SKRIPSI
Disusun Oleh:
Liliany Putri Mardiani
B.131.19.0422
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2023
PERSETUJUAN LAPORAN SKRIPSI
Dosen Pembimbing
NIS. 06557000504254
ii
PENGESAHAN LAPORAN SKRIPSI
Dosen Pembimbing
NIS. 06557000504254
iii
iv
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN
Tanggal ………………………..
Tim Penguji
2. (……………………...)
3. (……………………...)
v
PENGESAHAN REVISI UJIAN
Tanggal ………………………..
Tim Penguji
2. (……………………...)
3. (……………………...)
vi
PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan saya Liliany Putri Mardiani Nim B.131.19.0422. Skrispi
dengan judul “Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Kompensasi
terhadap Disiplin Kerja di PT Mandirijaya Multi Perkasa Semarang”. Merupakan hasil
karya tulis saya. Dengan surat pernyataan ini saya menyatakan. Sesungguhnya bahwa
skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat dari penulis lain, seolah-olah saya akui sebagai
tulisan saya sendiri, dan tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin,
tiru atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis
aslinya. Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut, baik
disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan
sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang diberikan oleh universitas batal saya terima.
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Mulai dari diri sendiri, mulai dari yang terkecil, mulai dari sekarang."”
PERSEMBAHAN
viii
ABSTRACT
The problem in this study is that many employees are not disciplined at work,
namely delays in the 2018 – 2022 period at PT Mandirijaya Multi Perkasa Semarang.
Sampling method is saturated sample. The sample in this study were 37
respondents. The data collection process used a questionnaire which was analyzed
using multiple regression analysis methods.
The results of this study are that the variables of leadership, work motivation,
and compensation partially have a positive and significant effect on work discipline.
The results of the adjusted r squared value were 0.735 or 73.5 percent. It was
concluded that the work discipline variable could be explained by the independent
variables used in this study of 73.5 percent. While the rest is explained by variables
that are not examined in this study
ix
ABSTRAK
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Swt. atas ridanya saya dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Adapun judul skripsi yang saya ajukan adalah
studi strata satu (S1) di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Semarang.
Namun, karya ini tidak akan pernah selesai jika tanpa orang-orang tercinta di sekeliling
saya yang mendukung dan membantu. Banyak terima kasih saya ucapkan kepada.
2. Yohanes Suhardjo, S.E., M.Si., AK, CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang.
4. Eviatiwi Kusumaningtyas Sugiyanto, S.E., M.M. selaku Dosen Wali yang telah
5. Citra Rizkiana., S.E., M.M, selaku Dosen Pembimbing yang dengan penuh
skripsi ini.
xi
6. Seluruh dosen dan staff Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
masa perkuliahan.
7. Kedua orang tua serta keluarga tercinta yang selalu memberikan motivasi, doa
8. Untuk suami dan anak tercinta Yusuf Baihaqi Pratama yang selalu menemani,
10. Untuk semua teman-teman FE-19 yang selalu memberi dukungan dan bantuan
Penulis berharap semoga segala kebaikan dan bantuannya mendapat berkah dari
Allah SWT. Akhir kata saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari selesai. Oleh
xii
DAFTAR ISI
xiii
2.3 Hubungan Logis Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ............................ 29
2.3.1 Hubungan Variabel Kepemimpinan terhadap Disiplin Kerja ................... 29
2.3.2 Hubungan Variabel Motivasi terhadap Disiplin Kerja ............................. 30
2.3.3 Hubungan Variabel Kompensasi Kerja terhadap Disiplin Kerja .............. 31
2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis ......................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 34
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................................. 34
3.1.1 Variabel Penelitian ................................................................................. 34
3.1.2 Definisi Operasional ............................................................................... 35
3.2 Objek Penelitian, Unit Sampel, Populasi, dan Penentuan Sampel ................... 36
3.2.1 Objek Penelitian dan Unit Sampel .......................................................... 36
3.2.2 Populasi dan Penentuan Sampel .............................................................. 37
3.3 Jenis dan Sumber Data................................................................................... 37
3.3.1 Jenis Data ............................................................................................... 37
3.3.2 Sumber Data ........................................................................................... 38
3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 38
3.4.1 Kuesioner ............................................................................................... 38
3.5 Metode Analisis ............................................................................................. 39
3.5.1 Analisis Data Kuantitatif ........................................................................ 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 45
4.1 Karakteristik Responden ................................................................................ 45
4.1.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Gender ............................................. 45
4.1.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia .................................................. 46
4.1.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ......................... 47
4.1.4 Analisis Deskriptif .................................................................................. 47
4.2 Analisis Data Penelitian ................................................................................. 55
4.2.1 Uji Instrumen ......................................................................................... 55
4.2.2 Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 57
4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda............................................................ 59
xiv
4.2.4 Pengujian Hipotesis ................................................................................ 60
4.2.5 Koefisien Determinasi (𝑹𝟐).................................................................... 61
4.3 Pembahasan ................................................................................................... 62
4.3.1 Pengaruh Kepemimpinan terhadap Disiplin Kerja ................................... 62
4.3.2 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Disiplin Kerja ................................... 63
4.3.3 Pengaruh Kompensasi terhadap Disiplin Kerja ....................................... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................... 66
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 66
5.2 Saran ............................................................................................................. 67
5.3 Keterbatasan .................................................................................................. 68
5.4 Agenda Penelitian yang Akan Datang ............................................................ 68
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 69
LAMPIRAN ........................................................................................................... 72
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
perkembangan usaha yang semakin baik. Salah satu faktornya yaitu sumber daya
tujuan. Sumber daya manusia menjadi satu-satunya sumber daya yang ada pada suatu
keterampilan, daya dan karya (Sutrisno, 2016). Maka dari itu, perusahaan harus dapat
tidak mempunyai kesalahan yang fatal. Dengan melakukan pengelolaan dengan baik,
perusahaan akan mempunyai sumber daya yang berkualitas dan mudah untuk mencapai
Pengelolaan manajemen sumber daya manusia ini merupakan hal yang perlu
diperhatikan lebih oleh perusahaan Sebab, tanpa hal tersebut sumber daya manusia
yang dimiliki tidak dapat mencapai tujuan perusahaan dengan baik. Terutama tujuan
untuk mempunyai laba yang maksimal dan perusahaan dapat menggurangi biaya yang
1
2
dan norma-norma sosial. Dari hal tersebut, dapat disimpulkan kedisiplinan merupakan
hal yang perlu dilakukan oleh setiap karyawan dengan baik dan sesuai aturan.
Kedisiplinan juga merupakan salah satu tolak ukur yang dapat menentukan
keberhasilan proses pengelolan sumber daya manusia di dalam perusahaan. Maka dari
itu, karyawan diharuskan dapat memberikan tingkat kedisiplinan yang baik dan
karyawan juga dapat memperihatkan dari segi kualitas karyawan yang dimiliki.
Dalam melihat kedisiplinan karyawan salah satunya yaitu dengan keterlambatan yang
karyawan disiplin saat bekerja, terutama saat berangkat bekerja dapat menunjukan
apakah karyawan mampu menerapkan aturan jam masuk kerja yang telah ditetapkan.
Dari hal tersebut, disiplin kerja yang diberikan oleh karyawan belum dapat berjalan
dengan baik. Terutama dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2022 yang masih banyak
Tabel di atas, dapat dilihat dari tahun 2018 sampai dengan 2022 karyawan masih
terbilang banyak terlambat dalam bekerja. Tahun 2018 rata-rata keterlambatan sebesar
3 orang atau 8,82 persen. Selanjutnya periode tahun 2019 keterlambatan mengalami
kenaikan berjumlah 5 orang atau 14,71 persen. Hal tersebut menunjukan keterlambatan
rata-rata keterlambatan membaik menjadi 4 orang atau 11,43 persen. Untuk tahun
sebesar 5 orang atau 14,71 persen, sedangkan tahun 2022 rata-rata berjumlah 6 orang
atau 16,22 persen. Dari tabel dan penjelasan tersebut menunjukan kedisiplinan
baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak
untuk dimiliki seorang karyawan. Karyawan yang mempunyai kedisiplinan yang baik
4
melakukan pekerjaan.
dilakukan Romadhon, dkk (2022), Mahardika & Mahayasa (2022), & Husain (2020)
yang memperoleh hasil dari variabel kepemimpinan, motivasi kerja, dan kompensasi
berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang lain yang
bertindak. Salah satunya, kepemimpinan yang taat dengan aturan dapat memberikan
signifikan terhadap disiplin kerja. Namun, hasil berbeda dengan penelitian Rizal &
motivasi adalah “proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang
atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan”.
Terutama dalam pekerjaan yang akan dilakukan harus mempunyai motivasi yang
5
tinggi. Dengan motivasi yang tinggi tersebut karyawan akan selalu memperhatikan
perusahaan.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja. Namun, hasil tersebut
berbeda denga penelitian Rizal & Radiman. (2019) dan Fariska, dkk. (2022) dengan
tenaga, gagasan kepada perusahaan”. Kompensasi salah satu hal yang sensitive, maka
dari itu perusahaan harus memberikan kompensasi yang sesuai dengan tanggung jawab
tugas yang diberikan. Terutama pada insentif yang diberikan supaya karyawan senang
Hasil Penelitian Mahardika & Mahayasa (2022) dan Husain (2020) mendapatkan
hasil kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja. Namun,
hasil tersebut berbeda dengan penelitian Romadhon, dkk. (2022) yang mendapatkan
Berdasarkan dari latar belakang, adanya fenomena dan reseach gap yang telah
Semarang”
karyawan dan adanya research gap dari hasil penelitian terdahulu. Maka, diperoleh
dan pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
penelitian yang telah diuraikan. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat berbagai pihak. Berikut manfaat dari
penelitian ini:
1. Bagi Penulis
2. Bagi Akademik
penelitian selanjutnya.
3. Bagi Perusahaan
TINJAUAN PUSTAKA
Manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu dan seni yang mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar aktif dan efisien membantu terwujudnya
tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat (Handoko, 2017). Oleh itu, manajemen
sumber daya manusia yang baik sangat berperan penting di dalam perusahaan untuk
Sumber daya manusia menjadi satu-satunya sumber daya yang ada pada suatu
keterampilan, daya dan karya (Sutrisno, 2016). Suatu perusahaan untuk mendapatkan
pertumbuhan dengan mudah, salah satu faktonya yaitu dengan mengelola sumber daya
tujuannya:
8
9
organisasi.
4. Sasaran sosial, tanggap dari sisi etika dan sosial akan kebutuhan dan kondisi
serikat pekerja).
dibuat.
10
5. Fungsi Operasional
tugas yang paling kompleks dan juga merupakan salah satu aspek paling
keputusan.
tersebut.
11
baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak
norma social.
Siswanto (2010) mengemukakan bahwa tujuan dari disiplin kerja. Tujuan khusus
baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta melaksanakan perintah
manajemen.
kepadanya.
3) Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana barang dan jasa
perusahaan sebaik-baiknya.
Wibowo (2017) ada beberapa faktor mempengaruhi disiplin kerja. Faktor yang
yang jelas, pengawasan yang tepat, dan memberikan contoh yang baik kepada
Sistem penghargaan dan sanksi yang adil merupakan faktor penting dalam
disiplin dan pencopotan sanksi kepada mereka yang melanggar aturan dapat
memberikan insentif untuk tetap disiplin dan mematuhi tata tertib yang ada.
baik antara atasan dan bawahan, serta di antara rekan kerja, dapat membantu
menjelaskan tugas dan ekspektasi dengan jelas. Komunikasi yang efektif juga
membantu dalam memberikan umpan balik yang tepat waktu dan memperbaiki
diharuskan menaati semua standar kerja yang telah ditetapkan sesuai dengan
14
aturan dan pedoman kerja agar kecelakaan kerja tidak terjadi atau dapat
dihindari.
5) Etika Kerja, Etika kerja diperlukan oleh setiap pegawai dalam melaksanakan
pekerjaan agar tercipta suasana harmonis dan saling menghargai antar sesama
pegawai.
2.1.3 Kepemimpinan
diharapkan ataupun diarahkan oleh orang lain yang memimpinnya”. Sedangkan Gaya
mereka agar kinerja organisasi secara keseluruhan dan tujuan organisasi dapat
memberikan umpan balik yang konstruktif dapat mendorong anggota tim untuk
menciptakan visi dan arah bagi organisasi. Seorang pemimpin yang memiliki
organisasi.
kepentingan lainnya. Hal ini dapat menciptakan iklim kerja yang positif,
lingkungan.
dalam organisasi.
16
kepuasan kerja dan kesejahteraan mereka. Hal ini dapat berdampak positif pada
seseorang.
tugas dan tanggung jawab, serta pemahaman tentang industri atau organisasi
3. Sikap dan Nilai-nilai: Sikap dan nilai-nilai pribadi pemimpin memainkan peran
anggota tim. Sikap positif, integritas, etika kerja, dan nilai-nilai seperti keadilan
mereka.
3. Pengambilan Keputusan
4. Pengelolaan Konflik
Kemampuan pemimpin untuk mengelola konflik dan mencari solusi yang adil
dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Pemimpin harus dapat
saling menguntungkan.
19
dinamika tim, dan mendorong kerjasama dan kolaborasi di antara anggota tim.
6. Komunikasi Efektif
secara aktif, dan mempengaruhi orang lain melalui pesan yang disampaikan.
yang efektif.
7. Kepemimpinan Etis
Sari & Muis (2018) mengatakan motivasi kerja bagi perusahaan yang
bahwa motivasi adalah “proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap
seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah
ditetapkan”.
20
2. Motivasi berfungsi sebagai pengatur arah untuk kegiatan yang dilakukan sesuai
dengan tujuannya, ada dua jenis arah yang dijangkau, positif dan negatif
motivasi, memilih untuk mencapai tujuan dengan motivasi tinggi dan memilih
Rivai & Mulyadi (2012) menjelaskan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
1. Lingkungan Kerja
Segala sesuatu atau kondisi yang ada dan dirasakan disekitar para karyawan
tugasnya.
Balas jasa yang dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai
3. Insentif
Pendorong diluar gaji yang diberikan dengan sengaja kepada pekerja agar
Dalam hal ini rasa aman dalam bekerja merupakan hal yang membuat
Karyawan akan merasa senang bila hasil kerja yang dicapai lebih baik
Indikator motivasi kerja teori hirarki kebutuhan Maslow dalam Sofyandi dan
dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makan, minum,
jaminan akan hari tuanya pada saat mereka tidak lagi bekerja.
interaksi yang lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan
22
dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang
2.1.5 Kompensasi
adalah segala sesuatu yang diberikan perusahaan kepada pekerja sebagai imbalan atas
Rommy, dkk. (2022) menjelaskan ada dua manfaat kompensasi, yaitu bagi
a. Biaya hidup Karyawan bekerja untuk memperoleh gaji atau upah yang
bermutu tinggi.
yang baik atau tinggi terhadap para karyawan maka loyalitas dalam suatu
Rani (2019) kompensasi dibagi menjadi tiga jenis yaitu kompensai langsung,
kompensasi tidak langsung dan kompensasi nonfinansial. Berikut ini jenis kompensasi
tersebut:
1. Kompensasi Langsung
perusahaan, dan opsi saham. Selain itu, segala jenis pendapatan yang
Jenis yang satu ini, juga berwujud uang yang diberikan perusahaan, namun
tidak secara langsung kepada para karyawan, melainkan melalui pihak ketiga.
premi atas asuransi yang disediakan perusahaan untuk para karyawan nya
fasilitas seperti mobil dinas, akses internet, voucher, keanggotaan klub, dan
lain-lain.
25
3. Kompensasi Nonfinansial
Kompensasi jenis ini, tidak ada kaitannya dengan uang, melainkan kompensasi
yang dapat bernilai positif dan berharga untuk karyawan. Misalnya, perusahaan
memiliki supervisi yang profesional dan kompeten, tim kerja yang solid dan
suportif, jenjang karier yang pasti, cuti lebih banyak, jam kerja yang fleksibel,
Meskipun hukum ekonomi tidak bisa digunakan mutlak dalam tenaga kerja,
tetapi tidak bisa diingkari bahwa hukum penawaran dan permintaan tetap
2. Organisasi Buruh
Ada tidaknya organisasi buruh, serta kuat tidak nya organisasi buruh akan turut
berarti posisi karyawan juga kuat. Sehingga akan menaikan tingkat kompensasi,
Meskipun karyawan dalam ini serikat buruh menuntut tingkat kompensasi yang
4. Produktivitas
tinggi prestasi karyawan seharusnya semakin besar juga kompensasi yang akan
produktivitas.
5. Biaya Hidup
6. Pemerintah
1. Tingkat gaji: Indikator ini mencakup jumlah gaji yang diterima oleh karyawan
sebagai bagian dari kompensasi mereka. Tingkat gaji dapat diukur berdasarkan
sebagainya.
3. Insentif dan bonus: Indikator ini mencakup insentif dan bonus yang diberikan
kontribusi yang luar biasa. Insentif dan bonus sering kali didasarkan pada
Hasibuan (2014), bahwa disiplin kerja adalah keinginan dan kesadaran untuk menaati
Seorang pemimpin merupakan salah satu faktor dari tinggi atau rendahnya
disiplin kerja seorang karyawan. Kepemimpinan yang baik akan meningkatkan disiplin
kerja karyawan dalam bekerja. Hal tersebut terjadi, sebab karyawan akan senang dalam
bekerja jika mempunyai pemimpin yang baik. Seperti dapat memotivasi, menjadi
karyawan akan melakukan aktivitas sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Oleh
lebih baik, disiplin kerja ikut meningkat. Sebaliknya jika kepemimpinan menurun,
signifikan terhadap disiplin kerja. Oleh sebab itu, hipotesis penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Disiplin Kerja
atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau
melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan Hasibuan (2014), bahwa disiplin kerja
31
norma-norma social.
Motivasi kerja dapat memberikan dampak yang baik maupun buruk tingkat
kedisiplinan seorang karyawan. Karyawan yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi
akan bekerja sesuai dengan prosedur serta aturan perusahaan dibandingkan yang tidak
mempunyai motivasi kerja yang tinggi. Hal tersebut terjadi, sebab karyawan yang
aktivitas kerjanya sesuai dengan aturan. Terutama dari kedatangan, penyelesaian tugas,
dan sebagainya. Maka dari itu, motivasi kerja berpengaruh terhadap disiplin kerja.
Apabila motivasi mengalami peningkatan, disiplin kerja akan ikut baik. Sebaliknya jika
motivasi kerja turun, maka disiplin kerja juga akan mengalami penurunan.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja. Oleh sebab itu, hipotesis
Kerja
Hasibuan (2014), bahwa disiplin kerja adalah keinginan dan kesadaran untuk menaati
sesuai dengan aturan maupun tidak. Kompensasi yang tepat akan membuat karyawan
nyaman serta tidak akan meninggalkan perusahaan. Dengan begitu karyawan akan
melakukan kedisiplinan yang baik supaya tidak terjadi PHK oleh perusahaan dan dapat
bertahan di perusahaan dengan jangka waktu yang lama. Maka dapat disimpulkan
disiplin kerja akan semakin baik. Sebaliknya, jika kompensasi semakin tidak baik,
Hasil penelitian Mahardika & Mahayasa (2022) dan Husain (2020) mendapatkan
hasil kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja. Oleh sebab
Kerja
dengan variabel dependen. Berikut ini merupakan kerangka pemikiran teoritis dalam
penelitian ini:
33
Kepemimpinan (X1) H1
H2
Motivasi Kerja(X2) Disiplin Kerja (Y)
H3
Kompensasi (X3)
METODE PENELITIAN
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
sebagai berikut:
1. X1 = Kepemimpinan
2. X2 = Motivasi Kerja
3. X3 = Kompensasi
34
35
apa yang harus diamati dan mengukur suatu variabel atau konsep untuk menguji
sebagai berikut:
Variabel
No Definisi Variabel Indikator Sumber
Penelitian
1 Kepemimpinan Sutikno (2014) 1. Visi dan Artikulasi Northouse
“Kepemimpinan 2. Motivasi dan Inspirasi (2018)
dalam organisasi 3.Pengambilan
diarahkan untuk Keputusan
mempengaruhi 4. Pengelolaan Konflik
orang-orang yang 5. Kemampuan Tim dan
dipimpinnya, agar Kolaborasi
mau berbuat seperti 6.Komunikasi Efektif
yang diharapkan 7. Kepemimpinan Etis
ataupun diarahkan
oleh orang lain
yang
memimpinnya”.
2 Motivasi Kerja Samsudin (2010) 1.Kebutuhan fisiologis Maslow
mengemukakan 2.Kebutuhan rasa aman dalam
bahwa motivasi 3.Kebutuhan social Sofyandi
adalah “proses 4.Kebutuhan dan
mempengaruhi atau penghargaan Garniwa
mendorong dari 5. Kebutuhan aktualisasi (2012)
luar terhadap diri.
seseorang atau
kelompok kerja
agar mereka mau
melaksanakan
sesuatu yang telah
ditetapkan”.
3. Kompensasi Octavianus (2018), 1.Tingkat Gaji Hasibuan
kompensasi adalah 2. Tunjangan & Fasilitas (2019)
36
Variabel
No Definisi Variabel Indikator Sumber
Penelitian
kompensasi 3. Insentif dan Bonus
penerimaan karena 4.Kesempatan
seseorang telah Pengembangan Karir
memberikan atau
menyumbangkan
tenaga, gagasan
kepada perusahaan.
4 Disiplin Kerja Hasibuan (2014), 1. Frekuensi Kehadiran Siswanto
bahwa disiplin 2.Tingkat Kewaspadaan (2010)
kerja adalah 3. Ketaatan Standar Kerja
keinginan dan 4. Ketaatan Peraturan
kesadaran untuk Kerja
menaati peraturan- 5.Etika kerja
peraturan
perusahaan dan
norma-norma
social.
Objek penelitian merupakan atribut ataupun sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Panggung Kidul, Kec. Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah 50178 yang
Semarang.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
Semarang.
2019). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 37 orang. Sampling jenuh adalah teknik
pemilihan sampel apabila semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2019).
Arikunto (2012) jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang, maka jumlah
sampelnya diambil secara keseluruhan. Maka dari itu, penelitian ini menggunakan
a. Data Primer
Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada
b. Data Skunder
Data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data (Sugiyono, 2019). Penelitian ini yang menjadi sumber
data sekunder yaitu buku, jurnal terdahulu, dan artikel yang relevan.
Sumber data yaitu data primer dan skunder. Data primer diperoleh dari jawaban
responden yang berisikan identitas responden yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan
yang digunakan. Sedangkan data skunder berupa buku, jurnal, dan artikel yang relevan
3.4.1 Kuesioner
dijawab (Sugiyono, 2019). Dari pernyataan responden agar dapat menilai tentang
perbedaan sikap reponden. Oleh sebab itu, skala pengukuran penelitian ini
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
a. Uji Instrumen
1 Uji Validitas
Sugiyono (2019), uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
Jika r hitung lebih besar dari r tabel (dalam satu arah) dan memiliki
variabel yang diukur dan variabel tolak ukur, dan arah korelasinya
Jika r hitung lebih kecil dari r tabel (dalam satu arah), maka
variabel yang diukur dan variabel tolak ukur, atau arah korelasinya
2 Uji Reliabilitas
objek yang sama akan menghasilkan data yang sama akan menghasilkan data
Nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6, maka data reliabel.
Nilai Cronbach Alpha lebih kecil dari 0,6, maka data tidak reliabel.
1 Uji Normalitas
variabel yang diteliti apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak.
Untuk mengetahui apakah data tersebut normal atau tidak, dilakukan uji
41
2 Uji Multikolinearitas
model regresi terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel
Nilai Tolerance > 0,10 dan VIF mendekati angka 1 serta tidak lebih
terjadi multikolineritas.
Nilai Tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10, maka disimpulkan
3 Uji Heteroskedastisitas
jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,06. Hal tersebut menunjukkan, jika
42
nilai yang diperoleh dari uji heteroskedastisitas > 0,06, maka tidak ada cukup
Regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui arah dan seberapa besar
Model regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Keterangan:
Y = Disiplin Kerja
a = Konstanta
X1 = Kepemimpinan
X2 = Motivasi Kerja
X3 = Kompensasi
e = error
43
d. Uji Hipotesis
dependen disiplin kerja. Penelitian mengunakan uji hipotesis secara parsial. Uji
variabel dependen dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain konstan
Hasil sig. lebih besar dari 0,5, maka tidak berpengaruh signifikan.
variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X) (Sujarweni,
dependen.
akurat.
BAB IV
Penelitian ini merupakan hasil dari data primer yang diperoleh dengan
Multi Perkasa Semarang. Daftar pernyataan yang diberikan berkaitan dengan variabel
yang dilakuakan yaitu kuantitatif yang terdiri dari uji instrument, uji asumsi klasik, uji
t, uji regresi linier berganda, dan uji determinasi yang di olah menggunakan soffware
SPSS versi 25. Berikut ini merupakan hasil olah data dari jawaban yang diberikan oleh
45
46
21 karyawan atau 56,76 persen. Jenis responden mayoritas yaitu laki-laki yang
Tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa usia responden didominasi umur 23
sampai dengan 27 tahun berjumlah 16 karyawan atau 43,24 persen. Selanjutnya untuk
usia 18 sampai dengan 22 tahun yaitu 12 responden atau 32,43 persen. Untuk
atau 13,51 persen. Serta terakhir di usia 33 tahun lebih sebanyak 4 responden atau 10,81
persen. Usia sampai 22 sampai dengan 27 tahun lebih mendominasi disebabkan banyak
karyawan yang dari lulusan D3 dan S1 di usia tersebut banyak karyawan baru yang
baru saja menyelesaikan program studi yang ditempuh. Serta PT Mandirijawa Multi
47
perusahaan tersebut.
Hasil tabel 4.3 di atas, dapat dilihat hasil dari lama bekerja karyawan di rentang
sampai dengan 10 tahun berjumlah 28 karyawan atau 36,36 persen. Terakhir di rentang
10 tahun lebih yaitu berjumlah 13 karyawan atau 16,88 persen. Hasil rentang 1 sampai
dengan 5 tahun lebih mendominasi disebabkan karyawan saat bekerja setelah habis
tersebut banyak yang melakukan pengunduran diri dari pekerjaan dengan alasan pindah
𝑚−𝑛
𝑅𝑆 =
𝑘
Keterangan:
RS = rentang skala
m = skor maksimal
n = skor minimal
k = jumlah kategori
5−1
𝑅𝑆 = = 0,8
5
dari 37 responden. Berikut hasil yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut ini:
49
Pemimpin dapat
0 0 1 10 26 37
5
berkolaborasi Sangat
4,68
dengan bawahannya Baik
0 0 3 40 130 173
Pemimpin dapat
0 0 1 13 23 37
berkomunikasi Sangat
6 4,59
dengan efektif Baik
0 0 3 52 115 170
dengan bawahan
Pemimpin dalam
0 0 5 23 9 37
bekerja mempunyai
7 4,11 Baik
sifat kepemimpinan
0 0 15 92 45 152
yang etis
Sangat
Rata-rata 4,35
Baiik
Sumber: Data diolah, 2023
Tabel di atas, dapat dilihat hasil nilai dari deskripsi kepemimpinan dengan
skor indeks rata-rata 4,35 dikategori sangat baik. Hal tersebut dapat disimpulkan
Mandirijaya Multi Perkasa Semarang. Indikator tertinggi yaitu motivasi dan inspirasi
dengan pernyataan “pemimpin dapat menjadi motivasi dan inspirasi karyawan” dengan
nilai 4,76 dikategorikan sangat baik. Hal tersebut menunjukan pemimpin sudah dapat
memberikan motivasi dan inspirasi oleh karyawan sudah terbilang sangat baik.
hanya dapat dikategorikan baik oleh karyawan belum dapat dikatakan sangat baik.
dari 37 responden. Berikut hasil yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut ini:
Skor
Total
No. Indikator STS TS CS S SS Indeks Kategori
Skor
(1) (2) (3) (4) (5)
Saya diberi
0 1 7 14 15 37
penghargaan
4 dengan baik oleh 4,16 Baik
perusahaan sesuai 0 2 21 56 75 154
kedisiplinan
Perusahaan dapat
0 0 9 10 18 37
memberikan
Sangat
5 kebutuhan 4,24
Baik
aktualisasi dalam 0 0 27 40 90 157
bekerja
Sangat
Rata-Rata 4,32
Baik
Sumber: Data diolah, 2023
Tabel di atas, dapat dilihat hasil nilai dari deskripsi motivasi kerja dengan skor
indeks rata-rata 4,32 dikategori sangat baik. Hal tersebut dapat disimpulkan karyawan
mempunyai motivasi kerja yang sudah sangat baik di PT Mandirijaya Multi Perkasa
sudah dapat memenuhi kebutuhan fisiologis saya” dengan nilai 4,51 dikategorikan
sangat baik. Hal tersebut menunjukan kebutuhan fisiologis karyawan sudah terbilang
sangat baik. Sedangkan nilai dengan indikator terendah yaitu kebutuhan penghargaan
dengan pernyataan “Saya diberi penghargaan dengan baik oleh perusahaan sesuai
baik hanya dapat dikategorikan baik oleh karyawan serta belum dapat dikatakan sangat
baik.
52
dari 37 responden. Berikut hasil yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut ini:
Tabel di atas, dapat dilihat hasil nilai dari deskripsi kompensasi dengan skor
indeks rata-rata 4,31 dikategori sangat baik. Hal tersebut dapat disimpulkan dalam
Multi Perkasa Semarang. Indikator tertinggi yaitu tunjangan dan fasilitas dengan
53
pernyataan “Perusahaan telah memberikan tunjangan dan fasilitas yang sudah baik”
dengan nilai 4,57 dikategorikan sangat baik. Hal tersebut perusahaan dalam
pemberikan tunjangan dan fasilitas kerja sudah terbilang sangat baik. Sedangkan nilai
dengan indikator terendah yaitu intensif dan bonus dengan pernyataan “Perusahaan
telah memberikan insentif dan bonus karyawan dengan baik”, dengan nilai 4,16
dikategorikan baik. Hal tersebut menunjukan insentif dan bonus yang diberikan oleh
perusahaan untuk karyawan masih belum berjalan dengan sangat baik dan hanya dapat
dari 37 responden. Berikut hasil yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut ini:
Saya mempunyai
0 0 1 10 26 37
tingkat Sangat
2 4,68
kewaspadaan yang Baik
0 0 3 40 130 173
baik dalam bekerja
Saya selalu
0 0 3 14 20 37
melakukan ketaatan Sangat
3 4,46
standar kerja yang Baik
0 0 9 56 100 165
sudah sesuai
Saya mempunyai
0 0 3 14 20 37
4
ketaatan dalam 4,46
Sangat
aturan-aturan Baik
0 0 9 56 100 165
54
Skor
Total
No. Indikator STS TS CS S SS Indeks Kategori
Skor
(1) (2) (3) (4) (5)
perusahaan yang
baik
Saya dalam bekerja
0 1 7 15 14 37
sesuai dengan etika
5 4,14 Baik
kerja yang berlaku
0 2 21 60 70 153
di perusahaan
Sangat
Rata-rata 4,46
Baik
Sumber: Data diolah, 2023
Tabel di atas, dapat dilihat hasil nilai dari deskripsi disiplin kerja dengan skor
indeks rata-rata 4,46 dikategori sangat baik. Hal tersebut dapat disimpulkan karyawan
mempunyai disiplin kerja yang sudah sangat baik dilakukan di PT Mandirijaya Multi
“Saya mempunyai tingkat kewaspadaan yang baik dalam bekerja” dengan nilai 4,68
kewaspadaan dalam bekerja sudah terbilang sangat baik. Sedangkan nilai dengan
indikator terendah yaitu etika kerja dengan pernyataan “Saya dalam bekerja sesuai
dengan etika kerja yang berlaku di perusahaan”, dengan nilai 4,14 dikategorikan baik.
Hal tersebut menunjukan etika kerja yang dimiliki oleh karyawan hanya dapat
Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan. Uji validitas dilakukan dengan
membandingkan r hitung dan r tabel. Untuk mengetahui nilai t tabel sebagai berikut:
Maka, diperoleh nilai dari t tabel sebesar 0,3246. Hasil dari olah data dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel 4.8 di atas menunjukan semua indikator memperoleh hasil r hitung > r
tabel. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa indikator dalam penelitian ini valid.
responden tentang jawaban dari kuesioner seberapa konsisten dari waktu ke waktu. Jika
nilai cronbach’s alpha > 0,60, maka reliabel dan begitu sebaliknya. Jika nilai
cronbach’s alpha < 0,60, maka tidak reliabel. Hasil dari olah data dapat dilihat pada
Tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa semua variabel penelitian ini memiliki
cronbach alpha > 0,60. Dapat disimpulkan, semua variabel penelitian ini reliabel.
57
Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak normal.
Tabel 4.10 di atas, diketahui nilai asymp. sig. (2-tailed) yaitu 0,200 > 0,05.
Dengan begitu dapat disimpulkan data dalam penelitian ini berdistribusi normal.
melihat nilai VIF (variance inflation Factor) atau tolerance. VIF untuk
multikolinieritas adalah tidak melebihi 10 dan nilai tolerance di atas 0,10. Hasil dari
Tabel 4.11 di atas, dapat dilihat semua variabel mempunyai nilai VIF < 10 dan
tolerance > 0,1. Dengan begitu dapat disimpulkan, data dalam penelitian ini tidak
terjadi multikolinieritas.
penelitian ini uji heteroskedastisitas menggunakan uji glejer, kriteria yang disebutkan
adalah bahwa tidak ada heteroskedastisitas jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.
Hasil dari olah data dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.12 di atas, dapat dilihat semua nilai sig. > 0,05. Oleh sebab itu, semua
Analisis regresi linier berganda untuk dapat mengetahui apakah ada pengaruh
dari variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil dari olah data dapat dilihat
berikut:
Hasil sebesar 0,391, hasil tersebut bernilai positif. Oleh sebab itu, dapat
baik pula. Atau jika kepemimpinan dinaikan satu-satuan, maka disiplin kerja
Hasil sebesar 0,298, hasil tersebut bernilai positif. Oleh sebab itu, dapat
disimpulkan apabila motivasi kerja semakin baik, disiplin kerja akan semakin
baik pula. Atau jika disiplin kerja dinaikan satu-satuan, maka motivasi kerja
Hasil sebesar 0,343, hasil tersebut bernilai positif. Oleh sebab itu, dapat
baik pula. Atau jika kompensasi dinaikan satu-satuan, maka disiplin kerja akan
disiplin kerja. Penelitian mengunakan uji hipotesis secara parsial. Untuk dapat
mengetahui t tabel adalah sebagai berikut: t = n–k/ 37– 4 = 33, tingkat kesalahan 0,05,
hasil dari t tabel sebesar . Berikut ini hasil dari pengujian hipotesis secara parsial.
Tabel 4.11 dapat dilihat nilai t hitung sebesar 3,348 > t tabel 2,0345 dan sig.
sebesar 0,002 < 0,05. Oleh sebab itu, H1 diterima dan Ho ditolak, artinya
kerja.
Tabel 4.11 dapat dilihat nilai t hitung sebesar 2,686 > t tabel 2,0345 dan sig.
sebesar 0,011 < 0,05. Oleh sebab itu, H2 diterima dan Ho ditolak, artinya
kerja.
Tabel 4.11 dapat dilihat nilai t hitung sebesar 3,181 > t tabel 2,0345 serta tingkat
sig. sebesar 0,003 < 0,05. Oleh sebab itu, H3 diterima dan Ho ditolak, artinya
nol sampai dengan satu. Nilai adjusted R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas serta
sebaliknya. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
62
Tabel 4.15 di atas, merupakan hasil adjusted r square sebesar 0,735 yang berarti
73,5 persen. Disiplin kerja dapat dijelaskan oleh variabel independen kepemimpinan,
motivasi kerja, dan kompensasi sebesar 73,5 persen. Sedangkan sisa dari hasil tersebut
(100-73,5 = 26,5) 26,5 persen dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteiti dalam
penelitian ini.
4.3 Pembahasan
Analisis data yang telah dilakukan memperoleh nilai t hitung lebih besar dari t
tabel dan signifikan lebih kecil dari 0,05. Serta regresi memperoleh hasil sebesar 0,391,
hasil tersebut bernilai positif. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan apabila kepemimpinan
semakin baik, disiplin kerja akan semakin baik pula. Sehingga menerima H1 dan
signifikan terhadap disiplin kerja. Seorang pemimpin merupakan salah satu faktor dari
tinggi atau rendahnya disiplin kerja seorang karyawan. Kepemimpinan yang baik akan
meningkatkan disiplin kerja karyawan dalam bekerja. Hal tersebut terjadi, sebab
karyawan akan senang dalam bekerja jika mempunyai pemimpin yang baik. Seperti
langsung karyawan akan melakukan aktivitas sesuai dengan aturan yang telah
kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja. Namun, hasil
berbeda dengan penelitian Rizal & Radiman. (2019) dengan memperoleh hasil
Analisis data yang telah dilakukan memperoleh nilai t hitung lebih besar dari t
tabel dan signifikan lebih kecil dari 0,05. Sehingga menerima H2 dan menolak H0,
yang diartikan motivasi kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
disiplin kerja. Serta regresi memperoleh hasil sebesar 0,298, hasil tersebut bernilai
positif. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan apabila motivasi kerja semakin baik, disiplin
kerja akan semakin baik pula. Dalam peningkatan kedisiplinan karyawan, salah
satunya yaitu motivasi kerja. Motivasi kerja dapat memberikan dampak yang baik
motivasi kerja yang tinggi akan bekerja sesuai dengan prosedur serta aturan perusahaan
dibandingkan yang tidak mempunyai motivasi kerja yang tinggi. Hal tersebut terjadi,
kemamuan untuk melakukan aktivitas kerjanya sesuai dengan aturan. Terutama dari
kedatangan, penyelesaian tugas, dan sebagainya. Maka dari itu, motivasi kerja
mendapatkan hasil motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin
kerja. Namun, hasil tersebut berbeda denga penelitian Rizal & Radiman. (2019) dan
Fariska, dkk. (2022) dengan memperoleh hasil motivasi tidak berpengaruh signifikan
Analisis data yang telah dilakukan memperoleh nilai t hitung lebih besar dari t
tabel dan signifikan lebih kecil dari 0,05. Sehingga menerima H2 dan menolak H0,
disiplin kerja. Serta regresi memperoleh hasil sebesar 0,343, hasil tersebut bernilai
positif. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan apabila kompensasi yang diberikan semakin
baik, disiplin kerja akan semakin baik pula. Kompensasi dapat menjadi faktor penentu
karyawan akan melakukan pekerjaan sesuai dengan aturan maupun tidak. Kompensasi
yang tepat akan membuat karyawan lebih menerapkan aturan perusahaan. Sebab,
perusahaan. Dengan begitu karyawan akan melakukan kedisiplinan yang baik supaya
tidak terjadi PHK oleh perusahaan dan dapat bertahan di perusahaan dengan jangka
waktu yang lama. Maka dapat disimpulkan kompensasi berpengaruh terhadap disiplin
kerja.
(2022) dan Husain (2020) mendapatkan hasil kompensasi berpengaruh positif dan
65
signifikan terhadap disiplin kerja. Romadhon, dkk. (2022) yang mendapatkan hasil
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini. Maka dari itu,
berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja. Dapat dilihat dari
tabel 4.11 dapat dilihat nilai t hitung sebesar 3,348 > t tabel 2,0345 dan sig.
sebesar 0,002 < 0,05. Serta regresi sebesar 0,391, hasil tersebut bernilai
berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja. Dapat dilihat dari
tabel 4.11 dapat dilihat nilai t hitung sebesar 2,686 > t tabel 2,0345 dan sig.
sebesar 0,011 < 0,05.. Serta regresi sebesar 0,298, hasil tersebut bernilai
positif. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan apabila motivasi kerja semakin
positif dan signifikan terhadap disiplin kerja. Dapat dilihat dari tabel 4.11
dapat dilihat nilai t hitung sebesar 3,181 > t tabel 2,0345 serta tingkat sig.
66
67
sebesar 0,003 < 0,05. Serta regresi sebesar 0,343, hasil tersebut bernilai
positif. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan apabila kompensasi semakin baik,
5.2 Saran
Berdasarkan dari kesimpulan yang diuraikan dalam penelitian ini. Maka dari
itu, peneliti memberikan saran untuk perusahaan guna meningkatkan disiplin kerja
sebagai berikut:
untuk karyawan yang mempunyai disiplin kerja yang baik. Hal tersebut
saran yaitu perusahaan harus dapat memberikan insentif dan bonus yang lebih
5.3 Keterbatasan
Adapun keterbatasan yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
73,5 persen terhadap variabel dependen disiplin kerja. Maka dari itu,hasil
kurang lengkap dan akurat dengan objek yang diteliti oleh peneliti.
independen lain dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini seperti:
kepuasan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2012). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Revisi VI). Rineka
Cipta.
Fariska, A., dkk. (2022). Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Disiplin Kerja Karyawan.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 11(2), 205-216.
Fariska, D., Kirana, K. C., & Subiyanto, D. (2022). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan
Motivasi Terhadap Efektivitas Kerja Dengan Disiplin Kerja Sebagai Variabel
Intervening. Coopetition: Jurnal Ilmiah Manajemen, 13(1), 79-88.
Ghozali, I. (2017). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25 (Edisi
9). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2018). Model Persamaan Struktural: Konsep dan Aplikasi dengan Program
AMOS 24. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
69
70
Mahardika, I., & Mahayasa, I. P. (2022). Pengaruh Motivasi Kerja dan Kompensasi
terhadap Disiplin Kerja Karyawan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
24(1), 43-53.
Northouse, P. G. (2018). Leadership: Theory and Practice (8th ed.). Sage Publications
Rizal, I., & Radiman, N. (2019). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan
Kompensasi terhadap Disiplin Kerja Karyawan. Jurnal Bisnis dan Ekonomi,
26(1), 72-84.
Sofyandi, E., & Garniwa, I. (2012). Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Karyawan PT. Semen Padang. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 1(2).
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (edisi 28).
Alfabeta.
KUESIONER PENELITIAN
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Gender :
Usia : tahun.
Pendidikan Terakhir :
PETUNJUK PENGISIAN
Pilihlah dengan memberi tanda ( √ ) sesuai dengan pilihan anda pada kolom yang
tersedia.
Skala penilaian skor.
No Keterangan Skor
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Rahu-ragu 3
4. Tidak Setuju 2
5. STS (sangat tidak setuju) 1
DAFTAR PERTANYAAN
No Pertanyaan STS TS N S SS
Kepemimpinan (X1)
1. Pemimpin mempunyai visi dengan baik dalam
bekerja
2. Pemimpin dapat menjadi motivasi dan inspirasi
karyawan
3. Pemimpin menggambil keputusan dengan tepat
4. Pemimpin dapat mengelola konflik dengan baik
72
73
No Pertanyaan STS TS N S SS
5. Pemimpin dapat berkolaborasi dengan
bawahannya
6. Pemimpin dapat berkomunikasi dengan efektif
dengan bawahan
7. Pemimpin dalam bekerja mempunyai sifat
kepemimpinan yang etis
Motivasi Kerja (X2)
1. Pekerjaan sudah dapat memenuhi kebutuhan
fisiologis saya
2. Saya dapat memenuhi kebutuhan rasa aman
dengan perkerjaan saat ini
3. Kebutuhan social saya sudah terpenuhi dalam
bekerja di perusahaan
4. Saya diberi penghargaan dengan baik oleh
perusahaan sesuai kedisiplinan
5. Perusahaan dapat memberikan kebutuhan
aktualisasi dalam bekerja
Kompensasi(X3)
1. Gaji yang diberikan perusahaan sesuai tanggung
jawab yang diberikan
2. Perusahaan memberikan tunjangan dan fasilitas
yang sudah baik
3. Perusahaan telah memberikan insentif dan bonus
karyawan dengan baik
4. Perusahaan memberikan kesempatan karyawan
menggembangkan karir
Disiplin Kerja (Y)
1. Saya mempunyai frekuensi kehadiran yang sudah
baik
2. Saya mempunyai tingkat kewaspadaan yang baik
dalam bekerja
3. Saya selalu melakukan ketaatan standar kerja yang
sudah sesuai
4. Saya mempunyai ketaatan dalam aturan-aturan
perusahaan yang baik
5. Saya dalam bekerja sesuai dengan etika kerja yang
berlaku di perusahaan
74
36 5 5 5 5 20 5 5 5 5 4 24
37 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25
77
Validitas
Correlations
KEPEM
IMPINA
x1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1.5 x1.6 x1.7 N_X1
x1.1 Pearson Correlation 1 .428** .333* .357* .231 .335* .190 .746**
Sig. (2-tailed) .008 .044 .030 .169 .043 .261 .000
N 37 37 37 37 37 37 37 37
x1.2 Pearson Correlation .428** 1 .246 .271 .010 .041 .101 .481**
Sig. (2-tailed) .008 .142 .104 .954 .811 .551 .003
N 37 37 37 37 37 37 37 37
*
x1.3 Pearson Correlation .333 .246 1 .441** .250 -.100 -.039 .614**
Sig. (2-tailed) .044 .142 .006 .135 .555 .819 .000
N 37 37 37 37 37 37 37 37
x1.4 Pearson Correlation .357* .271 .441** 1 .434** .159 .112 .716**
Sig. (2-tailed) .030 .104 .006 .007 .347 .509 .000
N 37 37 37 37 37 37 37 37
x1.5 Pearson Correlation .231 .010 .250 .434** 1 .108 .111 .514**
Sig. (2-tailed) .169 .954 .135 .007 .524 .514 .001
N 37 37 37 37 37 37 37 37
x1.6 Pearson Correlation .335* .041 -.100 .159 .108 1 .544** .463**
Sig. (2-tailed) .043 .811 .555 .347 .524 .001 .004
N 37 37 37 37 37 37 37 37
x1.7 Pearson Correlation .190 .101 -.039 .112 .111 .544** 1 .445**
Sig. (2-tailed) .261 .551 .819 .509 .514 .001 .006
N 37 37 37 37 37 37 37 37
KEPE Pearson Correlation .746** .481** .614** .716** .514** .463** .445** 1
MIMP Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000 .001 .004 .006
INAN N 37 37 37 37 37 37 37 37
_X1
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
MOTIVASI
x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 KERJA_X2
x2.1 Pearson Correlation 1 .376* .355* .285 .405* .654**
Sig. (2-tailed) .022 .031 .087 .013 .000
N 37 37 37 37 37 37
x2.2 Pearson Correlation .376* 1 .250 .290 .437** .652**
Sig. (2-tailed) .022 .136 .081 .007 .000
N 37 37 37 37 37 37
x2.3 Pearson Correlation .355* .250 1 .476** .466** .676**
Sig. (2-tailed) .031 .136 .003 .004 .000
N 37 37 37 37 37 37
78
Correlations
x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 KOMPENSASI_X3
x3.1 Pearson Correlation 1 .486** .667** .372* .823**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .023 .000
N 37 37 37 37 37
** * **
x3.2 Pearson Correlation .486 1 .353 .460 .738**
Sig. (2-tailed) .002 .032 .004 .000
N 37 37 37 37 37
x3.3 Pearson Correlation .667** .353* 1 .208 .743**
Sig. (2-tailed) .000 .032 .216 .000
N 37 37 37 37 37
x3.4 Pearson Correlation .372* .460** .208 1 .706**
Sig. (2-tailed) .023 .004 .216 .000
N 37 37 37 37 37
KOMPENSASI_X3 Pearson Correlation .823** .738** .743** .706** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 37 37 37 37 37
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
DISIPLIN
y1 y2 y3 y4 y5 KERJA_Y
**
y1 Pearson Correlation 1 .138 .208 .581 .302 .681**
Sig. (2-tailed) .416 .217 .000 .069 .000
N 37 37 37 37 37 37
y2 Pearson Correlation .138 1 .445** .364* .359* .647**
Sig. (2-tailed) .416 .006 .027 .029 .000
N 37 37 37 37 37 37
y3 Pearson Correlation .208 .445** 1 .342* .089 .592**
Sig. (2-tailed) .217 .006 .038 .602 .000
N 37 37 37 37 37 37
y4 Pearson Correlation .581** .364* .342* 1 .297 .765**
Sig. (2-tailed) .000 .027 .038 .075 .000
N 37 37 37 37 37 37
y5 Pearson Correlation .302 .359* .089 .297 1 .658**
79
Reliabilitas
X1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.660 7
X2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.771 5
X3
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.730 4
Y
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.680 5
Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 37
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.10152016
Most Extreme Differences Absolute .115
Positive .079
Negative -.115
Test Statistic .115
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
80
Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.944 1.301 3.031 .005
KEPEMIMPINAN_X1 -.028 .057 -.106 -.497 .623
MOTIVASI KERJA_X2 -.041 .056 -.147 -.726 .473
KOMPENSASI_X3 -.081 .061 -.262 -1.330 .193
a. Dependent Variable: absres
Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .870a .757 .735 1.15050 2.585
a. Predictors: (Constant), KOMPENSASI_X3, MOTIVASI KERJA_X2, KEPEMIMPINAN_X1
b. Dependent Variable: DISIPLIN KERJA_Y
81