Anda di halaman 1dari 11

PLASENTA PREVIA

Disusun Oleh : Kelompok 7

1. Gadis Tarangga 21060031


2. Khairani Dalimunthe 21060040
3. Khoirunnisa Harahap 21060041
4. Pretty Octawifany 21060069

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA FAKULTAS


KESEHATAN UNIVERSITAS AUFA ROHYAN DI KOTA
PADANGSIDIMPUAN

2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Plasenta Previa” dengan tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang plasenta previa.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Rini Amalia Batubara, S.Tr.Keb, M.Keb, selaku
dosen mata kuliah kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Padangsidempuan, 21 September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Tujuan.................................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................5
TINJAUAN TEORI.....................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Plasenta Previa...............................................................................................................5
2.2 Klasifikasi Plasenta Previa................................................................................................................6
2.3 Etiologi................................................................................................................................................6
2.4 Faktor Presdiposisi dan Presipitasi..................................................................................................6
2.5 Tanda dan Gejala Plasenta Previa..................................................................................................7
2.6 Cara Menyelesaikan Persalinan dengan Plasenta Previa..............................................................7
2.7 Faktor Risiko......................................................................................................................................8
BAB III........................................................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Plasenta previa adalah plasenta yang menutupi ostium uteri internum baik sepenuhnya atau
sebagian atau yang meluas cukup dekat dengan leher Rahim yang menyebabkan pendarahan saat
serviks berdilatasi (Hull et al.,2014). Plasenta previa merupakan salah satu penyebab perdarahan
antepartum. Perdarahan antepartum adalah perdarahan pervaginam yang terjadi pada kehamilan
diatas 28 minggu (Manuaba,2014). Perdarahan antepartum merupakan salah satu dari kasus
gawat darurat yang kejadiannya berkisar 3-5% dari seluruh persalinan. Penyebab perdarahan
antepartum yang paling umum adalah plasenta previa (31%), solusio plasenta (22%) dan
penyebab lainnya (perdarahan sinus marginal, vasa previa, servisitis, trauma genital dan infeksi).
Komplikasi yang diakbiatkan oleh perdarahan antepartum adalah maternal shock, fetal hypoxia,
peningkatan risiko kelahiran premature dan kematian janin mendadak. Hal ini menyebabkan
perdarahan antepartum memiliki risiko yang tinggi, bahkan juga untuk janin. Selain itu plasenta
previa juga berhubungan dengan kematian neonatal yang meningkat tiga kali lipat akibat
prematuritas. Prevalensi kejadian plasenta previa didunia diperkirakan sekitar 0,52%. Prevalensi
plasenta previa tertinggi terdapat wilayah asia yaitu 0,36%, amerika utara 0,29% dan sub-sahara
afrika 0,27%. Plasenta previa merupakan penyebab terbanyak kematian ibu dan anak di
Indonesia, selain itu plasenta previa juga dapat mengakibatkan perdarahan inpartu dan
postpartum pada ibu. Mengingat bahaya plasenta dapat menyebabkan perdarahan dan kematian
maka tindakan yang lebih akurat serta pengawasan yang intensif sangat penting.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami plasenta previa dalam kegawatdaruratan maternal dan
neonatal

4
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Plasenta Previa


Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah
Rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan Rahim (ostium uteri
internum). Secara harfiah berarti plasenta yang implantasinya (nempelnya) tidak pada tempat
yang seharusnya, plasenta previa merupakan penyebab perdarahan pada trimester ke III.
Gejalanya berupa perdarahan tanpa rasa nyeri. Timbulnya perdarahan akibat perbedaan
kecepatan pertumbuhan antara segmen atas Rahim yang lebih cepat dibandingkan segmen bawah
Rahim yang lebih lambat. Perdarahan ini akan lebih memicu perdarahan yang lebih banyak
akibat darah yang keluar (melalui thrombin) akan merangsang timbulnya kontraksi. Plasenta
previa didefinisikan sebagai plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah Rahim demikian
rupa sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Sejalan dengan
bertambahnya ukuran Rahim dan meluasnya segmen bawah Rahim kea rah proksimal
memungkinkan plasenta yang berimplantasi pada SBR ikut berpindah mengikuti perluasan SBR
seolah plasenta tersebut bermigrasi. Insidensi plasenta previa terjadi satu kasus tiap 300-400
persalinan.

2.2 Klasifikasi Plasenta Previa


Klasifikasi plasenta previa berdasarkan terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan
jalan lahir pada waktu tertentu :

1. Plasenta previa totalis : bila seluruh pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta
2. Plasenta previa lateralis : bila hanya sebagian pembukaan jalan lahir tertutup oleh
plasenta

5
3. Plasenta previa marginalis : bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir
pembukaan jalan lahir
4. Plasenta previa letak rendah : bila plasenta berada 3-4 cm diatas pinggir pembukaan
jalan lahir

2.3 Etiologi
Penyebab yang pasti belum diketahui dengan jelas. Plasenta bertumbuh pada segmen
bawah uterus tidak selalu jelas dapat di tegakkan. Bahwasanya vaskularisasi yang berkurang atau
perubahan atropi pada desidua akibat persalinan yang lampau dapat menyebabkan plasenta
previa, tidaklah selalu benar. Memang dapat dimengerti bahwa apabila aliran darah ke plasenta
tidak cukup seperti pada kehamilan kembar maka plasenta yang letaknya normal sekalipun akan
memperluaskan permukaannya sehingga mendekati atau menutupi sama sekali pembukaan jalan
lahir.

2.4 Faktor Presdiposisi dan Presipitasi


Menurut mochtar (1998), factor prediposisi dan presipitasi yang dapat mengakibatkan
terjadinya plasenta previa adalah :

1. Melebarnya pertumbuhan plasenta : kehamilan kembar (gamely)


2. Kurang suburnya endometrium :
 Malnutrisi ibu hamil
 Melebarnya plasenta pada grandemultipara
 Bekas seksio sesarea
 Sering dijumpai pada grandemultipara
3. Terlambat implantasi :
 Endometrium fundus yang kurang subur
 Terlambatnya tumbuh kembang hasil konsepsi dalam bentuk blastula siap untuk
nidasi

6
2.5 Tanda dan Gejala Plasenta Previa
Tanda dan gejala plasenta previa diantaranya adalah :

 Perdarahan tanpa sebab dan rasa nyeri dari biasanya dan berulang
 Darah biasanya berwarna merah segar
 Terjadi pada saat tidur atau saat melakukan aktifitas
 Bagian terdepan janin tinggi (first bkeeding) biasanya tidak banyak dan tidak fatal,
kecuali bila dilakukan periksa dalam sebelumnya. Tetapi perdarahan berikutnya
(reccurent bleeding) biasanya lebih banyak.

2.6 Cara Menyelesaikan Persalinan dengan Plasenta Previa


1. Seksio sesarea
 Prinsip utama dalam melakukan seksio sesarea adalah untuk menyelamatkan
ibu, sehingga walaupun janin meninggal atau tak punya harapan untuk hidup,
tindakan ini tetap dilakukan
 Tujuan seksio sesarea : Melahirkan janin dengan segera sehingga uterus dapat
segera berkontraksi dan menghentikan perdarahan, Menghindarkan
kemungkinan terjadinya robekan pada serviks uteri, jika janin dilahirkan
pervaginam
 Tempat implantasi plasenta previa terdapat banyak vaskularisasi sehingga
serviks uteri dan segmen bawah Rahim menjadi tipis dan mudah robek, selain
itu, bekas implantasi plasenta sering menjadi sumber perdarahan karena
adanya perbedaan vaskularisasi dan susunan serabut otot dengan korpus uteri
 Siapkan darah pengganti untuk stabilisasi dan pemulihan kondisi ibu
 Lakukan perawatan lanjut pasca bedah termasuk pemantauan perdarahan,
infeksi dan keseimbangan cairan masuk-keluar

7
2. Melahirkan Pervaginam
Perdarahan berhenti jika bada penekanan pada plasenta. Penekanan tersebut dapat
dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
 Amniotomi dan akselarasi
Umumnya dilakukan pada plasenta previa lateralis/marginalis dengan
pembukaan > 3 cm serta presentasi kepala. Dengan memecah ketuban,
plasenta akan mengikuti segmen bawah Rahim dan ditekan oleh kepala janin.
Jika kontraksi uterus belum ada atau masih lemah, akselerasi dengan infuse
oksitosin.
 Versi Braxton hicks
Tujuan melakukan versi Braxton hicks ialah mengadakan temponade plasenta
dengan bokong dan kaki janin. Versi Braxton hicks tidak dilakukan pada janin
yang masih hidup
 Traksi dengan cunam willet
Kulit kepada janin dijepit dengan cunan willet, kemudian beri beban
secukupnya sampai perdarahan berhenti. Tindakan ini kurang efektif untuk
menekan plasenta dan sering kali menyebabkan perdarahan pada kulit kepala.
Tindakan ini biasanya dikerjakan pada janin yang telah meninggal dan
perdarahan yang tidak aktif.

2.7 Faktor Risiko

1. Usia ibu
Insidensi plasenta previa meningkat sering dengan meningkatnya usia ibu.
Insidensi plasenta previa sebesar 0,5% pada ibu hamil dibawah 35 tahun dan 1,1%
pada ibu hamil di aas 35 tahun.
2. Multipara

8
Insidensi plasenta previa meningkat seiring dengan meningkatnya status paritas.
Insidensi plasenta previa sebesar 2,2% pada ibu hamil yang memiliki paritas 5
kali atau lebih

3. Riwayat seksio sesarea


Pada ibu hamil dengan riwayat seksio sesarea satu kali, terdapat risiko sebesar 1,6
kali untuk terjadinya plasenta previa pada kehamilan kedua. Ibu hamil dengan
riwayat insisi (sayatan) pada Rahim dan plasenta previa memiliki risiko terjadinya
akreta hingga membutuhkan histerektomi
4. Merokok
Risiko plasenta previa meningkat dua kali pada wanita yang merokok

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah
Rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan Rahim (ostium uteri
internum). Secara harfiah berarti plasenta yang implantasinya (nempelnya) tidak pada tempat
yang seharusnya, plasenta previa merupakan penyebab perdarahan pada trimester ke III.
Gejalanya berupa perdarahan tanpa rasa nyeri. Timbulnya perdarahan akibat perbedaan
kecepatan pertumbuhan antara segmen atas Rahim yang lebih cepat dibandingkan segmen bawah
Rahim yang lebih lambat. Penyebab yang pasti belum diketahui dengan jelas. Plasenta
bertumbuh pada segmen bawah uterus tidak selalu jelas dapat di tegakkan. Bahwasanya
vaskularisasi yang berkurang atau perubahan atropi pada desidua akibat persalinan yang lampau
dapat menyebabkan plasenta previa, tidaklah selalu benar. Memang dapat dimengerti bahwa
apabila aliran darah ke plasenta tidak cukup seperti pada kehamilan kembar maka plasenta yang
letaknya normal sekalipun akan memperluaskan permukaannya sehingga mendekati atau
menutupi sama sekali pembukaan jalan lahir.

10
DAFTAR PUSTAKA

Rosdianah, S.ST., M.Keb, Nahira, SST, M.keb, Rismawati, SST, M.Keb, Nurqalbi SR, SST,
M.Keb, 2019, Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal.

Ani Triana, SST, M.Kes, Ika Putri Damayanti, SST, M.Kes, Rita Afni, SST, M.Kes, Juli Selvi
Yanti, SST, M. Kes, 2012, Buku Ajar Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan
Neonatal, Yogyakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai