Anda di halaman 1dari 2

Latar : Kampus Nias Fakultas Ilmu Budaya

Tema : percakapan antara dua teman merencanakan liburan


Pembicara : Cindy (Orang Bali) P1
Indah (Orang Madura) P2
P1 : (1) besok jadi melali ‘besok jadi jalan-jalan’
P2 : (2) jadi
P1 : (3) kemana men besok ‘kemana ya besok?’
P2 : (4) mau ke tasik? ‘mau ke pantai?’
P1 : (5) Tasik itu apa? ‘pantai itu apa?’
P2 : (6) pantai ‘pantai’
P1 : (7) oh, pantai ‘oh, pantai’

Pada percakapan diatas P1 berbicara campuran bahasa bali dan bahasa Indonesia dengan P2,
sedangkan P2 menjawab dengan bahasa Indonesia dan bahasa madura kepada P1. Kedua penutur
dalam percakapan tersebut sama-sama menggunakan bahasa daerahnya sendiri dapat dilihat bahwa P1
menggunakan bahasa bali yang menandakan bahwa P1 berasal dari bali dan P2 menggunakan bahasa
Madura yang menandakan P2 berasal dari Madura. Percakapan tersebut termasuk kedalam divergensi
dikarenakan kedua penutur menggunakan bahasa daerah masing-masing dengan campuran bahasa
Indonesia.
Latar : Kampus Nias Fakultas Ilmu Budaya
Tema : percakapan antara dua teman terkait perkuliahan besok
Pembicara : Luh De (Orang Bali) P1
Syahrul (Orang Jawa) P2

P1 : (1) Besok jadi sing kelas? ‘besok jadi (tidak) kelas?


P2 : (2) sing nawang. Coba tanya yang lain. ‘Tidak tahu, Coba tanyakan yang lain’ (reaktif)
P1 : (3) kira-kira ado tugas besok ‘kira-kira ada tugas besok’
P2 : (4) ada, mungkin ‘ada mungkin’
P1 : (5) apo men tugasnya? ‘apa ya, tugasnya?’
P2 : (6) cerpen mungkin ‘cerpen mungkin’

Pada percakapan diatas dapat dilihat P2 yang merupakan etnik Jawa bercakap dengan P1 yang
merupakan etnik bali menggunakan bahasa bali dan bahasa Indonesia. Percakapan tersebut termasuk
pada konvergensi proaktif karena P2 yang merupakan etnik Jawa dapat menyesuaikan bahasa dari P1
dengan menggunakan bahasa bali juga.

Anda mungkin juga menyukai