PULAU SIPADAN DAN LIGITAN oleh:kelompok 3 Nama Kelompok 1 Daphnee Ellena Candra (06)
2 I Gusti Ayu Agung Cahya Wulan
(09) 3 l Gusti Ayu Yuni Fridayanti (10)
4 Komang Ayu Sinta Anggun
Naraswari (19)
5 Muhammad Anhar Basri (22)
Topik Pembahasan • Latar Belakang • Rumusan Masalah • Sejarah Pulau Sipadan Dan Ligitan • Penyebab Kekalahan Indonesia Dalam Sengketa • Proses Penyelesaian • Tanggapan Mahkamah Internasional Latar Belakang Pertemuan teknis 1967 antara Indonesia dan Malaysia memicu sengketa pulau Sipadan dan Ligitan. Perbedaan interpretasi “status quo” dan masalah peta memanaskan konflik. “Perjanjian Khusus” akhirnya disepakati pada 31 Mei 1997, memberi Mahkamah Internasional yurisdiksi. Disampaikan pada 2 November 1998 melalui Pemberitahuan Bersama. Rumusan masalah 1. Bagaimana sejarah pulau sipadan dan ligitan ? 2. Apa penyebab kekalahan indonesia dalam sengketa pulau sipadan dan ligitan dengan malaysia? 3. Bagaimana proses penyelesaian sengketa pulau sipadan dan ligitan ? 4. Apa tanggapan mahkamah Internasional dalam menangani sengketa sipadan dan ligitan ? Sejarah pulau sipadan dan ligitan Pulau Sipadan dan Ligitan, sengketa Indonesia-Malaysia sejak pertemuan teknis 1967. Diserahkan ke Mahkamah Internasional pada 1997. Konflik berasal dari perundingan batas landas kontinen 1969. Penyebab kekalahan indonesia dalam sengketa Pada 17 Desember 2002, Mahkamah Internasional menyatakan Malaysia memiliki kedaulatan penuh atas Pulau Sipadan dan Ligitan. Meskipun Indonesia dan Malaysia mengajukan klaim berdasarkan sejarah dan perjanjian, Mahkamah menolak klaim keduanya karena kurangnya bukti yang kuat. Keputusan akhir berdasarkan efektivitas, dengan 16 hakim mendukung dan satu menentang. Proses penyelesaian Sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan timbul pada 1967. Presiden Soeharto setuju menyelesaikannya melalui Mahkamah Internasional pada 1996. Kesepakatan dicapai pada 29 Desember 1997, dan kedua negara mengajukan ke ICJ pada 2 November 1998 setelah ratifikasi pada 14 Mei 1998. Tanggapan mahkamah internasional Mahkamah Internasional menolak klaim Indonesia dan Malaysia atas Pulau Sipadan dan Ligitan berdasarkan Konvensi 1891. Pada 17 Desember 2002, Mahkamah menyatakan Malaysia memiliki kedaulatan penuh atas Sipadan dan Ligitan berdasarkan prinsip efektif. Kesimpulan terimakasih