Anda di halaman 1dari 20

STRATEGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN PKN

Matkul: Pembelajaran PKN Sekolah Dasar

Kelompok 3

1. Hanna Florida Panjaitan (220910341)


2. Kresentia Kamila Situmorang (220910348)
3. Amunsen Siregar (220910293)
4. Sari Artha Nauli Sihotang (220910335)
5. Jesika Silaban (220910324)
6. Meliana Gultom (220910356)
7. Septeti Angges Sinuraya (220910350)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS
T.A. 2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan hidaya – Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah STRATEGI dan
MEDIA PEMBELAJARAN ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas matakuliah Pembelajaran PKN Sekolah Dasar.
Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini penulis menyampaikan terima kasih
kepda Ibu NAOMI GINTING, M.Pd. selaku dosen pengampu matakuliah PKN.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Penuis menyadari
bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Namun penyusun
tetap mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif sehingga bisa
menjadi acuan penyusun makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Atas
perhatiannya penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, 15 April 2023

Penulis

2
Contents
A. Strategi dalam Pembelajaran PKN...............................................................4
1. Pengertian Strategi Pembelajaran PKN...................................................4
2. Macam-Macam Strategi Pembelajaran PKn.................................................4
B. Metode dalam Pembelajaran PKn................................................................7
1. Pengertian Metode......................................................................................7
2. Macam-Macam Metode dalam Pembelajaran PKn................................7
C. Media atau Alat dalam Pembelajaran PKn.................................................9
1. Pengertian Media........................................................................................9
2. Fungsi Media Pembelajaran PKn di MI.................................................10
3. Macam-Macam Media dalam Pembelajaran PKn................................10
a. Media Grafis...........................................................................................10
b. Media Audio............................................................................................12
c. Media Proyeksi Diam.............................................................................13
d. Media Proyeksi Gerak dan Audio Visual.............................................13
D. Sumber Belajar dalam Pembelajaran PKn................................................14
1. Pengertian Sumber Belajar......................................................................14
2). Manfaat Sumber Belajar...........................................................................14
3. Komponen Sumber Belajar......................................................................15
4. Klasifikasi Sumber Belajar......................................................................15

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu tugas pendidik adalah mengajar. Hal ini menyebabkan adanya
tuntutan kepada setiap pendidik untuk
dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana seharusnya mengajar. Dengan
kata lain, setiap pendidik dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar.
Pendidik akan memiliki kompetensi mengajar jika, pendidik paling tidak
memiliki pemahaman dan penerapan secara taktis mengenai berbagai metode
belajar mengajar serta hubungannya dengan belajar disamping kemampuan-
kemampuan lain yang menunjang. Bertolak dan bermuara pada kebutuhan
sebagai pendidik, maka makalah ini disajikan tentang berbagai strategi,
metode, media atau alat dalam proses belajar mengajar agar mampu
melaksanakan tugas utama pendidik yaitu mengajar.
Sesuai dengan karakteristik peserta didik Sekolah Dasar dan seusianya,
metode ceramah akan menyebabkan peserta didik bersikap pasif dan tentunya
menjadi pelajaran hafalan yang membosankan. Oleh karena itu, pendidik
diharapkan mampu menguasai metode–metode yang cocok untuk
pembelajaran PKN agar peserta didik lebih tertarik terhadap pelajaran
tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja strategi dalam pembelajaran PKn?


2. Apa saja metode dalam pembelajaran PKn?
3. Apa saja media atau alat dalam pembelajaran PKn?
4. Apa saja sumber belajar dalam pembelajaran PKn?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui strategi dalam pembelajaran PKn.


2. Untuk mengetahui metode dalam pembelajaran PKn.
3. Untuk mengetahui media atau alat dalam pembelajaran PKn.
4. Untuk mengetahui sumber belajar dalam pembelajaran PKn.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Strategi dalam Pembelajaran PKN

1. Pengertian Strategi Pembelajaran PKN


Dick dan Carey mengatakan, “Strategi pembelajaran adalah komponen umum
dari suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang akan digunakan secara
bersama-sama.” (Dick Walter dkk, 1990: 106). Menurut Seels dan Richey
(1994: 31), strategi pembelajaran adalah spesifikasi untuk memilih dan
mengurutkan kejadian dan aktifitas dalam pembelajaran. Dari beberapa
pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah
pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa
pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum
pembelajaran yang melukiskan prosedur sistematis dalam membantu usaha
belajar peserta didik, mengorganisasikan pengalaman belajar, mengatur dan
merencanakan bahan ajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.[1]
Sedangkan strategi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yaitu
suatu siasat atau kiat yang digunakan untuk memilih dan
mengimplementasikan segala teori, pendekatan, teknik, metode, model,
media, materi dan sumber-sumber belajar dalam proses pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan (PKn) untuk mencapai tujuan pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan yang telah ditetapkan.[2]
2. Macam-Macam Strategi Pembelajaran PKn
Pada dasarnya tidak ada strategi pembelajaran yang dipandang paling baik,
karena setiap strategi pembelajaran saling memiliki keunggulan masing-
masing. Strategi pembelajaran yang dinyatakan baik dan tepat untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu belum tentu baik dan tepat digunakan dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang lain. ltulah sebabnya, seorang pendidik
diharapkan memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memilih dan
menerapkan berbagai strategi pembelajaran, agar dalam melaksanakan
tugasnya dapat memilih alternatif strategi yang dirasakan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Berikut ini dikemukakan berbagai
strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan di MI: [3]
a. Jigsaw

5
Strategi ini digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi
beberapa bagian. Materi tersebut tidak harus disampaikan secara berurutan.
Strategi ini dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam pembelajaran dan
sekaligus dapat melatih peserta didik mengajarkan sesuatu kepada orang lain.
Jigsaw adalah salah satu teknik pembelajaran kooperatif.

b. Strategi Reading Guide (Membaca Buku Ajar)


Strategi ini diterapkan jika waktu yang tersedia untuk membahas suatu materi
sangat terbatas. Para peserta didik untuk membaca materi yang akan dibahas
dengan memberikan dan membuat kisi-kisi panduan.

c. Information Search (Mencari Informasi)


Strategi ini dapat diterapkan pada materi yang padat, monoton dan
membosankan. Materi dapat diambil dari berbagai sumber seperti koran,
majalah, tabloid dan sebagainya.

d. Critical Incident (Pengalaman Penting)


Strategi ini pada umumnya digunakan untuk memulai pembelajaran. Tujuan
penggunaan strategi ini adalah untuk melibatkan peserta didik sejak awal
dengan meminta peserta didik mengungkapkan pengalaman-pengalamannya.
Strategi ini juga cocok digunakan bila tujuan pembelajarannya mengajarkan
peserta didik untuk berempati (merasakan apa yang dirasakan orang lain).

e. Seeing How It Is (Melihat Kejadian Sebenarnya)


Strategi ini dimaksudkan untuk memahami suatu kondisi tidak lazim yang
terjadi atau dihadapi seseorang. Dengan strategi ini, peserta didik diminta
membayangkan bagaimana dan apa yang dilakukan oleh orang yang
mengalami kondisi tersebut.

f. Brainstorming (Curah Gagasan)


Strategi ini merupakan langkah inventarisasi ide melalui curah pendapat
tentang topik tertentu dengan bebas tanpa seleksi.

g. Small Group Discussion (Diskusi Kelompok Kecil)


Strategi ini dimaksudkan untuk membangun kerja sama individu dan
kelompok, kecakapan analitis, dan kepekaan sosial, serta tanggung jawab
individu dalam kelompok.

6
h. Point Counterpoint (Adu Argumen)
Strategi ini dimaksudkan untuk merangsang diskusi, membangun argumentasi
dan memiliki pemahaman yang Iebih mendalam tentang berbagai isu yang
kompleks.

i. Active debate merupakan strategi yang dapat mendorong peserta didik


untuk berpikir kritis, argumentatif dan reflektif. Strategi ini secara aktif
melibatkan semua peserta didik di dalam kelas, bukan hanya para pelaku
debatnya (presenter) saja.

j. Role Playing (Bermain Peran) Tujuan utama dari penerapan strategi ini
adalah untuk mengajarkan peserta didik bagaimana berempati. Strategi ini
dapat menstimulasi peserta didik untuk mengasosiasikan dirinya dalam suatu
peran tertentu sehingga peserta didik lebih dapat memahami, mendalami, dan
mengerti tindakan sosial yang dilakukan oleh orang lain di lingkungan sosial.

k. Poster Comment (Mengomentari Poster atau Gambar)Strategi ini bertujuan


untuk memberikan stimulus dan meningkatkan kreativitas dan mendorong
penghayatan peserta didik terhadap suatu permasalahan. Dalam strategi ini
peserta didik didorong untuk bisa mengungkapkan pendapatnya secara lisan
tentang suatu poster atau gambar.

i. Concept Map/Maping (Peta Konsep)


Strategi ini menuntut daya kreativitas dan kemampuan tingkat analisa tinggi.
Dalam pelaksanaan strategi ini peserta didik diminta membuat sintesis atau
diagram dari konsep-konsep utama yang sating berkaitan dengan memberikan
tanda panah atau garis yang memiliki arti hubungan antarkonsep tersebut.
Strategi ini berasal dari psikologi kognitif, dimana pemeroleh pemahaman
yang lebih baik dan mudah dengan cara mengaitkan atau menghubungkan satu
konsep dengan konsep lainnya.

7
B. Metode dalam Pembelajaran PKn

1. Pengertian Metode
Metode pembelajaran, menurut Sagala (2003), adalah cara yang digunakan
oleh pendidik atau peserta didik dalam mengolah informasi yang berupa fakta,
data, dan konsep pada proses pembelajaran yang mungkin terjadi dalam
strategi. Dalam proses belajar mengajar, metode yang digunakan banyak
sekali ragamnya. Sebagai pendidik, hendaknya pandai dalam menggunakan
atau memilih metode yang tepat dan sesuai dengan materi dan kondisi peserta
didik. Tujuan pembelajaran akan dapat tercapai secara optimal jika pemilihan
strategi dan metodenya tepat. Perlu diketahui bahwa supaya proses belajar
mengajar dapat terlaksana dengan baik, dalam pelaksanaan pembelajaran
dapat dipilih satu atau lebih metode.

2. Macam-Macam Metode dalam Pembelajaran PKn


Ada beberapa macam metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran PKn,
diantaranya
a. Metode Ceramah
Metode ini dalam menyajikan bahan ajar melalui penjelasan dan penuturan
lisan pendidik kepada peserta didik. Metode ini lebih tepat digunakan apabila
bahan ajar banyak mengandung informasi baru dan memerlukan penjelasan
dari pendidik. Kekuatan metode ini apabila digunakan dengan metode lain
seperti tanya jawab atau diskusi yang saat ini lebih dikenal dengan ceramah
bervariasi, sehingga peserta didik bukan hanya mendengarkan akan tetapi
berbicara dalam kegiatan pembelajarannya.
b. Metode Cerita
Metode ini merupakan suatu cara untuk menanamkan suatu nilai atau moral
kepada para peserta didik dengan mengungkapkan segala karakter kepribadian
tokoh-tokoh tertentu melalui cerita hikayat, legenda atau dongeng-dongeng
sejarah lokal. Metode ini lebih tepat digunakan dalam membantu penghayatan
nilai-nilai dan moral serta sikap para siswa.
c. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dalam menyajikan bahan ajar melalui berbagai pertayaan
dari pendidik, terutama apabila dalam proses pembelajaran, pendidik
menggunakan Teknik Klarifikasi Nilai. Oleh karena itu pendidik dituntut
menguasai teknik-teknik bertanya (Questioning Skills). Metode ini lebih tepat

8
digunakan dalam pembelajaran yang menekankan keterlibatan peserta didik
atau aktivitas peserta didik.
d. Metode Diskusi
Metode diskusi digunakan untuk tujuan agar dalam proses pembelajaran
terjadi komunikasi bayak arah (Multiway Trafict Communication).
Komunikasi banyak arah yang terdiri dari pendidik-peserta didik, peserta
didik-pendidik dan peserta didik-peserta didik sangat dituntut dalam
pembelajaran yang berorientasi pada Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Akan
tetapi dalam menggunakan metode ini salah satu hal yang tidak boleh
dilupakan yaitu harus ada masalah yang didiskusikan.
e. Metode Penugasan
Metode ini berusaha melatih peserta didik untuk melaksanakan tugas
berdasarkan petunjuk langsung yang telah dipersiapkan oleh pendidik. Tujuan
penggunaan metode ini adalah agar peserta didik memperoleh pengalaman
langsung, nyata, bekerja mandiri dan jujur.
f. Metode Permainan Atau Kompetisi
Metode ini sangat menarik peserta didik dalam membangkitkan motivasi
belajar, latihan mengambil keputusan dan terutama dalam menciptakan
suasana senang dalam belajar (joyful learning). Dengan suasana suasana
senang maka materi pembelajaran akan mudah diserap oleh peserta didik.
Oleh karena itu metode ini berusaha dalam menyajikan bahan ajar melalui
bentuk permainan atau kompetisi. Permainan yang dimaksud adalah
permainan yang diciptakan sendiri oleh pendidik dan dapat berupa teka-teki,
papan bergambar (sejenis ular bertangga), kotak rahasia, kartu bergambar dan
lain-lain yang diciptakan pendidik. Isi pesan yang dimuat dalam permainan
ini hendaknya tetap berupa nilai, moral dan norma sesuai dengan tuntutan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
g. Metode Simulasi
Metode ini merupakan cara penyajian bahan ajar yang dilakukan secara
langsung melalui kegiatan praktek tentang pelaksanaan nilai-nilai dan moral.
Melalui metode ini peserta didik dibantu memahami dan menghayati nilai-
nilai yang hidup dalam masyarakat.

9
C. Media atau Alat dalam Pembelajaran PKn

1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Media dapat diartikan sebagai sumber
belajar yang dikategorikan menjadi sumber dalam bentuk manusia (guru atau
dosen) dan sumber bukan manusia, yakni materi atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat para peserta didik mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap. Namun, dalam pembahasan ini dapat
difokuskan pada media sebagai sumber belajar bukan manusia.
Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of
Education and Communication Technology/AECT) di Amerika, membatasi
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan atau informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media
adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat
merangsangnya untuk belajar. Sementara itu, Briggs (1970) berpendapat
bahwa media adalah segala alat fisik yang menyajikan pesan serta merangsang
peserta didik untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh-
contohnya. Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education
Association/NEA) mengartikan media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik
tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Dalam pengertian teknologi
pendidikan, media atau bahan sebagai sumber belajar merupakan komponen
dari sistem instruksional disamping pesan, orang, teknik latar dan peralatan.
Media atau bahan adalah perangkat lunak (software) yang berisi pesan atau
informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan
peralatan.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan, dapat diambil kesimpulan bahwa
media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga
proses belajar terjadi.
Media pembelajaran dapat diartikan sebagai media yang digunakan dalam
pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu pendidik dalam mengajar serta sarana
pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (peserta didik).
[9]

10
2. Fungsi Media Pembelajaran PKn di MI
Berikut ini merupakan beberapa fungsi dari adanya media pembelajaran PKn
di MI :[10]
a. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain
pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak
ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media
pembelajaran.
b. Media pembelajaran sebagai sumber belajar.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat
bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber
belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kaeagori, yaitu manusia, buku
perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan.

3. Macam-Macam Media dalam Pembelajaran PKn


Berikut ini merupakan berbagai macam media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran PKn, diantaranya :
a. Media Grafis.
Media grafis termasuk media visual. Media grafis berfungsi untuk
menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau
menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila
tidak digrafiskan. Saluran yang digunakan menyangkut indera
penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-
simbol komunikasi visual.

Berikut merupakan yang termasuk ke dalam kelompok media grafis :


1). Gambar atau foto, harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Selain itu, ada enam syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar atau foto
yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran, antara
lain:
a). Autentik. Gambar atau foto tersebut harus secara jujur melukiskan
situasi.
b) Sederhana. Komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan
point-point pokok dalam gambar.
c). Ukuran relatif. Gambar atau foto dapat membesarkan atau
memperkecil objek atau benda sebenarnya. Apabila gambar atau foto

11
tersebut tentang benda atau obyek yang belum dikenal anak, hendaknya
dalam foto atau gambar tersebut terdapat sesuatu yang telah dikenal.
2). gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian
pokoknya tanpa detail. Sketsa selain menarik perhatian murid,
menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan.
3). Diagram, yaitu suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis
dan simbol-simbol. Diagram atau sketsa menggambarkan struktur dari
objek secara garis besar.
Diagram yang baik sebagai media pendidikan adalah :
a). Benar, digambar rapi, diberi titel, label, dan penjelasan-penjelasan
yang perlu.
b). Cukup besar dan ditempatkan secara strategis.
c). Penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum, yaitu
dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
4). Bagan/Chart. Fungsi utamanya adalah menyajikan ide-ide atau konsep-
konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara
verbal. Pesan yang disampaikan berupa ringkasan visual suatu proses,
perkembangan atau hubungan-hubungan penting. Sebagai media yang
baik, bagan haruslah :
a). Dapat dimengerti peserta didik.
b. Sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelir-belit.
c). Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap up to date juga
tidak kehilangan daya tarik.
5). Grafik, yaitu gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol
verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Grafik
digunakan untuk menjelaskan perkembangan atau perbandingan suatu
objek yang saling berhubungan. Sebagai media pendidikan, grafik dapat
dikatakan baik apabila memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a). Jelas untuk dilihat dan dibaca peserta didik.
b). Setiap grafik sebaiknya hanya menyajikan satu ide atau pokok
masalah.
c). Menggunakan warna-warna kontras dan harmonis.
d). Dibuat secara ringkas dan diberikan judul.
e). Sederhana, menarik, teliti dan mampu “berbicara sendiri” (begitu
peserta didik membaca, langsung mengerti maksudnya).

6). Kartun, yaitu suatu gambar inspiratif yang menggunakan simbol-simbol


untuk menyampaikan sesuatu pesan secara tepat dan ringkas atau

12
sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu.
Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus
disampaikanan menuangkannya ke dalam gambar sederhana.

7). Poster, tidak hanya digunakan untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu,


tetapi juga mampu mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang
yang menyelidikinya. Secara umum, poster yang baik hendaklah.
a) Sederhana.
b) Menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok.
c) Berwarna.
d) Slogannya ringkas dan jitu.
e) Tulisannya jelas.
f) Motif dan desain bervariasi.
8). Papan Flanel, yaitu media grafis yang efektif untuk menyajikan pesan-
pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flanel
ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan
dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai
berkali-kali.
9). Papan Buletin, papan ini tidak dilapisi kein flanel tetapi langsung
ditempeli gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain untuk
menerangkan sesuatu, juga untuk memberitahukan kejadian dalam
waktu tertentu. Papan buletin dibuat dari pesan-pesan verbal tertulis
seperti karangan (anak-anak), berita, dan sebagainya.

b. Media Audio.
Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera
penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-
lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa lisan)
maupun non verbal. Ada beberapa jenis media yang dapat
dikelompokkan ke dalam media audio, diantaranya
1). Radio, media ini dapat merangsang partisipasi aktif dari pendengar.
Siaran radio sangat cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa. Bahkan
radio juga dapat digunakan sebagai pemberi petunjuk mengenai apa yang
harus dilakukan oleh pendidik atau peserta didik dalam pembelajaran.
2). Alat Perekam Pita Magnetik (tape recorder), adalah salah satu media
yang memiliki peranan yang sangat penting dalam penyampaian
keakuratan sebuah informasi. Media ini dapat merekam audio,
mengulangnya dan menghapusnya. Selain itu pita rekaman dapat diputar

13
berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume, sehingga dapat
menimbulkan berbagai kegiatan diskusi atau dramatisasi.

c. Media Proyeksi Diam


beberapa media yang termasuk kedalam media proyeksi diam diantaranya
adalah
1) Film Bingkai, adalah suatu film positif baik hitam putih ataupun
berwarna yang berukuran 35 mm, dan umumnya dibingkai dengan ukuran
2x2 inchi. Untuk melihatnya perlu ditayangkan dengan proyektor slide.
2) Film Rangkai, hampir sama dengan film bingkai, bedanya pada film
rangkai frame atau gambar tidak memerlukan bingkai dan merupakan
rangkaian berurutan dari sebuah film atau gambar tertentu.
3) OHT (Over Head Transparancy) adalah media visual proyeksi, dibuat
di atas bahan transparan, biasanya film acetate atau plastik berukuran
8,5x11 inchi. Media ini memerlukan alat khusus untuk
memproyeksikannya yang dikenal dengan sebutan Over Head Projector
(OHP).

d. Media Proyeksi Gerak dan Audio Visual


beberapa jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah
1) Film gerak, merupakan sebuah media pembelajaran yang sangat
menarik karena mampu mengungkapkan keindahan dan fakta bergerak
dengan efek suara, gambar dan gerak, film juga dapat diputar berulang-
ulang sesuai dengan kebutuhan.
2) Televisi, merupakan media menarik dan modern karena merupakan
bagian dari kebutuhan hidupnya. Televisi dapat menjadi sebuah media
pembelajaran yang menarik dalam menyampaikan pesan-pesan
pembelajaran secara audio visual dengan disertai unsur gerak.
3) Video, pesan yang disajikan dalam media video dapat berupa fakta
maupun fiktif, dapat bersifat informatif, edukatif maupun instruksional.
4) Multimedia, adalah sembarang kombinasi yang terdiri atas teks, seni
grafik, bunyi, animasi dan video yang diterima oleh pengguna melalui
komputer. Multimedia merupakan penggabungan atau pengintegrasian dua
atau lebih format media yang berpadu seperti teks, grafik, animasi, dan
video untuk membentuk aturan informasi ke dalam sistem komputer.
5) Benda, benda-benda yang ada di sekitar dapat digunakan pula sebagai
media pembelajaran, baik benda asli maupun benda tiruan atau miniatur.

14
Benda-benda ini dapat membantu proses pembelajaran dengan baik
terutama jika metode yang digunakan adalah metode demonstrasi atau
praktek lapangan.

D. Sumber Belajar dalam Pembelajaran PKn


.
1. Pengertian Sumber Belajar
Beberapa ahli mengemukakan pendapat tentang pengertian sumber belajar
yaitu sebagai berikut:
a). Menurut Yusufhadi Miarso, sumber belajar adalah segala sesuatu yang
meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, baik secara
tersendiri maupun terkombinasikan dapat memungkinkan terjadinya belajar.
b). Edgar Dale mengemukakan sumber belajar adalah segala sesuatu yang
dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.
c). Menurut Rohani, sumber belajar (learning resources) adalah segala
macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang
memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar.
d). Association Educational Communication and Technology (AECT), yang
menyatakan bahwa sumber belajar adalah semua sumber baik berupa data,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunkan siswa dalam belajar, baik
secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam
mencapai tujuan belajar.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan beberapa ahli, dapat diambil
kesimpulan bahwa sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber
baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta
didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi
sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau
mencapai kompetensi tertentu.

2). Manfaat Sumber Belajar


Menurut Rohani manfaat sumber belajar antara lain meliputi
a). Memberikan pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada
peserta didik.
b). Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau
dilihat secara langsung dan konkret.

15
c). Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam
kelas.
d). Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru.
e). Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik
dalam lingkup mikro maupun makro.
f). Dapat memberi informasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan
pemanfaatannya secara tepat.
g). Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.

3. Komponen Sumber Belajar


Komponen sumber belajar itu sendiri merupakan suatu sistem. Artinya sumber
belajar itu sendiri merupakan satu kesatuan yang di dalamnya terdapat
berbagai komponen yang saling berhubungan, saling mempengaruhi serta
saling melengkapi. Komponen yang dimaksud adalah semua bagian yang ada
di dalam sumber belajar, baik yang dirancang ataupun yang dimanfaatkan.
Adapun komponen-komponen sumber belajar dapat dianalisis sebagai berikut:
a). Tujuan dan fungsi sumber belajar.
b). Bentuk atau keadaan fisik sumber belajar.
c). Pesan.
d). Tingkat kesulitan atau kompleksitas pemakaian sumber belajar berkaitan
dengan keadaan fisik dan pesan sumber belajar. Untuk menentukan apakah
sumber belajar itu masih dapat dipergunakan atau tidak di butuhkan waktu,
biaya yang terbatas dan lain sebagainya

.
4. Klasifikasi Sumber Belajar
Sumber belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut
a). Pesan (Message). Informasi yang harus disalurkan oleh komponen lain
berbentuk ide, fakta, pengertian atau data.
b). Manusia (People). Orang yang menyimpan informasi atau
menyalurkannya.
c). Bahan (Materials). Sesuatu, bisa disebut media software yang
mengandung pesan untuk disajikan.
d). Peralatan (Devices). Sesuatu, bisa menjadi media/hardware yang
menyalurkan pesan untuk disajikan yang ada di dalam software.

16
e). Metode/Teknik (Technique). Prosedur cara yang disiplin dalam
memanfaatkan bahan, peralatan, atau situasi untuk menyampaikan pesan.
f. Lingkungan (Setting). Situasi sekitar di mana pesan disampaikan. BAB

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

1. Strategi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yaitu suatu


siasat atau kiat yang digunakan untuk memilih dan mengimplementasikan
segala teori, pendekatan, teknik, metode, model, media, materi dan sumber-
sumber belajar dalam proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
(PKn) untuk mencapai tujuan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
yang telah ditetapkan.
2. Berbagai strategi yang ada, diantaranya Jigsaw, Strategi Reading Guide
(Membaca Buku Ajar), Information Search (Mencari Informasi), Critical
Incident (Pengalaman Penting), Seeing How It Is (Melihat Kejadian 5.
Media pembelajaran dapat diartikan sebagai media yang digunakan dalam
pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu pendidik dalam mengajar serta
sarana p

embawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (peserta didik).
Sebenarnya), Brainstorming (Curah Gagasan), Small Group Discussion
(Diskusi Kelompok Kecil), Point Counterpoint (Adu Argumen), Active
Debate (Debat Aktif), Role Playing (Bermain Peran), Poster Comment
(Mengomentari Poster atau Gambar), Concept Map/Maping (Peta Konsep).
3. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh pendidik atau
peserta didik dalam mengolah informasi yang berupa fakta, data, dan
konsep pada proses pembelajaran yang mungkin terjadi dalam strategi.

17
4. Berbagai metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran PKn,
diantaranya metode ceramah, metode cerita, metode tanya jawab, metode
diskusi, metode penugasan, metode permainan, metode simulasi.
6. Fungsi media dalam pembelajaran PKn, yaitu (1) Media pembelajaran
sebagai alat bantu dalam pembelajaran, (2) Media pembelajaran sebagai
sumber belajar.
7. Secara garis besar, media dibagi menjadi empat jenis, yakni media grafis,
media audio, media proyeksi diam, serta media proyeksi gerak dan audio
visual.
8. Sumber belajar adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud
tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik
secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah
peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi
tertentu.
9. Manfaat sumber belajar, diantaranya (1) Memberikan pengalaman belajar
secara langsung dan konkret kepada peserta didik, (2) Dapat menyajikan
sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat secara
langsung dan konkret, (3) Dapat menambah dan memperluas cakrawala
sajian yang ada di dalam kelas, (4) Dapat memberi informasi yang
akurat dan terbaru, (5) Dapat membantu memecahkan masalah
pendidikan (instruksional) baik dalam lingkup mikro maupun makro, (6)
Dapat memberi informasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan
pemanfaatannya secara tepat, (7) Dapat merangsang untuk berpikir,
bersikap dan berkembang lebih lanjut.
10. Komponen-komponen sumber belajar dapat dianalisis sebagai berikut:
(1) Tujuan dan fungsi sumber belajar, (2) Bentuk atau keadaan fisik
sumber belajar, (3) Pesan, (4) Tingkat kesulitan atau kompleksitas
pemakaian sumber belajar.
11. Sumber belajar dapat diklasifikasikan sebagai Pesan (Message),
Manusia (People), Bahan (Materials), Peralatan (Devices),
Metode/Teknik (Technique), dan Lingkungan (Setting).

18
DAFTAR PUSTAKA

Solihatin, Etin. 2013. Strategi Pembelajaran PPKN. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hasjmy Maridjo, Abdul. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Pontianak: TP.

Senjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Murtadho, Moh. dkk. 2009. Pembelajaran PKn MI, Surabaya: LAPIS-PGMI.

Eko Purwana, Agung, dkk. 2009. Pembelajaran IPS MI. Surabaya: LAPIS-
PGMI.

S. Sadiman, Arief. 2012. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan


Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Suryani, Nunuk. 2012. Starategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Ombak.

Eko Purwana, Agung, dkk. 2009. Pembelajaran IPS MI. Surabaya: LAPIS-
PGMI.

Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta : PT Rineka


Cipta.

19
20

Anda mungkin juga menyukai