Anda di halaman 1dari 2

Masukan dan Saran untuk Dokumen Standar Teknis Pemenuhan Baku Mutu Emisi PTPN1 PKS PULAU

TIGA

Safrida Afriana

Berdasarkan pada Hasil penapisan mandiri PTPN1 PKS Pulau Tiga harus menyusun dokumen Standar
Teknis. Setelah mempelajari dokumen standar teknis tersebut maka berikut kami sampaikan beberapa
masukan/saran:

No. Dokumen Standar teknis Masukan/Saran


pemenuhan Baku Mutu Emisi
1. Secara umum - Dokumen sudah mengikuti format Permen LH no 5
tahun 2021
- Perlu disampaikan data real mengingat ini Kegiatan
eksisting dan sertifikat hasil uji juga harus
dilampirkan di dokumen standar teknis ini
2. - Table hasil penapisan (hal 3) - Disebutkan dengan jelas RTRW kabupaten yang
table point 1, digunakan, lengkap dengan nomor
Berdasarkan Rencana Tata perdanya/qanunnya
Ruang dan Wilayah Kota - Di cek Kembali lokasi Kegiatan berdasarkan RTRW
Aceh, lokasi pabrik kelapa apakah Kawasan peruntukan industry atau masuk
sawit (PKS) dalam industri Kawasan perkebunan
PKS Pulau Tiga berada pada
kawasan peruntukan industri, - Pada point 1 ini, apabila belum ada peraturan yang
mengatur WPPMU maka dikolom keterangan
dapat disebutkan

3. Pada halaman 7 Tabel 2.4 Apakah komposisi bahan bakar merupakan data primer
komposisi bahan bakar tidak ada atau sekunder disebutkan sumber datanya
referensinya

4 Pada hal 26 disebutkkan tabel 4.4 1. Mungkin ini harusnya cyclon


bag house filter digunakan untuk
mengurangi PM
5. Pada hal 27 infrastruktur alat Pada infrastruktur alat pengendali ini ada brapa
pengendali, jumlah debu perhari bak penampung kalo kita baca di dokumen ada bak
yang dihasilkan 3,7 m3/hari di penampung dengan kapasitas 5 m3, 15,04 26 m3,
cylone, bak penampung 26 m3 mohon di cek Kembali dan disesuaikan dengan
kondisi real dilapangan seperti yang disampaikan
oleh pemrakarsa
6. Tabel 5.1 rencana pemantauan Desain cerobong di buat yang memadai dan lebih
sumber emisi di kolom sarana informatif dan dapat ditampilkan foto real dari
prasarana sampling cerobong
Gambar 5.2 dan 5.3 hal 34 desain
cerobong boiler tidak jelas
bagaimana lantai kerja sarana
prasarana sampling dll
7. Table 5.3 rencana pemantauan Parameter dan frekwensi pemantauan agar Sesuai
kebauan yaitu parameter dan Permenlh No 50 tahun 1996 tentang kebauan,
frekwensi pemantaun penanggung jawab usaha wajib menyampaikan
laporan hasil pemantauan tingkat kebauan
sekurang kurangnya 3 (tiga) bulan sekali kepada
Gubernur, Menteri, Instansi yang bertanggung
jawab di bidang pengendalian dampak lingkungan
dan Instansi Teknis yang membidangi kegiatan
yang bersangkutan serta Instansi lain yang
dipandang perlu
8. Table 5.4 frekwensi pemanatau Sesuai permen no 48 tahun 1996 tentang
kebisingan kebisingan, pasal 6 penanggung jawab usaha wajib
menyampaikan laporan hasil pemantauan tingkat
kebisingan sekurang kurangnya 3 (tiga) bulan
sekali kepada Gubernur, Menteri, Instansi yang
bertanggung jawab di bidang pengendalian
dampak lingkungan dan Instansi Teknis yang
membidangi kegiatan yang bersangkutan serta
Instansi lain yang dipandang perlu.
9. Internalisasi biaya lingkungan Sesuai dengan aturan baik permenlhk no 5 tahun
2021 maupun pp no 22 tahun 2021 internalisasi
biaya disampaikan dalam bentuk % dari biaya
investasi. Alokasi biaya pemantauan minim agar
disesuaikan dengan kondisi real mengingat
Kegiatan eksisting
10. Lay out sumber emisi kurang Dibuat lay out sumber emisi dengan skala yang memadai
jelas

Anda mungkin juga menyukai