A. Kompetensi Inti
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
KI-2 sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
eksplanasial, dan metakognitif berdasarkan rasaingin tahunya tentang ilmu
KI-3 pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan eksplanasial pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
KI-4 pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
3.8. Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan Merancang, melakukan dan
non elektrolit berdasarkan daya hantar menyimpulkan serta menyajikan hasil
listriknya. percobaan untuk mengetahui sifat larutan
elektrolit dan larutan non elektrolit.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Mengelompokkan sifat-sifat larutan berdasarkan Menyajikan laporan hasil percobaan
jenis ikatan ion dan kovalen polar. tentang daya hantar listrik larutan
Menganalisis penyebab larutan elektrolit dapat elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah
menghantarkan arus listrik. dan larutan non elektrolit.
Menjelaskan perbedaan elektrolit kuat dan
elektrolit lemah dari ionisasinya
C. Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat mengelompokkan sifat-sifat larutan dari jenis ikatannya (ikatan ion dan kovalen
polar) melalui data percobaan dengan tepat
2. Siswa dapat menjelaskan perbedaan elektrolit kuat dan elektrolit lemah dari reaksi ionisasinya
dengan benar
E. Media Pembelajaran
1. Alat/Bahan
a. Laptop
b. LCD
2. Media :
a. Powerpoint
b. Gambar
c. LKPD
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Nilai Karakter
Alokasi
Kegiatan Deskripsi (PPK), 4C,
waktu
HOTS
Pendahuluan Kegiatan awal 5 menit
Guru mengucapkan salam, memeriksa kehadiran
peserta didik dan bertanya tentang materi Religius
pembelajaran sebelumnya.
Orientasi
Siswa menerima informasi kompetensi yang ingin
dicapai, materi, tujuan, dan langkah pembelajaran
yang akan dilaksanakan, yaitu menganalisis daya
hantar listrik berbagai larutan.
Apersepsi
Siswa diberikan beberapa pertanyaan untuk
memunculkan semangat belajarnya.
Saat percoban kemarin kalian tahu bahwa ada larutan Berfikir Kritis
yang dapat menghantarkan listrik dengan nyala lampu
dan gelembung gas, tetapi ada juga yang tidak
menyalakan lampu. Mengapa terjadi hal yang Rasa ingin tahu
demikian?
Motivasi
Dengan kita mengetahui macam-macam larutan yang
dapat menghantarkan listrik, mengapa hal tersebut
terjadi, maka akan menambah pengetahuan kita
tentang larutan elektrolit dan non elektrolit.
Kegiatan Inti Orientasi peserta didik pada masalah 80 menit
1. Larutan yang bagaimanakah yang dapat Berfikir kritis Cermat
menghantarkan listrik dan tidak menghantarkan Rasa ingin tahu
listrik?
2. Bagaimana reaksi yang terjadi dalam larutan tersebut Berpikir kritis
sehingga menyebabkan perbedaan seperti yang kita
lihat?
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
Kerja sama
Peserta didik duduk secara berkelompok. 1 kelas
dibagi menjadi 4 kelompok sesuai dengan pembagian
pertemuan sebelumnya.
G. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Tes dengan Quizizz
c. Penilaian Keterampilan : Presentasi
2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes dengan Quizizz : Pilihan ganda
c. Unjuk kerja : Lembar penilaian presentasi
3. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
4. Pengayaan
a. Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
b. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan
c. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan.
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mapel
Sunardi, S.Si Nurul Hidayati, S. Si., M.Pd
NIP. - NIP. -
Lampiran 1.
Materi Pelajaran
LARUTAN ELEKTROLIT
DAN NON ELEKTROLIT
Larutan elektrolit dan non elektrolit dapat dibedakan dengan jelas dari sifatnya yaitu
kemampuan menghantarkan listrik.
a) Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik.
Hal ini untuk pertama kalinya diterangkan oleh Svante August Arrhenius (1859-1927),
seorang ilmuwan dari Swedia. Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit dalam air akan
terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena
secara total larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif dalam larutan harus sama
dengan muatan negatif.
Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan positif
disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Pembuktian sifat larutan
elektrolit yang dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Zat-
zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam. Contoh larutan elektrolit kuat :
HCl, HBr, HI, HNO3, dan lain-lain. Contoh larutan elektrolit lemah : CH3COOH, Al(OH)3
dan Na2CO3.
b) Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.
Adapun larutan non elektrolit terdiri atas zat-zat non elektrolit yang tidak dilarutkan ke dalam
air tidak terurai menjadi ion (tidak terionisasi). Dalam larutan, mereka tetap berupa molekul
yang tidak bermuatan listrik. Itulah sebabnya larutan non elektrolit tidak dapat
menghantarkan listrik. Pembuktian sifat larutan non elektrolit yang tidak dapat
menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Contoh larutan non
elektrolit: Larutan Gula (C12H22O11), Etanol (C2H5OH), Urea (CO(NH2)2), Glukosa (C6H12O6),
dan lain-lain.
2. Kekuatan Elektrolit
Kekuatan suatu elektrolit ditandai dengan suatu besaran yang disebut derajat ionisasi (α).
Elektrolit kuat memiliki harga α = 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai menjadi ion
Elektrolit lemah memiliki harga α<1, sebab hanya sebagian yang terurai menjadi ion.
Adapun non elektrolit memiliki harga α = 0, sebab tidak ada yang terurai menjadi ion.
Elektrolit kuat : α = 1(terionisasi sempurna)
Elektrolit lemah : 0 < α < 1 (terionisasi sebagian)
Non Elektrolit : α = 0 (tidak terionisasi)
3. Reaksi Ionisasi
Larutan yang dapat memberikan lampu terang, gelembung gasnya banyak, maka laurtan ini
merupakan elektrolit kuat. Umumnya elektrolit kuat adalah larutan garam. Dalam proses
ionisasinya, elektrolit kuat menghasilkan banyak ion maka α = 1 (terurai seluruhnya), pada
persamaan reaksi ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan.
Perlu diketahui pula elektrolit kuat ada beberapa dari asam dan basa
Contoh :
NaCl (aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
KI (aq) K+ (aq) + I - (aq)
Ca(NO3)2 (g) Ca 2+ (aq) + 2NO3 - (aq)
Di bawah ini diberikan kation dan anion yang dapat membentuk elektrolit kuat.
Kation : Na+, L+, K+, Mg2+, Ca2+, Sr2+, Ba2+, NH4+
Anion : Cl-, Br-, I-, SO42-, NO3-, ClO4 -, HSO4 -, CO3 2-, HCO3 -
Larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat
gelembung gas pada elektrodanya maka larutan ini merupakan elekrtolit lemah. Daya
hantarnya buruk dan memiliki α (derajat ionisasi) kecil, karena sedikit larutan yang terurai
(terionisasi). Makin sedikit yang terionisasi, makin lemah elektrolit tersebut. Dalam
persamaan reaksi ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik)
artinya tidak semua molekul terurai (ionisasi tidak sempurna).
Contoh:
CH3COOH (aq) CH3COO - (aq) + H+(aq)
NH4OH(g) NH4+(aq) + OH - (aq)
Jenis-jenis larutan berserta sifatnya sebagai kesimpulan dari penjelasan di atas diperlihatkan
pada Tabel berikut.
Tabel 1.1: Perbedaan Sifat Larutan Elektrolit Kuat, Elektrolit Lemah Dan Non Elektrolit
Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori
elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak
diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini.
Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel
bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif). Jumlah
muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion
dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas menghantarkan arus listrik, seperti
diperlihatkan pada Gambar 1..
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit. Larutan ini
memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam
larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan
anion).
Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus
listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang
menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi
reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada larutan HCl terjadi reaksi
elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.
HCl(aq) → H+(aq) + Cl -
Larutan elektrolit terdiri dari larutan elektrolit kuat contohnya HCl, H2SO4, dan larutan
elektrolit lemah contohnya CH3COOH, NH3, H2S. Larutan elektrolit dapat bersumber dari
senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar
(senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar). Zat elektrolit yang terurai dalam air
menjadi ion-ion . Beberapa contoh zat elektrolit tersebut adalah sebagai berikut:
H+ (aq)
Zat non elektrolit yang tidak terurai menjadi ion-ion, tapi tetap berupa molekul. Contohnya:
C2H5OH → C2H5OH
(l) (aq)
CO(NH2) → CO(NH2
2 (s) )2 (aq)
Reaksi pelarutan NaCl padat di dalam air meghasilkan ion-ion Na + dan ion-ion Cl - yang
masing-masing berikatan dengan molekul-molekul air.
NaCl (s) + air Na+ (aq) + Cl-(aq)
Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen terbagi atas:
1. senyawa kovalen non polar, contoh : F2, Cl2, Br2, I2, CH4
2. senyawa kovalen polar, contoh: HCl, HBr, HI, NH3.
Dari hasil percobaan diketahui bahwa hanya senyawa yang berikatan kovalen polar
yang dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimanakah hal ini dapat dijelaskan?
Kalau kita perhatikan, bahwa HCl merupakan senyawa kovalen diatomik yang bersifat
polar, pasangan elektron ikatan tertarik ke atom Cl yang lebih elektronegatif dibanding
dengan atom
H. Akibatnya pada HCl, atom H lebih positif dan atom Cl lebih negatif.
Jadi walaupun molekul HCl bukan senyawa ion, jika dilarutkan ke dalam air maka
larutannya dapat menghantarkan arus listrik karena menghasilkan ion-ion yang bergerak
bebas
Lamp 2
3.8.1 Mengelompokkan sifat-sifat larutan 4.8.1 Menyajikan laporan hasil percobaan tentang
berdasarkan jenis ikatan ion dan kovalen polar. daya hantar listrik larutan elektrolit kuat, larutan
3.8.2 Menganalisis penyebab larutan elektrolit elektrolit lemah dan larutan
dapat menghantarkan arus listrik. non elektrolit.
3.8.3 Menjelaskan perbedaan elektrolit kuat dan
elektrolit lemah dari ionisasinya.
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengelompokkan sifat-sifat larutan dari jenis ikatannya (ikatan ion dan kovalen polar)
dengan tepat berdasarkan hasil percobaan.
Siswa dapat menganalisis penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik dengan
tepat melalui diskusi.
Siswa dapat menjelaskan perbedaan elektrolit kuat dan elektrolit lemah dari ionisasinya dengan
benar melalui diskusi.
INSTRUKSI
Siswa secara berkelompok harus membaca LKPD ini dengan seksama dan mengerjakan
pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh guru.
Apabila terdapat hal yang tidak dimengerti atau sulit dipahami mintalah bantuan kepada guru untuk
menjelaskannya.
Pertemuan 2
Pengantar
Ada larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan nyala lampu dan gelembung gas, tetapi ada
juga yang tidak menyalakan lampu. Mengapa terjadi hal yang demikian?
Jawab :
Bagaimana reaksi yang terjadi dalam larutan tersebut sehingga menyebabkan perbedaan seperti
yang kita lihat?
3. Menuliskan pembahasan dari percobaan dan hasil diskusi yang telah kalian lakukan.
Lampiran
Lembar penilaian
A. PENILAIAN AFEKTIF
LEMBAR OBSERVASI
(Pengamatan Sikap)
Indikator :
Menunjukkan perilaku/ sikap aktif, berpikir kritis (critical thinking), kreatif (creative), kerjasama
(collaborative) dan komunikatif (communicative) selama pembelajaran berlangsung.
Nama Perilaku yang diamati
No Pesert Aktif Kritis Kreatif Kerjasama Komunikati Skor Nilai Ket
a Didik f
1.
2.
3.
4.
5.
Dst.
Rubrik Penskoran
No Perilaku/Sikap yang diamati Indikator
1 Aktif Memperhatikan penjelasan guru
Bertanya hal yang belum diketahui
Mengerjakan tugas yang diberikan
Terlibat dalam kegiatan eksperimen ataupun diskusi
2 Kritis Mengemukakan pendapat
Merumuskan pokok permasalahan
Memiliki argumen yang logis
Mengungkapkan contoh nyata dalam
menyelesaikan suatu masalah
3 Kreatif Lancar dalam mengungkapkan pendapat (lancar)
Menegmukakan alternatif lain atau memberi
alternative solusi (fleksibility)
Dapat melihat masalah dari sudut pandang yang
berbeda (originality)
Memberikan alasan atau bukti yang cukup
(Merinci/elaborasi)
Pedoman Penskoran:
Skor 1 : Jika hanya 1 atau tidak indikator yang teramati
Skor 2 : Jika 2 indikator yang teramati
Skor 3 : Jika 3 indikator yang teramati
Skor 4 : Jika 4 indikator yang teramati
Pedoman Penilaian :
skor perolehan
Nilai = x 100
skor maksimal
B. PENILAIAN KOGNITIF
1. Penilaian High Order Thinking Skill (HOTS) dalam kelompok melalui LKPD
(Evaluasi proses belajar)
Jawaban Pertanyaan
Penyelidikan
Pengembangan
Orientasi pada individu Analisis dan
Nama dan penyajian
masalah maupun evaluasi
hasil karya
kelompok
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
Rubrik Penskoran
No Perilaku/Sikap yang diamati Indikator
1 Orientasi pada masalah Mampu mengurai informasi secara tepat
Mampu menganalisis masalah secara tepat
Mampu memberikan langkah penyelesaian
yang tepat
Mampu menyampaikan dengan bahasa yang
jelas, sistematis dan terstruktur
2 Mampu mengemukakan pendapat dalam
Penyelidikan individu maupun
kelompok kelompok
Mampu mengurai informasi secara tepat
Mampu memberikan langkah penyelesaian
yang tepat
Mampu menyampaikan dengan bahasa yang
jelas, sistematis dan terstruktur
3 Pengembangan dan penyajian Mampu mengembangkan jawaban
hasil karya Mampu menganalisis berdasar literatur yang
tepat
Mampu menyampaikan dengan bahasa yang
jelas, sistematis dan terstruktur
Mampu memberikan alasan yang mampu
memperkuat jawaban yang diperoleh dengan
tepat
4 Analisis dan evaluasi Mampu memberikan langkah penyelesaian
yang tepat
Mampu menilai, menyangkal ataupun
mendukung suatu gagasan
Mampu mengurai informasi secara tepat
Mampu menyampaikan dengan bahasa yang
jelas, sistematis dan terstruktur
Pedoman Penskoran:
Skor 1 : Jika hanya 1 atau tidak indikator yang teramati
Skor 2 : Jika 2 indikator yang teramati
Skor 3 : Jika 3 indikator yang teramati
Skor 4 : Jika 4 indikator yang teramati
Pedoman Penilaian :
skor perolehan
Nilai = x 100
skor maksimal
2. Penilaian High Order Thinking Skill (HOTS) individu (Evaluasi hasil belajar)
Melalui penilaian soal 10 soal.
Pedoman Penilaian :
C. PENILAIAN PSIKOMOTORIK
Melalui Lembar Observasi pada Saat Presentasi
Rubrik Penskoran
Pedoman Penskoran:
Skor 1 : Jika hanya 1 atau tidak indikator yang teramati
Skor 2 : Jika 2 indikator yang teramati
Skor 3 : Jika 3 indikator yang teramati
Skor 4 : Jika 4 indikator yang teramati
Pedoman Penilaian :
skor perolehan
Nilai = x 100
skor maksimal
Lampiran
KISI-KISI SOAL PENILAIAN HARIAN KIMIA KELAS X SEMESTER 2
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT
KOMPETEN INDIKATOR INDIKATOR LEVEL NO. KUNCI WAKT
SI DASAR KOMPETENSI SOAL KOGNITI SOA JAWABA U
F L N
3.8. 3.8.4. Mengidentifikasi C2 1 A 2 menit
Menganalisi Menganalisis larutan elektrolit (Pemahama
s sifat data hasil berdasarkan data n)
larutan percobaan percobaan C2 2 E 2 menit
elektrolit untuk (Pemahama
dan larutan mengelompokk n)
non an sifat larutan C4 8 C 4 menit
elektrolit berdasarkan (Analisis)
berdasarkan daya hantar
daya hantar listriknya
listriknya. 3.8.2 Mengelompokk C4 3 A 4 menit
Mengelompokka an jenis ikatan (Analisis)
n sifat-sifat ion dan kovalen C4 10 E 4 menit
larutan polar (Analisis)
berdasarkan berdasarkan
jenis ikatan ion data sifat fisik
dan kovalen senyawa
polar.
Menganalisis C4 4 C 3 menit
Menganalisis penyebab (Analisis)
penyebab larutan
larutan elektrolit elektrolit dapat
dapat menghantarkan
menghantarkan arus listrik
arus listrik. senyawa
kompleks
Memahami C2 5 C 2 menit
konsep larutan (Pemahama
elektrolit n)
Menganalisis C4 6 B 3 menit
suatu larutan (Analisis)
elektrolit dapat
menghantarkan
arus listrik
3.8.4 Menentukan C4 7 D 3 menit
Menjelaskan kekuatan (Analisis)
perbedaan elektrolit
elektrolit kuat berdasarkan
dan elektrolit ionisasi
lemah dari
ionisasinya
C4 9 E 3 menit
(Analisis)
TOTAL WAKTU 30
menit