Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN PEMBUATAN KERUPUK UBI TALAS

Oleh :

Hastuti Juniyati AG (20200104008)


Fransiska Hevilanti Hayesti (20200104007)
Saverius Baylon ( 2020
Eriska Meri (2019

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAUMERE
TAHUN 2024
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penyusun menyelesaikan laporan kegiatan yang
berjudul “Krupuk Labu Kuning” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Teknologi Pangan. Selain itu, laporan ini juga disusun sebagai bentuk dokumentasi
atas pratikum yang di lakukan. Dalam melaksanakan tugas ini, kami mengucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung jalannya kegiatan ini

Akhir kata, kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa
yang akan datang.

Maumere, 23 Januari 2024

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umbi-umbian adalah jenis tumbuhan yang banyak tumbuh di Indonesia. Umbi-


umbian adalah bahan nabati yang diperoleh dari dalam tanah, misalnya ubi kayu, ubi
jalar, kentang, garut, gadung, kimpul, talas, gembili dan ganyong. Pada umumnya,
umbi-umbian tersebut merupakan bahan sumber karbohidrat terutama pati (Zulaikah,
2002 dalam etd.eprints.ums.ac.id). Umbi - umbian secara tradisional sering
dihidangkan dalam bentuk segar, rebusan atau kukusan, hal ini tergantung dari selera.
Usaha penganekaragaman pangan (ketahanan pangan) sangat penting, artinya
sebagai usaha untuk mengatasi masalah ketergantungan pada satu bahan pangan
pokok saja, misalnya dengan mengolah umbi - umbian menjadi berbagai bentuk
makanan yang mempunyai rasa khas dan tahan lama untuk disimpan. Berbagai bentuk
olahan tersebut dapat berupa tepung, gaplek, tapai, keripik, kerupuk dan lainnya.
Salah satu peluang usaha penganekaragaman pangan dari umbi - umbian adalah
kerupuk. Di Indonesia, kerupuk merupakan makanan ringan atau cemilan berupa
irisan tipis, dijemur kemudian digoreng yang sangat populer dikalangan masyarakat
karena sifatnya yang renyah, gurih, tidak terlalu mengenyangkan. Kerupuk sangat
praktis karena kering, sehingga lebih awet dan mudah disajikan kapan pun.
Salah satu jenis umbi yang berpotensi untuk diolah menjadi kerupukk adalah talas
(Colocasia giganteum) adalah salah satu jenis umbi - umbian yang banyak
dibudidayakan dan pengolahannya belum terlalu beragam. Tanaman ini banyak
ditanam di daerah pedesaan yang biasanya digunakan sebagai bahan pangan pengganti
beras, makanan selingan, bahkanhanya dibiarkan saja tumbuh. Selama ini, pengolahan
talas sebagai bahan pangan hanya sampai pada proses perebusan atau pengukusan,
sehingga perlu adanya pemanfaatan talas menjadi produk olahan baru yang memiliki
nilai jual tinggi seperti melalui pembuatan kerupuk sebagai usaha penganekaragaman
pangan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses produksi krupuk ubi talas
yaitu:
a. Alat yang digunakan
1) Kompor
2) Panci
3) Pisau
4) Sendok makan
5) Saringan penggorengan
6) Talenan
7) Nampan
8) Baskom
9) Timbangan
10) Batu ulak
11) Wajan
12) Sutel
13) Garpu
b. Bahan yang digunakan
1) Ubi Talas
2) Tepung tapioca
3) Bawang Putih Bubuk
4) Penyedap rasa
5) Minyak goreng
6) Air bersih
7) Garam
B. Proses Produksi
a. Pencucian
Ubi talas yang sudah ada pertama – tama di cuci bersih agar debu dan tanah
yang menempel pada kulitnya terlepas.
b. Perebusan
Setelah di bersihkan dari tanah dan debu, kemudian proses selanjutnya adalah
perebusan sampai empuk atau sampai kulitnya seperti terkelupas atau pecah.
c. Pengupasan
Ubi talas yang sudah direbus, kemudian di kupas kulitnya sampai bersih.
d. Penghalusan
Setelah di kupas kulitnya, proses selanjutnya adalah penghalusan dengan
menggunakan garpu atau ulekan sampai benar-benar halus, tahapan ini
dilakukan agar memudahkan pada saat penambahan dengan bahan lain.
e. Pembuatan Adonan
Ubi talas yang sudah dihaluskan, kemudian dicampur dengan tepung tapioca,
garam, penyedap rasa, bawang putih dan air hangat. Kemudian di aduk sampai
adonan kalis. Kemudian adonan dibentuk bulat memanjang.
f. Perebusan
Adonan yang sudah di bentuk memanjang kemudian di rebus dengan
menggunakan air bersih yang sudah dipanaskan terlebih dahulu dengan
menggunakan api sedang. Tunggu sampai adonan mengapung lalu angkat dan
tiriskan.
g. Pendinginan/Pembekuan
Setelah itu adonan di dinginkan atau dibekukan agar memudahkan pada saat
proses pengirisan
h. Pengirisan
Setelah adonan di dinginkan atau dibekukan, kemudian di iris tipis sesuai
selera dengan menggunakan pisau. Pengirisan ini dilakukan agar mempercepat
proses penjemuran.
i. Pengeringan
Adonan yang sudah di iris tipis kemudian di jemur di bawah sinar matahari
langsung selama 2 – 3 hari.
j. Penggorengan
Adonan yang sudah dikeringkan selama 2 – 3 hari kemudian di ambil. Proses
selanjutnya adalah penggorengan menggunakan minyak panas dengan
menggunakan api sedang sehingga kerupuk tidak gosong.
k. Pengemasan
Setelah proses penggorengan, proses selanjutnya dan terakhir adalah
pengemasan kedalam plastic sesuai dengan ukuran yang di inginkan.
C. Anggaran Biaya Dan Jadwal Kegiatan
a. Anggaran Biaya

Bahan Berat Harga


Ubi Talas 1 Kg Rp. 10.000
Tepung Tapioka 500 g Rp. 8.000
Penyedap Rasa 2 bungkus Rp. 2.000
Garam 1 bungkus Rp. 2.000
Bawang Putih Bubuk 2 bungkus Rp. 2.000
Total Rp.24.000

b. Jadwal Kegiatan

Kegiatan Hari
Pembuatan Adonan 1 hari
Pengeringan 2 hari
Penggorengan dan Pengemasan 1 Hari
Total 4 hari

Anda mungkin juga menyukai