di darat maupun di laut, dan terutama diwilayah pesisir. Salah satu keragaman
merupakan ekosistem yang unik karena hutan mangrove ini tumbuh di daerah
pesisir pantai dan di daerah pertemuan antara air laut dan air tawar.
sekumpulan pepohonan yang biasa tumbuh di area sekitar garis pantai yang
dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, serta berada pada tempat yang
termasuk sumber daya yang bisa dipulihkan (renewable resources) yang dapat
menyediakan berbagai jenis produk (barang dan jasa) dan juga sebagai pelayanan
lindungan lingkungan.
sekitar 3 juta Hektare (Ha) tumbuh di 95.000 km² sepanjang pesisir pantai di
Sumatera Barat, luas hutan mangrove tersebar di tujuh provinsi di Sumatera Barat
yaitu Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan
Pesisir Selatan karena peralihan fungsi hutan bakau oleh berbagai pihak, seperti
reklamasi sentra perikanan budidaya, bahkan kayu untuk bahan bakar bagi
masyarakat pesisir. Hutan bakau yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan memiliki
luas sekitar 400 Ha yang tersebar di berbagai wilayah, salah satu wilayahnya yang
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Nagari ini terletak di pesisir
pantai yang dikenal dengan istilah masyarakat pesisir. Masyarakat pesisir menurut
Satria Arif dalam (Satria, 2009:24) ialah sekumpulan masyarakat yang hidup
pesisir.
2018) Ekosistem hutan mangrove mengalami ancaman baik oleh faktor alam
jangka panjang.
produk barang seperti kayu bakar, arang, alat tangkap ikan dan tempat
penangkapan jenis ikan, udang, dan kepiting. Pemanfaatan ini merupakan bagian
kebutuhan hidup sehari-hari. Namun pemanfaatan ini terjadi secara terus menerus
sehingga terjadinya kerusakan hutan yang berdampak buruk bagi ekosistem hutan
tersebut