1
PENDAHULUAN
Dengan menjelaskan latar belakang penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai,
dan relevansinya terhadap literatur yang ada, pendahuluan ini membentuk landasan
kuat untuk menggali lebih dalam hasil penelitian yang telah diungkapkan dalam jurnal
tersebut.
2
KONSEP TEORI
3
4. Orientasi Otonomi (Autonomy Orientation):
Pengaruh Orientasi Otonomi pada Hubungan: Teori ini mengemukakan bahwa
orientasi otonomi karyawan dapat memoderasi hubungan antara kepemimpinan yang
memberdayakan dan thriving at work. Dalam konteks ini, ketika orientasi otonomi
karyawan tinggi, hubungan positif antara keduanya diperkuat.
Dengan mengintegrasikan konsep-konsep ini, penelitian ini berusaha memberikan
pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana kepemimpinan yang
memberdayakan dapat merangsang OCB berorientasi pada perubahan, dan bagaimana
variabel-variabel seperti thriving at work dan orientasi otonomi dapat memediasi dan
memoderasi efek tersebut.
4
METODE
1. Desain Penelitian:
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pengumpulan data
dari 203 karyawan dan 80 supervisor di sebuah perusahaan teknologi informasi.
Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data pada satu titik
waktu untuk menganalisis hubungan antara variabel-variabel yang diukur.
3. Analisis Data:
Korelasi dan Statistik Deskriptif: Melibatkan perhitungan rata-rata, deviasi
standar, dan korelasi antar variabel untuk memberikan gambaran umum tentang
hubungan di antara mereka.
Analisis Regresi Hierarkis: Digunakan untuk menguji hubungan antara
kepemimpinan yang memberdayakan dan thriving at work, serta thriving at work
dan OCB berorientasi pada perubahan. Rumus regresi:
5
Y=β +β X +β X +ϵ
0 1
1 2
2
di mana YY adalah variabel dependen, X1X1 dan X2X2 adalah variabel independen, β0β0
adalah intercept, β1β1 dan β2β2 adalah koefisien regresi, dan ϵϵ adalah kesalahan residual.
Analisis Mediasi: Menggunakan teknik mediasi dengan memasukkan thriving at
work sebagai variabel mediator dalam hubungan antara kepemimpinan yang
memberdayakan dan OCB berorientasi pada perubahan.
Analisis Moderasi: Memeriksa efek moderasi orientasi otonomi karyawan
terhadap hubungan antara kepemimpinan yang memberdayakan dan thriving at
work serta OCB berorientasi pada perubahan. Analisis menggunakan teknik
regresi interaksi.
4. Konfirmatori Factor Analysis:
Digunakan untuk memastikan validitas diskriminan dari variabel-variabel
yang diukur. Memastikan bahwa konstruk yang diukur benar-benar mencerminkan
konsep yang diinginkan.
5. Uji Bootstrap:
Dapat digunakan untuk menguji signifikansi koefisien regresi, mediasi, dan
interaksi, dan untuk menghasilkan interval kepercayaan.
Melalui aplikasi metode ini, penelitian ini berusaha tidak hanya untuk
menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang diukur, tetapi juga untuk
memahami proses dinamika psikologis dan perilaku di balik interaksi kepemimpinan
dan karyawan dalam konteks organisasi yang berubah.
6
HASIL
7
OCB berorientasi pada perubahan ketika karyawan memiliki orientasi otonomi yang
tinggi.
8
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
9
2. Pengukuran dengan Self-Report:
Data dalam penelitian ini sebagian besar diperoleh melalui self-report oleh
karyawan. Hal ini dapat menciptakan bias persepsi atau kesalahan memori yang
mempengaruhi validitas data.
Penting untuk diingat bahwa kelebihan dan kekurangan ini tidak selalu
mereduksi nilai penelitian, tetapi menunjukkan area di mana penelitian ini dapat
diperkuat atau dikembangkan lebih lanjut.
10
RELEVANSI PENELITIAN
Relevansi penelitian tersebut dengan organisasi tempat kerja Anda di Bank BTN
dapat dijelaskan sebagai berikut:
11
5. Peningkatan Produktivitas dan Kinerja:
Dengan memahami bagaimana kepemimpinan yang memberdayakan dapat
meningkatkan perilaku karyawan yang berorientasi pada perubahan, Bank BTN dapat
mengharapkan peningkatan produktivitas dan kinerja secara keseluruhan. Karyawan
yang terlibat dalam perubahan dengan sikap positif dapat memberikan kontribusi
lebih besar terhadap tujuan organisasi.
12