Anda di halaman 1dari 5

1.

Konteks

Konteks merupakan bagian awal teks tanggapan yang berisi pernyataan umum
atau penjelasan tentang hal, peristiwa, ataupun objek yang akan disampaikan
atau ditanggapi oleh penulis. Penjelasan pada konteks ini bisa berupa jawaban
dari pertanyaan, seperti:

Apa yang ditanggapi?

Kapan peristiwa tersebut terjadi? atau

Di mana peristiwa tersebut terjadi?

2. Deskripsi

Deskripsi berisi informasi mengenai alasan yang mendukung pernyataan


ataupun menolak pernyataan. Di bagian ini juga bisa memuat identifikasi dan
klasifikasi. Jadi, kita bisa memasukkan jenis, ciri, atau bagian-bagian dari sesuatu
yang kita tanggapi di dalam teks.

3. Penilaian

Bagian penilaian akan berisi pernyataan yang mengungkapkan penilaian,


berupa pujian atau kritik. Tentunya, kalimat pujian atau kritik yang disampaikan,
harus disertai fakta dan data yang mendukung. Jadi, bukan berdasarkan atas
pendapat pribadi, ya.

Contoh

▪ Konteks

Sampah merupakan produk yang mau tidak mau akan terus tercipta di roda
kehidupan masyarakat modern. Keberadaannya akan terus menghampiri
terutama di wilayah-wilayah yang sudah dijangkau oleh industri besar yang
membuat produk kemasan yang akan meninggalkan residu tak terpakai; sampah.
Salah satu bentuk sampah yang paling memprihatinkan adalah sampah kemasan
semacam itu, karena biasanya terbuat dari plastik yang tidak dapat terurai oleh
tanah.
Deskripsi
Sampah semacam itu pada akhirnya akan menggenangi lingkungan kita
sendiri. Baik secara harfiah maupun secara kiasan. Maksudnya, sampah tersebut
akan tercecer di mana saja karena tidak dapat terurai oleh tanah. Kemudian pada
akhirnya akan berakhir di sungai yang pergerakannya terhambat dan akhirnya
membanjiri rumah kita juga.
Ya, dampaknya dua kali lipat dari apa yang kita bayangkan. Sampah akan
merusak lingkungan tempat kita semua hidup. Selain itu sampah yang dibiarkan
begitu saja juga akan mengganggu kesehatan masyarakat di sekitarnya. Karena
sampah adalah salah satu sarang terbesar untuk kuman, bakteri, dan bahkan virus
yang berbahaya.

▪ Penilaian

Menimbang permasalahan tersebut, rasanya sudah menjadi kewajiban kita


sebagai pelaku perusak alam lewat sampah untuk terus berusaha menanganinya.
Kurang penggunaan plastik, buang sampah pada tempatnya, daur ulang sampah
yang dapat dimanfaatkan kembali seperti plastik dan kaleng bekas. Kita tidak
dapat membiarkan hal ini merusak generasi penerus bangsa.
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
Nama :Christopher Edward
Kelas :9A
Hari/Tanggal :24/1/24
Petunjuk :
1. Cermati gambar di bawah ini
2. Buatlah teks tanggapan berdasarkan gambar di bawah ini sesuai strukturnya
1. Judul

Penggunaan handphone dalam kelas

2. Konteks

Dalam kehidupan modern ini, jarang ada siswa dan siswi sekolah yang tidak mempunyai
handphone. Handphone adalah alat yang genius, kita bisa menggunakannya untuk
berkomunikasi, navigasi dan belajar pun juga bisa. Tetapi positif handphone juga ada
negatifnya, handphone juga bisa menjadi sumber untuk gangguan dalam kelas, karena ada
berbagai game dan sumber hiburan dalam handphone. Jadi karena ada godaan berat untuk
terhibur oleh handphone, sudah menjadi masalah umum dimana siswa dan siswi tidak
mendengarkan guru karena terlalu memprioritaskan handphone.

3. Deskripsi

Ada sangat banget murid di sekolah yang menggunakan handphone dengan tidak bijak dan
tanpa izin, ini bisa mengakibatkan gangguan dalam pelajaran dan fokus murid lain. Murid
yang tidak mendengarkan guru juga akan lebih banyak bertanya-tanya ke murid lain untuk
jawaban tugas, karena tidak menyimak sendiri dalam kelas. Ini menimbulkan percurangan
yang tidak sah dan percurangan ini bisa timbul sampai murid memasuki masa-masa
dewasanya.

Selain itu, penggunaan handphone di kelas dapat menyebabkan gangguan sosial antara
siswa, mengurangi interaksi langsung dan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif.
Ini bisa menyebabkan dampak yang sangat negatif untuk masa depan murid karena dalam
dunia modern komunikasi adalah skill yang sangat di ‘value’ dan dibutuhkan. kekurangan
komunikasi juga bisa menyebabkan kelainan komunikasi yang bisa mengakibatkan murid jadi
bahan ‘bullying’.

4. Penilaian

Dalam kelas kecuali dibutuhkan untuk materi seharusnya tidak boleh menggunakan
handphone, dan murid seharusnya mengerti jika ada keharusan untuk mengumpulkan
handphone untuk keuntuntungan sesama. Dengan kerjasama antara murid dan guru
lingkungan kelas pasti akan menjadi lebih sejahtera dan kompak. Murid harus belajar bahwa
guru hanya satu dibanding gerombolan murid didalam kelas jadi karena untuk mengatur
semuanya terlalu susah untuk satu orang yang sebenarnya harus belajar untuk mengatur
adalah murid sendiri, dimana mengatur diri dan mengapresiasi guru adalah puncak dalam
pendidikan dalam kelas.

Anda mungkin juga menyukai