Anda di halaman 1dari 100

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA,

DAN KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA


DI PT MANDIRIJAYA MULTI PERKASA SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat


Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

Disusun Oleh:
Liliany Putri Mardiani
B.131.19.0422

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2023
PERSETUJUAN LAPORAN SKRIPSI

Nama Penyusun : Liliany Putri Mardiani


NIM : B.131.19.0422
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen
Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,
MOTIVASI KERJA, DAN KOMPENSASI
TERHADAP DISIPLIN KERJA DI PT
MANDIRIJAYA MULTI PERKASA
SEMARANG
Dosen Pembimbing : Citra Rizkiana., S.E., M.M.

Semarang, 17 Juli 2023

Dosen Pembimbing

(Citra Rizkiana., S.E., M.M.)

NIS. 06557000504254

ii
PENGESAHAN LAPORAN SKRIPSI

Nama Penyusun : Liliany Putri Mardiani


NIM : B.131.19.0422
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen
Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,
MOTIVASI KERJA, DAN KOMPENSASI
TERHADAP DISIPLIN KERJA DI PT
MANDIRIJAYA MULTI PERKASA
SEMARANG
Dosen Pembimbing : Citra Rizkiana., S.E., M.M.

Semarang, 17 Juli 2023

Dosen Pembimbing

(Citra Rizkiana., S.E., M.M.)

NIS. 06557000504254

iii
iv
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN

Nama Penyusun : Liliany Putri Mardiani


NIM : B.131.19.0422
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen
Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,
MOTIVASI KERJA, DAN KOMPENSASI
TERHADAP DISIPLIN KERJA DI PT
MANDIRIJAYA MULTI PERKASA
SEMARANG
Dosen Pembimbing : Citra Rizkiana., S.E., M.M.

Telah dinyatakan lulus ujian pada

Tanggal ………………………..

Tim Penguji

1. Citra Rizkiana., S.E., M.M. (…………..………….)

2. (……………………...)

3. (……………………...)

v
PENGESAHAN REVISI UJIAN

Nama Penyusun : Liliany Putri Mardiani


NIM : B.131.19.0422
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen
Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN,
MOTIVASI KERJA, DAN KOMPENSASI
TERHADAP DISIPLIN KERJA DI PT
MANDIRIJAYA MULTI PERKASA
SEMARANG
Dosen Pembimbing : Citra Rizkiana., S.E., M.M.

Telah dinyatakan lulus ujian pada

Tanggal ………………………..

Tim Penguji

1. Citra Rizkiana., S.E., M.M. (…………..………….)

2. (……………………...)

3. (……………………...)

vi
PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan saya Liliany Putri Mardiani Nim B.131.19.0422. Skrispi
dengan judul “Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Kompensasi
terhadap Disiplin Kerja di PT Mandirijaya Multi Perkasa Semarang”. Merupakan hasil
karya tulis saya. Dengan surat pernyataan ini saya menyatakan. Sesungguhnya bahwa
skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat dari penulis lain, seolah-olah saya akui sebagai
tulisan saya sendiri, dan tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin,
tiru atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis
aslinya. Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut, baik
disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan
sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang diberikan oleh universitas batal saya terima.

Semarang, 17 Juli 2023


Yang membuat Pernyataan

(Liliany Putri Mardiani)


B.131.19.0442

vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Mulai dari diri sendiri, mulai dari yang terkecil, mulai dari sekarang."”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan khusus untuk:

 Kedua orang tua terimakasih atas doa, semangat, motivasi, pengorbanan,


nasehat serta kasih sayang yang tidak pernah henti sampai saat ini.
 Seluruh karyawan PT Mandirijaya Multi Perkasa Semarang yang bersedia
menjadi responden penelitian ini.
 Untuk dosen pembimbing ibu Citra Rizkiana., S.E., M.M. Saya mengucapkan
terima kasih karena telah membantu Saya untuk menyelesaikan skripsi Saya
dengan tepat waktu.

viii
ABSTRACT

The problem in this study is that many employees are not disciplined at work,
namely delays in the 2018 – 2022 period at PT Mandirijaya Multi Perkasa Semarang.
Sampling method is saturated sample. The sample in this study were 37
respondents. The data collection process used a questionnaire which was analyzed
using multiple regression analysis methods.
The results of this study are that the variables of leadership, work motivation,
and compensation partially have a positive and significant effect on work discipline.
The results of the adjusted r squared value were 0.735 or 73.5 percent. It was
concluded that the work discipline variable could be explained by the independent
variables used in this study of 73.5 percent. While the rest is explained by variables
that are not examined in this study

Keywords: Leadership, Work Motivation, Compensation, Work Discipline

ix
ABSTRAK

Permasalahan di penelitian ini adalah banyak karyawan yang belum disiplin


dalam bekerja yaitu keterlambatan pada periode 2018 – 2022 di PT Mandirijaya Multi
Perkasa Semarang.
Metode penentuan sampel adalah sampel jenuh. Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 37 responden. Proses pengumpulan data menggunakan kuesioner yang
dianalisis menggunakan metode analisis regresi berganda.
Hasil dari penelitian ini yaitu variabel kepemimpinan, motivasi kerja, dan
kompensasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja.
Hasil nilai adjusted r square sebesar 0,735 atau 73,5 persen, disimpulkan variabel
disiplin kerja dapat dijelaskan oleh variabel independen yang digunakan dalam
penelitian ini sebesar 73,5 persen. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel yang
tidak di teliti dalam penelitian ini

Kata Kunci: Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Kompensasi, Disiplin Kerja

x
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Swt. atas ridanya saya dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Adapun judul skripsi yang saya ajukan adalah

“Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Kompensasi Terhadap

Disiplin Kerja di PT Mandirijaya Multi Perkasa Semarang”

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan menyelesaikan program

studi strata satu (S1) di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Semarang.

Namun, karya ini tidak akan pernah selesai jika tanpa orang-orang tercinta di sekeliling

saya yang mendukung dan membantu. Banyak terima kasih saya ucapkan kepada.

1. Dr. Supari, S.T., M.T., selaku Rektor Universitas Semarang.

2. Yohanes Suhardjo, S.E., M.Si., AK, CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Semarang.

3. Edy Suryawardana, S.E., M.M., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.

4. Eviatiwi Kusumaningtyas Sugiyanto, S.E., M.M. selaku Dosen Wali yang telah

memberi dukungan dan motivasi.

5. Citra Rizkiana., S.E., M.M, selaku Dosen Pembimbing yang dengan penuh

perhatian dan kesabaran serta pengorbanan waktu dan tenaga untuk

memberikan bimbingan, dan arahan serta dukungannya dalam menyelesaikan

skripsi ini.

xi
6. Seluruh dosen dan staff Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Semarang yang telah mengajar, mendidik dan memberikan ilmunya selama

masa perkuliahan.

7. Kedua orang tua serta keluarga tercinta yang selalu memberikan motivasi, doa

dan kasih sayang selama masa perkuliahan.

8. Untuk suami dan anak tercinta Yusuf Baihaqi Pratama yang selalu menemani,

menyemangati dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh karyawan PT Mandirijaya Multi Perkasa Semarang yang bersedia

menjadi responden penelitian ini.

10. Untuk semua teman-teman FE-19 yang selalu memberi dukungan dan bantuan

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis berharap semoga segala kebaikan dan bantuannya mendapat berkah dari

Allah SWT. Akhir kata saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari selesai. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan.

Semarang, 17 Juli 2023

(Liliany Putri Mardiani)


B.131.19.0442

xii
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN LAPORAN SKRIPSI ................................................................... ii


PENGESAHAN LAPORAN SKRIPSI ................................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN ...................................................................v
PENGESAHAN REVISI UJIAN ............................................................................ vi
PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................................................... vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
ABSTRAK ...............................................................................................................x
KATA PENGANTAR ............................................................................................ xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................8
2.1 Landasan Teori ................................................................................................ 8
2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia........................................................... 8
2.1.2 Disiplin Kerja ......................................................................................... 11
2.1.3 Kepemimpinan ....................................................................................... 14
2.1.4 Motivasi Kerja ........................................................................................ 19
2.1.5 Kompensasi ............................................................................................ 22
2.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 27

xiii
2.3 Hubungan Logis Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ............................ 29
2.3.1 Hubungan Variabel Kepemimpinan terhadap Disiplin Kerja ................... 29
2.3.2 Hubungan Variabel Motivasi terhadap Disiplin Kerja ............................. 30
2.3.3 Hubungan Variabel Kompensasi Kerja terhadap Disiplin Kerja .............. 31
2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis ......................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 34
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................................. 34
3.1.1 Variabel Penelitian ................................................................................. 34
3.1.2 Definisi Operasional ............................................................................... 35
3.2 Objek Penelitian, Unit Sampel, Populasi, dan Penentuan Sampel ................... 36
3.2.1 Objek Penelitian dan Unit Sampel .......................................................... 36
3.2.2 Populasi dan Penentuan Sampel .............................................................. 37
3.3 Jenis dan Sumber Data................................................................................... 37
3.3.1 Jenis Data ............................................................................................... 37
3.3.2 Sumber Data ........................................................................................... 38
3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 38
3.4.1 Kuesioner ............................................................................................... 38
3.5 Metode Analisis ............................................................................................. 39
3.5.1 Analisis Data Kuantitatif ........................................................................ 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 45
4.1 Karakteristik Responden ................................................................................ 45
4.1.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Gender ............................................. 45
4.1.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia .................................................. 46
4.1.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ......................... 47
4.1.4 Analisis Deskriptif .................................................................................. 47
4.2 Analisis Data Penelitian ................................................................................. 55
4.2.1 Uji Instrumen ......................................................................................... 55
4.2.2 Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 57
4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda............................................................ 59

xiv
4.2.4 Pengujian Hipotesis ................................................................................ 60
4.2.5 Koefisien Determinasi (𝑹𝟐).................................................................... 61
4.3 Pembahasan ................................................................................................... 62
4.3.1 Pengaruh Kepemimpinan terhadap Disiplin Kerja ................................... 62
4.3.2 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Disiplin Kerja ................................... 63
4.3.3 Pengaruh Kompensasi terhadap Disiplin Kerja ....................................... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................... 66
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 66
5.2 Saran ............................................................................................................. 67
5.3 Keterbatasan .................................................................................................. 68
5.4 Agenda Penelitian yang Akan Datang ............................................................ 68
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 69
LAMPIRAN ........................................................................................................... 72

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Data Absensi Keterlambatan ..................................................................... 3


Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 28
Tabel 4. 1 Hasil Berdasarkan Gender ...................................................................... 45
Tabel 4. 2 Hasil Berdasarkan Usia .......................................................................... 46
Tabel 4. 3 Hasil Berdasarkan Pendidikan Terakhir .................................................. 47
Tabel 4. 4 Hasil Tanggapan Responden Mengenai Kepemimpinan.......................... 49
Tabel 4. 5 Hasil Tanggapan Responden Mengenai Motivasi Kerja .......................... 50
Tabel 4. 6 Hasil Tanggapan Responden Mengenai Kompensasi .............................. 52
Tabel 4. 7 Hasil Tanggapan Responden Mengenai Disiplin Kerja ........................... 53
Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas .................................................................................. 55
Tabel 4. 9 Hasil Uji Reliabilitas .............................................................................. 56
Tabel 4. 10 Hasil Uji Normalitas (KS) .................................................................... 57
Tabel 4. 11 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................... 58
Tabel 4. 12 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 58
Tabel 4. 13 Hasil Uji Persamaan Regresi Linier Berganda ...................................... 59
Tabel 4. 14 Hasil Uji t (Uji Parsial) ......................................................................... 60
Tabel 4. 15 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................... 62

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Pemikiran Teoritis .............................................................................. 33

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian ........................................................................... 72


Lampiran B Tabulasi Data ...................................................................................... 74
Lampiran C Output SPSS versi 25 .......................................................................... 77
Lampiran D Lembar Konsultasi Skripsi .................................................................. 81

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman semakin modern, perusahaan akan menginginkan

perkembangan usaha yang semakin baik. Salah satu faktornya yaitu sumber daya

manusia yang dapat menentukan keberhasilan aktifitas perusahaan dalam mencapai

tujuan. Sumber daya manusia menjadi satu-satunya sumber daya yang ada pada suatu

perusahaan yang memiliki keinginan, akal perasaan, pengetahuan, dorongan,

keterampilan, daya dan karya (Sutrisno, 2016). Maka dari itu, perusahaan harus dapat

memperhatikan proses pengelolaan sumber daya manusia dengan sebaik-baiknya dan

tidak mempunyai kesalahan yang fatal. Dengan melakukan pengelolaan dengan baik,

perusahaan akan mempunyai sumber daya yang berkualitas dan mudah untuk mencapai

tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.

Pengelolaan manajemen sumber daya manusia ini merupakan hal yang perlu

diperhatikan lebih oleh perusahaan Sebab, tanpa hal tersebut sumber daya manusia

yang dimiliki tidak dapat mencapai tujuan perusahaan dengan baik. Terutama tujuan

untuk mempunyai laba yang maksimal dan perusahaan dapat menggurangi biaya yang

dikeluarkan. Kedisiplinan yang dimiliki karyawan dapat menunjukan seberapa baik

perkembangan perusahaan dari masa ke masa. Hasibuan (2014) disiplin kerja

merupakan keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan-peraturan perusahaan

1
2

dan norma-norma sosial. Dari hal tersebut, dapat disimpulkan kedisiplinan merupakan

hal yang perlu dilakukan oleh setiap karyawan dengan baik dan sesuai aturan.

Kedisiplinan juga merupakan salah satu tolak ukur yang dapat menentukan

keberhasilan proses pengelolan sumber daya manusia di dalam perusahaan. Maka dari

itu, karyawan diharuskan dapat memberikan tingkat kedisiplinan yang baik dan

perusahaan mampu mencapai tujuan dengan mudah dan maksimal. Kedisiplinan

karyawan juga dapat memperihatkan dari segi kualitas karyawan yang dimiliki.

Obyek penelitian ini yaitu PT Mandirijaya Multi Perkasa Semarang yang

merupakan perusahaan bergerak di bidang penjualan bahan dan material konstruksi.

Dalam melihat kedisiplinan karyawan salah satunya yaitu dengan keterlambatan yang

dilakukan oleh karyawan. Dengan begitu, keterlambatan dapat menunjukan seberapa

karyawan disiplin saat bekerja, terutama saat berangkat bekerja dapat menunjukan

apakah karyawan mampu menerapkan aturan jam masuk kerja yang telah ditetapkan.

Dari hal tersebut, disiplin kerja yang diberikan oleh karyawan belum dapat berjalan

dengan baik. Terutama dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2022 yang masih banyak

karyawan saat berangkat bekerja masih mengalami keterlambatan. Berikut ini

merupakan hasil rekapitulasi keterlambatan dalam 5 tahun terakhir di perusahaan PT

Mandirijaya Multi Perkasa Semarang.


3

Tabel 1. 1 Data Absensi Keterlambatan

Tahun Rata-rata jumlah karyawan Rata-rata keterlambatan Persentase


2018 34 3 8,82%
2019 34 5 14,71%
2020 35 4 11,43%
2021 34 5 14,71%
2022 37 6 16,22%
Sumber: Data Primer Diolah, 2023

Tabel di atas, dapat dilihat dari tahun 2018 sampai dengan 2022 karyawan masih

terbilang banyak terlambat dalam bekerja. Tahun 2018 rata-rata keterlambatan sebesar

3 orang atau 8,82 persen. Selanjutnya periode tahun 2019 keterlambatan mengalami

kenaikan berjumlah 5 orang atau 14,71 persen. Hal tersebut menunjukan keterlambatan

semakin meningkat dan kedisiplinan karyawan mengalami penurunan. Tahun 2020

rata-rata keterlambatan membaik menjadi 4 orang atau 11,43 persen. Untuk tahun

berikutnya rata-rata keterlambatan mengalami kenaikan kembali yaitu tahun 2021

sebesar 5 orang atau 14,71 persen, sedangkan tahun 2022 rata-rata berjumlah 6 orang

atau 16,22 persen. Dari tabel dan penjelasan tersebut menunjukan kedisiplinan

karyawan masih belum baik dan harus diperbaiki sesegera mungkin.

Siswanto (2010) mengemukakan bahwa “disiplin kerja adalah suatu sikap

menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku

baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak

mengelak menerima sanksi-sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya”. Dapat disimpulkan, kedisiplinan merupakan hal yang penting

untuk dimiliki seorang karyawan. Karyawan yang mempunyai kedisiplinan yang baik
4

menunjukan karyawan tersebut mempunyai tanggung jawab yang baik dalam

melakukan pekerjaan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan yaitu

kepemimpinan, motivasi, dan kompensasi. Hal tersebut didukung penelitian yang

dilakukan Romadhon, dkk (2022), Mahardika & Mahayasa (2022), & Husain (2020)

yang memperoleh hasil dari variabel kepemimpinan, motivasi kerja, dan kompensasi

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja.

Faktor pertama yaitu kepemimpinan. Sutikno (2014) “Kepemimpinan dalam

organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya, agar mau

berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang lain yang

memimpinnya”. Hal tersebut dapat disimpulkan, kepemimpian mempunyai dampak

yang penting, sebab kepemimpinan akan mempengaruhi seorang karyawan dalam

bertindak. Salah satunya, kepemimpinan yang taat dengan aturan dapat memberikan

contoh untuk karyawan taat peraturan perusahaan.

Hasil penelitian Romadhon,dkk (2022) kepemimpinan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap disiplin kerja. Namun, hasil berbeda dengan penelitian Rizal &

Radiman. (2019) dengan memperoleh hasil kepemimpinan tidak berpengaruh

signifikan terhadap disiplin kerja.

Selanjutnya yaitu motivasi kerja, Samsudin (2010) mengemukakan bahwa

motivasi adalah “proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang

atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan”.

Terutama dalam pekerjaan yang akan dilakukan harus mempunyai motivasi yang
5

tinggi. Dengan motivasi yang tinggi tersebut karyawan akan selalu memperhatikan

aturan dalam melakukan kegiatan ataupun aktivitas berkerja sesuai prosedur

perusahaan.

Hasil penelitian Mahardika & Mahayasa (2022) mendapatkan hasil motivasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja. Namun, hasil tersebut

berbeda denga penelitian Rizal & Radiman. (2019) dan Fariska, dkk. (2022) dengan

memperoleh hasil motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja.

Serta yang ke tiga yaitu kompensasi, Octavianus (2018) kompensasi adalah

kompensasi penerimaan karena seseorang telah memberikan atau menyumbangkan

tenaga, gagasan kepada perusahaan”. Kompensasi salah satu hal yang sensitive, maka

dari itu perusahaan harus memberikan kompensasi yang sesuai dengan tanggung jawab

tugas yang diberikan. Terutama pada insentif yang diberikan supaya karyawan senang

untuk melakukan pekerjaannya, dengan begitu karyawan akan melakukan pekerjaan

sesuai dengan aturan perusahaan.

Hasil Penelitian Mahardika & Mahayasa (2022) dan Husain (2020) mendapatkan

hasil kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja. Namun,

hasil tersebut berbeda dengan penelitian Romadhon, dkk. (2022) yang mendapatkan

hasil kompensasi berpengaruh tidak signifikan terhadap disiplin kerja.

Berdasarkan dari latar belakang, adanya fenomena dan reseach gap yang telah

diuraikan di atas. Oleh sebab itu, peneliti mempunyai ketertarikan melakukan

penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan


6

Kompensasi terhadap Disiplin Kerja di PT Mandirijaya Multi Perkasa

Semarang”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasakan dari latar belakang, fenomena masih banyak tingkat keterlambatan

karyawan dan adanya research gap dari hasil penelitian terdahulu. Maka, diperoleh

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana perusahaan dapat

meningkatkan disiplin kerja karyawan di PT Mandirijaya Multi Perkasa Semarang”

dan pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja di PT

Mandirijaya Multi Perkasa Semarang?

2. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap disiplin kerja di PT

Mandirijaya Multi Perkasa Semarang?

3. Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja di PT Mandirijaya

Multi Perkasa Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari latar belakang, fenomena, rumusan masalah dan pertanyaan

penelitian yang telah diuraikan. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja di PT

Mandirijaya Multi Perkasa Semarang

2. Untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap disiplin kerja di PT

Mandirijaya Multi Perkasa Semarang


7

3. Untuk menganalisis pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja di PT

Mandirijaya Multi Perkasa Semarang

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat berbagai pihak. Berikut manfaat dari

penelitian ini:

1. Bagi Penulis

Manfaat bagi penulis untuk memberikan pengetahuan mengenai situasi,

masalah, dan pengetahuan yang berkaitan dengan kepemimpinan, motivasi

kerja, kompensasi terhadap disiplin kerja karyawan di PT Mandirijaya

Multi Perkasa Semarang

2. Bagi Akademik

Manfaat bagi akademik dapat memberikan informasi mendalam terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai referensi

penelitian selanjutnya.

3. Bagi Perusahaan

Manfaat bagi perusahaan dapat memberikan gambaran tentang kondisi

lapangan, sehingga pihak perusahaan dapat mempertimbangkan variabel

kepemimpinan, motivasi kerja, dan kompensasi dalam meningkatkan

disiplin kerja di PT Mandirijaya Multi Perkasa Semarang..


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

2.1.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu dan seni yang mengatur

hubungan dan peranan tenaga kerja agar aktif dan efisien membantu terwujudnya

tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat (Handoko, 2017). Oleh itu, manajemen

sumber daya manusia yang baik sangat berperan penting di dalam perusahaan untuk

memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas.

Sumber daya manusia menjadi satu-satunya sumber daya yang ada pada suatu

perusahaan yang memiliki keinginan, akal perasaan, pengetahuan, dorongan,

keterampilan, daya dan karya (Sutrisno, 2016). Suatu perusahaan untuk mendapatkan

pertumbuhan dengan mudah, salah satu faktonya yaitu dengan mengelola sumber daya

manusia dengan baik.

2.1.1.2 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manuisa mempunyai tujuan (Sinambela, 2018). Berikut

tujuannya:

1. Sasaran perusahaan, mengenal MSDM dalam rangkaian kontribusi atas

efektivitas perusahaan (produktivitas dan laba).

8
9

2. Sasaran organisasional, sasaran formal yang disusun untuk pencapaian tujuan

organisasi.

3. Sasaran fungsional, mempertahankan kontribusi departemen SDM sesuai

kebutuhan organisasi (perekrutan, penempatan, dan penilaian).

4. Sasaran sosial, tanggap dari sisi etika dan sosial akan kebutuhan dan kondisi

masyarakat (keuntungan perusahaan, taat pada hukum, hubungan dengan

serikat pekerja).

5. Sasaran pribadi karyawan, pencapaian tujuan individu dalam organisasi yang

memotivasi individu dalam bekerja.

2.1.1.3 Fungsi Manjemen Sumber Daya Manusia

Sutrisno (2017), mengemukakan fungsi-fungsi manajemen sumber daya

manusia adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Manajerial, meliputi penentuan program sumber daya manusia yang

akan membantu pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

2. Fungsi Pengorganisasian, membentuk organisasi dengan merancang susunan

dari berbagai hubungan antara jabatan, personalia, dan faktor-faktor fisik.

3. Fungsi Pengarahan, mengusahakan agar karyawan mau bekerja secara efektif

melalui perintah motivasi.

4. Fungsi Pengendalian, mengadakan pengamatan atas pelaksanaan dan

membandingkan dengan rencana dan mengoreksinya jika terjadi

penyimpangan atau jika perlu menyesuaikan kembali rencana yang telah

dibuat.
10

5. Fungsi Operasional

a. Pengadaan, perencanaan sumber daya manusia, perekrutan, seleksi,

penempatan, dan orientasi karyawan, perencanaan mutu dan jumlah

karyawan. Sedangkan perekrutan, seleksi, dan penempatan berkaitan

dengan penarikan, pemilihan, penyusunan, dan evaluasi formulir lamaran

kerja, tes psikologi, dan wawancara.

b. Pengembangan, meningkatkan ketermpilan, pengetahuan, dan sikap

karyawan agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. Kegiatan ini

menjadi semakin penting dengan berkembangnya dan semakin

kompleksnya tugas-tugas manajer.

c. Kompensasi, pemberian penghargaan yang adil dan layak kepada

karyawan sebagai jasa kerja mereka. Pemberian kompensasi merupakan

tugas yang paling kompleks dan juga merupakan salah satu aspek paling

berarti bagi karyawan ataupun organisasi.

d. Integrasi, usaha-usaha untuk menyelaraskan kepentingan individu

karyawan, organisasi, dan masyarakat. Untuk itu perlu memahami sikap

dan perassaan karyawan untuk dipertimbangkan dalam pengambilan

keputusan.

e. Pemeliharaan, mencegah kehilangan karyawan-karyawan tetapi dimaksud

untuk memelihara sikap kerja sama dan kemampuan bekerja karyawan

tersebut.
11

f. Pemutusan Hubungan Kerja, memutuskan hubungan kerja dan

mengembalikannya kepada masyarakat. Proses pemutusan hubungan kerja

yang utama adalah pensiun, pemberhentian, dan pemecatan.

2.1.2 Disiplin Kerja

2.1.2.1 Pengertian Disiplin Kerja

Siswanto (2010) mengemukakan bahwa “disiplin kerja adalah suatu sikap

menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku

baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak

mengelak menerima sanksi-sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya”. Sedangkan Hasibuan (2014), bahwa disiplin kerja adalah

keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-

norma social.

2.1.2.2 Tujuan Disiplin Kerja

Siswanto (2010) mengemukakan bahwa tujuan dari disiplin kerja. Tujuan khusus

dari disiplin kerja adalah

1) Agar para tenaga kerja menepati segala peraturan dan kebijakan

ketenagakerjaan maupun peraturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku,

baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta melaksanakan perintah

manajemen.

2) Dapat melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya serta mampu memberikan

pelayanan yang maksimum kepada pihak tertentu yang berkepentingan


12

dengan instansi pemerintahan sesuai dngan bidang pekerjaan yang diberikan

kepadanya.

3) Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana barang dan jasa

perusahaan sebaik-baiknya.

4) Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku

pada instansi pemerintah.

2.1.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Disiplin Kerja

Wibowo (2017) ada beberapa faktor mempengaruhi disiplin kerja. Faktor yang

mempengaruhi disiplin kerja adalah sebagai berikut:

1. Kepemimpinan yang baik

Kepemimpinan yang baik sangat berperan dalam menciptakan disiplin kerja.

Kepemimpinan yang efektif mencakup kemampuan untuk memberikan arahan

yang jelas, pengawasan yang tepat, dan memberikan contoh yang baik kepada

bawahan. Kepemimpinan yang baik dapat memotivasi karyawan untuk tetap

disiplin dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.

2. Budaya organisasi yang mendukung disiplin

Budaya organisasi yang mendorong dan menghargai disiplin. Budaya kerja

yang mengedepankan nilai-nilai seperti ketertiban, integritas, dan tanggung

jawab dapat membantu menciptakan lingkungan di mana disiplin kerja

diapresiasi dan dijunjung tinggi.


13

3. Sistem penghargaan dan sanksi yang adil

Sistem penghargaan dan sanksi yang adil merupakan faktor penting dalam

menciptakan disiplin kerja. Penghargaan yang diberikan kepada karyawan yang

disiplin dan pencopotan sanksi kepada mereka yang melanggar aturan dapat

memberikan insentif untuk tetap disiplin dan mematuhi tata tertib yang ada.

4. Komunikasi yang efektif

Komunikasi yang efektif dalam menciptakan disiplin kerja. Komunikasi yang

baik antara atasan dan bawahan, serta di antara rekan kerja, dapat membantu

menjelaskan tugas dan ekspektasi dengan jelas. Komunikasi yang efektif juga

membantu dalam memberikan umpan balik yang tepat waktu dan memperbaiki

kesalahpahaman yang dapat mengganggu disiplin kerja.

2.1.2.4 Indikator Disiplin Kerja

Siswanto (2010), yang meliputi dimensi dan indikator sebagai berikut :

1) Frekuensi Kehadiran merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui

tingkat kedisiplinan pegawai. Semakin tinggi frekuensi kehadirannya atau

rendahnya tingkat kemangkiran maka pegawai tersebut telah memiliki

disiplin kerja yang tinggi.

2) Tingkat Kewaspadaan, Pegawai yang dalam melaksanakan pekerjaannya

selalu penuh perhitungan dan ketelitian memiliki tingkat kewaspadaan yang

tinggi terhadap dirinya maupun pekerjaannya.

3) Ketaatan Pada Standar Kerja, Pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya

diharuskan menaati semua standar kerja yang telah ditetapkan sesuai dengan
14

aturan dan pedoman kerja agar kecelakaan kerja tidak terjadi atau dapat

dihindari.

4) Ketaatan Pada Peraturan Kerja, Ketaatan pada peraturan kerja ini

dimaksudkan demi kenyamanan dan kelancaran dalam bekerja.

5) Etika Kerja, Etika kerja diperlukan oleh setiap pegawai dalam melaksanakan

pekerjaan agar tercipta suasana harmonis dan saling menghargai antar sesama

pegawai.

2.1.3 Kepemimpinan

2.1.3.1 Pengertian Kepemimpinan

Sutikno (2014) “Kepemimpinan dalam organisasi diarahkan untuk

mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya, agar mau berbuat seperti yang

diharapkan ataupun diarahkan oleh orang lain yang memimpinnya”. Sedangkan Gaya

Kepemimpinan adalah contoh perilaku yang dirancang sedemikian rupa untuk

mengarahkan bawahan dalam upaya memaksimalkan kinerja keseluruhan bawahan

mereka agar kinerja organisasi secara keseluruhan dan tujuan organisasi dapat

dimaksimalkan (Hidayat, 2018).

2.1.3.2 Manfaat Kepemimpinan

Northouse (2018) manfaat kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam konteks

organisasi. Berikut adalah beberapa manfaat kepemimpinan yang dapat ditemukan

dalam buku tersebut:

1. Meningkatkan kinerja individu dan kelompok: Kepemimpinan yang efektif

dapat membantu meningkatkan kinerja individu dan kelompok dalam


15

organisasi. Seorang pemimpin yang mampu mengarahkan, menginspirasi, dan

memberikan umpan balik yang konstruktif dapat mendorong anggota tim untuk

mencapai hasil yang lebih baik.

2. Menciptakan visi dan arah: Kepemimpinan berperan penting dalam

menciptakan visi dan arah bagi organisasi. Seorang pemimpin yang memiliki

visi yang jelas dan mampu mengkomunikasikannya secara efektif dapat

menginspirasi anggota tim dan memberikan panduan untuk mencapai tujuan

organisasi.

3. Membangun hubungan yang kuat: Seorang pemimpin yang baik mampu

membangun hubungan yang kuat dengan anggota tim dan pemangku

kepentingan lainnya. Hal ini dapat menciptakan iklim kerja yang positif,

meningkatkan kepercayaan, dan memperkuat kolaborasi di antara mereka.

4. Mendorong inovasi dan perubahan: Kepemimpinan dapat mendorong inovasi

dan perubahan dalam organisasi. Seorang pemimpin yang visioner mampu

merangsang pemikiran kreatif, mendorong eksperimen, dan menciptakan

lingkungan yang mendukung inovasi dan adaptasi terhadap perubahan

lingkungan.

5. Mengelola konflik: Kepemimpinan yang efektif juga melibatkan kemampuan

untuk mengelola konflik. Seorang pemimpin yang mampu mengidentifikasi

sumber konflik, memfasilitasi komunikasi yang efektif, dan menemukan solusi

yang memuaskan dapat membantu meminimalkan dampak negatif konflik

dalam organisasi.
16

6. Mengembangkan dan memotivasi karyawan: Kepemimpinan berperan penting

dalam pengembangan dan motivasi karyawan. Seorang pemimpin yang peduli

dan berorientasi pada pengembangan individu dapat memberikan kesempatan

pelatihan, mentoring, dan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan

dan motivasi karyawan.

7. Meningkatkan kepuasan dan kesejahteraan karyawan: Seorang pemimpin yang

memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan karyawan dapat meningkatkan

kepuasan kerja dan kesejahteraan mereka. Hal ini dapat berdampak positif pada

retensi karyawan, produktivitas, dan iklim kerja secara keseluruhan.

2.1.3.3 Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan

Northouse (2018), ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepemimpinan.

Berikut adalah beberapa faktor tersebut:

1. Kepribadian: Kepribadian pemimpin, termasuk karakteristik seperti ekstrover

vs introver, kepemimpinan otoriter vs demokratis, atau kecenderungan untuk

mengambil risiko, dapat mempengaruhi gaya kepemimpinan yang dianut oleh

seseorang.

2. Keahlian dan Pengetahuan: Keahlian dan pengetahuan yang dimiliki oleh

seorang pemimpin dalam bidang kerjanya dapat mempengaruhi kemampuan

mereka untuk mengarahkan dan membimbing orang lain. Pengetahuan tentang

tugas dan tanggung jawab, serta pemahaman tentang industri atau organisasi

tempat pemimpin berada, penting untuk keberhasilan kepemimpinan.


17

3. Sikap dan Nilai-nilai: Sikap dan nilai-nilai pribadi pemimpin memainkan peran

penting dalam mempengaruhi gaya kepemimpinan dan hubungan dengan

anggota tim. Sikap positif, integritas, etika kerja, dan nilai-nilai seperti keadilan

dan keberagaman dapat membentuk budaya kepemimpinan yang positif.

4. Kemampuan Komunikasi: Kemampuan komunikasi yang efektif sangat

penting bagi seorang pemimpin. Kemampuan untuk menyampaikan pesan

dengan jelas, mendengarkan secara aktif, memotivasi, dan berkomunikasi

dengan berbagai jenis pemangku kepentingan merupakan faktor penting dalam

kepemimpinan yang sukses.

5. Hubungan dengan Bawahan: Hubungan yang baik antara pemimpin dan

bawahan memiliki dampak signifikan terhadap efektivitas kepemimpinan.

Kemampuan pemimpin untuk membangun kepercayaan, memberikan

dukungan, memfasilitasi partisipasi, dan membangun hubungan yang saling

menguntungkan dengan anggota tim dapat meningkatkan kinerja dan motivasi

mereka.

6. Konteks Organisasi: Konteks organisasi, termasuk budaya organisasi, struktur

hierarki, sistem reward dan pengakuan, serta kebijakan organisasi, dapat

mempengaruhi praktik kepemimpinan. Lingkungan organisasi yang

mendukung dan memberikan kesempatan untuk pengembangan kepemimpinan

yang efektif dapat memfasilitasi keberhasilan seorang pemimpin.


18

2.1.3.4 Indikator Kepemimpinan

Northouse (2018), terdapat beberapa indikator kepemimpinan yang dijelaskan.

Berikut adalah beberapa indikator kepemimpinan

1. Visi dan Artikulasi

Kemampuan seorang pemimpin untuk memiliki visi jangka panjang,

menggambarkannya secara jelas, dan mengkomunikasikannya kepada anggota

tim atau organisasi.

2. Motivasi dan Inspirasi

Kemampuan pemimpin untuk memotivasi dan menginspirasi orang lain untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan. Pemimpin dapat menggunakan motivasi

intrinsik dan ekstrinsik, serta memanfaatkan sumber daya emosional untuk

mendorong kinerja yang tinggi.

3. Pengambilan Keputusan

Kemampuan pemimpin untuk menganalisis informasi, mengevaluasi opsi, dan

membuat keputusan yang tepat. Pemimpin yang baik memiliki kemampuan

dalam mengelola risiko, mempertimbangkan konsekuensi, dan membuat

keputusan yang sesuai dengan kepentingan organisasi.

4. Pengelolaan Konflik

Kemampuan pemimpin untuk mengelola konflik dan mencari solusi yang adil

dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Pemimpin harus dapat

memfasilitasi dialog, memediasi konflik, dan mencapai kesepakatan yang

saling menguntungkan.
19

5. Kemampuan Tim dan Kolaborasi

Kemampuan pemimpin untuk membangun tim yang efektif, mengelola

dinamika tim, dan mendorong kerjasama dan kolaborasi di antara anggota tim.

Pemimpin harus dapat mengenali kekuatan individu, mengoptimalkan

keragaman, dan memfasilitasi pencapaian tujuan bersama.

6. Komunikasi Efektif

Kemampuan pemimpin untuk berkomunikasi dengan jelas, mendengarkan

secara aktif, dan mempengaruhi orang lain melalui pesan yang disampaikan.

Pemimpin yang baik memiliki keterampilan komunikasi verbal dan nonverbal

yang efektif.

7. Kepemimpinan Etis

Pemimpin yang baik menunjukkan integritas, kejujuran, dan bertindak sesuai

dengan nilai-nilai etis. Mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka,

mempertimbangkan kepentingan semua pemangku kepentingan, dan

mengambil keputusan yang benar secara moral.

2.1.4 Motivasi Kerja

2.1.4.1 Pengertian Motivasi

Sari & Muis (2018) mengatakan motivasi kerja bagi perusahaan yang

produktivitasnya rendah sangat penting. Sedangkan Samsudin (2010) mengemukakan

bahwa motivasi adalah “proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap

seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah

ditetapkan”.
20

2.1.4.2 Fungsi Motivasi Kerja

Suswati (2022) motivasi kerja mempunyai 3 fungsi penting bagi individu

.Berikut ini penjelasannya:

1. Motivasi bertindak sebagai kekuatan pendorong manusia, seperti kendaraan

bertenaga bahan bakarnya.

2. Motivasi berfungsi sebagai pengatur arah untuk kegiatan yang dilakukan sesuai

dengan tujuannya, ada dua jenis arah yang dijangkau, positif dan negatif

3. Motivasi berfungsi sebagai penetapan tujuan ketika melakukan kegiatan

motivasi, memilih untuk mencapai tujuan dengan motivasi tinggi dan memilih

untuk tidak mencapai tujuan dengan motivasi rendah.

2.1.4.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Kerja

Rivai & Mulyadi (2012) menjelaskan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

motivasi yaitu sebagai berikut:

1. Lingkungan Kerja

Segala sesuatu atau kondisi yang ada dan dirasakan disekitar para karyawan

yang biasanya berpengaruh pada diri Karyawan didalam pelaksanaan

tugasnya.

2. Gaji yang adil dan kompetitif

Balas jasa yang dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai

konsekuensinya dan statusnya sebagai seorang karyawan yang telah

memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan perusahaan.


21

3. Insentif

Pendorong diluar gaji yang diberikan dengan sengaja kepada pekerja agar

timbul semangat yang lebih besar dalam berprestasi.

4. Rasa aman dalam bekerja

Dalam hal ini rasa aman dalam bekerja merupakan hal yang membuat

karyawan merasa dipelihara oleh perusahaan.

5. Penghargaan atas prestasi Karyawan

Karyawan akan merasa senang bila hasil kerja yang dicapai lebih baik

dibandingkan Karyawan lain serta bangga bila pemimpin memberi

penghargaan kepada mereka yang berprestasi.

2.154.4 Indikator Motivasi Kerja

Indikator motivasi kerja teori hirarki kebutuhan Maslow dalam Sofyandi dan

Garniwa (2012) terdiri dari:

1. Kebutuhan fisiologis (Physiological-need) kebutuhan manusia yang paling

dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makan, minum,

perumahan, oksigen, tidur dan sebagainya.

2. Kebutuhan rasa aman (Safety-need). meliputi keamanan akan perlindungan dari

bahaya kecelakaan kerja, jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan

jaminan akan hari tuanya pada saat mereka tidak lagi bekerja.

3. Kebutuhan sosial (Social-need). kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi dana

interaksi yang lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan
22

dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang

baik, rekreasi bersama dan sebagainya.

4. Kebutuhan penghargaan (Esteem-need) meliputi kebutuhan keinginan untuk

dihormati, dihargai atas prestasi seseorang, pengakuan atas kemampuan dan

keahlian seseorang serta efektifitas kerja seseorang.

5. Kebutuhan aktualisasi diri (Self-actualization need). berkaitan dengan proses

pengembangan potensi yang sesungguhnya dari seseorang. Kebutuhan untuk

menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang.

2.1.5 Kompensasi

2.1.5.1 Pengertian Kompensasi

Dessler (2009) kompensasi adalah setiap imbalan yang diberikan kepada

karyawan dan timbul dari dipekerjakannya karyawan itu. Sedangkan Octavianus

(2018), kompensasi adalah kompensasi penerimaan karena seseorang telah

memberikan atau menyumbangkan tenaga, gagasan kepada perusahaan. Kompensasi

adalah segala sesuatu yang diberikan perusahaan kepada pekerja sebagai imbalan atas

jasa yang diberikan (Kresmawan dkk,.2021).

2.1.5.2 Manfaat Kompensasi

Rommy, dkk. (2022) menjelaskan ada dua manfaat kompensasi, yaitu bagi

karyawan & perusahaan. Beikut ini penjelasan manfaat kompensasi tersebut:


23

1. Manfaat kompensasi bagi karyawan:

a. Biaya hidup Karyawan bekerja untuk memperoleh gaji atau upah yang

digunakan untuk biaya hidupnya, agar karyawan suatu perusahaan dapat

tetap mempunyai produktivitas yang optimal.

b. Kepuasan (Satisfaction): Kepuasan adalah istilah evaluative yang

menggambarkan suatu sikap suka atau tidak suka. Besarnya kompensasi

yang diterima karyawan berpengaruh terhadap kepuasan karyawan.

2. Manfaat kompensasi bagi perusahaan:

a. Memperoleh karyawan yang bermutu dengan tingkat kompensasi yang

tinggi diharapkan akan menarik lebih banyak calon karyawan yang

mempunyai peluang yang lebih besar untuk memilih karyawan yang

bermutu tinggi.

b. Menciptakan loyalitas karyawan dengan sistem pemberian kompensasi

yang baik atau tinggi terhadap para karyawan maka loyalitas dalam suatu

perusahaan akan tercipta dengan sendirinya.

c. Menunjukkan kesuksesan perusahaan tingkat kompensasi yang tinggi akan

menunjukkan bahwa kondisi ataupun kualitas yang terdapat dalam suatu

perusahaan adalah hak karena perusahaan itu mampu memberikan

kompensasi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.


24

2.1.5.3 Jenis-Jenis Kompensasi

Rani (2019) kompensasi dibagi menjadi tiga jenis yaitu kompensai langsung,

kompensasi tidak langsung dan kompensasi nonfinansial. Berikut ini jenis kompensasi

tersebut:

1. Kompensasi Langsung

Segala imbalan yang berwujud uang seperti gaji, macam-macam tunjangan,

THR, insentif, komisi, bonus, pembayaran prestasi, pembagian laba

perusahaan, dan opsi saham. Selain itu, segala jenis pendapatan yang

menambah penghasilan bruto tahunan karyawan dan dikenai Pajak Penghasilan

Pasal 21 (PPh Pasal 21).

2. Kompensasi tidak Langsung

Jenis yang satu ini, juga berwujud uang yang diberikan perusahaan, namun

tidak secara langsung kepada para karyawan, melainkan melalui pihak ketiga.

Misalnya, perusahaan mengikutsertakan para karyawannya dalam program

perlindungan sosial dan kesehatan. Jadi, perusahaanlah yang membayarkan

premi atas asuransi yang disediakan perusahaan untuk para karyawan nya

seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi ketenagakerjaan, sehingga

karyawan dapat menikmati manfaat dari program-program tersebut. Selain itu,

fasilitas seperti mobil dinas, akses internet, voucher, keanggotaan klub, dan

lain-lain.
25

3. Kompensasi Nonfinansial

Kompensasi jenis ini, tidak ada kaitannya dengan uang, melainkan kompensasi

yang dapat bernilai positif dan berharga untuk karyawan. Misalnya, perusahaan

menyediakan pelatihan kecakapan karyawan, lingkungan kerja yang nyaman,

memiliki supervisi yang profesional dan kompeten, tim kerja yang solid dan

suportif, jenjang karier yang pasti, cuti lebih banyak, jam kerja yang fleksibel,

dan penghargaan terhadap prestasi karyawan.

2.1.5.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kompensasi

Kompensasi dipengaruhi beberapa faktor (Arifuddin, 2022). Berikut ini faktor-

faktor yang mempengaruhi tingkat kompensasi.

1. Penawaran dan Permintaan Tenagan Kerja

Meskipun hukum ekonomi tidak bisa digunakan mutlak dalam tenaga kerja,

tetapi tidak bisa diingkari bahwa hukum penawaran dan permintaan tetap

mempengaruhi untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tinggi, dan

jumlah tenaga kerjanya langka.

2. Organisasi Buruh

Ada tidaknya organisasi buruh, serta kuat tidak nya organisasi buruh akan turut

mempengaruhi tingkat kompensasi. Adanya serikat buruh yang kuat, yang

berarti posisi karyawan juga kuat. Sehingga akan menaikan tingkat kompensasi,

demikian juga sebaliknya.


26

3. Kemampuan Untuk Membayar

Meskipun karyawan dalam ini serikat buruh menuntut tingkat kompensasi yang

tinggi, tetapi realisasi pemberian kompensasi akan tergantung pada kemampuan

bayar dari perusahaan.

4. Produktivitas

Kompensasi sebenarnya merupakan imbalan atas prestasi karyawan. Semakin

tinggi prestasi karyawan seharusnya semakin besar juga kompensasi yang akan

diterima karyawan tersebut. Prestasi ini biasanya dinyatakan sebagai

produktivitas.

5. Biaya Hidup

Faktor lain yang mempengaruhi tingkat kompensasi adalah biaya hidup. Di

kota-kota besar dimana biaya hidup tinggi, akan menjadikan tingkat

kompensasi yang tinggi.

6. Pemerintah

Pemerintah dengan peraturan-peraturan juga mempengaruhi tinggirendahnya

kompensasi. Peraturan tentang kompensasi minimum menerpakan batas bawah

tingkat kompensasi yang akan dibayar

2.1.5.5 Indikator Kompensasi

Hasibuan (2019) memberikan 4 indikator untuk mengukur kompensasi. Berikut

ini merupakan indikator dari kompensasi:


27

1. Tingkat gaji: Indikator ini mencakup jumlah gaji yang diterima oleh karyawan

sebagai bagian dari kompensasi mereka. Tingkat gaji dapat diukur berdasarkan

gaji bulanan, tahunan, atau paket kompensasi keseluruhan.

2. Tunjangan dan fasilitas: Indikator ini mencakup tunjangan dan fasilitas

tambahan yang diberikan kepada karyawan sebagai bagian dari kompensasi

mereka. Contoh tunjangan dan fasilitas termasuk tunjangan kesehatan,

tunjangan pensiun, fasilitas perumahan, tunjangan transportasi, dan lain

sebagainya.

3. Insentif dan bonus: Indikator ini mencakup insentif dan bonus yang diberikan

kepada karyawan sebagai penghargaan atas pencapaian kinerja tertentu atau

kontribusi yang luar biasa. Insentif dan bonus sering kali didasarkan pada

kriteria dan target yang telah ditetapkan sebelumnya.

4. Kesempatan pengembangan karir: Indikator ini mencakup peluang yang

diberikan kepada karyawan untuk pengembangan karir, seperti pelatihan dan

pengembangan keterampilan, program mentorship, promosi, atau kesempatan

untuk memperluas tanggung jawab kerja.

2.2 Penelitian Terdahulu

Dalam peneltian mengguakan penelitian-penelitian terdahulu yang telah

disajikan pada tabel bawah ini:


28

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

Peneliti & Sampel & Periode Variabel &


No Hasil Penelitian
Tahun Penelitian Metode Analisis
1 Rizal & Sampel: Dependen: 1. Pengawasan
Radiman 81 responden Disiplin Kerja secara parsial
(2019) berpengaruh
Periode: Independen: positif dan
Maret 2019 Motivasi signifikan
Pengawasan terhadap
Kepemimpinan disiplin kerja.
2. Motivasi dan
Metode Analisis: kepemimpinan
Kuantitatif secara parsial
tidak
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
disiplin kerja.
2 Husain Sampel: Dependen: 1. Kompensasi
(2020) 57 responden Disiplin Kerja secara parsial
berpengaruh
Periode: Independen: positif dan
Mei 2020 Kompensasi signifikan
terhadap
Metode Analisis: disiplin kerja.
Kuantitatif
3 Romadhon, Sampel: Dependen: 1. Kepemimpinan
dkk. (2022) 50 responden Disiplin Kerja dan Komitmen
secara parsial
Periode: Independen: berpengaruh
Juni 2019 Kompensasi secara
Kepemimpinan signifikan
Komitmen terhadap
disiplin kerja.
Metode Analisis: 2. Kompensasi
Kuantitatif secara parsial
tidak
berpengaruh
secara
signifikan
29

Peneliti & Sampel & Periode Variabel &


No Hasil Penelitian
Tahun Penelitian Metode Analisis
terhadap
disiplin kerja.
4 Mahardika & Sampel: Dependen: 1. Kompensasi &
Mahayasa 32 responden Disiplin Kerja motivasi
(2022) secara parsial
Periode: Independen: berpengaruh
Agustus 2022 Kompensasi positif dan
Motivasi signifikan
terhadap
Metode Analisis: disiplin kerja.
Kuantitatif
5 Fariska, dkk. Sampel: Dependen: 1. Gaya
(2022) 60 responden Efektifitas kepemimpinan
secara parsial
Periode: Intervening berpengaruh
Maret 2022 Disiplin Kerja signifikan
terhadap
Independen: disiplin kerja.
Gaya 2. Motivasi
Kepemimpinan secara parsial
Motivasi tidak
berpengaruh
Metode Analisis: secara
Kuantitatif signifikan
terhadap
disiplin kerja.
Sumber: Jurnal-jurnal terdahulu, 2023

2.3 Hubungan Logis Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

2.3.1 Hubungan Variabel Kepemimpinan terhadap Disiplin Kerja

Sutikno (2014) “Kepemimpinan dalam organisasi diarahkan untuk

mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya, agar mau berbuat seperti yang

diharapkan ataupun diarahkan oleh orang lain yang memimpinnya”. Sedangkan


30

Hasibuan (2014), bahwa disiplin kerja adalah keinginan dan kesadaran untuk menaati

peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma social.

Seorang pemimpin merupakan salah satu faktor dari tinggi atau rendahnya

disiplin kerja seorang karyawan. Kepemimpinan yang baik akan meningkatkan disiplin

kerja karyawan dalam bekerja. Hal tersebut terjadi, sebab karyawan akan senang dalam

bekerja jika mempunyai pemimpin yang baik. Seperti dapat memotivasi, menjadi

inspirasi, membuat kenyamanan dalam bekerja, serta memberikan

perhatian/penghargaan kepada karyawan. Dengan begitu, secara tidak langsung

karyawan akan melakukan aktivitas sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Oleh

sebab itu, kepemimpinan dapat mempengaruhi disiplin kerja. Apabila kepemimpinan

lebih baik, disiplin kerja ikut meningkat. Sebaliknya jika kepemimpinan menurun,

disiplin kerja akan ikut menurun.

Penelitian Romadhon,dkk (2022) kepemimpinan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap disiplin kerja. Oleh sebab itu, hipotesis penelitian ini adalah sebagai

berikut:

H1 = Diduga Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Disiplin Kerja

2.3.2 Hubungan Variabel Motivasi terhadap Disiplin Kerja

Samsudin (2010) mengemukakan bahwa motivasi adalah “proses mempengaruhi

atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau

melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan Hasibuan (2014), bahwa disiplin kerja
31

adalah keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan-peraturan perusahaan dan

norma-norma social.

Dalam peningkatan kedisiplinan karyawan, salah satunya yaitu motivasi kerja.

Motivasi kerja dapat memberikan dampak yang baik maupun buruk tingkat

kedisiplinan seorang karyawan. Karyawan yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi

akan bekerja sesuai dengan prosedur serta aturan perusahaan dibandingkan yang tidak

mempunyai motivasi kerja yang tinggi. Hal tersebut terjadi, sebab karyawan yang

mempunyai dorongan dalam bekerja, akan mempunyai kemamuan untuk melakukan

aktivitas kerjanya sesuai dengan aturan. Terutama dari kedatangan, penyelesaian tugas,

dan sebagainya. Maka dari itu, motivasi kerja berpengaruh terhadap disiplin kerja.

Apabila motivasi mengalami peningkatan, disiplin kerja akan ikut baik. Sebaliknya jika

motivasi kerja turun, maka disiplin kerja juga akan mengalami penurunan.

Penelitian Mahardika & Mahayasa (2022) mendapatkan hasil motivasi kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja. Oleh sebab itu, hipotesis

penelitian ini adalah sebagai berikut:

H2 = Diduga Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Disiplin

Kerja

2.3.3 Hubungan Variabel Kompensasi Kerja terhadap Disiplin Kerja

Octavianus (2018), kompensasi adalah kompensasi penerimaan karena seseorang

telah memberikan atau menyumbangkan tenaga, gagasan kepada perusahaan”.

Hasibuan (2014), bahwa disiplin kerja adalah keinginan dan kesadaran untuk menaati

peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma social.


32

Kompensasi dapat menjadi faktor penentu karyawan akan melakukan pekerjaan

sesuai dengan aturan maupun tidak. Kompensasi yang tepat akan membuat karyawan

lebih menerapkan aturan perusahaan. Sebab, karyawan akan merasa diuntungkan

dengan kompensasi yang diberikan. Ketepatan kompensasi dapat membuat karyawan

nyaman serta tidak akan meninggalkan perusahaan. Dengan begitu karyawan akan

melakukan kedisiplinan yang baik supaya tidak terjadi PHK oleh perusahaan dan dapat

bertahan di perusahaan dengan jangka waktu yang lama. Maka dapat disimpulkan

kompensasi berpengaruh terhadap disiplin kerja. Jika kompensasi semakin baik,

disiplin kerja akan semakin baik. Sebaliknya, jika kompensasi semakin tidak baik,

maka kedisiplinan akan mengalami penurunan.

Hasil penelitian Mahardika & Mahayasa (2022) dan Husain (2020) mendapatkan

hasil kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja. Oleh sebab

itu, hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

H3 = Diduga Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Disiplin

Kerja

2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran menggambarkan dari hubungan variabel independen

dengan variabel dependen. Berikut ini merupakan kerangka pemikiran teoritis dalam

penelitian ini:
33

Kepemimpinan (X1) H1

H2
Motivasi Kerja(X2) Disiplin Kerja (Y)

H3
Kompensasi (X3)

Gambar 2. 1 Pemikiran Teoritis

Sumber: Konsep yang kembangkan, 2023


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.1.1 Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan

yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2019). Dalam penelitian ini menggunakan variabel

sebagai berikut:

a. Variabel bebas (independent)

Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen atau terikat (Sugiono, 2019). Penelitian ini

menggunakan variabel independen berikut:

1. X1 = Kepemimpinan

2. X2 = Motivasi Kerja

3. X3 = Kompensasi

b. Variabel terikat (depdendent)

Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas (Sugiono, 2019). Penelitian ini menggunakan variabel

dependen yaitu Disiplin Kerja (Y).

34
35

3.1.2 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah seperangkat petunjuk yang lengkap tentang

apa yang harus diamati dan mengukur suatu variabel atau konsep untuk menguji

kesempurnaan (Sugiyono, 2019). Definisi operasional dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel

Variabel
No Definisi Variabel Indikator Sumber
Penelitian
1 Kepemimpinan Sutikno (2014) 1. Visi dan Artikulasi Northouse
“Kepemimpinan 2. Motivasi dan Inspirasi (2018)
dalam organisasi 3.Pengambilan
diarahkan untuk Keputusan
mempengaruhi 4. Pengelolaan Konflik
orang-orang yang 5. Kemampuan Tim dan
dipimpinnya, agar Kolaborasi
mau berbuat seperti 6.Komunikasi Efektif
yang diharapkan 7. Kepemimpinan Etis
ataupun diarahkan
oleh orang lain
yang
memimpinnya”.
2 Motivasi Kerja Samsudin (2010) 1.Kebutuhan fisiologis Maslow
mengemukakan 2.Kebutuhan rasa aman dalam
bahwa motivasi 3.Kebutuhan social Sofyandi
adalah “proses 4.Kebutuhan dan
mempengaruhi atau penghargaan Garniwa
mendorong dari 5. Kebutuhan aktualisasi (2012)
luar terhadap diri.
seseorang atau
kelompok kerja
agar mereka mau
melaksanakan
sesuatu yang telah
ditetapkan”.
3. Kompensasi Octavianus (2018), 1.Tingkat Gaji Hasibuan
kompensasi adalah 2. Tunjangan & Fasilitas (2019)
36

Variabel
No Definisi Variabel Indikator Sumber
Penelitian
kompensasi 3. Insentif dan Bonus
penerimaan karena 4.Kesempatan
seseorang telah Pengembangan Karir
memberikan atau
menyumbangkan
tenaga, gagasan
kepada perusahaan.
4 Disiplin Kerja Hasibuan (2014), 1. Frekuensi Kehadiran Siswanto
bahwa disiplin 2.Tingkat Kewaspadaan (2010)
kerja adalah 3. Ketaatan Standar Kerja
keinginan dan 4. Ketaatan Peraturan
kesadaran untuk Kerja
menaati peraturan- 5.Etika kerja
peraturan
perusahaan dan
norma-norma
social.

Sumber: Disarikan dari berbagai jurnal, 2023

3.2 Objek Penelitian, Unit Sampel, Populasi, dan Penentuan Sampel

3.2.1 Objek Penelitian dan Unit Sampel

Objek penelitian merupakan atribut ataupun sifat atau nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2019). Penelitian ini

mengambil objek di PT Mandirijaya Multi Perkasa di lokasi Jl. Gondomono No.20 H,

Panggung Kidul, Kec. Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah 50178 yang

menganalisis pengaruh kepemimpinan, motivasi kerja, dan kompensasi terhadap

disiplin kerja di PT Mandirijaya Multi Perkasa Semarang


37

Unit sampel yaitu karyawan yang bekerja di PT Mandirijaya Multi Perkasa

Semarang.

3.2.2 Populasi dan Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2019). Populasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan di PT Mandirijaya Multi Perkasa

Semarang.

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik populasi (Sugiyono,

2019). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 37 orang. Sampling jenuh adalah teknik

pemilihan sampel apabila semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2019).

Arikunto (2012) jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang, maka jumlah

sampelnya diambil secara keseluruhan. Maka dari itu, penelitian ini menggunakan

sampel jenuh berjumlah 37 responden.

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

a. Data Primer

Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data (Sugiyono, 2019). Data penelitian dikumpulkan dari

responden yang bersedia menanggapi pernyataan penelitian tentang variabel

kepemimpinan, motivasi kerja, kompensasi, dan disiplin kerja.


38

b. Data Skunder

Data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data (Sugiyono, 2019). Penelitian ini yang menjadi sumber

data sekunder yaitu buku, jurnal terdahulu, dan artikel yang relevan.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data yaitu data primer dan skunder. Data primer diperoleh dari jawaban

responden yang berisikan identitas responden yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan

terakhir dan tanggapan responden mengenai pernyataan mengenai variabel penelitian

yang digunakan. Sedangkan data skunder berupa buku, jurnal, dan artikel yang relevan

dengan penelitian ini.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab (Sugiyono, 2019). Dari pernyataan responden agar dapat menilai tentang

perbedaan sikap reponden. Oleh sebab itu, skala pengukuran penelitian ini

menggunakan skala likert sebagai berikut::

1. Sangat Setuju (SS) :5


2. Setuju (S) :4
3. Netral/Ragu-ragu (N) :3
4. Tidak Setuju (TS) :2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) : 1
39

3.5 Metode Analisis

3.5.1 Analisis Data Kuantitatif

Sugiyono (2019) penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif /statistic. Berikut analisis kuantitatif dalam penelitian ini:

a. Uji Instrumen

1 Uji Validitas

Sugiyono (2019), uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas mempunyai ketentuan dengan

membandingkan dari hasil r hitung dengan r tabel, serta mengunakan degree

of freedom = n-2. Berikut ini kriteria pengujian validitas (Ghozali, 2012).

 Jika r hitung lebih besar dari r tabel (dalam satu arah) dan memiliki

nilai positif, maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan

valid. Ini menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara

variabel yang diukur dan variabel tolak ukur, dan arah korelasinya

sesuai dengan harapan.

 Jika r hitung lebih kecil dari r tabel (dalam satu arah), maka

pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid. Ini

menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara


40

variabel yang diukur dan variabel tolak ukur, atau arah korelasinya

berlawanan dengan harapan.

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan

objek yang sama akan menghasilkan data yang sama akan menghasilkan data

yang sama (Sugiyono, 2019). Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui

kehandalan atau reliabel jawaban responden tentang jawaban dari kuesioner

seberapa konsisten dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dengan

menggunakan cara hasil Crombach Alpha. Beikut kriteria yang diperlukan

untuk uji reliabilitas (Ghozali, 2009).

 Nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6, maka data reliabel.

 Nilai Cronbach Alpha lebih kecil dari 0,6, maka data tidak reliabel.

b. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik berguna mengetahui jawaban responden apakah sesuai

dengan uji normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Uji asumsi

klasik sebagai pengujian regresi linier berganda. Penjelasan dari pengujian

tersebut sebagai berikut:

1 Uji Normalitas

Sugiyono (2017) uji normalitas digunakan untuk mengkaji kenormalan

variabel yang diteliti apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak.

Untuk mengetahui apakah data tersebut normal atau tidak, dilakukan uji
41

normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Hipotesis

yang disajikan adalah sebagai berikut:

 Nilai sig. > 0,05 maka data berdistribusi normal.

 Nilai sig. < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.

2 Uji Multikolinearitas

Ghozali (2017) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel

independen. Untuk mendeteksi multikonearitas yaitu dengan melihat nilai

Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Kriteria pengujian adalah

sebagai berikut ini

 Nilai Tolerance > 0,10 dan VIF mendekati angka 1 serta tidak lebih

dari 10 (VIF < 10), maka, disimpulkan penelitian tersebut tidak

terjadi multikolineritas.

 Nilai Tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10, maka disimpulkan

penelitian tersebut mengalami multikolinearitas.

3 Uji Heteroskedastisitas

Ghozali (2013), uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah ada

ketidaksamaan varians residual dari pengamatan ke pengamatan dalam

model regresi. Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas menggunakan uji

glejer, kriteria yang disebutkan adalah bahwa tidak ada heteroskedastisitas

jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,06. Hal tersebut menunjukkan, jika
42

nilai yang diperoleh dari uji heteroskedastisitas > 0,06, maka tidak ada cukup

bukti statistik untuk menyimpulkan adanya heteroskedastisitas dalam model

regresi, begitu juga sebaliknya.

c. Regresi Linier Berganda

Regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui arah dan seberapa besar

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2018).

Model regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+e

Keterangan:

b1 = Koefisien regresi antara Kepemimpinan dengan Disiplin Kerja

b2 = Koefisien regresi antara Motivasi Kerja dengan Disiplin Kerja

b3 = Koefisien regresi antara Kompensasi dengan Disiplin Kerja

Y = Disiplin Kerja

a = Konstanta

X1 = Kepemimpinan

X2 = Motivasi Kerja

X3 = Kompensasi

e = error
43

d. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen

yaitu kepemimpinan, motivasi kerja, dan kompensasi terhadap variabel

dependen disiplin kerja. Penelitian mengunakan uji hipotesis secara parsial. Uji

parsial menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap

variabel dependen dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain konstan

(Ghozali, 2017). Kriteria uji parsial dengan ketentuan sebagai berikut:

 Hasil t hitung > dari t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

 Hasil t hitung < dari t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Serta untuk signifikansi dengan kriteria sebagai berikut:

 Hasil sig. lebih kecil dari 0,5, maka berpengaruh signifikan.

 Hasil sig. lebih besar dari 0,5, maka tidak berpengaruh signifikan.

e. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui prosentasi perubahan

variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X) (Sujarweni,

2015). Uraian tersebut, disimpulkan koefisien determinasi digunakan untuk

menentukan akurasi terbaik dari analisis regresi, dan besaran koefisien

determinasi berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu).

Nilai Adjusted R-squared berkisar antara 0 hingga 1, serta dapat

diinterpretasikan sebagai berikut:


44

 Jika nilai Adjusted R-squared mendekati 0, itu menunjukkan bahwa

variabel independen tidak mampu menjelaskan variasi yang signifikan

dalam variabel dependen. Dalam hal tersebut, model regresi mungkin

tidak cocok untuk digunakan atau variabel independen yang

dipertimbangkan tidak memiliki pengaruh yang kuat terhadap variabel

dependen.

 Jika nilai Adjusted R-squared mendekati 1, itu menunjukkan bahwa

variabel independen memiliki kemampuan yang tinggi dalam

menjelaskan variasi dalam variabel dependen. Dapat diartikan, model

regresi tersebut dapat digunakan untuk membuat prediksi yang lebih

akurat.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Penelitian ini merupakan hasil dari data primer yang diperoleh dengan

memberikan rangkaian pernyataan yang dibagikan kepada karyawan di PT Mandirijaya

Multi Perkasa Semarang. Daftar pernyataan yang diberikan berkaitan dengan variabel

kepemimpinan, motivasi kerja, kompensasi, dan disiplin kerja. Penelitian ini

menggunakan metode pengambilan sampel yaitu sampel sensus berjumlah sebanyak

37 karyawan. Skala pengukuran menggunakan skala likert antara 1 – 5 skor. Analisis

yang dilakuakan yaitu kuantitatif yang terdiri dari uji instrument, uji asumsi klasik, uji

t, uji regresi linier berganda, dan uji determinasi yang di olah menggunakan soffware

SPSS versi 25. Berikut ini merupakan hasil olah data dari jawaban yang diberikan oleh

responden adalah sebagai berikut:

4.1.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Gender

Berdasarkan perolehan jawaban responden, diperoleh hasil berdasarkan gender

yang disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4. 1 Hasil Berdasarkan Gender


Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 21 56,76%
Perempuan 16 43,24%
Jumlah 37 100%
Sumber: Data diolah, 2023

45
46

Tabel 4.1 di atas, hasil karakteristik responden berdasarkan gender.

Responden perempuan berjumlah 16 karyawan atau 43,24 persen. Sedangkan laki-laki

21 karyawan atau 56,76 persen. Jenis responden mayoritas yaitu laki-laki yang

disebabkan PT Mandirijaya Multi Perkasa Semarang yang merupakan perusahaan

bergerak di bidang penjualan bahan dan material konstruksi.

4.1.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan perolehan jawaban responden, diperoleh hasil berdasarkan usia

yang disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4. 2 Hasil Berdasarkan Usia


Usia (tahun) Jumlah Persentase
18 – 22 12 32,43%
23 – 27 16 43,24%
28 – 32 5 13,51%
>33 4 10,81%
Total 37 100%
Sumber: Data diolah, 2023

Tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa usia responden didominasi umur 23

sampai dengan 27 tahun berjumlah 16 karyawan atau 43,24 persen. Selanjutnya untuk

usia 18 sampai dengan 22 tahun yaitu 12 responden atau 32,43 persen. Untuk

responden selanjutnya di rentang umur 28 sampai dengan 32 tahun yaitu 5 responden

atau 13,51 persen. Serta terakhir di usia 33 tahun lebih sebanyak 4 responden atau 10,81

persen. Usia sampai 22 sampai dengan 27 tahun lebih mendominasi disebabkan banyak

karyawan yang dari lulusan D3 dan S1 di usia tersebut banyak karyawan baru yang

baru saja menyelesaikan program studi yang ditempuh. Serta PT Mandirijawa Multi
47

Perkasa Semarang lebih memprioritaskan lulusan minimal D3 untuk dapat berkerja di

perusahaan tersebut.

4.1.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan perolehan jawaban responden, diperoleh hasil berdasarkan

penddidikan terakhir yang disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4. 3 Hasil Berdasarkan Pendidikan Terakhir


Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase
SMA/Sederajat 14 37,83%
D3/sederajat 6 16,22%
S1/Sederajat 17 45,95%
Total 37 100,00%
Sumber: Data diolah, 2023

Hasil tabel 4.3 di atas, dapat dilihat hasil dari lama bekerja karyawan di rentang

1 sampai 5 tahun berjumlah 36 karyawan atau 46,75 persen. Selanjutnya di rentang 6

sampai dengan 10 tahun berjumlah 28 karyawan atau 36,36 persen. Terakhir di rentang

10 tahun lebih yaitu berjumlah 13 karyawan atau 16,88 persen. Hasil rentang 1 sampai

dengan 5 tahun lebih mendominasi disebabkan karyawan saat bekerja setelah habis

kontrak tidak melanjutkan bekerja di perusahaan kembali. Serta karyawan di rentang

tersebut banyak yang melakukan pengunduran diri dari pekerjaan dengan alasan pindah

tempat kerja untuk mengembangkan karir di perusahaan lain.

4.1.4 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dengan menggunakan rentang skala memiliki fungsi untuk

menginterpretasikan data dari variabel penelitian. Rumus menghitung rentang skala

dengan skala likert dapat dijelaskan sebagai berikut:


48

𝑚−𝑛
𝑅𝑆 =
𝑘
Keterangan:

RS = rentang skala

m = skor maksimal

n = skor minimal

k = jumlah kategori

Maka, perhitungannya sebagai berikut:

5−1
𝑅𝑆 = = 0,8
5

Kategori jawaban responden dapat dijelaskan sebagai berikut ini:

● Rentang skala 1,00 – 1,80 = sangat tidak baik

● Rentang skala 1,81 – 2,60 = tidak baik

● Rentang skala 2,61 – 3,40 = cukup

● Rentang skala 3,41 – 4,20 = baik

● Rentang skala 4,21 – 5,00 = sangat baik

4.1.4.1 Deskripsi Variabel Kepemimpinan

Analisis data ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai tanggapan

dari 37 responden. Berikut hasil yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut ini:
49

Tabel 4. 4 Hasil Tanggapan Responden Mengenai Kepemimpinan


Skor
Total
No. Indikator STS TS CS S SS Indeks Kategori
Skor
(1) (2) (3) (4) (5)
Pemimpin
1 1 1 16 18 37
mempunyai visi Sangat
1 4,32
dengan baik dalam Baik
1 2 3 64 90 160
bekerja
Pemimpin dapat
0 0 0 9 28 37
menjadi motivasi Sangat
2 4,76
dan inspirasi Baik
0 0 0 36 140 176
karyawan
Pemimpin
0 2 10 13 12 37
menggambil
3 3,95 Baik
keputusan dengan
0 4 30 52 60 146
tepat
Pemimpin dapat
0 0 10 16 11 37
4
mengelola konflik 4,03 Baik
dengan baik 0 0 30 64 55 149

Pemimpin dapat
0 0 1 10 26 37
5
berkolaborasi Sangat
4,68
dengan bawahannya Baik
0 0 3 40 130 173

Pemimpin dapat
0 0 1 13 23 37
berkomunikasi Sangat
6 4,59
dengan efektif Baik
0 0 3 52 115 170
dengan bawahan
Pemimpin dalam
0 0 5 23 9 37
bekerja mempunyai
7 4,11 Baik
sifat kepemimpinan
0 0 15 92 45 152
yang etis
Sangat
Rata-rata 4,35
Baiik
Sumber: Data diolah, 2023

Tabel di atas, dapat dilihat hasil nilai dari deskripsi kepemimpinan dengan

skor indeks rata-rata 4,35 dikategori sangat baik. Hal tersebut dapat disimpulkan

pemimpin perusahaan mempunyai kepemimpinan yang sudah sangat baik di PT


50

Mandirijaya Multi Perkasa Semarang. Indikator tertinggi yaitu motivasi dan inspirasi

dengan pernyataan “pemimpin dapat menjadi motivasi dan inspirasi karyawan” dengan

nilai 4,76 dikategorikan sangat baik. Hal tersebut menunjukan pemimpin sudah dapat

memberikan motivasi dan inspirasi oleh karyawan sudah terbilang sangat baik.

Sedangkan nilai dengan indikator terendah yaitu pengambilan keputusan dengan

pernyataan “Pemimpin menggambil keputusan dengan tepat”, dengan nilai 3,95

dikategorikan baik. Hal tersebut menunjukan pemimpin dalam mengambil keputusan

hanya dapat dikategorikan baik oleh karyawan belum dapat dikatakan sangat baik.

4.1.4.2 Deskripsi Variabel Motivasi Kerja

Analisis data ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai tanggapan

dari 37 responden. Berikut hasil yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut ini:

Tabel 4. 5 Hasil Tanggapan Responden Mengenai Motivasi Kerja


Skor
Total
No. Indikator STS TS CS S SS Indeks Kategori
Skor
(1) (2) (3) (4) (5)
Pekerjaan sudah
0 0 4 10 23 37
dapat memenuhi Sangat
1 4,51
kebutuhan fisiologis Baik
0 0 12 40 115 167
saya
Saya dapat
memenuhi 0 1 3 18 15 37

2 kebutuhan rasa 4,27


Sangat
aman dengan Baik
0 2 9 72 75 158
perkerjaan saat ini
Kebutuhan social
0 0 2 18 17 37
saya sudah
Sangat
3 terpenuhi dalam 4,41
Baik
bekerja di 0 0 6 72 85 163
perusahaan
51

Skor
Total
No. Indikator STS TS CS S SS Indeks Kategori
Skor
(1) (2) (3) (4) (5)
Saya diberi
0 1 7 14 15 37
penghargaan
4 dengan baik oleh 4,16 Baik
perusahaan sesuai 0 2 21 56 75 154
kedisiplinan
Perusahaan dapat
0 0 9 10 18 37
memberikan
Sangat
5 kebutuhan 4,24
Baik
aktualisasi dalam 0 0 27 40 90 157
bekerja
Sangat
Rata-Rata 4,32
Baik
Sumber: Data diolah, 2023

Tabel di atas, dapat dilihat hasil nilai dari deskripsi motivasi kerja dengan skor

indeks rata-rata 4,32 dikategori sangat baik. Hal tersebut dapat disimpulkan karyawan

mempunyai motivasi kerja yang sudah sangat baik di PT Mandirijaya Multi Perkasa

Semarang. Indikator tertinggi yaitu kebutuhan fisiologis dengan pernyataan “Pekerjaan

sudah dapat memenuhi kebutuhan fisiologis saya” dengan nilai 4,51 dikategorikan

sangat baik. Hal tersebut menunjukan kebutuhan fisiologis karyawan sudah terbilang

sangat baik. Sedangkan nilai dengan indikator terendah yaitu kebutuhan penghargaan

dengan pernyataan “Saya diberi penghargaan dengan baik oleh perusahaan sesuai

kedisiplinan”, dengan nilai 4,16 dikategorikan baik. Hal tersebut menunjukan

perusahaan memberikan penghargaan untuk karyawan yang mempunyai disiplin kerja

baik hanya dapat dikategorikan baik oleh karyawan serta belum dapat dikatakan sangat

baik.
52

4.1.4.2 Deskripsi Variabel Kompensasi

Analisis data ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai tanggapan

dari 37 responden. Berikut hasil yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut ini:

Tabel 4. 6 Hasil Tanggapan Responden Mengenai Kompensasi


Skor
Total
No. Indikator STS TS CS S SS Indeks Kategori
Skor
(1) (2) (3) (4) (5)
Gaji yang diberikan
0 0 5 14 18 37
perusahaan sesuai Sangat
1 4,35
tanggung jawab Baik
0 0 15 56 90 161
yang diberikan
Perusahaan
0 0 4 8 25 37
memberikan
Sangat
2 tunjangan dan 4,57
Baik
fasilitas yang sudah 0 0 12 32 125 169
baik
Perusahaan telah
0 2 5 15 15 37
memberikan
3 insentif dan bonus 4,16 Baik
karyawan dengan 0 4 15 60 75 154
baik
Perusahaan
0 2 7 11 17 37
memberikan
kesempatan
4 4,16 Baik
karyawan
0 4 21 44 85 154
menggembangkan
karir
Sangat
Rata-rata 4,31
Baik
Sumber: Data diolah, 2023

Tabel di atas, dapat dilihat hasil nilai dari deskripsi kompensasi dengan skor

indeks rata-rata 4,31 dikategori sangat baik. Hal tersebut dapat disimpulkan dalam

pemberikan kompensasi sudah sangat baik dilakukan oleh perusahaan PT Mandirijaya

Multi Perkasa Semarang. Indikator tertinggi yaitu tunjangan dan fasilitas dengan
53

pernyataan “Perusahaan telah memberikan tunjangan dan fasilitas yang sudah baik”

dengan nilai 4,57 dikategorikan sangat baik. Hal tersebut perusahaan dalam

pemberikan tunjangan dan fasilitas kerja sudah terbilang sangat baik. Sedangkan nilai

dengan indikator terendah yaitu intensif dan bonus dengan pernyataan “Perusahaan

telah memberikan insentif dan bonus karyawan dengan baik”, dengan nilai 4,16

dikategorikan baik. Hal tersebut menunjukan insentif dan bonus yang diberikan oleh

perusahaan untuk karyawan masih belum berjalan dengan sangat baik dan hanya dapat

dikategorikan baik oleh karyawan.

4.1.4.4 Deskripsi Variabel Disiplin Kerja

Analisis data ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai tanggapan

dari 37 responden. Berikut hasil yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut ini:

Tabel 4. 7 Hasil Tanggapan Responden Mengenai Disiplin Kerja


Skor
Total
No. Indikator STS TS CS S SS Indeks Kategori
Skor
(1) (2) (3) (4) (5)
Saya mempunyai
0 0 4 8 25 37
frekuensi kehadiran Sangat
1 4,57
yang sudah baik Baik
0 0 12 32 125 169

Saya mempunyai
0 0 1 10 26 37
tingkat Sangat
2 4,68
kewaspadaan yang Baik
0 0 3 40 130 173
baik dalam bekerja
Saya selalu
0 0 3 14 20 37
melakukan ketaatan Sangat
3 4,46
standar kerja yang Baik
0 0 9 56 100 165
sudah sesuai
Saya mempunyai
0 0 3 14 20 37
4
ketaatan dalam 4,46
Sangat
aturan-aturan Baik
0 0 9 56 100 165
54

Skor
Total
No. Indikator STS TS CS S SS Indeks Kategori
Skor
(1) (2) (3) (4) (5)
perusahaan yang
baik
Saya dalam bekerja
0 1 7 15 14 37
sesuai dengan etika
5 4,14 Baik
kerja yang berlaku
0 2 21 60 70 153
di perusahaan
Sangat
Rata-rata 4,46
Baik
Sumber: Data diolah, 2023

Tabel di atas, dapat dilihat hasil nilai dari deskripsi disiplin kerja dengan skor

indeks rata-rata 4,46 dikategori sangat baik. Hal tersebut dapat disimpulkan karyawan

mempunyai disiplin kerja yang sudah sangat baik dilakukan di PT Mandirijaya Multi

Perkasa Semarang. Indikator tertinggi yaitu tingkat kewaspadaan dengan pernyataan

“Saya mempunyai tingkat kewaspadaan yang baik dalam bekerja” dengan nilai 4,68

dikategorikan sangat baik. Hal tersebut menunjukan karyawan mempunyai tingkat

kewaspadaan dalam bekerja sudah terbilang sangat baik. Sedangkan nilai dengan

indikator terendah yaitu etika kerja dengan pernyataan “Saya dalam bekerja sesuai

dengan etika kerja yang berlaku di perusahaan”, dengan nilai 4,14 dikategorikan baik.

Hal tersebut menunjukan etika kerja yang dimiliki oleh karyawan hanya dapat

dikategorikan baik, maka belum dapat dikatakan sangat baik.


55

4.2 Analisis Data Penelitian

4.2.1 Uji Instrumen

4.2.1.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan. Uji validitas dilakukan dengan

membandingkan r hitung dan r tabel. Untuk mengetahui nilai t tabel sebagai berikut:

 Degree of freedom (df) = n – 2,

 Sampel (n)= 37.

 Tingkat kepercayaan 95% (a = 5%),

 Derajat kebebasan (df) = n - 2 = 37 – 2 = 35

Maka, diperoleh nilai dari t tabel sebesar 0,3246. Hasil dari olah data dapat dilihat

sebagai berikut:

Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas


Variabel Indikator r hitung r tabel Ket.
X1.1 0,746 0,3246 Valid
X1.2 0,481 0,3246 Valid
Kepemimpinan
X1.3 0,614 0,3246 Valid
X1.4 0,716 0,3246 Valid
X1.5 0,514 0,3246 Valid
X1.6 0,463 0,3246 Valid
X1.7 0,445 0,3246 Valid
X2.1 0,654 0,3246 Valid
X2.2 0,652 0,3246 Valid
Motivasi Kerja X2.3 0,676 0,3246 Valid
X2.4 0,776 0,3246 Valid
X2.5 0,884 0,3246 Valid
X3.1 0,823 0,3246 Valid
Kompensasi X3.2 0,738 0,3246 Valid
X3.3 0,741 0,3246 Valid
56

Variabel Indikator r hitung r tabel Ket.


X3.4 0,706 0,3246 Valid
Y1 0,618 0,3246 Valid
Y2 0,647 0,3246 Valid
Disiplin kerja Y3 0,592 0,3246 Valid
Y4 0,765 0,3246 Valid
Y5 0,658 0,3246 Valid
Sumber: Data diolah, 2023

Tabel 4.8 di atas menunjukan semua indikator memperoleh hasil r hitung > r

tabel. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa indikator dalam penelitian ini valid.

4.2.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui kehandalan atau reliabel jawaban

responden tentang jawaban dari kuesioner seberapa konsisten dari waktu ke waktu. Jika

nilai cronbach’s alpha > 0,60, maka reliabel dan begitu sebaliknya. Jika nilai

cronbach’s alpha < 0,60, maka tidak reliabel. Hasil dari olah data dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut:

Tabel 4. 9 Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Cronbach’s Alpha Kondisi Minimal Ket.
Kepemimpinan 0,660 > 0,60 Reliable
Motivasi Kerja 0,771 > 0,60 Reliable
Kompensasi 0,730 > 0,60 Reliable
Disiplin Kerja 0,680 > 0,60 Reliable
Sumber: Data diolah, 2023

Tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa semua variabel penelitian ini memiliki

cronbach alpha > 0,60. Dapat disimpulkan, semua variabel penelitian ini reliabel.
57

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1 Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak normal.

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov (K-S). Hasil

dari olah data dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4. 10 Hasil Uji Normalitas (KS)


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 37
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.10152016
Most Extreme Differences Absolute .115
Positive .079
Negative -.115
Test Statistic .115
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data diolah, 2023

Tabel 4.10 di atas, diketahui nilai asymp. sig. (2-tailed) yaitu 0,200 > 0,05.

Dengan begitu dapat disimpulkan data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

4.2.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Gejala multikolinearitas dengan

melihat nilai VIF (variance inflation Factor) atau tolerance. VIF untuk

multikolinieritas adalah tidak melebihi 10 dan nilai tolerance di atas 0,10. Hasil dari

olah data dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:


58

Tabel 4. 11 Hasil Uji Multikolinieritas


Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
KEPEMIMPINAN_X1 .540 1.853
MOTIVASI KERJA_X2 .599 1.669
KOMPENSASI_X3 .632 1.581
a. Dependent Variable: DISIPLIN KERJA_Y
Sumber: Data diolah, 2023

Tabel 4.11 di atas, dapat dilihat semua variabel mempunyai nilai VIF < 10 dan

tolerance > 0,1. Dengan begitu dapat disimpulkan, data dalam penelitian ini tidak

terjadi multikolinieritas.

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah ada ketidaksamaan

varians residual dari pengamatan ke pengamatan dalam model regresi. Dalam

penelitian ini uji heteroskedastisitas menggunakan uji glejer, kriteria yang disebutkan

adalah bahwa tidak ada heteroskedastisitas jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.

Hasil dari olah data dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4. 12 Hasil Uji Heteroskedastisitas


Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.944 1.301 3.031 .005
KEPEMIMPINAN_X1 -.028 .057 -.106 -.497 .623
MOTIVASI KERJA_X2 -.041 .056 -.147 -.726 .473
KOMPENSASI_X3 -.081 .061 -.262 -1.330 .193
a. Dependent Variable: absres
Sumber: Data diolah, 2023

Tabel 4.12 di atas, dapat dilihat semua nilai sig. > 0,05. Oleh sebab itu, semua

variabel dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedasitas.


59

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda untuk dapat mengetahui apakah ada pengaruh

dari variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil dari olah data dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4. 13 Hasil Uji Persamaan Regresi Linier Berganda


Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.833 2.144 2.413 .018
KEPEMIMPINAN_X1 .315 .094 .391 3.348 .002
MOTIVASI KERJA_X2 .248 .092 .298 2.686 .011
KOMPENSASI_X3 .320 .101 .343 3.181 .003
a. Dependent Variable: DISIPLIN KERJA_Y
Sumber: Data diolah, 2023

Model persamaan regresi linier sebagai berikut:

Y = 0,391 X1 + 0,298 X2 + 0,343 X3 + e

Beikut penjelasam persamaan regresi linear berganda tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Variabel kepemimpinan terhadap disiplin kerja

Hasil sebesar 0,391, hasil tersebut bernilai positif. Oleh sebab itu, dapat

disimpulkan apabila kepemimpinan semakin baik, disiplin kerja akan semakin

baik pula. Atau jika kepemimpinan dinaikan satu-satuan, maka disiplin kerja

akan mengalami kenaikan sebesar 0,391 atau 39,1 persen.


60

2. Variabel motivasi kerja terhadap disiplin kerja

Hasil sebesar 0,298, hasil tersebut bernilai positif. Oleh sebab itu, dapat

disimpulkan apabila motivasi kerja semakin baik, disiplin kerja akan semakin

baik pula. Atau jika disiplin kerja dinaikan satu-satuan, maka motivasi kerja

akan mengalami kenaikan sebesar 0,298 atau 29,8 persen.

3. Variabel kompensasi terhadap disiplin kerja

Hasil sebesar 0,343, hasil tersebut bernilai positif. Oleh sebab itu, dapat

disimpulkan apabila kompensasi semakin baik, disiplin kerja akan semakin

baik pula. Atau jika kompensasi dinaikan satu-satuan, maka disiplin kerja akan

mengalami kenaikan sebesar 0,343 atau 34,3 persen.

4.2.4 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen

yaitu kepemimpinan, motivasi kerja, dan kompensasi terhadap variabel dependen

disiplin kerja. Penelitian mengunakan uji hipotesis secara parsial. Untuk dapat

mengetahui t tabel adalah sebagai berikut: t = n–k/ 37– 4 = 33, tingkat kesalahan 0,05,

hasil dari t tabel sebesar . Berikut ini hasil dari pengujian hipotesis secara parsial.

Tabel 4. 14 Hasil Uji t (Uji Parsial)


Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.833 2.144 .855 .399
KEPEMIMPINAN_X1 .315 .094 .391 3.348 .002
MOTIVASI KERJA_X2 .248 .092 .298 2.686 .011
KOMPENSASI_X3 .320 .101 .343 3.181 .003
a. Dependent Variable: DISIPLIN KERJA_Y
Sumber: Data diolah, 2023
61

Hasil analisis uji t adalah sebagai berikut:

1. Uji hipotesis kepemimpinan terhadap disiplin kerja

Tabel 4.11 dapat dilihat nilai t hitung sebesar 3,348 > t tabel 2,0345 dan sig.

sebesar 0,002 < 0,05. Oleh sebab itu, H1 diterima dan Ho ditolak, artinya

kepemimpinan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin

kerja.

2. Uji hipotesis motivasi kerja terhadap disiplin kerja

Tabel 4.11 dapat dilihat nilai t hitung sebesar 2,686 > t tabel 2,0345 dan sig.

sebesar 0,011 < 0,05. Oleh sebab itu, H2 diterima dan Ho ditolak, artinya

motivasi kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin

kerja.

3. Uji hipotesis kompensasi terhadap disiplin kerja

Tabel 4.11 dapat dilihat nilai t hitung sebesar 3,181 > t tabel 2,0345 serta tingkat

sig. sebesar 0,003 < 0,05. Oleh sebab itu, H3 diterima dan Ho ditolak, artinya

kompensasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja

4.2.5 Koefisien Determinasi (𝑹𝟐 )

Koefisien determinasi (R2) untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi di antara

nol sampai dengan satu. Nilai adjusted R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas serta

sebaliknya. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
62

Tabel 4. 15 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)


Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .870a .757 .735 1.15050 2.585
a. Predictors: (Constant), KOMPENSASI_X3, MOTIVASI KERJA_X2, KEPEMIMPINAN_X1
b. Dependent Variable: DISIPLIN KERJA_Y
Sumber: Data diolah, 2023

Tabel 4.15 di atas, merupakan hasil adjusted r square sebesar 0,735 yang berarti

73,5 persen. Disiplin kerja dapat dijelaskan oleh variabel independen kepemimpinan,

motivasi kerja, dan kompensasi sebesar 73,5 persen. Sedangkan sisa dari hasil tersebut

(100-73,5 = 26,5) 26,5 persen dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteiti dalam

penelitian ini.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Kepemimpinan terhadap Disiplin Kerja

Analisis data yang telah dilakukan memperoleh nilai t hitung lebih besar dari t

tabel dan signifikan lebih kecil dari 0,05. Serta regresi memperoleh hasil sebesar 0,391,

hasil tersebut bernilai positif. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan apabila kepemimpinan

semakin baik, disiplin kerja akan semakin baik pula. Sehingga menerima H1 dan

menolak H0, yang diartikan kepemimpinan mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap disiplin kerja. Seorang pemimpin merupakan salah satu faktor dari

tinggi atau rendahnya disiplin kerja seorang karyawan. Kepemimpinan yang baik akan

meningkatkan disiplin kerja karyawan dalam bekerja. Hal tersebut terjadi, sebab

karyawan akan senang dalam bekerja jika mempunyai pemimpin yang baik. Seperti

dapat memotivasi, menjadi inspirasi, membuat kenyamanan dalam bekerja, serta

memberikan perhatian/penghargaan kepada karyawan. Dengan begitu, secara tidak


63

langsung karyawan akan melakukan aktivitas sesuai dengan aturan yang telah

ditetapkan. Oleh sebab itu, kepemimpinan dapat mempengaruhi disiplin kerja.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Romadhon,dkk (2022)

kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja. Namun, hasil

berbeda dengan penelitian Rizal & Radiman. (2019) dengan memperoleh hasil

kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja.

4.3.2 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Disiplin Kerja

Analisis data yang telah dilakukan memperoleh nilai t hitung lebih besar dari t

tabel dan signifikan lebih kecil dari 0,05. Sehingga menerima H2 dan menolak H0,

yang diartikan motivasi kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

disiplin kerja. Serta regresi memperoleh hasil sebesar 0,298, hasil tersebut bernilai

positif. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan apabila motivasi kerja semakin baik, disiplin

kerja akan semakin baik pula. Dalam peningkatan kedisiplinan karyawan, salah

satunya yaitu motivasi kerja. Motivasi kerja dapat memberikan dampak yang baik

maupun buruk tingkat kedisiplinan seorang karyawan. Karyawan yang mempunyai

motivasi kerja yang tinggi akan bekerja sesuai dengan prosedur serta aturan perusahaan

dibandingkan yang tidak mempunyai motivasi kerja yang tinggi. Hal tersebut terjadi,

sebab karyawan yang mempunyai dorongan dalam bekerja, akan mempunyai

kemamuan untuk melakukan aktivitas kerjanya sesuai dengan aturan. Terutama dari

kedatangan, penyelesaian tugas, dan sebagainya. Maka dari itu, motivasi kerja

berpengaruh terhadap disiplin kerja.


64

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Mahardika & Mahayasa (2022)

mendapatkan hasil motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin

kerja. Namun, hasil tersebut berbeda denga penelitian Rizal & Radiman. (2019) dan

Fariska, dkk. (2022) dengan memperoleh hasil motivasi tidak berpengaruh signifikan

terhadap disiplin kerja.

4.3.3 Pengaruh Kompensasi terhadap Disiplin Kerja

Analisis data yang telah dilakukan memperoleh nilai t hitung lebih besar dari t

tabel dan signifikan lebih kecil dari 0,05. Sehingga menerima H2 dan menolak H0,

yang diartikan kompensasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

disiplin kerja. Serta regresi memperoleh hasil sebesar 0,343, hasil tersebut bernilai

positif. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan apabila kompensasi yang diberikan semakin

baik, disiplin kerja akan semakin baik pula. Kompensasi dapat menjadi faktor penentu

karyawan akan melakukan pekerjaan sesuai dengan aturan maupun tidak. Kompensasi

yang tepat akan membuat karyawan lebih menerapkan aturan perusahaan. Sebab,

karyawan akan merasa diuntungkan dengan kompensasi yang diberikan. Ketepatan

kompensasi dapat membuat karyawan nyaman serta tidak akan meninggalkan

perusahaan. Dengan begitu karyawan akan melakukan kedisiplinan yang baik supaya

tidak terjadi PHK oleh perusahaan dan dapat bertahan di perusahaan dengan jangka

waktu yang lama. Maka dapat disimpulkan kompensasi berpengaruh terhadap disiplin

kerja.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian penelitian Mahardika & Mahayasa

(2022) dan Husain (2020) mendapatkan hasil kompensasi berpengaruh positif dan
65

signifikan terhadap disiplin kerja. Romadhon, dkk. (2022) yang mendapatkan hasil

kompensasi berpengaruh tidak signifikan terhadap disiplin kerja.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini. Maka dari itu,

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil dari analisis data memperoleh untuk variabel kepemimpinan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja. Dapat dilihat dari

tabel 4.11 dapat dilihat nilai t hitung sebesar 3,348 > t tabel 2,0345 dan sig.

sebesar 0,002 < 0,05. Serta regresi sebesar 0,391, hasil tersebut bernilai

positif. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan apabila kepemimpinan semakin

baik, disiplin kerja akan semakin baik pula.

2. Hasil dari analisis data memperoleh untuk variabel motivasi kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja. Dapat dilihat dari

tabel 4.11 dapat dilihat nilai t hitung sebesar 2,686 > t tabel 2,0345 dan sig.

sebesar 0,011 < 0,05.. Serta regresi sebesar 0,298, hasil tersebut bernilai

positif. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan apabila motivasi kerja semakin

baik, disiplin kerja akan semakin baik pula.

3. Hasil dari analisis data memperoleh untuk variabel kompensasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap disiplin kerja. Dapat dilihat dari tabel 4.11

dapat dilihat nilai t hitung sebesar 3,181 > t tabel 2,0345 serta tingkat sig.

66
67

sebesar 0,003 < 0,05. Serta regresi sebesar 0,343, hasil tersebut bernilai

positif. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan apabila kompensasi semakin baik,

disiplin kerja akan semakin baik pula.

5.2 Saran

Berdasarkan dari kesimpulan yang diuraikan dalam penelitian ini. Maka dari

itu, peneliti memberikan saran untuk perusahaan guna meningkatkan disiplin kerja

sebagai berikut:

1. Variabel kepemimpinan mempunyai indikator terendah yaitu pengambilan

keputusan dengan pernyataan “Pemimpin menggambil keputusan dengan

tepat”. Dari pernyataan tersebut, peneliti dapat memberikan saran untuk

pemimpin perusahaan untuk dapat lebih tepat lagi dalam mengambil

keputusan. Seperti lebih teliti kembali dalam pengambilan keputusan, dengan

cara lebih kritis lagi dalam pengambilan keputusan supaya mempunyai

ketepatan yang baik.

2. Variabel motivasi kerja mempunyai indikator terendah yaitu kebutuhan

penghargaan dengan pernyataan “Saya diberi penghargaan dengan baik oleh

perusahaan sesuai kinerja”. Dari pernyataan tersebut, peneliti dapat

memberikan saran untuk pihak perusahaan supaya memberikan penghargaan

untuk karyawan yang mempunyai disiplin kerja yang baik. Hal tersebut

berguna untuk mengapresiasi hasil kedisiplinan yang baik, seperti

penghargaan sebagai karyawan terbaik pada periode tertentu. Dengan bagitu

disiplin kerja karyawan akan mengalami peningkatan.


68

3. Variabel kompensasi mempunyai indikator terendah yaitu intensif dan bonus

dengan pernyataan “Perusahaan telah memberikan insentif dan bonus

karyawan dengan baik”. Dari pernyataan tersebut, peneliti dapat memberikan

saran yaitu perusahaan harus dapat memberikan insentif dan bonus yang lebih

sesuai dari sebelumnya. Seperti penambahan bonus apabila karyawan dapat

bekerja sesuai kedisiplinan yang telah dibuat oleh perusahaan.

5.3 Keterbatasan

Adapun keterbatasan yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Koefisien determinasi yang diperoleh hanya 0,735. Hal ini menunjukkan

bahwa dalam penelitian ini variabel independen hanya berkonstribusi sebesar

73,5 persen terhadap variabel dependen disiplin kerja. Maka dari itu,hasil

tersebut belum dapat memperoleh hasil yang baik.

2. Peneliaian ini hanya menggunakan 3 variabel independen yaitu

kepemimpinan, motivasi kerja, dan kompensasi.

3. Waktu yang singkat dalam penelitian membuat informasi yang diperoleh

kurang lengkap dan akurat dengan objek yang diteliti oleh peneliti.

5.4 Agenda Penelitian yang Akan Datang

Agenda penelitian yang akan datang yaitu dengan menambah variabel

independen lain dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini seperti:

pengembangan karir dan kompetensi dengan menambahkan variabel intervening

kepuasan kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2012). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Revisi VI). Rineka
Cipta.

Fariska, A., dkk. (2022). Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Disiplin Kerja Karyawan.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 11(2), 205-216.

Fariska, D., Kirana, K. C., & Subiyanto, D. (2022). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan
Motivasi Terhadap Efektivitas Kerja Dengan Disiplin Kerja Sebagai Variabel
Intervening. Coopetition: Jurnal Ilmiah Manajemen, 13(1), 79-88.

Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan


Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21


Update PLS Regresi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21


Update Partial Least Square (PLS) Regresi. Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.

Ghozali, I. (2017). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25 (Edisi
9). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2018). Model Persamaan Struktural: Konsep dan Aplikasi dengan Program
AMOS 24. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Handoko, T. H. (2017). Manajemen personel dan sumber daya manusia. BPFE.

Hasibuan, M. S. P. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara.

Hasibuan, M. S. P. (2019). Pengaruh Komunikasi, Kompensasi, dan Budaya Organisasi


terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional serta Dampaknya
terhadap Kinerja Karyawan. Alfabeta.

Hidayat, R. (2018). Kepemimpinan Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia.


Rajawali Pers.

Hidayat, R. (2018). Kepemimpinan organisasi. Penerbit Salemba Humanika.

69
70

Husain, A. (2020). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Kompensasi terhadap


Disiplin Kerja Karyawan di PT ABC. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 23(2), 189-
200.

Husain, B. A. (2020). Pengaruh Kompensasi Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada


PT. Strategic Pestcontrol Tebet Jakarta Selatan. Jurnal Ilmiah, Manajemen
Sumber Daya Manusia, 3(3), 277-285.

Mahardika, I., & Mahayasa, I. P. (2022). Pengaruh Motivasi Kerja dan Kompensasi
terhadap Disiplin Kerja Karyawan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
24(1), 43-53.

Mahardika, M., & Mahayasa, I. G. A. (2022). Pengaruh Kompensasi dan Motivasi


Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Koperasi Unit Desa. WidyaAmrita: Jurnal
Manajemen, Kewirausahaan dan Pariwisata, 2(3), 652-660.

Northouse, P. G. (2018). Leadership: Theory and Practice (8th ed.). Sage Publications

Northouse, P. G. (2018). Leadership: Theory and practice. Sage Publications

Octavianus, A. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat.

Octavianus, D. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi.

Rizal, I., & Radiman, N. (2019). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan
Kompensasi terhadap Disiplin Kerja Karyawan. Jurnal Bisnis dan Ekonomi,
26(1), 72-84.

Rizal, S. M., & Radiman, R. (2019). Pengaruh Motivasi, Pengawasan, dan


Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai. Maneggio: Jurnal Ilmiah
Magister Manajemen, 2(1), 117-128.

Romadhon, A., dkk. (2022). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan


Kompensasi terhadap Disiplin Kerja Karyawan. Jurnal Ilmiah Manajemen,
10(1), 45-59.

Romadhon, R., Subiyanto, E. D., & Kurniawan, I. S. (2022). KAJIAN EMPIRIS


PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN
TERHADAP DISIPLIN KERJA (Studi Kasus pada BMT Sejahtera
Trucuk). MANDAR: Management Development and Applied Research
Journal, 4(2), 71-86.

Samsudin, A. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar.


71

Sinambela, L. P. (2018). Manajemen sumber daya manusia. Alfabeta.

Sinambela, L. P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep, Teori, dan


Aplikasi. Bumi Aksara.

Siswanto, J. (2010). Disiplin kerja dan kinerja pegawai. Gava Media.

Siswanto, J. (2010). Konsep dan Masalah Kedisiplinan. Sinar Grafika.

Siswanto, J. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. CV. Andi Offset.

Siswanto, J. (2010). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap


Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan pada PT. Bakrie Swasakti Utama.
Jurnal Ilmiah Universitas Bakrie, 3(2).

Sofyandi, E., & Garniwa, I. (2012). Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Karyawan PT. Semen Padang. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 1(2).

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (edisi 28).
Alfabeta.

Sutikno. (2014). Kepemimpinan dalam Organisasi. Penerbit Andi

Sutrisno, E. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana.

Sutrisno, E. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana.

Wibowo, E. (2017). Manajemen kinerja. Raja Grafindo Persada.


LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA,


DAN KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA DI PT
MANDIRIJAYA MULTI PERKASA SEMARANG

 IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Gender :
Usia : tahun.
Pendidikan Terakhir :

 PETUNJUK PENGISIAN
 Pilihlah dengan memberi tanda ( √ ) sesuai dengan pilihan anda pada kolom yang
tersedia.
 Skala penilaian skor.
No Keterangan Skor
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Rahu-ragu 3
4. Tidak Setuju 2
5. STS (sangat tidak setuju) 1

DAFTAR PERTANYAAN
No Pertanyaan STS TS N S SS
Kepemimpinan (X1)
1. Pemimpin mempunyai visi dengan baik dalam
bekerja
2. Pemimpin dapat menjadi motivasi dan inspirasi
karyawan
3. Pemimpin menggambil keputusan dengan tepat
4. Pemimpin dapat mengelola konflik dengan baik

72
73

No Pertanyaan STS TS N S SS
5. Pemimpin dapat berkolaborasi dengan
bawahannya
6. Pemimpin dapat berkomunikasi dengan efektif
dengan bawahan
7. Pemimpin dalam bekerja mempunyai sifat
kepemimpinan yang etis
Motivasi Kerja (X2)
1. Pekerjaan sudah dapat memenuhi kebutuhan
fisiologis saya
2. Saya dapat memenuhi kebutuhan rasa aman
dengan perkerjaan saat ini
3. Kebutuhan social saya sudah terpenuhi dalam
bekerja di perusahaan
4. Saya diberi penghargaan dengan baik oleh
perusahaan sesuai kedisiplinan
5. Perusahaan dapat memberikan kebutuhan
aktualisasi dalam bekerja
Kompensasi(X3)
1. Gaji yang diberikan perusahaan sesuai tanggung
jawab yang diberikan
2. Perusahaan memberikan tunjangan dan fasilitas
yang sudah baik
3. Perusahaan telah memberikan insentif dan bonus
karyawan dengan baik
4. Perusahaan memberikan kesempatan karyawan
menggembangkan karir
Disiplin Kerja (Y)
1. Saya mempunyai frekuensi kehadiran yang sudah
baik
2. Saya mempunyai tingkat kewaspadaan yang baik
dalam bekerja
3. Saya selalu melakukan ketaatan standar kerja yang
sudah sesuai
4. Saya mempunyai ketaatan dalam aturan-aturan
perusahaan yang baik
5. Saya dalam bekerja sesuai dengan etika kerja yang
berlaku di perusahaan
74

Lampiran B Tabulasi Data

Kepemimpinan Motivasi Kerja


No x1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1.5 x1.6 x1.7 x1 x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 x2
1 4 5 3 4 4 5 4 29 5 5 5 5 5 25
2 5 4 5 3 5 4 4 30 5 5 4 5 5 24
3 4 5 4 5 5 4 4 31 5 3 4 4 4 20
4 4 5 5 4 4 4 4 30 5 4 5 4 4 22
5 2 4 3 3 4 5 5 26 4 4 5 3 3 19
6 5 4 3 4 4 5 4 29 5 4 4 4 4 21
7 5 5 5 5 5 5 4 34 5 5 4 4 5 23
8 5 5 4 4 5 5 4 32 5 5 5 5 5 25
9 1 4 4 4 5 3 3 24 3 4 4 4 3 18
10 5 5 4 4 5 5 5 33 5 4 5 5 5 24
11 5 5 2 5 5 5 4 31 5 4 5 5 5 24
12 5 5 4 4 5 5 4 32 5 4 5 4 3 21
13 5 5 4 3 4 4 4 29 4 4 4 3 3 18
14 5 5 4 4 5 4 4 31 5 5 5 5 5 25
15 5 5 5 5 5 5 5 35 4 5 5 5 4 23
16 5 5 5 5 5 5 4 34 4 4 5 5 5 23
17 5 5 5 5 5 4 4 33 5 5 5 4 5 24
18 5 5 5 4 5 5 4 33 5 5 5 5 5 25
19 4 4 4 4 4 4 3 27 4 4 4 3 4 19
20 4 5 3 3 3 5 4 27 5 4 5 3 5 22
21 3 5 3 3 4 5 5 28 5 3 4 4 3 19
22 4 5 4 3 5 5 4 30 4 2 4 4 4 18
23 5 5 3 4 5 5 5 32 5 4 4 4 4 21
24 4 5 5 5 5 5 4 33 5 4 4 5 5 23
25 4 5 3 3 4 4 4 27 4 4 4 3 3 18
26 4 4 3 3 5 5 3 27 5 5 4 2 4 20
27 4 4 3 3 5 5 5 29 4 4 4 4 4 20
28 5 5 5 4 4 4 4 31 5 5 4 4 3 21
29 4 5 4 4 4 4 3 28 5 5 3 4 4 21
30 4 5 4 4 5 4 4 30 3 4 3 3 3 16
31 4 5 4 3 5 4 3 28 4 4 5 5 5 23
32 4 4 4 5 5 5 4 31 3 4 4 5 5 21
75

Kepemimpinan Motivasi Kerja


No x1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1.5 x1.6 x1.7 x1 x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 x2
33 5 5 5 5 5 5 4 34 4 5 4 4 5 22
34 5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 25
35 4 5 2 4 5 4 4 28 3 3 4 3 3 16
36 4 4 3 4 5 5 5 30 5 5 5 5 5 25
37 5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 25

Kompensasi Disiplin Kerja


No
x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 x3 y1 y2 y3 y4 y5 y
1 4 5 5 3 17 4 5 5 4 4 22
2 4 4 4 4 16 4 5 3 5 5 22
3 4 5 5 4 18 4 5 5 4 4 22
4 5 5 5 5 20 5 5 4 4 4 22
5 3 3 2 4 12 3 5 4 4 3 19
6 4 4 5 4 17 4 5 4 4 4 21
7 4 4 4 3 15 5 5 4 5 5 24
8 4 5 4 5 18 5 4 5 5 5 24
9 3 3 4 3 13 4 4 4 4 3 19
10 5 5 5 3 18 5 5 5 5 5 25
11 5 5 5 5 20 5 5 5 5 4 24
12 4 5 4 5 18 3 5 5 3 5 21
13 3 5 3 5 16 5 5 5 4 3 22
14 5 5 4 5 19 5 5 4 4 5 23
15 5 5 5 4 19 5 5 5 5 5 25
16 5 5 4 5 19 5 5 5 5 5 25
17 5 4 5 5 19 5 5 5 5 4 24
18 4 4 4 5 17 5 5 4 5 5 24
19 4 4 3 2 13 3 3 3 3 3 15
20 5 5 5 3 18 5 5 4 5 4 23
21 4 3 4 2 13 3 5 5 4 4 21
22 4 5 2 4 15 5 4 5 4 2 20
23 5 5 4 5 19 5 5 5 5 4 24
24 5 5 4 5 19 5 5 5 5 4 24
25 5 5 5 4 19 5 4 4 5 3 21
26 5 4 4 4 17 4 4 4 5 3 20
27 3 3 3 3 12 5 4 4 4 4 21
28 5 4 4 5 18 5 4 4 5 5 23
29 4 5 3 3 15 4 5 4 4 3 20
30 4 5 4 5 18 5 4 3 3 5 20
31 5 5 5 4 19 5 5 5 5 4 24
32 3 5 3 4 15 5 4 4 4 4 21
33 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25
34 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25
35 4 5 4 4 17 4 4 5 4 4 21
76

36 5 5 5 5 20 5 5 5 5 4 24
37 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25
77

Lampiran C Hasil Output SPSS versi 25

Validitas
Correlations
KEPEM
IMPINA
x1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1.5 x1.6 x1.7 N_X1
x1.1 Pearson Correlation 1 .428** .333* .357* .231 .335* .190 .746**
Sig. (2-tailed) .008 .044 .030 .169 .043 .261 .000
N 37 37 37 37 37 37 37 37
x1.2 Pearson Correlation .428** 1 .246 .271 .010 .041 .101 .481**
Sig. (2-tailed) .008 .142 .104 .954 .811 .551 .003
N 37 37 37 37 37 37 37 37
*
x1.3 Pearson Correlation .333 .246 1 .441** .250 -.100 -.039 .614**
Sig. (2-tailed) .044 .142 .006 .135 .555 .819 .000
N 37 37 37 37 37 37 37 37
x1.4 Pearson Correlation .357* .271 .441** 1 .434** .159 .112 .716**
Sig. (2-tailed) .030 .104 .006 .007 .347 .509 .000
N 37 37 37 37 37 37 37 37
x1.5 Pearson Correlation .231 .010 .250 .434** 1 .108 .111 .514**
Sig. (2-tailed) .169 .954 .135 .007 .524 .514 .001
N 37 37 37 37 37 37 37 37
x1.6 Pearson Correlation .335* .041 -.100 .159 .108 1 .544** .463**
Sig. (2-tailed) .043 .811 .555 .347 .524 .001 .004
N 37 37 37 37 37 37 37 37
x1.7 Pearson Correlation .190 .101 -.039 .112 .111 .544** 1 .445**
Sig. (2-tailed) .261 .551 .819 .509 .514 .001 .006
N 37 37 37 37 37 37 37 37
KEPE Pearson Correlation .746** .481** .614** .716** .514** .463** .445** 1
MIMP Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000 .001 .004 .006
INAN N 37 37 37 37 37 37 37 37
_X1
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations
MOTIVASI
x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 KERJA_X2
x2.1 Pearson Correlation 1 .376* .355* .285 .405* .654**
Sig. (2-tailed) .022 .031 .087 .013 .000
N 37 37 37 37 37 37
x2.2 Pearson Correlation .376* 1 .250 .290 .437** .652**
Sig. (2-tailed) .022 .136 .081 .007 .000
N 37 37 37 37 37 37
x2.3 Pearson Correlation .355* .250 1 .476** .466** .676**
Sig. (2-tailed) .031 .136 .003 .004 .000
N 37 37 37 37 37 37
78

x2.4 Pearson Correlation .285 .290 .476** 1 .664** .776**


Sig. (2-tailed) .087 .081 .003 .000 .000
N 37 37 37 37 37 37
x2.5 Pearson Correlation .405* .437** .466** .664** 1 .844**
Sig. (2-tailed) .013 .007 .004 .000 .000
N 37 37 37 37 37 37
MOTIVASI Pearson Correlation .654** .652** .676** .776** .844** 1
KERJA_X2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 37 37 37 37 37 37
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations
x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 KOMPENSASI_X3
x3.1 Pearson Correlation 1 .486** .667** .372* .823**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .023 .000
N 37 37 37 37 37
** * **
x3.2 Pearson Correlation .486 1 .353 .460 .738**
Sig. (2-tailed) .002 .032 .004 .000
N 37 37 37 37 37
x3.3 Pearson Correlation .667** .353* 1 .208 .743**
Sig. (2-tailed) .000 .032 .216 .000
N 37 37 37 37 37
x3.4 Pearson Correlation .372* .460** .208 1 .706**
Sig. (2-tailed) .023 .004 .216 .000
N 37 37 37 37 37
KOMPENSASI_X3 Pearson Correlation .823** .738** .743** .706** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 37 37 37 37 37
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations
DISIPLIN
y1 y2 y3 y4 y5 KERJA_Y
**
y1 Pearson Correlation 1 .138 .208 .581 .302 .681**
Sig. (2-tailed) .416 .217 .000 .069 .000
N 37 37 37 37 37 37
y2 Pearson Correlation .138 1 .445** .364* .359* .647**
Sig. (2-tailed) .416 .006 .027 .029 .000
N 37 37 37 37 37 37
y3 Pearson Correlation .208 .445** 1 .342* .089 .592**
Sig. (2-tailed) .217 .006 .038 .602 .000
N 37 37 37 37 37 37
y4 Pearson Correlation .581** .364* .342* 1 .297 .765**
Sig. (2-tailed) .000 .027 .038 .075 .000
N 37 37 37 37 37 37
y5 Pearson Correlation .302 .359* .089 .297 1 .658**
79

Sig. (2-tailed) .069 .029 .602 .075 .000


N 37 37 37 37 37 37
DISIPLIN Pearson Correlation .681** .647** .592** .765** .658** 1
KERJA_Y Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 37 37 37 37 37 37
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliabilitas
X1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.660 7

X2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.771 5

X3
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.730 4

Y
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.680 5

Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 37
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.10152016
Most Extreme Differences Absolute .115
Positive .079
Negative -.115
Test Statistic .115
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
80

Multikolinearitas, Regresi Linier Berganda, Uji Parsial


Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1.833 2.144 .855 .399
KEPEMIMPINAN_X1 .315 .094 .391 3.348 .002 .540 1.853
MOTIVASI KERJA_X2 .248 .092 .298 2.686 .011 .599 1.669
KOMPENSASI_X3 .320 .101 .343 3.181 .003 .632 1.581
a. Dependent Variable: DISIPLIN KERJA_Y

Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.944 1.301 3.031 .005
KEPEMIMPINAN_X1 -.028 .057 -.106 -.497 .623
MOTIVASI KERJA_X2 -.041 .056 -.147 -.726 .473
KOMPENSASI_X3 -.081 .061 -.262 -1.330 .193
a. Dependent Variable: absres

Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .870a .757 .735 1.15050 2.585
a. Predictors: (Constant), KOMPENSASI_X3, MOTIVASI KERJA_X2, KEPEMIMPINAN_X1
b. Dependent Variable: DISIPLIN KERJA_Y
81

Lampiran D Lembar Konsultasi Skripsi


82

Anda mungkin juga menyukai