Anda di halaman 1dari 2

Untuk Dapat menerbitkan Dokumen karantina Ikan Perlu dilakukan Pengujian

Organoleptik Terlebih dauhulu terhadapa ikan yang akan di lalulintasakan. Ikan yang akan
di lalulintaskan dari supplier di ambil sampeling secara acak kemudian Dilakukan pengujian
organoleptik terlebih dahulu, hal ini bertujuan untuk mengetahui mutu kesegaran ikan
sebelum di lalulintaskan. terkait Pengujian organoleptik
dilakukan dengan dengan uji scoring test yaitu metode uji dalam menentukan tingkat kesegaran mutu
yang dilalulintaskan . berdasarkan skala angka 1 sebagai nilai terendah dan angka 9. sebagai tertinggi
dengan menggunakan lembar penilaian (score sheet).
Berdasarkan Tabel.2 Lembar Penilaian Sensor Ikan Segar di atas, dapat dilihat bahwa nilai
organoleptik mutu ikan yang di lalulitntaskan rata-rata 8, 4 Spesifikasi Parameter yang di uji yaitu
1 .Mata: Cerah,Bola mata Rata Kornea Jernih
2, Insang: warna merah kurang,Tanpa Lender
3.Lendir Permukaaan Badan: Lapisan Lendir Jernih,Tranparan,Cerah dan Belum ada Perubahan
warna

4.Daging( warna dan kenampakan): * Sayatan daging cemerlang spesifik jenis, tidak ada
pemerahan sepanjang tulang belakang, dinding perut daging utuh

5..Bau: Segar,Spefisk Jenis

6.Daging atau Tekstur: * Elastis, sedikit kurang bercahaya

sudah memenuhi syarat mutu ikan segar sesuai dengan SNI 2729:2013 syarat mutu organoleptik ikan
segar minimal 7.

Hasil pengujian organoleptik bahan baku pada ikan kerapu diterima dari supplier nilai organoleptik
rata-rata 8, dengan karakteristik kenampakan utuh, spesifikasi kenampakan utuh, bau segar dan
tekstur daging yang elastis, kompak dan padat. Bahan baku yang diterima harus memenuhi
persyaratan kesegaran dengan nilai mutu organoleptik minimal 7 dengan spesifikasi kenampakan
yang utuh dan cemerlang, bau segar dan teksturnya masih padat sehingga ikan segar tersebut layak
untuk dijadikan sebagai bahan baku (Roiska et al., 2020). Hal ini dikarenakan pada saat penanganan
bahan baku telah dilakukan good handling atau penanganan yang baik, sesuai standar minimal nilai
organoleptik ikan segar (Sitorus & Sipahutar, 2018). Menurut Astawan, (2019), proses dari
pendinginan adalah untuk mencegah pembusukan, mempertahankan ikan tetap segar, sehingga nilai
gizi dapat dipertahankan. Hasil pengujian organoleptik produk akhir diperoleh nilai organoleptik rata-
rata 8 dengan spesifikasi dengan lapisan es rata, bening dan lapisan es cukup tebal pada seluruh
permukaan, tidak ada pengeringan pada permukaan produk dan belum mengalami diskolorasi pada
permukaan produk, kenampakan masih utuh, bau masih segar dan daging masih elastis. Hal ini sesuai
dengan standar SNI 2696:2013 bahwa nilai produk fillet ikan adalah minimal 7, serta pengujian
dilakukan sebelum dilakukan pengepakan terhadap produk (BSN, 2013a). Menurut (Suprayitno,
2017), dengan membekunya Sebagian kandungan air bahan atau dengan terbentuknya es sehingga
ketersediaan air menurun, maka kegiatan enzim dan jasad renik dapat dihambat atau dihentikan
sehingga dapat mempertahankan mutu bahan pangan
4.2
Dalam Pengujian organoleptic juga masih memiliki kelemahan dan keterbatasan akibat sifat
indrawi yang tidak dapat di deskripsikan..manusia Merupakan Panelis yang kadang dapt di pengaruhi
olek kondisi Fisik dan mental sehingga Panelis dalam hal kepekananya tidak stabil.

Anda mungkin juga menyukai