Sekolah membuat Rencana Kerja Jangka Menengah ( RKJM ) / tahun. Rencana Kerja Tahunan (
RKT ) dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah ( RKAS/M ), dilaksanakan
berdasarkan RKJM. RKJM/T disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan
pertimbangan dari Komite Sekolah dan disahkan berlakunya oleh Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Tuban.

C. Tujuan
Rencana Kerja Sekolah ini disusun dengan tujuan :

1. Menjamin agar perubahan/tujuan Sekolah yang ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian
yang tinggi dan resiko yang kecil.
2. Mendukung koordinasi antar pelaku Sekolah.
3. Menjamin terciptanya integrasi, dan sinergi baik antar pelaku Sekolah atau antara Sekolah dengan
Dinas pendidikan.
4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
5. Mengoptimalkan partisipasi warga Sekolah dan masyarakat.
6. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efesien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan.

D. Manfaat.
3
Rencana Kerja Sekolah dapat dijadikan sebagai :

1. Pedoman Kerja ( kerangka acuan ) dalam pengembangan Sekolah.


2. Sarana untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Sekolah.
3. Bahan acuan untuk mengidentifikasi dan mengajukan sumber daya pendidikan yang diperlukan.

E. Karakteristik RKS
1. Terintegrasi
2. Multi – Tahun
3. Setiap tahun diperbaharui
4. Multi – Sumber
5. Partisipatif
6. Dimonitor
F. Penyusunan / Tahap Penyusunan
Proses penyusunan RKS melalui tiga jenjang, yaitu : Persiapan, Perumusan RKS dan Pengesahan RKS.

Alur proses penyusunan RKS tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut :

PERSIAPAN : PERUMUSAN RKS


TPRKS PENGESAHAN RKS
(Tim Penyusun Rencana 1. Identifikasi Tantangan
Kerja Sekolah) 2. Analisis Pemecahan 1. Pengesahan RKS oleh
tantangan dan Rencana Kepala Sekolah, Komite
2.Pembekalan (Orientasi) Strategis Sekolah
3. Perumusan Program
4. Perumusan Rencana Biaya
Dan Pendanaan
1. Persiapan
Sebelum penyusunan RKS dilakukan, Kepala Sekolah dan Guru bersama Komite Sekolah
membentuk tim perumus RKS yang disebut Tim Perumus Rencana Kerja Sekolah ( TPRKS ). TPRKS
dipersyaratkan terdiri dari orang-orang yang memiliki komitmen dan kemampuan untuk
mengkonsep ide-ide besar pertumbuhan dan perkembangan Sekolah ke depan. Tim ini disebut
sebagai tim inti yang beranggotakan minimal 6 orang, terdiri dari unsur Kepala Sekolah, Guru, dan
wakil dari Komite Sekolah. Setelah TPRKS terbentuk, tim ini melakukan kegiatan antara lain
mengikuti orientasi mengenai kebijakan-kebijakan pendidikan, wawasan pengembangan pendidikan,
dan perumusan RKS.

2. Perumusan RKS.
Perumusan RKS dilakukan melalui 4 tahap, sebagai berikut : Tahap kesatu :
Identifikasi Tantangan

Tujuan tahap I ini adalah untuk mengidentifikasi tantangan Sekolah, yaitu dengan cara melihat
kondisi Sekolah, membandingkan antara “ apa yang diinginkan ( harapan ) “ dengan “ apa yang ada
saat ini “ di Sekolah atau upaya dalam mempertahankan suatu keberhasilan yang telah dicapai
Sekolah. Identifikasi tantangan dilakukan melalui langkah-langkah berikut :

a. Melakukan analisis lingkungan strategis


b. Menyusun profil Sekolah
4
c. Mengidentifikasi harapan pemangku kepentingan
Tahap kedua : Analisis Pemecahan Tantangan dan Rencana Strategis
Langkah-langkah dalam menganalisis tantangan adalah sebagai berikut : a.
Menentukan penyebab tantangan utama

b. Menentukan masalah / tantangan utama


c. Mendeskripsikan alternative pemecahan masalah / tantangan utama
d. Kondisi Sekolah 4 ( empat ) tahun yang akan dating
e. Menetapkan sasaran
Tahap ketiga : Penyusunan Program
Dalam penyusunan program, ada 4 langkah yang perlu dilakukan, yaitu : a.
Menetapkan Program

b. Menetapkan Penanggung jawab Program


c. Menentukan indicator keberhasilan program
d. Menyusun kegiatan dan jadwal kegiatan
Tahap keempat : Penyusunan Rencana Biaya dan Pendanaan

Pada tahap ini direncakan jumlah total biaya / anggaran dan sumber-sumber pendanaan pada
masing-masing program yang akan dikembangkan Sekolah dalam kurun waktu 4 ( empat ) tahun ke
depan. Penetapan jumlah biaya / anggaran berdasarkan kondisi pendanaan Sekolah melalui
perhitungan jenis dan banyaknya dana yang dibutuhkan, perkiraan jenis dan jumlah sumber
pendanaan, aturan-aturan dan sumber pendanaan dan alokasi jenis dan sumber pendanaan untuk
setiap jenis kebutuhan dana.

3. Pengesahan RKS
Setelah RKS selesai disusun oleh TPRKS ( Tim Penyusun Rencana Kerja Sekolah ), RKS dibahas
bersama oleh Kepala Sekolah, semua Guru, perwakilan Siswa, dan Komite Sekolah untuk dikaji ulang
agar RKS yang telah disusun menjadi milik bersama dan sesuai dengan yang diharapkan. Selanjutnya
RKS yang telah dikaji ulang dan diperbaiki disahkan oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah. Akhirnya
RKS yang telah disahkan, disosialisasikan kepada para pemangku kepentingan di Sekolah.

G. Isi Rencana Kerja Sekolah


Isi Rencana Kerja Sekolah ( RKS ) secara lengkap memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Halaman depan, terdiri atas Cover ( judul, identitas Sekolah, foto, periode RKS ). Lembar Pengesahan
( Kepala Sekolah dan Komite Sekolah ), Kata Pengantar ( apa RKS, karakteristik, tim yang terlibat
dalam RKS ), dan Daftar Isi
2. Bab pertama pendahuluan, berisi latar belakang, landasan ( Landasan Manajemen Pendidikan Islam (
Sekolah ). Landasan Hukum, tujuan, manfaat, karakteristik RKS, Tahap Penyusunan.
3. Bab kedua dilakukan analisis strategis kondisi Sekolah dan tantangan-tantangan yang dihadapi dalam
pengembangan standar nasional pendidikan.
4. Bab ketiga menjelaskan tentang Visi, Misi dan tujuan Sekolah.
5. Bab keempat mendeskripsikan Profil Sekolah, yang berisi tentang profil dan standar nasional
pendidikan.
6. Bab kelima mendeskripsikan Rencana Strategis Sekolah 4 tahun kedepan meliputi : Rencana
Strategis Standar Isi, Rencana Strategis Standar Proses, Rencana Strategis Standar Kompetensi
Lulusan, Rencana Strategis Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Rencana Strategis Standar
5
Sarana dan Prasarana, Rencana Strategis Standar Pengelolaan, Rencaca Strategis Standar
Pembiayaan, Rencana Strategis Standar Penilaian.
7. Bab keenam mendeskripsikan Rencana Program Sekolah Kerja Sekolah, yang terdiri dari Rencana
Program Kerja jangka Menengah ( 4 tahun ) dan Rencana Program Kerja jangka Pendek ( 1 tahun ).
8. Bab ketujuh Rencana Biaya dan Pendanaan
9. Bab kedelapan monitoring dan evaluasi
10. Bab kesembilan penutup.

BAB II ANALISIS STRATEGIS KONDISI SEKOLAH

Kondisi eksternal organisasi yang sangat cepat berubah merupakan sebuah tantangan utama
dari organisasi untuk dapat hidup terus. Sebagaimana makhluk hidup, organisasi juga harus pandai
menyesuaikan diri dengan lingkungannya jika ingin tetap hidup dalam usia yang lebih panjang.
Ketidakmampuan organisasi menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan dapat menyebabkan
organisasi tersebut mengalami masalah serius bahkan dapat berakhir dengan kematian (
kebangkrutan ).

Dalam kasus kondisi pendidikan di Indonesia, termasuk yang berkaitan dengan Sekolah,
perubahan tersebut dapat dilihat pada berbagai hal, mulai dari kebijakan penyelenggaraan dari
pemerintah, sampai dengan perubahan sebagai hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Perubahan sebagai akibat kebijakan pemerintah misalnya, perubahan dari sistem
sentralisasi menjadi sistem desentralisasi sehingga muncul model Manajemen Berbasis Sekolah
(MBM), Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBM). Perubahan pola pengelolaan,
sehingga muncul Komite Sekolah, Dewan Pendidikan, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan, dan
lain-lain. Perubahan yang berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan dan tekhnologi misalnya
perubahan dalam proses pembelajaran, sehingga menghasilkan teori pembelajaran quantum
(quntum teaching/learning), pembelajaran aktif (active learning), pembelajaran kontekstual
(contextual teaching learning). Perubahan dalam manajemen misalnya Manajemen Mutu Terpadu
(Total Quality Management), penggunaan alat analisis Balance Scorecard, dan lain-lain.

Rencana Kerja Sekolah merupakan pijakan dalam melakukan seluruh aktifitas Sekolah dalam
upaya peningkatan kualitas pendidikannya. Oleh karena itu sebelum menyusun Rencana Kerja
Sekolah perlu melakukan analisis strategis terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi arah
kebijakan Sekolah sekalligus sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui potensi yang ada di sekitar
Sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan Sekolah.

Dalam analisis kondisi strategis Sekolah, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Penyusun
Rencana Kerja Sekolah (RKS) adalah: (1) tantangan dunia pendidikan di Indonesia, sehingga
penyusunan RKS merupakan salah satu upaya untuk ikut serta menjawab berbagai tantangan
tersebut; (2) analisis strategis lingkungan Sekolah, yang meliputi analisis lingkungan geografis,
lingkungan demografis, lingkungan sosial ekonomi, lingkungan budaya dan apresiasi masyarakat
terhadap pendidikan, serta regulasi pemerintah daerah.

6
A. Tantangan Dunia Pendidikan
Hingga saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi berbagai tantangan yang berat di bidang
pendidikan. Diantara tantangan itu adalah sebagai berikut:
1. Globalisasi di bidang budaya, etika dan moral sebagai akibat dari kemajuan teknologi di bidang
trasportasi dan informasi. Para siswa/mahasiswa saat ini telah mengenal berbagai sumber pesan
pembelajaran, baik yang bersifat pedagogisterkontrol maupun non pedagogis yang sulit terkontrol,
seperti Film atau CD film porno. Televisi dangan antena parabola, computer dangan internetnya,
dan handphone dengan berbagai kecanggihannya. Sumber- sumber pesan pembelajaran yang sulit
terkontrol akan dapat mempengaruhi perubahan budaya, etika, dan moral para siswa atau
masyarakat. Masyarakat yang semula merasa asing dan bahkan tabu terhadap model-model
pakaian (fashion) porno dan hiburan-hiburan (fun) atau film-film porno dan sadisme yang
ditayangkan di TV, atau tabu dangan bacaan dan gambar porno yang dimuat di barbagai media
massa, kemudian menjadi biasabiasa saja (permissive), bahkan ikut manjadi bagian dari itu. Sebagai
aksesnya adalah munculnya sikap sadisme, kekerasan, pemerkosaan, bunuh-membunuh dan
sebagainya di kalangan masyarakat kita. Bahkan tidak heran jika pada saat ini kita sering
menghadapi model kehidupan yang paling controversial dapat dialami dalam waktu yang sama
serta dapat bertemu dalam pribadi yang sama,yaitu: antara kesalehan dan keseronohan, antara
kelembutan dan kekerasan, antara koruptor dan dermawan, antara koruptor dan keaktifan
beribadah (shalat, haji, atau umrah), serta antara Masjid dan Mall, yang keduamya terus- menerus
berdampingan satu sama lain.
2. Eskalasi konflik, yang di satu sisi merupakan unsur dinamika sosial, tetapi di sisi lain justru
mengancam harmoni bahkan integrasi sosial baik lokal, nasional, regional maupun internasional.
3. Permasalahan makro nasional yang menyangkut krisis multi dimensional baik di bidang ekonomi,
politik, moral, budaya, dan sebagainya.
4. Diberlakukannya globalisasi dan perdagangan bebas, yang berarti persaingan alumni dalam
pekerjaan semakin ketat.
5. Hasil-hasil survey internasional menunjukkan bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih rendah
jika dibandingkan dangan negara tetangga.
6. Diaparitas kualitas pendidikan antar daerah di Indonesia masih tinggi.
7. Angka pengangguran lulusan Sekolah/Sekolah & Perguruan Tinggi semakin meningkat.
8. Tenaga asing meningkat, sedang tenaga Indonesia yang dikirim ke luar negeri pada umumnya non-
profesional.
9. Orang-orang lebih senang sekolah studi atau menyakolahkan anaknya di luar negeri.
10. Peran sekolah/Sekolah dan perguruan tinggi dalam membentuk masyarakat madani (civil society).

Secara eksternal, tantangan yang dihadapi Sekolah adalah menyangkut persepsi masyarakat
dan pemerintah yang cenderung diskriminatif, sehingga Sekolah kurang mendapatkan perhatian,
termasuk dalam penyediaan anggaran, bahkan ada yang menganggap sebagai lembaga
pendidikan kelas dua setelah sekolah.

B. Analisis Strategis Lingkungan Sekolah


Dalam analisis strategis lingkungan sekolah, hal-hal yang perlu dicermati dan ditelaah oleh
Penyusun Rencana Kerja Sekolah adalah lingkungan strategis sekolah, yang meliputi lingkungan
geografis, lingkungan demografis, lingkungan sosial ekonomi baik masyarakat sekitar sekolah
maupun orang tua siswa di sekolah tersebut, budaya masyarakat, regulasi pemerintah daerah
yang memiliki dampak secara langsung maupun tidak langsung dalam mempengaruhi
7
perkembangan dan peningkatan mutu Sekolah. Karena itu, setelah menelaah analisis kondisi
lingkungan sekolah kami, perlu dijabarkan hal-hal dan implikasinya bagi perkembangan sekolah.

Analisis strategis lingkungan Sekolah:


1. Lingkungan Geografis
Sekolah Dasar Islam Tuban berada di Kabupaten Tuban Jawa Timur. Sekolah ini memiliki
letak geografis yang strategis, karena terletak di perkotaan, jarak antara desa lain dengan
desa Tuban relatif dekat, serta SD ISLAM TUBAN merupakan satu-satunya Sekolah Dasar
yang dikembangkan dan berbasis agama Islampada waktu itu,

2. Lingkungan Demografis
Jumlah penduduk di desa Tuban sebanyak orang, yang terdiri atas kepala keluarga.
Dari sejumlah kepala keluarga tersebut, sekitar 80% beragama Islam, sehingga hal ini
merupakan modal dasar bagi pengembangan Sekolah ini di masa mendatang.

Data tersebut menjadikan kita lebih memiliki perhatian yang khusus dalam menangani
masalah-masalah pendidikan, terutama dalam program pencapaian wajib belajar dua belas
tahun.
3. Lingkungan Sosial Ekonomi
Berdasarkan kehidupan sosial ekonomi mata pencaharian penduduk di wilayah Desa
Tuban terdiri atas Petani, Pedagang, Perangkat Desa, Pegawai Negeri Sipil, Pengusaha,
Wiraswasta, dan TNI/POLRI. Sedangkan di Sekolah ini keadaan sosial ekonomi orang tua
dapat digambarkan sebagai berikut:

Jumlah ( Jumlah ( Tingkat Jumlah (


Pekerjaan Penghasilan/bulan
%) %) Pendidikan %)
TNI/POLRI 5,00 1) < 500 rb - SD/MI -
2) 500 rb – 1 jt - SLTP/MTs -
3) > 1 jt – 2 jt - SLTA/MA 5,00
4) > 2 jt – 3 jt 1,50 PT
5) > 3 jt – 5 jt 3,50
Pegawai 5,00 1) < 500 rb - SD/MI -
Negeri Sipil 2) 500 rb – 1 jt - SLTP/MTs -
(PNS) 3) > 1 jt – 2 jt - SLTA/MA
4) > 2 jt – 3 jt 1,00 PT 5,00
5) > 3 jt – 5 jt 4,00
Perangkat 3,00 1) < 500 rb - SD/MI -
Desa 2) 500 rb – 1 jt 2,00 SLTP/MTs -
3) > 1 jt – 2 jt 1,00 SLTA/MA 1,50
4) > 2 jt – 3 jt - PT 1,50
5) > 3 jt – 5 jt -
Petani 72,00 1) < 500 rb 2,00 SD/MI 5,00
2) 500 rb – 1 jt 5,00 SLTP/MTs 10,00
3) > 1 jt – 2 jt 30,00 SLTA/MA 50,00
4) > 2 jt – 3 jt 25,00 PT 7,00
5) > 3 jt – ke atas 10,00

8
Pedagang 10,00 1) < 500 rb - SD/MI 0,50
2) 500 rb – 1 jt 3,00 SLTP/MTs 1,00
3) > 1 jt – 2 jt 5,00 SLTA/MA 2,50
4) > 2 jt – 3 jt 2,00 PT 1,00
5) > 3 jt – ke atas
Pengusaha/ 5,00 1) < 500 rb - SD/MI 0,50
Wiraswasta 2) 500 rb – 1 jt 3,00 SLTP/MTs 1,00
3) > 1 jt – 2 jt 5,00 SLTA/MA 2,50
4) > 2 jt – 3 jt 2,00 PT 1,00
5) > 3 jt – ke atas

Berdasarkan kondisi sosial ekonomi sebagaimana terungkap diatas, maka dampak dan
pengaruhnya terhadap pengembangan Sekolah adalah sangat mendukung, karena rata- rata
orang tua siswanya berpendapatan sedang dan tingkat pendidikannya juga tinggi.

4. Lingkungan Budaya dan Apresiasi Masyarakat Terhadap Pendidikan


Masyarakat di sekitar Sekolah terdiri atas berbagai Etnis (suku), golongan dan
sebagainya. Sehingga terbentuklah budaya yang beraneka ragam. Namun di tengah budaya
yang beraneka ragam tersebut Sekolah Dasar Islam Tuban bisa eksis, karena mereka sudah
bisa saling menghargai dan menghormati antara satu dengan yang lainnya, sehingga konflik-
konflik kebudayaan tidak pernah terjadi di masyarakat tersebut.

Di sisi lain, di sekitar Sekolah terdapat beberapa varian masyarakat dalam hal apresiasi
terhadap pendidikan, yaitu:
a. Kelompok masyarakat yang tidak mempunyai kepedulian terhadap pendidikan.
Kelompok masyarakat ini belum memahami pentingnya pendidikan, dan tidak
mengetahui biaya dan harga pendidikan, sehingga meskipun anak-anak mereka ikut
Sekolah, tetapi mereka tidak mengerti untuk apa berSekolah, apa perlunya, dan
mengapa harus membayar macam-macam pungutan dana. Ketidakpedulian mereka
terhadap pendidikan tersebut juga terlihat pada sikap mereka yang tidak
prihatin.terhadap anak-anak mereka yang drop-out, tidak mau melanjutkan
pendidikannya meskipun cukup memiliki kemampuan dibidang ekonomi. Bahkan
kebutuhan alat-alat belajar anak, seperti pensil, penggaris, ballpoint, buku dan lain-lain,
jarang dicukupi/dipenuhi. Jika ada iuran atau pungutan dana ini dan itu mereka merasa
sangat keberatan meskipun mereka mampu membayarnya.
b. Kelompok masyarakat yang mengetahui pentingnya pendidikan tetapi tidak memahami
tentang biaya dan harga pendidikan. Mereka selalu menginginkan anak- anak mereka
masuk Sekolah dan melanjutkan pendidikannya, tetapi mereka menginginkan
pendidikan yang semurah-murahnya, yang dapat lulus dengan mudah dan murah,
sedangkan masalah kualitas pendidikan anak tidak menjadi perhatian mereka. Mereka
lebih senang memilih Sekolah yang murah meriah meskipun tidak jelas kualitasnya
daripada memasukkan anak-anak mereka ke Sekolah yang mahal dan lebih baik
kualitasnya meskipun mereka mampu membayarnya. Masyarakat semacam ini agaknya
lebih mendahulukan kebutuhan-kebutuhan mereka yang sekunder daripada
mengeluarkan biaya untuk pendidikan anak.

9
c. Kelompok masyarakat yang mengetahui pentingnya pendidikan dan memahammi
tentang biaya dan harga pendidikan. Mereka berusaha memasukkan anak-anak mereka
ke Sekolah yang dinilai berkualitas dan berharap untuk bisa melanjutkan pendidikan
yang lebih tinggi. Mereka bersedia memenuhi kebutuhan pendidikan anak- anak mereka
baik biaya Sekolah maupun alat-alat yang diperlukan untuk mendukung keberhasilan
belajar anak meskipun dengan jalan mengorbankan kebutuhan- kebutuhan lain yang
dinilai kurang penting dan belum mendesak. Sekolah yang menjadi pilihan dari
kelompok masyarakat ini pada umumnya dapat memperoleh dukungan dana yang
cukup lumayan dari masyarakat, guna meningkatkan kesejahteraan para guru dan
memenuhi sarana/ fasilitas penting yang diperlukan oleh Sekolah.
d. Kelompok masyarakat yang memandang pendidikan anak-anak mereka sebagai salah
satu kebutuhan pokok dalam hidupnya. Mereka memperhatikan pendidikan anaknya
sebagaimana perhatian mereka terhadap kebutuhankebutuhan pokok lainnya seperti
sandang, pangan dan papan. Bahkan pengeluaran biaya pendidikan memperoleh
perhatian yang lebih besardibandingkan dengankebutuhan pokok lainnya. Kelompok
masyarakat semacam ini biasanya bersikap selektif dan berusaha memasukkan anak-
anak mereka ke Sekolah yang unggul meskipun harus mengeluarkan biaya yang mahal,
karena mereka merasa bahagia apabila anak-anak mereka dapat memperoleh layanan
pendidikan yang excellent (unggul). Sekolah yang menjadi pilihan kelompok masyarakat
semacam ini pada umumnya tidak merasa kesulitan untuk memperoleh biaya guna
meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan melengkapi berbagai sarana/ prasarana
pendidikannya.
Dilihat dari keempat varian kelompok masyarakat tersebut diatas, Sekolah Dasar
Islam Tuban 34,87 % dimasuki oleh kelompok masyarakat 1, sedangkan kelompok masyarakat
yang ke 2 sebanyak 52,63 %, kelompok masyarakat ke 3 sebanyak 9,87 %, dan kelompok
masyarakat yang ke 4 sebanyak 2,63 %. Dengan demikian Sekolah Dasar Islam Tuban lingkungan
budaya dan apresiasi masyarakat terhadap pendidikannya sangat mendukung.

Tabel Kesimpulan Analisis Lingkungan Strategis Sekolah

No Komponen Kesimpulan

1 Lingkungan Geografis Sangat mendukung


2 Lingkungan Demografis Sangat mendukung
3 Lingkungan Sosial Ekonomi Mendukung
Lingkungan Budaya dan Apresiasi Masyarakat Sangat mendukung
4
Terhadap Pendidikan

C. Analisis Harapan Stakeholders Untuk Pengembangan Sekolah


1. Identifikasi Stakeholder Sekolah
Berbagai perubahan pada decade terahir ini digambarkan oleh banyak ahli manajemen
sebagai suatu turbulent ( angina kencang yang berubah arah ), sehingga kondisi tersebut
seringkali membawa korban. Dalam iklim makro organisasi yang sangat cepat mengalami
perubahan tersebut, ditambah dengan iklim kompetisi antar organisasi yang semakin kuat
menuntut organisasi apapun termasuk Sekolah untuk selalu mampu mengalami perubahan
dan persaingan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan umum yang berciri kas islam harus
10
mampu berkompetisi dangan sesama, juga harus berkompetisi dangan Sekolah, bahkan haris
berkompetisi dangan lembaga-lembaga kursus dan dunia kerja. Untuk mampu berkompetisi
tersebut Sekolah harus mampu meliat berbagai kebutuhan dan harapan stakeholders. Namun
sama lembaga pendidikan yang lain stakeholders Sekolah bukanlah stakeholders tunggal,
namun memiliki berbagai stakeholders, walaupun stakeholders-stakeholders tersebut masih
dapat diurutkan tingkat kepotensialannya. Upaya untuk selalu memenuhi kebutuhan dan
harapan stakeholders inilah yang kemudian menuntut Sekolah untuk meningkatkan mutu
layanan dan produknya. Namun sayangnya, kebutuhan dan harapan stakeholder bukanlah
merupakan sesuatu yang bersifat statis, akan tetapi bersifat dinamis, bahkan seringkali
perubahannya berlangsung sangat cepat dan tidak berpola. Kondisi ini tentu akan sangat
memukul Sekolah, jika Sekolah tersebut tidak memiliki kemampuan untuk berubah dan
menyesuaikan diri dengan cepat. Dengan kata lain, untuk dapat selalu manjaga mutu hasil
pendidikan dan layanan, Sekolah harus memiliki kemampuan untuk selalu berubah
menyesuaikan diri dengan kondisi makro yang berkembang. Sekolah merupakan suatu
institusi pendidikan yang menaruh perhatian serius bagi pembangunan suatu generasi
melalui berbagai proses pendidikan dan pengajaran yang secara sistematis dilakukan dengan
membangun nilai-nilai pengetahuan (Knowledge), ketrampilan (skill) dan nilai-nilai moral
(sikap/attitude). Hal ini tentu membutuhkan dukungan dari berbagai fihak khususnya
stakeholders bagi keberlangsungan proses aktivitas yang dilakukan. Dukungan tersebut baik
berupa dukungan ide, financial, network maupun goodwill yang menguntungkan bagi
keberlanjutan lembaga maupun masa depan peserta didik.

Setelah Sekolah mampu mengidentifikasi stakeholders potensialnya, maka Sekolah


hendaknya mengumpulkan pandangan dan harapan stakeholders potensialnya baik
stakeholders primer, sekkunder, maupun tertiernya. Pandangan dan harapan pihak- pihak
yang berkepentingan memuat kesan dari sepuluh atau sebelas kelompok warga Sekolah,
unsur masyarakat dan pihaklain yang berkepentingan tentang Sekolahnya selama ini, disertai
dengan harapan dan saran mereka untuk pengembangan Sekolah tersebut.

Perumusan harapan stakeholders akan menjawab pertanyaan seperti apa seharusnya


memenuhi kepentingan atau kebutuhan mereka dalam empat tahun mendatang? Harapan
tersebut harus bersifat realistis, mewakkili semua pemangku kepentingan, berorientasi pada
pengembangan Sekolah, mengacu pada visi dan misi Sekolah, serta dirumuskan sesuai
dengan kategori profil Sekolah dan memenuhi delapan standar pendidikan.

Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut diatas antara lain meliputi:

1. Orang tua siswa


2. Siswa
3. Guru
4. Pegawai Sekolah
5. Komite Sekolah
6. Kepala Sekolah
7. Kepala Desa/kelurahan, pemuka agama dan tokoh masyarakat lainnya
8. Unsur masyarakat lainnya (kalau ada), termasuk didalamnya kelompok petani, atau golongan
etnis minoritas, atau pengusaha, dan lain-lain, sesuai dengan keadaan setempat.
Dari pendapat pihak-pihak yang berkepentingan tersebut, selanjutnya Sekolah dapat
melakukan penggalian dana pengolahan informasi secara akurat dan representative.
11
2. Pandangan dan Harapan Stakeholders

Untuk memperoleh informasi yang akurat dan representative tentang pandangan dan
harapan stakeholders perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: (1) apa metode yang
digunakan untuk menggali pandangan dan harapan mereka; (2) berapa jumlah mereka yang
dimintai pendapatnya, (3) Kapan Hal itu dilakukan; (4) apa pandangan mereka terhadap
Sekolah dalam keadaannya saat ini; (5) apa harapan dan saran- saran mereka tentang
pengembangan Sekolah dimasa mendatang. Pandangan dan harapan stakeholders tersebut
menyangkut berbagai komponen standar nasional pendidikanm, yang terdiri atas: (1) Standar
isi; (2) standar proses; (3) standar kompetensi lulusan; (4) standar pendidik dan tenaga
kependidikan; (5) standar sarana dan prasarana; (6) standar pengelolaan; (7) standar
pembiayaan; (8) standar penilaian pendidikan.

Format pandangan dan harapan mereka adalah sebagai berikut: a.


Pandangan dan Harapan Siswa:

Pandangan
No Komponen siswa Harapan dan Saran
Selama ini
Perlu Peningkatan Lagi
1 Standar Isi Cukup
Perlu Peningkatan Lagi
2 Standar Kompetensi Lulusan Belum
Perlu Lagi Peningkatan
3 Standar Proses Cukup
Standar Pendidik dan Tenaga Perlu Lagi Peningkatan
4 Cukup
Kependidikan
5 Standar Sarana dan Prasarana Kurang Perlu Lagi Peningkatan

Perlu Lagi Peningkatan


6 Standar Pengelolaan Cukup
Perlu Lagi Peningkatan
7 Standar Pembiayaan Cukup

8 Standar Penilaian Pendidikan Baik Perlu Lagi Peningkatan

Kesimpulan: Cukup Baik

b. Pandangan dan Harapan Guru:


Pandangan Guru
No Komponen Harapan dan Saran
Selama ini
Perlu Peningkatan Lagi
1 Standar Isi Baik
Perlu Peningkatan Lagi
2 Standar Kompetensi Lulusan Baik

3 Standar Proses Baik Perlu Peningkatan Lagi

Standar Pendidik dan Tenaga Perlu Peningkatan Lagi


4 Baik
Kependidikan

12
Perlu Peningkatan Lagi
5 Standar Sarana dan Prasarana Baik
Perlu Peningkatan Lagi
6 Standar Pengelolaan Baik
Perlu Peningkatan Lagi
7 Standar Pembiayaan Baik
Perlu Peningkatan Lagi
8 Standar Penilaian Pendidikan Baik
Kesimpulan: Sudah Baik
c. Pandangan dan Harapan Pegawai Sekolah:
Pandangan Pegawai
No Komponen Sekolah Harapan dan Saran
Selama ini
Standar Isi Baik Perlu Peningkatan
1
Lagi
Standar Kompetensi Lulusan Baik Perlu Peningkatan
2
Lagi
Standar Proses Baik Perlu Peningkatan
3
Lagi
Standar Pendidik dan Tenaga Cukup Perlu Peningkatan
4
Kependidikan Lagi
Standar Sarana dan Prasarana Kurang Perlu Peningkatan
5
Lagi
Standar Pengelolaan Baik Perlu Peningkatan
6
Lagi
Standar Pembiayaan Cukup Perlu Peningkatan
7
Lagi
Standar Penilaian Pendidikan Baik Perlu Peningkatan
8
Lagi
Kesimpulan: Representatif

d. Pandangan dan Harapan Komite Sekolah:


Pandangan Komite
No Komponen Harapan dan Saran
Sekolah Selama ini
1 Standar Isi Cukup Perlu Peningkatan Lagi

Perlu Peningkatan Lagi


2 Standar Kompetensi Lulusan Cukup

3 Standar Proses Cukup Perlu Peningkatan Lagi

Standar Pendidik dan Tenaga Perlu Peningkatan Lagi


4 Baik
Kependidikan
5 Standar Sarana dan Prasarana Cukup Perlu Peningkatan Lagi

6 Standar Pengelolaan Baik Perlu Peningkatan Lagi

13
Perlu Peningkatan Lagi
7 Standar Pembiayaan Baik
Perlu Peningkatan Lagi
8 Standar Penilaian Pendidikan Cukup
Kesimpulan: Cukup Baik
e. Pandangan dan Harapan Orang tua Siswa:
No Pandangan Harapan dan
Kompone Orang Tua Saran
n Siswa
Selama ini
Perlu Peningkatan
1 Standar Isi Cukup
Lagi
Perlu Peningkatan
2 Standar Kompetensi Lulusan Cukup
Lagi
Perlu Peningkatan
3 Standar Proses Cukup
Lagi
Standar Pendidik dan Tenaga Perlu Peningkatan
4 Cukup
Kependidikan Lagi
Perlu Peningkatan
5 Standar Sarana dan Prasarana Baik
Lagi
Perlu Peningkatan
6 Standar Pengelolaan Cukup
Lagi
Perlu Peningkatan
7 Standar Pembiayaan Cukup
Lagi
Perlu Peningkatan
8 Standar Penilaian Pendidikan Cukup
Lagi
Kesimpulan: Cukup Baik

f. Pandangan dan Harapan Kepala Sekolah:

Pandangan
No Komponen Kepala Harapan dan Saran
Sekolah
Selama ini
Perlu Peningkatan Lagi
1 Standar Isi Baik
Perlu Peningkatan Lagi
2 Standar Kompetensi Lulusan Baik
Perlu Peningkatan Lagi
3 Standar Proses Baik
Standar Pendidik dan Tenaga Perlu Peningkatan Lagi
4 Cukup
Kependidikan
Standar Sarana dan Prasarana Perlu Peningkatan Lagi
5 Kurang

6 Standar Pengelolaan Baik Perlu Peningkatan Lagi

14
Perlu Peningkatan Lagi
7 Standar Pembiayaan Cukup
Perlu Peningkatan Lagi
8 Standar Penilaian Pendidikan Cukup
Kesimpulan: Representatif

g. Pandangan dan Harapan Tokoh Masyarakat:


Pandangan Tokoh
No Komponen Masyarakat Harapan dan Saran
Selama ini
Perlu Peningkatan
1 Standar Isi Cukup
Lagi
Standar Kompetensi Lulusan Perlu Peningkatan
2 Belum
Lagi
Perlu Peningkatan
3 Standar Proses Cukup
Lagi
Standar Pendidik dan Tenaga Perlu Peningkatan
4 Cukup
Kependidikan Lagi
Standar Sarana dan Prasarana Perlu Peningkatan
5 Kurang
Lagi
Perlu Peningkatan
6 Standar Pengelolaan Cukup
Lagi
Perlu Peningkatan
7 Standar Pembiayaan Kurang
Lagi
Standar Penilaian Pendidikan Perlu Peningkatan
8 Cukup
Lagi
Kesimpulan: Cukup Baik

Rangkuman Pandangan dan Harapan Stakeholders

PANDANGAN DAN HARAPAN


KATEGORI
STAKEHOLDERS

Standar Isi Cukup, perlu peningkatan

Standar Kompetensi Lulusan Cukup, perlu Peningkatan

Standar Proses Cukup, lebih ditingkatkan

Standar Pendidik dan Tenaga


Cukup, lebih ditingkatkan
Kependidikan

Standar Sarana dan Prasarana Kurang, harus ditingkatkan

Standar Pengelolaan Cukup, lebih ditingkatkan

15
Masih belum mencukupi dan perlu bantuan
Standar Pembiayaan
pemerintah dan masyarakat

Standar Penilaian Pendidikan Cukup, lebih ditingkatkan

16
BAB III VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

VISI SD ISLAM TUBAN

Menjadi Sekolah Dasar yang Mencetak Generasi Islam yang Cerdas, Terampil, Kreatif, Mandiri, dan Berakhlak
Mulia

MISI SD ISLAM TUBAN

1. Menyiapkan generasi yang unggul di bidang iptek dam imtak


2. Memberikan ilmu pengetahuan yang terintegrasi dengan ilmu agama
3. Mendidik siswa menjadi pribadi yang berwawasan luas dan berlandaskan Islam
4. Menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari
5. Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif, dan berprestasi sesuai dengan
perkembangan zaman
6. Menyelenggarakan pengolahan sekolah yang amanah dan profesional

TUJUAN SD ISLAM TUBAN

1. Mewujudkan program Pemerintah untuk menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun
2. Memberikan pengetahuan dasar berupa ketrampilan akademik dan umum kepada peserta didik umtuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya
3. Memperkenalkan pengetahuan dasar berupa ketrampilan vokasional/kecakapan vokasional untuk mandiri
menghidupi diri sendiri
4. Membentuk pribadi yang berbudi pekerti
5. Membina dan menghasilkan sumber daya manusia yang bertaqwa, cerdas, dan trampil (mencerdaskan
pikiran dan memberantas kemiskinan)

6. Mendidik manusia dengan nilai – nilai Al Qur’an dan As Sunnah sesuai dengan pemahaman yang shahih dari
generasi terbaik umat Islam
7. Mewujudkan generasi muda Islam yang memiliki keunggulan ilmu dan amal

17
BAB IV PROFIL SEKOLAH DAN TANTANGAN-TANTANGAN YANG DIHADAPI DALAM
PENGEMBANGAN DELAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

A. Profil Sekolah

Profil Sekolah memberi gambaran yang jelas dan rinci tentang kondisi Sekolah saat ini. Profil ini kemudian
dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan Sekolah ke depan. Oleh sebab itu, profil sekolah harus disusun
dengan seksama dan seobjektif mungkin. Profil sekolah merupakan upaya sekolah dalam menunjukkan
kinerjanya secara riil yang menggambarkan perkembangan sekolah saat ini sebagai acuan pengembangan ke
depan, dalam arti apa saja yang telah dilakukan oleh sekolah dalam upaya memenuhi standar nasional
pendidikan, apa saja bagian-bagian sekolah yang mengalami perbaikan/peningkatan, bagian mana yang masih
tetap, dan bagian mana yang mengalami penurunan. Selain itu sekolah juga dapat menjelaskan perkembangan
kondisinya jika dibandingkan dengan sekolah lainnya yang ada di desa/kelurahan, gugus/kecamatan atau
kabupaten/kota di tempat sekolah tersebut berada dalam memenuhi 8 (delapan) standar pendidikan, yang
meliputi: (1) Standar isi; (2) Standar proses; (3) Standar kompetensi lulusan; (4) Standar pendidik dan tenaga
kependidikan; (5) Standar sarana dan prasarana; (6) Standar pengelolaan; (7) Standar pembiayaan; dan (8)
Standar penilaian pendidikan.

Untuk itu, dalam menggambarkan profil sekolah dapat dilakukan dengan mengajukan beberapa
pertanyaan berikut:

1) Bagaimana kondisi sekolah dalam memenuhi 8 (delapan) standar pendidikan?


2) Bagian-bagian manakah yang telah memenuhi standar ?
3) Bagaimana perkembangan kondisi sekolah dalam 3 tahun terakhir ? - Bagian mana yang mengalami
peningkatan/perbaikan? Bagian mana yang masih tetap? Bagian mana yang mengalami penurunan?
4) Bagaimana kondisi sekolah jika dibandingkan dengan sekolah- sekolah lainnya yang ada di desa/kelurahan,
gugus/kecamatan atau kabupaten/kota di tempat Sekolah tersebut berada?. Untuk menggambarkan
kondisi atau profil sekolah mengenai 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan di atas dapat menggunakan
instrumen pertanyaan dan data pendukungnya sebagai berikut:

1. PROFIL STANDAR ISI


NO. ASPEK STANDAR ISI KEADAAN
Ya Tidak
1. Dokumen KTSP (I & II) lengkap dan siap diimplementasikan V

2. Pemahaman guru terhadap KTSP K-13 V


3. Upaya-upaya yang dilakukan Sekolah dalam rangka persiapan
penerapan KTSP K-13:
a. Sosialisasi KTSP K-13 V
b. Pembinaan/workshop/pelatihan V
4 Setiap guru mata pelajaran memiliki dokumen kompetensi inti V
dan kompetensi dasar mata pelajaran yang dipegang
NO ASPEK STANDAR ISI KEADAAN

18
Ya Tidak

Sekolah meningkatkan kompetensi (KI) dan Kompetensi Dasar


5 (KD) mata pelajaran yang ada dalam Permendikbud No.37 Tahun
2018 perubahan Permendikbud No. 24 tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan
Menengah V
a. KI dan KD mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi V
Pekerti V
b. KI dan KD pelajaran Pendidikan Pancasila dan V
Kewarganegaraan V
c. KI dan KD pelajaran Bahasa Indonesia
d. KI dan KD pelajaran Matematika
e. KI dan KD pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
f. KI dan KD pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) V
g. KI dan KD pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBDP) V
h. KI dan KD pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan V
Kesehatan (PJOK)
6 Struktur kurikulum yang dikembangkan di Sekolah

a. Mengembangkan 8 kelompok mata pelajaran V


b. Mengembangkan 4 Komponen mata pelajaran yaitu: Mata V
pelajaran sesuai Standar Nasional Pendidikan, komponen
muatan lokal,
dan komponen muatan Global

7 Pengaturan beban belajar siswa

a. Kegiatan tatap muka

 Jumlah jam belajar sesuai Standar Nasional Pendidikan V


 Jumlah jam belajar lebih tinggi dari Standar Nasional V
Pendidikan
Penugasan terstruktur
b.  Jumlah jam belajar 50 % dari jumlah kegiatan tatap muka V
Kegiatan mandiri /tidak terstruktur V
Jumlah jam belajar diatur sendiri oleh peserta didik dan dikontrol V
c. guru
a.
8 Kondisi jumlah beban mengajar dari masing-masing guru mata
pelajaran:
 Jumlah jam mengajar sesuai Standar Nasional Pendi dikan (24 V
Jam Pelajaran/Minggu)
 Jumlah jam mengajar lebih tinggi dari Standar Nasional V
Pendidikan

19
9 Muatan lokal yang dikembangkan di Sekolah
a. Mengembangkan program keunggulan daerah/muatan lokal V
b. Mengembangkan program keunggulan Sekolah/Yayasan V
c. Mengembangkan program keunggulan masyarakat/muatan V
global
10 Mata pelajaran muatan lokal, muatan keunggulan sekolah/yayasan,
muatan global yang dikembangkan meliputi;
a. Aqidah Akhlak V
b. Fiqih/Ibadah V
c. Al-Qur’an V
d. Aswaja V
e. Bahasa Arab V
f. Bahasa Inggris V
g. Bahasa Jawa V
V

11 Kegiatan pengembangan diri yang dikembangkan di Sekolah


a. Tidak terprogram
1) Rutin; V
2) Spontan; V
3) Keteladanan. V
b. Terprogram
1) Bimbingan/Pembiasaan V
Ibadah (Shalat wajib, sunnah, Adzan,
iqomah dan mengaji) 2) Bimbingan V
Konseling; 3) Ekstra Kurikuler. V

NO ASPEK STANDAR ISI KEADAAN


Ya Tidak
12 Kegiatan Kecakapan Hidup ( Life Skill), meliputi:
a. Kecakapan Hidup non-vokasional / kejuruan V
b. Kecakapan hidup vokasional V

13 Sekolah mengatur kalender pendidikannya berdasarkan:


a. Kalender Pendidikan Nasional ( Kemendikbud) V
b. Kalender Pendidikan Wilayah ( Kanwil Kemenag Jatim ) V

Data Pendukung Pengembangan


Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran
Kondisi

20
Mata Pelajaran KI & KD Ditingkatkan dari KI & KD Tetap
Standar Kemendikbud
A. Pendidikan Agama
1. Al Qur’an V
2. Aqidah Akhlak V
3. Fiqih V
4. Aswaja V
B. Kewarganegaraan dan Kepribadian
1. Pendidikan Kewarganegaraan V
2. Bahasa Indonesia V
C. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
1. Matematika V
2. IPA V
3. IPS V
4. Bahasa Inggris V
5. Bahasa Arab V
D. Estetika
1. Seni Budaya dan Prakarya V

E. Pendidikan Jasmani
1. PJOK V
F. Muatan Lokal
V
1. Bahasa Jawa V
2. Bahasa Arab V
3. Bahasa Inggris V
G. Pengembangan Diri V

STRUKTUR KURIKULUM SD ISLAM TUBAN


Kelas
JML
NO Mata Pelajaran PEL
I II III IV V VI

KELOMPOK A
1 PAI - - - - - - -
2 PENDIDIKAN PANCASILA DAN 2 2 2 2 2 2 12
KEWARGANEGARAAN
3 BAHASA INDONESIA 6 6 6 6 6 6 36
4 MATEMATIKA 6 6 6 6 6 6 36
5 IPA - - - 4 4 4 12
6 IPS - - - 4 4 4 12
7 SBDP 2 2 2 2 2 2 12
8 PJOK 2 2 2 2 2 2 12
21
KELOMPOK B
1. Muatan Lokal
9 BAHASA JAWA 2 2 2 2 2 2 12
2. Muatan Persyarikatan
10 BAHASA ARAB 2 2 2 2 2 2 12
11 ASWAJA 2 2 2 2 2 2 12
12 AQIDAH / AKHLAQ 2 2 2 2 2 2 12
13 FIQIH / IBADAH 2 2 2 2 2 2 12
14 AL – QURAN 2 2 2 2 2 2 12

3. Muatan Global
16 BAHASA INGGRIS 2 2 2 2 2 2 12
Jumlah 32 32 32 36 36 36 240

DATA PENDUKUNG PENGATURAN BEBAN BELAJAR SISWA


SD ISLAM TUBAN

Kegiatan Pembelajaran
Jumlah Jam Penugasan
No Komponen Kurikulum Belajar Jml tatap Mandiri/ tidak
muka Terstruktur terstruktur

A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam dan - - -
Budi Pekerti
2. Al-Qur’an Hadits 2 2 V
3. Aqidah Akhlaq 2 2 V
4. Fiqih 2 2 V
5. Aswaja 2 2 V
6. Bahasa Arab 2 2 V
7. Pendidikan kewarganegaraan 2 2 V
8. Bahasa Indonesia 6 6 V
9. Matematika 6 6 V
10. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 V
11. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 V

Kegiatan Pembelajaran
No Komponen Kurikulum Jumlah jam Jml tatap Penugasan
belajar muka Terstruktur Mandiri/ tidak
terstruktur
12. Seni Budaya dan Prakarya 2 2 V
13. PJOK 2 2 V
22
B. Muatan lokal
a. Bahasa Jawa 2 2 V
b. Bahasa Inggris 2 2 V
c. Aswaja 2 2 V
C. Kegiatan pengembangan diri V
JUMLAH 40 40

DATA MUATAN LOKAL YANG DIKEMBANGKAN SD ISLAM TUBAN

No Program Nama Mata pelajaran JP waktu Target


1 Keunggulan daerah Bahasa Jawa 2 Intra Terampil
Ketrampilan Bahasa Inggris 2 Intra Terampil
2 Keunggulan Sekolah Aswaja 2 Intra Terampil
Bahasa Arab 2 Intra Terampil

DATA PENDUKUNG KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI


SD ISLAM TUBAN

No Kegiatan Waktu Sasaran Target


1 Bimbingan konseling Intrakurikuler Siswa Pembimbingan
2 Pembiasaan ibadah sholat Intrakurikuler Siswa embimbingan/
wajib, sunnah, kultum, Pembinaan
adzan, iqomah, mengaji
3 Bulu tangkis Ekstrakurikuler Siswa Cakap dan Terampil
4 BTQ Ekstrakurikuler Siswa Cakap dan Terampil
5 Tahfidz Ekstrakurikuler Siswa Cakap dan Terampil
6 Karate Ekstrakurikuler Siswa Cakap dan Terampil
7 Olah Raga
Sepak Bola Ekstrakurikuler Siswa Cakap dan Terampil
Renang Ekstrakurikuler Siswa Cakap dan Terampil
Bola Volly Ekstrakurikuler Siswa Cakap dan Terampil

2. PROFIL STANDAR PROSES


NO ASPEK STANDAR PROSES KEADAAN
YA TIDAK
1. Setiap guru telah mengembangkan dan memiliki silabus dan RPP V
secara Lengkap

23
2. RPP setiap mata pelajaran memuat:
a. Tujuan pembelajaran/kompetensi secara tepat V
b. Materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan V
c. Strategi pembelajaran secara bervariatif: V
1) Klasikal V
2) Kelompok V
3) Individual
V
d. Kegiatan/Metode pembelajaran:
V
1) Secara variatif (multi metode)
2) Secara interaktif (interaksi dua arah/multi arah antara guru-
murid, dan murid-murid) V
3) Secara inspiratif V
4) Menantang V
5) Memotivasi anak didik untuk berpartisipasi aktif V
6) Memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, dan kreatifitas. V
7) Memberikan ruang yang cukup bagi kemandirian anak didik
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis. V
e. Sumber belajar/Bahan ajar:
1) Interaktif

2) Kontekstual (sesuai dengan pengalaman nyata dan dalam V


konteks dunia nyata)
3) Media sosial/Internet V
f. Media pembelajaran/alat peraga yang:
1) Tepat V
2) Bervariasi V
g. Alokasi waktu secara tepat V
h. Teknik Penilaian berbasis kelas (penilaian yang bersifat
otentik/authentic assessment):
1) Menilai semua aspek hasil belajar V
a) Pengetahuan V
b) Keterampilan V
c) Sikap V
2) Menilai hasil akhir dari suatu proses pembelajaran V
3) Menilai perubahan dan perkembangan aktivitas serta perolehan
belajar selama proses pembelajaran di dalam kelas/di luar kelas
melalui:
a) Penilaian tertulis V
b) Perbuatan/kinerja V
c) Proyek V
d) Produk V
e) Portofolio V
4) Kriteria Penilaian Acuan Patokan (PAP) V
3 Pelaksanaan Pembelajaran seperti kegiatan tersebut di atas V

24
Setiap guru telah menerapkan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, V
4 Efektif dan Menyenangkan) serta menginternalisasikan life skills dalam
proses pembelajaran

NO ASPEK STANDAR PROSES KEADAAN


YA TIDAK
5 Guru menggunakan sumber belajar yang interaktif dan kontekstual V

Setiap guru telah mengembangkan bahan ajar


a. Modul V
6 b. Handout / Ringkasan materi V
c. Makalah V
d. Lembar Kerja Siswa ( LKS ) V
Setiap guru telah memanfaatkan alokasi waktu yang ditetapkan
7 sesuai V
dengan tingkat keluasan serta kedalaman materi dan indikator-
indikator yang dicapai
Sekolah telah mengembangkan program, meliputi:
8 a. Program remedial teaching V
b. Program Pengayaan V
c. Program Percepatan/akselerasi V
9 Setiap siswa dapat mengembangkan potensi diri sesuai dengan V
bakat dan minat anak

10 Sekolah telah mengembangkan budaya gemar membaca V


11 Sekolah mempunyai standar proses pelayanan administrasi V
12 Sekolah mempunyai standar Proses Belajar Mengajar V
13 Sekolah mempunyai standar proses Evaluasi Pendidikan V
14 Sekolah melakukan pengawasan proses pembelajaran untuk V
terlaksanakannya proses pembelajaran yang efektif dan efisien
15 Komite Sekolah berperan serta dalam upaya pemenuhan standar V
proses di Sekolah

3. PROFIL STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Fungsi utama Sekolah adalah membelajarkan siswa untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang
telah ditetapkan baik oleh pemerintah maupun oleh Sekolah sendiri. Untuk menyusun profil SKL, Sekolah perlu
menggambarkan target pencapaian SKL dan kondisi riil prestasi Sekolah beberapa tahun terakhir.

NO. ASPEK STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KEADAAN


YA BELUM
1. Sekolah telah memiliki target SKL 2 (dua) tahun terakhir V

25
2. Rata-rata nilai ujian Sekolah dua tahun terakhir telah mencapai V
target yang diharapkan

3. Presentase lulusan dua tahun terakhir telah memenuhi target yang V


dikehendaki Sekolah
Presentase lulusan yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
4. tinggi dalam dua tahun terakhir adalah 100 % dari seluruh jumlah V
lulusan setiap tahun

Sekolah mampu berprestasi dalam lomba/olimpiade dua tahun terakhir


dalam bidang:
5. a. Akademik (mata pelajaran) V
b. Non akademik
V
1) Olahraga
2) Kesenian V
3) Kegiatan keagamaan V
6. Komite Sekolah terlibat dalam mendukung pencapaian prestasi V
akademik dan non akademik.

4. PROFIL STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


NO STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEADAAN
Ya Tidak
1. Kondisi guru dan tenaga kependidikan lainnya di Sekolah telah V
memenuhi standar nasional pendidik dan kependidikan
2. Kondisi Kepala Sekolah telah memenuhi standar tenaga Kependidikan V

3. Guru memiliki kesesuaian antara latar belakang pendidikan dengan V


mata pelajaran yang dipegang di Sekolah

Guru dan tenaga kependidikan telah mengikuti pelatihan untuk


mendukung tugas profesionalnya
4. a. Guru telah mengikuti pelatihan untuk mendukung tugas V
profesionalnya
b. Tenaga kependidikan telah mengikuti pelatihan untuk V
mendukung tugas profesionalnya
5. Komite Sekolah berperan aktif dalam mendukung pencapaian standar V
pendidik dan tenaga kependidikan

Data Pendukung Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, Dan Jumlah Tenaga
Pendidik
Jumlah dan Status Guru
No. Tingkat Pendidikan Jumlah
GTY/PNS GTT/Guru Bantu
L P L P
1. S2 - - - - -
26
2. S1 - - 7 7 14
3. D-4 - - - - -
4. D3/Sarmud - - - - -
5. D2 - - - - -
6. D1 - - - - -
7. ≤ SMA/sederajat - - - - -
Jumlah 7 7 14

5. PROFIL STANDAR SARANA DAN PRASARANA


Sarana dan Prasana sebagai faktor pendukung keberhasilan proses pendidikan hendaknya diupayakan
agar dapat memenuhi standar sarana dan prasarana pendidikan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Berdasarkan Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang standar sarana prasarana, maka Sekolah hendaknya
minimal memiliki lahan, bangunan, perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan dan perlengkapan lainnya
sesuai dengan rasio siswa.

NO. STANDAR SARANA KEADAAN


Ya Tidak
2
1. Sekolah telah memiliki lahan minimal sesuai dengan rasio jumlah siswa/m V
2. Luas lahan dapat digunakan untuk membangun prasarana bangunan gedung, V
tempat ibadah dan bermain/ berolahraga
3. Lahan terhindar dari bahaya dan memiliki akses untuk penyelamatan V
dalam keadaan darurat.

4. Kemiringan lahan rata-rata kurang dari 15%, tidak berada di dalam garis aliran V
sungai dan jalur kereta api.
5. Lahan terhindar dari gangguan-gangguan Pencemaran air, Kebisingan, dan V
Pencemaran udara

6. Lahan sesuai memenuhi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota dan V


mendapat izin pemanfaatan tanah dari Pemerintah daerah setempat.

7. Lahan memiliki status hak atas tanah, dan/atau memiliki izin V


pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan peraturan
perundang- undangan yang berlaku untuk jangka waktu minimum 20
tahun.

NO. STANDAR PRASARANA KEADAAN


Ya Tidak
1. 2. Bangunan gedung memenuhi ketentuan tata bangunan V
3. Bangunan gedung memenuhi persyaratan keselamatan V

27
4. Bangunan gedung memenuhi persyaratan kesehatan V
Bangunan gedung menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, V

aman, dan nyaman .


5. 6. Bangunan gedung memenuhi persyaratan kenyamanan
7. Bangunan gedung berlantai satu / dasar V
8. Bangunan gedung dilengkapi sistem keamanan V
Bangunan gedung dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 900 V
V

Volt
9. Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang, dilaksanakan,
V

dan diawasi secara profesional.


10. 11. Kualitas bangunan gedung minimum permanen kelas B
12. Bangunan gedung Sekolah baru dapat bertahan minimum 20 tahun V
Pemeliharaan bangunan gedung Sekolah V
a. Ringan dilakukan minimum sekali dalam 5 tahun.
V
b. Pemeliharaan berat minimum sekali dalam 20 tahun. V

KESIMPULAN KONDISI SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH


NO. KESIMPULAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PROFIL

1. Kondisi lahan Sekolah


a. Sesuai dengan rasio siswa Ya
b. Tidak sesuai dengan rasio siswa Sesuai
c. Dekat dengan pemukiman warga/peserta didik Ya,
d. Jauh dari pemukiman warga/peserta didik Ya
2. Kondisi bangunan Sekolah
a. Sesuai dengan rasio siswa Ya Sesuai
b. Tidak sesuai dengan rasio siswa
3. Tingkat keamanan lokasi lahan dan bangunan Ya
4. Kondisi perabot Sekolah/ruang tiga tahun terakhir
a. Jenis dan deskripsinya sesuai dengan standar nasional pendidikan Ya Sesuai
b. Jenis dan deskripsinya tidak sesuai dengan standar nasional
pendidikan Sesuai dengan rasio siswa Tidak sesuai dengan rasio siswa Ya Sesuai

5. Kondisi perpustakaan, jumlah buku dan judulnya, perbandingan


jumlah buku dengan peserta didik tiga tahun terakhir. a.
Sesuai dengan rasio siswa Ya Sesuai
b. Tidak sesuai dengan rasio siswa
6. Kondisi peralatan pembelajaran tiga tahun terakhir -
Baik dan sesuai rasio siswa Ya
- Rusak dan sesuai rasio siswa tidak
28
- Baik dan sesuai rasio siswa Ya
- Rusak dan tidak sesuai rasio siswa Tidak
7. Kondisi sarana penunjang administrasi Sekolah tiga tahun terakhir.
- Baik dan sesuai rasio siswa Ya
- Rusak dan sesuai rasio siswa Tidak
- Baik dan sesuai rasio siswa Ya
- Rusak dan tidak sesuai rasio siswa Tidak
8. Kondisi prasarana Sekolah tiga tahun terakhir.
- Baik dan sesuai rasio siswa Ya
- Rusak dan sesuai rasio siswa Tidak
- Baik dan sesuai rasio siswa Ya
- Rusak dan tidak sesuai rasio siswa Tidak
9. Kondisi sanitasi Sekolah tiga tahun terakhir
- Baik dan sesuai rasio siswa Ya
- Rusak dan sesuai rasio siswa Ya
- Baik dan sesuai rasio siswa Ya
- Rusak dan tidak sesuai rasio siswa Ya
10. Komite Sekolah terlibat dalam mendukung pencapaian standar sarana dan Ya
prasarana.

6. PROFIL STANDAR PENGELOLAAN


Seluruh sarana dan prasarana serta sumber daya yang ada di Sekolah akan dapat memberikan kontribusi
yang sangat besar bagi perkembangan Sekolah, jika dikelola dengan baik. Pengelolaan yang baik selain
ditentukan oleh kemampuan yang dimiliki oleh seorang manajer (kepala Sekolah) akan tetapi juga didukung
oleh sistem yang baik, oleh karena itu pertanyaan mendasar yang perlu dijawab dalam menjelaskan standar
pengelolaan Sekolah adalah: Apakah Sekolah memiliki manajemen yang baik untuk mendukung proses
pembelajaran dan memberi layanan pendidikan yang bermutu?

Untuk menjawab masalah tersebut, ada beberapa pertanyaan kunci yang harus dijawab:

Pertama, Apakah sekolah memiliki pedoman yang mengatur tentang: Pengelolaan Pembelajaran yang meliputi:

(1) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Silabus dan RPP; (2)


Pelaksanaan Pembelajaran yang terdiri dari :

a) Strategi pembelajaran secara bervariasi,


b) Penggunaan metode pembelajaran bervariasi,
c) Penggunaan bahan ajar,
d) Penggunaan media/alat pembelajaran,
e) Pengalokasian waktu,
f) Pengelolaan kelas,
g) Pendataan;
(3) Kalender pendidikan/akademik, yang menunjukkan seluruh kategori aktivitas sekolah selama satu tahun
dan dirinci secara semesteran, bulanan, dan mingguan;
(4) Pengelolaan Peserta Didik terdiri dari :
a) Penerimaan peserta didik baru,
29
b) Pengadministrasian peserta didik,
c) Konseling peserta didik,
d) Kesehatan peserta didik,
e) Penentuan kenaikan/kelulusan peserta didik,
f) Pendataan;
(5) Pengelolaan Personalia terdiri dari :
a) Penerimaan SDM,
b) Penempatan SDM,
c) Penilaian kinerja dan pengembangan SDM,
d) Promosi – Demosi SDM,
e) Pengembangan kompetensi SDM,
f) Peningkatan kualifikasi SDM,
g) Pengadministrasian personalia,
h) Pendataan;
(6) Pengelolaan Sarana Prasarana terdiri dari :
a) Pengadaan,
b) Pemeliharaan,
c) Administrasi,
d) Pendataan;
(7) Pengelolaan Keuangan terdiri dari :
a) Jenis Anggaran,
b) Pembukuan,
c) Pelaporan,
d) Pendataan;
(8) Pengelolaan Hubungan Sekolah dengan masyarakat terdiri dari :
a) Penyebaran informasi timbal balik dari dan ke Sekolah,
b) Metode penyebaran informasi,
c) Materi informasi dari Sekolah;
(9) Struktur organisasi Sekolah;
(10) Pembagian tugas di antara pendidik;
(11) Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan;
(12) Peraturan akademik;
(13) Tata tertib Sekolah, yang meliputi tata tertib pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik, serta
penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana;
(14) Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan Sekolah dan hubungan antara warga
Sekolah dengan masyarakat; dan
(15) Biaya operasional Sekolah.

Kedua, Apakah Sekolah memiliki rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana
kerja jangka menengah (masa 4 tahun), yang meliputi: (1) kalender pendidikan/akademik yang meliputi jadwal
pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur; (2) jadwal penyusunan kurikulum tingkat
satuan pendidikan untuk tahun ajaran berikutnya; (3) mata pelajaran yang ditawarkan pada semester gasal,
semester genap; (4) penugasan pendidik pada mata pelajaran dan kegiatan lainnya; (5) buku teks pelajaran
yang dipakai pada masing-masing mata pelajaran; (6) jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana pembelajaran; (7) pengadaan, penggunaan, dan persediaan bahan habis pakai; (8)program
peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang meliputi sekurang-kurangnya jenis, durasi, peserta,
dan penyelenggara program; (9) jadwal rapat Dewan Pendidik, rapat konsultasi Sekolah dengan orang tua/wali

30
peserta didik, dan rapat Sekolah dengan komite Sekolah, untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah; (10)
rencana anggaran pendapatan dan belanja Sekolah untuk masa kerja satu tahun; (11) jadwal penyusunan
laporan akuntabilitas dan kinerja satuan pendidikan untuk satu tahun terakhir.

Ketiga, Bagaimana sistem pengawasan yang dilakukan di Sekolah, yang meliputi pemantauan, supervisi,
evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan. Dari ketiga pertanyaan mendasar diatas dapat
diperinci lagi dalam beberapa kategori yakni:
PEDOMAN YANG DIMILIKI SEKOLAH
NO. JENIS BUKU PEDOMAN SUDAH BELUM
MEMILIKI MEMILIKI
1. Pedoman tentang KTSP dan silabus V

2. Pedoman tentang implementasi RPP dalam PBM V

Kalender pendidikan/akademik, yang menunjukkan seluruh


3. kategori aktivitas Sekolah selama satu tahun dan dirinci V
secara semesteran, bulanan, dan mingguan
4. Struktur organisasi Sekolah V

5. Pembagian tugas di antara pendidik V

6. Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan V

7. Peraturan akademik V

8. Tata tertib Sekolah, yang meliputi: V


a. tata tertib pendidik,
b. Tata tertib tenaga kependidikan V
c. Tata tertib peserta didik V
d. Tata tertib penggunaan dan pemeliharaan sarana dan V
prasarana
Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan
9. Sekolah dan hubungan antara warga Sekolah dengan V
masyarakat
10. Pedoman penerimaan siswa baru V

11. Pedoman Pengadministrasian peserta didik V

12. Pedoman Penentuan kenaikan/kelulusan peserta didik. V

13. Pedoman Konseling dan kesehatan peserta didik V

14. Pedoman Penerimaan dan penempatan SDM. V

31
15. Pedoman Penilaian kinerja dan pengembangan SDM. V

16. Pedoman Promosi–Demosi SDM. V

17. Pedoman Pengembangan kompetensi SDM V

18. Pedoman Peningkatan kualifikasi SDM V

19. Pedoman Pengadministrasian personalia V

20. Pedoman Jenis Anggaran V

21. Biaya operasional Sekolah V

22. Pedoman Pembukuan V

23. Pedoman Pelaporan V

24. Penyebaran informasi timbal balik dari dan ke Sekolah V

25. Materi informasi dari Sekolah V

26. Metode penyebaran informasi. V

Pendataan yang meliputi :


Pengelolaan pembelajaran Pengelolaan Peserta didik
27. Pengelolaan personalia Pengelolaan Sarana dan Prasarana V
Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan Hubungan Sekolah dengan masyarakat

28 Sekolah memberikan ruang terhadap PSM (Peran serta V


Masyarakat) dalam pengembangan Sekolah

DATA PENDUKUNG PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


No Sistem/Mekanisme Peran Keterangan
Guru Kepala Sekolah Komite Sekolah
1. Perencanaan Proses
Pembelajaran:
1) Penyusunan Silabus V V V
2) Penyusunan Rencana
Pembelajaran secara tertulis V V V

32
2. Pelaksanaan Proses
Pembelajaran:
1) Strategi Pembelajaran V V V
yang Bervariasi
2) Penggunaan Metode V V V
Pembelajaran
3) Penggunaan Bahan Ajar V V V

4)Penggunaan Media
Pembelajaran/ Alat V V V
Peraga

5) Pengalokasian Waktu V V
6) Pengelolaan Kelas V V

7) Penilaian V V
3. Pendataan V V

DATA PENDUKUNG PENGELOLAAN PESERTA DIDIK


Ketersediaan Peran
No Sistem/Mekanisme Sistem Ket
Guru Kepala Komite
Sekolah Sekolah
1. Penerimaan peserta didik baru V V V V

Pengadministrasian peserta
2. didik V V V V

3. Konseling peserta didik V V V V

4. Kesehatan peserta didik V V V V

Penentuan kenaikan kelas atau


5. kelulusan peserta didik V V V V

6. Pendataan V V V V

DATA PENDUKUNG PENGELOLAAN PERSONALIA


Peran

33
No Sistem/Mekanisme etersediaan Guru KS Komite Diknas Ket
Sistem Sekolah Kab/Kota
Penerimaan SDM
1. (Kepala Sekolah, Guru, V V V V V
dan Pegawai)
2. Penempatan SDM V V V V V

3. Penilaian kinerja dan V V V V V


pengembangan SDM
4. Promosi – demosi SDM V V V V V

5. Pengembangan V V V V V
kompetensi SDM
6. Peningkatan Kualifikasi V V V V V
SDM
7. Pengadministrasian V V V V V
8. Pendataan V V V V V

DATA PENDUKUNG PENGELOLAAN SARANA PRASARANA


Ketersedi Peran
No Sistem/Mekanisme aan Sistem Ket
Guru Ka Sek Komite Mapendais
Sekolah Kab/Kota
1 2 3 4 5 6 7

1. Pengadaan V V V V V
2. Perawatan pemeliharaan V V V V V
3. Administrasi V V V V V
4. Pendataan V V V V V

TABEL PENGELOLAAN KEUANGAN


etersediaan Peran
No Jenis Anggaran Sistem Ket
Guru Kepala Komite Mapendais
Sekolah Sekolah Kab/Kota
1 2 3 4 5 6 7
1. BOS

a. Pembukuan/ akuntansi V V V V V

b. Pelaporan V V V V V
c. Pendataan V V V V V
2. APBD

34
a. Pembukuan/ akuntansi V V V V V

b. Pelaporan V V V V V
c. Pendataan V V V V V
3. Lainnya ..........................
a. Pembukuan/ akuntansi V V V V V

b. Pelaporan V V V V V

c. Pendataan V V V V V

Tabel data
PENDUKUNG KEORGANISASIAN KOMITE SEKOLAH – PERTEMUAN
2023/2024 2023/2024 2023/2024
No Keorganisasian
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
3. Pertemuan Anggota V V V
1. Adakah pertemuan anggota yang terjadwal ? V V V

1) Jika ”Ya”, berapa kali pertemuan dilakukan


dalam satu tahun ?
a. Satu kali
b. Dua kali

c. Tiga kali

d. Empat kali V V V

e. Lebih dari empat kali (sebutkan):


2. Pertemuan tidak terjadwal V V V
3. Tidak ada pertemuan

Tabel data
PENDUKUNG PERAN DAN FUNGSI KOMITE SEKOLAH
2023/2024 2023/2024 2023/2024
No Peran & Fungsi
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

1. Pemberi Pertimbangan

35
Apakah anggota mengerti perannya sebagai
1. pemberi pertimbangan ? V V V

Memberi pertimbangan secara aktif dalam


2. penyusunan RPM V V V

Memberi pertimbangan secara aktif dalam


3. penyusunan RAPBM V V V

Memberi pertimbangan dalam pelaksanaan


4. program RPM/RAPBM V V V

5. Memberi pertimbangan dalam pengelolaan


sumberdaya:
1) SDM V V V

2) Sarana Prasarana V V V

3) Anggaran V V V

4) Kurikulum V V V

2023/2024 2023/2024 2023/2024


No Peran & Fungsi
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

2. Pendukung

1 Apakah anggota mengerti perannya sebagai V V V


pendukung Sekolah ?
2 Bentuk dukungan:
1) Gagasan/pemikiran V V V
2) Pendanaan V V V
3) Barang V V V
Jasa (misalnya mendesain pembangunan Ruang
Kelas) V V V

5) Tenaga kerja V V V
3 Tujuan dukungan:
1) Pembelajaran V V V
2) Peserta didik V V V
3) Personalia V V V
4) Sarana Prasarana V V V
36
5) Keuangan V V V
6) Hubungan dengan masyarakat V V V
3. Pengontrol

Apakah anggota mengerti perannya sebagai


1 pengontrol Sekolah ? V V V

2 Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan V V V


RPM
3 Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan V V V
RAPBM
Melakukan monitoring terhadap output
4 pendidikan di Sekolah:

1) Hasil evaluasi belajar V V V


2) Angka mengulang Sekolah
3) Angka bertahan Sekolah
4) Angka partisipasi Sekolah
5 Mendapat laporan keuangan Sekolah V V V

2023/2024 2023/2024 2023/2024


No Peran & Fungsi
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

4. Penghubung
Apakah anggota mengerti perannya sebagai
1 mediator antara Sekolah dengan para pemangku V V V
kepentingan?

Menyampaikan usulan-usulan dari Orang Tua


2 Peserta Didik ke Sekolah V V V

3 Membantu hubungan dengan Mapendais V V V


Membantu hubungan dengan berbagai
4 Dinas/instansi yang lain V V V

Membantu hubungan dengan aparat


5 desa/kelurahan V V V

Membantu hubungan dengan tokoh


6 masyarakat / V V V
tokoh agama

37
Membantu hubungan dengan dunia usaha dan
7 dunia industry V V V

DUKUNGAN MASYARAKAT LUAS


No Jenis Dukungan 2023/2024 2023/2024 2023/2024

1. Bantuan Insidental
1) Bantuan pemikiran Ada Ada Ada
2) Bantuan tenaga Ada Ada Ada
3) Bantuan barang Ada Ada Ada
4) Bantuan jasa Ada Ada Ada
5) Bantuan dana Ada Ada Ada
2. Bantuan Terprogram
1) Bantuan pemikiran Ada Ada Ada
2) Bantuan tenaga Ada Ada Ada
3) Bantuan barang Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
4) Bantuan jasa Ada Ada Ada
5) Bantuan dana Ada Ada Ada

6. PROFIL STANDAR PEMBIAYAAN


Dalam melaksanakan kegiatannya, Sekolah memerlukan dukungan pembiayaan yang memadai.
Pertanyaan mendasar yang perlu dijawab dalam menjelaskan standar pembiayaan Sekolah adalah:
”bagaimana kondisi pembiayaan untuk pendidikan Sekolah baik yang terkait dengan biaya investasi, biaya
operasi, maupun biaya personal, baik yang bersumber dari pemerintah maupun masyarakat?” Profil standar
pembiayaan ini dalam rangka menjawab pertanyaan di atas. Untuk itu, ada beberapa pertanyaan kunci yang
harus dijawab: (1) bagaimana kondisi anggaran Sekolah dan sumber-sumber penggalian dana yang diperoleh
baik dari pemerintah maupun masyarakat pada tiga tahun terakhir?

(2) Bagaimana kondisi biaya investasi yang meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan
sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap? (3) Bagaimana kondisi biaya operasional, baik yang digunakan
untuk gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau
peralatan pendidikan habis pakai, maupun biaya operasional pendidikan tak langsung yang berupa daya, air,
jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi,
dan lain sebagainya? (4) Bagaimana kondisi biaya personal yang meliputi biaya pendidikan yang harus
dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.; (5)
Bagaimana keterlibatan komite Sekolah dalam mendukung pembiayaan Sekolah?

Bertolak dari pertanyaan-pertanyaan kunci tersebut di atas, maka profil standar pembiayaan Sekolah akan
mengungkap data sebagai berikut:

a. Kondisi anggaran Sekolah termasuk sumber-sumber dana dan jumlahnya tiga tahun terakhir.
b. Kondisi biaya investasi
c. Kondisi biaya operasional
d. Kondisi biaya personal
38
e. Dukungan komite Sekolah terhadap biaya penyelenggaraan pendidikan di Sekolah tiga tahun
terakhir

ANGGARAN SEKOLAH (SESUAI RAPBS)


TAHUN SUMBER DANA
PELAJARAN
Pemerintah Orangtua/ BOS ( Rp) BOP (Rp) Pemda (Rp)
(Rp) masyarakat
(Rp)
2023/2024 - 8.600.000 5.600.000 - -

2023/2024 - 8.480.000 35.550.000 - -


2023/2024 - - 88.494.000 - -

8. PROFIL STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN


NO. ASPEK STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN KEADAAN
Ya Tidak
1. Sekolah memiliki sistem penilaian yang melliputi Teknik, Jenis dan bentuk V
penilaian sesuai dengan standar penilaian pendidikan
2 Penilaian pendidikan di Sekolah dilakukan oleh :
a. Pendidik V
b. Satuan Pendidikan V
c. Pemerintah V
3 Kegiatan Penilaian yang dilakukan pendidik Meliputi:
a. Menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat V
Rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. V
b. Menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat
Rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. V
c. Mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik
penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran.
d. Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan
bentuk dan teknik penilaian yang dipilih. V
e. Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain V
yang diperlukan.
f. Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar V
dan kesulitan belajar peserta didik.

g. Mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai


balikan/komentar yang mendidik. V
h. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran. V
i. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir V
semester kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu

39
nilai prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai
cerminan kompetensi utuh V
j. Melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru pendidikan agama
dan asil penilaian kepribadian kepada guru pendidikan
kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir
semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan kategori
sangat baik, baik, atau kurang baik.

40
4 Kegiatan Penilaian yang dilakukan Satuan Pendidikan meliputi:
a. Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan V
karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi
satuan Pendidikan melalui rapat dewan pendidik.
b. Mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir V
semester, dan ulangan kenaikan kelas.
c. Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang V
menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik.
d. Menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan
yang menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan V
pendidik.
e. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan
kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan V
kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan
mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.
f. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak V
mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan
mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasil
ujian Sekolah.
g. Menyelenggarakan ujian Sekolah dan menentukan kelulusan V
peserta didik dari ujian Sekolah sesuai dengan POS Ujian Sekolah
bagi satuan pendidikan penyelenggara UASBN.
h. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok
mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali V
peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan.
i. Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan
kepada Depag kabupaten/kota.
V
j. Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui
rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk VV
seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian; kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok
mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
c) Lulus ujian Sekolah/Sekolah.
d) Lulus UASBN.
VVV

k. Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap


peserta didik yang mengikuti UASBN bagi satuan pendidikan VV
l. Penyelenggara UN.
m. Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan
pendidikan bagi satuan pendidikan penyelenggara UASBN.

41
RANGKUMAN PROFIL
SEKOLAH DASAR ISLAM TUBAN

Kategori Profil
1. Standar Isi
a. Dokumen KTSP (dokumen I dan II) Ada
b. Pemahaman guru terhadap KTSP Ada
c. Struktur kurikulum yang dikembangkan di Sekolah Ada
d. Setiap guru memiliki standar kompetensi dan kompetensi dasar mata Ada pelajaran yang
dipegang
e. Jumlah beban belajar siswa untuk kegiatan tatap muka, penugasan Ada terstruktur,
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
f. Jumlah beban mengajar dari masing-masing guru mata pelajaran Ada
g. Mata pelajaran muatan lokal yang dikembangkan di Sekolah Ada
h. Kegiatan pengembangan diri yang dikembangkan di Sekolah Ada
2. Standar Proses
a. Silabus dan RPP yang dikembangkan dan dimiliki masing-masing guru telah Ada
memenuhi standar
b. Pelaksanaan Pembelajaran seperti kegiatan yang tertulis dalam RPP Ada
c. Penerapan PAKEM dalam proses pembelajaran Ada
d. Internalisasikan life skills dalam proses pembelajaran oleh masingmasing guru Ada
e. Macam-macam bahan ajar yang dikembangkan oleh guru Ada
f. Pengembangan media pembelajaran/ alat peraga dalam proses pembelajaran Ada
g. Macam-macam sumber belajar yang digunakan oleh setiap guru dalam proses Ada
pembelajaran
h. Penerapan teknik penilaian yang bervariasi
Ada
i. Pemanfaatan alokasi waktu yang ditetapkan sesuai dengan tingkat keluasan
Ada
serta kedalaman materi dan indikator-indikator yang dicapai

j. Pengembangan program remedial teaching, pengayaan dan akselerasi Ada


k. Pengembangan Muatan lokal di Sekolah Ada
l. Kegiatan pengembangkan diri sesuai dengan bakat dan minat siswa Ada
m. Sekolah mempunyai standar proses pelayanan administrasi Ada
n. Sekolah mempunyai standar proses Kegiatan Belajar Mengajar Ada
o. Sekolah mempunyai standar proses evaluasi pendidikan Ada
p. Sekolah mempunyai standar proses pembiayaan pendidikan Ada
q. Sekolah melakukan proses pengawasan pembelajaran untuk melaksanakan Ada
proses pembelajaran yang efektif dan efisien
r. Keterlibatan komite Sekolah dalam pengembangan standar proses Ada
3. Standar Kompetensi Lulusan

42
a. Rata-rata nilai US/M per mata pelajaran dua tahun terakhir untuk tingkat Ada
KKM dan Kab/Kota.
b. Persentase lulusan tiga tahun terakhir. Ada
c. Persentase lulusan yang melanjutkan tiga tahun terakhir Ada
d. Keterlibatan komite Sekolah dalam mendukung pencapaian standar Ada
kompetensi lulusan.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Jumlah guru dan tenaga kependidikan dan kualifikasi akademiknya tiga tahun Ada
terakhir
b. Kondisi Kepala Sekolah tiga tahun terakhir Ada
c. Kesesuaian antara latar belakang pendidikan dengan mata pelajaran Ada

yang dipegang
d. Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti oleh masing-masing guru dan Ada
tenaga kependidikan
e. Status masing-masing guru (GT/GTT) dan lama pengalaman kerja Ada
f. Jumlah guru dan tenaga kependidikan yang telah meraih prestasi akademik Ada
dan non akademik pada tingkat kecamatan, kota/kabupaten, provinsi,
nasional, dan/atau internasional, dan prestasi akademik yang telah diraih

g. Jumlah guru dan tenaga kependidikan di Sekolah yang telah memiliki karya Ada
pengembangan profesi, jenis karya dan dipublikasikan pada tingkat apa
(tingkat kecamatan, kota/kabupaten, provinsi, nasional, dan/atau
internasional) Tidak ada
h. Keikutsertaan guru dan tenaga kependidikan dalam forum ilmiah, jumlahnya,
peranan mereka dalam forum ilmiah (peserta/pemakalah), dan pada tingkat
apa (tingkat kecamatan, kota/kabupaten, provinsi, nasional, dan/atau
Ada
internasional)
i. Keterlibatan komite Sekolah dalam mendukung pencapaian standar pendidik
dan tenaga kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
a. Kondisi perabot Sekolah tiga tahun terakhir. Ada
b. Kondisi perpustakaan, jumlah buku dan judulnya, perbandingan jumlah buku Ada
dengan peserta didik tiga tahun terakhir.
c. Macam-macam laboratorium yang dimiliki Sekolah dan kondisinya saat ini. Ada
d. Jenis ICT yang dimiliki oleh Sekolah untuk menunjang pembelajaran dan Ada
kondisinya saat ini.
e. Kondisi peralatan pembelajaran tiga tahun terakhir.
Ada
f. Kondisi sarana penunjang administrasi Sekolah tiga tahun terakhir.
Ada
g. Kondisi prasarana Sekolah tiga tahun terakhir.
Ada
h. Kondisi sanitasi Sekolah tiga tahun terakhir.
Ada
i. Keterlibatan Keterlibatan komite Sekolah dalam mendukung pencapaian
Ada
standar sarana dan prasarana.

6. Standar Pengelolaan

43
a. Pedoman yang mengatur tentang: (1) Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan Ada
silabus; (2) Kalender pendidikan/akademik, yang menunjukkan seluruh
kategori aktivitas Sekolah selama satu tahun dan dirinci secara semesteran,
bulanan, dan mingguan; (3) Struktur organisasi Sekolah; (4) Pembagian tugas
di antara pendidik; (5) Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan; (6)
Peraturan akademik; (7) Tata tertib Sekolah, yang meliputi tata tertib
pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik, serta penggunaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana; (8) Kode etik hubungan antara sesama
warga di dalam lingkungan Sekolah dan hubungan antara warga Sekolah
dengan masyarakat; (9) Biaya operasional Sekolah (10) Pedoman penerimaan
siswa baru; (11) Pedoman Pengadministrasian peserta didik; (12) Pedoman
Penentuan kenaikan/kelulusan peserta didik; (13) Pedoman Konseling dan
kesehatan peserta didik; (14)
Pedoman Penerimaan dan penempatan SDM;
(15) Pedoman Penilaian kinerja dan pengembangan SDM; (16) Pedoman
Promosi – Demosi SDM; (17) Pedoman Pengembangan kompetensi SDM;
(18)Pedoman Peningkatan kualifikasi SDM; (19) Pedoman Pengadministrasian
personalia; (20) Pedoman Jenis Anggaran
Biaya operasional Sekolah; (21) Pedoman Pembukuan Pedoman
Pelaporan; (22) Penyebaran informasi timbal balik dari dan ke Sekolah;
(23) Materi informasi dari Sekolah; (24) Metode penyebaran informasi; (25)
Pendataan (Pengelolaan pembelajaran, Pengelolaan Peserta didik,
Pengelolaan personalia, Pengelolaan Sarana dan Prasarana, Pengelolaan
Keuangan, Pengelolaan Hubungan Sekolah

44
dengan masyarakat) (26) Sekolah memberikan ruang terhadap PSM
(Peran serta Masyarakat) dalam pengembangan Sekolah
b. Rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja
jangka menengah (masa 4 tahun), yang meliputi: (1) kalender
pendidikan/akademik yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan, ujian,
kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur; (2) jadwal penyusunan kurikulum Ada
tingkat satuan pendidikan untuk tahun ajaran berikutnya; (3) mata pelajaran
yang ditawarkan pada semester gasal, semester genap; (4) penugasan
pendidik pada mata pelajaran dan kegiatan lainnya; (5) buku teks pelajaran
yang dipakai pada masing-masing mata pelajaran; (6) jadwal penggunaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran; (7) pengadaan,
penggunaan, dan persediaan bahan habis pakai; (8) program peningkatan
mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang meliputi sekurang-kurangnya
jenis, durasi, peserta, dan penyelenggara program; (9) jadwal rapat Dewan
Pendidik, rapat konsultasi Sekolah dengan orang tua/wali peserta didik, dan
rapat Sekolah dengan komite Sekolah, untuk jenjang pendidikan dasar dan
menengah; (10) rencana anggaran pendapatan dan belanja Sekolah untuk
masa kerja satu tahun; (11) jadwal penyusunan laporan akuntabilitas dan
kinerja satuan pendidikan untuk satu tahun terakhir.
c. Sistem pengawasan yang dilakukan di Sekolah, yang meliputi pemantauan, Ada
supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan.

7. Standar Pembiayaan
a. Kondisi anggaran Sekolah termasuk sumber-sumber dana dan jumlahnya tiga Ada
tahun terakhir.
b. Kondisi biaya investasi Ada
c. Kondisi biaya operasional Ada
d. Kondisi biaya personal Ada
e. Dukungan komite Sekolah terhadap biaya penyelenggaraan pendidikan di Ada
Sekolah tiga tahun terakhir

8. Standar Penilaian Pendidikan


a. Teknik penilaian hasil belajar dari masing-masing mata pelajaran Ada
b. Penilaian yang dilakukan pendidik dan satuan pendidikan Ada
c. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dari masing-masing mata pelajaran dan Ada
rata-rata tingkat pencapaiannya
d. Jumlah peserta didik yang berhak dan tidak berhak mengikuti UNAS, yang lulus Ada
dan tidak lulus (mengulang) tiga tahun terakhir
e. Ketentuan-ketentuan untuk dinyatakan naik atau tidak naik kelas, kriteria Ada
penjurusan/pemilihan program (khusus untuk MA), dan ketentuan lulus atau
tidak lulus dari Sekolah
f. Hasil-hasl (prestasi) yang dicapai oleh para siswa dalam kegiatan
pengembangan diri, terutama kegiatan ekstrakurikuler. Ada
g. Keterlibatan komite Sekolah dalam mengontrol pelaksanaan standar.
Ada

BAB V RENCANA STRATEGIS PENGEMBANGAN SEKOLAH EMPAT TAHUN KEDEPAN

A. RENCANA STRATEGIS PENGEMBANGAN STANDAR ISI


Berdasarkan pada kondisi di atas yang tergambar pada profil tabel identifikasi tantangan/masalah
penyebab, tujuan dan penanganannya maka Sekolah Dasar Islam Tuban, Kecamatan Tuban, Kabupaten
Tubankemudian menyusun rencana strategis/Renstra untuk 4 tahun kedepan.

45
Kurikulum Sekolah Dasar Islam Tuban telah terlaksana dengan baik seiring dengan perkembangan
globalisasi yang makin meningkat dan diarahkan pada kurikulum dan penilaian bertaraf nasional
merupakan rencana jangka panjang. Hal ini kemudian diimplementasikan dalam beberapa tahun ke
depan yakni tahun 2021/2022. Sekolah Dasar Islam Tuban, telah memiliki dokumen KTSP 100%. Tahun
2023/2024 Sekolah Dasar Islam Tuban, Kec. Tuban telah memiliki dokumen KTSP 100% lengkap dan
siap diimplementasikan. Tahun 2023/2024 meningkatkan pula SKL yang memiliki keunggulan sekolah.

Berdasarkan uraian tersebut diatas rencana strategis pencapaian standar isi Sekolah Dasar Islam
Tuban, dapat digambarkan sebagaimana dalam tabel berikut.

Komponen/
Sasaran 2023/2024 2023/2024 2023/2024 2023/2024

Standar isi Tersusunnya Tersusunnya Memiliki Memiliki


tersusunnya Dokumen KTSP Dokumen KTSP Dokumen KTSP Dokumen KTSP
dokumen KTSP I, II dan III I, II, dan III yang I, II, dan III yang I, II dan III yang
I, II, dan III siap siap siap
diimplementasi diimplementasi diimplementasi
kan 100% kan 100%, serta kan 100% serta
meningkatkan SKL meningkatkan SKL
yang memiliki yang memiliki
Karakteristik karakteristik
keunggulan keunggulan
Sekolah 50% sekolah 100%

Komponen/ Sasaran
2023/2024 2023/2024 2023/2024 2023/2024

Terlaksananya Tersusunnya Memiliki Menjadikan Menjadikan


dokumen KTSP Dokumen KTSP Dokumen KTSP I, Sekolah bertaraf Sekolah bertaraf
I, II, dan III I, II, dan III yang II, dan III yang siap Nasional 80% Nasional 100%
siap diimplementasi kan meningkatkan SKL meningkatkan SKL
diimplementas 100%, serta yang memiliki yang memiliki
ikan 100% meningkatkan SKL karakteristik karakteristik
yang memiliki keunggulan Sekolah keunggulan Sekolah
karakteristik 80 % 100%
keunggulan Sekolah
70%

46
B. RENCANA STRATEGIS PENGEMBANGAN STANDAR PROSES
Dalam standar proses tahun 2017/2018, 100% Guru telah mampu melakukan pembelajaran
berkuwalitas, mengubah atmosfir belajar, gemar baca tulis, observasi, PAKEM dan CTL serta
mampu meningkatkan hasil belajar. Pada tahun 2017/2018 100% guru telah mampu melakukan
pembelajaran berkualitas, mengubah atmosfir belajar, gemar baca tulis, observasi, melakukan
PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) dan CTL serta guru
mampu mengembangkan materi ajar dan memanfaatkan setiap media pembelajaran yang
tersedia.

Berdasarkan uraian diatas rencana strategis pencapaian standar program Sekolah Dasar
Muhammadiyah 1 Paron, Kec. Paron Tubandapat di gambarkan sebagai mana dalam tabel berikut.

Komponen/
2023/2024 2023/2024 2023/2024 2023/2024
Sasaran
Standar Proses Guru Guru telah mampu Guru telah mampu Mengubah Guru mampu
telah mampu mengubah atmosfir melakukan atmosfir Mengembangkan
melakukan belajar, gemar baca pembelajaran belajar, gemar materi ajar dan
pembelajaran tulis, observasi, berkuwalitas baca memanfatkan
berkualitas PAIKEM dan CTL sebesar 100% tulis, setiap media
serta mampu observasi pembelajaran
meningkatkan melakukan PAIKEM yang tersedia
hasil belajar 100 dan sebesar 100%
% CTL sebesar
100%

C. RENCANA STRATEGIS PENGEMBANGAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA


Partisipasi masyarakat yang begitu besar diimbangi kemauan untuk ikut serta memikirkan
penambahan alat dan media pendidikan serta pengembangan penilaian akan menjadi modal dasar
bagi Sekolah Dasar Islam Tuban, untuk menyongsong pendidikan yang cerah dimasa datang. Empat
tahun kedepan seiring pencanangan propinsi menjadi kota, selain pengembangan Bahasa Arab ,
Bahasa Inggris dan bahasa Jawa Kromo yang sekarang telah di kembangkan untuk satu tahun ke
depan akan dicanangkan hari Bahasa bagi murid dan guru.

Dalam jangka waktu 4 tahun ke depan diharapkan Sekolah telah memenuhi standar sarana
prasarana, hal ini dilakukan karena Sekolah Dasar Islam Tuban pada tahun 2023/2024 akan
menjadikan Sekolah yang memiliki karakteristik keunggulan Sekolah 100%.

D. RENCANA STRATEGIS PENGEMBANGAN STANDAR PENGELOLAAN


Pada tahun 2023/2024 Sekolah ini telah menjadi Sekolah yang memiliki keunggulan. Peranan
Yayasan Sekolah yang sangat baik, di dukung pembiayaan yang memadai maka sekolah ini
berusaha menjadi sekolah yang memiliki keunggulan, sehingga menjadi sekolah pilihan
masyarakat. Seiring adanya perkembangan tehnologi yang sangat cepat maka untuk 4 tahun ke
depan sekolah mengembangkan rencana-rencana strategis yang secara bertahap akan dinaikkan
pada pengembangan pada sekolah unggulan.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, rencana strategis pencapaian standar pengelolaan


Sekolah Islam Tuban di tahun 2023/2024 Terakreditasi A

47
E. RENCANA STRATEGIS PENGEMBANGAN STANDAR PEMBIAYAAN
Dengan semakin tingginya tuntutan pelanggan Sekolah terhadap lulusannya, maka Sekolah
telah merencanakan berbagai kegiatan untuk melaksanakan kegiatan tersebut diperlukan
pembiayaan yang tidak sedikit. Oleh sebab itu tahun 2023/2024 target pemasukan pembiayaan
baik dari pemerintah, Yayasan Sekolah maupun sumbangan wali murid mencapai Rp. 103.000.000.

F. RENCANA STRATEGIS PENGEMBANGAN STANDAR PENILAIAN


PENDIDIKAN.
Pada tahun 2023/2024 dengan standar minimal nilai untuk mata pelajaran yang di PAS kan
7,00 jumlah siswa yang lulus 100% dan seluruh siswa yang mengikuti PAS pada tahun 2023/2024
dengan standar minimal nilai untuk mata pelajaran yang di PAS kan 7.50 jumlah siswa yang lulus
diharapkan 100%.

48
BAB VI
RENCANA PROGRAM KERJA SEKOLAH

A. Program Kerja Sekolah Jangka Panjang ( 4 Tahun)


1. Program Kerja Sekolah untuk Pengembangan Standar Isi
INDIKATOR
O PROGRAM SASARAN BIAYA
KEBERHASILAN
Penyusunan KTSP pada KTSP sudah tersusun
tahun pelajaran Tersusunnya KTSP pada
1. pada tahun pelajaran Rp. 1.000.000
2023/2024 tahun 2023/2024
2023/2024
KTSP sudah
Penerapan KTSP pada Terimplementasinya diterapkan secara Rp. 1.000.000
2
tahun pelajaran KTSP pada tahun menyeluruh pada
2023/2024 pelajaran 2023/2024 tahun pelajaran
2023/2024
Peningkatan Kriteria Terwujudnya KKM meningkat 0,25
3 Ketuntasan Minimal Peningkatan KKM % Rp. 1.000.000
tahun 2023/2024 tahun 2023/2024
Pengembangan KTSP
Tersusunnya KTSP KTSP 2014/2015
4 pada tahun pelajaran Rp. 1.000.000
tahun 2023/2024 sudah tersusun
2023/2024
KTSP sudah
Penerapan KTSP pada Terimplementasinya
5 diterapkan pada Rp. 1.000.000
tahun pelajaran KTSP pada tahun
tahun pelajaran
2023/2024 pelajaran 2023/2024
2023/2024
Terwujudnya
Peningkatan KKM KKM meningkat 0,25
6 Peningkatan KKM Rp. 1.000.000
tahun 2023/2024 %
tahun 2023/2024
Penyusunan KTSP Tersusunnya KTSP KTSP sudah
7 pada tahun pelajaran pada tahun pelajaran tersusun pada Rp. 1.000.000
2023/2024 2023/2024 tahun pelajaran
2023/2024
KTSP sudah
Penerapan KTSP pada Terimplementasinya
8 diterapkan pada Rp. 1.000.000
tahun pelajaran KTSP pada tahun
tahun pelajaran
2023/2024 pelajaran 2023/2024
2023/2024
Terwujudnya
Peningkatan KKM KKM meningkat 0,25
9 Peningkatan KKM Rp. 1.000.000
tahun 2023/2024 %
tahun 2023/2024
Pengembangan KTSP Tersusunnya KTSP KTSP sudah
10 pada tahun pelajaran pada tahun pelajaran tersusun pada Rp. 1.500.000
2023/2024 2023/2024 tahun pelajaran
2023/2024
KTSP sudah
Penerapan KTSP pada Terimplementasinya
diterapkan pada Rp. 1.500.000
11 tahun pelajaran KTSP pada tahun
tahun pelajaran
2023/2024 pelajaran 2023/2024
2023/2024
Terwujudnya
Peningkatan KKM KKM meningkat 0,25
12 Peningkatan KKM Rp. 1.500.000
2023/2024 %
tahun 2023/2024
JUMLAH TOTAL Rp. 13.500.000

49
2. Program Kerja Sekolah untuk Pengembangan Standar Proses
INDIKATOR
NO PROGRAM SASARAN BIAYA
KEBERHASILAN
Penyusunan Tersusun nya Perangkat
1. perangkat perangka pembelajaran sudah Rp. 8.000.000
pembelajaran t tersusun
Pembelajaran

Penyusunan Tersusunnya Sudah tersusunnya


2 program program program pembelajaran Rp. 3.000.000
pembelajaran pembelaj aran

Tersusunnya
laporan hasil
Proses
Belajar Sudah tersusunnya buku
Mengajar yang laporan hasil proses
3 Pelaporan hasil
berupa nilai belajar mengajar dan
Proses Belajar Rp. 6.000.000
ulangan harian, ijazah untuk kelas VI
Mengajar
ulangan tengah
semester,
penugasan dan
ulangan
semester dan
ujian akhir
untuk kelas VI

Jumlah Total Rp.17.000.000

3. Program Kerja Sekolah untuk Pengembangan Standar Kompetensi Lulusan


INDIKATOR
NO PROGRAM SASARAN BIAYA
KEBERHASILAN
Sosialisasi Standar Tersosialisasiny a
Civitas Sekolah mengetahui
1. Kompetensi SKL di semua Rp. 3.000.000
SKL
Kelulusan civitas Sekolah
Pemilihan metode Terpilihnya Metode sudah dipilih
2. pengembangan SKL metode untuk Rp. 4.000.000
pengembanga n mengembangkan SKL
SKL

Penerapan metode Terimplementa


3. pengembangan SKL si kannya Metode yang sudah dipilih Rp. 4.000.000
metode diterapkan
pengembangan
SKL

50
Uji coba metode Terujinya Metode yang dipilih
4. pengembangan SKL metode berhasil diujicobakan Rp. 4.000.000
pengembanga n
SKL
Jumlah Total Rp. 15.000.000

4. Program Kerja Sekolah untuk Pengembangan Standar Pendidik Dan Tenaga


Kependidikan
INDIKATOR
NO PROGRAM SASARAN BIAYA
KEBERHASILAN
Pelatihan guru mata Guru menerapkan
1. pelajaran Terlatihnya semua hasil pelatihan Rp. 6.000.000
guru mata pelajaran
Pengaktifan Terwujudnya Kreatifitas guru dalam
2. Musyawarah Guru keaktifan guru Proses Belajar Rp. 6.000.000
Mata Pelajaran dalam mengikuti Mengajar
(MGMP) MGMP

Jumlah Total Rp. 12.000.000

5. Program Kerja Sekolah untuk Pengembangan Standar Sarana Prasarana


INDIKATOR
NO PROGRAM SASARAN BIAYA
KEBERHASILAN
Pengadaan perangkat Guru dan siswa Tersedianya blanko
1 pembelajaran / format perangkat Rp. 1.000.000
2023/2024 pembelajaran

Pengadaan perangkat Guru dan siswa Tersedianya blanko /


2 pembelajaran format perangkat Rp. 1.000.000
2023/2024 pembelajaran

Pengadaan perangkat Guru dan siswa Tersedianya


3 pembelajaran format/blanko Rp. 2.000.000
2023/2024 perangkat
pembelajaran
Pengadaan perangkat Guru dan siswa Tersedianya
4 pembelajaran format/blanko Rp. 2.000.000
2023/2024 perangkat
pembelajaran

Pengadaan Rp. 3.000.000


Hardware
printer tahun
Tersedianya alat yang
7 2023/2024 Guru dan siswa menunjang dalam
proses pembelajaran

51
Pengadaan form
pelaporan hasil KBM Guru dan siswa Tersedianya format
(buku / blanko perangkat Rp. 1.000.000
8 laporan hasil ulangan) hasil ulangan
tahun 2023/2024 (raport)

Pengadaan form
pelaporan hasil KBM Guru dan siswa Tersedianya format
(buku / blanko perangkat Rp. 1.000.000
laporan hasil hasil ulangan
ulangan) tahun (raport)
9

2023/2024

Pengadaan form
pelaporan hasil KBM Guru dan siswa Tersedianya format
(buku / blanko perangkat Rp. 1.000.000
laporan hasil ulangan) hasil ulangan
tahun 2023/2024 (raport)

Pengadaan form
pelaporan hasil KBM Guru dan siswa Tersedianya format
(buku / blanko perangkat Rp. 1.000.000
laporan hasil ulangan) hasil ulangan
tahun 2023/2024 (raport)

Penyediaan sarana
prasarana dalam Guru dan siswa Tersedianya
kegiatan Pelatihan sarana prasarana Rp. 1.000.000
Guru kegiatan
Mata MGMP
Pelajaran
2023/2024
Penyediaan sarana
prasarana dalam Guru dan siswa Tersedianya
10 kegiatan Pelatihan sarana prasarana 1.000.000
Guru kegiatan
Mata MGMP
Pelajaran
2023/2024
Penyediaan sarana
prasarana dalam Guru dan siswa Tersedianya
kegiatan Pelatihan sarana prasarana Rp. 2.000.000
Guru Mata Pelajaran kegiatan
2023/2024 MGMP

52
Penyediaan sarana
prasarana dalam Guru dan siswa Tersedianya
kegiatan Pelatihan sarana prasarana Rp. 2.000.000
Guru kegiatan
Mata MGMP
Pelajaran
2023/2024
Pengadaan format / Tersedianya format /
blanko dokumen dan blanko dokumen dan
penggandaan Guru penggandaan Rp. 1.000.000
perangkat perangkat
pembelajaran pembelajaran
2023/2024 2013/2014
11 Pengadaan format / Tersedianya format /
blanko dokumen dan
blanko dokumen dan
penggandaan Guru Rp. 1.000.000
penggandaan
perangkat
perangkat
pembelaja ran
pembelajaran

2023/2024 2014/2015

Pengadaan format / Tersedianya format /


blanko dokumen dan Guru blanko dokumen dan Rp. 1.000.000
penggandaan perangkat penggandaan
pembelajaran perangkat
2023/2024 pembelajaran
2015/2016
Pengadaan format / Tersedianya format /
blanko dokumen dan blanko dokumen dan
penggandaan perangkat Guru penggandaan Rp. 1.000.000
pembelajaran perangkat
2023/2024 pembelajaran
2016/2017
Perawatan dan Terwujudnya gedung
pengecatan gedung Gedung yang representative Rp. 3.000.000
2023/2024

Perawatan dan Terwujudnya gedung


pengecatan gedung Gedung yang representative Rp. 3.000.000
12
2023/2024

Perawatan dan
pengecatan gedung Gedung Terwujudnya gedung Rp. 3.000.000
2023/2024 yang representative

Perawatan dan Terwujudnya gedung


pengecatan gedung Gedung yang representative Rp. 3.000.000
2023/2024

53
13 Pengadaan ruang Ruang Kelas Terwujudnya ruang Rp. 125.000.000
Kelas baru kelas VI
2023/2024
Pengadaan ruang Ruang Koperasi Terwujudnya ruang Rp. 125.000.000
Kelas baru Koperasi
2023/2024
Pengadaan ruang Ruang UKS Terwujudnya ruang Rp. 100.000.000
Kelas baru UKS
2023/2024
Pengadaan Kantor Guru Ruang Guru/TU Terwujudnya ruang Rp. 125.000.000
dan TU 2023/2024 GURU

Terwujudnya
Renovasi meja kursi Siswa meja/kursi yang Rp. 4.000.000
siswa tahun 2023/2024 Representative

Renovasi meja kursi Terwujudnya


14 siswa tahun 2023/2024 Siswa meja/kursi Rp. 4.000.000
yang
representativ
e
Terwujudnya
Renovasi meja kursi Siswa meja/kursi yang Rp. 6.000.000
siswa tahun 2023/2024 Representative

Renovasi meja kursi Terwujudnya


siswa tahun 2023/2024 Siswa meja/kursi Rp. 6.000.000
yang
representativ
e
15 Pengadaan Internet Guru dan siswa Terwujudnya Rp. 4.000.000
internet Sekolah

Pengadaan Meja kursi Terwujudnya sarana


16 Guru Rp. 2.000.000
guru kelengkapan guru
JUMLAH TOTAL Rp 537.000.000

6. Program Kerja Sekolah untuk Pengembangan Standar Pengelolaan


INDIKATOR
NO PROGRAM SASARAN BIAYA
KEBERHASILAN
Terlaksananya
Tenaga pendidik dan
1 Kalender pendidikan pelaksanaan Rp. 2.000.000
kependidikan
pembelajaran.
Jadwal penyusunan Tenaga pendidik dan Terlaksananya
2 Rp. 3.000.000
KTSP kependidikan kurikulum
Pembagian mata Tenaga pendidik dan Banyak jam pelajaran
3 pelajaran per semester kependidikan yang tersedia Rp. 2.000.000

Pendistribusian secara
Mengasah pendidik Tenaga pendidik dan
4 merata jumlah jam Rp. 4.000.000
pada mata pelajaran kependidikan
pelajaran

54
Pengadaan buku teks Terdistribusikan buku
5 (BOS) Siswa Pendamping ke siswa Rp. 15.000.000

Rp. 26.000.000
JUMLAH TOTAL

7. Program Kerja Sekolah untuk Pengembangan Standar Pembiayaan


INDIKATOR
NO PROGRAM SASARAN BIAYA
KEBERHASILAN
Investasi/pengadaan Tersedianya
1 a. computer kebutuhan TIK dan Tercukupinya rasio Rp. 45.000.000
b. scanner koreksi cepat computer pada siswa
c. LCD
Operasional
1) tinta spidol di kelas o Tersedianya  Tercukupinya Rp. 8.000.000
2) tinta printer ATK kebutuhan ATK
3) gaji/HR o Tersedianya  Terpenuhinya
kesejahteraan kebutuhan guru dan Rp.130.000.000
guru/karyawan karyawan
2 4) daya dan jasa o Tersedianya daya  Terpenuhinya
dan jasa daya dan kewajiban Rp. 5.000.000
langganan daya dan
jasa
5) pemeliharaan o Tersedianya dana  Tercukupinya
Rp. 12.000.000
pemeliharaan biaya pemeliharaan

Personal
 Transport Tersedianya dana Terpenuhinya transport
3 siswa tidak mampu bantuan siswa tidak siswa dan keringan LKS bagi Rp. 2.000.000
 Keringanan mampu siswa tidak mampu
LKS pada siswa
tidak
mampu
Jumlah Total Rp. 202.000.000

8. Program Kerja Sekolah untuk Pengembangan Standar Penilaian Pendidikan

NO PROGRAM SASARAN INDIKATOR BIAYA


KEBERHASILAN

1 Teknik penelitian hasil belajar Standart Memiliki SKM atau Rp. 3.000.000
mata pelajaran penilaian berdasar mata pelajaran
SKM

2 Penilaian pendidikan dan Raport siswa Tercaipanya SKM dan Rp. 4.000.000
satuan pendidikan persemester sebagai laporan ke
orang tua/wali murid

55
3 KKM (Kriteria Guru permata Standart hasil Rp. 2.000.000
Ketuntatasan Minimal) pelajaran pembelajran

4 Pendataan peserta didik yang Siswa Kelulusan 100% Rp. 2.500.000


ikut ujian nasional

5 Membuat criteria kenaikan siswa Tersusunya criteria Rp. 2.500.000


kelas dan kelulusan kenaikan kelas dan
kelulusan siswa

6. Mendata siswa berprestasi Siswa Terwujudnya data Rp. 1.000.000


siswa berprestasi

JUMLAH TOTAL Rp. 15.000.000

B. RENCANA PROGRAM KERJA SEKOLAH JANGKA PENDEK ( 1 TAHUN) 1.


Rencana Operasional Program Kerja Sekolah Standar Isi

PENANG-
INDIKATOR
GUNG
NO PROGRAM SASARAN KEBERHASILAN KEGIATAN BIAYA
JAWAB
Pelatihan guru
dalam menyusun
Tersusunn silabus dan RPP
Penyusunan ya kurikulum KTSP sudah  Pelatihan kepala
1 KTSP pada Sekolah tersusun pada dan wakamad Kepala Rp. 3.000.000
KTSP dalam menyusun
tahun tahun Sekolah
dokumen KTSP
2023/2024 pada tahun 2023/2024
2023/2024 Penyusunan KTSP
(dokumen I dan
II)

Sosialisasi
penerapan
KTSP pada
Terimplem KTSP sudah
Penerapan semua civitas
entasinya diterapkan
KTSP Sekolah Kepala
2 KTSP secara Rp. 4.000.000
pada tahun Pelatihan Sekolah
pada tahun menyeluruh
2023/2024 strategi
2023/2024 pada tahun pembelajaran
2023/2024 Pelatihan
monitoring
dan evaluasi
implementasi
KTSP
Rp. 7.000.000
JUMLAH TOTAL

56
2. Rencana Program Kerja Sekolah Standar Proses
PENANG-
INDIKATOR
GUNG
NO PROGRAM SASARAN KEBERHASILAN KEGIATAN BIAYA
JAWAB
 Sosialisasi
Perangkat penyusunan perangkat
Penyusunan Tersusunnya pembelajaran pembelajaran  Kepala
1 Rp. 2.000.000
perangkat perangkat sudah Penyusunan perangkat Sekolah
pembelajaran pembelajaran tersusun pembelajaran

 Pemberlakuan
jam dan hari mengajar
 Penyusunan jadwal
pembelajaran per
semester  Sosialisasi
Penyusunan Tersusunnya Sudah jadwal pembelajaran
2 perangkat perangkat tersusun Waka Rp. 2.000.000
 Pemetaan kelas
pembelajaran pembelajaran perangkat didasarka n prestasi
Kurikulu
pembelajaran m

 Peningkat an
software penilaian 
Pengaktifan
UH minimum tiap KD
Pengaktifan Keaktifan Proses  Mengadakan
komputerisa komputerisa penilaian UTS dan
3 si penilaian si penilaian Waka Rp 1.500.000
komputerisa melaporkann ya
KTSP KTSP Kurikulu
si terlaksana  Melaksanakan
m
ulangan semester
dan melaporkannya

 Monitoring UH,
Pelaporan Tersusunnya UTS,
Pelaporan Wali
4 berupa buku UAS Rp. 2.000.000
hasil Kelas
hasil UH, pelaporan  Memasukkan
KBM hasil UH, dan
UTS, UAS hasil KBM
UTS, UAS ke Guru
program komputer Mapel

JUMLAH TOTAL Rp. 7.500.000

3. Rencana Program Kerja Sekolah Standar Kompetensi Lulusan


PENANG
INDIKATOR
GUNG
NO PROGRAM SASARAN KEBERHASILAN KEGIATAN BIAYA
JAWAB

57
 Sosialisasi
Sosialisasi Civitas SKL
1 Standar SKL Sekolah keseluruh siswa Kepala Rp. 1.000.000
Kompetensi diketahui mengetahu dan guru Sekola h
Kelulusan semua civitas i SKL  Diskusi
penerapan SKL ke
siswa
 Menetapkan
Pemilihan Terpilihnya Metode sudah metode
metode metode dipilih untuk pembimbinga n Rp 1,000.000
2 Waka
pengembang pengembanga mengembang siswa 
Kurikul
an SKL n SKL kan SKL Pembimbinga n
um
siswa mata
pelajaran
Penerapan Menerapka
3 metode n Metode sudah Penerapan materi Waka Rp. 1.000.000
pengembang meto diterapkan tambahan Kurikul
an SKL de um
yang
terpilih
Uji coba Keberhasila  Uji coba
metode Menguji – minimum 3 kali
n SKL yang Waka Rp. 1.000.000
4 pengembang cobakan SKL telah  Penambahan
Kurikul
an SKL kepada siswa dikembangka SKL yang kurang
 Pelaporan um
n
JUMLAH TOTAL Rp. 4.000.000

4. Rencana Program Kerja Sekolah Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan


PENANG-
INDIKATOR
GUNG
NO PROGRAM SASARAN KEBERHASILAN KEGIATAN BIAYA
JAWAB
 Pelatihan
penyusunan
Terlatihnya perangkat
Pelatihan Guru
semua guru pembelajaran dan Rp 2.000.000
1 guru mata menerapkan Kepala
mata hasil evaluasi 
pelajaran Sekolah
pelajaran pelatihan Pelatihan metode
pembelajaran 
Pelatihan guru
tentang strategi

58
 Penyusunan
program KKG
 Pembuatan
perangkat
Kreatifitas pembelajaran 
Pengaktifan Aktifnya guru guru dalam
Penyusunan Rp 2.500.000
2 mengikuti proses Kepala
KKG metode dan
kegiatan belajar Sekolah
KKG strategi
mengajar KBM
 Penyusunan
kisi- kisi penilaian
berikut alat
penilaian.

JUMLAH Rp. 4.500.000


TOTAL

5. Rencana Program Kerja Sekolah Standar Sarana Prasarana


PENANG-
INDIKATOR
GUNG
NO PROGRAM SASARAN KEBERHASILAN KEGIATAN BIAYA
JAWAB
Pengadaan Guru dan Tersedianya Sosialisasi
1 format / siswa blanko / format penyusunan Waka
blanko perangkat perangkat Kurikul um
perangkat pembelajaran pembelajaran
pembelajaran
2023/2024 Rp. 1.000.000
Pengadaan Guru dan Tersedianya Sosialisasi
2 format / siswa blanko / format penyusunan Waka
blanko perangkat perangkat Kurikul um
perangkat Pembelajaran pembelajaran
pembelajaran
2023/2024 Rp. 1.000.000
Pengadaan Guru dan Tersedianya Sosialisasi
3 format / siswa format/blan penyusunan Waka
blanko ko perangkat perangkat Kurikul um
perangkat pembelajaran pembelajaran
pembelajaran
2023/2024 Rp. 2.000.000
Pengadaan Guru dan Tersedianya Sosialisasi
4 format / siswa format/blan penyusunan Waka
blanko ko perangkat perangkat Kurikul um
perangkat pembelajaran pembelajaran
pembelajaran
2023/2024 Rp. 2.000.000
Pengadaan Tersedianya
software program jadwal pelajaran Sosialisasi
Guru dan
5 Penyusunan dan pembagian jadwal Waka
jadwal pelajaran siswa
tugas mengajar pelajaran Kurikul um
2023/2024 – dengan cepat
2023/2024

Rp. 1.500.000

59
Pengadaan Tersedianya
software program jadwal pelajaran Sosialisasi
Guru dan
6 Penyusunan dan pembagian jadwal Waka
jadwal pelajaran siswa tugas mengajar pelajaran Kurikul um
2023/2024 – dengan cepat
2023/2024

Rp.2.000.000
a.Pengadaa n Operato
Laptop r Tersedianya
tahun sekolah laptop untuk
2021/2022 operator agar Pembelian Rp. 6.000.000
7 – memudahka Bendaha
laptop
2023/2024 n ra sekolah
b.Pengadaan dalam update
hardware
scanner tahun data di dapodik
pelajaran dan sejenisnya Rp. 3.000.000
2021/2022–
2023/2024

Guru dan Tersedianya AC Pembelian AC Bendaha


8 a.Pengadaan Ac siswa atau kipas angin dan kipas angin ra sekolah
atau kipas di setiap ruangan
angin tahun Rp.3.000.000
2021/2022-
2023/2024

Pengadaan form Rp. 1000.000


pelaporan hasil Tersedianya
Guru dan
KBM (buku format / blanko Sosialisai form Waka
laporan hasil siswa
perangkat hasil dan pelaporan Kurikul um
ulangan) tahun ulangan (raport) hasil KBM (buku
2023/2024 Laporan
Hasil
Ulangan)
Pengadaan form
pelaporan hasil Tersedianya Sosialisai form
KBM (buku Guru dan format / blanko dan pelaporan
Waka
9 laporan hasil siswa perangkat hasil hasil KBM
Kurikul um Rp. 2.000.000
ulangan) tahun ulangan (raport) (buku
2023/2024 Laporan
Hasil
Ulangan)

60
Pengadaan form Sosialisai form
pelaporan hasil Tersedianya dan pelaporan
Guru dan hasil KBM (buku Waka
KBM (buku format / blanko
laporan hasil siswa Laporan
perangkat hasil Kurikul um
ulangan) tahun ulangan (raport) Hasil
2023/2024 Ulangan)

Rp. 1.000.000
Pengadaan Sosialisai form
form pelaporan Tersedianya dan pelaporan
Guru dan hasil KBM (buku Waka
hasil KBM (buku format / blanko
laporan siswa Laporan
perangkat hasil Kurikul um
hasil Hasil
ulangan (raport)
ulangan) tahun Ulangan)
2023/2024

Rp. 1.000.000

Penyediaan Pengadaan
sarana prasarana Tersedianya blanko
Guru dan
dalam kegiatan sarana prasarana perangkat Hasil Waka
Pelatihan Guru siswa Ulangan
kegiatan KKG Kurikul um
Mata Pelajaran / Raport
2023/2024
Rp. 2.500.000
Penyediaan Pengadaan
sarana prasarana Tersedianya blanko
Guru dan
dalam kegiatan sarana prasarana perangkat Hasil Waka
Pelatihan Guru siswa Ulangan
kegiatan KKG Kurikul um
10 Mata / Raport
Pelajaran
2023/2024
Rp. 2.500.000
Penyediaan Pengadaan
sarana prasarana Tersedianya blanko
Guru dan
dalam kegiatan sarana prasarana perangkat Hasil Waka
Pelatihan Guru siswa Ulangan
kegiatan KKG Kurikul um
Mata Pelajaran / Raport
2023/2024
Rp. .1.000.000
Penyediaan Pengadaan
sarana Tersedianya blanko
prasarana Guru dan
sarana prasarana perangkat Hasil Waka
dalam kegiatan siswa Ulangan
kegiatan KKG Kurikul um
Pelatihan / Raport
Guru Mata
Pelajaran
2023/2024
Rp. 1.000.000

61
Pengadaan Tersedianya Pengadaan
format / format / blanko blanko
blanko dokumen dan dokumen dan
penggandaan Waka
dokumen dan Guru penggandaan Kurikul um
penggandaan perangkat perangkat
perangkat pembelajaran pembelajara
n Rp. 1.000.000
pembelajaran 2023/2024
2023/2024

Pengadaan Tersedianya Pengadaan


11 format / format / blanko blanko
blanko dokumen dan dokumen dan
penggandaan Waka
dokumen dan Guru penggandaan Kurikul um
penggandaan perangkat perangkat
pembelajara
perangkat pembelajaran Rp. 1.000.000
n
pembelajaran 2023/2024
2023/2024

62
Pengadaan Tersedianya Pengadaan
format / format / blanko blanko
blanko dokumen dan dokumen dan
penggandaan Waka
dokumen dan Guru penggandaan Kurikul um
penggandaan perangkat perangkat
pembelajara
perangkat pembelajaran Rp. 1.000.000
n
pembelajaran 2023/2024
2023/2024

Pengadaan Tersedianya Pengadaan


format / format / blanko blanko
blanko dokumen dan dokumen dan
dokumen dan Guru penggandaan penggandaan Waka
penggandaan perangkat perangkat Kurikul um
pembelajara
perangkat pembelajaran Rp. 2.500.000
n
pembelajaran 2023/2024
2023/2024

gedung pengecatan
2023/2024 gedung
Perawatan dan Realisasi
Kaur
pengecatan Terwujudny perawatan dan
sarpras
gedung Gedung a gedung pengecatan
dan Rp. 3.000.000
2023/2024 yang gedung
Bendahar
representativ
a Sekolah
e
Pengadaan Terwujudnya Realisasi Kaur
meja kursi Siswa meja/kursi yang Pengadaan sarpras
siswa tahun representative meja kursi dan
2023/2024 siswa Bendahar a
Sekolah

14

Rp. 7.000.000
Pengadaan Terwujudnya Realisasi Kaur
meja kursi Siswa meja/kursi yang Pengadaan sarpras
siswa tahun representative meja kursi dan
2023/2024 siswa Bendahar
a Sekolah

Rp. 9.000.000

63
Pengadaan Terwujudnya Realisasi Kaur
meja kursi Siswa meja/kursi yang Pengadaan sarpras
siswa tahun representative meja kursi dan
2023/2024 siswa Bendahar
a Sekolah

Rp. 12.000.000
Pengadaan meja Terwujudnya Realisasi Kaur
kursi siswa tahun Siswa meja/kursi yang Pengadaan sarpras
2023/2024 representative meja kursi dan
siswa Bendahar
a Sekolah

Rp. 12.000.000
15 Pengadaan Terwujudnya Realisasi Kaur
Internet Guru dan internet sekolah jaringan sarpras dan
siswa internet Bendaha
ra
Sekolah
Rp. 4.500.000

Terwujudny Realisasi Kaur


16 Pengadaan Meja a sarana pengadaan sarpras
Guru Rp.8.000.000
kursi guru kelengkapa n meja kursi guru dan
Guru Bendahar
a Sekolah
Guru dan Terwujudnya Realisasi Kaur
17 Pengadaan LCD siswa media pengadaan sarpras Rp. 5.000.000
pembelajaran media dan
pembelajaran Bendahar
a Sekolah
JUMLAH Rp. 99.500.000

6. Rencana Program Kerja Sekolah Standar Pengelolaan


PENANG-
INDIKATOR
GUNG
NO PROGRAM SASARAN KEBERHASILAN KEGIATAN BIAYA
JAWAB
Tenaga Terlaksananya Sosialisasi dan
1 Kalender pendidik dan pelaksanaan realisasi kalender Waka Rp. 1.000.000
kependidika
pendidika n pembelajaran. pendidikan Kurikulu m
n

64
Jadwal Sosialisasi dan
2 penyusunan Terlaksananya realisasi jadwal Waka Rp. 1.000.000
Tenaga
KTSP kurikulum penyusunan Kurikulum
pendidik dan
KTSP
kependidika
n
Pembagian Sosialisasi dan
mata Tenaga Banyak jam realisasi Waka
3 pembagian Rp. 1.000.000
pelajaran per pendidik dan pelajaran yang Kurikulum
semester kependidika tersedia mata
n pelajaran per
semester
Pendistribusian Sosialisasi dan
Tenaga secara merata realisasi Kepala
4 pendidik dan mengasah Rp. 1.000.000
Mengasa jumlah jam Sekolah
h pendidik kependidika pelajaran pendidik pada
pada mata n mata pelajaran
pelajaran
Waka
Pengadaan Pendistribusian Sosialisasi dan Kurikulum
5 Siswa
buku teks buku teks pembagian buku dan Rp. 8.000.000
(BOS) teks Bendahara
sekolah
Mendata
bahan / Terpenuhinya
sarana yang Seluruh sapras data, bahan / Mendata bahan Kaur
6 Rp. 1.000.000
akan sarana yang / sarana Sarpras
digunakan akan digunakan
dan masa
pakai
Membua Tenaga Terpenuhinya Menyusun Kaur
7 t laporan pendidik dan laporan laporan Sarpras Rp. 1.200.000
akuntabilita s kependidikan akuntabilitas
JUMLAH Rp. 14.200.000

7. Rencana Program Kerja Sekolah Standar Pembiayaan


PENANG-
INDIKATOR
GUNG
NO PROGRAM SASARAN KEBERHASILAN KEGIATAN BIAYA
JAWAB
Investasi /
pengadaan :
1  Computer Tersedianya Tercukupinya Pengadaan Bendaha
 Scanner kebutuhan TIK rasio computer TIK dan ra sekolah
 LCD dan koreksi untuk siswa koreksi
cepat

Rp. 15.000.000

65
Operasional
a.Tinta spidol di Tersedianya Tercukupi nya Pengadaan
kelas, tinta ATK kebutuhan kebutuhan
printer, kertas ATK ATK Rp.5.500.000
dst Tersedianya
b.Belanja kesejahteraa n Terpenuhiny a Pembayara
Pegawai guru / karyawan kebutuhan n gaji
(Gaji/HR) guru dan pendidik
Tersedianya daya karyawan dan tenaga Rp.50.000.000
dan jasa kependidik
2
c.Daya dan an
jasa Benda
o Terpenuhiny a Pembelian
hara
Tersediany daya dan pulsa token sekolah Rp. 1.500.000
kewajiban listrik dan
a
langganan air PDAM
d.Pemeliharaan danapemeliharaan daya dan
jasa 
Tercukupin ya
biaya Rp.4.000.000
pemeliharaa n

Tersedianya Terpenuhinya
Benda
3 Personal dana bantuan transport siswa Rp. 1.500.000
hara
dan keringan
sekolah
Transport siswa tidak LKS bagi siswa Rp. 2.000.000
siswa tidak mampu tidak
mampu mampu
Keringana
n LKS pada
siswa tidak
mampu

Rp.79.500.000
JUMLAH TOTAL

8. Rencana Program Kerja Sekolah Standar Penilaian


PENANG-
INDIKATOR
GUNG
NO PROGRAM SASARAN KEBERHASILAN KEGIATAN BIAYA
JAWAB
Tehnik Sosialisasi dan
penelitian Standar Memiliki SKM realisasi Kepala
1 hasil belajar penilaian atau mata tehnik sekola Rp.1 . 000.000
mata berdasar pelajaran penelitian hasil h
pelajaran SKM belajar
mata pelajaran

66
Tercapainya Sosialisasi dan
Penilaian SKM dan realisasi
2 pendidik dan Raport siswa sebagai penilaian oleh Kepala Rp. 2.500.000
satuan per semester laporan ke pendidik dan sekola h
orang tua
pendidikan satuan
/ wali
pendidika n
murid
KKM ( Guru per Standar hasil Sosialisasi dan
3 Kriteria mata pembelajaran realisasi KKM Rp. 1.000.000
Ketuntasan pelajaran Waka
Minimal ) Kurikulu m
Tersusunnya Sosialisasi dan
Membua kriteria terlaksananya
4 t kriteria Siswa kenaikan kelas pembuatan Waka Rp. 1.000.000
kenaikan dan kelulusan kriteria Kurikulu m
kelas dan Siswa kenaikan kelas
kelulusa dan kelulusan
n

Mendata Siswa Terwujudnya Terlaksananya Waka


5 prestasi siswa berprestasi data siswa pendataan Kurikulu m Rp.1.000.000
berprestasi prestasi siswa
JUMLAH TOTAL Rp. 6.500.000

67
BAB VII RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH SD ISLAM
TUBANTAHUN ANGGARAN 2023/2024

Sumber Dana Penggunaan

No Uraian Jumlah No Uraian Jumlah


1 2 3 1 2 3
1 Anggaran Pemerintah 1 Belanja Pegawai
a. APBN/BOS 33.550.000,- Gaji dan tunjangan guru 28.800.000,-
b. APBD Prop --
c. Sumber anggaran pemerintah lain
2 Dana Masyarakat/komite 2 Pembiayaaan
a. Biaya pendidikan siswa 15.480.000,- a. Pengembangan Kompetensi Lulusan 80.000,-
b. Sumbangan orangtua siswa b. Pengembangan Standar Isi 1.250.000,-
c. Sumber dana masyarakat lain c. Pengembangan Standar Proses 1.500.000,-
3 Donasi d. Pengembangan Pendidik dan tenaga 450.000,-
a. Yayasan Kependidikan
b. Hibah e. Pengembangan Sarana dan Prasarana 8.764.000,-
Sekolah
f. Pengembangan Standar Pengelolaan 1.875.500,-
g. Pengembangan Standar Pembiayaan 5.316.200,-
h. Pengembangan dan Implementasi 994.300,-
Sistem Penilaian

Jumlah Dana 49.030.000,- Jumlah penggunaan 49.030.000,-


Total 49.030.000,- Total 49.030.000,-

68
Tuban, Juli 2021
Komite Sekolah Kepala Sekolah
Bendahara

MUJABUL MAROM AMIN SUGIYANTO, S.Pd. NURUL HIDAYAH, SPdI

RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH SD ISLAM TUBAN

TAHUN ANGGARAN 2023/2024

Sumber Dana Penggunaan

No Uraian Jumlah No Uraian Jumlah


1 2 3 1 2 3
1 Anggaran Pemerintah 1 Belanja Pegawai
a. APBN/BOS 5.600.000,- Gaji guru 10.800.000,-
b. APBD Prop --
c. Sumber anggaran pemerintah lain
2 Dana Masyarakat/komite 2 Pembiayaaan
a. Biaya pendidikan siswa 12.600.000,- a. Belanja bahan habis pakai 2.500.000,-
b. Sumbangan orangtua siswa b. Belanja bahan/Material 1.174.300,-
c. Sumber dana masyarakat lain c. Belanja jasa kantor 1.500.000,-
3 Donasi d. Belanja cetak dan penggandaan 997.500,-
a. Yayasan e. Belanja pemeliharaan 1.228.200,-
b. Hibah

Jumlah Dana 18.200.000,- Jumlah penggunaan 18.200.000,-


Total 18.200.000,- Total 18.200.000,-
69
Tuban, Juli 2020
Komite Sekolah Kepala Seko
lah
Bendahara

MUJABUL MAROM
AMIN SUGIYANTO, S.Pd.
NURUL HIDAYAH, S.Pd I

70
BAB VIII MONITORING DAN EVALUASI

A. PENGERTIAN MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring dan evaluasi (MONEV) pada dasarnya terdiri atas dua aspek kegiatan, yaitu
monitoring dan evaluasi. Meskipun kedua istilah tersebut seringkali dipandang memiliki satu
pegertian, sesungguhnya masing-masing memiliki makna dan fokus yang berbeda. Monitoring
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengawasi atau memantau proses dan
perkembangan pelaksanaan program Sekolah. Fokus monitoring adalah untuk mendapatkan
informasi mengenai pelaksanaan program Sekolah, bukan pada hasilnya. Lebih spesifiknya,
fokus monitoring adalah pada komponen proses pelaksanaan progam, baik menyangkut proses
pengambilan keputusan, pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program, maupun
pengelolaan proses belajar mengajar di Sekolah. Sedangkan evaluasi merupakan suatu proses
sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program Sekolah dengan kreteria untuk
keperluan pembuatan keputusan. Informasi hasil evaluasi dibandingkan dengan sasaran yang
telah ditetapkan pada program. Apabila hasilnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan,
berarti program tersebut efektif. Jika sebaliknya, maka program tersebut dianggap tidak efektif
(gagal).

Monitoring dilakukan untuk tujuan supervisi, yaitu untuk mengetahui apakah program
Sekolah berjalan sebagaimana yang direncanakan, apa hambatan yang terjadi dan bagaimana
cara mengatasi masalah tersebut. Dengan kata lain monitoring menekankan pada pemantauan
proses pelaksanaan program dan sedapat mungkin tim/petugas memberikan saran untuk
mengatasi masalah yang terjadi. Hasil monitoring digunakan sebagai umpan untuk
menyempurnakan pelaksanaan program-program di Sekolah.

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program Sekolah mencapai sasaran yang
diharapkan. Evaluasi menekankan pada aspek hasil (output). Konsekwensinya, evaluasi baru
dapat dilakukan jika program Sekolah sudah berjalan dalam satu periode, sesuai dengan
tahapan sasaran yang dirancang. Misalnya untuk satu tahun pelajaran. Dapat juga untuk satu
catur wulan atau satu semester, jika memang programnya dirancang dengan tahapan
caturwulan/semester.

Hasil MONEV berupa informasi untuk pengambilan keputusan, sehingga informasi/datanya


harus dapat dipertanggung jawabkan (valid dan reliable). Informasi dan kesimpulan hasil
monitoring diharapkan dapat digunakan untuk mengambil keputusan tentang apa yang perlu
dilakukan untuk membantu agar program Sekolah berhasil seperti yang diharapkan. Informasi
dan kesimpulan hasil evaluasi diharapkan untuk mengambil keputusan tentang program
Sekolah secara utuh, mulai dari kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan masa
depan (konteks), input, proses, output yang ditargetkan maupun outcome yang diharapkan,
dan juga program-program tahun berikutnya.

B. KOMPONEN DAN INDIKATOR


Secara umum, MONEV program Sekolah mencakup lima komponen utama, yaitu: (1)
konteks, (2) Input, (3) proses, (4) Output, dan (5) Outcome

1. Komponen kontek pada dasarnya mempertanyakan apakah program Sekolah sesuai


dengan landasan hukum dan kebijakan pendidikan, tantangan masa datang, dan kondisi
lingkungan Sekolah sesuai dengan: (a) landasan hokum/kebijakan pendidikan yang
berlaku, (b) kondisi geografis, demografis dan sosial ekonomi masyarakat, (c) tantangan
masa depan bagi lulusan, (d) lingkungan budaya dan apresiasi masyarakat terhadap
pendidikan dan (e) daya dukung masyarakat terhadap program pendidikan. Indikator-
indikator tersebut seharusnya menjadi landasan Sekolah dalam merumuskan visi, misi dan
tujuan serta sasaran yang dirumuskan telah sesuai dengan indikator-indikator eksternal
tersebut di atas.
2. Komponen input pada dasarnya mempertanyakan apakah input-input pendidikan siap
untuk digunakan. Siap berarti mencakup keberadaan, kuantitas maupun kualitasnya.
71
Komponen input mencakup indikator antara lain: (1) standart isi, (2) standar proses, (3)
standar kompetensi kelulusan, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar
sarana dan prasarana (6) standart pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan standar
penilaian pendidikan. Input mana yang dicermati dalam MONEV tergantung sasaran yang
ingin dicapai dan program yang dilaksanakan. Idealnya indikator-indikator input tersebut
telah siap sehingga proses pendidikan yang diprogramkan dapat berjalan dengan baik. Di
dalam pelaksanaan MONEV dipertanyakan apakah program-program pada 8 (delapan)
standar tersebut telah tersusun atau diadakan sesuai dengan kebutuhan.
3. Komponen proses pada dasarnya mempertanyakan apakah proses pengolahan input telah
sesuai dengan dengan yang seharusnya. Artinya apakah proses tersebut telah sesuai
dengan prinsip yang diyakini atau terbukti baik sesuai dengan harapan atau di atas standar
nasional yang ada. Komponen proses mencakup antara lain indikator: (a) Proses, (1)
pelaksanaan standar isi, (2) Pelaksanaan standar proses, (3) Pelaksanaan standart
kompetensi lulusan, (4) Pelaksanaan standar pendidik dan tenaga kependidikan (5)
pelaksanaan standar sarana dan prasarana, (6) Pelaksanaan standar pengelolaan, (7)
pelaksanaan standar pembiayaan dan (8) Pelaksanaan standar penilaian pendidikan.
Idealnya indikator-indikator dalam komponen proses tersebut berjalan sesuai dengan
prinsip dan konsep yang dijadikan landasan berpikir. Oleh karena itu, dalam MONEV
dipertanyakan apakah proses-proses yang terkait dengan program yang diajukan pada
delapan standar tersebut telah berjalan seperti prinsip dan konsep yang ditetapkan.
4. Komponen output pada dasarnya mempertanyakan apakah sasaran yang ingin dicapai
pada suatu program tertentu dari 8 standar tersebut telah tercapai. Dengan demikian
untuk komponen output, MONEV baru dapat dilakukan pada saat program sudah selesai
dan kegiatannya merupakan evaluasi. Komponen output selalu mengenai kinerja siswa,
karena pendidikan pada dasarnya mendidik siswa. Artinya apapun program yang diajukan,
wujud outputnya harus berbentuk kinerja siswa atau yang biasa disebut hasil belajar. Hasil
belajar dapat bersifat akademik, misalnya nilai hasil belajar nasional, nilai raport, dan
sebagainya. Juga dapat bersifat non akademik, misalnya harga diri, kejujuran, kerjasama
yang baik, rasa kasih sayang yang tinggi terhadap sesama, solidaritas, toleransi,
kedisiplinan, kerajinan, prestasi alam olahraga. Aktivitas keagamaan, kesenian, dan
sebagainya. Juga sangat mungkin ada output yang bersifat antara lain misalnya intensitas
kehadiran guru, intensitas belajar mengajar, dan sebagainya. Namun hasil tersebut harus
benar-benar sebagai wahana untuk mewujudkan hasil belajar. Idealnya output tersebut
sesuai dengan yang dicantumkan sebagai sasaran program. Dalam evaluasi dipertanyakan
apakah sasaran berupa output tersebut dapat terealisasi atau tidak. Dalam MONEV
komponen output, ketercapaian sasaran itulah yang dilihat, termasuk masalah yang terjadi
jika ternyata sasaran tidak tercapai.
5. Komponen outcome pada dasarnya mempertanyakan dampak dari program Sekolah dari 8
standar tersebut. Dampak yang biasanyan muncul setelah output terjadi beberapa lama.
Dampak dapat terjadi pada siswa (lulusan), misalnya diterima tidaknya di perguruan tinggi,
waktu tunggu mendapatkan pekerjaan, gaji/penghasilan setelah bekerja dan sebaginya.
Dampak juga dapat mengenai Sekolah, misalnya peningkatan popularitas Sekolah, tingkat
kepercayaan masyarakat kepada Sekolah dan sebagainya.

C. INSTANSI YANG BERTUGAS MELAKSANAKAN MONEV


1. Kepala Sekolah melaksanakan MONEV terhadap program-program yang dilaksanakan di
Sekolahnya, baik yang fokusnya pada monitoring pelaksanaan program pada evaluasi
hasil program. MONEV seperti ini disebut internal. Dengan cara itu diharapkan kepala
Sekolah mengetahui perkembangan pelaksanaan program Sekolah dan memberikan
solusi jika terjadi masalah. MONEV oleh kepala Sekolah dilakukan secara periodik dan
hasilnya dicatat sebagai dokumen. Dokumen tersebut digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan dan untuk bahan konsultasi ketika ada MONEV dari
Kantor Kementerian Agama Kabupaten.
2. Majelis Dikdasmen PCM Tuban sebagai induk dan penyelenggara Sekolah Dasar Islam
Tuban dalam rangka menentukan kesimpulan dan kebijakan kedepan agar Sekolah
lebih berkembang dan maju baik dalam kwantitas maupun kualitas.
3. Dinas Pendidikan Kabupaten melaksanakan MONEV sebagai bagian tugas fungsional
pembinan Sekolah.

72
D. SUMBER DATA
Sumber data MONEV adalah (1) Dokumen, (2) Persepsi orang, dan (3) Hasil pengamatan.
Sumber data MONEV ini harus disesuaikan dengan data yang diperlukan.

1. Dokumen mencakup antara lain dokumen program sekolah pada 8 standar tersebut,
data sosial ekonomi orang tua siswa, jumlah siswa dan guru serta fasilitas yang dimiliki
sekolah maupun yang ada di lingkungan, dan sebagainya.
2. Orang (responden) akan memberikan data tentang persepsi mereka terhadap
pelaksanaan program Sekolah pada 8 standar tersebut, kerja sama antara warga
Sekolah maupun Sekolah dengan lingkungan, kemandirian Sekolah dalam menyusun
kebijakan, akuntabilitas Sekolah, serta sustainibilitas (keberlanjutan) program-program
Sekolah.
3. Hasil pengamatan akan memberikan data antara lain berupa keterlibatan warga
Sekolah dalam kegiatan-kegiatan di sekolah untuk mewujudkan programprogram
sekolah pada standar tersebut. Seperti KBM di sekolah, latihan olahraga atau kesenian,
kondisi fasilitas yang dimiliki sekolah, dan antusiasme warga sekolah dalam suatu
kegiatan-kegiatan tertentu.

73
BAB IX PENUTUP

Rencana Kerja Sekolah ini disusun dengan harapan agar sekolah dapat menentukan program-
program prioritas yang dapat dilaksanakan dengan memperhatikan potensi dan kebutuhan sekolah.
Kerjasama antara pihak Kepala Sekolah, Guru , Tata Usaha dan Komite Sekolah juga
Yayasan/Persyarikatan serta semua pihak utamanya praktisi pendidikan sangat diperlukan, agar
Rencana Kerja Sekolah ini dapat berjalan dan berhasil demi peningkatan dan pengembangan sekolah
sesuai yang diharapkan.

Penyusunan RKS ini masih jauh dari sempurna, untuk itu berbagai masukan yang membangun
dari semua pihak sangat dinantikan demi kesempurnaannya.

Tuban, Juni 2022


Tim Penyusun

74

Anda mungkin juga menyukai