TPS3R
TPS3R
TPS 3R
Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-
Recycle
Peningkatan Kapasitas Koordinator Fasilitator IBM
Sanitasi TA 2023
Tanggerang, 9 Maret 2023
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Output
Peserta mampu melaksanakan tugas sesuai dengan
ketentuan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan TPS 3R
Sasaran
Materi
Koordinator Fasilitator dan Tenaga Fasilitator Lapangan Kegiatan TPS 3R
2
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Gambaran
Umum
Penyelenggaraan
Kegiatan TPS 3R TA 2023
3
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
LATAR BELAKANG
• Berdasarkan PerMen PU 3/2013, pengurangan sampah mulai dari sumber
TUJUAN
merupakan tanggung jawab dari semua pihak. Namun saat ini, pemilahan dan terbangunnya prasarana dan sarana TPS 3R
pengurangan sampah sejak dari sumbernya (rumah tangga) masih kurang untuk mendukung target pengurangan dan
memadai penanganan sampah sekaligus menciptakan
• Prinsip utama pengolahan sampah di TPS 3R adalah mengurangi volume
lapangan pekerjaan bagi warga di sekitar lokasi
dan/atau memperbaiki karakteristik sampah yang akan diolah lebih lanjut di TPA
• TPS 3R diharapkan dapat berkontrIbusi untuk mengurangi sampah yang masuk kegiatan
ke TPA sampah mengingat ketersediaan lahan untuk TPA sampah khususnya di
perkotaan semakin sulit serta mendukung ketercapaian target pengurangan
sampah sesuai PP 97/2017.
Gambaran Umum PRASARANA DAN SARANA YANG DIBANGUN
Pelaksanaan TPS
PRASARANA TPS 3R:
1. Hanggar, untuk kegiatan penerimaan, pemilahan, pengolahan
(organik-anorganik), pengemasan
3R 2. Gudang, untuk menyimpan kompos dan sampah anorganik
ekonomis, serta residu
3. Kantor, Pengelola
SASARAN SARANA TPS 3R:
Sasaran lokasi TPS 3R adalah desa/kelurahan perkotaan atau semi 1. Pengumpulan sampah 🡪 gerobak sampah dan motor sampah
perkotaan yang termasuk daerah rawan sampah dan telah memenuhi 2. Pemilahan sampah 🡪 meja pilah atau conveyor
readiness criteria yang telah ditentukan. 3. Pengolahan sampah Organik 🡪 pengomposan atau BSF, mesin
pencacah sampah organic, mesin pengayak kompos
Sasaran kegiatan TPS 3R adalah Pemerintah Kab/Kota dan masyarakat 4. Pengolahan sampah anorganik 🡪 mesin press plastik, daur
penerima manfaat di sasaran lokasi ulang
4
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
5
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
6
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Kegiatan TPS 3R
Sampah dipilah menjadi sampah organik
(dedaunan dan sisa makanan), sampah anorganik
ekonomis (plastik, kertas, logam, kaca dll), dan
residu. Sampah organik diolah melalui proses
KONSEP
biologis, sedangkan sampah anorganik ekonomis
konsep reduce (mengurangi), reuse
dipilah untuk disalurkan kepada pelaku usaha daur
(menggunakan kembali), dan recycle (daur
ulang untuk proses berikutnya. TPS 3R dapat
ulang) adalah upaya pengurangan sampah
berkolaborasi dengan bank sampah dalam rangka
yang dilakukan dari sumber pada skala
pengelolaan sampah anorganik bernilai ekonomis
komunal agar volume sampah yang diangkut
untuk mendorong pemilahan dapat dilakukan sejak
ke TPA dapat berkurang secara signifikan
dari sumber.
7
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Organisasi
Pelaksana
Kegiatan TPS 3R TA 2023
8
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
9
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Tingkat Pusat Membantu pengendalian pelaksanaan tahapan kegiatan agar sesuai dengan jadwal
nasional; membantu pelaksanaan peningkatan kapasitas fasilitator; Mengawal
pelaksanaan pembangunan di lapangan agar sesuai dengan Juknis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), 2. Membantu PPK Sanitasi dalam pelaksanaan kegiatan IBM Sanitasi
bertugas: a. Melakukan pendampingan kepada Fasilitator mulai dari tahap perencanaan,
Menerbitkan Surat Keputusan (SK) tentang Penetapan Lokasi pelaksanaan, dan paska konstruksi;
Kegiatan IBM Sanitasi b. Mengkoordinir Fasilitator melakukan pengisian data serta pemutakhiran SIM IBM
Sanitasi; dan
c. Menyusun justifikasi (teknis dan non teknis) jika terdapat permasalahan dalam
Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK), bertugas: pelaksanaan Program IBM Sanitasi.
1. Menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang Pedoman Teknis 3. Melakukan Monitoring dan Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan IBM Sanitasi
Pelaksanaan Kegiatan IBM; dan a. Melakukan monitoring progress fisik dan keuangan kegiatan IBM Sanitasi;
2. Menerbitkan revisi SK tentang Penetapan Lokasi Kegiatan IBM b. Melakukan Evaluasi Kinerja Fasilitator Program IBM Bidang Sanitasi;
Sanitasi apabila diperlukan c. Melakukan evaluasi setiap tahapan kegiatan pelaksanaan sesuai Key Performance
Indicator (KPI) Program IBM Bidang Sanitasi;dan
Direktorat Sanitasi, bertugas: d. Memberikan rekomendasi terhadap pelaksanaan IBM Sanitasi tahun selanjutnya.
1. Menyusun Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan TPS 3R 4. Pelaporan
2. Menyusun kebijakan dan strategi pelaksanaan kegiatan TPS 3R; a. Menyusun laporan rencana kegiatan, laporan kemajuan fisik dan keuangan,
laporan mingguan dan laporan bulanan sesuai dengan format-format yang telah
3. Melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan TPS 3R;
ditetapkan, dan laporan lainnya yang disepakati dalam kontrak, dengan mengacu
4. Menyelenggarakan peningkatan kapasitas para fasilitator kegiatan
kepada data dari SIM IBM Sanitasi;
TPS 3R; dan b. Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi;
5. Melakukan monitoring dan evaluasi keberlanjutan kegiatan TPS 3R; c. Mengumpulkan profil seluruh lokasi kegiatan IBM Sanitasi;
d. Membuat video tahapan kegiatan IBM Sanitasi di beberapa lokasi terpilih; dan
e. Menyusun laporan penyelenggaraan workshop dan konsinyasi IBM Sanitasi
10
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
11
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
13
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
14
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Organisasi Pelaksana Tingkat Desa/Kelurahan
Kelompok Masyarakat Penyelenggara
(KMP)
Pengurus KMP terdiri dari Ketua, Bendahara, Seksi Pelaksana, Seksi
Usaha Ekonomi, Seksi Operasi dan Pemeliharaan, serta Seksi
Penyuluhan. Selanjutnya pengurus inti tersebut melalui forum
musyawarah warga akan membentuk Tim Penyelenggara
pelaksanaan kegiatan TPS 3R, yang terdiri dari Tim Persiapan, Tim
Pelaksana dan Tim Pengawas dengan jumlah anggota masing-masing
tim minimal 2 (dua) orang. Keseluruhan anggota KMP harus berjumlah
ganjil, minimal 13 (tiga belas) orang.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
16
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
2. Menyampaikan laporan penggunaan biaya operasional awal sebesar 2,5% dari dana
bantuan APBN kepada PPK Sanitasi dan dinas teknis terkait;
17
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
19
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Infrastruktur
TPS 3R
TA 2023
20
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Infrastruktur TPS 3R
Dokumentasi:
21
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Infrastruktur TPS 3R
Desain bangunan TPS 3R minimal memuat
beberapa hal sebagai berikut:
1. Area penerimaan/dropping area;
2. Area pemilahan/separasi;
3. Area pencacahan dengan mesin pencacah;
4. Area pengolahan sampah organik sesuai
dengan metode yang dipilih, termasuk bak
penampung lindi organik;
5. Gudang untuk menyimpan kompos,
sampah anorganik ekonomis;
6. Area penyimpanan residu dan sampah
spesifik yang berasal dari rumah tangga,
antara lain: masker medis, baterai, lampu,
dan lain-lain;
7. Kantor/ruang pengelola; dan
8. Sarana air bersih dan sanitasi.
22
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Infrastruktur TPS 3R
Prasarana terdiri dari Hanggar tempat pengolahan sampah (kegiatan penerimaan, pemilahan, pengolahan sampah
organik dan anorganik, dan pengemasan, serta Gudang untuk menyimpan kompos dan anorganik bernilai
ekonomis. Serta Kantor Pengelola.
Hangarhangar
Bangunan (dan area
dan hijau)
area hijau Gudang Kantor pengelola (dan toilet)
Infrastruktur TPS 3R
Sarana terdiri dari sarana pengumpulan sampah (gerobak, motor sampah, dll), sarana pemilahan sampah (meja
pilah, conveyor), sarana pengolahan sampah organik (pengomposan atau BSF, mesin pengayak, mesin
pencacah), sarana pengolahan sampah anorganik (mesin press plastic, daur ulang)
Sarana Pengumpulan
Bangunan Sampah
hangar dan area– Sarana Pengumpulan Sarana Pemilahan Sampah
area–hijau
Bangunan hangar danSampah –
area hijau Bangunan hangar dan
Gerobak sampah Motor sampah Meja pilah
hijau
Dokumentasi:
Infrastruktur TPS 3R
Sarana terdiri dari sarana pengumpulan sampah (gerobak, motor sampah, dll), sarana pemilahan sampah (meja
pilah, conveyor), sarana pengolahan sampah organik (pengomposan atau BSF, mesin pengayak, mesin
pencacah), sarana pengolahan sampah anorganik (mesin press plastic, daur ulang)
Infrastruktur TPS 3R
Sarana terdiri dari sarana pengumpulan sampah (gerobak, motor sampah, dll), sarana pemilahan sampah (meja
pilah, conveyor), sarana pengolahan sampah organik (pengomposan atau BSF, mesin pengayak, mesin
pencacah), sarana pengolahan sampah anorganik (mesin press plastic, daur ulang)
Mesin pencacah
Bangunan hangarsampah organik
dan area hijau Mesin pengayak sampah organik
Mesin press plastik
Dokumentasi:
Dokumentasi:
TPS 3R Desa Jumpai (TA 2022) TPS 3R Desa Jumpai (TA 2022)
Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung,
Provinsi Bali
26 Provinsi Bali
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Infrastruktur TPS 3R
Sarana 🡪 Opsi sarana Pengolahan Sampah Organik di TPS 3R:
1 PENGOMPOSAN Faktor yang
mempengaruhi
🡪 Adalah proses dekomposisi oleh mikroorganisme pengomposan:
terhadap bahan organik biodegradable dengan
bantuan oksigen/sirkulasi udara • Bahan yang dikomposkan
• Ukuran bahan
🡪 Hasil pengomposan dapat berupa kompos padat
• Kandungan Karbon,
maupun lindi. Lindi (leachate) adalah cairan yang Nitrogen, dan Fosfor
merembes melalui tumpukan sampah dengan • Mikroorganisme
membawa materi terlarut atau tersuspensi, terutama • Temperatur
hasil proses dekomposisi materi sampah. • Kadar Air
🡪 Lindi yang dihasilkan dari proses pengomposan dapat • Kondisi asam basa (pH)
dimanfaatkan sebagai pupuk cair atau di-resirkulasi
dalam proses pengomposan karena dapat menjadi * Detail penjelasan dapat
nutrisi yang baik bagi bakteri pengurai dalam proses dilihat pada Juknis
pengomposan
Jika menerapkan opsi teknologi di luar juknis maka perlu terlebih dahulu berkonsultasi dengan KMT
27
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Infrastruktur TPS 3R
Sarana 🡪 Opsi sarana Pengolahan Sampah Organik di TPS 3R:
1a SISTEM AERATOR BAMBU
🡪 dilakukan dengan cara menimbun sampah organik di atas konstruksi segitiga
bambu yang dipasangi bilah memanjang pada dua sisi segitiga itu, sehingga
udara mengalir di antara rongga bambu dan kebutuhan oksigen untuk proses
composting terpenuhi.
🡪 Syarat penggunaan aerator bambu :
• Mayoritas berupa sampah taman;
• Kadar air sampah tidak terlalu besar; dan
• Ruang hanggar berukuran lebar untuk kemudahan operasional.
1b BATA BERONGGA
🡪 dilakukan dengan cara menimbun sampah organik di dalam struktur boks bata berongga. Bata
berongga berfungsi mengalirkan udara di dalam timbunan sampah melalui pipa vertikal berpori
dalam tumpukan sampah agar kebutuhan oksigen untuk proses composting terpenuhi.
🡪 Adapun persyaratan penggunaan aerator bambu adalah sebagai berikut:
• Rasio sampah makanan dan taman 1:1; dan
• Lokasi TPS 3R di daerah berangin.
28
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Infrastruktur TPS 3R
Opsi sarana Pengolahan Sampah Organik di TPS 3R:
1 TAHAPAN METODE PENGOMPOSAN Pembuatan kompos setengah matang membutuhkan waktu sekitar 3 minggu.
Pematangan (maturasi) kompos yang berlangsung sekitar 4–6 minggu.
Infrastruktur TPS 3R
Opsi sarana Pengolahan Sampah Organik di TPS 3R:
30
Kontrol Kompos (Suhu, Kompos yang sudah matang Masa panen & pengemasan
Masa pematangan
Kelembaban, Kadar Air, diayak (dapat dicacah lebih
Pembalikan, Dll) dulu untuk memudahkan
pengayakan) agar ukuran
kompos yang dihasilkan
seragam
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Infrastruktur TPS 3R
Sarana 🡪 Opsi sarana Pengolahan Sampah Organik di TPS 3R:
2 Pemanfaatan BLACK SOLDIER FLY (BSF)
🡪 Pengolahan sampah organik dilakukan
sembari melakukan budidaya BSF.
🡪 Larva BSF diberi pakan sampah organik.
BSF mampu merombak biomassa,
mengurangi bau yang biasa timbul dari
penguraian sampah, menghilangkan
mikroba patogen, dan mengurangi
senyawa-senyawa yang berpotensi
menyebabkan pencemaran lingkungan
di dalam sampah organik.
31 Jika menerapkan opsi teknologi di luar juknis maka perlu terlebih dahulu berkonsultasi dengan KMT
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Infrastruktur TPS 3R
Sarana 🡪 Opsi sarana Pengolahan Sampah Organik di TPS 3R:
2 KEBUTUHAN RUANG BLACK SOLDIER FLY (BSF)
32
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Infrastruktur TPS 3R
Sarana 🡪 Opsi sarana Pengolahan Sampah Organik di TPS 3R:
2 BLACK SOLDIER FLY (BSF)
🡪 Selain mampu mengurangi timbulan sampah organik,
magot juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Magot
dapat digunakan sebagai pakan alternatif ternak
dengan kandungan protein yang tinggi
🡪 Residu dari BSF adalah kompos dengan warna hitam
(seperti kompos biasa) dengan bau khas kotoran BSF
yang dapat dicampurkan ke proses pengomposan
dan berfungsi sebagai penyeimbang unsur hara pada
tanaman.
Metode BSF lebih disarankan pada proses pengembangan TPS 3R mengingat operasional yang cukup rumit dan
memerlukan ketelitian. Memberikan sampah dapur lunak ke larva berpotensi menjadi sumber penyebaran bakteri seperti
Salmonella spp. Operator perlu mendapatkan pelatihan lebih lanjut mengenai langkah-langkah pengolahan sampah dengan metode
BSF agar tetap aman dari risiko perpindahan bakteri dari hewan ke hewan dan ke manusia.
33
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Infrastruktur TPS 3R
Sarana 🡪 Opsi sarana Pengolahan Sampah Anorganik di TPS 3R:
Pelaku daur ulang sampah yang dimaksud
diantaranya pelapak/ bandar pengepul sampah
anorganik atau bahkan bank sampah yang
sudah memiliki skala daya tampung yang besar.
Jadi, penting dilakukannya pemetaan
terhadap pelaku 3R (diutamakan pelaku
merupakan warga yang menjadi area pelayanan
Pemilahan Sampah Pengolahan awal TPS 3R) pada tahap perencanaan.
Pengepresan Sampah
Mendetail sampah anorganik
Anorganik (optional) 🡪 hanya Harga dan jenis sampah anorganik yang dijual
jika plastik timbulan sampah
ke pelaku usaha daur ulang dapat beraneka
PET PS plastik ≥ 30% karena biaya
• Dilepas label nya ragam.
operasional dan perawatan tinggi.
PP Kertas • Pemisahan dan
HDPE Kaca pengelompokan Semakin baik (bersih) kualitas sampah yang
PVC Logam material agar murni dipilah maka semakin tinggi nilai jual sampah
PE sesuai jenis
Pengiriman ke Mitra Pelaku anorganik tersebut sehingga residu sampah
• Lainnya
Daur Ulang yang dihasilkan semakin sedikit.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Infrastruktur TPS 3R
Sarana 🡪 Opsi sarana Pengolahan Sampah Anorganik di TPS 3R:
Infrastruktur TPS 3R
Sarana 🡪 Opsi sarana Pengolahan Sampah Anorganik di TPS 3R:
1. Harga produk rendah akibat panjangnya rantai pemasaran.
Apa saja 2. KMP menjadi tidak bergairah mengolah sampah anorganik, kadang tidak diolah dan dijual
hambatan & borongan.
7. Tempat penempatan produk memakai banyak ruang, hanggar/gudang menjadi penuh dan
tidak tertata rapi.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Tahapan
Penyelenggaraan
Kegiatan TPS 3R TA 2023
37
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
38
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Tahap Persiapan
1 Pemutakhiran Petunjuk
2
Usulan Kegiatan
3
Penyusunan Rencana Kerja
4
Pembentukan Tim
Teknis Kegiatan dapat berasal dari perseorangan, Tingkat Pusat Teknis TPS 3R
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kelompok masyarakat, atau meliputi jadwal nasional pelaksanaan Dibentuk melalui SK Kepala
kegiatan tahun sebelumnya dan lembaga pemerintah/ kegiatan, rencana progres fisik dan BPPW, bertugas membantu
merupakan penjabaran rinci Pedoman nonpemerintah penyerapan keuangan, serta target pengendalian penyelenggaraan
Teknis penyerapan tenaga kerja kegiatan TPS 3R. kegiatan
8 Penandatanganan
7Peningkatan Kapasitas 6
Penyiapan Fasilitator
5
Verifikasi Usulan dan
Kontrak Kerja dan Fasilitator Terdiri dari Koordinator Fasilitator, TFL Penetapan SK Lokasi
Dilaksanakan oleh Dit. Sanitasi sebagai Teknik, TFL Pemberdayaan. KoorFas BPPW melakukan verifikasi terhadap
Mobilisasi Fasilitator upaya menyiapkan Koordinator Fasilitator, bertugas membantu PPK di tingkat readiness criteria usulan lokasi dengan
(Korfas dan TFL) Fasilitator Teknis dan Pemberdayaan agar Provinsi sementara TFL bertugas tools verifikasi. Lokasi yang lolos
mampu menjalankan tugas mendampingi KMP di tingkat Desa/Kel. ditetapkan dalam SK Menteri PUPR
Catatan:
Penyiapan Fasilitator pendamping dilakukan oleh Balai PPW mengacu pada surat dari Dit. Sanitasi dengan mengutamakan Fasilitator
Lapangan/Koordinator Fasilitator yang memiliki hasil evaluasi kinerja “Sangat Baik˝ dan “Baik” sesuai dengan data Evkin yang ada dan tidak memiliki
catatan buruk dalam pendampingan program pemberdayaan.
39
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Tahap Perencanaan
1 Koordinasi Awal dan 2
Sosialisasi di Tingkat 3Kampanye PHBS I 4
Informasi Partisipatif
5
Pembentukan KMP
Pengumpulan Data Sekunder Desa/Kelurahan Diselenggarakan oleh KMP dibantu TFL KMP dibentuk melalui musyawarah
Koordinasi awal dengan pemerintah (INTIF)
Dapat dilakukan bersama dan berkolaborasi dengan PemDes, warga di tingkat desa/kelurahan,
Desa/Kelurahan terkait tahapan dan adalah metode observasi kondisi
dengan dinas teknis dengan sanitarian/tenaga sanitasi Puskesmas, bertugas mulai dari tahap
jadwal pelaksanaan dan kesiapan lokasi untuk
metode berkumpul, door-to- dsb. Dapat menggunakan video, leaflet, perencanaan hingga pasca konstruksi
mengetahui tingkat partisipasi
door ataupun media cetak dan atau praktik/simulasi langsung
masyarakat terhadap TPS 3R
elektronik tentang konsep
yang akan dibangun
dasar, tujuan, dan manfaat
kegiatan
40
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Alokasi dan
Mekanisme
Pendanaan
Penyelenggaraan
Kegiatan TPS 3R TA 2023
43
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
d. Maksimal 2,5% untuk operasional awal TPS 3R (selama kurang lebih 2 bulan pertama). 44
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
10 KMP Melakukan 9 Penyaluran Dana Tahap II 8 KMP membuka 7 KMP Melakukan 6 KMP Menyusun RPDB
Penarikan Dana Melalui transfer ke rekening KMP rekening baru Penarikan Dana RPDB dibuat setiap termin
sebesar 30% dari nilai bantuan. penarikan dana. Jika RPDB
Tahap II (Rekening 2) Tahap I terverifikasi dan disetujui, KMP
Syarat: fisik telah 60%, LPj Tahap 1
Minimal ditarik 2x (tidak Untuk tahap pasca Minimal ditarik 3x (tidak dapat melakukan penarikan dana
disetujui PPK dan sah, draft ROP
bisa sekali penarikan) konstruksi. Dana bisa sekali penarikan)
sudah disetujui PPK, telah buka
pembukaan rekening
rekening pasca konstruksi (Rekening
adalah swadaya
2)
45
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Pemantauan dan
Evaluasi
Penyelenggaraan
Kegiatan TPS 3R TA 2023
46
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
47
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
48
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Pelaporan
Penyelenggaraan
Kegiatan TPS 3R TA 2023
49
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Pelaporan
A. i-eMonitoring
C. Laporan Mingguan
D. Laporan Bulanan
E. Laporan Akhir
50
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Pelaporan
Alur Pengisian
Data dan
Pelaporan
melalui SIM IBM
Sanitasi
51
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT SANITASI
Terima
kasih
Materi Konsep Dasar Pelaksanan Kegiatan TPS 3R TA 2023
Peningkatan Kapasitas Fasilitator IBM Sanitasi TA
2023
Tangerang, 9 Maret 2023