Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“KETERAMPILANBERBICARA”

DISUSUNOLEH:

1.ArielMarkTampubolon 01.01.23.639

2.EndiJuahtaGinting 01.01.23.644

3.Helvy DewiMorinasolin 01.01.23.650

4.SalsabilaRahmadani 01.01.23.665

PROGRAMSTUDIPENYULUHANPERTANIANBERKELANJUTAN
JURUSANPERTANIAN
POLITEKNIKPEMBANGUNANPERTANIANMEDAN
T.A.2022/2023
KATAPENGANTAR

PujisyukurkamiucapkankepadaAllahSWT,yangtelahmemberikankarunia danrahmat-
Nyakepadakami,sehinggakamidapatmenyelesaikanmakalahinitepatpadawaktunya.Adapuntemadarima
kalahiniadalah ”KeterampilanBerbicara”
Pada kesempatan ini kamimengucapkan terimakasih kepadadosen matakuliah
BahasaIndonesia yang gtelah memberikan tugas kepada kami. Kami juga ingin mengucapkan terima
kasihkepada semua pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini. Pada makalah ini
akandibahasKeterampilanBerbicaradan bagaimanacara mengembangkannyasesuaidengan
strukturkepenulisanagarmudahdipahamidenganbahasayanglugasdanruntutolehpembaca.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat untuk penulis maupun pembaca.
Kamimenerimasarandankritikyangmembangungunauntukdiperbaikidalampembuatanmakalahselanjutn
ya.

Medan,10April2023

Penulis
BABIPENDAhul

UAN

Keterampilan berbicara adalah sebuah kemampuan berbahasa dalam mengucapkan bunyi-


bunyiartikulasiataumengucapkankata-katauntukmengekspresikan,menyatakan,menyampaikanide,
pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan kepada orang lain sebagai mitra pembicara
didasariolehkepercayaandiri,jujur,benar,danbertanggungjawabdenganmenghilangkanmasalahpsik
ologis seperti malu, rendah diri, ketegangan, berat lidah, dan lain-lain.Berbicara merupakansuatu
proses penyampaian informasi, ide atau gagasan dari pembicara kepada pendengar.
Dalampenyampaian informasi, secara lisan seorang pembicara harus mampu menyampaikannya
denganbaik dan benar agar informasi tersebut dapat diterima oleh pendengar. Untuk menjadi
pembicarabaik, pembicara harus mampu menangkap informasi secara kritis dan efektif, hal ini
berkaitandengan aktivitas menyimak. Apabila pembicara merupakan seorang penyimak yang baik
maka iamampumenangkapinformasidenganbaik.

MenurutIskandarwassid(2010),keterampilanberbicaraadalahketerampilanmemproduksiaru
s sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan
keinginankepada orang lain. Keterampilan ini juga didasari oleh kepercayaan diri untuk berbicara
secarawajar,jujur,benar,danbertanggungjawabdenganmenghilangkanmasalahpsikologissepertimalu
,rendahdiri,ketegangan,beratlidah,danlain-lain.

Menurut Hermawan (2014), keterampilan berbicara adalah kemampuan


mengungkapkanbunyi-bunyiartikulasiataukata-
katauntukmengekspresikanpikiranberupaide,pendapat,keinginanatauperasaankepadamitrapembica
ra.

MenurutArsjaddanMukti(1988),keterampilanberbicaraadalahkemampuanmengucapkanbu
nyi-bunyiartikulasiataumengucapkankata-
katauntukmengekspresikan,menyatakan,menyampaikanpikiran,gagasan,danperasaan.Pendengarm
enerimainformasimelaluirangkaiannada,tekanan,danpenempatanpersendian(juncture).

Semoga dengan adanya pembuatan makalah ini bisa menjadikan sebuah acuan
pelajaranagarkitamemahamibagiamanketerampilandalamberbicara.
BABIIPEMB

AHASAN

1. PengertianKeterampilanBerbicara
Keterampilanberbicaramerupakanketerampilanyangmekanistik.Semakinbanyakberlatih,se
makindikuasaidanterampilseseorangdalamberbicara.Tidakadaorangyanglangsungterampil
berbicara tanpa melalui proseslatihan (Kundharu Saddhono dan Slamet, 2012:
36).Sedangkanmenurut Muammar(2008:320)keterampilanberbicaradidefinisikansebagaiberikut.
“Keterampilan berbicara pada hakikatnya merupakan keterampilan mengucapkan bunyi-
bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk menceritakan, mengekspresikan,
menyatakan,menyampaikanpikiran,
gagasan, dan perasaan kepada oang lain dengan kepercayaan diri untuk berbicara
secarawajar,jujur,benar,danbertanggungjawab,sertadenganmenghilangkanmasalahpsikologissepert
irasamalu,rendahdiri,ketegangan,beratlidah,danlain-lain.”
MenurutIskandarwassiddanDadangSunendar(2011:241),keterampilanberbicaramerupakan
keterampilanmereproduksiarussstembunyiartikulasiuntukmenyampaikankehendak,kebutuhanperas
aan,dankeinginankepadaoranglain.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat ditegaskan bahwa keterampilan
berbicaramerupakan keterampilan yang dimiliki seseorang untuk menyampaikan ide, perasaan,
maupungagasankepadaoranglainsecara lisan.

2. TujuanKeterampilanBerbicara

Tujuan berbicara secara umum adalah karena adanya dorongan keinginan


untukmenyampaikanpikiranataugagasankepadaoranglain(yangdiajakberbicara).Sedangkan
tujuan secara khusus ialah mendorong orang untuk lebih bersemangat,
mempengaruhiorang lain agar mengikuti atau menerima pendapat (gagasannya),
menyampaikan sesuatuinformasikepadalawanbicara,menyenangkanhatioranglain,
memberikesempatanlawanbicara untukberpikirdanmenilaigagasannya.

Pembelajaran dalam melatih keterampilan berbicara harus mampu


memberikankesempatankepadasetiapindividumencapaikemampuanberbicaradenganbaik.
MenurutHermawan(2014),tujuanketerampilanberbicarabagipesertadidikadalahsebagaiberi
kut:
1. Kemudahanberbicara,pesertadidikharusdilatihuntukmengembangkanketerampilanberb
icara agarterlatihkepercayaandiridalampengucapannya.
2. Kejelasan,untukmelatihpesertadidikagardapatberbicaradenganartikulasiyangjelasdante
patdalampengucapan.
3. Bertanggung jawab, latihan untuk peserta didik agar berbicara dengan baik dan
dapatmenempatkanpada situasiyangsesuaiagardapatbertanggungjawab.
4. Membentukpendengaryangkritis,melatihpesertadidikdalammenyimaklawanbicaradan
mampumengoreksijika adaucapanyangsalah.
5. Membentukkebiasaan,yaitumembiasakanpesertadidikdalammengucapkankosakataatau
kalimat sederhana secara baik dan ini juga harus dibantu oleh lingkungan
sekolahatauguru.

3. HakikatKeterampilanBerbicara

Kata berbicara merupakan bentuk jadian dari kata dasar bicara dan penambahan
prefiksber-. Prefiks ber- bermakna melakukan, sedang akar kata bicara memiliki makna pikiran.
Prefiksber- bersifat produktif, sedangkan makna akar kata bicara menunjukan proses awal
pembentukkanujaran (berbicara) terjadi di dalam pikiran atau otak, yaitu bermula dari input yang
dikomprehensikemudiandisimpandalammemori.Untukmemproduksiujaran,katayangtersimpandala
mmemoritersebut dicari kembali untuk kemudian diujarkan atau dituliskan. Kata-kata yang
diujarkan ataudituliskan ini disebut output. Proses ini menimbulkan konsep bahwa apa yang kita
ujarkan itulahyangkitapikirkan.

Keterampilan berbicara adalah kemampuan mengucap bunyi-bunyi artikulasi atau kata-


kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan
perasaan(Tarigan, 1985). Keterangan tersebut memberikan pengertian bahwa berbicara itu tidak
hanyaberucap tanpa makna, tetapi menyampaikan pikiran dan gagasan kepada orang lain melalui
ujaranatau bahasa lisan. Sumadi (2010) menyatakan bahwa pada hakikatnya berbicara adalah
kemahiranberkomunikasilisanyangbersifataktifproduktifdanspontan.MenurutRetnodkk.
(2012),keterampilanberbicaraadalahketerampilanberbahasaproduktifyangdigunakanuntukmengun
gkapkansecaralisanpikirandanperasaan.Daripendapattersebutdapatdisimpulkanbahwaketerampilan
berbicara adalah salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat produktif
yangberfungsiuntukmengungkapkanide,pikiran,danperasaansecaralisankepadalawanbicara.
4. TeknikKeterampilanBerbicara

Menurut Oetomo (2015), terdapat beberapa teknik berbicara yang harus


dikuasaiuntuk mendapatkankemampuanatau keterampilanberbicara,yaitu sebagaiberikut:

a. Teknikberbicara yangBaik

Bicaralah ramah pada setiap orang. Perkataan/artikulasi pun harus jelas agar
tidakterjadi mis-communication. Perhatikan pula pemilihan kata. Meski bertujuan baik,
jikasalah berkata-kata maka tujuan itu tidak akan tercapai. Lakukan kontak mata pada
lawanbicara. Saat bicara dengan atasan, usahakan fokus. Bicara seperlunya, Jangan
ngelantursehingga intinya malah tidak jelas. Kalau atasan memancing kita membicarakan
masalahpersonalseorangrekansekerja,sebagaibawahanyangprofesionalsebaiknyakitaberbic
aradiplomatis.

b. Teknikberbicara didepanumum

Berbicara di depan umum bukanlah soal bakat. Kemampuan tersebut bisa


dilatihdengankepercayaandiridankuasaibahanpembicaraan.Beberapahalyangperludiperhat
ikan dalam melatih teknik berbicara di depan umum antara lain adalah sebagaiberikut:

1. Tunjukkanantusiasterhadapsituasidanpendengar.
2. Lakukankontakmata5-
15detik,dantatapankitapunharusberkelilingbukanpadasatuorangsaja.Jadi,semua
orangmerasa diajakberbicara.
3. Perlihatkansenyumanagarlawanbicarafokuspadakita.
4. Sisipkanlahhumor,karenahumorakanmenghilangkankejenuhan,namunhindarihumo
ryangberbauporno.
5. Fokuspadapembicaraan.Tidakperlumemperlihatkansemuawawasanyangkitapunya,
karenaakanmenunjukkankitasokpintar.
6. Berikanpujianyangjujurpadaoranglain,tanpamenyimpangdarimaksud

c. TeknikBerbicaraProfesional

Seorangprofesionalperlumengenalteknikpresentasiyangefektif.Terdapattigafaktorpentingya
ng perludiperhatikandalamberbicara secaraprofesional,yaitu:
1. Faktorverbal7%,menyangkutpesanyangkitasampaikantermasukkata-katayangkita
ucapkan.
2. Faktorvokal,38 %,sepertiintonasi,penekanan,danresonansisuara.
3. Faktorvisual, 55% yaknipenampilankita.

d. TeknikMembukadanMenutupPembicaraan

Untuk mengawali suatu pembicaraan, adakanlah small talk, seperti


mengucapkanselamat pagi, siang atau malam. Untuk memancing perhatian pendengar,
lemparkan jokeringan. Setelahitubaruketopikutama.
Akhiripembicaraandenganilustrasidansummaryhasil pembicaraan di dalamnya. Jadi,
jangan bicara dari A sampai Z, sebaiknya diringkassehingga orang mengerti dan tidak
melupakan pesan atau inti sari pembicaraan. Berbicaraatau berkomunikasi secara
profesional menuntut kesiapan tiga hal. Pertama wawasan
ataumateriyangdisampaikan,keduacarapenyampaianyangmeliputigerak,intonasisuara,danp
enekanannya,ketigapenampilan.Semuahal tersebutdapatdipelajari asalkan
siswamemilikikemauan.Milikilahmotivasiuntukmajudanberkembangmencapaikeberhasila
nyangdiinginkan.

5. HubunganKeterampilanBerbicaradenganKeterampilanLain

Kompetensiberbahasamemilikiempatketerampilan,yaitu(1)listeningskill(ket.menyimak),
(2) speaking skill (ket. berbicara), (3) reading skill (ket. membaca), dan (4) writing skill
(ket.menulis).Keterampilanmenyimakdanmembacadikategorikansebagaiketerampilanyangbersifat
reseptifataukomprehensif(memahami),sedangkanketerampilanberbicaradanmenulisdikategorikans
ebagaiketerampilanyangbersifatproduktif(menghasilkan).Menurutteoristrukturalisme, dalam
memperoleh empat keterampilan tersebut, biasanya terdapat urutan yangteratur, yaitu berawal dari
menyimak kemudian berbicara, setelah itu membaca, kemudian barumenulis. Di sisi lain, bila
dilihat dari teori perkembangan bahasa anak, memeperoleh keterampilanberbahasa dimulai dari
menyimak, lalu membaca, kemudian berbicara, setelah itu menulis. Haltersebutdisebabkan untuk
dapat berbicara, tidak hanyadari menyimak,tetapi bisajugadarimembaca.

Hubunganketerampilanberbicaradengantigaketerampilanlainnyadapatdipandangdari
duasudut,yaitu(1)hubungansecaraumumdan(2)hubungandalamprosespembelajaran.
6. JenisKeterampilanBerbicara
Keterampilan berbicara dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu (1)
berdasarkansituasi pembicaraan, (2) berdasarkan tujuan pembicara, (3) berdasarkan jumlah
penutur, dan (4)berdasarkanmetode yangdigunakan.
A. Keterampilan Berbicara Berdasarkan Situasi Pembicaraan Berdasarkan situasi
pembicaraan,keterampilan berbicaradapat dibedakan menjadi duamacam,yaitu
berbicaraformal dannonformal.
B. Berbicara formal adalah berbicara yang harus mengikuti peraturan atau kaidah yang
berlaku.Peraturan yang dimaksud dapat berupa peraturan penggunaan bahasa baku dan
peraturanpembicaraan. Peraturan penggunaan bahasa baku, misalnya dalam bahasa Indonesia
terdapatkaidah ‘pelafalan huruf atau kata berdasarkan tulisan huruf atau kata tersebut’.
Huruf /u/ padakatauniversalsalahbiladilafalkanzuniversal.
C. Berbicara nonformal adalah berbicara tanpa adanya aturan atau kaidah. Definisi ini
bukanberarti berbicara nonformal adalah berbicara semaunya sendiri tanpa memperhatikan
lawantuturnya. Aturan ini lebih bersifat bebas atau santai dari berbicara formal. Penggunaan
bahasagaul, seperti gue, eloh, dan biarin diperkenankan dalam situasi ini. Walaupun sifatnya
lebihbebas,penuturdiharapkan tetap mematuhiaturan pelafalan hurufatau
katasepertiyangdicontohkan di atas. Berbicara nonformal meliputi bertukar pengalaman,
percakapan sehari-hari,penyampaianberita,pengumuman,bertelepon,danmemberipetunjuk.

7. FaktorPenentuKeterampilanBerbicara
MenurutHymes(1974)dalamberbicaraseseorangdipengaruhiolehfaktorSPEAKING.SP
EAKINGmerupakanakronimdarisetting,participant,ends,act,key,instrument,norms,dangenre.S
ementaraDarma(2009),menambahkanunsuramanat(message) sebagai faktor penentu
keterampilan berbicara.Hasil penelitian ini menunjukkanbahwafaktor–
faktoryangmempengaruhikemampuanberbicaraterdiridarifaktorinternaldaneksternal. Faktor
internal meliputi motivasi, kepercayaan diri, dan minat, sedangkan
faktoreksternalmelibatkanlingkungandanmenggunakanbahasaibu

8. FaktorPenilaianKeterampilanBerbicara

Menurut Arsjad dan Mukti (1988), terdapat dua faktor yang harus
diperhatikanoleh pembicara dalam memperoleh keterampilan berbicara dengan efektif
dan baik,yaitufaktorkebahasaandanfaktornon-
kebahasaan.Adapunpenjelasandariduafaktorpenilaianketerampilanberbicara
tersebutadalahsebagaiberikut:
a. FaktorKebahasaan

Faktor-faktorkebahasaansebagaipenilaianketerampilanberbicaraseseorangantara
lainadalahsebagaiberikut:

1. Ketepatan ucapan, Seorang pembicara harus membiasakan diri mengucapkan bunyi-


bunyi bahasa secara tepat. Pengucapan bunyi-bunyi bahasa yang tidak tepat atau
cacatakanmenimbulkan kebosanan,kurangmenyenangkan,atau
kurangmenarik,atausedikitnya bisa mengalihkan perhatian pendengar. Pengucapan
bunyi-bunyi bahasadianggapcacat kalau menyimpangterlalu
jauhdariragamlisanbiasa.Sehinggaterlalumenarikperhatian,mengganggukomunikasi,ata
upemakaiannya(pembicara)dianggapaneh.
2. Penempatan tekanan, nada, sendi dan durasi yang sesuai. Kesesuaian tekanan,
nada,sendi, dan durasi merupakan daya tarik tersendiri dalam berbicara, bahkan
kadang-kadang merupakan faktor penentu. Ketepatan masalah yang dibicarakan dan
durasiyang sesuai, akan menjadi lebih menarik. Sebaliknya jika penyampaiannya
datar saja,hampir dapat dipastikan dapat menimbulkan kejemuan dan keefektifan
berbicara tentuberkurang.
3. Pilihankata(diksi).Pilihankatahendaknyatepat,jelas,danbervariasi.Jelasmaksudnya
mudah dimengerti oleh pendengar yang menjadi sasaran. Pendengar
akanlebihterangsangdanakanlebihpaham,kalaukata-katayangdigunakankata-
katayangsudahdikenalolehpendengar.Pendengarakanlebihtertarikdansenangmendengar
kankalau pembicara berbicara dengan jelas dalam bahasa yang dikuasainya, dalam
artiyangbetul-
betulmenjadimiliknya,baiksebagaiperoranganmaupunsebagaipembicara.Selainitu,pilih
ankatajugadisesuaikandenganpokokpembicaraan.
4. Ketepatan sasaran pembicaraan. Hal ini menyangkut pemakaian kalimat
pembicarayangmenggunakankalimatefektifakanmemudahkanpendengarmenangkappe
mbicaraannya. Susunan penuturan kalimat ini sangat besar pengaruhnya
terhadapkeefektifanpenyampaian.Seorangpembicaraharusmampumenyusunkalimatefe
ktif,kalimatyangmengenaisasaran,sehinggamampumenimbulkanpengaruh,meninggalk
ankesan,ataumenimbulkanakibat.
b. FaktorNon-kebahasaan

Faktor-faktornon-
kebahasaansebagaipenilaianketerampilanberbicaraseseorangantara
lainadalahsebagaiberikut:

1. Sikapyangwajar,tenang,dantidakkaku.Pembicarayangtidaktenang,lesu,dankakutentuak
anmemberikankesanpertamayangkurangmenarik.Darisikapyangwajarsajasebenarnya
pembicara sudah dapat menunjukkan otoritas dan integritas dirinya.
Tentusajasikapinisangatditentukanolehsituasi,tempat,danpenguasaan materi.
2. Pandanganharusdiarahkanpadalawanbicara.Supayapendengardanpembicarabetul-betul
dalam kegiatan berbicara, maka pandangan pembicara harus sesuai.
Pendengaryanghanya tertuju padasatu arah,akan menyebabkan pendengarmerasa
kurangdiperhatikan.
3. Kesediaan menghargai pendapat orang lain. Dalam menyampaikan isi
pembicaraan,seorang pembicara hendaknyamemiliki sikap terbuka dalam arti dapat
menerimapendapat pihak lain, bersedia menerima kritik, bersedia mengubah
pendapatnya kalauternyata memangkeliru.
4. Gerak-gerik dan mimik yang tepat. Gerak-gerik dan mimik yang tepat dapat
pulamenunjangkeefektifanberbicara.Hal-
halyangpentingselainmendapattekanan,biasanya juga dibantu dengan gerak-gerik atau
mimik. Hal ini dapat menghidupkankomunikasi, artinya tidak kaku. Tetapi gerak-
gerik yang berlebihan akan mengganggukeefektifanberbicara.
5. Kenyaringansuarayangpas.Tingkatkenyaringaninitentudisesuaikandengansituasi,temp
at, jumlah pendengar, dan akustik. Tetapi perlu diperhatikan jangan berteriak,aturlah
kenyaringan suara supaya dapat didengar oleh semua pendengar dengan
jelas,denganjugamengingatkemungkinangangguandariluar.
6. Kelancaran. Seorang pembicara yang lancar berbicara akan memudahkan
pendengarmenangkap isi pembicaraannya. Sering kali seorang mendengar pembicara
berbicaraterputus-putus, bahkan antara bagian-bagian yang terputus itu diselipkan
bunyi-bunyitertentu yang sangatmengganggu penangkapan pendengar,
misalnyamenyelipkanbunyi e, o, a, dan sebagainya. Sebaliknya pembicara yang
terlalu cepat berbicara
jugaakanmenyulitkanpendengarmenangkappokokpembicaraannya.
7. Relevansi/Penalaran. Gagasan demi gagasan haruslah berhubungan dengan
kenyataan.Proses berpikir untuk sampai pada suatu kesimpulan haruslah jelas. Hal ini
berartihubungan bagian-bagian dalam kalimat dan hubungan kalimat dengan kalimat
harusjelassertaberhubungandenganpokokpembicaraan.
8. Penguasaantopik.Pembicaraanformalselalumenuntutpersiapan,tujuannyatidaklainsupa
yatopikyangdipilihbetul-betuldikuasai.Penguasaantopikyangakanmenumbuhkan
keberanian dan kelancaran. Jadi penguasaan topik ini sangat
penting,bahkanmerupakanfaktorutamadalamberbicara.
9. PrinsipKeterampilanBerbicara
Prinsippadabagianinimemilikimaksudasasyangmenjadidasaragarpercakapanantarapenut
urdanmitratuturterjadidengan“baik”.Kata“baik”tersebutdapatdimaknaiadanyapemahamanantara
penuturdanmitaratutursertatidakterjadipelanggarannormaberbicarasehinggasalahsatupartisipanti
dakadayangmerasatersinggungataudirugikan.Terdapat dua prinsip dalam berbicara, yaitu (a)
prinsip kerja sama dan (b) prinsip
kesantunan.Beberapaprinsipumumyangmendasarikegiatanberbicara,antaralain:
1. membutuhkanpalingsedikitduaorang
2. mempergunakansuatusandilinguistikyangdipahamibersama
3. menerimaataumengakuisuatudaerahreferensiumum
4. merupakansuatupertukaranantarapartisipan
5. menghubungkansetiappembicaradenganpendengar.
BABIIIPE
NUTUP

1. KESIMPULAN
Dalam keterampilan berbicara memiliki beberapa teknik yang harus diperhatikan
yaituharus kata baku dan mudah dipahami oleh pendengar, maka dari itu kita harus
menerapkanteknik-teknik berbicara denganbaikkarna komunikasisangatpentingbagimanusia.

2. Saran
Sebaiknyadalamketerampilanberbicaraharusmenggunakanaturanyangsudahdisepakati,k
arena masih banyak orang yang berbicara tidak mengikuti aturan-aturan
dalamketerampilanberbicarayangbaikdanbenar.
DAFTARPUSTAKA

 Iskandarwassid, D.S. 2010. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:


RemajaRosdakarya.
 Hermawan, Acep. 2014. Metodelogi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung:
RemajaRosdakarya.
 Arsjad M, dan Mukti. 1988. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa
Indonesia.Jakarta:Erlangga.
 Utari dan Nababan. 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta:
GramediaPustaka Utama.
 Musaba,Zulkifli.2012.TerampilBerbicara.Yogyakarta:AswajaPressindo.
 Oetomo. 2015. Melatih Kemampuan Berbicara. Online: www.bahana-
magazine.com.

Anda mungkin juga menyukai