DISUSUN OLEH :
T.A 2023/2024
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Kata Pengantar
Kami panjatkan puja dan puji Syukur atas kehadiran Allah SWT atas Rahmat dan
Karunianya kami dapat menyelesaikan “Jurnal Ilmiah Data Statistik Warga
Bandar Lampung Yang Terjangkit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)”
dengan baik.
Penyusunan Jurnal Ilmiah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas akhir dalam
penelitian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang berada di Bandar
Lampung.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih atas kesempatan dan masukan positif yang
diberikan oleh Ibu Dosen Egi Safitri, S.Mat., M.Si untuk kesempurnaan Jurnal
Ilmiah ini. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada teman-teman yang
telah bekerjasama dan kami sangat berterimakasih atas kritik serta saran yang
telah diberikan.
Kami sebagai penyusun menyadari dalam pembuatan Jurnal Ilmiah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat
kami harapkan demi kesempurnaan Jurnal ini. Semoga ini dapat digunakan
sebagai tambahan pengetahuan bagi kita semua.
Aamiin.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Human immunodeficiency virus (HIV) adalah infeksi yang menyerang sistem
kekebalan tubuh. Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalh stadium
penyakit yang paling lanjut (WHO, 2023).
HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus HIV yan
menyerang sistem kekebalan tubuh, infeksi ini menyebabkan penderita
penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah bagi tubuh penderita
terinfeksi berbagai macam penyakit (Kementerian Kesehatan, 2022).
HIV ini biasanya tersebar melalui beberapa kegiatan yang kita lakukan seperti
berhubungan sex yang dilakukan tanpa menggunakan pengaman (kondom),
berbagi jarum suntik dengan seseorang yang terinfeksi HIV, penggunaan
alkohol dan obat obatan.
Hingga saat ini tidak ada obat untuk infeksi HIV. Penyakit ini ditangani dengan
obat antiretroviral yang menghentikan replikasi virus di dalam tubuh. Terapi
antiretroviral (ART) yang ada saat ini tidak menyembuhkan infeksi HIV tetapi
memungkinkan sistem kekebalan tubuh seseorang menjadi lebih kuat, ini
sangat membantu mereka penderita HIV melawan infeksi lain (WHO, 2023).
Obat antiretroviral (ART) merupakan obat yang mengurangi laju penularan HIV
yang menyerang dan melemahkan kekebalan daya tahan tubuh serta
memelihara fungsi kekebalan tubuh, menekan penggandaan virus secara
maksimal dan terus menerus (Kementerian Kesehatan, 2022).
Menurut (WHO, 2023) HIV menargetkan sel darah putih tubuh (limfosit),
melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini membuat kita lebih mudah
terserang penyakit seperti tuberkulosis, infeksi, dan beberapa jenis kanker. HIV
ditularkan melalui cairan tubuh orang yang terinfeksi, termasuk darah, ASI, air
mani, dan cairan vagina. HIV juga dapat ditularkan selama kehamilan dan
persalinan kepada calon anak.
Gejala HIV bervariasi tergantung pada tahap infeksinya. Penyakit ini lebih
mudah menyebar dalam beberapa bulan pertama setelah seseorang terinfeksi,
namun banyak sekali yang tidak menyadari hingga tahap selanjutnya (WHO,
2023).
Menurut (WHO) perilaku dan kondisi yang membuat seseorang lebih besar
tertular HIV :
Human immunodeficiency virus atau yang kita kenal dengan HIV adalah
penyakit yang dapat dicegah, dan untuk mencegah hiv adalah dengan cara :
Infeksi HIV juga terjadi pada sex yang biasa dilakukan semua orang pada
umumnya atau biasa disebut Heteroseksual, pada tahun 2021, orang di
Amerika Serikat yang melaporkan melakukan kontak heteroseksual terinfeksi
HIV sebanyak 7.100 22% dari 100% perkiraan infeksi HIV. Pria yang terinfeksi
HIV sebanyak 6% (2.000), Perempuan yang terinfeksi sebanyak 16% (5.100)
(CDC, 2023).
Pada tahun tersebut juga, perkiraan CDC pada orang orang yang terinfeksi HIV
melalui People Who Inject Drugs (PWID) menyumbang 8% (2.500) dari 100%
(32.100) perkiraan CDC yang terinfeksi HIV. Pria PWID yang terinfeksi sebanyak
4% (1.400), Perempuan PWID yang terinfeksi sebanyak 3% (1.100) (CDC, 2023).
Diantara orang berusia 13 tahun ke atas, berdasarkan jenis kelamin lelaki lebih
banyak terinfeksi HIV di Amerika Serikat, berdasarkan data CDC lelaki yang
terinfeksi HIV sebanyak 25.900 (81%) dan wanita yang terinfeksi HIV sebanyak
6.200 (19%).
Di Amerika Serikat sex lelaki dengan lelaki (gay) yang memicu banyaknya kasus
HIV. Kasus HIV pada Male to Male sexual contact (gay) tercatat 21.100 (66%)
orang yang terinfeksi HIV (CDC,2023).
Berdasarkan sumber CDC, insiden dan prevalensi HIV di Amerika Serikat dari
tahun 2017-2021 orang yang terinfeksi HIV adalah, pada tahun 2017 orang
terinfeksi HIV sebanyak 36.500, pada tahun 2018 orang yang terinfeksi HIV
sebanyak 36.100, pada tahun 2019 orang yang terinfeksi sebanyak 34.800, pada
tahun 2020 orang yang terinfeksi sebanyak 33.600, dan pada 2021 orang yang
terinfeksi sebanyak 32.100. Di antara data tersebut orang yang berada pada
usia 13 tahun ke atas.
B. Rumusan Masalah
1. Mencari perbandingan tingkat terinfeksi virus HIV berdasarkan ras dalam
kategori penyebaran penyakit berdasar aktivitas seksual dan penggunaan
narkotika.
2. Mencari tahu kaitan usia rentang terjangkitnya infeksi HIV dan seks
bebas apakah berpengaruh dalam terinfeksinya seseorang dengan virus HIV.
C. Tujuan Penelitian
2. Mengetahui cara penanganan HIV agar tidak terjangkit virus HIV pada
semua kalangan.
D. Manfaat Penelitian
BAB 2
PEMBAHASAN
1. SMART QUESTION
1. Faktor apa yang menyebabkan terjadinya kasus HIV di Amerika Serikat?
2. Di tahun berapa kasus HIV terbanyak di Amerika Serikat?
3. Apakah faktor usia memengaruhi banyaknya jumlah kasus HIV di
Amerika Serikat?
4. Seberapa efektif pengobatan Antiretroviral (ART) dalam menangani kasus
HIV di Amerika Serikat?
5. Bagaimana strategi yang dapat direncanakan untuk mengurangi jumlah
kasus HIV?
2. PENGUMPULAN DATA
Dalam kurun waktu 5 tahun kebelakang di Amerika Serikat total jumlah kasus
orang yang terinfeksi virus HIV (ODHA) dari tahun 2017-2021 sebanyak 173.100
dari kategori Pria dan wanita dalam beberapa ras, umur, kategori penyebab,
serta wilayah yang tersebar di Amerika Serikat.
Pada tahun 2017 terdapat jumlah kasus orang yang terinfeksi virus HIV (ODHA)
sebanyak 36.500, pada Pria berjumlah 29.700 dan pada wanita berjumlah 6.800.
Pada tahun 2018 orang yang terinfeksi virus HIV (ODHA) sebanyak 36.100, pada
Pria berjumlah 29.400 dan pada Wanita berjumlah 6.700.
Pada tahun berikutnya di tahun 2019 orang yang terinfeksi virus HIV sebanyak
34.800, pada Pria berjumlah 28.500 dan pada Wanita 6.400.
Pada tahun 2020 orang yang terinfeksi virus HIV (ODHA) berjumlah 33.600,
pada Pria berjumlah 27.700 dan pada Wanita 5.900.
Lalu pada tahun 2021 jumlah kasus orang yang terinfeksi virus HIV (ODHA)
berjumlah 32.100, pada Pria 25.900 dan pada Wanita 6.200. Terdapat
penurunan 12% infeksi HIV dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021.