4530-Article Text-11906-1-10-20230707
4530-Article Text-11906-1-10-20230707
1, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):
1
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. x No. x, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):
Received : April 4, 2023 Currently, Indonesia is promoting a new curriculum called Kurikulum
Accepted : June 1, 2023 Merdeka. This requires all of educational institutions to prepare
themselves to face the curriculum, including at MTs Al Ishlah
Keywords: Pageruyung, Kendal.
Islamic Religious Education, This research aims to: 1) Find out the concept of Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka, Madrasah at the junior high school/MTs level; 2) Find out the readiness of Islamic
Tsanawiyah. religious education teachers in facing Kurikulum Merdeka at MTs Al
Ishlah Pageruyung, Kendal; 3) Find out the supporting and inhibiting
factors of Islamic religious education teachers in dealing with the
Kurikulum Merdeka at MTs Al Ishlah Pageruyung, Kendal.
This research uses a qualitative research approach where the type of
research is descriptive. Data collection techniques using the method of
observation, interviews, and documentation. Then the data sources were
obtained from primary data sources and secondary data (observations,
interviews, and documentation related to Kurikulum Merdeka). The
analysis techniques used are data reduction techniques, data
presentation, and data verification.
The results of the research show that: 1) The concept of Kurikulum
Merdeka at the SMP/MTs education unit level is different from other
education unit levels. 2) The readiness of Islamic religious education
teachers to face Kurikulum Merdeka at MTs Al Ishlah Pageruyung,
Kendal, has started with early outreach, modifying the lesson plan by
adding Profil Pelajar Pancasila, school budgeting, providing computer
laboratory, and improving human resources. However, when compared
with the existing theory, this readiness is still lacking. Such as the need
to improve facilities and infrastructure, socialization and training of
Kurikulum Merdeka and promoting Merdeka Mengajar platforms. 3)
Supporting factors of Islamic religious education teachers in facing
Kurikulum Merdeka at MTs Al Ishlah: There is guidance from the
school supervisor, teachers can use digital media and teach according
to their expertise, there is a computer laboratory. Factors inhibiting PAI
teachers in facing the Kurikulum Merdeka at MTs Al Ishlah: lack of
socialization, digital media is not yet sufficient, PAI teacher’s quality
improvement is still hampered, school infrastructure is low.
2
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. 1 No. 1, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):
3
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. x No. x, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):
4
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. 1 No. 1, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):
rapat, lengger, agenda, foto, dan Penyajian data dapat dilakukan dalam
sebagainya. Dibandingkan dengan bentuk tabel, grafis dan sejenisnya.
metode lain, metode ini tidak begitu sulit, Melalui penyajian data ini, maka data
karena jika ada kekeliruan, sumber terorganisasikan, tersusun dalam pola
datanya masih tetap dan belum berubah. hubungan sehingga akan semakin mudah
c. Instrumen Penelitian dipahami.
Instrumen penelitian adalah alat/perangkat yang 3) Verifikasi Data
secara konkrit digunakan untuk
Verifikasi data merupakan pencarian makna
mengumpulkan data data penelitian. Pada
dari data yang telah dikumpulkan secara
penelitian kualitatif, peneliti bertindak
teliti. Kegiatan ini dilakukan dengan cara
sebagai instrumen dan pengumpul data itu
mencari pola, betuk, tema, hubungan,
sendiri. Jadi penulis berperan sebagai alat
persamaan, dan perbedaan faktor-faktor
pengumpulan data dengan teknik
yang mempengaruhi dan sebagainya.
wawancara secara mendalam, observasi
Hasil kegiatan ini adalah kesimpulan
secara langsung dan dokumentasi.
hasil evaluasi secara utuh, menyeluruh
d. Keabsahan Data
dan akurat. Dengan begitu hasil
Uji keabsahan data dalam penelitian ini penelitian dapat dikatakan sebagai hasil
menggunakan uji kredibilitas data sedangkan penelitian ilmiah (dapat dipertanggung
untuk cara pengujian kredibilitas datanya jawabkan).
dilakukan dengan teknik triangulasi sumber
dan triangulasi metode. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
1) Triangulasi Sumber. 3.1. Analisis tentang konsep kurikulum
Triangulasi sumber untuk menguji merdeka pada tingkat Sekolah
kredibilitas data dilakukan dengan cara Menengah Pertama/MTs
mengecek data yang telah diperoleh
Kurikulum merdeka tingkat
melalui beberapa sumber. Teknik ini
menengah pertama ada beberapa
dilakukan dengan cara mengecek
perbedaan dengan tingkat satuan
informasi/data yang diperoleh melalui
pendidikan lainnya. Pada kurikulum
wawancara dengan informan/
merdeka satuan tingkat pendidikan
narasumber, kemudian data tersebut
SMP/MTs, mata pelajaran Informatika
ditanyakan atau dibandingkan dengan
menjadi mata pelajaran wajib, sedangkan
narasumber lain yang masih terkait satu
mata pelajaran Prakarya menjadi salah
sama lain.
satu pilihan bersama mata pelajaran Seni
2) Triangulasi Metode
(Seni Musik, Seni Tari, Seni Rupa, Seni
Triangulasi metode untuk menguji
Teater). Mata pelajaran Informatika berisi
kredibilitas data dilakukan dengan cara
berbagai kompetensi untuk menunjang
mengecek data kepada sumber yang
keterampilan berpikir kritis dan sistematis
sama dengan metode yang berbeda.
guna menyelesaikan beragam
e. Teknik Analisis Data
permasalahan umum. Kegiatan
1) Reduksi Data
intrakurikuler nya pun lebih beragam
Mereduksi data berarti merangkum, memilih
dibandingkan dnegan kurikulum
hal-hal yang penting, dicari tema dan
sebelumnya. Bentuk aktifitas
polanya. Dengan demikian data yang tela
pembelajaran, alokasi jam pelajaran,
direduksi akan memberikan gambaran
menghadirkan projek penguatan profil
yang jelas, dan mempermudah peneliti
pelajar pancasila, mata pelajaran muatan
untuk melakukan pengumpulan data
lokal, mata pelajaran informatika dan
selanjutnya, dan mencarinya bila
penerapan kriteria ketuntasan hasil belajar
diperlukan.
masih sangat berbeda dengan kurikulum
2) Penyajian Data
2013.
Setelah data direduksi, maka langkah
selanjutnya adalah penyajian data.
5
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. x No. x, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):
MTs Al Ishlah masih menggunakan belajar dan minat peserta didik. Begitu
kurikulum 2013 yang sedikit dimodifikasi pula dengan peserta didik, mereka bebas
dengan profil pelajar pancasila dan pelajar mengekspresikan apa saja yang ada dalam
rahmatan lil’alamin. Maksudnya, pada pikiran mereka, selain itu mereka
RPP yang digunakan oleh guru dalam diberikan keleluasaan untuk
tujuan pembelajaran di tambah pendidikan mengembangkan potensi masing-masing
karakter yang mengacu pada penguatan tentunya di bawah bimbingan
profil pelajar pancasila. Penguatan profil pendidik/guru, konsep inilah yang kita
pelajar pancasila di sekolah ini memang sebut sebagai “Merdeka Belajar”.
baru sebatas penambahan di tujuan Merdeka belajar memberikan
pembelajaran pada RPP guru, tidak seperti kesempatan kepada peserta didik untuk
kurikulum merdeka yang dilaksanakan belajar secara mandiri, santai dan terhindar
dengan pembelajaran berbasis proyek dan tekanan dengan tetap memperhatikan
(project based learning). Hal yang perlu bakat alami yang ada pada diri mereka.
diperhatikan adalah bahwa projek Mereka tidak dipaksa untuk menguasai
penguatan profil pelajar Pancasila ini suatu pelajaran di luar kemampuan
harus dilaksanakan dengan cara menggali mereka. Memaksakan mereka belajar di
isu aktual dan nyata pada lingkungan luar kemampuannya bertentangan dengan
sekitar. Sehingga peserta didik diajak konsep merdeka belajar. Konsep merdeka
untuk berpikir kritis dan skeptis mengenai belajar didasari oleh teori belajar secara
bagaimana cara memecahkan masalah dan konstruktivisme. Mereka juga dituntut
menemukan solusi. Jadi memang sangat untuk lebih mengembangkan keterampilan
berbeda dengan pembelajaran di MTs Al mereka dalam pembelajaran.
Ishlah. Kegiatan intrakurikuler di sekolah Keterampilan berarti kemampuan
ini juga belum begitu beragam seperti menggunakan pikiran, nalar, dan
kurikulum merdeka. perbuatan secara efisien dan efektif untuk
Pembelajaran PAI di MTs Al Ishlah mencapai suatu hasil tertentu termasuk
dipecah menjadi lima mata pelajaran yaitu kreativitas.
Al-Qur’an Hadist, Fiqih, Bahasa Arab, Kurikulum Merdeka didukung oleh
Akidah Akhlaq dan SKI serta satu Platform Merdeka Mengajar yang
pelajaran muatan lokal yaitu Ke-NU-an. membantu guru dalam mendapatkan
Kemudian ekstrakurikuler di MTs. Al referensi, inspirasi, dan pemahaman untuk
Ishlah adalah Marching Band, Pramuka menerapkan Kurikulum Merdeka.
dan PMR. Kriteria ketuntasan hasil belajar Platform ini membantu guru untuk
di MTs Al Ishlah masih menggunakan mengajar, belajar, dan berkarya. Sekolah
KKM sesuai dengan kurikulum yang atau guru dikatakan siap menjalankan
digunakan yaitu kurikulum 2013. kurikulum merdeka jika ada perbaikan
3.2. Analisis tentang kesiapan guru infrastruktur dan teknologi pendidikan
pendidikan agama Islam dalam disekolah, infrastruktur kelas sudah baik
menghadapi kurikulum merdeka di dan memadahi, platform pendidikan
MTs Al Ishlah Pageruyung kabupaten nasional berbasis teknologi (merdeka
kendal mengajar) sudah mulai digalakkan,
Kurikulum Merdeka adalah penganggaran untuk pendidikan sudah
kurikulum dengan pembelajaran tertata, peningkatan guru dalam hal
intrakurikuler yang beragam di mana kualitas maupun kuantitas, adanya
peserta didik memiliki cukup waktu yang pengadaan barang serta ruang kelas juga
banyak untuk mendalami konsep dan alokasi dana BOS untuk mendukung
menguatkan kompetensi. Guru memiliki pelaksanaan kurikulum merdeka belajar,
keleluasaan untuk memilih berbagai guru bisa menggunakan media digital,
perangkat ajar sehingga pembelajaran guru cakap dalam berinteraksi dengan
dapat disesuaikan dengan kebutuhan
6
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. 1 No. 1, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):
siswa dan guru menguasai materi sesuai mata pelajaran wajib. MTs Al Ishlah
bidang keahliannya. sudah mempunyai laboratorium
Setelah penulis mengumpulkan data komputer untuk mendukung
di lapangan, lalu penulis mereduksi data- pembelajaran informatika. Ini salah
data dan disajikan pada deskripsi data, satu upaya peningkatan infrastruktur
maka ditemukan hal-hal sebagai berikut: sekolah. Untuk mata pelajaran Prakarya
a. Sosialisasi tentang kurikulum merdeka menjadi salah satu pilihan bersama
di MTs Al Ishlah baru diadakan satu mata pelajaran Seni (Seni Musik, Seni
kali oleh pengawas madrasah. Tari, Seni Rupa, Seni Teater) untuk
Guru PAI di MTs Al Ishlah menunjang pelajaran seni, MTs Al
Pageruyung belum begitu memahami Ishlah belum memiliki sarana prasarana
konsep kurikulum merdeka yang memadahi.
dikarenakan sosialisasi yang masih c. Infrastruktur kelas belum memadahi
sangat kurang. Sosialisasi tentang untuk pelaksanaan kurikulum merdeka
kurikulum merdeka baru dilaksanakan Kondisi ruang kelas di MTs Al
satu kali, itupun oleh pengawas Ishlah masih ada beberapa yang
madrasah dan bukan oleh ahli yang mengalami kerusakan, selain itu ada
memang bertugas mensosialisasikan beberapa kelas pula yang belum
kurikulum merdeka. Selain itu belum memiliki plafon sehingga suara dari
ada bimbingan teknis yang dijalankan kelas sebelah kadang-kadang masih
oleh para guru khususnya guru PAI terdengar dan mengganggu proses
mengenai kurikulum merdeka, pembelajaran. Setiap kelas belum
misalnya bimtek tentang pembuatan memiliki media-media pembelajaran
modul ajar, pelaksanaan asesmen dan yang mendukung pelaksanaan
lain sebagainya. kurikulum merdeka, terutama media
b. Perbaikan Infrastruktur dan teknologi digital seperti laptope, LCD proyektor,
pendidikan di MTs Al Ishlah terus HP dan lain sebagainya.
dilakukan, namun masih terdapat d. Platform pendidikan nasional berbasis
hambatan teknologi belum mulai digalakkan di
Perbaikan infrastruktur MTs Al MTs Al Ishlah Pageruyung
Ishlah sudah terus dijalankan, mulai Kurikulum Merdeka didukung
dari perbaikan dan pengadaan sarana oleh Platform Merdeka Mengajar yang
prasarana, penanaman nilai-nilai membantu guru dalam mendapatkan
karakter baik kepada siswa dan referensi, inspirasi, dan pemahaman
peningkatan SDM disekolah. Namun untuk menerapkan Kurikulum
upaya tersebut bukan berarti tidak ada Merdeka. Platform ini membantu guru
hambatan. Misalnya pada perawatan untuk mengajar, belajar, dan berkarya.
sarana prasarana, SDM siswa siswi Platform ini belum digalakkan di MTs
belum cukup memahami dan perlu Al Ishlah. Pengenalan mengenai
lebih banyak bimbingan. Masih banyak platform tersebut juga baru
meja maupun kursi di kelas yang penuh disampaikan sedikit oleh pengawas
dengan coretan-coretan siswa. Selain madrasah ketika sosialisasi awal
itu sarana dan prasarana di MTs Al kurikulum merdeka. Jadi guru-guru
Ishlah belum begitu mendukung untuk PAI di MTs Al Ishlah belum
pelaksanaan kurikulum merdeka. memahami platform tersebut.
Masih ada sarana-prasarana yang rusak, e. Penganggaran untuk pendidikan di
dan kadang-kadang siswa-siswi kurang MTs Al Ishlah sudah tertata di RKAM
bisa menjaga kebersihan lingkungan kemenag
sekolah. Khusus penerapan kurikulum Salah satu hal yang mendukung
merdeka di satuan pendidikan SMP, pelaksanaan kurikulum merdeka adalah
mata pelajaran Informatika menjadi perencanaan penganggaran yang sudah
7
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. x No. x, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):
8
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. 1 No. 1, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):
9
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. x No. x, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):
10
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. 1 No. 1, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):
11
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. x No. x, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):
MTs Al Ishlah Pageruyung dapat dikatakan 2) Faktor penghambat guru PAI dalam
masih kurang. Kurangnya kesiapan ini menghadapi kurikulum merdeka di
disebabkan oleh berbagai hal seperti MTs Al Ishlah
infrastruktur sekolah masih rendah, a) Media digital seperti laptope, LCD
kurangnya media digital disetiap kelas, proyektor dan HP yang memadahi
sosialisasi mengenai kurikulum merdeka b) Infrastruktur sekolah masih rendah
masih sangat kurang, bimbingan teknis c) Peningkatan kualitas guru PAI masih
maupun workshop tentang kurikulum terhambat
merdeka juga belum pernah diadakan, d) Guru-guru PAI masih sering
pelaksanaan MGMP khusus guru PAI masih menggunakan metode ceramah
jarang diadakan oleh kemenag sehingga e) Sosialisasi dan bimtek tentang
kualitas guru PAI belum bisa meningkat kurikulum merdeka masih sangat
secara maksimal terutama untuk kurang
menghadapi kurikulum merdeka. Selain itu 4.2. Saran
platform pendidikan nasional berbasis
Berdasarkan hasil penelitian tentang
teknologi di MTs Al Ishlah (merdeka
kesiapan guru pendidikan agama Islam
mengajar) belum mulai galakkan.
dalam menghadapi kurikulum merdeka di
Hal ini bertolak belakang dengan
MTs Al Ishlah Pageruyung kabupaten
beberapa indikator pencapaian sekolah dan
kendal maka penulis mengajukan beberapa
guru yang siap menggunakan kurikulum
saran sebagai berikut:
merdeka, yaitu ada perbaikan infrastruktur
a. Bagi kepala serta para wakil kepala
dan teknologi pendidikan disekolah,
sekolah
infrastruktur kelas sudah baik dan
1) Perbanyak mengadakan bimtek
memadahi, platform pendidikan nasional
maupun sosialisasi mengenai
berbasis teknologi sudah mulai digalakkan,
kurikulum merdeka, supaya sekolah
peningkatan guru dalam hal kualitas
lebih siap untuk menggunakan
maupun kuantitas. Dengan begitu guru PAI
kurikulum tersebut.
di MTs Al Ishlah bisa dikatakan kurang siap
2) Teruslah berusaha untuk
untuk menghadapi kurikulum merdeka.
meningkatkan infrastruktur sekolah,
c. Faktor pendukung dan penghambat guru
karena infrastruktur yang baik
pendidikan agama Islam dalam menghadapi
berasal dari kerjasama yang baik,
kurikulum merdeka di MTs Al Ishlah
karena infrastruktur sekolah yang
Pageruyung kabupaten Kendal sangat
baik akan mendukung pelaksanaan
beragam, yaitu:
kurikulum merdeka.
1) Faktor pendukung guru PAI dalam
b. Bagi guru-guru PAI
menghadapi kurikulum merdeka di
1) Teruslah melakukan inovasi-inovasi
MTs Al Ishlah
dan tingkatkan kreativitas
a) Guru-guru pendidikan agama islam
pembelajaran sesuai perkembangan
sudah bisa menggunakan media
zaman supaya siswa tidak merasa
digital dan mengajar materi sesuai
bosan saat pembelajaran
bidang keahliannya
berlangsung, dengan begitu SDM
b) Adanya laboratorum komputer yang
siswa akan meningkat dan siap
nyaman untuk pmbelajaran
melaksanakan kurikulum merdeka.
informatika
2) Cobalah metode-metode
c) Penganggaran biaya pendidikan dan
pembelajaran lain selain ceramah,
pengalokasian dana BOS sudah tertata
karena hal akan mengurangi
di RKAM
kebosanan dan memicu keaktifan
d) Adanya bimbingan dari pengawas
siswa, hal ini bisa mendukung
madrasah yang profesional
pelaksanaan kurikulum merdeka
12
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. 1 No. 1, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):
13
Jurnal Profesi Pendidikan dan Keguruan ALPHATEACH, Vol. x No. x, 1 - 5
ISSN(print): | ISSN(online):
Ma’mur, Jamal. 2011. Tuntunan lengkap Saragih, Elianti Nurminah. 2021. Serentak
metodologi praktis penelitian Pendidikan. Bergerak Mewujudkan Merdeka Belajar.
Yogyakarta: Diva Press. Yogyakarta: Depublish.
Madya, Suwarsih. 2009. Teori dan Praktik Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian
Penelitian tindakan. Bandung: Alfabeta. Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Graha
Majid, Abdul. 2015. Pengembangan Kurikulum Ilmu.
“PAI”. Wonosobo: Media Kreasi. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang
Margono. S. 1997. Metodologi Penelitian Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Soemanto, Wasty. 1998. Psikologi Pendidikan.
Mas’ud, Abdurrahman. 2020. Paradigma Jakarta: Rineka Cipta.
Pendidikan Islam Humanis. Yogyakarta: Sudjana, Nana dkk. 2014. Penelitian dan
IRCiSoD. Penilaian Pendidukan, Bandung: Sinar Baru
Moeloeng, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Algesindo.
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan
Rosdakarya. Pendekatan, Kuantitatif, Kualitatif, dan
Muchith, M. Saekan. “Guru yang Profesional”. R&D. Bandung: Alfabeta.
STAIN: Quality. Vol. 04. No. 02 (2016). Sujanto, Bedjo. 2007. Guru Indonesia dan
Mudasir. 2011. Manajemen Kelas. Yogyakarta: Perubahan Kurikulum Mengorek
Zanafa Publishing. Kegelisahan Guru. Jakarta: CV. Sagung
Mulyana, Deddy. 2008. Metodologi Penelitian Seto.
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Sukmadinat, Nana Syaodih. 2015. Metode
Rosdakarya. Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Mulyasa, E. 2009. Implementasi Kurikulum Rosdakarya
Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Sunjhaji. 2018. Implementasi Pembelajaran E-
Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Learning sebagai Aplikasi Integrasi
Aksara. Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.
Mulyasa, E. 2011. Kurikulum Tingkat Satuan Yogyakarta: Lontar Mediatama.
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Syaefudin, Udin dan Abin Syamsudin Makmun.
Mulyasa, E. 2021. Menjadi Guru Penggerak 2007. Perencanaan Pendidikan. Bandung:
Merdeka Belajar. Jakarta: Bumi Aksara. Remaja Rosdakarya.
Pradipto, Dedy. 2007. Belajar Sejati Vs Wahab, dkk. 2019. Pendidikan Agama Islam di
Kurikulum Nasional. Yogyakarta: Penerbit SMP Islam Terpadu. Yogyakarta: Arti Bumi
Kanisius. Intaran.
Purwanto, M. Ngalim. 2013. Psikologi Widiasworo, Erwin. 2017. Inovasi
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Pembelajaran (Berbasis Life Skill dan
Putra, Setiatava Rizema. 2014. Prinsip Interpreneurship). Yogyakarta: Ar-Ruzz
Mengajar Berdasar Sifat-sifat Nabi. Media.
Yogyakarta: DIVA Press. Widyaningsih, Hanni. “Implementasi Kurikulum
Ramayulis. 2005. Metodologi Pendidikan 2013 Dalam Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia. Agama Islam dan Budi di SMK Negeri 1
Salamah dan Chomaidi. 2018. Pendidikan dan Wadaslintang Tahun Ajaran 2017/2018”.
Pengajaran. Jakarta: PT. Grasindo. Skripsi Sarjana. FITK UNSIQ Jawa Tengah
Salim dan Haidir. 2019 penelitian Pendidikan: di Wonosobo. 2018.
metode, pendekatan, dan jenis. Jakarta:
Prenada Media Group.
Sanjaya, Ni Made Wulan Sari, dkk. 2020.
Kampus Merdeka: Penerapan Kurikulum
Kampus Merdeka di Era COVID-19 Dalam
Perspektif Tenaga Didik. Banda Aceh: Syiah
Kuala University Press.
14