Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP (PKR)


“Komponen Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan”
Dosen Pengampu : Hj. Hasnah, M.Si.

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1

Ainun Mutmainna 210407551018

Esa Indriani Saad 210407551035

Winda Andriani 210407550026

Iim Hermalia 210407551034

Arba Hidayah 210407551040

Andi Abel 210407551039

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Komponen
Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan” Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Parepare, 2 November 2023

Kelompok I

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ........................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I .............................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
A. Latar Belakang ..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................2
C. Tujuan ................................................................................................................2
BAB II ............................................................................................................................3
PEMBAHASAN .............................................................................................................3
A. Keterampilan Mengadakan Pendekatan Secara Pribadi .................................3
B. Keterampilan Mengorganisasi Kegiatan ..........................................................4
C. Keterampilan Membimbing dan Memudahkan Belajar ..................................6
D. Keterampilan Merencanakan dan Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran ....7
BAB III ......................................................................................................................... 10
PENUTUP .................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keterampilan mengajar adalah seperangkat kemampuan, strategi, dan
metode yang dimiliki oleh seorang guru atau instruktur untuk
mengkomunikasikan informasi, memfasilitasi pembelajaran, dan membantu
siswa dalam memahami dan menguasai materi pelajaran. Keterampilan mengajar
yang baik membantu menciptakan pengalaman pembelajaran yang efektif,
menarik, dan bermanfaat bagi siswa. Mereka memungkinkan guru untuk menjadi
fasilitator pembelajaran yang efektif dan membantu siswa mencapai pemahaman
yang mendalam tentang subjek yang diajarkan.
Salah satu ketrampilan mengajar adalah keterampilan mengajar kelompok
kecil dan perorangan. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
adalah kemampuan seorang guru atau instruktur dalam mengelola,
mengarahkan, dan mengajar sejumlah kecil siswa atau individu secara efektif.
Ini mencakup berbagai aspek yang berbeda dari keterampilan mengajar umum,
yang disesuaikan khusus untuk situasi di mana jumlah siswa yang diajar terbatas.
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah penting
karena mereka memungkinkan guru atau instruktur untuk memberikan perhatian
yang lebih terfokus dan personal kepada siswa. Ini dapat meningkatkan
pemahaman, motivasi, dan hasil belajar siswa, membuat pembelajaran lebih
efektif dan bermanfaat. Nah keterampilan ini terdiri dari berbagai komponen
untuk itu pada makalh ini kelompok kami akan membahas mengenai komponen
komponen Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi
2. Bagaimana keterampilan mengorganisasi kegiatan
3. Bagaimana keterampilan membimbing dan memudahkan belajar
4. Bagaimana keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi
2. Untuk mengetahui keterampilan mengorganisasi kegiatan
3. Untuk mengetahui keterampilan membimbing dan memudahkan belajar
4. Untuk mengetahui keterampilan merencanakan dan melaksanakan
kegiatan pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Keterampilan Mengadakan Pendekatan Secara Pribadi


Mengadakan pendekatan secara pribadi dalam konteks pembelajaran kelas
rangkap memerlukan pemahaman mendalam tentang dinamika dan tantangan
yang unik dari lingkungan semacam itu. Dalam kelas rangkap, seorang guru
dihadapkan pada tugas mengajar siswa dari tingkatan yang berbeda dalam satu
ruang kelas. Hal ini menciptakan kebutuhan untuk pendekatan yang lebih
individual dan diferensiasi.
Pendekatan pribadi dalam hal ini berarti guru harus memiliki kemampuan
untuk memahami dan mengakui kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar
masing-masing siswa. Dengan memahami kebutuhan individual siswa, guru
dapat merancang atau menyesuaikan instruksi dan kegiatan yang sesuai untuk
mendorong pertumbuhan dan perkembangan akademik setiap individu. Ini
bukanlah tugas yang mudah mengingat variasi dalam kesiapan dan kemampuan
siswa. Selain itu, komunikasi efektif sangat penting. Guru harus mampu
berkomunikasi dengan jelas dan efektif dengan setiap siswa, memastikan
bahwa mereka memahami materi dan tugas yang diberikan sesuai dengan
tingkatannya. Ini juga melibatkan mendengarkan siswa, memahami
kekhawatiran mereka, dan merespon pertanyaan dengan cara yang mendukung.
Kemampuan manajemen kelas juga menjadi krusial. Mengatur siswa dalam
kelompok kecil atau stasiun belajar berdasarkan kebutuhan mereka dapat
membantu memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan perhatian dan
bimbingan yang sesuai. Di sisi lain, empati dan kesabaran adalah kualitas yang
sangat penting bagi seorang guru kelas rangkap. Memahami frustrasi atau
kesulitan yang mungkin dialami siswa dan memberikan dukungan emosional
diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Penggunaan teknologi dan sumber daya lainnya juga dapat membantu dalam
proses diferensiasi dan memberikan dukungan tambahan kepada siswa.
Teknologi, seperti aplikasi belajar mandiri atau platform pembelajaran online,

3
dapat membantu siswa belajar dengan kecepatan mereka sendiri dan
memberikan bahan tambahan sesuai kebutuhan mereka.
Akhirnya, kolaborasi dengan pihak lain, seperti guru lain, orang tua, atau
tenaga ahli, dapat memberikan sumber daya dan dukungan tambahan dalam
menghadapi tantangan mengajar kelas rangkap. Dengan bekerja sama, guru
dapat berbagi sumber daya, strategi, dan best practices untuk mendukung
pembelajaran siswa dalam lingkungan yang kompleks ini.
Agar potensi yang ada dalam diri siswa dapat dikembangkan secara optimal
untuk mencapai tujuan pembelajaran, siswa perlu merasa yakin bahwa guru
siap mendengarkan segala pendapatnya dan akan membantunya. Siswa perlu
merasa benar-benar diperhatikan oleh guru. Suasana ini dapat diciptakan
dengan cara:
1. Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa baik
dalam kelompok kecil maupun perorangan.
2. Mendengarkan secara simpatik ide-ide yang dikemukakan siswa.
3. Memberikan respons positif terhadap buah pikiran siswa.
4. Membangun hubungan saling mempercayai.
5. Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa kecenderungan
untuk mendominasi ataupun mengambil alih tugas siswa.
6. Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan.
7. Berusaha mengendalikan situasi.

B. Keterampilan Mengorganisasi Kegiatan


Keteraturan sangat penting dalam mengajar kelompok kecil, oleh karena itu
guru mesti mengorganisasi kebutuhan-kebutuhan bagi upaya mengajar
kelompok. Mengorganisasikan kegiatan mengandung arti merancang, mengatur,
dan mengendalikan kegiatan belajar pembelajaran yang tepat. Selama kegiatan
mengajar kelompok kecil atau perorangan berlangsung, guru berperan sebagai
organisator yang mengatur dan memonitor kegiatan dari awal sampai akhir.
Untuk itu guru perlu memperhatikan dan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Adakan pengenalan umum mengenai isi dan latar kegiatan belajar yang

4
akan dilaksanakan. Meliputi pemberian orientasi umum tentang tujuan,
tugas, cara kerja, waktu, tempat kerja, dan sebagainya sebelum kegiatan
kelompok atau perorangan di mulai. Yang perlu Anda ingat, semua
petunjuk atau informasi yang perlu diketahui oleh murid harus diberikan
sebelum kegiatan kelompok atau perorangan dimulai. Demikian pula
dalam pembelajaran kelas rangkap. Sebelum Anda meminta murid
bekerja berkelompok atau bekerja sendiri-sendiri, mereka harus sudah
tahu apa dan bagaimana mereka harus mengerjakan tugas tersebut.
2. Gunakan variasi kegiatan sesuai kebutuhan. Memvariasikan kegiatan
yang mencakup penyediaan ruangan, peralatan, dan cara melaksana-
kannya. Memvariasi kegiatan , misalnya berupa observasi, diskusi hasil
observasi, memecahkan masalah, membuat kerajinan tangan bersama,
atau belajar sendiri dari buku. Setiap jenis kegiatan harus dipersiapkan
sumber/sarana yang perlu digunakan, cara kerja, aturan yang perlu
diikuti, tempat kerja, serta alokasi waktu. Setiap kelompok atau individu
dapat mengerjakan tugas yang sama, dapat pula berbeda.
3. Adakan pengelompokan murid yang sesuai dengan tujuan.
Pengelompokkan murid dibentuk secara tepat agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan baik. Cobalah ingat kembali bagaimana cara Anda
mengelompokkan murid-murid Anda. Barangkali Anda
mengelompokkannya berdasar-kan tempak duduknya, kemampuannya
(yang pintar dengan yang pintar atau dicampur), atau menurut keinginan
(minat). Memang, pengelompok-kan murid dapat dilakukan dengan
berbagai cara sesuai dengan keper-luan. Coba pikirkan, apa keuntungan
dan kerugiannya jika murid yang pintar dikelompokkan bersama murid
yang sedang/yang kurang pintar.
4. Koordinasi kegiatan. Jangan lupa mengkoordinasikan aneka kegiatan
yang berlangsung. Agar kegiatan sejak dari awal hingga kegiatan akhir
berlansung dengan baik dan lancar, tanpa suatu kendala yang berarti.
Mengkoordinasi kegiatan dengan cara melihat kemajuan murid dari awal
sampai akhir kegiatan. Dengan cara ini, guru akan dapat memantau

5
apakah tugas dikerjakan dengan benar atau apakah murid memerlukan
bantuan.
5. Berikan perhatian pada berbagai tugas yang diberikan. Guru yang baik
juga akan membagi perhatian kepada berbagai tugas dan kebutuhan
murid. Keterampilan ini tentu erat sekali dengan sikap tanggap dan peka
terhadap kebutuhan/kondisi murid, sehingga murid selalu merasa bahwa
guru ada bersama mereka, karena bantuan yang mereka perlukan selalu
diberikan pada saat yang tepat.
6. Usahakan agar pada akhir kegiatan selalu ada penyimpulan. Dalam
mengakhiri kegiatan dengan laporan hasil yang dicapai oleh murid.
Sehingga murid memperoleh gambaran tentang inti pokok materi pela-
jaran yang dibahasnya. Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi
yang tepat akan memungkinkan murid saling belajar. Memajangkan hasil
karya, menanggapi hasil kerja kelompok, mendemonstrasikan hasil kerja,
merupakan contoh-contoh kegiatan kulminasi yang memungkinkan
murid salaing belajar. Cobalah Anda cari kegiatan kulminasi yang lain,
yang memungkinkan murid saling belajar.

C. Keterampilan Membimbing dan Memudahkan Belajar


Mengajar perorangan/kelompok kecil berarti memberi kesempatan kepada
siswa untuk belajar sendiri. Agar siswa benar-benar dapat belajar dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai, guru harus terampil dalam membantu siswa agar
mudah belajar dan tidak mengalami patah semangat (Hasibuan dkk.,1994;
Wardani IGAK, 1985). Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar,
maksudnya kemampuan guru dalam membantu siswa untuk maju tanpa
menemui kesulitan-kesulitan sehingga bebas dan rasa frustasi, dengan cara:
1. Memberi penguatan yang sesuai dalam bentuk kuantitas dan kualitas
2. Mengembangkan supervise klinis yang terdiri dari tiga tahap kegiatan,
masing-masing tahap awal, tahap lanjutan, dan tahap perpaduan. Pada
tahap/proses awal harus diharapkan memiliki dan menerapkan sikap
tanggap siswa baik secara perseorangan maupun secara kelompok

6
sehingga dapat diketahui apakah segala sesuatu berjalan lancar dan
memadai. Supervisi proses awal ini lebih menekankan pada kelancaran
berlangsungnya kegiatan belajar siswa.
3. Melaksanakan supervise tahap/proses lanjut yang memusatkan
perhatian pada pemberian bantuan secara selektif ketika kegiatan belajar
berlangsung. Dalam tahap inilah guru sangat diharapkan
menciptakan/memelihara interaksi yang harmonis diantara semua pihak
yang terlibat dalam kegiatan belajar tersebut.
4. Mengadakan supervise prose/tahap perpaduan yang memusatkan
perhatian pada penilaian pencapaian tujuan dari berbagai kegiatan yang
dilakukan dalam rangka menyiapkan rangkuman dan pemantapan yang
pada akhirnya memungkinkan siswa sering belajar dan memperoleh
wawasan yang menyeluruh tentang kegiatan tersebut. Supervise proses
perpaduan ini dapat dilakukan dengan mendatangi setiap kelompok
siswa, menilai kemajuan siswa, dan menyiapkan mereka untuk
mengikuti kegiatan akhir, seperti mengingatkan mereka akan waktu
yang masih tersisa untuk menyelesaikan tugas, misalnya waktu tinggal
10 menit lagi atau pukul 11.30 semua kelompok sudah harus
menyerahkan hasil kerjanya di depan kelas.
Selanjutnya agar mengajar kelompok kecil dan perorangan berlangsung
efektif, perlu diperhatikan beberapa yaitu (a) Tidak semua topik dapat dipelajari
dengan efektif dalam kegiatan perorangan, (b) Kenali siswa secara perorangan
(c) beri kebebasan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan keinginannya
siswa belajar dengan bahan yang siap pakai, seperti modul atau paket belajar,
(d) bimbinglah siswa agar mampu menyelesaikan masalah yang ditemuinya
dan (e) libatkan siswa dalam menilai hasil belajar.

D. Keterampilan Merencanakan dan Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan guru dalam pembelajaran seperti membuka pelajaran. menyajikan
kegiatan inti, membimbing peserta didik dan mengevaluasinya, hendaknya
diatur dengan baik dan penuh kesungguhan. Kegiatan belajar mengajar dalam

7
rangka pelaksanaan PKR rancangan kegiatan pembelajaran erat kaitannya
dengan model PKR yang diterapkan. Tugas guru yang utama adalah membantu
murid melakukan kegiatan, baik secara perorangan maupun secara kelompok.
Untuk itu guru harus mampu membuat perencanaan kegiatan belajar mengajar
yang tepat bagi setiap murid dan kelompok serta mampu melaksanakannya.
Untuk membuat perencanaan yang tepat, guru dituntut mampu mendiagnosis
kemampuan akademis murid, memahami gaya belajar mengajar, minat murid,
dan sebagainya. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar
mengajar ini mencakup:
1. Membantu murid menetapkan tujuan pelajaran dan menstimulasi murid
untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk maksud tersebut dapat dilakukan
dengan diskusi atau menyediakan bahan-bahan yang menarik, yang
mampu mendorong murid untuk mencapai tujuan tersebut. Namun perlu
diingat bahwa kebiasaan menetapkan tujuan belajar bagi murid di
Indonesia belum membudaya, bahkan mungkin belum pernah ada murid
yang diberi kesempatan untuk menetapkan tujuan belajar. Oleh karena
itu, sebagai guru, anda perlu mulai memberikan kesempatan kepada
murid untuk sekali-kali (misalnya sebulan sekali) menetapkan tujuan
belajar.
2. Merencanakan kegiatan belajar mengajar bersama murid. Berdasarkan
hasil diagnosis penetapan tujuan, guru dapat merencanakan kegiatan
belajar yang sesuai dengan tujuan, minat, dan kemampuan murid.
3. Perencanaan yang dibuat haruslah mencakup kriteria keberhasilan.
langkah-langkah kerja, waktu, serta kondisi belajar yang diperlukan.
Bertindak atau berperan sebagai penasehat hagi murid bila diperlukan.
Guru dapat memberikan bantuan yang tepat jika guru mampu
berinteraksi secara efektif dengan murid sehingga murid mau
mengungkapkan masalahnya. Kemudian guru dapat memberikan
saran/nasehat yang kira-kira dapat mengarahkan murid kearah belajar
yang lebih baik.
4. Membantu murid menilai pencapaian dan kemajuannya sendiri. Ini

8
berarti memberi kesempatan kepada murid untuk memperbaiki dirinya
sendiri yang merupakan kerja sama guru dengan murid dalam situasi
pendidikan yang manusiawi. Pada umumnya penilaian atas kemajuan
pencapaian murid dilakukan oleh guru. Murid bahkan tidak pernah
dilibatkan dalam menilai dirinya sendiri. Oleh karena itu, anda
mempunyai kesempatan yang baik untuk mulai membimbing murid
menilai kemajuannya sendiri.
Dalam penerapannya, kelompok keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan masing-masing mempunyai tekanan yang berbeda.
Keterampilan mengorganisasikan kegiatan serta membimbing dan
memudahkan belajar lebih banyak terkait dengan mengajar kelompok kecil
sedangkan keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi serta
merencanakan dan melaksanakan kegiatan lebih banyak terkait dengan
pembelajaran perorangan,

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mengadakan pendekatan secara pribadi dalam konteks pembelajaran kelas
rangkap memerlukan pemahaman mendalam tentang dinamika dan tantangan
yang unik dari lingkungan semacam itu. Dalam kelas rangkap, seorang guru
dihadapkan pada tugas mengajar siswa dari tingkatan yang berbeda dalam satu
ruang kelas. Hal ini menciptakan kebutuhan untuk pendekatan yang lebih
individual dan diferensiasi. Keteraturan sangat penting dalam mengajar
kelompok kecil, oleh karena itu guru mesti mengorganisasi kebutuhan-
kebutuhan bagi upaya mengajar kelompok.
Selanjutnya Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar,
maksudnya kemampuan guru dalam membantu siswa untuk maju tanpa
menemui kesulitan-kesulitan sehingga bebas dari rasa frustasi. Selain itu guru
harus mampu membuat perencanaan kegiatan belajar mengajar yang tepat bagi
setiap murid dan kelompok serta mampu melaksanakannya. Untuk membuat
perencanaan yang tepat, guru dituntut mampu mendiagnosis kemampuan
akademis murid, memahami gaya belajar mengajar, minat murid, dan
sebagainya

B. Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini diharapkan agar menambah
pengetahuan pembaca. Meskipun kami menginginkan kesempurnaan dalam
penyusunan makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak
kekurangan yang perlu kami perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya
pengetahuan kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat kami harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aminah, Neneng dan Ika Wahyuni. 2019. Keterampilan Dasar Mengajar


(Dilengkapi dengan Micro Teaching untuk calon guru Matematika).
Cirebon : Lovrinz Publishing.

Bhoke, wilibaldus, Marianus Meka Maria dan Patrisia Wau. 2023. Buku Ajar Mata
Kuliah Terintegrasi Bahasa Ibu: Pembelajaran Micro. Pekalongan: PT
Nasya Expanding Management (Penerbit NEM-Anggota IKAPI).

Djalil, Aria. 2006. Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta: Universitas Terbuka

Febriana, Rina. 2019. Kompetensi Guru. Jakarta: bumi aksara group

Ghufroni,Ulya. 2016. Bahan Ajar Pembelajaran Kelas Rangkap. Semarang: Unnes

Tresno Fatma Igtyas, Dina Ampera dan Farihah . 2020. Model Micro-Teaching
Berorientasi Kecerdasan Emotional. Jawa tengah: CV Sarnu untung

11

Anda mungkin juga menyukai