Anda di halaman 1dari 5

Ariel Jonivedi Silalahi

2201030052

1. Tuliskan kaitan teori motivasi belajar dan Teori komunikasi belajar

Jawab:

Berikut ini adalah kaitan antara teori motivasi belajar dan teori komunikasi belajar:

- Teori motivasi belajar menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan


dan kemampuan siswa untuk belajar. Motivasi belajar dapat bersifat intrinsik
(berasal dari dalam diri siswa) atau ekstrinsik (berasal dari luar diri siswa). Motivasi
belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti tujuan belajar, minat,
kepercayaan diri, harapan, nilai, lingkungan, dan lain-lain.

- Teori komunikasi belajar menjelaskan proses penyampaian dan penerimaan


informasi, pengetahuan, atau gagasan antara guru dan siswa dalam konteks
pembelajaran. Komunikasi belajar melibatkan berbagai komponen, seperti sumber
pesan, penerima pesan, pesan, saluran, umpan balik, dan gangguan. Komunikasi
belajar dapat berlangsung secara verbal (melalui kata-kata) atau nonverbal
(melalui gerak tubuh, ekspresi wajah, nada suara, dan lain-lain).

- Kaitan antara teori motivasi belajar dan teori komunikasi belajar adalah bahwa
keduanya saling mempengaruhi dan saling tergantung. Motivasi belajar dapat
memengaruhi kualitas dan kuantitas komunikasi belajar yang terjadi antara guru
dan siswa. Sebaliknya, komunikasi belajar dapat memengaruhi tingkat dan jenis
motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa. Contohnya, jika siswa memiliki motivasi
belajar yang tinggi, mereka akan lebih aktif, antusias, dan responsif dalam
berkomunikasi dengan guru dan teman-teman mereka. Mereka juga akan lebih
terbuka untuk menerima umpan balik dan saran dari guru. Sebaliknya, jika siswa
memiliki motivasi belajar yang rendah, mereka akan lebih pasif, apatis, dan kurang
berpartisipasi dalam komunikasi belajar. Mereka juga akan lebih resisten atau
menolak umpan balik dan saran dari guru. Demikian pula, jika komunikasi belajar
yang terjadi antara guru dan siswa bersifat efektif, interaktif, dan menyenangkan,
maka motivasi belajar siswa akan meningkat. Mereka akan merasa lebih
termotivasi untuk belajar karena merasa dihargai, didukung, dan dipahami oleh
guru. Sebaliknya, jika komunikasi belajar yang terjadi antara guru dan siswa
bersifat tidak efektif, monoton, dan membosankan, maka motivasi belajar siswa
akan menurun. Mereka akan merasa kurang termotivasi untuk belajar karena
merasa diabaikan, dikritik, atau tidak dipahami oleh guru.

2. Tuliskan Masalah multibudaya dalam manca negara,bersumber dari bnyaknya


masalah internal dan Tuliskan masalah multibudaya dalam lingkungan sekolah

Jawab:

Masalah multibudaya dalam manca negara

Multibudaya adalah suatu kondisi di mana terdapat berbagai macam budaya yang
hidup bersama dalam suatu wilayah atau negara. Multibudaya dapat menjadi
kekayaan dan kekuatan bagi suatu bangsa, tetapi juga dapat menimbulkan
berbagai masalah jika tidak dikelola dengan baik. Beberapa masalah multibudaya
yang sering terjadi di manca negara adalah:

- Konflik etnis atau agama. Konflik ini terjadi ketika ada perbedaan atau
pertentangan antara kelompok-kelompok yang memiliki identitas etnis atau agama
yang berbeda. Konflik ini dapat bersifat kekerasan atau diskriminasi, dan dapat
mengancam stabilitas dan keamanan suatu negara. Contoh konflik etnis atau
agama yang terjadi di manca negara adalah konflik antara Israel dan Palestina,
konflik antara Rohingya dan Myanmar, konflik antara Uighur dan China, dan konflik
antara Hindu dan Muslim di India.

- Integrasi sosial. Integrasi sosial adalah proses di mana individu atau kelompok
yang berbeda budaya dapat hidup berdampingan secara harmonis dan saling
menghormati. Integrasi sosial dapat menjadi tantangan bagi negara-negara
multibudaya, terutama yang memiliki arus imigrasi yang tinggi. Beberapa faktor
yang dapat menghambat integrasi sosial adalah bahasa, pendidikan, pekerjaan,
kesehatan, hukum, dan kebijakan publik. Contoh negara-negara yang menghadapi
masalah integrasi sosial adalah Amerika Serikat, Prancis, Jerman, dan Inggris .

- Identitas nasional. Identitas nasional adalah rasa kesatuan dan kebanggaan yang
dimiliki oleh warga negara terhadap negaranya. Identitas nasional dapat menjadi
faktor yang mempersatukan dan memperkuat suatu bangsa, tetapi juga dapat
menjadi sumber konflik jika ada perbedaan atau ancaman terhadap identitas
tersebut. Beberapa tantangan yang dihadapi oleh negara-negara multibudaya
dalam membangun identitas nasional adalah globalisasi, kolonialisme, separatisme,
nasionalisme, dan terorisme. Contoh negara-negara yang mengalami masalah
identitas nasional adalah Belgia, Spanyol, Kanada, dan Irak .

Masalah multibudaya dalam lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah adalah salah satu tempat di mana anak-anak dan remaja dapat
belajar dan berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda budaya. Lingkungan
sekolah yang multibudaya dapat memberikan manfaat bagi siswa, seperti
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, toleransi, dan kerjasama. Namun,
lingkungan sekolah yang multibudaya juga dapat menimbulkan berbagai masalah,
seperti:

- Bullying atau perundungan. Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan oleh
seseorang atau kelompok terhadap seseorang atau kelompok lain yang lebih lemah
atau berbeda. Bullying dapat bersifat fisik, verbal, sosial, atau siber. Bullying dapat
dipicu oleh perbedaan budaya, seperti ras, etnis, agama, bahasa, atau penampilan.
Bullying dapat berdampak negatif bagi korban, seperti menurunkan harga diri,
prestasi, kesehatan, dan kesejahteraan. Contoh kasus bullying yang terkait dengan
multibudaya adalah kasus yang menimpa siswa asal Papua di Surabaya, siswa asal
Tionghoa di Jakarta, dan siswa asal Afrika di Australia .

- Kurikulum dan metode pembelajaran. Kurikulum dan metode pembelajaran adalah


rencana dan cara yang digunakan oleh guru untuk mengajar siswa. Kurikulum dan
metode pembelajaran yang multibudaya adalah yang mempertimbangkan dan
mengakomodasi kebutuhan, minat, dan latar belakang budaya siswa. Kurikulum
dan metode pembelajaran yang multibudaya dapat meningkatkan motivasi,
partisipasi, dan hasil belajar siswa. Namun, kurikulum dan metode pembelajaran
yang multibudaya juga dapat menimbulkan masalah, seperti ketidaksesuaian,
ketidaksamaan, ketidakefektifan, dan ketidaktertarikan. Contoh masalah yang
terkait dengan kurikulum dan metode pembelajaran yang multibudaya adalah
masalah yang dialami oleh siswa asal Papua di sekolah-sekolah di Jawa, siswa asal
minoritas di sekolah-sekolah di Amerika Serikat, dan siswa asal imigran di sekolah-
sekolah di Eropa .

- Komunikasi dan hubungan antarbudaya. Komunikasi dan hubungan antarbudaya


adalah proses dan hasil dari interaksi antara orang-orang yang berbeda budaya.
Komunikasi dan hubungan antarbudaya yang baik dapat memperkaya pengalaman
dan pemahaman siswa tentang budaya lain. Namun, komunikasi dan hubungan
antarbudaya yang buruk dapat menimbulkan masalah, seperti kesalahpahaman,
stereotip, prasangka, diskriminasi, dan konflik. Contoh masalah yang terkait dengan
komunikasi dan hubungan antarbudaya adalah masalah yang terjadi antara siswa
asal Jawa dan siswa asal Madura di sekolah-sekolah di Surabaya, siswa asal Muslim
dan siswa asal non-Muslim di sekolah-sekolah di Prancis, dan siswa asal Asia dan
siswa asal Eropa di sekolah-sekolah di Inggris .

3.Pembelajaran adalah cara mengelola belajar prilaku siswa dalam aktif melakukan
belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar optimal.

Jelaskan penerapannya

A. pendekatan

B. Media

C. Strategi

D. Model

E. Perencanaan

Jawab:

3. Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa, guru, dan lingkungan yang
menghasilkan perubahan perilaku, pengetahuan, keterampilan, atau sikap siswa.
Penerapan pembelajaran melibatkan beberapa komponen, yaitu:

A. Pendekatan

Pendekatan adalah cara pandang atau sudut pandang terhadap proses


pembelajaran yang didasarkan pada teori-teori belajar². Pendekatan dapat bersifat
behavioristik, kognitif, konstruktivis, humanistik, atau sosial³. Pendekatan
menentukan tujuan, isi, metode, dan evaluasi pembelajaran.

B. Media
Media adalah alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran
kepada siswa⁴. Media dapat berupa verbal, visual, audio, audiovisual, atau
multimedia⁴. Media membantu meningkatkan motivasi, perhatian, dan pemahaman
siswa.

C. Strategi

Strategi adalah rencana atau cara yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Strategi meliputi pemilihan, pengorganisasian, dan pengelolaan
kegiatan pembelajaran. Strategi dapat berupa ekspositori, inkuiri, discovery,
problem solving, kooperatif, atau kolaboratif.

D. Model

Model adalah representasi atau gambaran dari proses pembelajaran yang


menggambarkan hubungan antara komponen-komponen pembelajaran. Model
dapat berupa deskriptif, preskriptif, atau normatif. Model membantu guru dalam
merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran.

E. Perencanaan

Perencanaan adalah proses menentukan apa yang akan dilakukan, bagaimana,


kapan, dan dengan siapa dalam pembelajaran. Perencanaan meliputi penyusunan
tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, dan evaluasi pembelajaran.
Perencanaan membantu guru dalam mengatur dan mengendalikan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai