Analysis (FMEA)
PENYAMPAIAN HASIL TES KRITIS
LABORATORIUM
TAHUN 2019
TIM FMEA
Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium adalah waktu yang diperlukan untuk
memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah keluar hasil pemeriksaan
dan mulai dibaca oleh Dokter/Analis Laboratorium sampai hasilnya diterima oleh
dokter yang mengirim (lisan atau tulisan).
Standar : harus diterima oleh dokter yang mengirim dalam waktu kurang dari 30 (tiga
puluh) menit baik secara lisan maupun tulisan.
Yang dimaksud dengan kritis adalah adalah hasil pemeriksaan yang termasuk dalam
kategori kritis yang ditetapkan dengan kebijakan RS.
1) Proses 1 ; Analis melaporkan hasil tes kritis labor kepada dokter penanggung
jawab laboratorium.
Sub-proses 1 :
• Hasil tes kritis diidentifikasi oleh analis.
• Analis mengulang pemeriksaan sampel hasil tes kritis (duplo running sample).
• Analis menelepon dokter penanggung jawab laboratorium.
2) Proses 2 ; Dokter penanggung jawab laboratorium memvalidasi hasil tes kritis.
Sub-proses 2 :
• Dokter penanggung jawab laboratorium mencocokkan hasil dan keterangan
klinis
• Dokter penanggung jawab laboratorium memberikan konfirmasi atau saran.
3) Proses 3 ; Analis melaporkan/menyampaikan hasil tes kritis ke perawat
ruangan/dokter jaga/dokter pengirim.
Sub-proses 3 :
• Analis menelepon petugas ruangan/dokter jaga/ dokter pengirim.
• Analis mengidentifikasi pasien (nama dan MR) kemudian menyampaikan
hasil tes kritisnya.
• Analis mencatat jam melaporkan/menyampaikan hasil tes kritis di buku
pencatatan nilai kritis.
• Analis menstempel pelaporan nilai kritis dan verifikasi di lembar print out
hasil tes kritis.
Sub-proses 1 :
Hasil tes kritis diidentifikasi oleh Mengulang pemeriksaan hasil tes Menelepon dokter penanggung
analis kritis (duplo running sample) jawab labor
Hasil tes kritis tidak teridentifikasi Reagen habis pada alat/ stok Dokter tidak dapat dihubungi
oleh analis
Sub-proses 2 :
Dokter penanggung jawab laboratorium mencocokkan Dokter penanggung jawab labor memberikan
hasil tes kritis dengan keterangan klinis pasien konfirmasi atau saran
- - - -
Sub-proses 4 :
Perawat/ dokter jaga mengidentifikasi pasien yang Mencatat hasil tes kritis pada lembar CPPT
dilaporkan hasil kritisnya
Tidak mengidentifikasi pasien terlebih dahulu Kesalahan dalam pencatatan hasil tes kritis di CPPT
Sub-proses 5 :
Perawat ruangan/ dokter jaga menelepon DPJP Perawat ruangan/dokter jaga menyampaikan kondisi
pasien dan hasil tes kritis
Sub-proses 6 :
Perawat ruangan/ dokter jaga mencatat instruksi di Perawat ruangan/ dokter jaga mencatat jam
lembar CPPT pelaporan hasil kritis di lembar CPPT
2 Daftar nilai kritis tidak ada Daftar nilai kritis hilang Laporan hasil tes kritis
tertunda
1 Reagen habis (stok) Jumlah stok kurang karena Laporan hasil tes kritis
banyaknya pemeriksaan tertunda
2 Trouble shooting/alat rusak Lama usia pemakaian alat Laporan hasil tes kritis
tertunda
3 Serum/sisa sampel tidak cukup Jumlah sampel terbatas didapat Pengambilan sampel
ulang
1 Dokter tidak dapat dihubungi Panggilan telepon masuk tidak Laporan hasil tes kritis
terjawab/telepon mati tertunda
1 Keterangan klinis tidak Dokter pengirim lupa atau tidak Hasil tes kritis tidak dapat
tercantum di surat permintaan tahu divalidasi
pemeriksaan
1 Dokter meminta pengambilan Hasil tes kritis tidak sesuai Hasil tes kritis tidak dapat
ulang sampel keterangan klinis pasien divalidasi
2 Unit/ruangan pengirim tidak Dokter pengirim/perawat lupa Laporan hasil tes kritis
tercantum tertunda
Sub-proses 3/produk 3 : Analis mencatat jam pelaporan pada buku pelaporan hasil
kritis
2 Buku laporan tidak ada/hilang Petugas tidak teliti Waktu lapor hasil tes kritis
tidak terukur
1 Lupa mencatat hasil tes kritis di Dokter jaga tidak teliti Insiden keselamatan
lembar CPPT pasien
1 DPJP tidak dapat dihubungi DPJP sibuk/sedang istirahat/HP Laporan hasil tes kritis
mati tertunda
Sub-proses 6/produk 2 : Perawat ruangan/ dokter jaga mencatat jam pelaporan hasil
kritis di lembar CPPT
1 Lupa mencatat jam pelaporan Petugas sibuk/tidak tahu Waktu lapor hasil tes kritis
tidak terukur
Probability
Severity
Detection
1 Hasil tes kritis tidak Petugas sibuk/tidak 4 Kejadian sentinel/insiden 5 Daftar nilai kritis laboratorium 5 100
teridentifikasi oleh analis teliti/beban kerja tinggi keselamatan pasien
2 Unit/ruangan pengirim tidak Dokter pengirim/perawat lupa 4 Laporan hasil tes kritis tertunda 5 SPO permintaan pemeriksaan 4 80
tercantum laboratorium
3 Perawat/ dr. Jaga tidak Petugas tidak tahu/lupa 4 Insiden keselamatan pasien 5 SPO komunikasi efektif 4 80
mengidentifikasi pasien
dengan hasil tes kritis
terlebih dahulu
4 dr.jaga lupa mencatat hasil Dokter jaga tidak teliti 4 Insiden keselamatan pasien 5 SPO komunikasi efektif 4 80
tes kritis di lembar CPPT
5 Kesalahan pencatatan Tidak melakukan TBAK 4 Insiden keselamatan pasien 5 SPO komunikasi efektif 4 80
instruksi
6 Trouble shooting/alat rusak Lama usia pemakaian alat 4 Laporan hasil tes kritis tertunda 5 SPO pengoperasian alat 3 60
7 Kesalahan dalam pencatatan Dokter jaga/perawat ruangan 3 Insiden keselamatan pasien 5 SPO komunikasi efektif 4 60
hasil tes kritis di CPPT tidak melakukan TBAK
8 Keterangan klinis tidak Dokter pengirim lupa atau 5 Hasil tes kritis tidak dapat 5 SPO permintaan pemeriksaan 1 25
tercantum di surat tidak tahu divalidasi, Laporan hasil tes laboratorium
permintaan pemeriksaan kritis tertunda
9 Reagen habis (stok) Jumlah stok kurang karena 4 Laporan hasil tes kritis tertunda 5 SPO reagen 1 20
banyaknya pemeriksaan
10 Serum/sisa sampel tidak Jumlah sampel terbatas 4 Pengambilan sampel ulang, 5 SPO pengambilan sampel 1 20
cukup didapat Laporan hasil tes kritis tertunda
11 Line telepon sibuk/tidak Petugas sibuk 4 Laporan hasil tes kritis tertunda 5 Jalur komunikasi alternatif 1 20
terjawab
12 DPJP tidak dapat dihubungi DPJP sibuk/sedang 4 Laporan hasil tes kritis tertunda 5 Daftar dinas/konsul DPJP 1 20
istirahat/HP mati
Probability
Severity
Detection
13 Dr.Sp.PK tidak dapat Panggilan telepon masuk tidak 3 Laporan hasil tes kritis tertunda 5 Jadwal konsul/dinas dokter 1 15
dihubungi terjawab/telepon mati
14 Dr.Sp.PK meminta Hasil tes kritis tidak sesuai 3 Hasil tes kritis tidak dapat 5 SPO pengambilan sampel 1 15
pengambilan ulang sampel keterangan klinis pasien divalidasi, Laporan hasil tes
kritis tertunda
15 Analis lupa mencatat jam Petugas sibuk 4 Waktu lapor hasil tes kritis 1 SPO pelaporan nilai kritis 3 12
pelaporan di buku laporan tidak terukur laboratorium
16 Analis lupa menstempel Petugas sibuk 4 Waktu lapor hasil tes kritis 1 SPO pelaporan nilai kritis 3 12
pelaporan hasil tes kritis tidak terukur laboratorium
17 Perawat/dr.jaga lupa Petugas sibuk/tidak tahu 4 Waktu lapor hasil tes kritis 1 SPO pelaporan nilai kritis 3 12
mencatat jam pelaporan tidak terukur laboratorium
18 Daftar nilai kritis tidak ada Daftar nilai kritis hilang 2 Laporan hasil tes kritis tertunda 5 SPO nilai kritis 1 10
19 Buku laporan tidak Petugas tidak teliti 2 Waktu lapor hasil tes kritis 1 SPO pelaporan nilai kritis 4 8
ada/hilang tidak terukur laboratorium
No Modus kegagalan Penyebab kegagalan Rekomendasi Cara pelaksanaan Penanggung Jadwal Jangka Tempat
jawab pelaksana waktu
pelaksana an pelaksana
an
1 Hasil tes kritis tidak Petugas sibuk/tidak • Menampilkan • Daftar nilai kritis • Ka.Instalasi 8/10/19 1 bulan Unit labor
teridentifikasi oleh analis teliti/beban kerja daftar nilai kritis ditempelkan pada Penunjang
tinggi agar mudah dinding ruang • Karu Labor
terlihat oleh analis. pemeriksaan
• Membuat design sampel.
program • Kerjasama dengan
peringatan hasil KSO untuk
tes kritis oleh alat memprogram alat
(computerized). agar dapat
• Sosialisasi ulang menandai hasil nilai
daftar nilai kritis. kritis.
• Rapat ruangan/unit
labor.
2 Unit/ruangan pengirim Dokter • Sosialisasi ulang ; Surat edaran. Ka.Instalasi 8/10/19 1 bulan Unit labor
tidak tercantum pengirim/perawat lupa surat permintaan Penunjang
pemeriksaan yang
tidak
mencantumkan
data lengkap tidak
akan diproses.
• Labor akan
menginformasikan
via WA grup atau
telepon.
11 Line telepon sibuk/tidak Petugas sibuk Alat komunikasi Pengadaan alat Tim Pengadaan 8/10/19 1 bulan Ranap
terjawab alternatif/Hp ruangan komunikasi alternatif/ HP IGD
ruangan
12 DPJP tidak dapat DPJP sibuk/sedang Memberikan Koordinasi bidang Kabid Pelmed 8/10/19 1 bulan -
dihubungi istirahat/HP mati kewenangan pelayanan dengan DPJP
pengambilan keputusan
sementara oleh dokter
jaga sampai DPJP bisa
dihubungi
13 Dr.Sp.PK tidak dapat Panggilan telepon Komunikasi Koordinasi dengan Sp.PK Ka.Instaslasi 8/10/19 1 bulan Unit labor
dihubungi masuk tidak alternatif/jalur khusus, penunjang
terjawab/telepon mati atau mendatangi
langsung
14 Dr.Sp.PK meminta Hasil tes kritis tidak Pelatihan phlebotomi Pelatihan phlebotomi Ka.Instalasi 8/10/19 1 bulan Unit labor
pengambilan ulang sampel sesuai keterangan untuk petugas untuk perawat dan analis Penunjang
klinis pasien
15 Analis lupa mencatat jam Petugas sibuk Penambahan tenaga Analisis ketenagaan Ka.Instaslasi 8/10/19 1 bulan Unit labor
pelaporan di buku laporan laboratorium penunjang
16 Analis lupa menstempel Petugas sibuk Penambahan tenaga Analisis ketenagaan Ka.Instaslasi 8/10/19 1 bulan Unit labor
pelaporan hasil tes kritis laboratorium penunjang
17 Perawat/dr.jaga lupa Petugas sibuk/tidak Sosialisasi ulang SPO Sosialisasi ulang SPO Ka Instalasi IGD 8/10/19 1 bulan IGD
mencatat jam pelaporan tahu penyampaian hasil tes identifikasi pasien pada dan Rajal Ranap
kritis rapat instalasi Ka instalasi