Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. 1 No.

1, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):

KESIAPAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGHADAPI


KURIKULUM MERDEKA DI MTS AL ISHLAH PAGERUYUNG
KABUPATEN KENDAL
Oriza Nurfitriani, Noor Aziz, M. Yusuf Amin Nugroho
,Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Sains Al-Qur’an
oriza.alfa.al@gmail.com
0838-4039-9003
INFO ARTIKEL ABSTRAK (Times New Roman 11, Bold, spasi 1)
Riwayat Artikel : Saat ini Indonesia sedang menggalakkan sebuah kurikulum baru
Diterima : 04 April 2023 yang bernama Kurikulum Merdeka, hal ini menuntut semua
Disetujui : 01 Juni 2023 lembaga pendidikan untuk mempersiapkan diri dalam
menghadapi kurikulum tersebut, termasuk di MTs Al Ishlah
Kata Kunci :
Pageruyung Kabupaten Kendal.
Pendidikan Agama Islam,
Kurikulum Merdeka, Madrasah
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui konsep kurikulum
Tsanawiyah. merdeka pada tingkat Sekolah Menengah Pertama/MTs; 2)
Mengetahui kesiapan guru pendidikan agama Islam dalam
menghadapi kurikulum merdeka di MTs Al Ishlah Pageruyung
Kabupaten Kendal; 3) Mengetahui faktor pendukung dan
penghambat guru pendidikan agama Islam dalam menghadapi
kurikulum merdeka di MTs Al Ishlah Pageruyung Kabupaten
Kendal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif
dimana jenis penelitiannya bersifat deskriptif. Teknik
pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Kemudian sumber data diperoleh dari sumber
data primer dan data sekunder (observasi, wawancara, dan
dokumentasi yang berkaitan dengan kurikulum merdeka).
Adapun teknik analisis yang digunakan adalah teknik reduksi
data, penyajian data, dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Konsep kurikulum
merdeka pada tingkat satuan pendidikan SMP/MTs berbeda
dengan tingkat satuan pendidikan lainnya. 2) Kesiapan guru
pendidikan agama Islam dalam menghadapi kurikulum merdeka
di MTs Al Ishlah Pageruyung kabupaten Kendal sudah dimulai
dengan sosialisasi awal, memodifikasi RPP dengan penambahan
Profil Pelajar Pancasila, penganggaran biaya sekolah,
pengadaan laboratorium komputer, serta peningkatan SDM.
Namun bila dibandingkan dengan teori yang ada, kesiapan
tersebut masih kurang. Seperti perlunya peningkatan
infrastruktur, sarana dan prasarana, sosialisasi dan pelatihan
kurikulum merdeka dan penggalakan platform merdeka
mengajar. 3) Faktor pendukung guru PAI dalam menghadapi
kurikulum merdeka di MTs Al Ishlah: adanya bimbingan dari
pengawas madrasah, guru sudah bisa menggunakan media
digital dan mengajar sesuai keahlian, adanya laboratorium
komputer. Faktor penghambat guru PAI dalam menghadapi
kurikulum merdeka di MTs Al Ishlah: sosialisasi kurang, media
digital belum memadahi, peningkatan kualitas guru PAI masih
terhambat, infrastruktur sekolah rendah.

ARTICLE INFO ABSTRACT (Times New Roman 11, Bold, spasi 1)


Article History :

1
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. x No. x, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):

Received : April 4, 2023 Currently, Indonesia is promoting a new curriculum called Kurikulum
Accepted : June 1, 2023 Merdeka. This requires all of educational institutions to prepare
themselves to face the curriculum, including at MTs Al Ishlah
Keywords: Pageruyung, Kendal.
Islamic Religious Education, This research aims to: 1) Find out the concept of Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka, Madrasah at the junior high school/MTs level; 2) Find out the readiness of Islamic
Tsanawiyah. religious education teachers in facing Kurikulum Merdeka at MTs Al
Ishlah Pageruyung, Kendal; 3) Find out the supporting and inhibiting
factors of Islamic religious education teachers in dealing with the
Kurikulum Merdeka at MTs Al Ishlah Pageruyung, Kendal.
This research uses a qualitative research approach where the type of
research is descriptive. Data collection techniques using the method of
observation, interviews, and documentation. Then the data sources were
obtained from primary data sources and secondary data (observations,
interviews, and documentation related to Kurikulum Merdeka). The
analysis techniques used are data reduction techniques, data
presentation, and data verification.
The results of the research show that: 1) The concept of Kurikulum
Merdeka at the SMP/MTs education unit level is different from other
education unit levels. 2) The readiness of Islamic religious education
teachers to face Kurikulum Merdeka at MTs Al Ishlah Pageruyung,
Kendal, has started with early outreach, modifying the lesson plan by
adding Profil Pelajar Pancasila, school budgeting, providing computer
laboratory, and improving human resources. However, when compared
with the existing theory, this readiness is still lacking. Such as the need
to improve facilities and infrastructure, socialization and training of
Kurikulum Merdeka and promoting Merdeka Mengajar platforms. 3)
Supporting factors of Islamic religious education teachers in facing
Kurikulum Merdeka at MTs Al Ishlah: There is guidance from the
school supervisor, teachers can use digital media and teach according
to their expertise, there is a computer laboratory. Factors inhibiting PAI
teachers in facing the Kurikulum Merdeka at MTs Al Ishlah: lack of
socialization, digital media is not yet sufficient, PAI teacher’s quality
improvement is still hampered, school infrastructure is low.

2
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. 1 No. 1, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):

1. PENDAHULUAN (Times New Roman 12, Pada kurikulum merdeka, pembelajaran


Bold, spasi 1) intrakulikuler lebih beragam. Selain itu karena
Untuk mencapai tujuan pendidikan yang kurikulum ini berbasis teknologi, maka setiap
diinginkan, maka tentunya harus ada upaya- sekolahan dan setiap kelas dituntut untuk
upaya yang dilakukan, terutama dalam sistem memiliki media pembelajaran yang memadahi,
pendidikannya. Sistem pendidikan memuat terutama media elektronik digital. Tentunya
berbagai aspek pendidikan salah satunya adalah guru juga harus menguasai media digital
perencanaan pendidikan atau yang biasa disebut tersebut. Guru juga dituntut untuk bisa lebih
sebagai Kurikulum pendidikan. kreatif karena materi pengajaran harus dibuat
Perencanaan pendidikan sangat penting, langsung oleh guru, bukan dari pemerintah
karena menjadi acuan berlangsungnya proses seperti yang ada pada K-13. Begitu juga dengan
belajar mengajar disetiap sekolah. Tanpa adanya guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Guru
perencanaan maka pasti akan banyak masalah khususnya guru PAI harus melakukan persiapan
pendidikan yang tertunda penanganannya, hal yang maksimal dalam menghadapi kurikulum
ini akan menambah besarnya permasalahan pada merdeka agar lebih mudah beradaptasi dengan
tahun-tahun berikutnya. perubakan kurikulum tersebut.
Jika kita melihat keberhasilan pendidikan Guru PAI dituntut untuk bisa
di negara-negara maju, sebenarnya hal itu tidak menyesuaikan diri dengan kurikulum ini. Seperti
lain disebabkan oleh penerapan perencanaan yang kita ketahui, materi pembelajaran PAI lebih
pendidikan yang lengkap dan tepat. Dengan kata dominan kepada teori dibandingkan dengan
lain, perencanaan pendidikan slalu berkaitan erat praktik, hal ini berbeda dengan konsep
dengan berbagai tuntutan perkembangan kurikulum merdeka yang mengharuskan
kehidupan masyarakat atau bersifat dinamis baik pembelajaran secara aktif, yaitu teori yang
dalam masalah sosial maupun ekonomi. dikembangkan oleh siswa itu sendiri, baik itu
Perencanaan pendidikan harus selalu dengan metode diskusi, pemecahan masalah, dan
menyesuaikan keadaan berdasarkan letak lain sebagainya yang lebih bersifat praktik.
geografis dan perkembangan zaman. Berdasarkan latar belakang masalah di
Indoneisa pernah menggunakan beberapa atas, penulis merumuskan beberapa tujuan
kurikulum pendidikan yang terus penelitian, tujuan tersebut adalah:
dikembangkan, dan mulai tahun 2000 Indonesia a. Untuk mengetahui konsep kurikulum
memberlakukan Kurikulum Berbasis merdeka pada tingkat Sekolah Menengah
Kompetensi (KBK), lalu Kurikulum Tingkat Pertama/MTs.
Satuan Pendidikan (KTSP), dan Kurikulum b. Untuk kesiapan guru pendidikan agama
2013 (K-13). Kurikulum terakhir yaitu K-13 Islam dalam menghadapi kurikulum
terus dievaluasi dan dikembangkan sehingga merdeka di MTs Al Ishlah Pageruyung
pada tahun 2020 pemerintah melalui kementrian kabupaten kendal.
pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan
(kemendikbudRI) meluncurkan Kurikulum penghambat guru pendidikan agama Islam
Merdeka sebagai inovasi dan juga dalam menghadapi kurikulum merdeka di
pengembangan dari kurikulum sebelumnya. MTs Al Ishlah Pageruyung kabupaten
Kurikulum merdeka adalah kurikulum Kendal?.
yang memberikan kepercayaan secara penuh
Kesiapan merupakan kemampuan yang
dalam proses pembelajaran kepada guru dan
cukup baik fisik maupun mental. Guru PAI
siswa. Guru diberikan kebebasan untuk memilih
adalah orang dewasa yang terlatih dan secara
dan mengembangkan materi pembelajaran
sadar bertanggung jawab dalam mendidik,
sesuai kebutuhan di kelas, begitupun dengan
mengajar, dan membimbing peserta didik untuk
siswa, mereka diberikan kebebasan dan ruang
mengenal, mememahami, mengimani, bertakwa,
untuk lebih aktif mengungkapkan pendapat dan
berakhalak mulia, mengamalkan ajaran agama
mengembangkan potensi masing-masing. hal ini
Islam dari sumber utamanya kitab suci al-Quran
disebut sebagai merdeka mengajar dan merdeka
dan al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan,
belajar.

3
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. x No. x, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):

pengajaran, latihan, serta penggunaan 2. METODE


pengalaman. Metode penelitian dengan judul Kesiapan
Guru Pendidikan Agama Islam dalam
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum
Menghadapi Kurikulum Merdeka di MTs Al
dengan pembelajaran intrakurikuler beragam
Ishlah Pageruyung Kabupaten Kendal adalah:
yang lebih optimal agar peserta didik memiliki
cukup waktu untuk mendalami konsep dan a. Jenis Penelitian
menguatkan kompetensi diri. Guru memiliki Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif
keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat deskripif dengan objek penelitian kesiapan
ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan guru PAI MTs Al Ishlah Pageruyung dalam
dengan kebutuhan belajar dan minat peserta menghadapi kurikulum merdeka yang
didik. Begitu pula dengan peserta didik, mereka peneliti amati secara langsung di lapangan.
bebas mengekspresikan apa saja yang ada dalam Pendekatan yang digunakan adalah
pikiran mereka dan mereka juga diberikan pendekatan Kualitatif, data-data yang
keleluasaan untuk mengembangkan potensi disajikan berupa data huruf/kata/kalimat
masing-masing tentunya di bawah bimbingan bukan data-data angka.
pendidik/guru. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan terhitung
Kurikulum merdeka di satuan pendidikan sejak 08 desember 2022 hingga 08 maret
SMP sedikit berbeda dengan tingkat satuan 2023. Subjek penelitian ini adalah 7 orang
pendidikan lainnya, pada tingkat SMP mata guru PAI, kepala sekolah, waka kurikulum,
pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran waka sarana dan prasarana, serta siswa siswi
wajib, sedangkan mata pelajaran Prakarya yang berjumlah 5 anak.
menjadi salah satu pilihan bersama mata b. Teknik Pengumpulan Data
pelajaran Seni (Seni Musik, Seni Tari, Seni 1) Observasi
Rupa, Seni Teater). Observasi merupakan kegiatan mengamati
Selain itu perbedaan juga terletak pada suatu objek secara terus menerus dan
aspek dan komponen yang terdapat dalam pencatatan terhadap peristiwa yang
kurikulum merdeka tingkat SMP, yaitu: 1) diteliti. Kegiatan observasi meliputi
Bentuk aktifitas pembelajaran 2) Alokasi jam melakukan pencatatan secara sistematik
pelajaran 3) Penghadiran projek penguatan profil kejadian-kejadian, perilaku, obyek-
pelajar pancasila 4) Muatan lokal 5) Pelajaran obyek yang dilihat dan hal-hal yang
informatika 6) Kriteria ketuntasan hasil belajar. diperlukan. Observasi dilakukan secara
Secara teoritis, manfaat penelitian ini langsung oleh penulis di lapangan.
adalah 1) Dapat memberi masukan dan 2) Wawancara
informasi data yang diuraikan penulis dari wawancara adalah kegiatan percakapan
berbagai sumber guna menjadi bahan dengan maksud tertentu, yang dilakukan
pertimbangan secara teoritis dalam memahami oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara
konsep kurikulum merdeka 2) dapat dan yang diwawancarai (narasumber).
memberikan kontribusi berupa data-data empiris Penulis menggunakan teknik wawancara
guna tercapainya tujuan pendidikan dan secara mendalam (in depth interview)
memajukan pendidikan di Indonesia, khususnya dimana sifatnya lebih mengalir, tidak
yang berkaitan dengan judul penelitian 3) kaku, tidak terstruktur, susunan kata-kata
Menambah pengetahuan tentang persiapan- pertanyaan dapat disesuaikan pada saat
persiapan dalam menghadapi kurikulum berwawancara, dan bersifat fleksibel
merdeka 4) Dapat menambah pengetahuan maksudnya disesuaikan dengan situasi
tentang kurikulum merdeka, supaya dapat kondisi termasuk karakteristik sosial
diaplikasikan para pendidik dalam dunia budaya yang ada dari narasumber.
pendidikan 5) Hasil dari penelitian ini dapat 3) Dokumentasi
digunakan sebagai pedoman maupun referensi Metode ini dilakukan dengan mencari data-
untuk penelitian mendatang yang lebih data yang berupa catatan, transkip, buku,
mendalam. surat kabar, majalah, prasasti, notulen

4
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. 1 No. 1, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):

rapat, lengger, agenda, foto, dan Penyajian data dapat dilakukan dalam
sebagainya. Dibandingkan dengan bentuk tabel, grafis dan sejenisnya.
metode lain, metode ini tidak begitu sulit, Melalui penyajian data ini, maka data
karena jika ada kekeliruan, sumber terorganisasikan, tersusun dalam pola
datanya masih tetap dan belum berubah. hubungan sehingga akan semakin mudah
c. Instrumen Penelitian dipahami.
Instrumen penelitian adalah alat/perangkat yang 3) Verifikasi Data
secara konkrit digunakan untuk
Verifikasi data merupakan pencarian makna
mengumpulkan data data penelitian. Pada
dari data yang telah dikumpulkan secara
penelitian kualitatif, peneliti bertindak
teliti. Kegiatan ini dilakukan dengan cara
sebagai instrumen dan pengumpul data itu
mencari pola, betuk, tema, hubungan,
sendiri. Jadi penulis berperan sebagai alat
persamaan, dan perbedaan faktor-faktor
pengumpulan data dengan teknik
yang mempengaruhi dan sebagainya.
wawancara secara mendalam, observasi
Hasil kegiatan ini adalah kesimpulan
secara langsung dan dokumentasi.
hasil evaluasi secara utuh, menyeluruh
d. Keabsahan Data
dan akurat. Dengan begitu hasil
Uji keabsahan data dalam penelitian ini penelitian dapat dikatakan sebagai hasil
menggunakan uji kredibilitas data sedangkan penelitian ilmiah (dapat dipertanggung
untuk cara pengujian kredibilitas datanya jawabkan).
dilakukan dengan teknik triangulasi sumber
dan triangulasi metode. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
1) Triangulasi Sumber. 3.1. Analisis tentang konsep kurikulum
Triangulasi sumber untuk menguji merdeka pada tingkat Sekolah
kredibilitas data dilakukan dengan cara Menengah Pertama/MTs
mengecek data yang telah diperoleh
Kurikulum merdeka tingkat
melalui beberapa sumber. Teknik ini
menengah pertama ada beberapa
dilakukan dengan cara mengecek
perbedaan dengan tingkat satuan
informasi/data yang diperoleh melalui
pendidikan lainnya. Pada kurikulum
wawancara dengan informan/
merdeka satuan tingkat pendidikan
narasumber, kemudian data tersebut
SMP/MTs, mata pelajaran Informatika
ditanyakan atau dibandingkan dengan
menjadi mata pelajaran wajib, sedangkan
narasumber lain yang masih terkait satu
mata pelajaran Prakarya menjadi salah
sama lain.
satu pilihan bersama mata pelajaran Seni
2) Triangulasi Metode
(Seni Musik, Seni Tari, Seni Rupa, Seni
Triangulasi metode untuk menguji
Teater). Mata pelajaran Informatika berisi
kredibilitas data dilakukan dengan cara
berbagai kompetensi untuk menunjang
mengecek data kepada sumber yang
keterampilan berpikir kritis dan sistematis
sama dengan metode yang berbeda.
guna menyelesaikan beragam
e. Teknik Analisis Data
permasalahan umum. Kegiatan
1) Reduksi Data
intrakurikuler nya pun lebih beragam
Mereduksi data berarti merangkum, memilih
dibandingkan dnegan kurikulum
hal-hal yang penting, dicari tema dan
sebelumnya. Bentuk aktifitas
polanya. Dengan demikian data yang tela
pembelajaran, alokasi jam pelajaran,
direduksi akan memberikan gambaran
menghadirkan projek penguatan profil
yang jelas, dan mempermudah peneliti
pelajar pancasila, mata pelajaran muatan
untuk melakukan pengumpulan data
lokal, mata pelajaran informatika dan
selanjutnya, dan mencarinya bila
penerapan kriteria ketuntasan hasil belajar
diperlukan.
masih sangat berbeda dengan kurikulum
2) Penyajian Data
2013.
Setelah data direduksi, maka langkah
selanjutnya adalah penyajian data.
5
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. x No. x, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):

MTs Al Ishlah masih menggunakan belajar dan minat peserta didik. Begitu
kurikulum 2013 yang sedikit dimodifikasi pula dengan peserta didik, mereka bebas
dengan profil pelajar pancasila dan pelajar mengekspresikan apa saja yang ada dalam
rahmatan lil’alamin. Maksudnya, pada pikiran mereka, selain itu mereka
RPP yang digunakan oleh guru dalam diberikan keleluasaan untuk
tujuan pembelajaran di tambah pendidikan mengembangkan potensi masing-masing
karakter yang mengacu pada penguatan tentunya di bawah bimbingan
profil pelajar pancasila. Penguatan profil pendidik/guru, konsep inilah yang kita
pelajar pancasila di sekolah ini memang sebut sebagai “Merdeka Belajar”.
baru sebatas penambahan di tujuan Merdeka belajar memberikan
pembelajaran pada RPP guru, tidak seperti kesempatan kepada peserta didik untuk
kurikulum merdeka yang dilaksanakan belajar secara mandiri, santai dan terhindar
dengan pembelajaran berbasis proyek dan tekanan dengan tetap memperhatikan
(project based learning). Hal yang perlu bakat alami yang ada pada diri mereka.
diperhatikan adalah bahwa projek Mereka tidak dipaksa untuk menguasai
penguatan profil pelajar Pancasila ini suatu pelajaran di luar kemampuan
harus dilaksanakan dengan cara menggali mereka. Memaksakan mereka belajar di
isu aktual dan nyata pada lingkungan luar kemampuannya bertentangan dengan
sekitar. Sehingga peserta didik diajak konsep merdeka belajar. Konsep merdeka
untuk berpikir kritis dan skeptis mengenai belajar didasari oleh teori belajar secara
bagaimana cara memecahkan masalah dan konstruktivisme. Mereka juga dituntut
menemukan solusi. Jadi memang sangat untuk lebih mengembangkan keterampilan
berbeda dengan pembelajaran di MTs Al mereka dalam pembelajaran.
Ishlah. Kegiatan intrakurikuler di sekolah Keterampilan berarti kemampuan
ini juga belum begitu beragam seperti menggunakan pikiran, nalar, dan
kurikulum merdeka. perbuatan secara efisien dan efektif untuk
Pembelajaran PAI di MTs Al Ishlah mencapai suatu hasil tertentu termasuk
dipecah menjadi lima mata pelajaran yaitu kreativitas.
Al-Qur’an Hadist, Fiqih, Bahasa Arab, Kurikulum Merdeka didukung oleh
Akidah Akhlaq dan SKI serta satu Platform Merdeka Mengajar yang
pelajaran muatan lokal yaitu Ke-NU-an. membantu guru dalam mendapatkan
Kemudian ekstrakurikuler di MTs. Al referensi, inspirasi, dan pemahaman untuk
Ishlah adalah Marching Band, Pramuka menerapkan Kurikulum Merdeka.
dan PMR. Kriteria ketuntasan hasil belajar Platform ini membantu guru untuk
di MTs Al Ishlah masih menggunakan mengajar, belajar, dan berkarya. Sekolah
KKM sesuai dengan kurikulum yang atau guru dikatakan siap menjalankan
digunakan yaitu kurikulum 2013. kurikulum merdeka jika ada perbaikan
3.2. Analisis tentang kesiapan guru infrastruktur dan teknologi pendidikan
pendidikan agama Islam dalam disekolah, infrastruktur kelas sudah baik
menghadapi kurikulum merdeka di dan memadahi, platform pendidikan
MTs Al Ishlah Pageruyung kabupaten nasional berbasis teknologi (merdeka
kendal mengajar) sudah mulai digalakkan,
Kurikulum Merdeka adalah penganggaran untuk pendidikan sudah
kurikulum dengan pembelajaran tertata, peningkatan guru dalam hal
intrakurikuler yang beragam di mana kualitas maupun kuantitas, adanya
peserta didik memiliki cukup waktu yang pengadaan barang serta ruang kelas juga
banyak untuk mendalami konsep dan alokasi dana BOS untuk mendukung
menguatkan kompetensi. Guru memiliki pelaksanaan kurikulum merdeka belajar,
keleluasaan untuk memilih berbagai guru bisa menggunakan media digital,
perangkat ajar sehingga pembelajaran guru cakap dalam berinteraksi dengan
dapat disesuaikan dengan kebutuhan

6
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. 1 No. 1, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):

siswa dan guru menguasai materi sesuai mata pelajaran wajib. MTs Al Ishlah
bidang keahliannya. sudah mempunyai laboratorium
Setelah penulis mengumpulkan data komputer untuk mendukung
di lapangan, lalu penulis mereduksi data- pembelajaran informatika. Ini salah
data dan disajikan pada deskripsi data, satu upaya peningkatan infrastruktur
maka ditemukan hal-hal sebagai berikut: sekolah. Untuk mata pelajaran Prakarya
a. Sosialisasi tentang kurikulum merdeka menjadi salah satu pilihan bersama
di MTs Al Ishlah baru diadakan satu mata pelajaran Seni (Seni Musik, Seni
kali oleh pengawas madrasah. Tari, Seni Rupa, Seni Teater) untuk
Guru PAI di MTs Al Ishlah menunjang pelajaran seni, MTs Al
Pageruyung belum begitu memahami Ishlah belum memiliki sarana prasarana
konsep kurikulum merdeka yang memadahi.
dikarenakan sosialisasi yang masih c. Infrastruktur kelas belum memadahi
sangat kurang. Sosialisasi tentang untuk pelaksanaan kurikulum merdeka
kurikulum merdeka baru dilaksanakan Kondisi ruang kelas di MTs Al
satu kali, itupun oleh pengawas Ishlah masih ada beberapa yang
madrasah dan bukan oleh ahli yang mengalami kerusakan, selain itu ada
memang bertugas mensosialisasikan beberapa kelas pula yang belum
kurikulum merdeka. Selain itu belum memiliki plafon sehingga suara dari
ada bimbingan teknis yang dijalankan kelas sebelah kadang-kadang masih
oleh para guru khususnya guru PAI terdengar dan mengganggu proses
mengenai kurikulum merdeka, pembelajaran. Setiap kelas belum
misalnya bimtek tentang pembuatan memiliki media-media pembelajaran
modul ajar, pelaksanaan asesmen dan yang mendukung pelaksanaan
lain sebagainya. kurikulum merdeka, terutama media
b. Perbaikan Infrastruktur dan teknologi digital seperti laptope, LCD proyektor,
pendidikan di MTs Al Ishlah terus HP dan lain sebagainya.
dilakukan, namun masih terdapat d. Platform pendidikan nasional berbasis
hambatan teknologi belum mulai digalakkan di
Perbaikan infrastruktur MTs Al MTs Al Ishlah Pageruyung
Ishlah sudah terus dijalankan, mulai Kurikulum Merdeka didukung
dari perbaikan dan pengadaan sarana oleh Platform Merdeka Mengajar yang
prasarana, penanaman nilai-nilai membantu guru dalam mendapatkan
karakter baik kepada siswa dan referensi, inspirasi, dan pemahaman
peningkatan SDM disekolah. Namun untuk menerapkan Kurikulum
upaya tersebut bukan berarti tidak ada Merdeka. Platform ini membantu guru
hambatan. Misalnya pada perawatan untuk mengajar, belajar, dan berkarya.
sarana prasarana, SDM siswa siswi Platform ini belum digalakkan di MTs
belum cukup memahami dan perlu Al Ishlah. Pengenalan mengenai
lebih banyak bimbingan. Masih banyak platform tersebut juga baru
meja maupun kursi di kelas yang penuh disampaikan sedikit oleh pengawas
dengan coretan-coretan siswa. Selain madrasah ketika sosialisasi awal
itu sarana dan prasarana di MTs Al kurikulum merdeka. Jadi guru-guru
Ishlah belum begitu mendukung untuk PAI di MTs Al Ishlah belum
pelaksanaan kurikulum merdeka. memahami platform tersebut.
Masih ada sarana-prasarana yang rusak, e. Penganggaran untuk pendidikan di
dan kadang-kadang siswa-siswi kurang MTs Al Ishlah sudah tertata di RKAM
bisa menjaga kebersihan lingkungan kemenag
sekolah. Khusus penerapan kurikulum Salah satu hal yang mendukung
merdeka di satuan pendidikan SMP, pelaksanaan kurikulum merdeka adalah
mata pelajaran Informatika menjadi perencanaan penganggaran yang sudah

7
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. x No. x, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):

tertata. Di MTs Al Ishlah penganggaran membutuhkan lebih banyak dana


pendidikan sudah tertera di RKAM dan khususnya untuk pengadaan media
terhubung langsung dengan kemenag pembelajaran di MTs Al Ishlah ini
pusat, hal ini memungkinkan sekolah belum begitu mencukupi. Jadi belum
untuk selalu diawasi oleh kemenag ada rencana penganggaran untuk
terutama dalam penganggaran pelaksanaan kurikulum merdeka di
pendidikan. MTs Al Ishlah yang berarti persiapan
f. Upaya untuk meningkatankan kualitas dana BOS untuk kurikulum merdeka
guru PAI terhambat oleh terbatasnya masih kurang bahkan belum
pelaksanaan MGMP maupun bimtek dianggarkan.
Pelaksanaan kurikulum merdeka h. Guru-guru PAI di MTs Al Ishlah sudah
tentunya harus diimbangi dengan bisa menggunakan media digital
peningkatan kualitas guru, karena guru Kurikulum merdeka yang
berperan aktif dalam kurikulum menuntut guru untuk selalu aktif dan
merdeka, mereka juga dituntut untuk kreatif dalam membuat bahan ajar
bisa kreatif yaitu dapat membuat bahan tentunya mengharuskan guru untuk bisa
ajar sendiri berupa vidio ajar dan lain mengoperasikan media pembelajaran
sebagainya. Pelatihan-pelatihan untuk terutama media digital. Karena
meningkatkan SDM guru khususnya kurikulum merdeka adalah kurikulum
guru PAI berupa peningkatan kualitas berbasis teknologi, dalam mengajar
di MTs Al Ishlah masih terhambat, guru menggunakan aplikasi merdeka
dikarenakan MTs Al Ishlah Pageruyung mengajar. Untuk bisa menguasai
adalah sekolah swasta dibawah penggunaan aplikasi ini tentunya guru
naungan kemenag masih jarang ada harus melek teknologi. Guru-guru PAI
pelaksanaan MGMP maupun bimtek- di MTs Al Ishlah sudah bisa
bimtek lainnya, berbeda dengan menggunakan media digital mulai dari
sekolah ma’arif. handphone, laptope maupun LCD
g. Pengalokasian dana BOS untuk proyektor.
mendukung pelaksanaan kurikulum i. Guru-guru PAI sudah cakap dalam
merdeka di MTs Al Ishlah Pageruyung berinteraksi dengan siswa namun masih
tertera di RKAM. sering menggunakan metode ceramah
Pengalokasian dana BOS dan saat mengajar
pengadaan barang serta ruang kelas Kurikulum merdeka menuntut
merupakan salah satu aspek siswa supaya lebih aktif saat
keberhasilan pelaksanaan kurikulum pembelajaran berlangsung. Siswa harus
merdeka. Dana BOS yang sudah bisa mandiri untuk menyelesaikan
teralokasi dengan tepat akan permasalahan-permasalahan dalam
mendukung pelaksanaan kurikulum pembelajaran (problem based learning)
merdeka di suatu sekolah. dengan melihat isu-isu di lingkungan
Pengalokasian dana BOS di MTs Al sekitar yang dijadikan bahan
Ishlah Pageruyung mengacu pada pembelajaran. Untuk menggunakan
perencanaan penganggaran yang sudah metode pembelajaran tersebut siswa
tertera di RKAM. Untuk pencairan harus mulai dilatih untuk bisa
dana BOS dan dana-dana lainnya, berdiskusi dan menyampaikan
sekolah harus mengajukan perencanaan pendapat masing-masing supaya
peganggaran terlebih dahulu di RKAM. mereka lebih aktif. Namun di MTs Al
Jika pengajuan perencanaan Ishlah masih sedikit guru yang
penganggaran sudah disetujui oleh menggunakan metode diskusi, dan
kemenag maka dana BOS dapat terbilang masih jarang. Hal ini tentu
dicairkan. Namun untuk pelaksanaan menghambat persiapan penggunaan
kurikulum merdeka yang

8
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. 1 No. 1, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):

kurikulum merdeka karena SDM siswa Pada kurikulum merdeka


belum terbiasa aktif dalam kelas. tingkat SMP/MTs mata pelajaran
j. Guru-guru PAI di MTs Al Ishlah sudah informatika menjadi mata pelajaran
menguasai materi sesuai bidang wajib. Mata pelajaran Informatika
keahliannya berisi berbagai kompetensi untuk
Pelaksanaan kurikulum merdeka menunjang keterampilan berpikir
harus didukung oleh SDM pendidik kritis dan sistematis guna
yang mumpuni, seperti hal-hal yang menyelesaikan beragam
sudah penulis bahas sebelumnya permasalahan umum. Persiapan
mengenai guru yang sangat berperan pelaksanaan kurikulum merdeka di
dalam kelangsungan pembelajaran, MTs Al Ishlah ini juga didukung
tentunya guru harus menguasai materi dengan adanya laboratorium
sesuai bidang keahliannya. Guru-guru komputer dengan ruangan yang sudah
PAI di MTs Al Ishlah Pageruyung ber AC, hal bisa membuat siswa-siswi
sudah mengajar materi sesuai dengan nyaman dalam melaksanakan
bidang keahliannya. Kebanyakan guru- pembelajaran terutama pelajaran
guru di MTs Al Ishlah adalah lulusan informatika.
PAI. c) Penganggaran biaya pendidikan dan
3.3. Analisis tentang faktor pendukung dan pengalokasian dana BOS sudah tertata
penghambat guru pendidikan agama di RKAM
Islam dalam menghadapi kurikulum Kesiapan pelaksanaan
merdeka di MTs Al Ishlah Pageruyung kurikulum merdeka juga ditandai
kabupaten Kendal dengan pengelolaan dan
a. Faktor pendukung guru PAI dalam penganggaran biaya operasional
menghadapi kurikulum merdeka di MTs sekolah yang sudah tertata dan
Al Ishlah Pageruyung Kabupaten Kendal, terawasi pemerintah. Penganggaran
antara lain: biaya pendidikan, pengalokasian dana
1) Faktor Internal BOS dan pengadaan barang serta
a) Guru-guru pendidikan agama islam ruang kelas MTs Al Ishlah
sudah bisa menggunakan media Pageruyung mengacu pada
digital dan mengajar materi sesuai perencanaan penganggaran yang
bidang keahliannya sudah tertera di RKAM. Untuk
Pelaksanaan kurikulum pencairan dana BOS dan dana-dana
merdeka harus didukung dengan SDM lainnya, sekolah harus mengajukan
pendidik yang baik terutama dalam perencanaan peganggaran terlebih
bidang teknologi dan bidang keahlian dahulu di RKAM. Jika pengajuan
mengajar. Berdasarkan data yang perencanaan penganggaran sudah
penulis temukan dilapangan saat disetujui oleh kemenag maka dana
wawancara, semua guru PAI di MTs BOS dapat dicairkan.
Al Ishlah sudah bisa menggunakan 2) Faktor Eksternal
media digital, seperti laptope, HP, a) Adanya bimbingan dari pengawas
maupun aplikasi-aplikasi didalamnya. madrasah yang profesional
Selain itu guru-guru di MTs Al Ishlah Sekolah yang hendak
sebagian besar adalah lulusan atau menggunakan kurikulum merdeka
sarjana PAI, jadi guru-guru PAI sudah tentunya harus ada bimbingan
menguasai materi pembelajaran PAI maupun pengawasan dari pihak yang
itu sendiri dan sekolah ini tidak berwenang agar pelaksanaanya
kekurangan guru PAI. berjalan dengan semestinya.
b) Adanya laboratorum komputer yang Pengawas madrasah di MTs Al Ishlah
nyaman untuk pmbelajaran ini diakui sangat profesional dan
informatika kompeten dalam bidang kurikulum

9
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. x No. x, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):

dan teknologi. Pengawa biasanya dengan sarana prasarana dan SDM


datang untuk monitoring evaluasi siswa. Menurut pengamatan penulis di
madrasah setiap satu bulan sekali dan lapangan, perpustakan yang dimiliki
sudah memberikan MTs Al Ishlah hanya berupa 2 lemari
bimbingan/sosialisai mengenai yang berisi buku-buku, dan masih
pengenalan kurikulum merdeka sangat sederhana. Bisa dibilang
terhadap guru-guru di MTs Al Ishlah. perpustakaan kecil. Media
Namun memang baru satu kali pembelajaran masih terbatas. Ada
sosialisasi. beberapa kelas yang mengalami
b. Faktor penghambat guru PAI dalam kerusakan, meja kursi banyak yang
menghadapi kurikulum merdeka di MTs masih dicoret-coret dan lain
Al Ishlah Pageruyung Kabupaten Kendal, sebagainya. Kemudian SDM siswa
antara lain: juga masih terbilang rendah, tidak
1) Faktor Internal banyak siswa yang aktif dalam
a) Media digital seperti laptope, LCD berkegiatan dan interaksi ketika
proyektor dan HP yang memadahi proses pembelajaran. Namun hal ini
Kurikulum merdeka adalah masih terus diperhatikan dan
kurikulum berbasis teknologi, segala ditingkatkan oleh bapak dan ibu guru
aspek di dalamnya memanfaatkan terutama guru-guru PAI.
teknologi digital. Termasuk dalam c) Peningkatan kualitas guru PAI masih
pembelajaran yang menggunakan terhambat
teknologi digital, seperti platform Pelatihan-pelatihan untuk guru
merdeka mengajar dan lain terutama guru-guru PAI perlu
sebagainya. Maka dari itu jika sekolah dilakukan sebelum melaksanakan
belum memiliki media digital yang kurikulum merdeka. Mulai dari
memadahi bisa dikatakan sekolah penguatan soft skill, pelatihan-
tersebut belum siap menggunakan pelatihan terkait dengan kurikulum
kurikulum merdeka. MTs Al Ishlah merdeka, dan bimtek-bimtek lain.
baru mempunyai 3 LCD proyektor Peningkatan kualitas berupa
yang dipakai secara bergantian. penguatan skill bagi guru-guru PAI
Begitu juga dengan laptope, laptope masih terbilang rendah karena
disekolah masih terbatas dan tidak terhambat oleh keterbatasan
semua guru memiliki personal pelaksanaan MGMP khusus guru PAI.
laptope, hal ini juga mempersulit d) Guru-guru PAI masih sering
penerapan kurikulum merdeka yang menggunakan metode ceramah
mana setiap guru harus Pada kurikulum merdeka
mengoprasikan masing-masing satu peserta didik diberi kebebasan untuk
laptope. Selain itu peraturan sekolah mengekspresikan apa saja yang ada
yang tidak membolehkan siswa dan dalam pikiran mereka, selain itu
siswi membawa HP ke sekolah juga mereka diberikan keleluasaan untuk
mempersulit pelaksanaan kurikulum mengembangkan potensi masing-
merdeka. masing tentunya di bawah bimbingan
pendidik/guru, konsep inilah yang kita
b) Infrastruktur sekolah masih rendah sebut sebagai “Merdeka Belajar”.
Hal yang tidak kalah penting Kebanyakan guru terutama guru PAI
dalam pelaksanaan kurikulum masih menggunakan metode ceramah
merdeka adalah infrastruktur sekolah yang termasuk dalam metode
yang bagus atau tinggi. Infrastruktur konvensional saat mengajar. Metode
yang baik akan menunjang ceramah kurang menstimulasi
keberhasilan pelaksanaan kurikulum keaktifan siswa, mereka lebih bersifat
merdeka. Infrastruktur ini kaitanya pasif di kelas. Hal ini tentunya

10
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. 1 No. 1, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):

menggambarkan bahwa guru dan menunjang keterampilan berpikir kritis dan


siswa MTs Al Ishlah belum terbiasa sistematis guna menyelesaikan beragam
untuk diskusi didalam kelas yang permasalahan umum. Berbeda dengan
mana kurikulum merdeka sangat kurikulum sebelumnya yang dapat memilih
mengutamakan keaktifan siswa minimal 2 jenis keterampilan, pemilihan 1
dengan berdiskusi maupaun metode jenis keterampilan dimaksudkan agar
pembelajaran lain yang memicu peserta didik lebih fokus mendalami 1
keaktifan siswa. keterampilan secara utuh sehingga menjadi
2) Faktor Eksternal lulusan yang siap kerja. Sedangkan saat di
a) Sosialisasi dan bimtek tentang kelas VII, peserta didik masih dapat
kurikulum merdeka masih sangat memilih minimal 2 jenis keterampilan dari
kurang 20 jenis keterampilan yang ada.
Dalam persiapan pelaksanaan MTs Al Ishlah Pageruyung masih
kurikulum merdeka tentunya menggunakan kurikulum 2013 atau yang
sosialisasi dan bimbingan sangat biasa disebut dengan kurtilas. Guru PAI di
penting untuk dilaksanakan. Setelah MTs Al Ishlah masih menggunakan silabus
penulis melakukan penelitian secara dan RPP yang mengacu pada kurikulum
langsung dilapangan, semua guru 2013 seperti guru-guru mapel lainnya.
maupun kepala sekolah dan para waka Kurikulum 2013 atau yang biasa kita sebut
sekolah mengungkapkan bahwa sebagai kurtilas di MTs Al Ishlah sudah
sosialisasi mengenai kurikulum dimodifikasi kurikulum merdeka karena
merdeka di MTs Al Ishlah masih sudah ditambahi pelajar pancasila dan
sangat kurang. Sosialisasi baru pelajar rahmatan lil’alamin.
dilakukan 1 kali oleh pengawas MTs Al Ishlah adalah madrasah
madrasah dan belum maksimal karena yang berdiri dibawah naungan kementrian
hanya pengenalan secara umum saja. agama (kemenag). Perencanaan
Menurut mereka perlu segera pelaksanaan kurikulum merdeka sendiri
diadakan sosialisasi lanjutan serta sudah di instruksikan kemenag untuk
bimbingan tekhnik mengenai diterapkan mulai tahun 2023. Walaupun
kurikulum merdeka. Hal ini membuat begitu realisasinya tetap menunggu
guru PAI merasa belum siap instruksi-instruksi selanjutnya dari
menghadapi kurikulum merdeka. kemenag, sehingga sampai saat penulis
melakukan penelitian di MTs Al Ishlah
Pageruyung, sekolahan tersebut memang
4. PENUTUP masih menggunakan kurikulum 2013.
4.1. Kesimpulan Kegiatan intrakurikuler nya masih mengacu
Berdasarkan hasil penelitian di pada kurtilas dan belum beragam seperti
lapangan yang diperoleh dari observasi, kurikulum merdeka.
wawancara dan dokumentasi maka dapat b. Kesiapan guru pendidikan agama Islam
disimpulkan sebagai berikut: dalam menghadapi kurikulum merdeka di
a. Konsep kurikulum merdeka pada tingkat MTs Al Ishlah Pageruyung kabupaten
satuan pendidikan SMP/MTs berbeda kendal sudah dimulai dengan adanya
dengan tingkat satuan pendidikan lainya. sosialisasi awal oleh pengawas madrasah
Pada kurikulum merdeka satuan tingkat satu kali, penganggaran biaya operasional
pendidikan SMP/MTs mata pelajaran dan pengalokasian dana BOS di RKAM,
informatika menjadi mata pelajaran wajib, pengadaan laboratorium komputer dan guru
sedangkan mata pelajaran Prakarya menjadi PAI sudah mampu menggunakan media
salah satu pilihan bersama mata pelajaran digital serta mengajar sesuai bidang
Seni (Seni Musik, Seni Tari, Seni Rupa, keahlian masing-masing. Jika dibandingkan
Seni Teater). Mata pelajaran Informatika dengan teori yang ada, kesiapan guru PAI
berisi berbagai kompetensi untuk dalam menghadapi kurikulum merdeka di

11
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. x No. x, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):

MTs Al Ishlah Pageruyung dapat dikatakan 2) Faktor penghambat guru PAI dalam
masih kurang. Kurangnya kesiapan ini menghadapi kurikulum merdeka di
disebabkan oleh berbagai hal seperti MTs Al Ishlah
infrastruktur sekolah masih rendah, a) Media digital seperti laptope, LCD
kurangnya media digital disetiap kelas, proyektor dan HP yang memadahi
sosialisasi mengenai kurikulum merdeka b) Infrastruktur sekolah masih rendah
masih sangat kurang, bimbingan teknis c) Peningkatan kualitas guru PAI masih
maupun workshop tentang kurikulum terhambat
merdeka juga belum pernah diadakan, d) Guru-guru PAI masih sering
pelaksanaan MGMP khusus guru PAI masih menggunakan metode ceramah
jarang diadakan oleh kemenag sehingga e) Sosialisasi dan bimtek tentang
kualitas guru PAI belum bisa meningkat kurikulum merdeka masih sangat
secara maksimal terutama untuk kurang
menghadapi kurikulum merdeka. Selain itu 4.2. Saran
platform pendidikan nasional berbasis
Berdasarkan hasil penelitian tentang
teknologi di MTs Al Ishlah (merdeka
kesiapan guru pendidikan agama Islam
mengajar) belum mulai galakkan.
dalam menghadapi kurikulum merdeka di
Hal ini bertolak belakang dengan
MTs Al Ishlah Pageruyung kabupaten
beberapa indikator pencapaian sekolah dan
kendal maka penulis mengajukan beberapa
guru yang siap menggunakan kurikulum
saran sebagai berikut:
merdeka, yaitu ada perbaikan infrastruktur
a. Bagi kepala serta para wakil kepala
dan teknologi pendidikan disekolah,
sekolah
infrastruktur kelas sudah baik dan
1) Perbanyak mengadakan bimtek
memadahi, platform pendidikan nasional
maupun sosialisasi mengenai
berbasis teknologi sudah mulai digalakkan,
kurikulum merdeka, supaya sekolah
peningkatan guru dalam hal kualitas
lebih siap untuk menggunakan
maupun kuantitas. Dengan begitu guru PAI
kurikulum tersebut.
di MTs Al Ishlah bisa dikatakan kurang siap
2) Teruslah berusaha untuk
untuk menghadapi kurikulum merdeka.
meningkatkan infrastruktur sekolah,
c. Faktor pendukung dan penghambat guru
karena infrastruktur yang baik
pendidikan agama Islam dalam menghadapi
berasal dari kerjasama yang baik,
kurikulum merdeka di MTs Al Ishlah
karena infrastruktur sekolah yang
Pageruyung kabupaten Kendal sangat
baik akan mendukung pelaksanaan
beragam, yaitu:
kurikulum merdeka.
1) Faktor pendukung guru PAI dalam
b. Bagi guru-guru PAI
menghadapi kurikulum merdeka di
1) Teruslah melakukan inovasi-inovasi
MTs Al Ishlah
dan tingkatkan kreativitas
a) Guru-guru pendidikan agama islam
pembelajaran sesuai perkembangan
sudah bisa menggunakan media
zaman supaya siswa tidak merasa
digital dan mengajar materi sesuai
bosan saat pembelajaran
bidang keahliannya
berlangsung, dengan begitu SDM
b) Adanya laboratorum komputer yang
siswa akan meningkat dan siap
nyaman untuk pmbelajaran
melaksanakan kurikulum merdeka.
informatika
2) Cobalah metode-metode
c) Penganggaran biaya pendidikan dan
pembelajaran lain selain ceramah,
pengalokasian dana BOS sudah tertata
karena hal akan mengurangi
di RKAM
kebosanan dan memicu keaktifan
d) Adanya bimbingan dari pengawas
siswa, hal ini bisa mendukung
madrasah yang profesional
pelaksanaan kurikulum merdeka

12
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. 1 No. 1, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):

karena siswa terlatih untuk lebih untuk Melesatkan Kreatifitas Siswa.


aktif. Bandung: Nusa Media.
c. Bagi Siswa Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
1) Jangan ragu dan takut untuk Rineka Cipta.
menyatakan pendapat dan aspirasi Danarjati, Dwi Prasetia, dkk. 2014. Psikologi
kalian selama dalam hal positif dan Pendidikan. Yogyakarta: Geaha Ilmu.
dengan cara yang benar. Ertikanto, Chandra. 2016. Teori Belajar dan
2) Kembangkan potensi yang ada dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Media
diri kalian, jika nantinya kurikulum Akademi.
merdeka dilaksanakan di MTs Al Fajriah, Nur Fadhilatul. “Studi Analisis Konsep
Ishlah, kalian sudah terbiasa dan Wajib Belajar dalam Kurikulum Pesantren
memahami potensi diri yang kalian di Indonesia (Studi Kepustakaan Pondok
miliki sehingga akan lebih mudah Pesantren Hidayatul Mubtadiin Lirboyo
mengikuti pembelajaran. Kediri)”. Skripsi Sarjana. FITK UNSIQ
3) Selalu menghormati guru, menjaga Jawa Tengah di Wonosobo, 2021.
sarana prasarana sekolah dan Fatiatun, dkk. Tim Penyusun. 2021. Panduan
menjaga kebersihan lingkungan Penulisan Skripsi FITK UNSIQ. Wonosobo:
sekolah agar infrastruktur sekolah UNSIQ Press.
selalu meningkat guna mendukung Hadi, Amirul dan Haryono. 1998. Metodologi
pelaksanaan kurikulum merdeka. Penelitan Pendidikan. Bandung: CV Pustaka
d. Bagi penelitian dimasa yang akan datang Setia.
1) Karya tulis ini bisa dijadikan bahan Hamalik, Oemar. 2006. Manajeman
referensi untuk penelitian-penelitian Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT.
yang akan datang. Remaja Rosdakarya.
2) Hasil penelitian bisa dijadikan Imron, Ali. 2011. Manajemen Peserta Didik
referensi peneliti lain khususnya Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
yang berhubungan dengan kurikulum Insani, Farah Dina. 2009. Sejarah Kurikulum di
merdeka. Indonesia Sejak Awal Kemerdekaan Hingga
5. DAFTAR PUSTAKA Saat Ini, Jurnal As Salam I Vol. 08, No. 01.
Ahmad, Beni. 2008. Metode Penelitian. JTO. “Ini Beda Kurikulum Merdeka Belajar
Bandung: CV Pustaka Setia. dengan Kurikulum Sebelumnya”. Pintek, 3
Ahmad, Nazili Shaleh. 2011. Pendidikan dan maret 2022. https://pintek.id/blog/ini-beda-
Masyarakat. Yogyakarta: Sabda Media. kurikulum-merdeka-belajar-dan-kurikulum-
Al-Mubin, Pustaka, Al-Qur’an Surah Al sebelumnya/ (30 Oktober 2022).
Mujadalah. 58:11. KemendikbudRI. 2022. Buku Saku Platform
Andari, Eni. 2022. "Implementasi Kurikulum Merdeka Mengajar. Jakarta: Kemendikbud.
Merdeka Belajar Menggunakan Learning KemendikbudRI. 2022. Fungsi Kurikulum
Management System (LMS)". Pendidikan Merdeka. Aplikasi Merdeka Mengajar
Profesi Guru 01. no. 02. KemendikbudRI.
Anggara, Ari, dkk. 2023. "Penerapan Kurikulum Khasanah, Nurul, dkk. “Sosialisasi kurikulum
Merdeka Belajar pada Satuan Pendidikan merdeka merdeka belajar untuk
Jenjang SMP". Pendidikan dan Konseling meningkatkan pengetahuan para guru di SD
05. no. 01. Swasta Muhamaddiyah 04 Binjai”. Ruang
Arifin, Bambang Samsul. 2018. Psikologi Cendekia: Jurnal Pengabdian Masyarakat.
Kepribadian Islam: Memahami Perilaku Vol. 1 No. 3 (Juli 2022).
Manusia dengan Paradigma Islam. Kurniadi, Muhammad. “Implementasi
Bandung: CV. Pustaka Setia. Kurikulum Kuliyatul Mu’alimin Al-
Beetlestone, Florence. 2015. Creative Children, Islamiyah di Pondok Pesantren An Nida
Imaginative Teaching. terj. Narulita Yusron. Selomerto”. Skripsi Sarjana. FITK UNSIQ
Creative Learning: Strategi Pembelajaran Jawa Tengah di Wonosobo. 2018.

13
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. x No. x, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):

Ma’mur, Jamal. 2011. Tuntunan lengkap Saragih, Elianti Nurminah. 2021. Serentak
metodologi praktis penelitian Pendidikan. Bergerak Mewujudkan Merdeka Belajar.
Yogyakarta: Diva Press. Yogyakarta: Depublish.
Madya, Suwarsih. 2009. Teori dan Praktik Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian
Penelitian tindakan. Bandung: Alfabeta. Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Graha
Majid, Abdul. 2015. Pengembangan Kurikulum Ilmu.
“PAI”. Wonosobo: Media Kreasi. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang
Margono. S. 1997. Metodologi Penelitian Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Soemanto, Wasty. 1998. Psikologi Pendidikan.
Mas’ud, Abdurrahman. 2020. Paradigma Jakarta: Rineka Cipta.
Pendidikan Islam Humanis. Yogyakarta: Sudjana, Nana dkk. 2014. Penelitian dan
IRCiSoD. Penilaian Pendidukan, Bandung: Sinar Baru
Moeloeng, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Algesindo.
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan
Rosdakarya. Pendekatan, Kuantitatif, Kualitatif, dan
Muchith, M. Saekan. “Guru yang Profesional”. R&D. Bandung: Alfabeta.
STAIN: Quality. Vol. 04. No. 02 (2016). Sujanto, Bedjo. 2007. Guru Indonesia dan
Mudasir. 2011. Manajemen Kelas. Yogyakarta: Perubahan Kurikulum Mengorek
Zanafa Publishing. Kegelisahan Guru. Jakarta: CV. Sagung
Mulyana, Deddy. 2008. Metodologi Penelitian Seto.
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Sukmadinat, Nana Syaodih. 2015. Metode
Rosdakarya. Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Mulyasa, E. 2009. Implementasi Kurikulum Rosdakarya
Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Sunjhaji. 2018. Implementasi Pembelajaran E-
Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Learning sebagai Aplikasi Integrasi
Aksara. Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.
Mulyasa, E. 2011. Kurikulum Tingkat Satuan Yogyakarta: Lontar Mediatama.
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Syaefudin, Udin dan Abin Syamsudin Makmun.
Mulyasa, E. 2021. Menjadi Guru Penggerak 2007. Perencanaan Pendidikan. Bandung:
Merdeka Belajar. Jakarta: Bumi Aksara. Remaja Rosdakarya.
Pradipto, Dedy. 2007. Belajar Sejati Vs Wahab, dkk. 2019. Pendidikan Agama Islam di
Kurikulum Nasional. Yogyakarta: Penerbit SMP Islam Terpadu. Yogyakarta: Arti Bumi
Kanisius. Intaran.
Purwanto, M. Ngalim. 2013. Psikologi Widiasworo, Erwin. 2017. Inovasi
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Pembelajaran (Berbasis Life Skill dan
Putra, Setiatava Rizema. 2014. Prinsip Interpreneurship). Yogyakarta: Ar-Ruzz
Mengajar Berdasar Sifat-sifat Nabi. Media.
Yogyakarta: DIVA Press. Widyaningsih, Hanni. “Implementasi Kurikulum
Ramayulis. 2005. Metodologi Pendidikan 2013 Dalam Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia. Agama Islam dan Budi di SMK Negeri 1
Salamah dan Chomaidi. 2018. Pendidikan dan Wadaslintang Tahun Ajaran 2017/2018”.
Pengajaran. Jakarta: PT. Grasindo. Skripsi Sarjana. FITK UNSIQ Jawa Tengah
Salim dan Haidir. 2019 penelitian Pendidikan: di Wonosobo. 2018.
metode, pendekatan, dan jenis. Jakarta:
Prenada Media Group.
Sanjaya, Ni Made Wulan Sari, dkk. 2020.
Kampus Merdeka: Penerapan Kurikulum
Kampus Merdeka di Era COVID-19 Dalam
Perspektif Tenaga Didik. Banda Aceh: Syiah
Kuala University Press.

14

Anda mungkin juga menyukai