Anda di halaman 1dari 1

MATERI PIO SUB BAB 1 DAN 4

1. pelatihan dan pengembangan tenaga kerja

Para tenaga kerja dilatih atau dikembangkan agar memperlihatkan perilaku (memperlihatkan
prestasi) sesuai dengan yang ditetapkan oleh perusahaan. Menurut Sikula (1976), pelatihan adalah
proses Pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga
tenaga kerja nonmanajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan
tertentu. Sedangkan untuk pengembangan sendiri ialah proses Pendidikan jangka Panjang yang
menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja manajerial mempelajari
pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.

Pada kenyataannya, batas antara pelatihan dan pengembangan tidak jelas. Beberapa menggunakan
istilah "pelatihan khusus" untuk karyawan nonmanajerial, istilah "pengembangan" hanya untuk
karyawan manajerial. Ada yang menggunakan istilah pelatihan untuk proses pembelajaran-
pengajaran (teaching-leaming process) jika yang harus diajarkan suatu keterampilan khusus.
Sebaliknya, jika pengetahuan konseptual tentang sesuatu keterampilan yang harus diajarkan, proses
belajar-mengajar ini disebut pengembangan.

pelatihan ini digunakan untuk melatih pengetahuan dan keterampilan tertentu, keterampilan
menggunakan peralatan atau mesin, serta keterampilan manajerial yang bisa diperoleh dalam waktu
yang relatif singkat baik bagi manajer maupun untuk tenaga kerja yang bukan manajer. Program
pelatihan manajemen diselenggarakan oleh lembaga pendidikan manajemen dalam bentuk
lokakarya di berbagai bidang manajemen fungsional (misalnya lokakarya manajemen produksi,
lokakarya manajemen pemasaran, lokakarya wawancara penjualan, seleksi pekerjaan, lokakarya
sistem penggajian, dll.).

sedangkan program Pelatihan untuk staf/operator non-manajerial diselenggarakan oleh berbagai


balai latihan kerja atau oleh perusahaan mereka sendiri. Istilah pengembangan dikaitkan dengan
jabatan manajerial dan berbentuk pendidikan manajemen, satu proses pendidikan jangka panjang
dalam bentuk pelatihan manajemen, misalnya pada lembaga pendidikan administrasi dan
universitas, yang menyelenggarakan pelatihan pada strata S2 (setelah program pendidikan sarjana
S1) di bidang manajemen berupa S2 Pendidikan magister, Manajemen Wijawiyata, yang memakan
waktu sekitar dua tahun.

Ada suatu program pelatihan khusus yang diperuntukkan para tenaga kerja baru yang tidak
melatihkan suatu keterampilan, melainkan diberikan pengetahuan tentang perusahaannya (misalnya
kebijakannya, operasinya, peraturan tertulis dan tersirat dan sebagainya) tentang pekerjaannya.
Program pelatihan ini dinamakan program Latihan “induksi”, Orientasi, atau ‘Persiapan’.

Anda mungkin juga menyukai