Anda di halaman 1dari 49

Optimalisasi Program Kampung Zakat Terhadap

Perekonomian Di Desa Sulung, Kabupaten Sambas


(Analisis Perbandingan)

Skripsi

Untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana dari Program


Studi Ekonomi Islam

AL MUBARAK
B1061181026

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


ILMU STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT atas berbagai bentuk rahmat dan
hidayah dari-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul
“Optimalisasi Program Kampung Zakat Terhadap Perekonomian Di Desa
Sulung, Kabupaten Sambas (Analisis Perbandingan)”. Sholawat serta salam
senantiasa penulis lantunkan atas juru selamat kita di dunia yakni Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Pada penyusunan skripsi ini, penulis
menyadari bahwasanya skripsi ini tidak akan dapat selesai dengan baik dan
maksimal jika bukan karena pertolongan Allah SWT dan bantuan dari berbagai
elemen. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan sebanyak-banyaknya terima kasih
kepada seluruh elemen yang telah memberikan dukungan selama skripsi ini, sejak
mulai disusunnya skripsi ini hingga dapat selesai saat ini, terkhusus kepada:

1. Termulia dan paling utama yakni kedua orang tua saya, Bapak Ahkam Muawis
dan Ibu Saodah yang selalu istiqomah memanjatkan do’anya untuk saya,
memotivasi saya, dan juga memberikan saya berbagai pengorbanan baik
berupa moril maupun materi hingga detik ini.
2. Bapak Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H., M.Si. selaku Rektor Universitas
Tanjungpura Pontianak periode 2019-2023.
3. Ibu Dr. Barkah, SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Tanjungpura.
4. Ibu Nurul Bariyah, SE., M.Si. Ph.D. selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan
Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura
Pontianak.
5. Bapak Dr. H. Memet Agustiar, S.E., M.A. selaku Ketua Program Studi
Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura
Pontianak.
6. Bapak Dr. Windhu Putra, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan bimbingan serta saran kepada penulis selama masa
perkuliahan dengan hati yang lapang.

i
7. Bapak Dr. H. Bustami, S.E., M.Si., Ibu Metasari Kartika, S.E., M.E., dan
Bapak Achmad, S.E, M.E., selaku Dosen Penguji Skripsi yang telah
memberikan saran dan arahan guna menyempurnakan penulisan skripsi ini.
8. Semua jajaran tenaga pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Tanjungpura Pontianak yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada
penulis.
9. Para staff Akademik, Tata Usaha dan Staff Perpustakaan serta seluruh
karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura Pontianak,
yang telah memberikan bantuan yang sangat banyak selama proses
perkualiahan hingga akhir penyelesaian skripsi ini.
10. Terakhir saya berterimakasih kepada diri saya sendiri, karna sudah mampu
bertahan hingga sekarang. Sehingga bisa melewatinya tanpa menyerah di
tengah jalan.

Atas segala bentuk dukungan dan do’a, penulis berdo’a kepada Allah SWT agar
Allah SWT memberikan balasan kebaikan berlipat ganda kepada berbagai pihak
yang telah membantu. Semoga skripsi ini menjadi amal yang mengalir kepada
penulis memberikan manfaat kepada para pembacanya. Aamin ya Rabb al -‘Alamin

Pontianak, 20 Januari 2024

Al Mubarak
NIM. B1061181026

ii
“Optimalisasi Program Kampung Zakat Terhadap Perekonomian
Di Desa Sulung, Kabupaten Sambas (Analisis Perbandingan)”

Al Mubarak

B1061181026

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan perekonomian sebelum
dan sesudah implementasi program kampung zakat, program kampung zakat sudah
atau belum memberdayakan masyarakat, tantangan yang dihadapi, dan strategi
yang dilakukan program kampung zakat. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif
kuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah primer. Teknik pengumpulan data
diantaranya wawancara/kuesioner dan dokumentasi. Metode analisis yang
digunakan adalah analisis desktriptif dan perbandingan. Hasil penelitian ini dari
penelitian ini adalah keadaan Desa Sulung sebelum dan sesudah mendapat program
kampung zakat mengalami peningkatan pembangunan dan perekonomian, namun
belum mampu meningkatkan pendapatan masyarakat secara menyeluruh, program
kampong zakat sudah mampu memberdayakan masyarakat, tantangan yang
dihadapi bantuan diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan medan
yang tidak cocok untuk memanfaatkan bantuan tersebut sehingga tidak mampu
memaksimalkan potensi masyarakat, strategi yang diterapkan kampung zakat sudah
efektif untuk pembangunan desa secara keseluruhan.
Kata kunci : Program Kampung Zakat, Pemberdayaan Masyarakat, Zakat

Abstract
This study aims to determine the comparison of the economy before and after the
implementation of the zakat village program, whether or not the zakat village
program has empowered the community, the challenges faced, and the strategies
implemented by the zakat village program. This type of research is descriptive
qualitative. The type of data used is primary. Data collection techniques include
interviews/questionnaires and documentation. The analytical method used is
descriptive and comparative analysis. The results of this research are that the
condition of Sulung Village before and after receiving the zakat village program
has experienced an increase in development and economy, but has not been able to
increase the community's income as a whole, the zakat village program has been
able to empower the community, the challenges faced by the assistance provided
are not in accordance with the community's needs. , and the terrain is not suitable
for utilizing this assistance so that it is unable to maximize the community's
potential, the strategy implemented by the zakat village has been effective for
overall village development.
Keywords : Program Zakat Village, Community Empowerment, Zakat

iii
“Optimalisasi Program Kampung Zakat Terhadap Perekonomian
Di Desa Sulung, Kabupaten Sambas (Analisis Perbandingan)”

RINGKASAN
1. Latar Belakang dan Tujuan Penelitian
Program kampung zakat diresmikan pertama kali 2018 yang merupakan
program pemberdayaan dana zakat dan dikelola langsung Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam. Program kampung zakat sendiri terdiri dari tiga
tahap yaitu tahap pertama merupakan fase perintisan, selanjutnya masuk pada tahap
pelaksanaan dan terakhir ialah kemandirian di mana jika program tersebut berhasil
maka desa tersebut akan menjadi salah satu desa mandiri, dalam pelaksanaan
program kampung zakat bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kondisi
masing masing desa, seperti bantuan modal usaha, beda rumah, renovasi masjid,
bantuan pendidikan dan kegiatan sosial lainnya, bantuan tersebut harus dikelola
dan dikembangkan agar mampu menghasilkan dan juga meningkatkan
perekonomian masyarakat di desa tersebut.
Desa sulung terpilih menjadi salah satu desa kampung zakat dikarenakan,
desa sulung sendiri masuk dalam kategori desa tertinggal, akses menuju ke desa
sulung masih terbatas, akses darat hanya bisa dilalui oleh roda dua sedangkan akses
utama desa saat ini masih menggunakan jalur air yaitu menggunakan motor air.
Desa sulung sendiri mempunyai beberapa potensi yang bisa dikembangkan, yaitu
lahan yang subur yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya perkebunan, selain itu
desa sulung terletak di tepi sungai yang kemudian dapat dikembangkan menjadi
desa wisata.
Desa Sulung sendiri mendapatkan bantuan dari Program Kampung Zakat
berupa dua buah masjid dengan nominal 100 juta rupiah, dua buah mushola dengan
nominal 70 juta rupiah, serta pemberian bantuan dari BKMT dan BKPRMI masing
masing senilai 50 juta rupiah, bantuan berupa ambulance air, bantuan pembangunan
akses jalan, bantuan kesehatan, dan juga bantuan program pemberdayaan
masyarakat yaitu, program budidaya lele, program budidaya ternak ayam daging,
program budidaya sapi Qurban, program budidaya tani sayur, program budidaya
tanaman kopi dan produksi bubuk kopi, program pencegahan penyebaran covid,
bantuan kemanusian berupa sembako dll .
Tujuan Penelitian :
1. Untuk mengetahui perbandingan perekonomian di Desa Sulung sebelum dan
sesudah implementasi program kampung zakat
2. Untuk mengetahui apakah program kampung zakat sudah memberdayakan
masyarakat yang ada di Desa Sulung, Kabupaten Sambas.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat tantangan dalam implementasi program
kampung zakat di Desa Sulung, Kabupaten Sambas
4. Untuk mengetahui apakah strategi yang diterapkan program kampung zakat
sudah efektif demi memperbaiki perekonomian di Desa Sulung.
2. Metode Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif
kuantitatif, pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara observasi,

iv
wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data yang sudah terkumpul diolah dan
dianalisis menggunakan metode analisis perbandingan.
3. Hasil Penelitian
A. Perbandingan Perekonomian Sebelum dan Sesudah Implementasi
Program Kampung Zakat di Desa Sulung
Desa Sulung sebelum mendapat program kampung zakat merupakan salah
satu desa yang tertinggal di Kecamatan Sejangkung, Setelah 4 tahun program
Kampung Zakat berjalan di Desa Sulung, yang dimana Pemerintah Desa bekerja
sama dengan BAZNAS Kabupaten Sambas, keadaan di Desa Sulung mulai
mengalami perubahan, dimulai dengan pembangunan akses jalan yang sekarang
sudah dapat dilaui rofa empat, pemberian bantuan beasiswa dan penyuluhan
pentingnya sekolah, selesaikan kasus stunting, dan peningkatan perekonomian desa
secara menyeluruh.
Namun dikarenakan perekonomian di Desa Sulung berpusat pada pertanian,
yang dimana mayoritas penduduk ialah petani, dan bantuan yang diberikan oleh
kampung zakat tidak ada yang membantu petani di Desa Sulung untuk
mengembangkan pertanian, dan setelah mengambil data terkait pendapatan
masyarakat sebelum dan sesudah mendapatkan program kampung zakat, kemudian
di uji menggunakan uji Z maka didapatlah hasil bahwa, pendapatan masyarakat di
Desa Sulung sebelum dan sesudah mendapatkan bantuan dari program kampung
zakat dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap
pendapatan sebelum dan sesudah mendapatkan bantuan dari program kampung
zakat.
B. Pemberdayaan Masyarakat yang Dilakukan Program Kampung Zakat
pemberdayaan masyarakat merupakan upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan dan potensi masyarakat agar kesejahteraan masyarakat
meningkat, yang kemudian dapat berpengaruh kepada pembangunan desa tersebut,
Desa Sulung merupakan desa yang mendapat program kampung zakat, salah satu
program pemberdayaan masyarakat menggunakan dana zakat, hampir semua
program yang berjalan di Desa Sulung merupakan program pemberdayaan
masyarakat agar potensi masyarakat di Desa Sulung meningkat, setelah 4 tahun
program kampung zakat berjalan di Desa Sulung perubahan di Desa Sulung sendiri
dapat dilihat, mulai dari akses jalan, pendidikan, kesehatan, dan perekonomian,
serta pembangunan beberapa fasilitas yang menunjang kebutuhan masyarakat,
yang kemudian mengantar Desa Sulung yang pada tahun 2018, termasuk Desa
tertinggal di Kecamatan Sejangkung, dan pada tahun 2022 Desa Sulung sendiri
sudah masuk dalam kategori Desa Maju, walaupun masih banyak hal yang perlu
dibenahi dari berbagai sektor. Oleh karena itu dapat disimpulkan program
kampung zakat yang merupakan program pemberdayaan masyarakat
memanfaatkan dana zakat sudah mampu memberdayakan masyarakat di Desa
Sulung.
C. Tantangan Dalam Implementasi Program Kampung Zakat
Tantangan yang harus dihadapi program kampung zakat ialah bagaimana agar
program yang telah diberikan dapat terus berjalan dan memberikan dampak, dalam

v
pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat terdapat kendala yang harus
diselesaikan, beberapa kendala yang ada selama berjalannya program kampung
zakat ialah :
1. Tidak ada sinkronisasi antara mata pencaharian utama penduduk dengan
program kampung zakat, yang dimana mayoritas pekerjaan penduduk di Desa
Sulung merupakan petani yang bekerja di sawah, namun bantuan yang
diberikan tidak ada yang berkaitan dengan pekerjaan utama penduduk, seperti
bantuan ternak lele, ayam, dan sapi, sehingga bantuan tersebut tidak dapat
dimaksimalkan dikarenakan mata pencaharian utama penduduk berbeda
dengan bantuan yang diberikan.
2. Medan yang tidak cocok, seperti halnya kendala yang pertama, Desa Sulung
sendiri merupakan daerah yang berada di tepian sungai dan berada di daerah
rawa-rawa sehingga bantuan yang diberikan seperti bantuan ternak ayam dan
sapi tidak dapat berjalan dengan baik dikarenakan di Desa Sulung sendiri yang
berada tepat di tepi sungai, sehingga sangat mudah terendam banjir apabila air
sungai meluap, ataupun musim hujan.
D. Strategi Program Kampung Zakat Agar Efektif Memperbaiki
Perekonomian di Desa Sulung.
Program kampung zakat membuat beberapa strategi agar perekonomian
masyarakat, serta potensi yang ada di Desa Sulung meningkat, beberapa strategi
yang digunakan di Desa Sulung ialah :
a. Dalam bidang ekonomi program kampung zakat memberikan bantuan program
pemberdayaan masyarakat, agar program pemberdayaan ini berjalan lancar
ditunjuklah seorang pembina yang mengawasi berjalannya program tersebut,
program bantuan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan di Desa Sulung
seperti kelompok budidaya ayam boiler, budidaya lele, budidaya tani sayur,
budidaya sapi qurban, budidaya tanaman kopi dan produksi kopi, dalam hal ini
kampung zakat tidak hanya memberikan penyuluhan serta sosialisasi terkait
program tersebut namun juga memberikan dana modal usaha bantuan-bantuan
yang mendukung agar program berjalan lancar, sehingga semua program
mampu berjalan dengan baik, namun hingga saat ini hanya program budidaya
tanaman kopi dan produksi kopi yang masih bertahan.
b. Dalam bidang pendidikan program kampung zakat bekerja sama dengan
pemerintah desa, memberikan bantuan berupa beasiswa kepada anak-anak
yang tidak mampu agar bisa terus melaksanakan pendidikannya dengan baik,
dan tidak putus sekolah.
c. Dalam bidang kesehatan, program kampung zakat ikut bekerja sama dengan
pemerintah desa, memberikan bantuan berupa makanan bergizi kepada ibu
hamil, serta anak anak balita untuk mengurangi kasus stunting yang ada di Desa
Sulung, selain itu program kampung zakat juga memberikan fasilitas berupa
ambulance air sehingga dapat digunakan masyarakat yang membutuhkan
perawatan di rumah sakit.

vi
d. Dalam hal pembangunan infrastruktur, program kampung zakat bekerja sama
dengan pemerintah kabupaten dan desa, salah satu hasil dari kolaborasi tersebut
dibangunlah jalan yang menghubungkan Desa Sulung ke jalan utama, sebelum
pembangunan jalan tersebut akses ke Desa Sulung dari jalan utama ialah harus
melewati jembatan kayu yang mempunyai lebar 1,2 meter, setelah kerja sama
antara program kampung zakat dan pemerintah berjalan akhirnya jalan yang
menghubungkan Desa Sulung ke jalan utama berhasil dibangun walaupun
masih berupa jalan batu kong, namun sudah mampu dilalui roda empat.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemahaman masyarakat di Desa Sulung terkait zakat saat ini sudah baik, yang
dapat diartikan bahwa masyarakat sudah memahami kewajiban membayar
zakat.
2. Agar dapat memberdayakn masyarakat di Desa Sulung, pemerintah desa
berkerja sama dengan program kampung zakat, sudah melakukan upaya
semaksimal mungkin untuk memberdayakan masyarakat di Desa Sulung,
hingga saat ini, upaya yang dilakukan sudah memberikan dampak kepada
situasi dan kondisi desa secara menyeluruh.
3. Program bantuan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh kementrian
agama lewat program kampung zakat sudah berusaha sebaik mungkin untuk
mengatasi berbagai macam persoalan yang ada di Desa, namun belum mampu
secara optimal untuk meningkatkan perekonomian.
4. Program kampung zakat yang sudah berjalan 4 tahun di Desa Sulung sudah
terlaksana dengan baik, hingga saat ini program kampung zakat sendiri mampu
memberikan dampak kepada perekonomian dan pembangunan di Desa Sulung,
dan masih dalam usaha meningkatkan potensi yang ada di Desa Sulung.
5. Program kampung yang berjalan di Desa Sulung tidak mendapatkan kendala
secara signifikan yang dapat mengganggu proses berjalan program
pemberdayaan masyarakat, sehingga pemerintah desa bisa memaksimalkan
bantuan yang ada, dan masyarakat mampu memanfaatkan dengan baik bantuan
tersebut.
6. Program kampung zakat sudah memberikan dampak perubahan terhadap
pembangunan di Desa Sulung, seperti pembangunan akses jalan, pemberian
bantuan ambulance air, bantuan pendidikan, dan kesehatan
7. Namun program kampung zakat belum secara optimal memberikan perubahan
yang signifikan terhadap perekonomian dan pendapatan masyarakat di Desa
Sulung.

vii
DAFTAR ISI

Pernyataan Besas Dari Plagiat .............................................................................


Pertanggungjawaban Skripsi ...............................................................................
Lembar Yuridis .....................................................................................................
Lembar Persetujuan Skripsi .................................................................................
Kata Pengantar...................................................................................................... i
Abstrak .................................................................................................................. iii
Ringkasan.............................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
Daftar Tabel .......................................................................................................... x
Daftar Lampiran ................................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
1.2.1 Pernyataan Masalah ............................................................................... 4
1.2.2 Pertanyaan Penelitian ............................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5
1.4 Kontribusi Penelitian ..................................................................................... 5
1.4.1 Kontribusi Teoritis................................................................................. 5
1.4.2 Kontribusi Praktis .................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 6
2.1 Landasan Teori ............................................................................................... 6
2.1.1 Zakat ....................................................................................................... 6
2.1.2 Pemberdayaan Masyarakat .................................................................... 7
2.2 Kajian Empiris................................................................................................ 9
2.3 Kerangka Konseptual ..................................................................................... 12
2.4 Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 12
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 13
3.1 Bentuk Penelitian ........................................................................................... 13
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 13
3.3 Sumber Data ................................................................................................... 13
3.3.1 Sumber Data Primer ............................................................................... 13
3.3.2 Sumber Data Sekunder .......................................................................... 13
3.3.3 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 13
3.4 Populasi Sampel ............................................................................................. 14
3.4.1 Populasi................................................................................................... 14
3.4.2 Sampel .................................................................................................... 14
3.4.3 Variabel Penelitian ................................................................................. 14
3.5 Metode Analisis Data..................................................................................... 14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 16
4.1 Hasil Penelitian .............................................................................................. 16
4.1.1 Karakteristik Responden ........................................................................ 16
4.1.2 Analisis Pemahaman Zakat ................................................................... 16

viii
4.1.3 Analisis Pemberdayaan Masyarakat di Desa Sulung ........................... 17
4.1.4 Analisis Program Kampung Zakat di Desa Sulung ............................. 18
4.1.5 Uji Hipotesis ........................................................................................... 20
4.1.6 Pembuktian Hipotesis ............................................................................ 21
4.2 Pembahasan .................................................................................................... 22
4.2.1 Perbandingan Perekonomian Sebelum dan Sesudah Implementasi
Program Kampung Zakat di Desa Sulung ..................................................... 22
4.2.2 Pemberdayaan Masyarakat yang Dilakukan Program Kampung
Zakat ................................................................................................................. 24
4.2.3 Tantangan Dalam Implementasi Program Kampung Zakat ................ 26
4.2.4 Strategi Kampung Zakat Agar Efektif Memperbaiki Perekonomian di
Desa Sulung ..................................................................................................... 27
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 30
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 30
5.2 Rekomendasi ............................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 32
LAMPIRAN ......................................................................................................... 34

ix
Daftar Tabel
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin .....................
Tabel 4.2 Pemahaman masyarakat tentang zakat di Desa Sulung................
Tabel 4.3 Pemberdayaan masyarakat di Desa Sulung...................................
Tabel 4.4 Program kampung zakat di Desa Sulung ......................................
Tabel 4.5 Hasil Uji Spss ..................................................................................

x
Daftar Lampiran

Kuesioner Optimalisasi Program Kampung Zakat Terhadap Perekonomian


Di Desa Sulung, Kabupaten Sambas. .............................................................
Tabel Pendapatan Sebelum dan Sesudah Program Kampung Zakat di Desa
Sulung...............................................................................................................

xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka mensukseskan pemberdayaan ekonomi umat, maka
pemerintah melakukan sebuah terobosan yaitu, dengan membuat program
kampung zakat, program ini dibawahi langsung oleh Kementerian Agama
khususnya Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Baznas,
bekerja sama langsung dengan pemerintah daerah dan sejumlah lembaga badan
amil zakat.
Program kampung zakat diresmikan pertama kali pada tahun 2018, yang
merupakan program pemberdayaan dana zakat dan dikelola langsung Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, program kampung zakat sendiri tidak
diberlakukan di setiap desa, hanya desa yang masuk dalam kategori desa
tertinggal, berdasarkan peraturan pemerintah tahun 2015 tentang daerah
tertinggal, maka kriteria kampung zakat sendiri ialah :
1. Setiap desa atau lokasi hanya memiliki seminimal-minimalnya 100 kepala
keluarga.
2. Lokasi atau desa tersebut memiliki potensi ekonomi, namun belum bisa
dikembangkan dengan baik.
3. Lokasi atau desa berada di wilayah tertinggal namun memiliki akses yang
mudah dijangkau.
Selain itu, dalam menentukan kriteria lokasi untuk melaksanakan program
kampung zakat digunakan alat ukur yang telah ditetapkan oleh MUI yaitu Indeks
Desa Zakat, untuk menentukan skala prioritas.
Program kampung zakat sendiri mempunyai tiga tahap yaitu tahap pertama
merupakan fase perintisan, setelah memasuki fase perintisan dilanjutkanlah
tahap selanjutnya yaitu, tahap pelaksanaan, dan jika program kampung zakat
berhasil maka masuk ke tahap kemandirian yang dimana desa tersebut akan
menjadi salah satu desa mandiri.
Kampung Zakat sendiri sangat berkaitan erat dengan pemerintah desa,
karena pemerintah desa memiliki wewenang untuk memfasilitasi kegiatan
kewirausahaan dan melaksanakan pemberdayaan masyarakat, dengan adanya

1
2

wewenang tersebut pemerintah desa dapat memberikan bimbingan langsung


kepada masyarakat agar kemudian, dapat mengoptimalkan program kampung
zakat yang sedang berjalan.
Di dalam program kampung zakat, bantuan yang diberikan disesuaikan
dengan kondisi masing masing desa seperti bantuan modal usaha, bedah rumah,
renovasi masjid, bantuan pendidikan dan kegiatan sosial lainnya, bantuan
tersebut harus dikelola dan dikembangkan agar mampu menghasilkan dan juga
meningkatkan perekonomian masyarakat di desa tersebut.
Dengan berjalannya program kampung zakat secara optimal dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat, yang kemudian menjadikan desa tersebut
desa mandiri, saat ini program kampung zakat telah berjalan di Desa Sulung,
Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas.
Desa Sulung terletak di Kecamatan Sejangkung merupakan salah satu dari
12 desa yang berada di Kecamatan Sejangkung, menurut Data BPS Kabupaten
Sambas, jumlah penduduk Di Desa Sulung berjumlah sekitar 1300 orang dengan
364 jumlah kk.
Desa Sulung terpilih menjadi salah satu penerima program kampung zakat,
dikarenakan, Desa Sulung sendiri masuk dalam kategori desa tertinggal, akses
menuju ke Desa Sulung sendiri masih terbatas, akses darat hanya bisa dilalui
oleh roda dua sedangkan akses utama desa ini masih menggunakan jalur air.
Desa Sulung sendiri resmi menjadi salah satu Desa Kampung Zakat pada
tanggal 2 November 2018 yang diresmikan langsung oleh Bupati Sambas, H
Atbah Romlin Suhaili dan Dirjen Bimas islam Kemenag Muhammadiyah Amin,
menjadi awalnya berjalannya program kampung zakat di desa Sulung dan
memasuki tahap perintisan, hingga saat ini program kampung zakat masih
berada pada tahap pelaksanaan.
Desa Sulung sendiri mendapatkan bantuan dari Program Kampung Zakat
berupa dua buah masjid dengan nominal 100 juta rupiah, dua buah mushola
dengan nominal 70 juta rupiah, serta pemberian bantuan dari BKMT dan
BKPRMI masing masing senilai 50 juta rupiah, bantuan berupa ambulance air,
bantuan pembangunan akses jalan, selain dari bantuan tersebut bantuan yang di
3

dapat Desa Sulung berupa program pemberdayaan masyarakat bantuan tersebut


berupa program-program pemberdayaan masyarakat yang dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat dalam hal ini terdapat pendamping yang
mendampingi berjalannya program tersebut, beberapa program Kampung Zakat
yang dilaksanakan yaitu :
Tabel 1.1
Tabel Program Kampung Zakat
No Program Kampung Bantuan Yang di Dapat Keterangan
Zakat Masyarakat Bantuan
1 Program Budidaya lele 1. Sosialisasi dan penyuluhan Bantuan
terkait program budidaya lele diberikan
2. Pembelian mesin air kepada dua
3. Pembuatan kolam lele kelompok
4. Pemberian bibit lele
5. Pakan lele
6. dll
2 Program budidaya 1. Sosialisasi dan penyuluhan Bantuan
ternak ayam daging terkait program ternak ayam diberikan
2. Pembuatan kandang ayam dalam 2
3. Bibit ayam kelompok
4. Pakan ayam di 2 Dusun
5. Dll
3 Program budidaya Sapi 1. Sosialisasi dan penyuluhan -
Qurban terkait budidaya sapi
2. Pembuatan kandang sapi
3. Bantuan 3 ekor sapi; 2 betina,
dan 1 jantan
4. Dll
4 Program budidaya tani 1. Sosialisasi dan penyuluhan Bantuan
sayur terkait bertani sayur diberikan
2. Pembelian polybag kepada 2
3. Bibit sayur kelompok
4. Dll
5 Program budidaya 1. Sosialisasi dan penyuluhan -
tanaman kopi dan terkait budidaya kopi
produksi bubuk kopi 2. Modal usaha awal
3. Bibit kopi
4. Modal produksi kopi
5. Rumah kopi
6 Program pencegahan 1. Perlengkapan APD -
penyebaran Covid 2. Masker
3. Vitamin Renovit dan
Bexicom
4

4.Termometer infrared
5.Spayyeddura
6.Klosepte tablet lepas
7.Natur e 100 iu
8.Handwash
7 Bantuan Kesehatan 1.Pemberian asupan makanan -
bergizi untuk kelompok
posyandu desa
2. Alat kesehatan
3. Ambulance terapung
8 Bantuan Pendidikan 1. Beasiswa untuk siswa yang -
dan Dakwah tidak mampu
2. Pemberian Iqro dan Al quran
3. Buku penunjang dalam
pembelajaran keagamaan
9 Bantuan Kemanusiaan 1. 110 Paket sembako -
2. Penyemprotan Desinfektan
3. Penanaman pohon
Sumber : Dokumentasi Pelaksanaan Kampung Zakat
Diharapkam dengan adanya program kampung zakat yang berjalan di Desa
Sulung dapat memberikan dampak yang positif bagi perekonomian desa
sehingga dapat mengembangkan potensi Desa Sulung. Selain itu, dengan adanya
program kampung zakat dapat mengatasi masalah perekonomian di Desa
Sulung, yang menjadikannya desa mandiri, sehingga kedepannya dapat menjadi
contoh bagi desa yang mendapat program kampung zakat, semoga lebih banyak
desa tertinggal yang nantinya mendapat program kampung zakat.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Pernyataan Masalah
Dari latar belakang, diketahui bahwa Desa Sulung merupakan desa
tertinggal, mata pencaharian penduduk yang berfokus pada pertanian dan
swasta, dikarenakan tingkat pendapatan yang masih rendah sehingga belum
mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, fasilitas pendidikan dan
kesehatan yang belum memadai serta akses yang lumayan sulit.
Oleh sebab itu mendorong peneliti untuk meneliti Program Kampung
Zakat di Desa Sulung. Maka peneliti mengangkat judul penelitian
“Optimalisasi Program Kampung Zakat Terhadap Perekonomian Di
Desa Sulung, Kabupaten Sambas (Analisis Perbandingan).
5

1.2.2 Pertanyaan Penelitian


1. Bagaimana perbandingan perekonomian di Desa Sulung sebelum dan
sesudah implementasi Program Kampung Zakat ?
2. Apakah Program Kampung Zakat sudah mampu memberdayakan
masyarakat yang ada di Desa Sulung, Kabupaten Sambas ?
3. Apakah terdapat tantangan dalam implementasi Program Kampung Zakat
di Desa Sulung, Kabupaten Sambas ?
4. Apakah strategi yang diterapkan Program Kampung Zakat sudah efektif
demi memperbaiki perekonomian di Desa Sulung ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perbandingan perekonomian di Desa Sulung sebelum
dan sesudah implementasi Program Kampung Zakat.
2. Untuk mengetahui apakah program kampung zakat sudah memberdayakan
masyarakat yang ada di Desa Sulung, Kabupaten Sambas.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat tantangan dalam implementasi Program
Kampung Zakat di Desa Sulung, Kabupaten Sambas.
4. Untuk mengetahui apakah strategi yang diterapkan Program Kampung
Zakat sudah efektif demi memperbaiki perekonomian di Desa Sulung.
1.4 Kontribusi Penelitian
1.4.1 Kontribusi Teoritis
Bagi ekonomi islam dapat menambah wawasan terkait program
kampung zakat, serta pentingnya zakat bagi perekonomian dan juga
nantinya lebih banyak desa atau daerah tertinggal yang mendapatkan
program kampung zakat sehingga pemanfaatan zakat lebih optimal.
1.4.2 Kontribusi Praktis
Harapannya penelitian ini dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan, serta manfaat bagi peneliti sendiri, civitas akademika, dan
menjadi sumber yang bisa bermanfaat bagi pengembangan program
kampung zakat sehingga lebih banyak bermunculan muzakki-muzakki yang
baru
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Zakat
Zakat menurut ahli mempunyai arti harta dengan jumlah tertentu yang
diwajibkan oleh Allah SWT untuk diserahkan kepada yang berhak, zakat
dapat mensucikan dan membersihkan harta yang dimiliki, selain itu Zakat
memiliki arti “tumbuh dan bertambah”, juga termasuk ke dalam rukun islam
yang kelima. Sehingga Allah SWT mewajibkan setiap muslim untuk
membayar zakat.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA ;
Sesungguhnya Rasulullah SAW, bersabda kepada Mu’az bin Jabbal ketika
mengutus beliau ke yaman untuk mengajak penduduknya memeluk agama
islam, dan menyampaikan hukum hukum islam :
“jika mereka mentaatimu, maka beritahukan kepada mereka bahwasanya
Allah SWT. Mewajibkan zakat kepada mereka, zakat diambil dari orang yang
kaya diantara mereka untuk diberikan kepada orang orang fakir diantara
mereka” ( HR. Al Bukhari dan Muslim).
Sementara itu, ibnul Qayyim al jauziyah (wafat 751 H) menyatakan
bahwa harta zakat terbagi atas empat kelompok besar. Pertama, kelompok
tanaman dan buah buahan; kedua, kelompok hewan ternak terdiri dari tiga
jenis, yaitu unta, sapi, dan kambing; ketiga, kelompok emas dan perak;
keempat, kelompok harta perdagangan, sedangkan rikaz (harta temuan),
sifatnya hanya insidentil. (Jauziyah, 1999).
Dalam Al-Qur’an orang yang berhak menerima zakat fitrah dan maal
ditetapkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an Q.S At Taubah : 60, yang berarti
“Sesungguhnya sedekah-sedekah (zakat) itu hanya untuk orang-orang Fakir,
Miskin, Pengurus Zakat(amil), orang-orang yang telah dibujuk
hatinya(muallaf), untuk memerdekakan budak-budak yang telah dijanjikan
akan dimerdekakan, orang yang berutang(gharim), untuk yang di jalan Allah
(sabilillah) dan untuk orang yang musafir(orang yang di dalam perjalanan).
Yang demikian ketentuan Allah”

6
7

Dari ayat diatas dapat dijelaskan tentang orang yang berhak untuk
menerima zakat, yaitu :
1. Fakir, merupakan golongan orang yang tidak memiliki apa apa untuk
memenuhi kebutuhan pokoknya.
2. Miskin, merupakan golongan orang yang memiliki harta namun tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.
3. Muallaf, golongan yang baru masuk ke dalam agama islam, zakat
diberikan agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
baru.
4. Riqab, hamba sahaya yang berkeingingan merdeka atau terbebas dari
perbudakan.
5. Gharim, golongan yang mempunyai hutang untuk kebutuhan pokok dan
tidak sanggup untuk memenuhinya.
6. Fisabillah, golongan orang yang berjuang di jalan Allah seperti Dai,
orang yang berperang demi kemerdekaan bangsanya.
7. Ibnu sabil, golongan orang yang dalam perjalan jauh untuk beribadah
namun kehabisan biaya di dalam perjalanan.
Zakat merupakan hal yang wajib bagi mereka yang beragama islam,
dengan berzakat umat islam dapat membantu sesama mereka yang sedang
membutuhkan, menurut (Madani, 2013) manfaat bagi zakat itu sendiri bagi
umat muslim yaitu :
1. Zakat dapat membuat seseorang memiliki sifat dermawan dan
mengurangi sifat kikir dan pelit.
2. Zakat dapat meningkatkan tali silaturahmi antar umat islam, memberikan
rasa kasih sayang antara sesama umat muslim.
3. Zakat dapat mengurangi kemiskinan.
4. Zakat mampu mensucikan harta maupun jiwa seseorang.
5. Zakat dapat meningkatkan perekonomian umat muslim.
2.1.2 Pemberdayaan Masyarakat
Menurut (Kartasasmita, 1996) Pemberdayaan ekonomi adalah sebuah
konsep pembangunan ekonomi yang merangkun nilai nilai sosial. Konsep ini
8

berkembang dari upaya banyak ahli dan praktisi untuk mencari apa yang
disebut sebagai pengembangan alternatif, yang menghendaki demokrasi
inklusif, pertumbuhan ekonomi yang layak, kesetaraan gender dan kesetaraan
antar generasi. Dalam hal ini dibutuhkan strategi yang tepat sehingga
program kampung zakat dapat mempengaruhi perekonomian dan
pembangunan di Desa. Dalam membangun suatu wilayah terdapat beberapa
hal yang perlu diperhatikan diantaranya :
1. Pemanfaatan SDA dan sektor-sektor potensial secara produktif, efisien
dan efektif.
2. Pembangunan infrastruktur dan sarana pembangunan secara merata ke
seluruh bagian wilayah.
3. Peningkatan kemampuan SDM sebagai insan pembangunan.
4. Penataan dan pemanfaatan tata ruang pembangunan secara optimal
Pemberdayaan masyarakat menurut (Gunawan, 1999) di bagi menjadi tiga :
1. Terciptanya kondisi yang dapat meningkatkan potensi masyarakat,
sehingga setiap potensi dapat dikembangkan.
2. Meningkatkan potensi yang dimiliki masyarakat, dengan melakukan
beberapa langkah nyata, yang menyangkut persedian, dan membuka akses
ke berbagai sumber daya, sehingga masyarakat akan berdaya.
3. Pemberdayaan berarti melindungi, dalam proses ini dimana yang lemah
akan menjadi kuat dikarenakan diberikan perlindungan, dan dukungan.
Dalam konsep pemberdayaan, masyarakat sendiri tidak boleh menjadi
objek pembangunan, tetapi subjek pembangunan, konsep pendekatan sesuai
dengan pendapat (Gunawan, 1999) yaitu :
1. Mempunyai tujuan yang jelas, sehingga program yang dirancang dapat
mengatasi masalah dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2. Program tersebut langsung melibatkan masyarakat agar dapat efektif, dan
mampu menambah kemampuan, serta pengalaman dalam merencanakan,
melaksanakan, mengelola, dan tanggung jawab dalam meningkatkan diri
dan ekonomi.
9

3. Menerapkan pendekatan kelompok, agar lebih mudah dalam


memecahkan berbagai masalah yang sedang dihadapi.
Perekonomian masyarakat merupakan segala bentuk kegiatan ekonom
dan upaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karena itu
dapat dimengerti bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu
upaya dalam peningkatkan kesejahteraan masyarakat dan berpotensi untuk
menjadi awal dari proses pembangunan nasional. (Azizm, Harry Azhar, dkk,
2017)
Menurut Ekonomi Islam, pemberdayaan ekonomi merupakan sesuatu
yang sangat sesuai dengan ajaran islam, dikarenakan salah satu tujuan
ekonomi islam adalah terciptanya kehidupan manusia yang aman dan
sejahtera, oleh karema itu ekonomi islam tidak ada hanya tentang ketuhanan
dan moral namun juga kemanusiaan. (Qardhawi, 1995)
Islam mengajarkan agar ekonomi suatu negara harus bertumbuh dan
berkembang, selain hanya pembangunan dan pertumbuhan materi tetapi
spiritual dan moralpun merupakan hal yang penting, sehingga konsep islam
tentang pembangunan dan pertumbuhan merupakan multidimensional yang
mempuyai dimensi moral, politik, sosial, dan ekonomi. (Chapra, 2000)
Untuk mencapai pertumbuhan serta pembangunan, secara materi dan
spiritual, dengan adanya pertumbuhan yang berimbang, berkeadilan, realistis,
serta tanggung jawab, dan berfokus kepada manusia sebagai khalifan di muka
bumi, merupakan karakteristik ekonomi islam. (Husain, 2004)
2.2 Kajian Empiris
Penelitian yang dilakukan (Bashori, 2018), bertujuan untuk mengetahui
manajemen pendistribusian zakat LAZIZMU Jember dan menganalisis
program pendistribusian zakat melalui program Kampung Zakat Terpadu dan
TB-Care. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dan
menggunakan analisis dengan memaparkan data yang diperoleh dari para
responden baik disampaikan secara langsung ataupun lewat pengamatan
lapangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa LAZIZMU Jember
telah memegang prinsip pendistribusian harta (zakat) sesuai dengan prinsip
10

ekonomi islam, yakni mencegah riba dan gharar, sasaran dari pendistribusian
zakat juga sudah sesuai dengan 8 ashnaf yang disebutkan dalam Al Qu’ran, hal
ini terlihat dari laporan yang disampaikan pada setiap tahun, selain itu
LAZIZMU Jember juga aktif dalam program Kampung Zakat Terpadu dan TB-
Care.
Penelitian yang dilakukan oleh (Mahfiyah, 2021), bertujuan untuk
mengetahui strategi pengelolaan zakat di Kampung Zakat Terpadu
Kementerian Agama Kabupaten Jember dilihat dari tiga aspek yaitu;
penghimpunan, pendistribusian, dan pendayagunaan. Analisis yang digunakan
meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dengan
menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa strategi pengelolaan Kampung Zakat Terpadu Kementerian Agama
Jember terbilang baik dari sisi pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan.
Penelitian yang dilakukan (Duila, 2021), ini bertujuan untuk menganalisis
dampak pendayagunaan dana zakat produktif terhadap kesejahteraan mustahik
kelompok tani sayur binaan Baznaz yang ada di kampung zakat Waeleman,
Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif. Analisis yang digunakan adalah perhitungan rasio RSOI.
Penelitian ini menghasilkan, bahwa pendayagunaan dana zakat yang produktif
yang dilakukan Baznas Buru melalui gerakan tani sayur memiliki dampak pada
kenaikan pendapatan mustahik sehingga kesejahteraan mustahik juga ikut
meningkat dengan adanya peningkatan pendapatan mustahik.
Penelitian yang dilakukan (Haqqiyah, 2020), memiliki tujuan untuk
mengenal lebih dalam mengenai keselarasan dalam program kampung zakat
Banten dan ekspedisi zakat Maluku yang bertujuan untuk menyelesaikan
masalah kemiskinan sesuai dengan SDGS. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif desktiptif. Dari penelitian ini dihasilkan kesimpulan bahwa program
yang telah direncanakan telah terlaksana dengan baik dan menyeluruh, serta
dapat dipastikan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan, namun dalam
pelaksanaan terdapat kegiatan yang tidak sesuai seperti kegiatan keagamaan.
11

Penelitian yang dilakukan (Isnaini Harahap, 2022), ini bertujuan untuk


mengetahui bahwa apakah Desa di Kabupaten Serdang layak diberdayakan
menjadi desa zakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dan
menggunakan analisis perhitungan indeks desa zakat. Dari penelitian ini
dihasilkan bahwa Desa di Kabupaten Serdang dipertimbangkan untuk
mendapatkan bantuan.
Penelitian yang dilakukan (Firda Ramadhanti, 2020), ini bertujuan untuk
menganalisis peran LAZ di bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan
keluarga janda miskin melalui program pemberdayaan ekonomi kampung
mandiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dan menggunakna uji
keabsahan data yang meliputi, uji kredibilitas, uji transferability, dan uji
depenability. Penelitian ini menghasilkan bahwa LAZ sudah melaksanakan
program berupa bantuan modal usaha dan bimbingan kewirausahaan.
Penelitian yang dilakukan (Bariy, 2022), ini bertujuan untuk mengetahui
strategi pemberdayan masyarakat, kendala yang dihadapi pemberdayaan
masyarakat kampung zakat, dan solusi mengatasi kendala pemberdayaan
masyarakat kampung zakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
studi lapangan. Hasil dari penelitian ini bahwa pemberdayaan masyarakat yang
dilaksanakan sangatlah potensial memberantas kemiskinan, kendala yang
dihadapi program kampung zakat yaitu kurangnya koordinasi, kurangnya
fasilitas dan dana yang terbatas, solusi yang digunakan untuk mengatasi
kendala tersebut adalah mengembankan kembali hal hal yang menjadi kendala,
yaitu meningkatkan koordinasi, penambahan fasilitas dan dana yang tercukupi.
Penelitian yang dilakukan (Muhammad Farid Fauzi, 2022), ini bertujuan
untuk mengetahui peran ZCD dalam pengadaan modal dan pembinaan
terhadap masyarakat Kampung Pegat Batumbuk. Penelitian ini menggunakan
penelitian kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
peran ZCD dalam pengadaan modal berupa pengajuan proposal ke Baznas RI
yang diwakili pendampung ZCD, peran pembinaan usaha masyarakat berupa
pelatihan pelatihan yang diberikan kepada masyarakat.
12

Penelitian yang dilakukan (Sa'ad, 2021), ini bertujuan untuk mengetahui


upaya yang dilakukan Kampung zakat dalam pendistribusian zakat, dan untuk
mengetahui efektivitas pendistribusian zakat dalam upaya peningkatan
kesejahteraan mustahik yang dilakukan oleh Kampung Zakat terpadu Jember.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis
penelitian lapangan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dari segi penyaluran
dan pendistribusian sudah efektif tersalurkan, namun dampak dari distribusi
tersebut belum efektif meningkatkan kesejahteraan mustahik.
Penelitian yang dilakukan (Hasiah, 2021), bertujuan untuk mengetahui
peran entrepreneurship dalam mendorong kesejahteraan masyarakat lewat
kerja sama pemerintah desa dan kampung zakat. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dengan kajian dokumen dan literatur kepustakaan. Penelitian
ini menghasilkan bahwa kesejahteraan masyarakat tidak terlepas dari peran
pemerintah desa dan program kampung zakat.
2.3 Kerangka Konseptual
Program Kampung
zakat

Desa Sulung

Perbedaan pendapatan Strategi program Pemberdayaan


sebelum dan sesudah kampung zakat Masyarakat

UJI Z

Peningkatan ekonomi
Masyarakat
2.4 Hipotesis Penelitian
1. H0, Tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah program kampung zakat.
2. H1, Ada perbedaan sebelum dan sesudah mendapatkan program kampung
zakat.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif
kuantitatif yaitu metode yang memiliki tujuan menciptakan deskripsi situasi
dengan obejktif menggunakan angka, dimulai dari pengambilan data,
pembahasan detail terkait data tersebut, diikuti dengan hasil dari penelitian
tersebut. (Arikunto, 2006).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai sejak Januari 2022 , penelitian ini dilakukan di Desa
Sulung, Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas.
3.3 Data
3.3.1 Sumber Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan dan dianalisis oleh
peneliti sendiri yang bersumber dari informasi yang didapat dengan
melakukan wawancara ataupun kuesioner di lapangan (Ardianto, 2010).
3.3.2 Sumber Data Sekunder
Data sekunder ialah data yang didapat secara tidak langsung dari
penelitian dan merupakan data pelengkap apabila di dalam penelitian terdapat
kekurangan dalam mencari sumber penelitian.
3.3.3 Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara/Kuesioner
Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab antara dua pihak, dalam hal
ini peneliti dengan narasumber. Wawancara dilaksanakan untuk
mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian.
Kuesioner merupakan cara pengambilan data melalui pertanyaan secara
tertulis yang diajukan informan untuk memperoleh informasi yang dianggap
penting oleh peneliti.
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data data
penting, yang data tersebut meliputi jumlah penduduk, mata pencaharian,
pendapatan, dan dokumen dokumen yang terkait dengan penelitian yang
sedang dilakukan.

13
14

3.4 Populasi dan Sampel


3.4.1 Populasi
Populasi ialah seluruh sumber data yang diperlukan dalam waktu
penelitian, populasi dalam penelitian ini adalah 364 kk di Desa Sulung.
3.4.2 Sampel
Sampel yang diambil menggunakan teknik purposive sampling,
merupakan pengambilan sampel sesuai dengan kebutuhan, penggunaan
purposive sampling sangat tepat dalam penelitian yang tidak memerlukan
generalisasi. (Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, 2014). Sampel yang
diambil di dalam penelitian ini adalah 60 sampel.
3.4.3 Variabel penelitian
Variabelnya adalah pendapatan yaitu pendapatan dan kondisi
perekonomian masyarakat desa , indikatornya adalah kondisi masyarakat di
Desa Sulung sebelum dan sesudah mendapatkan program kampung zakat, dan
perekonomian masyakat di Desa Sulung setelah mendapatkan program
kampung zakat
3.5 Metode Analisis Data
1. Tabelisasi Data
Tabelisasi yaitu mengelompokkan data ataupun menyusun data
berdasarkan keperluan untuk pengelolaan data baik dalam bentuk data
ataupun grafik.
2. Komparasi Data
Penelitian ini menggunakan analisis perbandingan, yaitu analisis yang
membandingkan dua gejala atau lebih, dimana gejala yang dianalisis
adalah pendapatan masyarakat Desa Sulung yang mendapatkan program
kampung zakat.
Untuk melihat perbandingan pendapatan Analisis Data digunakan uji
Z adalah uji statistik yang uji hipotesisnya didekati dengan distribusi
normal. Oleh karena itu uji Z dapat digunakan untuk menguji data yang
sanpelnya berukuran besar kecil.
15

Berikut ini merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan


pengujian :
1. Data terdistribusikan normal.
2. Variance (σ2 diketahui.
3. Ukuran sampel (n) besar, > 30
4. Digunakan hanya untuk membandingkan dua buah observasi
Perhitungan statistik uji Z adalah :
𝑋̅1−𝑋̅2
Z=
𝜎2 2
1 +𝜎2

𝑛1 𝑛2

Keterangan :
𝑋̅1 = 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑘𝑎𝑚𝑝𝑢𝑛𝑔 𝑧𝑎𝑘𝑎𝑡
𝑋̅2 = 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑘𝑎𝑚𝑝𝑢𝑛𝑔 𝑧𝑎𝑘𝑎𝑡
𝜎12 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑘𝑎𝑚𝑝𝑢𝑛𝑔 𝑧𝑎𝑘𝑎𝑡
𝜎22 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑘𝑎𝑚𝑝𝑢𝑛𝑔 𝑧𝑎𝑘𝑎𝑡
𝑛1 = 𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝑛2 = 𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Data kemudian dianalisa berdasarkan sistematika yang diperlukan.
Analisis data dilakukan untuk menyimpulkan dan menyederhanakan data
yang sudah didapat ke dalam satu kesatuan sehingga dapat disimpulkan
dan di interpretasikan.
3. Pengambilan Kesimpulan
Dari hasil analis data ditemukanlah kesimpulan yang hasilnya dapat
menjadi gambaran atas tujuan penelitian yang dilakukan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat di Desa Sulung yang
mendapat bantuan dari progam kampung zakat
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Nama Desa Jenis Kelamin Responden Persentase %
Laki Laki 54 95 %
Desa Sulung
Perempuan 6 5%
Total 60 100%
Sumber Data Diolah Tahun 2023
Dari Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah responden di Desa Sulung
untuk jenis kelamin laki-laki berjumlah 54 orang atau 95% dan untuk jenis
kelamin perempuan berjumlah 6 orang atau sekitar 5%.

4.1.2 Analisis Pemahaman Zakat


Zakat ialah sejumlah harta tertentu yang wajib untuk dikeluarkan sebagai
bentuk keimanan kita kepada Allah SWT, zakat diserahkan kepada orang
yang berhah, zakat dapat melindungi kekayaan, serta membersihkan harta.
Salah satu sebab zakat belum mampu berfungsi sebagai instrument
pemerataan dan belum terkumpulkan zakat secar optimal di lembaga amil
zakat, karena pengetahuan masyarakat terkait zakat masih terbatas pada
sumber konvensional.
Guna mengetahui seberapa besar pemahaman masyarakat di Desa Sulung
mengenai pemahaman mereka tentang zakat, hasil perhitungan dan
pengelolaan kuesioner kemudian, diinterpretasikan menggunakn kriteria
skor, sedangkan kriteria interpretasikan skor sesuai acuan (Sugiyono, Metode
Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 2010).

16
17

Tabel 4.2
Pemahaman Masyarakat Tentang Zakat di Desa Sulung
No Kategori Distribusi Frekuensi Persentase
1 Sudah Paham 14 23,33
2 Paham 37 61,67
3 Belum Paham 9 15
Jumlah 60 100%
Sumber : Data Primer Diolah 2023
Berdasarkan tabel diatas pada pertanyaan Seberapa besar pemahaman
masyarakat mengenai zakat jumlah responden yang menjawab Sudah Paham
berjumlah 14(23,33%), responden yang menjawab Paham berjumlah
37(61,67%), dan responden yang menjawab Belum Paham berjumlah
9(15%), dari tabel dominan responden menjawab Paham, sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa masyarakat di Desa Sulung sudah berada pada
kategori Paham akan zakat itu sendiri.
4.1.3 Analisis Pemberdayaan Masyarakat di Desa Sulung
Pemberdayaan ekonomi merupakan konsep pembangunan yang
meningkatkan potensi masyarakat, dengan adanya pembangunan yang
meningkatkan potensi masyarakat dapat meningkatkan perekonomian desa.
Dalam upaya memberdayakan ekonomi perlu dukungan pemerintah desa dan
masyarakat, sehingga tujuan dari pemberdayaan ekonomi tersebut tercapai.
Tabel 4.3
Pemberdayaan Masyarakat di Desa Sulung
Kategori
No Pertanyaan
Iya Tidak Belum
1 Apakah terdapat upaya yang dilakukan
pemerintah desa untuk memberdayakan 60 - -
masyarakat
2 Apakah program pemberdayaan ekonomi
sudah memberikan dampak pada 38 - 22
perekonomian anda
3 Apakah program kampung zakat sudah
51 - 9
memberdayakan masyarakat desa
4 Apakah program bantuan pemerdayaan
masyarakat sudah mengatasi permasalahan di 38 7 15
desa anda
5 Apakah pemerintah desa sudah
60 - -
memberdayakan di bidang ekonomi
Sumber : Data Primer Diolah 2023
18

Pada tabel diatas untuk pertanya pertama yaitu, Apakah terdapat upaya
yang dilakukan pemerintah desa untuk memberdayakan masyarakat, dari 60
responden keseluruhan responden menjawab Iya, bahwa pemerintah Desa
Sulung sudah melakukan upaya untuk memberdayakan masyarakat. Pada
pertanyaan kedua yaitu, Apakah program pemberdayaan ekonomi sudah
memberikan dampak pada perekonomian, dari 60 responden 38 responden
menjawab Iya dan 22 responden menjawab Belum, sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa program pemberdayaan ekonomi sudah memberikan
dampak pada perekonomian masyarakat. Pada pertanyaan ketiga yaitu,
Apakah program kampung zakat sudah memberdayakan masyarakat desa,
dari 60 responden 51 responden menjawab Iya, dan 9 responden menjawab
Belum, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa, program kampung zakat
sudah memberdayakan masyarakat desa. Pada pertanyaan keempat yaitu,
Apakah program bantuan pemberdayaan masyarakat sudah mengatasi
permasalahan di Desa Sulung, dari 60 responden 38 responden menjawab
Iya, 7 responden menjawab Tidak, dan 15 responden menjawab Belum,
sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa program bantuan pemberdayaan
masyarakat sudah mengatasi permasalahan di Desa Sulung, dan pertanyaan
kelima yaitu, Apakah pemerintah desa sudah memberdayakan di bidang
ekonomi, dari 60 responden keseluruhan responden menjawab iya, sehingga
dapat diambil kesimpulan bahwa pemerintah desa sudah memberdayakan
masyarakat di bidang ekonomi.
4.1.4 Analisis Program Kampung Zakat di Desa Sulung
Program kampung zakat merupakan program pemberdayaan masyarakat
yang menggunakan dana zakat, dan dikelola langsung oleh Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. Di dalam program kampung zakat
bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kondisi masing masing desa,
bantuan yang diberikan berupa bantuan modal usaha, renovasi masjid,
pendidikan dan kegiatan sosial lainnya, bantuan tersebut kemudian dikelola
oleh pemerintah desa dan masyarakat agar dapat meningkatkan
19

perekonomian masyarakat di desa, dengan berjalannya program kampung


zakat secara optimal dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Tabel 4.4
Program Kampung Zakat di Desa Sulung
Kategori
No Pertanyaan
Iya Tidak Belum
1 Apakah program kampung zakat memberikan
38 - 22
dampak terhadap kondisi ekonomi anda
2 Apakah program kampung zakat sudah
46 - 14
terlaksana dengan baik
3 Apakah program kampung zakat sudah
memberikan perubahan yang diinginkan 51 - 9
masyarakat
4 Apakah program kampung zakat sudah
60 0 0
mengangkat potensi yang ada di desa
5 Apakah terdapat kendala dalam pemberian
26 34 -
bantuan yang dilakukan kampung zakat
6 Apakah masyarakat desa sudah
memanfaatkan dengan baik bantuan yang 60 - -
diberikan
7 Apakah program kampung zakat sudah
memberikan perubahan terhadap 49 - 11
pembangunan di desa anda
Sumber : Data Primer Diolah 2023
Berdasarkan tabel diatas pada pertanyaan pertama yaitu, Apakah
program kampung zakat memberikan dampak terhadap kondisi ekonomi
anda, dari total 60 responden, 38 responden menjawab Iya dan 22 responden
menjawab Belum, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa, program
kampung zakat sudah memberikan dampak terhadap kondisi ekonomi
masyarakat. Pada pertanyaan kedua yaitu, Apakah program kampung zakat
sudah terlaksana dengan baik, dari total 60 responden, 46 responden
menjawab Iya dan 14 responden menjawab Belum, sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa program kampung zakat sudah terlaksana dengan baik.
Pada pertanyaan ketiga yaitu, Apakah program kampung zakat sudah
memberikan perubahan yang diinginkan masyarakat, dari 60 responden, 51
responden menjawab Iya dan 9 responden menjawab Belum, sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa program kampung zakat sudah memberikan
perubahan yang diinginkan masyarakat. Pada pertanyaa keempat yaitu,
20

Apakah program kampung zakat sudah mengangkat potensi yang ada di desa
anda, dari 60 responden keseluruhan responden menjawab Iya, sehingga
dapat diambil kesimpulan bahwa program kampung zakat sudah mengangkat
potensi desa yang ada. Pada pertanyaan kelima yaitu, Apakah terdapat
kendala dalam pemberian bantuan yang dilakukan program kampung zakat,
dari 60 responden, 25 responden menjawab Iya dan 34 responden menjawab
Tidak, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat kendala
dalam pemberian bantuan yang dilakukan program kampung zakat kepada
masyarakat. Pada pertanyaan keenam yaitu, Apakah masyarakat sudah
memanfaatkan dengan baik bantuan yang diberikan, dari 60 responden
keseluruhan responden menjawab Iya, sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa masyarakat sudah memanfaatkan dengan baik bantuan yang diberikan.
Pada pertanyaan ketujuh yaitu, Apakah program kampung zakat sudah
memberikan perubahan terhadap pembangunan di Desa anda, dari 60
responden, 49 responden menjawab Iya, 11 responden menjawab Belum,
sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa program kampung zakat sudah
memberikan perubahan terhadap pembangunan di Desa Sulung.
4.1.5 Uji Hipotesis (Uji Z)
Uji Z digunakan untuk mengetahui perbedaan rata rata yang diamana
jumlah titik sampel biasanya lebih dari 30, uji z digunakan untuk mencari
perbedaan rata rata dari satu sampel maupun dua sampel yang berbeda,
adapun dasar pengambilan keputusan ini adalah sebagai berikut :
1. Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan
terhadap pendapatan masyarakat di Desa Sulung, setelah mendapat
program kampung zakat.
2. Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang
signifikan terhadap pendapatan masyarakat di Desa Sulung, setelah
mendapat program kampung zakat.
21

Tabel 4.5
Tabell Hasil Uji Spss

Dari hasil pengujian Uji Z menggunakan spss 25, diketahui bahwa nilai
Sig. (2 tailed), sebesar 0.721 atau lebih besar dari 0.05, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap
pendapatan sebelum dan sesudah masyarakat di Desa Sulung, setelah
mendapat bantuan program kampung zakat.
Secara keseluruhan program pemberdayaan masyarakat, melalui
program kampung zakat, sudah sangat membantu perekonomian dan kondisi
Di desa, namun belum mampu memperbaiki pendapatan para petani di Desa
Sulung
4.1.6 Pembuktian Hipotesis
Sebagaimana yang telah dipaparkan di bab 2 bahwa hipotesis penelitian
ini adalah :
1. H0, Tidak ada perbedaan pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah
mendapatkan program kampung zakat.
2. H1, Ada perbedaan pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah
mendapatkan program kampung zakat.
Selanjutnya berdasarkan hasil olah data menggunakan aplikasi SPSS 25
yang hasil dapat dilihat pada tabel 4.9, menyatakan bahwa nilai Sig. (2-tailed)
sebesar 0.721 atau lebih besar dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap pendapatan masyarakat di Desa
Sulung, sebelum dan sesudah mendapatkan program kampung zakat,
sehingga dari kedua hipotesis tersebut maka hipotesis H0, tidak ada
22

perbedaan pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah mendapatkan


program kampung zakat.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Perbandingan Perekonomian Sebelum dan Sesudah Implementasi
Program Kampung Zakat di Desa Sulung
Pemberdayaan ekonomi merupakan pembangunan ekonomi yang
menggunakan konsep nilai-nilai sosial, berkembangnya konsep ini
merupakan hasil dari upaya para ahli untuk mencari apa yang kemudian
disebut pengembangan alternatif yang didalamnya terdapat demokrasi
inkludsif, pertumbuhan ekonomi yang layak, kesetaraan gender, dan
kesetaraan antar generasi. (Kartasasmita, 1996). Dalam upaya
memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu (Gunawan,
1999) :
1. Menciptakan suasana yang memungkinkan potensi masyarakat
berkembang, sehingga setiap masyarakat memiliki potensi yang dapat
dikembangkan.
2. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat, proses ini
meliputi langkah-langkah nyata, dengan menyediakan persediaan, serta
pembukaan akses ke dalam berbagai peluang yang akan membuat
masyarakat menjadi berdaya.
Memberdayakan mengandung arti melindungi, dalam proses
pemberdayaan, mencegah yang lemah menjadi bertambah lemah dikarenakan
kurang berdaya dalam menghadapi yang kuat. Oleh karena itu, perlindungan
dan pemihakan kepada yang lemah sangat mendasar sifatnya dalam konsep
pemberdayaan masyarakat.
Hal ini sesuai dengan teori yang ada, Desa Sulung sebelum mendapat
program kampung zakat merupakan salah satu desa yang tertinggal di
Kecamatan Sejangkung, dapat dilihat dari situasi keadaan desa tersebut,
dimana akses menuju Desa Sulung sendiri berupa jembatan kayu yang hanya
dapat dilalui dengan kendaraan roda dua, selain itu tingkat pencaharian
penduduk yang berfokus pada pertanian dan swasta namun belum mampu
dikembangkan secara maksimal sehingga membuat perekonomian di Desa
23

Sulung masih sangat rendah, fasilitas pendidikan di Desa yang sangat tidak
memadai dan kurangnya pemahaman tentang pentingnya bersekolah dan
belajar sehingga banyak yang memutuskan untuk berhenti belajar memilih
untuk bekerja di sawah maupun TKI, fasilitas kesehatan yang belum memadai
dan akses yang sulit membuat tingginya kasus stunting di Desa Sulung.
Setelah 4 tahun program Kampung Zakat berjalan di Desa Sulung, yang
dimana Pemerintah Desa bekerja sama dengan BAZNAS Kabupaten Sambas,
keadaan di Desa Sulung mulai berubah dimulai dari akses jalan yang sekarang
sudah dapat dilalui dengan roda empat, di bidang pendidikan sendiri dengan
adanya bantuan beasiswa dan pemberian penyuluhan betapa pentingnya
sekolah sehingga pada tahun 2022 tercatat hanya ada satu kasus anak yang
berhenti sekolah, di bidang kesehatan sendiri dengan dimudahkannya akses
jalan, pemberian bantuan ambulance air, dan pemberian bantuan makanan
sehat kepada ibu hamil, sehingga pada tahun 2022 kasus stunting di Desa
Sulung berhasil di selesaikan. Pada bidang ekonomi sendiri sudah banyak
bantuan yang diberikan dimulai dengan memberikan bantuan bibit sayuran,
ternak ayam, sapi, dan kopi, hingga saat ini hanya usaha kebun kopi saja yang
berhasil, namun dikarenakan biaya produksi yang tinggi sehingga tidak
mampu bersaing di pasaran lokal, hingga Kementerian Agama, menawarkan
bantuan untuk langsung dipasarkan di tingkat nasional, salah satu targetnya
ialah istana kepresidenan hingga saat ini Desa Sulung sudah mengirim sampel
kopi sulung untuk diuji oleh tim istana, yang apabila lulus uji kelayakan,
maka kopi sulung akan menjadi salah satu produk lokal yang dibeli oleh
istana kepresidenan.
Namun dikarenakan perekonomian di Desa Sulung berpusat pada
pertanian, yang dimana mayoritas penduduk ialah petani, dan bantuan yang
diberikan oleh kampung zakat tidak ada yang membantu petani di Desa
Sulung untuk mengembangkan pertanian, dan setelah mengambil data terkait
pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah mendapatkan program
kampung zakat, kemudian di uji menggunakan uji Z maka didapatlah hasil
bahwa, pendapatan masyarakat di Desa Sulung sebelum dan sesudah
24

mendapatkan bantuan dari program kampung zakat dapat disimpulkan bahwa


tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap pendapatan sebelum dan
sesudah mendapatkan bantuan dari program kampung zakat.
Menurut penelitian dari (Sa'ad, 2021) mengenai program kampung zakat
yang sedang berjalan di Desa Jambearum bahwa dalalm pemberian bantuan
zakat produktif untuk meningkatkan perekonomian di Desa Jambearum,
belum efektif dikarenakan tidak semua mustahik mendapat bantuan, selain itu
mustahik yang menerima bantuan secara pendapatan meningkat namun tidak
sebanding dengan jumlah kebutuhan sehari hari.
4.2.2 Pemberdayaan Masyarakat Yang Dilakukan Program Kampung
Zakat
Pendekatan utama dalam konsep pemberdayaan adalah bahwa
masyarakat tidak dijadikan objek dari berbagai proyek pembangunan, tetapi
merupakan subjek dari upaya pembangunan. Berdasarkan konsep demikian,
maka pemberdayaan masyarakat, harus mengikuti pendekatan sebagai
berikut (Gunawan, 1999) :
1. Upaya itu harus terarah, sehingga upaya ini ditujukan langsung kepada
yang memerlukan, dengan program yang dirancang untuk mengatasi
masalah dan sesuai dengan kebutuhan.
2. Program ini harus langsung mengikutsertakan masyarakat, hal ini
mempunyai beberapa tujuan yakni agar bantuan tersebut efektif,
sekaligus meningkatkan kemampuan masyarakat dengan pengalaman
dalam merancang, melaksanakan, mengelola, dan
mempertanggungjawabkan upaya peningkatan diri dan ekonomi.
3. Menggunakan pendekatan kelompok, jika tidak masyarakat miskin akan
sulit untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.
Ekonomi masyarakat adalah segala kegiatan ekonomi dan upaya
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, yaitu sandang, pangan,
papan, kesehatan, dan pendidikan. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa
pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan satu upaya untuk
meningkatkan kemampuan atau potensi masyarakat dalam kegiatan ekonomi
guna memenuhi kebutuhan hidup serta meningkatkan kesejahteraan mereka
25

dan dapat berpotensi dalam proses pembangunan nasional (Azizm, Harry


Azhar, dkk, 2017).
Berdasarkan teori diatas pemberdayaan masyarakat merupakan upaya
yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan potensi masyarakat
agar kesejahteraan masyarakat meningkat, yang kemudian dapat berpengaruh
kepada pembangunan desa tersebut, Desa Sulung merupakan desa yang
mendapat program kampung zakat, salah satu program pemberdayaan
masyarakat menggunakan dana zakat, hampir semua program yang berjalan
di Desa Sulung merupakan program pemberdayaan masyarakat agar potensi
masyarakat di Desa Sulung meningkat, setelah 4 tahun program kampung
zakat berjalan di Desa Sulung perubahan di Desa Sulung sendiri dapat dilihat,
mulai dari akses jalan, pendidikan, kesehatan, dan perekonomian, serta
pembangunan beberapa fasilitas yang menunjang kebutuhan masyarakat,
yang kemudian mengantar Desa Sulung yang pada tahun 2018, termasuk
Desa tertinggal di Kecamatan Sejangkung, dan pada tahun 2022 Desa Sulung
sendiri sudah masuk dalam kategori Desa Maju, walaupun masih banyak hal
yang perlu dibenahi dari berbagai sektor. Oleh karena itu dapat disimpulkan
program kampung zakat yang merupakan program pemberdayaan masyarakat
memanfaatkan dana zakat sudah mampu memberdayakan masyarakat di Desa
Sulung.
Menurut Penelitian yang dilakukan oleh (Muhammad Farid Fauzi, 2022),
mengenai peran dana zakat dalam memberdayakan masyarakat. Berdasarkan
hasil penelitian diketahui bahwa peran ZCD dalam pembinaan terhadap usaha
masyarakat Kampung Pegat Batumbuk memberikan pelatihan-pelatihan
berupa pelatihan pengolahan ikan, pengemasan terasi, keamanan pangan,
branding, serta pelatian bahan tambahan dalam makanan, dalam melakukan
pelatihan tersebut bekerja sama langsung dengan instansi instansi pemerintah
yang berkaitan dengan pelatihan yang ingin diselenggarakan.
Pelatihan tersebut memberikan dampak positif kepada masyarakat, yang
mengikuti pelatihan tersebut sehingga memberikan pengaruh terhadap
26

meningkatnya perekonomian dan pembangunan Di Kampung Pegat


Batumbuk.
4.2.3 Tantangan Dalam Implementasi Program Kampung Zakat
Selama proses berjalannya program kampung zakat di Desa Sulung,
sudah banyak program program bantuan yang disalurkan kampung zakat agar
dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, pembangunan di Desa
Sulung, sehingga Desa Sulung yang merupakan desa tertinggal menjadi desa
yang maju dan menjadi desa yang mandiri, dimulai dari penyaluran bantuan
dan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat hingga saat ini belum
ada kendala. Dikarenakan masyarakat dan pemerintah, serta program
kampung zakat, saling bekerja sama agar program kampung zakat berjalan
dengan lancar.
Namun tantangan yang harus dihadapi program kampung zakat ialah
bagaimana agar program yang telah diberikan dapat terus berjalan dan
memberikan dampak, dalam pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat
terdapat kendala yang harus diselesaikan, beberapa kendala yang ada selama
berjalannya program kampung zakat ialah :
1. Tidak ada sinkronisasi antara mata pencaharian utama penduduk dengan
program kampung zakat, yang dimana mayoritas pekerjaan penduduk di
Desa Sulung merupakan petani yang bekerja di sawah, namun bantuan
yang diberikan tidak ada yang berkaitan dengan pekerjaan utama
penduduk, seperti bantuan ternak lele, ayam, dan sapi, sehingga bantuan
tersebut tidak dapat dimaksimalkan dikarenakan mata pencaharian utama
penduduk berbeda dengan bantuan yang diberikan.
2. Medan yang tidak cocok, seperti halnya kendala yang pertama, Desa
Sulung sendiri merupakan daerah yang berada di tepian sungai dan
berada di daerah rawa-rawa sehingga bantuan yang diberikan seperti
bantuan ternak ayam dan sapi tidak dapat berjalan dengan baik
dikarenakan di Desa Sulung sendiri yang berada tepat di tepi sungai,
sehingga sangat mudah terendam banjir apabila air sungai meluap,
ataupun musim hujan.
27

Menurut penelitian yang dilakukan (Alzikri, 2019) yang membahas


tentang Program Kampung Zakat BAZNAS yang bertujuan untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat dalam penelitian tersebut terdapat
beberapa kendala dan tantangan yang harus dihadapi BAZNAS terutama
dalam pelaksanaan program, dikarenakan pemahaman masyarakat yang
masih kurang terkait program yang sedang berjalan, beberapa kendalanya
yaitu lahan dan tikus. Peluang pada program sorgum ini cukup bersar untuk
dikembangkan karena masyarakat yang sebelumnya bekerja sebagai petani,
selain itu kesuburan tanah, serta adanya pabrik yang dibangun untuk
pengolahan sorgum. Tantangannya ada pada masyarakat yang masih belum
yakin akan produktivitas sorgum tersebut, dikarenakan program yang masih
baru dan masih dalam masa uji coba.
4.2.4 Strategi Program Kampung Zakat Agar Efektif Memperbaiki
Perekonomian di Desa Sulung
Menurut (Kartasasmita, 1996) Pemberdayaan ekonomi adalah sebuah
konsep pembangunan ekonomi yang merangkun nilai nilai sosial. Konsep ini
berkembang dari upaya banyak ahli dan praktisi untuk mencari apa yang
disebut sebagai pengembangan alternatif, yang menghendaki demokrasi
inklusif, pertumbuhan ekonomi yang layak, kesetaraan gender dan kesetaraan
antar generasi. Dalam hal ini dibutuhkan strategi yang tepat sehingga program
kampung zakat dapat mempengaruhi perekonomian dan pembangunan di
Desa. Dalam membangun suatu wilayah terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan diantaranya :
1. Pemanfaatan SDA dan sektor-sektor potensial secara produktif, efisien
dan efektif
2. Pembangunan infrastruktur dan sarana pembangunan secara merata ke
seluruh bagian wilayah
3. Peningkatan kemampuan SDM sebagai insan pembangunan
4. Penataan dan pemanfaatan tata ruang pembangunan secara optimal
Berdasarkan teori diatas untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
Desa Sulung, maka program kampung zakat membuat beberapa strategi agar
28

perekonomian masyarakat, serta potensi yang ada di Desa Sulung meningkat,


beberapa strategi yang digunakan di Desa Sulung ialah :
1. Dalam bidang ekonomi program kampung zakat memberikan bantuan
program pemberdayaan masyarakat, agar program pemberdayaan ini
berjalan lancar ditunjuklah seorang pembina yang mengawasi
berjalannya program tersebut, program bantuan pemberdayaan
masyarakat yang dilaksanakan di Desa Sulung seperti kelompok
budidaya ayam boiler, budidaya lele, budidaya tani sayur, budidaya sapi
qurban, budidaya tanaman kopi dan produksi kopi, dalam hal ini
kampung zakat tidak hanya memberikan penyuluhan serta sosialisasi
terkait program tersebut namun juga memberikan dana modal usaha
bantuan-bantuan yang mendukung agar program berjalan lancar,
sehingga semua program mampu berjalan dengan baik, namun program
tersebut belum bisa menjadi salah satu pendorong perekonomian
masyarakat dikarenakan selama 4 tahun berjalannya program kampung
zakat hanya program budidaya tanaman kopi dan produksi kopi saja yang
masih berjalan.
2. Dalam bidang pendidikan program kampung zakat bekerja sama dengan
pemerintah desa, memberikan bantuan berupa beasiswa kepada anak-
anak yang tidak mampu agar bisa terus melaksanakan pendidikannya
dengan baik, dan tidak putus sekolah.
3. Dalam bidang kesehatan, program kampung zakat ikut bekerja sama
dengan pemerintah desa, memberikan bantuan berupa makanan bergizi
kepada ibu hamil, serta anak anak balita untuk mengurangi kasus stunting
yang ada di Desa Sulung, selain itu program kampung zakat juga
memberikan fasilitas berupa ambulance air sehingga dapat digunakan
masyarakat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
4. Dalam hal pembangunan infrastruktur, program kampung zakat bekerja
sama dengan pemerintah kabupaten dan desa, salah satu hasil dari
kolaborasi tersebut dibangunlah jalan yang menghubungkan Desa
Sulung ke jalan utama, sebelum pembangunan jalan tersebut akses ke
29

Desa Sulung dari jalan utama ialah harus melewati jembatan kayu yang
mempunyai lebar 1,2 meter, setelah kerja sama antara program kampung
zakat dan pemerintah berjalan akhirnya jalan yang menghubungkan Desa
Sulung ke jalan utama berhasil dibangun walaupun masih berupa jalan
batu kong, namun sudah mampu dilalui roda empat.
Dari beberapa strategi yang diterapkan kampung zakat sudah mampu
secara efektif meningkatkan pembangunan dan perekonomian desa, mampu
menyelesaikan masalah di bidang pendidikan, menyelesaikan masalah
stunting di Desa dan akses jalan yang sudah dapat dilalui roda empat,
walaupun secara pendapatan penduduk secara keseluruhan belum mampu
memberikan perubahan yang signifikan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Bariy, 2022) yang berjudul
strategi pemberdayaan masyarakat di kampung zakat, dari hasil penelitian
tersebut didapatlah bahwa strategi pemberdayaan masyarakat yang digunakan
kampung zakat sangatlah potensial dalam hal memberantas kemiskinan, dan
bisa diterapkan di semua wilayah, namun terdapat beberapa kendala yaitu
kurangnya kordinasi, baik internal maupun eksternal, kurangnya fasilitas
yang mewadahi, serta dana yang terbatas dalam pelaksanaan kampung zakat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemahaman masyarakat di Desa Sulung terkait zakat saat ini sudah baik,
yang dapat diartikan bahwa masyarakat sudah memahami kewajiban
membayar zakat dan pentingnya zakat.
2. Agar dapat memberdayakan masyarakat di Desa Sulung, pemerintah desa
bekerja sama dengan program kampung zakat, sudah melakukan upaya
semaksimal mungkin untuk memberdayakan masyarakat di Desa Sulung,
hingga saat ini,upaya yang dilakukan sudah memberikan dampak kepada
situasi dan kondisi desa secara menyeluruh.
3. Program bantuan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh
kementrian agama lewat program kampung zakat sudah berusaha sebaik
mungkin untuk mengatasi berbagai macam persoalan yang ada di desa,
namun belum mampu secara optimal untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat di Desa Sulung sendiri.
4. Program kampung zakat yang sudah berjalan 4 tahun di Desa Sulung sudah
terlaksana dengan baik, hingga saat ini program kampung zakat sendiri
sudah mampu memberikan dampak kepada perekonomian dan
pembangunan di Desa Sulung, dan masih dalam usaha untuk meningkatkan
potensi yang ada di Desa Sulung.
5. Program kampung yang berjalan di Desa Sulung tidak mendapatkan
kendala secara signifikan yang dapat mengganggu proses berjalan program
pemberdayaan masyarakat, sehingga pemerintah desa bisa memaksimalkan
bantuan yang ada, dan masyarakat mampu memanfaatkan dengan baik
bantuan tersebut.
6. Program kampung zakat sudah memberikan dampak perubahan terhadap
pembangunan di Desa Sulung, seperti pembangunan akses jalan,
pemberian bantuan ambulance air, bantuan pendidikan dan kesehatan.

30
31

7. Namun program kampung zakat belum secara optimal memberikan


perubahan yang signifikan terhadap perekonomian dan pendapatan
masyarakat di Desa Sulung.
5.2 Rekomendasi
1. Sosialisasi program kampung zakat dan pemberdayaan masyarakat lebih
dijelaskan secara mendalam kepada pemerintah desa dan masyarakat
sehingga masyarakat yang menerima bantuan tidak hanya sekedar
menerima, namun bisa memanfaat semaksimal mungkin bantuan yang
diberikan.
2. Pemberian bantuan dan program yang berjalan seharusnya lebih
menyesuaikan kondisi desa, sehingga tidak hanya memberikan bantuan dan
melaksanakan program tersebut, namun tidak memberikan dampak
terhadap kondisi masyarakat, apabila bantuan tersebut diberikan sesuai
dengan kebutuhan desa maka selain dapat meningkatkan potensi
masyarakat dapat juga memberikan dampak yang maksimal terhadap
pertumbuhan perekonomian masyarakat.
3. Program kampung zakat sudah mampu memberikan dampak yang positif
terhadap kondisi di Desa Sulung, namun salah satu tujuan dari program
kampung zakat adalah meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga
semakin banyak muzakki yang berada di Desa Sulung, namun hingga saat
ini program kampung zakat tidak memberikan dampak yang signifikan
terhadap pendapatan masyarakat dikarenan tidak ada bantuan yang
diberikan menyesuaikan dengan kondisi desa Sulung itu sendiri, sehingga
kampung zakat belum optimal memberikan pengaruh secara ekonomi.
4. Desa Sulung mempunyai mayoritas penduduk petani yang bekerja di
sawah, namun tidak ada bantuan dari program kampung zakat, yang dapat
dimanfaatkan oleh petani untuk meningkatkan hasil dan kualitas padi milik
petani, sehingga menjadi faktor utama kenapa pendapatan masyarakat tidak
mengalami perubahan yang signifikan.
DAFTAR PUSTAKA

Alzikri, B. (2019). Program BAZNAS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam Upaya
Meningkatkan Perekonomian Masyarakat (Study Kasus Kampung Zakat Sorgum
di Desa Beruas.

Ardianto, E. (2010). Metodologi Penelitian Untuk Public Relations : Kuantitatif dan


Kualitatif. Bandung: PT Revika Medika.
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Azizm, Harry Azhar, dkk. (2017). Indonesia Development Report : Zakat dan
Pemberdayaan. Surabaya: Airlangga University Press.

Bariy, S. (2022). Strategi Pemberdayaan Masyarakat di Kampung Zakat Terpadu Dusun


Paceh Desa Jambearum Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember.

Bashori, D. C. (2018). Pendistribusian Zakat Melalui Program Kampung Zakat Terpadu


dan TB - Care Oleh Lazizmu Jember. Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Syariah,
Vol. 1 No. 2, Hal 96 - 104.

Chapra, M. U. (2000). The Future Of Economics An Islamic Perspective. United Kingdom:


The Islamic Foundation.

Duila, S. R. (2021). Dampak Pendayagunaan Dana Zakat Produktif Terhadap


Kesejahteraan Mustahik Di Kampung Zakat Waeleman (Studi Pada Kelompok
Tani Sayur BInaan Baznas Kabupaten Buru Provinsi Maluku. (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta).

Firda Ramadhanti, F. R. (2020). Peran Lembaga Amil Zakat (LAZ) Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Keluarga Janda Miskin Melalui Program Kampung Mandiri
LAZNAS Yatim Mandiri Cabang Kudus di Desa Cangkring B Karanganyar Demak.
Management of Zakat and Waqf Journal (MAZAWA), Vol. 2 No.1., Hal 62- 77.

Gunawan, S. (1999). Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman Sosial. Jakarta:


Gramedia.

Haqqiyah, H. H. (2020). Analisis Terhadap Program Pengentasan Kemiskinan Lembaga


Filantropi Islam Dalam Perspektif Sustainable Development Goals (SDGs) (Studi
Kasus: Program Kampung Zakat Banten dan Program Ekspedisi Zakat Maluku).
(Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta).

Hasiah, H. P. (2021). Kerjasama Pemerintah Desa Dan Kampung Zakat Untuk Mendorong
Kesejahteraan Masyarakat Di Indonesia. AL-SULTHANIYAH: Jurnal Ilmu Syariah,
Hukum, Politik & Pemerintahan, Vol. 10 No.1., Hal 1 - 12.

Husain, A. A. (2004). Ekonomi Islam; Prinsip, Dasar dan Tujuan. Yogjakarta: Magista
Insania Press

32
33

Isnaini Harahap, Y. S. (2022). Implementasi Desa Zakat Kabupaten Serdang Bedagai


Sumatera Utara dengan Pendekatan Indeks Desa Zakat 2.0. Jurnal Ilmiah
Ekonomi Islam, Vol.8 No. 2., Hal 1998 - 2009.

Jauziyah, I. Q. (1999). Mukhtashar Zadul-Ma'ad Terjemahan Kathur Suhardi. Pustaka


Azzam.

Kartasasmita, G. (1996). Pembangunan Untuk Rakyat - Memadukan Pertumbuhan dan


Pemerataan. Jakarta: Pustaka Cidesindo.

Madani, E. (2013). Fiqih Zakat Lengkap. Yogjakarta: Diva Press.

Mahfiyah. (2021). Strategi Pengelolaan Manajemen Kampung Zakat Terpadu (Studi


Kasus Di Kabupaten Jember). Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, Vol. 1 No. 1., Hal
65 - 76.

Muhammad Farid Fauzi, M. H. (2022). Peran Zakat Community Development (ZCD)


dalam Memberdayakan Ekonomi Umat (Studi Kasus Pada Masyarakat Kampung
Pegat Batumbuk Kabupaten Berau. Jurnal Ekonomi Syariah Mulawarman, Vol. 1
No. 3.
Qardhawi, Y. (1995). Norma dan Etika Ekonomi Islam. Jakarta: Gema Insani Press.

Sa'ad, M. K. (2021). Efektivitas Pendistribusian Zakat Dalam Upaya Peningkatan


Kesejahteraan Mustahik di Kampung Zakat Terpadu Paceh Desa Jambearum
Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.


LAMPIRAN
KUESIONER OPTIMALISASI PROGRAM KAMPUNG ZAKAT
TERHADAP PEREKONOMIAN DI DESA SULUNG, KABUPATEN
SAMBAS (ANALISIS PERBANDINGAN)
Bismillahirrahmanirrahim. Dalam rangka pengambilan data untuk penelitian tugas
akhir (Skripsi), saya atas nama Al Mubarak mahasiswa Program Studi Ekonomi
Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Ingin melakukan survey terkait program kampung zakat yang telah berjalan di Desa
Sulung. Bapak/Ibu diharapkan berkenan untuk mengisi kuesioner dibawah ini, atas
partisipasinya saya ucapkan terima kasih.
Identitas
Nama :
Tempat/ Tgl Lahir :
Jenis Kelamin :
Kuesioner :
1. Seberapa besar pengetahuan anda tentang zakat ?
a. Sangat Paham
b. Paham
c. Belum Paham
2. Apakah terdapat upaya yang dilakukan pemerintah desa untuk
memberdayakan ekonomi masyarakat desa?
a. Ya
b. Tidak
c. Belum
3. Apakah program kampung zakat(pemberdayaan masyarakat) memberikan
dampak terhadap kondisi ekonomi anda ?
a. Ya
b. Tidak
c. Belum
4. Apakah program kampung zakat di Desa anda sudah terlaksana dengan baik?
a. Ya
b. Tidak
c. Belum
5. Apakah program kampung zakat sudah memberikan perubahan yang
diinginkan masyarakat?
a. Ya
b. Tidak
c. Belum

34
35

6. Apakah program kampung zakat sudah mengangkat potensi yang ada di Desa
anda?
a. Ya
b. Tidak
c. Belum
7. Apakah program kampung zakat sudah memberdayakan masyarakat di Desa
anda?
a. Ya
b. Tidak
c. Belum
8. Apakah terdapat kendala dalam pemberian bantuan yang dilakukan program
kampung zakat?
a. Ya
b. Tidak
c. Belum
9. Apakah pemerintah desa telah memaksimalkan bantuan yang telah diberikan?
a. Ya
b. Tidak
c. Belum
10. Apakah masyarakat di desa sudah memanfaatkan dengan baik bantuan yang
diberikan ?
a. Ya
b. Tidak
c. Belum
11. Apakah program bantuan pemberdayaan masyarakat sudah mengatasi
permasalahan di desa anda?
a. Ya
b. Tidak
c. Belum
12. Apakah program kampung zakat sudah memberikan perubahan terhadap
pembangunan di desa anda?
a. Ya
b. Tidak
c. Belum
36

Tabel Data Pendapatan Sebelum dan Sesudah Program Kampung Zakat di


Desa Sulung
No Pendapatan Sebelum Kode Pendapatan Sesudah Kode
Program Kampung Program Kampung
Zakat Zakat
1 400000 1 400000 2
2 400000 1 400000 2
3 400000 1 400000 2
4 400000 1 400000 2
5 400000 1 400000 2
6 400000 1 400000 2
7 400000 1 400000 2
8 400000 1 400000 2
9 400000 1 400000 2
10 400000 1 400000 2
11 400000 1 400000 2
12 400000 1 400000 2
13 400000 1 400000 2
14 400000 1 400000 2
15 400000 1 400000 2
16 400000 1 400000 2
17 400000 1 400000 2
18 400000 1 400000 2
19 400000 1 400000 2
20 400000 1 400000 2
21 400000 1 400000 2
22 400000 1 400000 2
23 400000 1 400000 2
24 400000 1 400000 2
25 400000 1 400000 2
26 400000 1 400000 2
27 400000 1 425000 2
28 400000 1 425000 2
29 400000 1 425000 2
30 400000 1 445000 2
31 400000 1 450000 2
32 400000 1 450000 2
33 400000 1 450000 2
34 400000 1 450000 2
35 400000 1 450000 2
36 400000 1 480000 2
37 650000 1 650000 2
38 650000 1 650000 2
39 650000 1 650000 2
40 650000 1 650000 2
37

41 650000 1 650000 2
42 650000 1 650000 2
43 650000 1 650000 2
44 650000 1 650000 2
45 650000 1 650000 2
46 650000 1 650000 2
47 650000 1 650000 2
48 650000 1 650000 2
49 650000 1 650000 2
50 650000 1 650000 2
51 650000 1 650000 2
52 650000 1 650000 2
53 650000 1 650000 2
54 650000 1 650000 2
55 650000 1 700000 2
56 650000 1 700000 2
57 650000 1 700000 2
58 650000 1 700000 2
59 1050000 1 1050000 2
60 1200000 1 1200000 2
Tabel Pendapatan Masyarakat dalam waktu 1 Bulan

Anda mungkin juga menyukai