Anda di halaman 1dari 123

PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR ASET, DAN KEPEMILIKAN

MANAJERIALTERHADAP STRUKTUR MODAL DENGAN UKURAN


PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI KASUS
PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE
YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2017-2021)

DISUSUN OLEH :

ANIZA RAHMADANI LUBIS


NPM: 191110018

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih


Gelar Sarjana Ekonomi

PEMINATAN AKUNTANSI KEUANGAN


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS HARAPAN MEDAN
2024
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :

PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR ASET, DAN KEPEMILIKAN


MANAJERIALTERHADAP STRUKTUR MODAL DENGAN UKURAN
PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI KASUS
PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE
YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2017-2021)

Yang dibuat untuk melengkapi sebagai persyaratan menjadi Sarjana Ekonomi dari
Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB), Universitas Harapan Medan (UnHar) dapat
dipertanggungjawabkan dalam beberapa hal berikut :

1. Saya adalah satu – satunya pengarang/penulis hasil karya ini.


2. Karya ilmiah ini adalah asli, dan bukan merupakan tiruan atau duplikasi
dari bentuk karya ilmiah sejenis atau bentuk lainnya yang telah
dipublikasikan.
3. Karya ilmiah ini belum pernah dipakai untuk mendapatkan gelar
kesarjanaan di lingkungan Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Harapan
Medan atau perguruan tinggi atau instansi manapun.
4. Saya dengan ini menyerahkan hak cipta karya ilmiah kepada Fakultas
Ekonomi Bisnis Universitas Harapan Medan, dengan demikian sejak saat
ini permanfaatan karya ilmiah ini oleh pihak mana pun juga tidak
dibenarkan tanpa ada persetujuan tertulis dari Universitas Harapan Medan.
5. Saya menyetujui dan memberikan hak kepada LPPM (Lembaga Penelitian
dan Pengabdian pada Masyarakat) untuk mengedit sesuai pedoman
penulisan artikel yang ditentukan sekaligus mempublikasikan tulisan saya
dengan tetap mencamtumkan nama saya sebagai penulis/pemegang hak
cipta
6. Saya sadar sepenuhnya, jika dalam proses penyelesaian karya ilmiah ini
saya telah melakukan pelanggaran hak cipta baik disengaja ataupun tidak,
maka saya bersedia dikenakan sanksi sebagaimana yang diatur oleh
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Harapan Medan.
Medan, Januari 2024
Penulis

Aniza Rahmadani Lubis

i
ABSTRAK

PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR ASET, DAN KEPEMILIKAN


MANAJERIAL TERHADAP STRUKTUR MODAL DENGAN UKURAN
PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI KASUS
PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE
YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2017-2021)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh likuiditas, struktur


aset, dan kepemilikan manajerial terhadap struktur modal dengan ukuran
perusahaan sebagai variabel moderasi pada perusahaan property dan real estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2021. Metode penelitian yang
digunakan adalah purposive sampling. Total pengamatan pada penelitian ini
sebanyak 82 perusahaan yang terdiri dari 25 sampel. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Moderated Regression Analysis dengan
menggunakan alat analisis SPSS 26.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas dan struktur aset
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, dan kepemilikan manajerial tidak
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Ukuran perusahaan mampu
memoderasi pengaruh likuiditas dan kepemilikan manajerial, tetapi ukuran
perusahaan tidak mampu memoderasi pengaruh struktur aset terhadap struktur
modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2017-
2021.

Kata Kunci : Likuiditas, Struktur Aset, Kepemilikan Manajerial, Ukuran


Perusahaan

ii
ABSTRACT

THE EFFECT OF OF LIQUIDITY, ASSET STRUCTURE, AND


MANAGERIAL OWNERSHIP ON CAPITAL STRUCTURE
WITH COMPANY SIZE AS MODERATING VARIABLE
( CASE STUDY ON PROPERTY AND REAL ESTATE
COMPANIES LISTED ON INDONESIA STOCK
EXCHANGE IN 2017-2021)

This study aims to determine the influence of liquidity, asset structure, and
managerial ownership on capital structure with company size as a moderating
variable in property and real estate companies listed on the Indonesia Stock
Exchange in 2017-2021. The research method used is purposive sampling. The
total observations in the study were 82 companies consisting of 25 samples. The
data analysis technique used in this study was Moderated Regression Analysis
using the SPSS 26 analysis tool.
The results of this study showed that liquidity and asset structure had a
significant effect on capital structure, and managerial ownership had no
significant effect on capital structure. The size of the company is able to moderate
the influence of liquidity and managerial ownership, but the size of the company is
not able to moderate the influence of the asset structure on the capital structure of
property and real estate companies listed on indonesia stock exchange in 2017-
2021.

Keyword: Liquidity, Asset Structure, Managerial Ownership, firm Size

iii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi

Bisnis, Universitas Harapan Medan.

Pada Kesempatan ini, mengingat banyaknya bantuan dan bimbingan yang

diterima selama penyusunan skripsi ini, penulis ingin menyampaikan penghargaan

dan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Ibu Dra. Listiorini, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas

Harapan Medan.

2. Ibu Zuwina Miraza, SE., M.B.A selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi

Bisnis Universitas Harapan Medan.

3. Bapak Ruswan Nurmadi, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Harapan Medan dan sekaligus sebagai

Dosen Pembimbing I yang telah banyak membantu memberikan petunjuk dan

pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

4. Ibu Liza Novietta, SE., M.Si., Ak., CA, selaku Sekretaris Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Harapan Medan dan

sekaligus sebagai Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu

memberikan petunjuk dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Harapan

Medan.

iv
6. Bapak/Ibu Pimpinan Perwakilan Bursa Efek Indonesia di Medan yang telah

mengizinkan penulis melakukan penelitian dan mendapatkan data yang

diperlukan untuk penyelesaian skripsi ini.

7. Pintu surgaku, Ibuku Zainab terimakasih sebesar-besarnya penulis berikan

kepada beliau atas segala bentuk bantuan, semangat dan doa yang diberikan

selama ini. Terimakasih atas nasihat yang selalu diberikan meski terkadang

pikiran kita tidak sejalan, terima kasih atas kesabaran dan kebesaran hati

mengahadapi penulis yang keras kepala. Ibu menjadi penguat dan pengingat

paling hebat. Terimakasih sudah menjadi tempatku untuk pulang bu.

8. Kepada Alm. Ayahku Abdul Hakim Lubis, banyak hal yang menyakitkan saa

lalui tanpa sosok ayah, babak belur dihajar kenyataan yang terkadang tidak

sejalan. Rasa iri dan rindu yang seringkali membuat saya terjatuh tertampar

realita. Tapi itu semua tidak mengurangi rasa bangga dan terimakasih yang

atas kehidupan yang ayah berikan. Maka tulisan ini penulis persembahkan

untuk pelindung di surga.

9. Kepada saudaraku tercinta Nurlina Sari, Devi Apriyani, dan abang iparku

Rinto Haryanto yang selalu memberikan dorongan, materi, dan motivasi

hingga bisa ke tahap ini, terimakasih karena selalu menjadi garda terdepan

dalam perjalan hidup saya. Dan untuk keponakan saya tersayang abang

Rifqie, adek Rasdhan, adek Athaya, kakak Naysa terimakasih telah hadir dan

menjadi penghibur disaat penatnya menghadapi tugas akhir semester ini.

semoga kalian semua selalu diberkahi dan diberikan kesehatan.

10. Terakhir terimakasih untuk diri sendiri, karena telah mampu berusaha keras

dan berjuang sejauh ini. Mampu mengendalikan diri dari berbagai tekanan

v
diluar keadaan dan tak pernah memutuskan menyerah sesulit apapunnproses

penyusunan skripsi ini dengan menyelesaikan sebaik dan semaksimal

mungkin, ini merupakan pencapaian yang patut dibanggakan untuk diri

sendiri.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki

oleh penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta

masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Medan, Januari 2024

Penulis

Aniza Rahmadani Lubis

vi
DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN.........................................................i


ABSTRAK..............................................................................................................ii
ABSTRACT............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1. Latar Belakang Penelitian.................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................11
1.3. Tujuan Penelitian............................................................................12
1.4. Manfaat Penelitian..........................................................................13

BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................15


2.1. Penelitian Terdahulu.......................................................................15
2.2. Kerangka Teoritis...........................................................................23
2.2.1. Struktur Modal......................................................................23
2.2.2. Likuiditas..............................................................................30
2.2.3. Struktur Aset.........................................................................32
2.2.4. Kepemilikan Manajerial.......................................................34
2.2.5. Ukuran Perusahaan...............................................................34
2.3. Kerangka Konseptual.....................................................................35
2.4. Hipotesis.........................................................................................36
2.4.1. Pengaruh Likuiditas Terhadap Struktur Modal....................36
2.4.2. Pengaruh Struktur Aset Terhadap Struktur Modal...............38
2.4.3. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap
Struktur Modal....................................................................39

vii
2.4.4.iUkuran Perusahaan Memoderasi Pengaruh Likuiditas
Terhadap Struktur Modal......................................................40
2.4.5. Ukuran Perusahaan Memoderasi Pengaruh Struktur Aset
Terhadap Struktur Modal......................................................41
2.4.6. Ukuran Perusahaan Memoderasi Pengaruh Kepemilikan
Manajerial Terhadap Struktur Modal....................................43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.........................................................45


3.1. Jenis Penelitian...............................................................................45
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian..........................................................45
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian......................................................46
3.3.1. Populasi Penelitian...............................................................46
3.3.2. Sampel Penelitian.................................................................46
3.4. Sumber Data Penelitian..................................................................49
3.5. Teknik Pengumpulan Data Penelian...............................................49
3.6. Definisi Operasional Variabel Penelitian.......................................49
3.7. Teknik Analisis Data Penelitian.....................................................52
3.7.1. Analisis Deskriptif................................................................52
3.7.2. Uji Asumsi Klasik................................................................53
3.7.3. Analisis Regresi Linier Berganda.........................................54
3.7.4. Uji Koefisien Determinasi....................................................55
3.7.5. Pengujian Hipotesis..............................................................55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................58


4.1. Gambaran Umum Perusahaan........................................................58
4.1.1. Gambaran Bursa Efek Indonesia..........................................58
4.1.2. Gambaran Umum Objek Penelitian......................................58
4.2. Hasil Penelitian...............................................................................61
4.2.1. Analisis Statistik Deskriptif..................................................61
4.2.2. Uji Asumsi Klasik ...............................................................63
4.2.3. Analisis Regresi Linier Berganda.........................................67
4.2.4. Uji Kelayakan Model............................................................69
4.2.5. Moderated Regression Analysis...........................................72

viii
4.3. Pembahasan.....................................................................................77
4.3.1. Pengaruh Likuiditas Terhadap Struktur Modal....................77
4.3.2. Pengaruh Struktur Aset Terhadap Struktur Modal...............78
4.3.3. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap
Struktur Modal......................................................................79
4.3.4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Dalam Memoderasi Pengaruh
Likuiditas Terhadap Struktur Modal.....................................80
4.3.5. Pengaruh Ukuran Perusahaan Dalam Memoderasi Pengaruh
Struktur Aset Terhadap Struktur Modal................................81
4.3.6. Pengaruh Ukuran Perusahaan Dalam Memoderasi Pengaruh
Kepemilikan Manajerial Terhadap Struktur Modal..............82

BAB V SIMPULAN DAN SARAN.................................................................84


5.1. Simpulan.........................................................................................84
5.2. Saran...............................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................87
LAMPIRAN..........................................................................................................92

ix
DAFTAR TABEL

No.

Tabel Judul Halaman

I.1 DER Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek


Indonesia Tahun 2017-2021................................................................. 5
I.2 Debt to Equity Ratio Yang Rendah Dari Beberapa
Perusahaan Property dan Real Estate Tahun 2017 – 2021................... 7
II.1 Penelitian Terdahulu............................................................................. 17
III.1 Kriteria Pengambilan Sampel .............................................................. 46
III.2 Populasi dan Sampel Penelitian............................................................ 47
III.3 Definisi Operasional............................................................................. 51
IV.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif................................................................. 61
IV.2 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov............................................................ 64
IV.3 Hasil Uji Multikolinearitas................................................................... 65
IV.4 Hasil Uji Glejser................................................................................... 66
IV.5 Hasil Uji Durbin-Watson...................................................................... 67
IV.6 Hasil Analisis Regresi Berganda.......................................................... 68
IV.7 Hasil Uji R2........................................................................................... 69
IV.8 Hasil Uji F............................................................................................. 70
IV.9 Hasil Uji t.............................................................................................. 71
IV.10 Hasil Uji Ukuran Perusahaan Memoderasi Pengaruh
Likuiditas Terhadap Struktur Modal..................................................... 73
IV.11 Hasil Uji Residual-1.............................................................................. 74
IV.12 Hasil Uji Ukuran Perusahaan Memoderasi Pengaruh Struktur Aset
Terhadap Struktur Modal...................................................................... 75
IV.13 Hasil Uji Residual-2.............................................................................. 75

x
IV.14 Hasil Uji Ukuran Perusahaan Memoderasi Pengaruh Kepemilikan
Manajerial Terhadap Struktur Modal.................................................... 76
IV.15 Hasil Uji Residual-3.............................................................................. 76

xi
DAFTAR GAMBAR

No.

Gambar Judul Halaman

II.1 Kerangka Konseptual....................................................................... 36

xii
DAFTAR LAMPIRAN

No.

Lampiran Judul Halaman

I Populasi Penelitian........................................................................... 92
II Hasil Laporan Keuangan.................................................................. 94
III Output Hasil Penelitian.................................................................... 97

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Struktur modal merupakan komponen yang paling kompleks dalam

pengambilan kebijakan keuangan karena keterkaitannya dengan variabel

keuangan lainnya. Kebijakan struktur modal yang buruk mengakibatkan tingginya

biaya modal, sebaliknya jika penggunaan kebijakan struktur modal secara efektif

mengakibatkan biaya modal menjadi lebih rendah. Pengaturan kebijakan

keuangan oleh manajamen sangat penting dalam menentukan struktur modal yang

optimal. Struktur modal dianggap sebagai masalah yang penting dalam

perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung

terhadap posisi keuangan perusahaan, sehingga perlu adanya analisis yang tepat

terkait komposisi struktur modal yang akan digunakan. Menentukan struktur

modal yang optimal akan bermanfaat bagi perusahaan karena dapat

memaksimalkan kekayaan pemegang saham.

Struktur modal merupakan pembelanjaan permanen suatu perusahaan yang

dimana mencerminkan perbandingan atau perimbangan antara hutang jangka

panjang perusahaan dengan modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan berupa

laba ditahan dan juga penerbitan saham (Deviani dan Sudjarni, 2018). Struktur

modal pada perusahaan bisa saja mengalami peningkatan dan penurunan

tergantung bagaimana kinerja perusahaan tersebut disetiap tahunnya.

Struktur modal ini dikaitkan dengan perbandingan sumber modal eksternal

dan internal, berupa retained earning serta kepemilikan manajerial perusahaan.

Struktur modal dapat dioptimalkan apabila bisa menyeimbangkan antara

1
2

penghematan pajak dengan biaya kesulitan akibat penggunaan utang. Pengelolaan

struktur modal perusahaan yang efektif menjadi prioritas utama bagi manajemen.

Debt equity ratio (DER) dapat digunakan untuk menilai struktur modal

perusahaan (Ramadhan & Mayangsari, 2022)

Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang diperkirakan

akan menghasilkan biaya modal rata-rata tertimbang yang paling rendah sehingga

akan memaksimumkan nilai perusahaan (Septiani & Suaryana,2018). Keuntungan

yang perusahaan peroleh dari kegiatan operasional yang semakin besar akan

mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap dana dari pihak luar karena hasil

keuntungan tersebut mampu menambah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan.

Selain itu, hasil keuntungan tersebut dapat digunakan untuk melunasi kewajiban

utang perusahaan dan membiayai operasionalnya maka pendanaan eksternal dapat

berkurang (Khafid dkk,2020).

Industri property dan real estate merupakan industri yang bergerak di

bidang pembangunan gedung-gedung dan fasilitas umum. Adapun pasar property

di indonesia pada dasarnya dapat dibagi dalam beberapa segmen pasar yaitu,

gedung perkantoran (office building), retail market yang meliputi swalayan

apartement, pasar kawasan industri (industrial estate market), dan pasar hotel

(hotel market) (Amin dkk, 2023). Sektor property dan real estate merupakan

sektor dengan karakteristik yang sulit diprediksi dan berisiko tinggi, terlebih lagi

jika industri pada sektor ini berlangsung pada kondisi negara berkembang seperti

Indonesia, memiliki frekuensi yang cukup besar dengan perekonomian yang naik

turun. Pertumbuhan sektor property dan real estate yang naik turun membuat
3

perusahaan dalam sektor ini perlu untuk memperhatikan struktur modalnya agar

mampu membiayai kebutuhan investasi perusahaan.

Struktur modal menjadi menjadi suatu hal yang penting bagi perusahaan

property dan real estate dikarenakan perusahaan property dan real estate

cenderung melakukan banyak investasi pada aset tetap seperti tanah dan gedung,

sehingga memerlukan modal yang cukup besar dan perlu membentuk struktur

modal yang optimal. Untuk menjaga agar pertumbuhan operasional perusahaan

pada sektor property dan real estate tetap stabil dan dapat memperoleh

pertumbuhan penjualan yang positif sehingga menghasilkan profit yang maksimal

bagi perusahaan, maka perlu adanya penanganan manajemen yang handal salah

satu hal yang perlu menjadi perhatian dari seorang manajer adalah mengenai

keputusan pendanaan terhadap pemenuhan modal. Pemenuhan modal yang tepat

bagi perusahaan merupakan faktor penting dalam berdirinya perusahaan, karena

modal dapat diasumsikan sebagai nyawa dari sebuah perusahaan tersebut.

Industri Property dan Real Estate Tanah Air menjadi salah satu korban

keganasan dari pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Pendapatan

berkurang, laba tergerus, likuiditas seret.Dari 48 emiten di sektor property dan

real estate yang sudah melaporkan kinerja keuangannya tahun 2020, ada 31

perusahaan yang melaporkan terjadinya penurunan pendapatan. Nilai median

penurunan penjualan emiten properti Tanah Air pada tahun ini mencapai 10%

dibanding periode yang sama tahun lalu. Jika dikalkulasi secara total, maka terjadi

penurunan pendapatan sebesar Rp 1,3 triliun dan anjlok hingga Rp 6,6 triliun. Hal

ini pun mendapat sorotan dari lembaga pemeringkat utang global Moody's. Pada

April lalu Moody's merilis laporan dampak pelemahan rupiah terhadap sektor
4

properti Tanah Air. Beberapa emiten seperti MDLN, ASRI dan LPKR bahkan

proporsi utang dalam dolar AS mencapai lebih dari 90%, jika mengacu pada

laporan keuangan 9M19. Sementara itu untuk emiten PWON proporsi utang

dalam dolarnya mencapai 76% dan BSDE serta APLN masing-masing kurang

lebih 60% (www.cnbcindonesia.com, 2023).

Di tengah badai pandemi yang belum usai, kabar baik datang dari sektor

property dan real estate tanah air. Kinerja keuangan yang tertekan pada

pertengahan tahun lalu perlahan mulai dapat diperbaiki, hal ini terlihat dari

perbaikan kinerja keuangan beberapa emiten properti yang telah merilis laporan

keuangan tahun 2021. Sebelumnya lembaga pemeringkatan global Moodys juga

baru saja mengeluarkan laporan terkait prospek sektor properti dalam negeri.

Dalam laporan tersebut Moodys mengatakan bahwa permintaan untuk properti

residensial (tempat tinggal) Indonesia akan meningkat, yang akan meningkatkan

penjualan para pengembang properti di tahun 2021. Berikut Tim Riset CNBC

Indonesia merangkum kinerja lima emiten properti yang telah mempublikasikan

laporan keuangan konsolidasi untuk tahun 2021. Kelima emiten tersebut adalah

PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bumi

Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) dan PT Lippo

Karawaci Tbk (LPKR). Pendapatan kelima emiten tersebut tumbuh 30% dari

semula sebesar total Rp 13,45 triliun pada Juni 2020, kini meningkat menjadi Rp

17,44 triliun. Meskipun demikian terdapat satu emiten yang pendapatannya masih

mengalami koreksi. Senada dengan proyeksi yang dikeluarkan Moodys,

peningkatan pendapatan yang diraih emiten properti pada semester pertama tahun

ini salah satunya didorong oleh pertumbuhan penjualan khususnya untuk rumah
5

hunian dan apartemen (www.cnbcindonesia.com, 2023). Dalam pelaporan

keuangan industri property dan real estate salah satu hal yang mendapat perhatian

dari investor adalah struktur modal. Struktur modal adalah gambaran dari bentuk

proporsi finansial suatu perusahaan, yaitu antara modal yang dimiliki yang

bersumber dari hutang jangka panjang (long-term liabilities) dan modal sendiri

(shareholders equity) yang merupakan sumber pembiayaan suatu perusahaan

(Fahmi,2020:184). Industri property dan real estate harus memperhatikan struktur

modal agar modal dari luar dalam bentuk hutang, tidak membebani perusahaan

dalam memenuhi kewajiban, terutama kewajiban jangka pendek yang dapat

mempengaruhi operasional perusahaan secara keseluruhan.

Berikut adalah tabel struktur modal pada perusahaan Property dan Real Estate

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia peiode 2017-2021.

Tabel I.1
Nilai Debt to Equity Ratio Yang Tinggi Dari Beberapa Perusahaan
Property dan Estate Tahun 2017 - 2022

No Emite Nama Perusahaan Debt to Equity Ratio


n
2017 2018 2019 2020 2021

1 APLN PT Agung Podomoro Land Tbk 60% 78% 69,8% 96% 85%

2 DILD PT Intiland Development Tbk 59,91 59,67 48,98 59,66 52,41


% % % % %

3 PWO PT Pakuwon Jati Tbk 54,8% 61,1% 69,5% 66,5% 66,4%


N

4 NRCA PT Nusa Raya Cipta Tbk 65% 46,41 50,42 48,09 45,54
% % % %

5 MTL PT Metropolitan Land Tbk 60,67 51,04 58,63 45,51 45,46


A % % % % %

6 PUDP PT Pudjiadi Prestige Tbk 50,8% 44,7% 58,2% 64,3% 63,2%

Sumber : data diolah, 2023


6

Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel I.1, dapat dilihat perkembangan

struktur modal yang dihitung dengan debt to eiquity ratio (DER) pada perusahaan

Property dan Real Estate yang terdaftardi BEI tahun 2017-2021. Dari 82

perusahaan yang Property dan Real Estate terdaftar di BEI tahun amatan 2017-

2021 dipilih 6 perusahaan secara acak yang mempunyai data debt toequity ratio

yang mengalami fluktuasi. Fenomena ini menunjukkan bahwa pada tahun 2018

terlihat bahwa debtto equity ratiopaling rendah yaitu 44,7% yang dicapai oleh PT

Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP), ini menunjukkan bahwa aktivitas perusahaan

sebagian besar dibelanjai dengan ekuitasnya, jika ekuitasnya yang banyak

digunakan akan meinimbulkan reisiko yang keicil. Pada tahun 2020 teirlihat bahwa

deibt to eiquity ratioyang paling tinggi yaitu 96% yang dicapai oleih PT Agung

Podomoro Land Tbk (APLN), ini meinunjukkan bahwa aktivitas peirusahaan

seibagian beisar di danai oleih utang. Jika peirusahaan meinggunakan sumbeir dana

teirbeisarnya beirsumbeir dari utang, maka reisiko peirusahaan akan beisar. Seimakin

tinggi DEiR maka peirusahaan beirada pada tingkat risiko yang tinggi pula, kareina

peirusahaan leibih banyak meinggunakan peindanaan hutang daripada modal seindiri

(Kasmir, 2019).

Dari feinomeina diatas dapat kita lihat bahwa DEiR peirusahaan propeirty dan

reial eistatei yang paling tinggi teirjadi tahun 2020 teirseibut diseibabkan pandeimi

covid-19 yang mulai masuk kei Indoneisia, seilain itu peimbatasan sosial beirskala

beisar yang dilakukan peimeirintah seihingga beirdampak signifikan meimpeingaruhi

hampir seimua seiktor bisnis teirmasuk propeirty dan reial eistateidan peirusahaan

meingalami keirugian yang cukup beisar. Meinurut Kasmir (2019), DEiR dikatakan

baik apabila kurang dari 90%, seibaliknya DEiR dikatakan kurang baik apabila
7

nilai DEiR leibih beisar 90%. Deingan nilai DEiR yang tinggi maka peirusahaan leibih

meimiliki risiko yang tinggi dibanding peirusahaan yang meimiliki DEiR yang

reindah. Seihingga dipeirlukan peirimbangan antara peinggunaan dana yang

beirsumbeir dari hutang deingan modal seindiri untuk meiminimkan risiko usaha dan

untuk meimpeiroleih struktur modal yang optimal.

Tabel I.2.
Nilai Debt to Equity Ratio Yang Rendah Dari Beberapa Perusahaan
Property dan Real Estate Tahun 2017 - 2021

No Emite Nama Perusahaan Debt to Equity Ratio


n
2017 2018 2019 2020 2021

1 GWS Greenwood Sejahtera Tbk. 7% 8% 9% 8% 7%


A

2 BIKA Bina Karya Jaya Abadi Tbk 7% 7% 1% 17% 30%

3 FMII Fortune Mate Indonesia Tbk 13% 31% 25% 14% 47%

4 MML Mega Manunggal Property Tbk 14% 14% 20% 16% 15%
P

5 WIKA Wijaya Karya Tbk 8% 25% 18% 17% 15%

6 RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati 19% 30% 25% 26% 28%


Tbk

Sumber: Data diolah, 2023

Pada Tabel I.2 dapat dilihat bahwa ternyata terdapat beberapa perusahaan

Property dan Real Estate yang memiliki nilai Debt to Equity Ratio rendah. Hal ini

menunjukkan bahwa ketika terjadi pandemi covid-19 tidak semua perusahaan

menggunakan utang yang berlebihan untuk melakukan aktivitas operasionalnya.

Sehingga hal ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang apa

saja yang mempengaruhi struktur modal yang diproksikan sebagai Debt to Equity

Ratio.
8

Menurut Irawan dan Zainal (2018: 142), struktur modal dapat dipengaruhi

oleh beberapa faktor, yaitu: Risiko bisnis, struktur aset, profitabilitas, ukuran

perusahaan dan likuiditas. Dalam peineilitian ini peineiliti akan meinggunakan tiga

variabeil indeipeindein yang beirdasarkan peineilitian teirdahulu, faktor yang dapat

meimpeingaruhi struktur modal yaitu: likuiditas, struktur aseit, dan keipeimilikan

manajeirial.

Variabeil peirtama dalam peineilitian ini adalah likuiditas. Meinurut Fahmi

(2017), rasio likuiditas adalah keimampuan suatu peirusahaan untuk meimeinuhi

keiwajiban jangka peindeiknya seicara teipat waktu. Seimakin tinggi rasio aseit lancar

teirhadap keiwajiban lancar, seimakin peircaya diri peirusahaan dalam

meimbayarkeiwajiban lancar teirseibut. Likuiditas meinunjukkan keimampuan suatu

peirusahaan meimeinuhi liabilitas jangka peindeik. Tingkat likuiditas yang tinggi

dapat meinurunkan tingkat struktur modal. Hal ini teirjadi kareina peindanaan

keigiatan opeirasional peirusahaan ceindeirung beirasal dari dana inteirnal daripada

meinggunakan dana eiksteirnal. Tingginya nilai likuiditas suatu peirusahaan

meinandakan tingkat utang yang seidikit, kareina likuiditas peirusahaan meimbeirikan

gambaran teintang kapasitas untuk meimbayar tagihannya dan meimeinuhi

komitmein kontraknya (Ramadhan & Mayangsari, 2022). Peineilitian teirdahulu

yang dilakukan oleih Nasar dan Krisnando (2020) hasil peineilitian meimbuktikan

bahwa likuiditas beirpeingaruh positif signifikan teirhadap struktur modal, sama

seipeirti peineilitian yang dilakukan oleih Mukaromah dan Suwarti (2022).

Seidangkan hasil peineilitian yang dilakukan oleih Firmanullah dan Darsono (2017)

seirta Hutahuruk (2020) likuiditas tidak meimbeirikan peingaruhnya teirhadap

struktur modal.
9

Faktor keidua yang meimpeingaruhi struktur modal adalah struktur aseit.

Struktur aseit yang ada di suatu peirusahaan meinjadi salah satu aspeik yang

meimpeingaruhi struktur modal kareina beirguna pada peineintuan seibeirapa banyak

peirusahaan meimpeiroleih utang jangka panjang seihingga hal teirseibut bisa

beirdampak pada peineitapan beisarnya dari struktur modal yang dimiliki. Struktur

aseit meirupakan komposisi aseit peirusahaan yang dapat dijaminkan untuk

meindapatkan pinjaman dan dapat meimpeingaruhi struktur modal (Tijow dkk,

2018). Deingan meinggunakan struktur aseit peirusahaan dapat meineintukan beirapa

banyak utang jangka panjang yang dapat peirusahaan lakukan seihingga akan

beirdampak pada ukuran struktur modal peirusahaan. Peineilitian yang dilakukan

oleih Nuraini dkk (2020) dan Luthfita dkk (2022) meinghasilkan bahwa struktur

aseit beirpeingaruh positif dan signifikan teirhadap struktur modal, seidangkan

peineilitian yang dilakukan oleih Mukaromah dan Suwarti (2022) seirta Lubis dan

Arieif (2022) meinyatakan bahwa struktur aseit tidak beirpeingaruh teirhadap struktur

modal.

Faktor keitiga yang meimpeingaruhi struktur modal adalah keipeimilikan

manajeirial. Keipeimilikan manajeirial adalah peimilik/peimeigang saham oleih pihak

manajeimein peirusahaan yang seicara aktif beirpeiran dalam peingambilan keiputusan

peirusahaan (Pasaribu dkk,2016). Jika saham suatu peirusahaan dimiliki oleih

banyak peimeigang saham, maka meireika seimua tidak bisa ikut seirta dalam

meingeilola opeirasional peirusahaan, seihingga dari meireika akan meimilih seiseiorang

deiwan komisaris untuk meiwakili meireika dalam peingeilolaan khususnya teirkait

peingawasan opeirasional peirusahaan. Peineilitian yang dilakukan oleih Susanto

(2016) dan Ramadhan dan Mayangsari (2022) meinyatakan bahwa keipeimilikan


10

manajeirial tidak beirpeingaruh signifikan teirhadap struktur modal. Beirbeida deingan

hasil peineilitian yang dilakukan oleih Oktaviantari dan Baskara (2019) seirta

Leistari dan Wirawati (2021) bahwa keipeimilikan manajeirial beirpeingaruh dan

signifikan teirhadap struktur modal.

Ukuran peirusahaan dijadikan seibagai aspeik peirtimbangan saat meimilih

keiputusan dari peineitapan struktur modal seibab keitika teirjadi peiningkatan pada

ukuran peirusahaan maka meinyeibabkan keinaikan pada struktur modal, kondisi ini

bisa teirjadi seibab seimakin beisarnya peirusahaan ceindeirung untuk meinggunakan

peindanaan yang banyak dari pihak luar. Meinurut Nurminda dkk (2017) ukuran

peirusahaan dapat meinunjukkan beisar peirusahaan yang diukur deingan meilihat

jumlah aseit, jumlah peinjualan dan kapitalitas pasar. Apabila jumlah peirusahaan

beisar, maka peirusahaan leibih beibas dalam meimanfaatkan aseitnya teirseibut,

seihingga peingeindalian peirusahaan akan leibih mudah. Seimakin tinggi ukuran

peirusahaan dalam suatu peirusahaan maka nilai peirusahaan seimakin beisar. Beisar

keicilnya ukuran peirusahaan dapat dijadikan jaminan hutang peirusahaan.

Peineilitian yang dilakukan oleih Mukaromah dan Suwarti (2022) meinyatakan

bahwa ukuran peirusahaan mampu meimodeirasi likuiditas dan struktur aseit

teirhadap struktur modal. Seidangkan peineilitian yang dilakukan oleih Nasar dan

Krisnando (2020) bahwa ukuran peirusahaan tidak mampu meimodeirasi struktur

aseit teirhadap struktur modal, dan peineilitian yang dilakukan oleih Yusuf (2021)

meinyatakan bahwa ukuran peirusahaan tidak mampu meimodeirasi peingaruh

likuiditas teirhadap struktur modal. Seirta peineilitian yang dilakukan oleih Neiry dan

Susanto (2020) meinyatakan bahwa ukuran peirusahaan tidak mampu meimodeirasi

peingaruh keipeimilikan manajeirial teirhadap struktur modal.


11

Peineilitian ini meirupakan reiplikasi dari Hutauruk (2020) yang beirjudul :

“Ukuran Peirusahaan seibagai Peimodeirasi dalam Hubungan Profitabilitas dan

Likuiditas teirhadap Struktur Modal Bank Umum Syariah”.Seidangkan peineiliti

akan meinggunakan judul “Peingaruh Likuiditas, Struktur Aseit, dan Keipeimilikan

Manajeirial teirhadap Struktur Modal deingan Ukuran Peirusahaan seibagai Variabeil

Modeirasi pada Peirusahaan Propeirty dan Reial Eistatei yang Teirdaftar di Bursa Eifeik

Indoneisia Peiriodei 2017-2021”. Peirbeidaan pada peineilitian teirdahulu teirdapat pada

seiktor peirusahaan, variabeil dan peiriodei yang digunakan. Pada peineilitian

teirdahulu peineiliti meinggunakan seiktor peirusahaan bank umum syariah pada

peiriodei 2015-2018.S eidangkan peineiliti meinggunakan seiktor peirusahaan propeirty

dan reial eistatei pada peiriodei 2017-2021. Pada penelitian terdahulu menggunakan

dua variabel yaitu: profitabilitas dan likuiditas. Sedangkan peneliti menggunakan

tiga variabel yaitu: likuiditas, struktur aset, dan kepemilikan manajerial.

Beirdasarkan uraian di atas peineiliti meimutuskan skripsi ini disusun deingan

judul“Pengaruh Likuiditas, Struktur Aset, dan Kepemilikan Manajerial

terhadap Struktur Modal dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel

Moderasi pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2021”.

1.2. Rumusan Masalah

Beirdasarkan uraian latar beilakang yang ada pada peineilitian ini, maka

dapat rumusan masalah seibagai beirikut:

1. Apakah likuditas beirpeingaruh teirhadap struktur modal pada peirusahaan

propeirty dan reial eistatei

yang teirdaftar di BEiI peiriodei 2017-2021?


12

2. Apakah struktur aseit beirpeingaruh teirhadap struktur modal pada

peirusahaan propeirty dan reial eistatei yang teirdaftar di BEiI peiriodei 2017-

2021?

3. Apakah keipeimilikan manajeirial beirpeingaruh teirhadap struktur modal pada

peirusahaan propeirty dan reial eistatei yang teirdaftardi BEiIpeiriodei 2017-

2021?

4. Apakah ukuran peirusahaan dapat meimodeirasi peingaruh likuiditas

teirhadap struktur modal pada peirusahaan propeirty dan reial eistatei yang

teirdaftar di BEiI peiriodei 2017-2021?

5. Apakah ukuran peirusahaan dapat meimodeirasi peingaruh struktur aseit

teirhadap struktur modal pada peirusahaan propeirty dan reial eistate iyang

teirdaftar di BEiI peiriodei 2017-2021?

6. Apakah ukuran peirusahaan dapat meimodeirasi peingaruh keipeimilikan

manajeirial teirhadap struktur modal pada peirusahaan propeirty dan reial

eistateiyang teirdaftar di BEiI peiriodei 2017-2021.

1.3. Tujuan Penelitian

Beirdasarkan rumusan masalah dalam peineilitian ini, maka dapat dikeitahui

tujuan dalam peineilitian ini adalah:

1. Untuk meinganalisis peingaruh likuiditas teirhadap struktur modal pada

peirusahaan propeirty dan reial eistatei yang teirdaftar di BEiI peiriodei 2017-

2021.

2. Untuk meinganalisis peingaruh struktur aseit teirhadap struktur modal pada

peirusahaan propeirty dan reial eistatei yang teirdaftar di BEiI peiriodei 2017-

2021.
13

3. Untuk meinganalisis peingaruh keipeimilikan manajeirial teirhadap struktur

modal pada peirusahaan propeirty dan reial eistatei yang teirdaftar di BEiI

peiriodei 2017-2021.

4. Untuk meinganalisis apakah ukuran peirusahaan dapat meimodeirasi

likuiditas teirhadap struktur modal pada peirusahaan propeirty dan reial

eistatei yang teirdaftar di BEiI peiriodei 2017-2021.

5. Untuk meinganalisis apakah ukuran peirusahaan dapat meimodeirasi struktur

aseit teirhadap struktur modal pada peirusahaan propeirty dan reial eistatei

yang teirdaftar di BEiI peiriodei 2017-2021.

6. Untuk meinganalisis apakah ukuran peirusahaan dapat meimodeirasi

keipeimilikan manajeirial teirhadap struktur modal pada peirusahaan

propeirtiy dan reial eistatei yang teirdaftar di BEiI peiiodei 2017-2021.

1.4. Manfaat Penelitian

Peineilitian ini diharapkan dapat meimbeirikan manfaat seibagai beirikut:

1. Peineiliti

Seibagai tambahan wawasan dan peingeitahuan dalam dunia usaha seirta

meineirapkan teiori-teiori yang teilah peineiliti teirima seilama dibangku

peirkuliahan deingan masalah yang khusus meingeinai faktor-faktor yang

meimpeingaruhi struktur modal.

2. Peirusahaan

Hasil peineilitian ini dapat digunakan manajeimein peirusahaan untuk

meingeitahui hal-hal yang beirkaitan deingan peinggunaan modal seindiri atau

pinjaman seirta meingeitahui peirusahaan untuk meimeinuhi keiwajibannya dan


14

dapat meingambil keibijakan yang beirguna untuk meinyeiimbangkan

peinggunaan modal.

3. Inveistor

Hasil peineilitian ini dapat digunakan seibagai gambaran dan bahan

peirtimbangan untuk meingambil keiputusan dalam beirinveistasi pada seibuiah

peiruisahaan.

4. Peineiliti seilanjuitnya

Uintuik dapat diguinakan seibagai tambahan reifeireinsi dalam meimbuiat

peineilitian yang beirkaitan deingan struiktuir modal peiruisahaan.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Peineilitian teirdahuilui meinjadi salah satui komponein uintuik dapat meilakuikan

peineilitian keimbali seihingga bisa meinambah teiori. Peineiliti meingangkat beibeirapa

peineilitian teirdahuilui yang diambil seibagai bahan reifeireinsi. Adapuin data peineilitian

teirdahuilui beiruipa juirnal teirkait deingan peineilitian yang dilakuikan dapat dilihat

seibagai beirikuit:

Suiheirman dkk (2019) meinyatakan bahwa variabeil struiktuir aseit ( X 1 ¿dan

likuiiditas ( X 2 ) beirpeingaruih positif signifikan teirhadap struiktuir modal (Y), dan

profitabilitas ( X 3 ) beirpeingaruih positif tidak signifikan teirhadap struiktuir modal

(Y). Uikuiran peiruisahaan (Z) signifikan meimodeirasi peingaruih struiktuir aseit ( X 1 )

dan likuiiditas ( X 2 ) teirhadap struiktuir modal (Y),namuin uikuiran peiruisahaan (Z)

tidak signifikan meimodeirasi peingaruih profitabilitas teirhadap struiktuir modal (Y).

Cahyani dan Nyalei (2022) meinyatakan bahwa struiktuir aseit ( X 1 ) meimiliki

peingaruih positif teirhadap struiktuir modal (Y), seidangkan likuiiditas ( X 2 ) seicara

parsial beirpeingaruih neigatif teirhadap struiktuir modal (Y). Seilanjuitnya uikuiran

peiruisahaan (Z) seibagai variabeil modeirasi tidak mampui meimodeirasi peingaruih

struiktuir aseit ( X 1 ) teirhadap struiktuir modal (Y), namuin mampui meimodeirasi

peingaruih likuiiditas ( X 2 ) teirhadap struiktuir modal (Y).

Leistari dan Wirawati (2021) meinyatakan bahwa variabeil struiktuir aktiva (

X 1 ¿tidak beirpeingaruih teirhadap struiktuir modal (Y), seidangkan keipeimilikan

manajeirial ( X 2 ) beirpeingaruih positif dan signifikan teirhadap struiktuir modal (Y)

15
16

dan variabilitas peindapatan ( X 3 ) beirpeingaruih neigatif dan signifikan pada struiktuir

modal (Y).

Suisanto (2016) meinyatakan bahwa profitabilitas( X 1 ¿ beirpeingaruih

signifikan teirhadap struiktuir modal (Y), variabeil peirtuimbuihan peiruisahaan ( X 2 )

tidak beirpeingaruih teirhadap struiktuir moda (Y), seidangkankeipeimilikan manajeirial

( X 3 ) tidak beirpeingaruih signifikan teirhadap struiktuir modal (Y).

Nasar dan Krisnando (2020) meinyatakan bahwa variabeil likuiiditas ( X 1 )

beirpeingaruih positif dan signifikan teirhadap struiktuir modal (Y), variabeil

profitabilitas ( X 2 ) beirpeingaruih neigatif dan signifikan teirhadap struiktuir modal (Y),

seidangkan struiktuir aseit ( X 3 ) tidak beirpeingaruih teirhadap struiktuir modal (Y).

Uikuiran peiruisahaan (Z) meimodeirasi peingaruih likuiiditas ( X 1 ¿dan profitabilitas (

X 2 ) teirhadap struiktuir modal (Y), teitapi uikuiran peiruisahaan (Z) tidak mampui

meimodeirasi peingaruih struiktuir aseit ( X 3 ) teirhadap struiktuir modal (Y).

Muikaromah dan Suiwarti (2022) meinyatakan bahwa variabeil profitabilitas

( X 1) beirpeingaruih neigatif teirhadap struiktuir modal (Y), likuiiditas ( X 2 ) beirpeingaruih

neigatif teirhadap struiktuir modal (Y), seidangkan struiktuir aseit ( X 3 ) tidak

beirpeingaruih teirhadap struiktuir modal (Y).Uikuiran peiruisahaan (Z) mampui

meimodeirasi peingaruih likuiiditas ( X 1 ) dan struiktuir aseit ( X 2 ) teirhadap struiktuir

modal (Y), akan teitapi uikuiran peiruisahaan (Z) tidak meimodeirasi peingaruih

profitabilitas teirhadap struiktuir modal (Y).

Sapuitro dan Yahya (2022) meinyatakan bahwa likuiiditas( X 1 ) dan

keipeimilikan manajeirial ( X 2 ) beirpeingaruih neigatif dan signifikan teirhadap struiktuir

modal (Y).Seidangkan variabeil growth opportuinity ( X 3 ) beirpeingaruih positif dan

tidak signifikan teirhadap struiktuir modal (Y).


17

Aguistina (2021) meinyatakan bahwa likuiiditas ( X 1 ) dan profitabilitas ( X 2 )

beirpeingaruih teirhadap struiktuir modal (Y), seidangkan struiktuir aseit ( X 3 ) dan

growth opportuinity ( X 4) tidak meimiliki peingaruih teirhadap struiktuir modal (Y).

Oktaviantari dan Baskara (2019) meinyatakan bahwa uikuiran peiruisahaan (

X 1) dan tanggibility asseit ( X 2 ) beirpeingaruih positif dan signifikan teirhadap

struiktuir modal (Y), seidangkan keipeimilikan manajeirial¿) beirpeingaruih neigatif dan

signifikan teirhadap struiktuir modal (Y).

Luibis dan Arieif (2022) meinyatakan bahwa struiktuir aseit ( X 1) dan uikuiran

peiruisahaan ( X 2 ) tidak beirpeingaruih teirhadap struiktuir modal (Y). Seidangkan

peirtuimbuihan peinjuialan ( X 3 ) beirpeingaruih teirhadap struiktuir modal dan

profitbilitas (Z) tidak dapat meimodeirasi peingaruih antara struiktuir aseit dan struiktuir

modal.

Penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel II.1
Penelitian Terdahulu

Teknik
No. Penulis Variabel Analisis Hasil Penelitian
Data
1 Cahyani X 1=Struktur Aset MRA Struktur aset memiliki
dan X 2 =Likuiditas pengaruh positif terhadap
Nyale struktur modal, sedangkan
(2022) Y=Struktur Modal likuiditas secara parsial
Z=Ukuran berpengaruh negatif
Perusahaan terhadap struktur modal.
Selanjutnya ukuran
perusahaan sebagai
moderasi tidak mampu
memoderasi pengaruh
struktur aset terhadap
struktur modal, namun
mampu memoderasi
pengaruh likuiditas
terhadap struktur modal.
2 Lubis X 1=Struktur Aset MRA Struktur aset tidak
dan X 2 =Ukuran berpengaruh terhadap
Arief struktur modal. Ukuran
18

Teknik
No. Penulis Variabel Analisis Hasil Penelitian
Data
(2022) Perusahaan perusahaan tidak
X 3 =Pertumbuhan berpengaruh terhadap
Penjualan struktur modal.
Y=Struktur Modal Pertumbuhan penjualan
Z= Profitabilitas berpengaruh terhadap
struktur modal.
Profitabilitas berpengaruh
terhadap struktur modal.
Profitabilitas tidak
memoderasi pengaruh
antara struktur aset dengan
struktur modal.
Profitabilitas tidak
memoderasi pengaruh
antara ukuran perusahaan
dengan struktur modal.
Profitabilitas tidak
memoderasi pengaruh
antara pertumbuhan
penjualan dengan struktur
modal.
3 Luthfita, X 1=Profitabilitas Analissi Profitabilitas,likuiditas,dan
Zulaecha, Statistik pertumbuhan penjualan
X 2 =Struktur Aset
Hidayat, Deskriptif tidak berpengaruh terhadap
Santoso X 3 =Likuiditas struktur modal.Struktur aset
(2022) X 4=Pertumbuhan dan leverage berpengaruh
Penjualan terhadap struktur modal.
X 5 =leverage
Y=Struktur Modal
4 Mukaromah X 1=Profitabilitas MRA Profitabilitas berpengaruh
dan X 2 =Likuiditas negatif terhadap struktur
Suwarti modal, likuiditas
(2022) X 3 =Struktur Aset berpengaruh negatif
Y=Struktur Modal terhadap struktur modal,
Z=Ukuran sedangkan struktur aset
Perusahaan tidak berpengaruh terhadap
struktur modal. Ukuran
perusahaan memoderasi
pengaruh likuiditas dan
struktur aset terhadap
struktur modal, akan tetapi
ukuran perusahaan tidak
memoderasi pengaruh
profitabilitas terhadap
struktur modal.
5 Ramadhan X 1=Likuiditas MRA Likuiditas berpengaruh
dan X 2 =Struktur Aset negatif terhadap struktur
Mayangsari modal namun struktur aset
(2022) X 3 =Kepemilikan tidak berpengaruh terhadap
Manajerial struktur modal dan
Y= Struktur Modal kepemilikan manajerial
Z=Tingkat berpengaruh terhadap
19

Teknik
No. Penulis Variabel Analisis Hasil Penelitian
Data
Pertumbuhan struktur modal. Sedangkan
Sambungan Tabel II.1Penelitian Terdahu
untuk variabel moderasi,
tingkat pertumbuhan
memperlemah pengaruh
likuiditas terhadap struktur
modal, tidak mampu
memperkuat pengaruh
struktur aset terhadap
struktur modal dan tidak
mampu memperlemah
pengaruh kepemilikan
manajerial terhadap struktur
modal.
6 Saputro X 1=Likuiditas Regresi Likuiditas dan kepemilikan
dan Linear manajerial berpengaruh
X 2 =Kepemilikan
Yahya Berganda negatif dan signifikan
(2022) Manajerial terhadap struktur modal
X 3 =Growth sedangkan variabel growth
Opportunity opportunity berpengaruh
Y=Struktir Modal positif dan tidak signifikan
terhadap struktur modal .
7 Agustina X 1=Likuiditas Analisis Likuiditas dan profitabilitas
(2021) X 2 =Struktur Aset Linear berpengaruh terhadap struktur
Berganda modal.Struktur aset dan
X 3 =Growth
growth opportunity tidak
Opportunity
X 4=Ukuran berpengaruh terhadap struktur
modal.
perusahaan
Y=Struktur Modal
8 Lestari X 1=Struktur aktiva Regresi Struktur aktiva tidak
dan Data berpengaruh pada struktur
X 2 =Kepemilikan
Wirawati Panel modal. Kepemilikan
(2021) Manajerial manajerial berpengaruh
X 3 =Variabiltas positif dan signifikan pada
Pendapatan struktur modal. Variabilitas
Y=Struktur Modal pendapatan berpengaruh
negatif dan signifikan pada
struktur modal.

9 Pramita X 1=Likuiditas Regresi Profitabilitas dan ukuran


dan Linear perusahaan secara parsial
X 2 =Profitabilitas
Jonnardi Berganda berpengaruh positif secara
(2021) X 3 =Pertumbuhan signifikan terhadap struktur
Penjualan modal. Variabel likuiditas
Y=Struktur Modal dan pertumbuhan penjualan
Z=Tingkat Suku secara parsial tidak
Bunga berpengaruh terhadap
struktur modal. Sedangkan
risiko bisnis berpengaruh
negatif secara signifikan
terhadap struktur modal.
20

Teknik
No. Penulis Variabel Analisis Hasil Penelitian
Data
Tingkat suku bunga justru
Sambungan Tabel
memperkuat hubungan
II.1Penelitian Terdahu
profitabilitas terhadap
struktur modal. Disisi lain,
tingkat suku bunga terbukti
memperlemah hubungan
risiko bisnis terhadap
struktur modal.
10 Yusuf X 1=Struktur Aset MRA Struktur aset tidak memiliki
(2021) pengaruh terhadap struktur
X 2 =Profitabilitas
modal.Profitabilitas
X 3 =Pertumbuhan berpengaruh negatif
Penjualan signifikan terhadap struktur
X 4=Likuiditas modal.Pertumbuhan
Y=Struktur Modal penjualan memiliki
Z=Ukuran pengaruh positif signifikan
Perusahaan terhadap struktur modal.
Likuiditas tidak memiliki
pengaruh signifikan
terhadap struktur
modal.Ukuran perusahaan
tidak mampu moderasi
pengaruh struktur aset
terhadap struktur
modal.Ukuran perusahaan
mampu memoderasi
pengaruh profitabilitas
terhadap struktur modal.
Ukuran perusahaan tidak
mampu moderasi pengaruh
pertumbuhan penjualan
terhadap struktur
modal.Ukuran perusahaan
tidak mampu moderasi
pengaruh likuiditas
terhadap struktur modal
atau tidak mampu moderasi
pengaruh likuiditas
terhadap struktur modal.
11 Hutahuruk X 1=Profitabilitas Regresi Profitabilitas dan Likuiditas
(2020) Data secara parsial tidak
X 2 =Likuiditas
Panel memiliki pengaruh terhadap
Y=Struktur Modal struktur modal. Kemudian
Z=Ukuran ukuran perusahaan terbukti
Perusahaan tidak mampu memoderasi
hubungan antara
profitabilitas terhadap
struktur modal, namun
sebaliknya ukuran
perusahaan mampu sebagai
pemoderasi hubungan
antara likuiditas terhadap
struktur modal.
21

Teknik
No. Penulis Variabel Analisis Hasil Penelitian
Data
12 Japar
Sambungan TabelXII.1Penelitian Statistik
1 =Struktur aktivaTerdahulu
Struktur aktiva,
dan X 2 =Profitabilitas Deskriptif profitabilitas, likuiditas,
Susanti growth, dan sales growth
(2020) X 3 =Growth tidak berpengaruh terhadap
X 4=Sales Growth struktur modal, sedangkan
X 5 =Ukuran ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan dan
Perusahaan
positif terhadap struktur
Y=Struktur Modal
modal.

13 Nasar X 1=Likuiditas Analisis Likuiditas berpengaruh


dan Regresi positif dan signifikan
X 2 =Profitabilitas
Krisnando Linear terhadap struktur modal.
(2020) X 3 =Struktur Aset Profitabilitas berpengaruh
Y=Struktur Modal negatif dan signifikan
Z=Ukuran terhadap struktur modal.
Perusahaan Struktur aset tidak
berpengaruh terhadap
struktur modal. Ukuran
perusahaan memoderasi
pengaruh likuiditas
terhadap struktur modal.
Ukuran perusahaan
memoderasi pengaruh
profitabilitas terhadap
struktur modal dan ukuran
perusahaan tidak
memoderasi pengaruh
struktur aset terhadap
struktur modal.
14 Nery X 1=Kepemilikan Analisis Hasil penelitian
dan Manajerial Regresi menujukkan bahwa
Susanto X 2 =Umur Berganda likuiditas dan umur
(2020) perusahaan berpengaruh
Perusahaan negatif dan signifikan
X 3 =Profitabilitas terhadap struktur modal.
X 4=Likuiditas Profitabilitas dan
Y=Struktur Modal kepemilikan manajerial
Z=Ukuran tidak berpengaruh
Perusahaan signifikan terhadap struktur
modal. Ukuran perusahaan
tidak dapat memoderasi
pengaruh profitabilitas,
likuiditas, dan kepemilikan
manajerial terhadap struktur
modal.
22

Sambungan Tabel II.1Penelitian Terdahulu


Teknik
No. Penulis Variabel Analisis Hasil Penelitian
Data
15 Nuraini, X 1= Pertumbuhan MRA Pertumbuhan perusahaan
Masitoh Perusahaan tidak berpengaruh terhadap
Chomsatu struktur modal, likuiditas
X 2 = Likuiditas
(2020) berpengaruh negatif dan
X 3 = Risiko Bisnis signifikan terhadap struktur
X 4=Struktur Aset modal, resiko bisnis tidak
Y = Struktur Modal berpengaruh terhadap
Z= Profitabilitas struktur modal, struktur aset
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap struktur
modal, profitabilitas
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap struktur
modal. Profitabilitas dapat
memoderasi pengaruh
likuiditas terhadap struktur
modal, namun profitabilitas
tidak dapat memoderasi
variabel pertumbuhan
perusahaan, resiko bisnis
dan struktur aset.
16 Oktaviantari X 1=Ukuran Regresi Ukuran perusahaan dan
dan Perusahaan Linear tangibility asset
Baskara Berganda berpengaruh positif dan
X 2 =Tanggibility signifikan terhadap struktur
(2019)
Assets modal, serta kepemilikan
X 3 =Kepemilikan manajerial berpengaruh
Manajerial negatif dan signifikan
Y= Struktur Modal terhadap struktur modal.
17 Suherman, X 1=Struktur Aset MRA Struktur asset dan likuiditas
Purnamasari berpengaruh positif
X 2 =Likuiditas
dan signifikan terhadap struktur
Mardiyati X 3 =Profitabilitas modal. Profitabilitas
(2019) Y=Struktur Modal berpengaruh positif tidak
Z=Ukuran signifikan terhadap struktur
Perusahaan modal. Ukuran perusahaan
signifikan memoderasi
pengaruh struktur aset dan
likuiditas terhadap struktur
modal ukuran Perusahaan
tidak signifikan
memoderasi pengaruh
profitabilitas terhadap
struktur modal.
18 Firmanullo X 1= Likuiditas Regresi Likuiditas tidak
dan X 2 =Profitabilitas Linear memberikan pengaruhnya
Darsono Berganda terhadap struktur modal.
(2017) X 3 =Struktur Aset Profitabilitas tidak
X 4=Pertumbuhan memberikan pengaruhnya
Penjualan terhadap struktur modal.
X 5 =Pertumbuhan Struktur aset tidak
memberikan pengaruhnya
Aset
terhadap struktur modal.
23

Sambungan Tabel II.1Penelitian Terdahulu


Teknik
No. Penulis Variabel Analisis Hasil Penelitian
Data
X 6 =Risiko Bisnis Pertumbuhan penjualan
Y=Struktur Modal berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal.
Pertumbuhan aset
berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal.
Risiko bisnis berpengaruh
signifikan terhadap struktur
modal.
19 Nanda X 1=Profitabilitas Regresi Profitabilitas berpengaruh
dan X 2 =Kepemilikan Linear negatif terhadap struktur
Retnani Berganda modal, kepemilikan
(2017) Manajerial manajerial tidak berpengaruh
X 3 =Kepemilikan terhadap struktur modal,
Institusional kepemilikan institusional
X 4=Risiko Bisnis tidak berpengaruh terhadap
Y=Struktur Modal struktur modal dan resiko
bisnis berpengaruh positif
terhadap struktu rmodal.

20 Pattinasarani X 1=Profitabilitas Regresi Profitabilitas berpengaruh


dan X 2 =Ukuran Linear negatif dan signifikan,
Andayani Berganda ukuran perusahaan
Perusahaan berpengaruh positif dan
(2016)
X 3 =Pertumbuhan signifikan terhadap struktur
Penjualan modal. Sedangkan
X 4=Kepemilikan pertumbuhan penjualan dan
Manajerial kepemilikan manajerial
Y = Struktur Modal tidak berpengaruh
signifikan terhadap struktur
modal.
Sumber: Data diolah, 2023

2.2. Kerangka Teoritis

2.2.1. Struktur Modal

a. Teori Struktur Modal

1) SignalingTheory

Meinuiruit Suidana (2015: 173) Signaling Theory meiruipakan sinyal yang

meimbuiktikan peiruisahaan mampui meinghasilkan keiuintuingan tinggi meimbuiat

keipuituisan peimbiayaan dari huitang leibih tinggi, kareina biaya buinga yang haruis

dibayar dapat diimbangi deingan laba yang dipeiroleih peiruisahaan. Inveistor


24

diharapkan dapat meinangkap sinyal yang dibeirikan oleih manajeir yang

meimbuiktikan jika suiatui peiruisahaan meimpuinyai harapan yang baik di masa

deipan.

Peiruisahaan deingan hasil keiuintuingan yang reindah leibih meimilih uintuik

meingguinakan tingkat uitang yang reindah, kareina jika peiruisahaan meingguinakan

suimbeir peindanaan dari pihak eiksteirnal meingakibatkan juimlah uitang yang leibih

beisar seihingga beiban yang beisar dalam meimbayar buinga. Seidangkan peiruisahaan

yang dapat meinghasilkan keiuintuingan yang banyak meimilih uintuik meinambah

juimlah uitangnya, kareina tambahan peimbayaran buinga dapat dibayar deingan

peiningkatan laba yang dipeiroleih peiruisahaan.Peiruisahaan yang meimiliki laba beisar

peinambahan uitang hanya meinambah seidikit risiko keibangkruitan peiruisahaan.

2) Trade-Off Theory

Meinuiruit Hanafi dan Halim (2016: 313) manajeir akan meimpeirtimbangkan

peinguirangan peimbayaran pajak dan risiko keibangkruitan dalam peimbeintuikan

struiktuir modal. Keitika teirdapat pajak yang haruis dibayarkan oleih peiruisahaan

meimbuiat peiruisahaan akan meiningkatkan uitangnya seihingga meimbuiat nilai

peiruisahaan meiningkat. Manfaat yang diteirima oleih peiruisahaan keitika

meiningkatkan uitang yaitui biaya buinga dapat diguinakan uintuik meinguirangi pajak.

Hal teirseibuit meimbuiat peiruisahaan akan meingguinakan seimaksimal muingkin uitang

agar nilai peiruisahaan teiruis meiningkat.

Pada keinyataannya peiruisahaan seiringkali tidak dapat meingguinakan uitang

seimaksimal muingkin kareina peiruisahaan meinghadapi kondisi yang tidak pasti,

seihingga meimbuiat peiruisahaan akan meingalami keibangkruitan jika teirjadi gagal

bayar buinga dan uitang. Teirjadinya keibangkruitan meingindikasikan adanya


25

keitidakseimpuirnaan pasar, seihingga meimbeirikan peingaruih pada peimbeintuikan

struiktuir modal yang optimal. Peiruisahaan yang meingguinakan uitang cuikuip tinggi

akan meimbuiat inveistor einggan uintuik beirinveistasi pada peiruisahaan teirseibuit. Jika

teirjadi keibangkruitan inveistor saham akan meindapat ganti ruigi yang keicil

seihingga meimbuiat inveistor tidak teirtarik dalam meilakuikan peinanaman modalnya

pada peiruisahaan yang meimpuinyai risiko keibangkruitan yang tinggi.

3) Pecking Order Theory

Pada teiori ini yang mampui meindapatkan keiuintuingan yang banyak dari

opeirasionalnya meimilih uintuik meinguinakan seidikit uitang (Hanafi& Halim, 2016:

314), peiruisahaan deingan keiuintuingan yang tinggi akan meinuiruinkan juimlah

huitangnya kareina peiruisahaan tidak meimeirluikan suimbeir dana dari pihak

eiksteirnal. Juimlah keiuintuingan peiruisahaan yang beisar meimbuiat suimbeir dana yang

dimiliki peiruisahaan beirlimpah dan dapat uintuik meilakuikan peimbiayaan dan

inveistasi. Jika teirdapat keiseimpatan uintuik inveistasi dan suimbeir dana dari dalam

peiruisahaan tidak dapat meimeinuihi seimuia keibuituihan, seihingga peiruisahaan

meimilih meingguinakan suimbeir dana dari pihak eiksteirnal uintuik peimbiayaan pada

inveistasi teirseibuit. Manajeir keiuiangan akan dihadapkan opsi uintuik meimilih

alteirnatif suimbeir dana dari suirat uitang ataui meineirbitkan saham. Dalam suiduit

pandang inveistor, uitang meimiliki reilatif risiko leibih reindah daripada meineirbitkan

saham. Hal teirseibuit teirjadi apabila peiruisahaan meimiliki keisuilitan dalam

keiuiangan, seihingga inveistor masih teitap meineirima peindapatan yang teitap dan di

sisi lain peiruisahaan juiga akan meinghindari peiruibahan peimbayaran dividein yang

beiruibah-uibah. Deingan deimikian dalam teiori ini peiruisahaan haruis leibih


26

meimprioritaskan uintuik meineirbitkan suirat uitang yang meimiliki risiko leibih reindah

lalui meingguinakan peineirbitan saham seibagai opsi suimbeir dana teirakhir.

4) Modigliani dan Miller (MM)

Meinuiruit Suidana (2015: 168) huibuingan pada struiktuir modal yang

meimpeirhituingkan peingguinaan biaya yang dikeiluiarkan uintuik meimpeiroleih modal

meilakuikan peirhituingan pada laba yang dipeiroleih peiruisahaan, seihingga dikeitahuii

bahwa struiktuir modal tidak meimpuinyai peingaruih pada biaya modal dan nilai

peiruisahaan.

Teiori ini meimasuikkan pajak peirseiorangan dan pajak peiruisahaan seibagai

peingheimat pajak. Teiori ini meinyatakan bahwa biaya buinga beirmanfaat seibagai

peinguirang pajak. Peiruisahaan yang meiningkatkan juimlah uitang di dalam struiktuir

modal akan meiningkatkan nilai peiruisahaan. Peiruisahaan akan meiningkatkan nilai

peiruisahaan seicara maksimal deingan meingguinakan 100% peindanaannya meilaluii

uitang. Biaya modal akan meinuiruin keitika uitang oeiruisahaan meiningkat pada titik

teirteintui. Peiruisahaan yang teiruis meiningkatkan uitang akan meingakibatkan

peiningkatanbiaya modal. Uitang meimiliki peiran yang peinting uintuik meiningkatkan

eifisieinsi dan meimonitor kineirja peiruisahaan. Meinuiruit (Modigliani dan Milleir)

struiktuir modal tidak dapat meineintuikan nilai peiruisahaan akan teitapi dipeingaruihi

oleih keipuituisan inveistasi peiruisahaan dan keicakapan peiruisahaan uintuik

meindapatkan keiuintuingan dari keigiatan opeirasionalnya. Uintuik meinduikuing

peindapat teirseibuit,teirdapat landasan dalam peinduikuing seibagai beirikuit:

1. Pasar modal seimpuirna.

2. Eixpeicteid valuiei dan distribuitor profitabilitas dipeiroleih sama oleih seimuia

inveistor peiruisahaan .
27

3. Risiko yang dihadapi peiruisahaan dapat dikeilompokkan.

4. Tidak teirdapat pajak peindapatan yang haruis dibayar oleih peiruisahaan.

b. Pengertian Struktur Modal

Meinuiruit Suilindawati dkk (2019: 117) beirpeindapat bahwa struiktuir modal

adalah peirimbangan pada modal dari asing dan modal dan modal seindiri yang

diguinakan peiruisahaan. Meinuiruit Halim (2015: 81) struiktuir modal meiruipakan hasil

peirimbangan dari juimlah huitang yang ditangguing peiruisahaan deingan eikuiitas

yang dimiliki peiruisahaan. Meinuiruit Suidana (2015: 164) struiktuir modal yang

optimal meiruipakan seibuiah gabuingan peingguinaan huitang dan modal seindiri yang

meimbeirikan peingaruih uintuik meimpeiroleih hasil dalam meiningkatkan nilai

peiruisahaan ataui meinguirangi beiban dalam peingguinaan modal. Dalam meineintuikan

struiktuir modal dipeirluikan keimampuian yang baik kareina dalam peinggabuingan

suimbeir dana dilakuikan uintuik peimbiayaan peiruisahaan yang akan meimbeirikan

peingaruih pada peimbeintuikan struiktuir modal yang optimal.

Jika suiatui peiruisahaan ingin tuimbuih, maka peiruisahaan akan meimbuituihkan

modal. Seicara uimuim modal didapatkan deingan duia suimbeir alteirnatif, yaitui modal

yang beirsuimbeir dari modal seindiri (inteirnal) dan dari pinjaman/uitang

(peiruisahaan). Peindanaan deingan modal seindiri dapat dilakuikan deingan

meineirbitkan saham, seidangkan peindanaan deingan uitang dapat dilakuikan deingan

meineirbitkan obligasi ataui beiruitang kei bank dan mitra bisnis.

c. Faktor Pembentuk Struktur Modal

Meinuiruit Halim (2015: 101)yang dapat meinjadi faktor dalam meilakuikan

peirtimbangan uintuik meineintuikan struiktuir modal yaitui:


28

1. Risiko Bisnis

Peiruisahaan yang meinghadapi kondisi buiruik akan meimbeirikan dampak

buiruik pada keigiatan opeirasional ataui keiuintuingan yang dipeiroleih

peiruisahaan.

2. Tingkat Pajak Peiruisahaan

Peingguinaan huitang meimbeirikan manfaat peinguirangan juimlah beiban

pajak peiruisahaan seihingga peiruisahaan akan meilakuikan dan

meimanfaatkan dari fuingsi pajak teirseibuit deingan meingguinakan huitang

yang tinggi.

3. Fleiksibilitas Keiuiangan

Cara yang dimiliki peiruisahaan uintuik meindapatkan pinjaman deingan

syarat-syarat yang wajar.

4. Keiagreisifan Manajeir

Sikap manajeir yang agreisif beirani meingguinakan huitang yang tinggi uintuik

keibuituihan keigiatan opeirasionalnya seihingga peiruisahaan dapat

meingguinakan uitang teirseibuit uintuik meiningkatkan profit peiruisahaan.

5. Struiktuir Aseit

Seibuiah peiruisahaan yang meimpuinyai aseit dapat uintuik meinjadi barang

jaminan dari peingguinaan uitang maka akan ceindeiruing meingguinakan

huitang yang tinggi.

6. Keistabilan Tingkat Peinjuialan

Peinjuialan peiruisahaan yang dicapai meimbuiat keimuidahan uintuik

meimpeiroleih pinjaman yang leibih beisar.


29

7. Tingkat Peirtuimbuihan

Peiruisahaan deingan peirtuimbuihan ceipat akan meimilih meingguinakan

peimbiayaan dari eiksteirnal kareina adanya keibuituihan inveistasi yang beisar

uintuik meimeinuihi biaya peirtuimbuihan peiruisahaan teirseibuit.

8. Sikap Peimbeiri Pinjaman

Keimuidahan kreiditor dalam meimbeirikan pinjaman keipada peiruisahaan

akan meineintuikan struiktuir modal.

9. Kondisi Pasar Modal

Kondisi pasar modal meingalami kondisi yang baik maka peiruisahaan akan

meimpeingaruihi struiktuir modal deingan meilakuikan peineirbitan saham ataui

obligasi.

Seidangkan meinuiruit Irawan dan Zainal (2018: 142) struiktuir modal dapat

dipeingaruihi oleih beibeirapa faktor, yaitui:

1. Risiko Bisnis

Modeil ini beirasuimsi bahwa reituirn saham beirhuibuingan deingan peiruibahan

reituirn pasar, dan uintuik meinguikuir huibuingan teirseibuit bisa dilakuikan

deingan reituirn indeiks pasar.

2. Struiktuir Aseit

Aseit meinjadi suimbeir daya yang dimiliki ataui dikuiasai oleih peiruisahaan

meimpuinyai tuijuian uintuik meinghasilkan laba.

3. Profitabilitas

Profitabilitas dinilai dari hasil beirsih dari seirangkaian keibijakan dan

keipuituisan yang dibuiat oleih peiruisahaan.


30

4. Uikuiran peiruisahaan

Meinjadi peituinjuik bahwa seimakin beisar uikuiran peiruisahaan akan

meimbeirikan keimuingkinan bagi peiruisahaan uintuik meimiliki uitang yang

seimakin tinggi.

d. Menghitung Struktur Modal

Dalam Peineilitian ini struiktuir modal dihituing deingan rasio Deibt to Eiquiity

Ratio (DEiR).

Total Hutang
Deibt to Eiquiity Rasio = x 100 %
Modal Sendiri

Suimbeir : Halim,2015

Rasio ini dipilih kareina dapat meinggambarkan suimbeir peindanaan peiruisahaan

deingan peirtimbangan bahwa seimakin beisar total huitang maka akan meimpeirtinggi

risiko peiruisahaan uintuik meinghadapi keibangkruitan, seihingga hal ini akan meinjadi

reispon neigatif bagi para inveistor.

2.2.2. Likuditas

Meinuiruit Hanafi dan Halim (2016: 75) rasio likuiiditas adalah cara yang

dipakai dalam meinilai kapabilitas pada peiruisahaan dalam meiluinasi keiwajiban

peindeik deingan meimakai aseit lancarnya. Jadi dapat diartikan bahwa likuiiditas

meiruipakan rasio uintuik meimbeirikan informasi dalam meinilai kapabilitas

peiruisahaan keitika meilakuikan peimbayaran huitang-huitang yang jatuih teimpo

deingan meimakai aseitnya. Manajeir meimbuituihkan informasi kondisi likuiid

peiruisahaan agar dapat meingeitahuii kineirja peiruisahaan dan dapat meilakuikan

peireincanaan kei deipan dalam meilakuikan peimeinuihan keiwajiban.


31

Meinuiruit Suidana (2015: 24) uintuik meinguikuir rasio likuiiditas dapat

meingguinakan cara beirikuit:

1. Cuirreint ratio

Cuirreint ratio adalah cara dalam meinilai kapabilitas peiruisahaan dalam

meimbayar kreidit lancar deingan meimanfaatkan aseit lancarnya. Seimakin

beisarnya rasio ini, maka dapat meinuinjuikkan kondisi seimain likuiid.

Adapui ruimuis uintuik meinguikuir Current Ratioseibagai beirikuit:

Aset lancar
Cuirreint ratio =
kewajibanlancar

Suimbeir : Suidana, 2015

2. Quiick ratio

Quiick ratio meiruipakan cara dalam meinilai kapabilitas peiruisahaan dalam

meimbayar keiwajibannya deingan meingguinakan aseit lancar yang teilah

dikuirangi peirseidiaan. Adapuin ruimuis uintuik meinghituing Quiick Ratio

adalah:

Aset lancar−Persediaan
Quiick ratio =
Kewajiban lancar

Suimbeir : Suidana, 2015

3. Cash ratio

Cash ratio meiruipakan cara yang dimanfaatkan dalam meimilih kapabilitas

kas dan suirat beirharga yang dimiliki peiruisahaan dalam meimbayar

keiwajiban lancarnya. Adapuin ruimuis yang diguinakan uintuik meinilai rasio

kas yaitui:
Kas
Cash ratio =
Kewajiban lancar

Suimbeir : Suidana, 2015


32

Dalam peineilitian ini peinuilis meimilih peinguikuiran likuiiditas meingguinakan

ruimuis cuirreint ratio, kareina rasio ini meiruipakan rasio yang diguinakan deingan

tuijuian uintuik meingeitahuii seibeirapa jauih aseit lancar peiruisahaan diguinakan uintuik

meiluinasi uitang (keiwajiban) lancar yang akan jatuih teimpo. Cuirreint ratio juiga

dapat meimbeirikan gambaran meingeinai keimampuian peiruisahaan dalam

meinghasilkan kas dalam meiluinasi huitangnya.

2.2.3. Struktur Aset

Meinuiruit Ruidianto (2018: 22) meindeifeinisikan struiktuir aseit seibagai suimbeir

daya yang dimiliki peiruisahaan yang teirdiri dari beirbagai kuimpuilan aseit yang

dimiliki peiruisahaan dan diguinakan oleih peiruisahaan.

Meinuiruit Suidana (2015: 185) peiruisahaan yang meimpuinyai juimlah aseit

lancar leibih banyak dibandingkan juimlah aseit teitap teirhadap total aseit akan

muidah meindapatkan uitang yang leibih beisar uintuik meimeinuihi keibuituihan

opeirasionalnya daripada peiruisahaan yang meimiliki struiktuir aseit teitap leibih beisar

daripada deingan aseit lancar.

Meinuiruit Ruidianto (2018: 33) aseit dapat diklasifikasikan meinjadi duia jeinis

yaitui:

1. Aseit Lancar

Aseit Lancar adalah keikayaan yang dimiliki oleih peiruisahaan yang dihituing

dalam kuiruin waktui satui tahuin ataui kuirang.Aseit lancar dapat beiruipa uiang ataui

seitara kas, piuitang, dan peirseidiaan.

Peirnyataan Standar Akuintansi Keiuiangan (PSAK) 1 tahuin 2018

karakteiristik aseit lancair adalah seibagai beirikuit :


33

a) Eintitas uisaha meingharapkan uintuik meingguinakan atau imeingeiluiarkan

(meinjuial) aseit dalam uikuiran sikluis normal kuirang dari satui tahuin buikui.

Contoh piuitang uisaha yang jatuih teimpo peimbayarannya kuirang dari

satuitahuin.

b) Eintitas uisaha meimpuinyai aseit yang dituijuikan uintuik dipeirdagangkan.

c) Eintitas uisaha akan meireialisasikan aseit yang dituijuikan uintuik

dipeirdagangkan. Kas ataui seitara kas keicuiali yang dibatasi seihingga tidak

bisa diguinakan meimbayar keiwajiban paling tidak satui tahuin buikui. Seitara

kas ialah inveistasi oleih eintitas yang beirsifat jangka peindeik dan likuiid,

uintuik dijadikan uiang kas sangat muidah dan ceipat deingan nominal yang

bisa diteintuikan dan reisiko peiruibahan nilainya sangat tidak signifikan.

2. Aseit teitap

Aseit teitap meiruipakan keikayaan yang dimiliki peiruisahaan yang

dimanfaatkan uintuik meincapai tuijuian peiruisahaan dalam kuiruin waktui yang leibih

darisatui tahuin dalam meinjalankan keigiatan uisahanya.

Meinuiruit Ruidianto (2018: 150) seibuiah aseit meimiliki kriteiria yang haruis

dipeinuihi agar dapat dikeilompokkan seibagai aseit teitap yaitui:

1. Beirwuijuid

2. Uimuirnya leibih dari satui tahuin

3. Diguinakan dalam opeirasional peiruisahaan

4. Tidak dipeirjuialbeilikan

5. Mateirial

6. Dimiliki peiruisahaan
34

Jika nilai struiktuir aseit meindeikati angka satui maka meingindikasikan

bahwa aseit yang dimiliki peiruisahaan didominasi aseit teitap daripada aseit lancar.

Deingan deimikian dapat dipeiroleih cara meinghituing struiktuir aseit seibagai beirikuit:

Aset tetap
Struiktuir Aseit =
Total Aset

Suimbeir :Ruidianto, 2018


2.2.4. Kepemilikan Manajerial

Keipeimilikan manajeirial adalah proporsi keipeimilikan saham biasa yang

dimiliki oleih manajeimein peiruisahaan yang diuikuir dari preiseintasei juimlah saham

manajeimein (Deivi dkk, 2017). Keigiatan peingeimbangan peiruisahaan akan

meimbuituihkan modal yang dapat dipeiroleih deingan meingguinakan uitang ataui

deingan meingeiluiarkan saham. Manajeimein meimiliki keipeimilikan atas saham

peiruisahaan seihingga uintuik meindapatkan modal teirseibuit manajeir ceindeiruing

meimilih uitang seibagai suimbeir peindanaan modal kareina meinguintuingkan manajeir

seibagai peimeigang saham seihingga nilai keipeimilikan saham tidak beirkuirang

(Deivi dkk, 2017).

Adanya keipeimilikan manajeirial dapat meineikan masalah keiageinan kareina

seimakin beisar keipeimilikan saham oleih manajeir akan meiningkatkan kineirja

manajeimein. Keipeimilikan manajeirial dapat diuikuir meilaluii peirseintasei keipeimilikan

saham oleih pihak manajeir dalam peiruisahaan.

Adapuin ruimuis yang diguinakan uintuik meinilai keipeimilikan manajeirial

adalah:
Total Saham Oleh Manajer
KM = x100
Total Saham Beredar
%
Suimbeir : Deivi dkk, 2017
35

2.2.5. Ukuran Perusahaan

Meinuiruit Halim (2015: 125) uikuiran peiruisahaan yang beisar meimeirluikan

keibuituihan dana yang diguinakan dalam meinuinjang opeirasionalnya meingalami

peiningkatan. Meinuiruit Hanafi& Halim (2016: 32) peiruisahaan deingan uikuiran yang

beisar akan meimbuiat peinguirangan risiko saat meilakuikan inveistasi yang

meinyeibabkan akan meimpeiroleih modal pinjaman. Peiruisahaan yang beisar

meimpuinyai nama yang baik dikalangan masyarakat deingan meilaporkan informasi

keipada seimuia pihak yang teirlibat seipeirti inveistor, peimbeiri kreidit, dan masyarakat

luias, seihingga dapat meimbeirikan transparansi informasi teintang kondisi yang ada

pada peiruisahaan. Beisarnya peiruisahaan akan meindapatkan fleiksibilitas yang bisa

diguinakan uintuik peincairan dana deingan ceipat keitika dibuituihkan tanpa haruis

meingguinakan peirnyataan-peirnyataan yangpanjang.

Uikuiran peiruisahaan = Ln(Total Aseit)

Suimbeir : Hanafi& Halim, 2016

2.3. Kerangka Konseptual

Dalam peineilitian ini diguinakan tiga variabeil yaitui variabein deipeindein,

indeipeindein, dan variabeil modeirasi. Adapuin deifinisi variabeil teirseibuit meinuiruit

Seikaran dan Bouigiei (2017) yaitui:

1. Variabeil Deipeindein

Variabeil teirikat yaitui variabeil yang dipeingaruihi deingan variabeil

lainnya.Variabeil deipeindein yang diguinakan yaitui struiktuir modal.

2. Variabeil Indeipeindein

Variabeil beibas yaitui variabeil yang dapat meimbeintuik vaiabeil beibas.

Variabeil indeipeindein dalam peineilitian ini yaitui likuiiditas, struiktuir aseit,

dan keipeimiikan manajeirial.


36

3. Variabeil Modeirasi

Variabeil modeirasi adalah variabeil yang meimpuinyai peingaruih uintuik

meimbeirikan eifeik dalam meimbeirilan peingaruih peinguiatan ataui peileimahan

pada huibuingan variabeil teirikat dan variabeil beibas seihingga akan dipeiroleih

hasil baru setelah ditambahkannya variabel moderasi. Pada penelitian ini


i i i i i i i

memakai variabel moderasi ukuran perusahaan.


i i i i i i i

Likuiditas (X1) H1

Struktur Aset (X2) H2 Struktur Modal (Y)

Kepemilikan Manajerial H3
(X3)
H4 H5 H6
Ukuran Perusahaan (Z)

Gambar II.1 Keirangka Konseiptuial

Sumber: Data diolah, 2023

Pada kerangka konseptual tersebut, dapat digambarkan bahwa adanya


i i i i i i

hubungan antara likuiditas sebagai variabel (X1) berpengaruh terhadap struktu r


i i i i i i i i i i i

modal, struktur aset (X2) berpengaruh terhadap struktur modal, dan kepemilikan
i i i i i i i i i i i

manajerial (X3) berpengaruh terhadap struktur modal. Dengan ukuran perusahaan


i i i i i i i i i i i i

sebagai variabel moderasi mampu memoderasi hubungan antara variabel


i i i i i i i i i

likuiditas, i struktur i i aset, i dan kepemilikan i i manajerial i terhadapi

strukt i

u
i
37

rr modal.

2.4. Hipotesis Penelitian

Menurut Sekaran dan Bouige (2017: 94) hipotesis adalah jawaban


i i i i i i i

sementara dalam penelitian namun dapat diuji dengan memprediksi apa yang akan
i i i i i i i i i

ditemukan. Adapun hipotesis yang diperoleh sebagai berikut:


i i i i i i i i i

2.4.1. Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur Modal

Pengaruh likuiditas terhadap struktur modal mengacu pada hubungan


i i i i i i i i i i

antara tingkat likuiditas suatu perusahaan dan bagaimana likuiditas mampu untuk i i i i i i i i i

mempengaruhi sumber dana yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai


i i i i i i i i i i i i

aktivitas bisnisnya.

Semakin tinggi tingkat likuiditas suatu perusahaan, semakin mudah untuk


i i i i i i i i i i

menjual aset dan memperoleh dana untuk membiayai aktivitas bisnis. Struktur
i i i i i i i i i i i

modal dapat diartikan bagaimana suatu perusahaan membiayai aktivitas bisnisnya, i i i i i

seperti pemilihan sumber dana jangka pendek dan jangka panjang. Sumber dana
i i i i i i i i i

jangka pendek, seperti hutang jangka pendek atau pinjaman pada bank,dapat
i i i i i i i i

memberikan likuiditas tinggi tetapi memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi
i i i i i i i

dibandingkan sumber dana jangka panjang seperti saham atau obligasi. i i i i i

Oleh karena itu, jika suatu perusahaan memiliki tingkat likuiditas yang
i i i i i i i i i

tinggi, maka perusahaan lebih memilih untuk membiayai aktivitas bisnisnya i i i i i i i

dengan sumber dana jangka pendek, karena likuiditas yang tinggi dapat
i i i i i i i

memberikan kemampuan yang mudah untuk memperoleh dana jika diperlukan.


i i i i i i i i i i i i

Sebaliknya, jika suatu perusahaan memiliki tingkat likuiditas yang rendah,


i i i i i i i i

perusahaan lebih memilih untuk membiayai aktivitas bisnisnya dengan sumber


i i i i i i i i i i
38

dana jangka panjang karena dapat memberikan tingkat bunga yang lebih rendah i i i i i i

dan mengurangi resiko kegagalan untuk membayar kembali pinjaman.


i i i i i i i i

Secara keseluruhan pengaruh likuiditas terhadap struktur modal adalah


i i i i i i i i i i i

bahwa tingkat likuiditas yang tinggi membuat perusahaan lebih memilih sumber i i i i i i i i i

dana jangka pendek, sedangkan jika tingkat likuiditas yang rendah membuat i i i i i i i

perusahaan lebih memilih sumber dana jangka panjang.


i i i i i i

Penelitian terdahulu yang menguji pengaruh likuiditas terhadap struktur


i i i i i i i i i i i i i

modal diantaranya Nasardan Krisnando (2020), Nurainidkk (2020), Mukaromah i i

dan Suwarti (2022) yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan


i i i i i i

terhadap struktur modal. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat diduga dan
i i i i i i i i i i

dirumuskan bahwa hipotesis pertama sebagai berikut:


i i i i i i i

H1: Likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan property


i i i i i i i i i i

dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2021.
i i i i i i i i i i

2.4.2. Pengaruh Struktur Aset terhadap Struktur Modal

Pengaruh struktur aset terhadap struktur modal mengacu pada hubungan


i i i i i i i i i i i i

antara jenis dan komposisi aset suatu perusahaan dan bagaimana aset tersebut
i i i i i i i i i i

mempengaruhi pemilihan sumber dana yang digunakan oleh perusahaan untuk


i i i i i i i i i i i i

membiayai aktivitas bisnisnya.


i

Struktur aset adalah komposisi jenis dan tingkat aset yang dimiliki oleh
i i i i i i

suatu perusahaan,seperti aset tetap berupa properti atau mesin dan aset lancar
i i i i i i i i i i i i i i

berupa uang tunai atau piutang.


i i i i i i

Jika suatu perusahaan memiliki banyak aset tetap dan sedikit aset lancar, i i i i i i i i i

maka suatu perusahaan lebih memiih sumber dana jangka panjang untuk i i i i i i i i i i

membiayai aktivitas bisnisnya. Karena aset tetap memiliki nilai jual yang stabil
i i i i i i
39

dan dapat digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman jangka panjang. Se dangkan i i i i i

jika suatu perusahaan memiliki sedikit aset tetap dan banyak aset lancar, maka
i i i i i i i i i

suatu perusahaan lebih memilih sumber dana jangka panjang untuk membiayai
i i i i i i i i i i i

aktivitas bisnisnya. Karena aset lancar memberikan likuiditas tinggi yang i i i i i

diperlukan untuk membiayai aktivitas bisnis secara efisien.


i i i i i i i i

Secara keseluruhan pengaruh struktur aset terhadap struktur modal adalah


i i i i i i i i i i i i i

bahwa perusahaan yang memiliki banyak aset tetap dan sedikit aset lancar lebih i i i i i i i i

memilih sumber dana jangka panjang, sedangkan perusahaan yang memiliki


i i i i i i i

sedikit aset tetap dan banyak aset lancar lebih memiih sumber dana jangka
i i i i i i i i

pendek. i i

Penelitian terdahulu yang menguji pengaruh struktur aset terhadap struktur


i i i i i i i i i i i i i i i

modal diantaranya Luthfita dkk (2022), Cahyani dan Nyale (2022), Suherman dkk i i i i

(2019) yang menyatakan bahwa struktur aset berpengaruh signifikan terhadap i i i i i i i i

struktur modal. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat diduga dan


i i i i i i i i i

dirumuskan bahwa hipotesis kedua sebagai berikut:


i i i i i i i i

H2: Struktur aset berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan property i i i i i i i i i i i i

dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2021. i i i i i i i i i i

2.4.3. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Struktur Modal

Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap struktur modal mengacu pada


i i i i i i i i i i

hubungan antara tingkat kepemilikan manajerial dalam suatu perusahaan dan


i i i i i i i i i

bagaimana hal ini dapat mempengaruhi pemilihan sumber dana yang digunakan i i i i i i i

oleh perusahaan untuk membiayai aktivitas bisnisnya.


i i i i i i

Kepemilikan manajerial adalah tingkat kepemilkan oleh karyawan, direktur,


i i i i i i i i

atau manajer dalam suatu perusahaan. Kepemilikan manajerial yang tinggi


i i i i i i i i i
40

menunjukkan bahwa manajemen memiliki kepentingan yang kuat dalam kinerja


i i i i i i i i i i

perusahaan dan keberlangsungan bisnis jangka panjang.


i i i i i

Jika tingkat kepemilikan manajerial tinggi, manajemen perusahaan lebih i i i i i i i i

memilih membiayai aktivitas bisnisnya dengan sumber dana jangka panjang,


i i i i i

karena memiliki kepentingan yang kuat dalam keberlangsungan bisnis jangka


i i i i i i i i

panjang. Sehingga dapat membuat manajamen lebih selektif dalam memilih i i i i i i i i

sumber dana karena mereka mempertimbangkan bagaimana pembiayaan akan


i i i i i i i i

mempengaruhi nilai perusahaan jangka panjang. Sebaliknya jika tingkat


i i i i i i

kepemilikan manajerial rendah, manajemen perusahaan lebih memilih sumber


i i i i i i i i i i i i

dana jangka pendek karena mereka memiliki motivasi yang lebih rendah untuk i i i i i i i i i i

mempertahankan keberlangsungan bisnis jangka panjang.


i i i i i

Secara keseluruhan pengaruh kepemilikan manajerial terhadap struktur


i i i i i i i i i i i i i

modal adalah bahwa perusahaan dengan tingkat kepemilikan manajerial yang i i i i i i

tinggi lebih memilih sumber dana jangka panjang sementara perusahaan dengan
i i i i i i i i i

tingkat kepemilikan manajerial yang rendah memilih sumber dana jangka pendek.
i i i i i i i i i

Penelitian terdahulu yang menguji pengaruh kepemilikan manajerial


i i i i i i i i i i i i

terhadap struktur modal dilakukan oleh Miraza dan Muniruddin (2015), Saputro
i i i i i i i i

dan Yahya (2022) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh i i i i i i i

terhadap struktur modal. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat diduga dan
i i i i i i i i i i

dirumuskan bahwa hipotesis ketiga sebagai berikut:


i i i i i i i

H3: Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap struktur modal pada


i i i i i i i i i

perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
i i i i i i i i i i i

Periode 2017-2021.
i i

2.4.4. Ukuran Perusahaan Memoderasi pengaruh Likuiditas terhadap


Struktur Modal
41

Pengaruh likuiditas terhadap struktur modal dengan ukuran perusahaan


i i i i i i i i i i i

sebagai pemoderasi mengacu pada hubungan antara likuiditas dan struktur modal
i i i i i i i i i i

dengan ukuran perusahaan sebagai faktor yang memodifikasi hubungan tersebut.


i i i i i i i i i i i i

Biasanya perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi memilih i i i i i

sumber dana jangka pendek untuk membiayai aktivitas bisnisnya, sementara


i i i i i i i i i

perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang rendah memilih sumber dana
i i i i i i i i

jangka panjang. Namun ukuran perusahaan dapat memodifikasi hubungan i i i i i i i i

tersebut.
i i i

Untuk perusahaan kecil sangat penting memiliki tingkat likuiditas yang


i i i i i i i i

tinggi karena mereka memiliki sumber daya yang terbatas dan seringkali i i i i i i i i

memerlukan akses ke sumber dana jangka pendek untuk membiayai aktivitas


i i i i i i i i i i i i

bisnisnya. Sedangkan untuk perusahaan besar tingkat likuiditas yang tinggi i i i i i i i

mungkin kurang penting karena mereka memiliki sumber daya yang lebih banyak
i i i i i i i i i i

dan dapat membiayai aktivitas bisnisnya dengan sumber daya jangka panjang i i i i

meskipun tingkat likuiditas mereka relatif tinggi.


i i i i i i

Secara keseluruhan pengaruh likuiditas terhadap struktur modal dengan


i i i i i i i i i i i i

ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi adalah bahwa ukuran perusahaan


i i i i i i i i i i i

memodifikasi hubungan antara likuiditas dan struktur modal, sehingga perusahaan


i i i i i i i i i

kecil cenderung memilih sumber dana jangka pendek meskipun likuiditas mereka
i i i i i i i i i i i i i i

rendah.Sementara perusahaan besar memilih sumber sana jangka panjang


i i i i i i i i i

meskipun likuiditas mereka tinggi.


i i i i i

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Hutahuruk i i i i i i i i i i i i

(2020) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh i i i i i i i i i i


42

likuiditas terhadap struktur modal. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat


i i i i i i i i i i

diduga dan dirumuskan bahwa hipotesis keempat sebagai berikut:


i i i i i i i i i

H4: Ukuran perusahaan memoderasi pengaruh likuiditas terhadap struktur


i i i i i i i i i i i i

modalpada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek i i i i i i i i i i

Indonesia Periode 2017-2021. i i i

2.4.5. Ukuran Perusahaan Mampu Memoderasi pengaruh Struktur Aset


terhadap Struktur Modal

Pengaruh struktur aset terhadap struktur modal dengan ukuran perusahaan


i i i i i i i i i i i i i

sebagai variabel moderasi mengacu pada hubungan antara struktur aset dan
i i i i i i i i i i

struktur modal perusahaan dengan ukuran perusahaan sebagai faktor yang


i i i i i i i i i i

memodifikasi hubungan tersebut.


i i i i i i

Perusahaan yang memiliki struktur aset yang terdiri antara aset jangka
i i i i i i i i

pendek memilih sumber dana jangka pendek untuk membiayai aktivitas bisnisnya,
i i i i i i i i i i

sementara perusahaan yang memiliki struktur aset yang terdiri dari aset jangka
i i i i i i i i i i

panjang memilih sumber dana jangka panjang. Namun ukuran perusahaan dapat i i i i i i i i

memodifikasi hubungan tersebut.


i i i i i i

Untuk perusahaan kecil,sangat penting jika struktur aset terdiri dari aset
i i i i i i i i i i i

jangka pendek karena mereka memiliki sumber daya yang terbatas dan seringkali
i i i i i i i i i i

memerlukan akses ke sumber dana jangka pendek untuk membiayai aktivitas


i i i i i i i i i i i i

bisnis mereka.Sedangkan untuk perusahaan besar struktur aset yang terdiri dari
i i i i i i i i i i i i

aset jangka panjang lebih penting karena dapat membiayai aktivitas bisnis mereka
i i i i i i i

dengan sumber dana jangka panjang.


i i i

Secara keseluruhan pengaruh struktur aset terhadap struktur modal dengan


i i i i i i i i i i i i i i

ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi adalah bahwa ukuran perusahaan


i i i i i i i i i i i

memodifkasi hubungan antara struktur aset dan struktur modal,sehingga


i i i i i i i i i
43

perusahaan kecil dengan struktur aset yang terdiri dari aset jangka pendek
i i i i i i i i i i i

memilih sumber dana jangka pendek, sedangkan perusahaan besar dengan struktur
i i i i i i i i i i i i

aset yang terdiri dari aset jangka panjang memilih sunber dana jangka panjang.
i i i i i i

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Suherman
i i i i i i i i i i i

dkk (2019), yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan mampu memoderasi i i i i i i i i

pengaruh struktur aset terhadap struktur modal. Berdasarkan penjelasan tersebut,


i i i i i i i i i i i i i i

maka dapat diduga dan dirumuskan bahwa hipotesis kelima sebagai berikut: i i i i i i i i

H5: Ukuran perusahaan memoderasi pengaruh struktur aset terhadap struktur


i i i i i i i i i i i i i i

modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa i i i i i i i i

Efek Indonesia Periode 2017-2021.


i i i i i

2.4.6. Ukuran Perusahaan Memoderasi pengaruh Kepemilikan Manajerial


terhadap Struktur Modal

Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap struktur modal dengan ukuran


i i i i i i i i i i i

perusahaan sebagai variabel moderasi adalah mengacu pada hubungan antara


i i i i i i i i i

kepemilikan manajerial dan struktur modal dengan ukuran perusahaan sebagai


i i i i i i i i i i i

faktor yang memodifikasi hubungan tersebut. i i i i i i

Perusahaan dengan tingkat kepemilikan manajerial yang tinggi memilih


i i i i i i i

sumber dana jangka panjang untuk membiayai aktivitas bisnisnya karena


i i i i i i

manajemen memiliki minat yang lebih besar dalam jangka panjang dibandingkan
i i i i i

dengan jangka pendek. Namun ukuran perusahaan dapat memodifikasi hubugan


i i i i i i i i i i i

tersebut .
i i i

Secara keseluruhan pengaruh kepemilikan manajerial terhadap struktur


i i i i i i i i i i i i i

modal dengan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi adalah bahwa ukuran
i i i i i i i i i i

perusahaan memodifikasi hubungan antara kepemilikan manajerial dan struktur


i i i i i i i i i i

modal. Sehingga perusahaan kecil dengan tingkat kepemilikan manajerial yang


i i i i i i i i
44

tinggi lebih memilih sumber dana jangka pendek sementara perusahaan besar
i i i i i i i i i i i

dengan tingkat kepemilikan manajerial yang tinggi lebih memilih sumber dana
i i i i i i i i

jangka panjang.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ramadhan dan Mayangsari (2022),


i i i i

yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh


i i i i i i i i i i

kepemilikan manajerial terhadap struktur modal. Berdasarkan penjelasan tersebut,


i i i i i i i i i i i i

maka dapat diduga dan dirumuskan bahwa hipotesis keenam sebagai berikut:
i i i i i i i i i

H6: Ukuran perusahaan memoderasi pengaruh kepemilikan manajerial terhadap


i i i i i i i i i i i i

struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di
i i i i i i i i i

Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2021.


i i i i i i
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain


i i i i i i i i i

kausalitas. Menurut Kuncoro (2018: 3) penelitian kuantitatif adalah sebuah


i i i i i i i i i i

pendekatan yang digunakan untuk mengambil pertimbangan oleh manajer yang


i i i i i i i i i

diperoleh dari sebuah data kemudian diolah sehingga akan diperoleh sebuah
i i i i i i i i i i i

informasi yang bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan. Menurut Sanusi i i i i i i i i i i

(2019: 14) penelitian kausalitas merupakan penelitian yang dilakukan karena i i i i i i i i i

adanya sesuatu yang mungkin terjadi pada hubungan yang tumbuh antar variabel. i i i i i i i i i i

Dengan melakukan penelitian ini maka akan diketahui hasil penelitian yang
i i i i i i i i i

berhubungan dengan teori dan hipotesis yang berlaku selama ini apakah
i i i i i i i i i

memperkuat atau memperlemah teori dan hipotesis tersebut.


i i i i i i i i i i i i

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh dari variabel


i i i i i i i i i i i i i

(x) yaitu, likuiditas, struktur aset, dan kepemilikan manajerial terhadap variabel
i i i i i i i i i i

(y) struktur modal.Selain itu juga juga ditambahkan variabel moderasi i i i i i i i i

yaituukuran perusahaan yang memiliki tujuan apakah variabel moderasi dapat


i i i i i i i i i i

memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel dependen dan


i i i i i i i i i i i i i

indepeden. i i i

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini pada perwakilan Bursa Efek Indonesia(BEI)


i i i i i i i i

Medan yang beralamat di Jalan Ir. H. Ju anda Baru No.A5-A6, Medan, Sumatera
i i i i i i i

Utara,dengan mengacu kepada data yang terdapat pada situs resmi BEI periode
i i i i i i i i i i i

tahun penelitian 2017-2021 (www.idx.co.id).


i i i

45
46

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1. Populasi

Menurut Sanusi (2019: 88) populasi adalah suatuelemen yang telah


i i i i i i i i i i i

dikumpulkan untuk memperlihatkan suatu karakteristik yang dapat dimanfaatkan.


i i i i i i i i i

Populasi pada penelitianini yaitu perusahaan property dan real estate yang
i i i i i i i i i i

terdaftar di BEI pada periode tahun 2017 hingga tahun 2021.


i i i i i i

3.3.2. Sampel

Menurut Sanusi (2019: 88) sampel merupakan hasil seleksi dari elemen-
i i i i i i i i i i i i

elemen populasi yang diplih dengan tujuan diharapkan dapat merefleksikan


i i i i i i i i i i

seluruh karakteristik yang ada. Sampel yang baik memiliki kemampuan untuk
i i i i i i i i i i

mewakili ciri-ciri populasinya yang dapat diketahui melalui tingkat akurasi dan
i i i i i i i

presisinya. i

Sampel penelitian ditentukan berdasarkan purposive sampling yang berarti


i i i i i i i i i

pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu(Sanusi, 2019: 88). Adapun kriteria


i i i i i i i i i

perusahaan property dan real estate yang dijadikan sampel antara lain adalah
i i i i i i i

sebagai berikut.
i i i

Tabel III.1
Kriteria Pengambilan Sampel
No Kriteria Jumlah
1 Perusahaan propertydan real estateyangterdaftardi BEIsecaraberturut- i 82
i i i i i i i i i i i

turutdaritahun2017-2021 i i i

2 Perusahaanpropertydanrealestateyangmelaporkanlaporankeuangantahun5tahun
i 50
i i i i i i i i i i

berturut-turut tepat waktu i i i i i

3 Perusahaanpropertydanrealestateyangmemilikiyangkepemilikan i 25
i i i i i i i i

Manajerial i

4 Totalsampelpenelitian 25 i i i

Sumber:datadiolah, 2023
i i
47

Berdasarkan kriteria-kriteria yang digunakan, maka diperoleh 25 sampel


i i i i i i i

dari 82 populasi perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
i i i i i i i i i i i

Indonesia tahun 2017-2021. Perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:


i i i i i i i i i i

Tabel III.2
Populasi dan Sampel Penelitian
No Kode i NamaPerusahaan i i Kriteriai Sampel i

1 2 3
1 AMAN PTMakmurBerkahAmandaTbk i i √ - -
2 APLN PT AgungPodomoroLandTbk i √ √ √ Sampel1 i

3 ASRI PTAlamSuteraRealtyTbk i i i √ √ -
4 BAPA PTBekasi AsriPemulaTbk i i i √ √ -
5 BEST PTBekasiFajarIndustrialEstateTbk
i i i i i √ √ -
6 BKSL PT SentulCityTbk i i √ √ -
7 BSDE PT BumiSerpongDamaiTbk
i i i √ √ -
8 CITY PT NaturaCityDevelopmentsTbk i i i i √ √ -
9 CTRA PT CiputraDevelopmentTbk i i i i √ √ -
10 DART PT DutaAnggadaRealtyTbk i i √ √ √ Sampel2 i

11 DILD PTIntiland DevelopmentTbk i i i √ √ √ Sampel3 i

12 DMAS PTPuradelta LestariTbk i i i √ - -


13 ELTY PT BakrielandDevelopmentTbk
i i i i i √ √ -
14 GAMA PTAksaraGlobalDevelopment Tbk i i i √ √ -
15 GPRA PTPerdanaGapuraprima Tbk i i √ √ -
16 GWSA PT GreenwoodSejahteraTbk i i i i √ √ √ Sampel4 i

17 JRPT PT JayaRealPropertyTbk i i √ √ -
18 KIJA PT KawasanIndustriJababekaTbk i i √ √ √ Sampel5 i

19 KOTA PTDMSPropertindoTbk i √ - -
20 LPCK PT LippoCikarangTbk √ - -
21 LPKR PT LippoKarawaciTbk √ √ -
22 MDLN PTModernlandRealtyTbk i i √ √ -
23 MTLA PTMetropolitanLandTb i √ √ √ Sampel6 i

24 NZIA PTNusantaraAlmaziaTbk i √ - -
25 PAMG PTBimaSaktiPertiwiTbk i √ - -
26 PLIN PTPlazaIndonesiaRealtyTbk i i √ √ -
27 POLL PTPolluxPropertiesIndonesiaTbk i i i i √ - -
28 PPRO PTPPPropertiTbk i √ √ -
29 PUDP PTPudjiadiPrestigeTbk
i i i i √ √ √ Sampel7 i

30 PWON PTPakuwonJatiTbk i √ √ √ Sampel8 i

31 RBMS PT RistiaBintangMahkotsejatiTbk i √ √ √ Sampel9 i

32 RDTX PTRoda VivatexTbk i √ - -


33 SMRA PT SummareconAgungTbk i i i √ √ √ Sampel10i

34 TARA PT AgungSemestaSejahteraTbk i i i i i √ √ -
35 BSBK PTWulandariBangun LaksanaTbk i i √ - -
36 ARMY PTArmidianKaryatamaTbk,ARMY √ - -
37 ASPI PT AndalanSaktiPrimaindo Tbk √ - -
Sambungan
38 ATAPTabel III.2 Populasi dan Sampel
PTTrimitraPrawaraGoldlandTbk Penelitian
√ - -
39 BAPI PT BhaktiAgungPropertindoTbk i i √ - -
48

40 BBSS PTBumiBenowo SuksesSejahteraTbk


i i i i i i √ - -

41 BCIP PTBumi Citra PermaiTbk


i i √ - -

42 BIKA PT BinakaryaJayaAbadiTbk √ √ √ Sampel11i

43 BIPP PTBhuwanatalaIndahPermaiTbk i i √ √ √ Sampel12i

44 BKDP PT BukitDarmo PropertyTbk i i √ - -

45 CPRI PT CapriNusaSatuPropertiTbk i i i √ - -

46 CSIS PT CahayasaktiInvestindoSuksesTbk i i i √ √ -

47 DADA PTDiamondCitraPropertindoTbk i √ - -

48 DUTI i PT DutaPertiwiTbk i i √ √ -

49 EMDE PTMegapolitanDevelopmentsTbk
i i i i i i √ √ -

50 FMIII PTFortuneMateIndonesiaTbk i i i i √ √ √ Sampel13


i

51 GMTD PTGowaMakassarTourism i √ √ -
DevelopmentTbki i i

52 HOMI PTGrandHouseMuliaTbk i i i √ - -

53 INDO PTRoyalindoInvestaWijayaTbk i √ - -

54 INPP PT IndonesianParadisePropertyTbk i i i √ √ √ Sampel14


i

55 KBAG PTKaryaBersamaAnugerahTbk, i i i √ - -

56 LAND PTTrimitra PropertindoTbk i √ - -

57 LCGP PT EurekaPrimaJakartaTbk
i i i √ √ -

58 LPLI PTStarPacificTbk √ - -

59 MKPI PTMetropolitanKentjanaTbk
i i √ √ √ Sampel15
i

60 MMLP PTMegaManunggalPropertyTbk i i i √ √ √ Sampel16


i

61 MPRO PTMahaPropertiIndonesiaTbk i i √ √ √ Sampel17


i

62 MTSM PTMetro RealtyTbk i i √ √ -

63 NIRO PT CityRetailDevelopments Tbk, i i i i √ √ -

64 MORE PT IndonesiaPrimaPropertyTbk
i i i √ √ -

65 POLI PTPollluxHotelsGroupTbk, i i i √ - -
49

66 POSA PTBlissPropertiIndonesiaTbk i i √ - -

67 PURI i PTPuriGlobalSuksesTbk i i i √ - -

68 REAL PTRepower AsiaIndonesiaTbk


i i i i √ - -

69 RIMO PTRimoInternationalLestariTbk i i √ - -

70 ROCK PT RockfieldsPropertiIndonesiaTbk i i i √ - -

71 RODA PTPikko LandDevelopmentTbk i i i √ √ √ Sampel18 i

72 SATU PT Kota SatuPropertiTbk i i i √ - -

73 SMDM PTSuryamasDutamakmurTbk, i i i √ √ -

74 TRIN PTPerintisTrinitiPropertiTbk
i i √ - -

75 TRUE PTTrinitiDinamikTbk i i √ - -

76 URBN PTUrbanJakartaPropertindoTbk
i i i √ √ √ Sampel19 i

77 PTPP PT.PembangunanPerumahan i i i i √ √ √ Sampel20 i

78 TOPS PTTotalindoEkaPersadaTbk i i √ √ √ Sampel21 i

79 TOTL PTTotalBangunPersada i i √ √ √ Sampel22 i

80 WIKA PTWijayaKaryaTbk √ √ √ Sampel23 i

81 NRCA PT.NusaRayaCiptaTbk i √ √ √ Sampel24 i

82 JKON JayaKonstruksiManggalaPratamaTbk i √ √ √ Sampel25 i

Sumber : data diolah, 2023


i i

3.4. Sumber Data Penelitian

Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut i i i i i i i i

Sanusi (2019: 104) data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak
i i i i i i i i

lain. Dengan menggunakan data jenis sekunder peneliti tinggal memanfaatkan


i i i i i i i i i i

data tersebut sesuai dengan kebutuhan saat melakukan penelitian.Data yang


i i i i i i i i i i i i i

dibutuhkan dalam penelitian ini bersumber dari laporan keuangan tahunan berupa
i i i i i i i i i i i i

laporan keuangan perusahaan property dan real estate yang dipublikasikan oleh
i i i i i i i i i i

Bursa Efek Indonesia (BEI) di situs resmi yaitu (www.idx.co.id).


i i i i i i i i
50

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik i pengumpulan i i i data dalam penelitian i i ini adalah teknik i

dokumentasi.Menurut Sanusi (2019: 114) teknik pengumpulan data melalui


i i i i i i i i i i i i

pengumpulan informasi kedua yang berasal dari hasil kumpulam pihak-pihak


i i i i i i i i

sumber pribadi atau kelembagaan. Metode ini digunakan untuk memperoleh data
i i i i i i i i i i i i i

likuiditas, struktur aset, kepemilikan manajerial, struktur modal dan ukuran


i i i i i i i i i i i

perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
i i i i i i i i i i i

3.6. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah: i i i i i i i

likuiditas, struktur aset, kepemilikan manajerial, struktur modal, dan ukuran


i i i i i i i i i i i

perusahaan. Adapun defenisi setiap variabel adalah sebagai berikut:


i i i i i i i i i i

1. Struktur modal merupakan keputusan pendanaan yang dilakukan perusahaan


i i i i i i i i i i i

dalam jangka yang panjang yang dapat dilihat dari pe rbandingan dan rasio i

utang dengan mengunakan ekuitas (Sudana, 2015: 176). Struktur modal dapat
i i i i i i i i i

diukur dengan rasio Debt to Equity Rasio (DER). Pemilihan DER untuk
i i i i i i i i i i i

mengukur struktur modal karena dapat dihitung dengan nilai yang pasti pada
i i i i i i i i

perusahaan. Menurut Halim (2015: 81) rumus untuk mencari rasio DER
i i i i i i i i i i i

dapat menggunakan cara sebagai berikut: i i i i i

Debt to Equity i i i Ratio =


Total Hutang
x 100 %
Modal Sendiri

Sumber : Halim,2015
i i

2. Likuiditas merupakan cara untuk menilai kapabilitas perusahaan dalam


i i i i i i i i

melunasi kewajiban lancar. Likuiditas dihitung menggunakan Current Ratio


i i i i i i i i i

(CR). Pemilihan CR untuk mengukur likuiditas perusahaan karena melibatkan i i i i i i i i i i i


51

persediaan di dalamnya. Adapun cara untuk mengukur likuiditas adalah


i i i i i i i i i

sebagai berikut:
i i i

Aset lancar
Current ratio =
kewajibanlancar
i i

Sumber : Kasmir, 2019


i i

3. Struktur aset merupakan harta dimiliki atas kejadian yang terjadi pada masa
i i i i i i i

terdahuluuntuk dimanfaatkan pada periode berikutnya dalam penciptaan laba


i i i i i i i i i i

kepada perusahaan (Purwaji dkk, 2017: 22). Struktur aset dapat diukur denan
i i i i i i i i i i

cara sebagai berikut: i i i

Aset tetap
Struktur Aset =
Total Aset
i i i

Sumber : Fahmi, 2017 i i

4. Kepemilikan manajerial dalam penelitian ini dihitung dari besarnya saham


i i i i i i i

yang dimiliki manajer dibagi total saham perusahaan yang beredar. i i i i i

Kepemilikan manajerial dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:


i i i i i i i i i i

Total SahamOlehManajer
KM = x10
TotalSahamBeredar
0%

Sumber :Devi dkk, 2017 i i i

5. Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar perusahaan dilihat dari total


i i i i i i i i i i i i

aset yang dimiliki. Dalam penelitian ini, logaritma natural dari total aset
i i i i i

digunakan sebagai indikator ukuran yang dapat dirumuskan sebagai berikut:


i i i i i i i i i

Ukuran perusahaan = Ln(Total


i i i i

Aset) i

Sumber : Kasmir, 2019 i i


52

Dalam melaksanakan kegiatan penelitian agar berjalan teratur dan terarah terlebih
i i i i i i i i i i

dahulu peneliti menetapkan variabel-variabel sebagai berikut:


i i i i i i i i i i i

Tabel III.3

Definisi Operasional dan Skala Pengukurannya

Variabel Definisi Pengukuran Skala

Penelitian Oprasional

Struktur i i Perimbangan antara modal


i DER i = Rasio
asing dengan modal sendiri i i

Modal (Y) (Hatauruk, 2020). Total Hutang


x 100 %
i i

Modal Sendiri

Sumber : Halim, 2015


i i

Likuiditas i Rasio likuiditas adalah cara i Aset lancar Rasio


yang dipakai dalam menilai CR=
i
kewajibanlancar
(X1) kapabilitas pada perusahaan i i

dalam melunasi kewajiban i i i

pendek dengan memakai aset


i i i i i
Sumber : Kasmir, 2019
i i

lancarnya.

(Hanafi dan Halim , 2016)

Struktur i i Perbandingan antara aset


i i Aset tetap Rasio
tetap dengan total aset Struktur Aset =
Total Aset
i i i
i i i

Aset (X2)
i
perusahaan (Suherman dan
i i i i

Mardiyanti,2017).
Sumber : Fahmi, 2017
i i

Sambungan Tabel III.3 Definisi Operasional dan Skala Pengukurannya


Kepemilikan Kepemilikan manajerial Total Saham Ole ih Manaje
Rasio i r
KM =
i i i i i

Manajerial adalah pemilik/pemegang


i
Total Saham Bei ℜi dar i i i

(X3) saham oleh pihak i

manajemen perusahaan yang i i i i x100%


secara aktif berperan dalam
i i i

pengambilan keputusan
Sumber :Devi dkk, 2017
i i i i

perusahaan.
i i i

i i

(Pasaribu dkk,2016) i
53

Ukuran
i i Ukuran perusahan adalah
i i i i UkuranPerusahaani i i i Rasio
besar kecilnya perusahaan i i i i

Perusahaan (Z)
i i
dilihat dari besarnya nilai
= Ln(Total Aset)
i

equity, nilai penjualan atau


i

i i i i i

nilai aktiva.
Sumber : Kasmir, 2016
i i

(Riyanto, 2013)

Suimbeir: data diolah, 2023

3.7. Teknik Analisis Data Penelitian

Teknik analisis data penelitian adalah metodeuntuk mengolah data


i i i i i i i i

menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah untuk


i i i i i i i i i i

dipahami dan bermanfaat sehingga dapat menemukan solusi permasalahan. i i i i i i i

Pada penelitian ini memakai metode analisis regresi linear berganda dan
i i i i i i i i i

Moderated Regression Analysis (MRA) atau uji interaksi dengan menggunakan


i i i i i i i i i i

bantuan aplikasi IBM SPSS Statistic 26. Analisis regresi linear berganda dalam
i i i i i

penelitian ini digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen


i i i i i i i i i i i i i

terhadap variabel dependen.


i i i i i

3.7.1. Analisis Deskriptif

Menurut Ghozali (2018: 19), menyatakan bahwa Analisis deskriptif


i i i i i

menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata
i i i i i i

(mean), i modus, median, standar deviasi, minimum dan maksimum. Analisis


i i i i i

deskriptif merupakan suatu statistik yang menggambarkan atau mendeskripsikan


i i i i i i i i i

data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami.
i i i i i i

3.7.2. Uji Asumsi Klasik

Menurut Ghozali (2018:159) uji asumsi klasik merupakan tahap awal yang
i i i i i i i

digunakan sebelum analisis regresi linear berganda. Pengujian ini dilakukan untuk
i i i i i i i i i i i i i
54

dapat memberikan kepastian agar koefisien regresi tidak bias serta konsisten dan
i i i i i i i i i

memiliki ketetapan dalam estimasi.


i i i i

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2018: 159) menjelaskan bahwa uji normalitas


i i i i i i

digunakan untuk mengetahu adanya nilai yang berkontribusi secara normal


i i i i i i i i i

Penelitian yang bagus adalah penelitian yang mempunyai nilai terdistribusi


i i i i i i i i i

normal. Maka dapat disimpulkan bahwa uji normalitas bukan hanya melakukan i i i i i

pengujian pada masing-masing variabel akan tetapi melakukan pengujian pada


i i i i i i i i

nilai residual dengan data yang akan digunakan. i i i i

Terdapat cara yang digunakan untuk melihat kontribusi data normal


i i i i i i

melalui cara uji kolmogorov- smirnov. Uji kolmogorov- smirnov merupakan


i i i i i i

pengujian yang termasuk dalam golongan non parametik. Untuk mengetahui data
i i i i i i i i i i

berkontribusi normal jika nilai signifikan lebih tinggi dari 0,05.


i i i

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi


i i i i i i i i i i i

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2018:107). Model


i i i i i i i i

regresi yang baik sebenarnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen.
i i i i i i i i i i

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
i i i i i i i i

variance inflation factor (VIF) dan tolerance. Suatu model regresi yang bebas
i i i i i i i i i

multikolinearitas adalah yang mempunyai nilai VIF<10 dan angka tolerance>0.


i i i i i i

Jika nilai VIF>10 dan nilai tolerance<0,1, maka terjadi gejala multikolinearitas. i i i i i i

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada
i i i i i i i i i i i i i

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan


i i i i i i i i
55

pengganggu pada t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2018: 111). Autokorelasi terjadi


i i i i i i i i

karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.
i i i i i i i i i

Untuk menilai adanya autokorelasi dapat dilihat dengan menggunakan Uji Durbin
i i i i i i i i i i

Watson (DW Test) yang bertujuan untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi pada i

nilai residual (predictor errors) dari sebuah analisi regresi dengan ketentuan angka

Durbin Watson berada diantara -2 sampai degan > 2.

d. Uji Heterokesdastisitas

Menurut Ghozali (2018: 137) uji heterokesdastisitas bertujuan untuk


i i i i i i i i i i i i

menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaaan varian dari
i i i i i i i i i

residual suatupengamatan ke pengamatan lain. Apabila varians dari residual


i i i i i i i i i

pengamatan ke pengamtan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan


i i i i i i i

apabilaberbeda disebut heteroskedastisitas.Untuk menguji ada atau tidaknya


i i i i i i i i i i i i

heterokedastisitas digunakan uji Glejser, yaitu meregresi nilai absolut residual


i i i i i i i i i i i i i i

terhadap variabel independen. Tidak terjadi heterokedastisitas apabila nilai


i i i i i i i i i

signifikannya>0,05. Sebaliknya i terjadi i heterokedastisitas i i i apabila nilai

signifikannya<0,05(Ghozali, 2018; 142).

3.7.3. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda merupakan analisis untuk mengetahui i i i i i i i i i i i

pengaruh variabel bebas (independen) yang jumlahnya lebih dari satu terhadap
i i i i i i i i i i i

satu variabel terikat (dependen).


i i i i i i Model analisis regresi linear berganda
i i i i i

digunakan untuk menjelaskan hubungan dan seberapa besar pengaruh variabel-


i i i i i i i i i i i i i

variabel bebas ( Ghozali, 2018: 95). Pe rsamaan regresi linear berganda sebagai
i i i i i i i i

berikut: i i

Y = α+β1(X1) +β2(X2) +β3(X3) + ε


56

Keterangan : i i

Y =Struktur Modal i i

X1 = Likuiditas i

X2 = Struktur Aset i i i

X3 = Kepemilikan Manajerial i i i

α = Konstanta
β =Koefisien Regresi yaitu menyatakan perubahan niali Y apabila terjadi
i i i i i i i i i

perubahan nilai x i i

ε = Eror i

3.7.4. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (adjusted R2) mengukur seberapa jauh kemampuan


i i i i i i i i i i i i i i

model dalam menerangkan variabel-variabel dependen dengan nilai antara nol


i i i i i i i i i

sampai satu (0<R2<1). Nilai uji statistik R2 yang ke cil berarti kemampuan i i i i i i

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat


i i i i i i i i i i i

terbatas. Nilai yang mendekati satu menunjukkan bahwa variabel-variabel


i i i i i i i i i

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk


i i i i i i i i i i i

memprediksi variabsi variabel dependen (Ghozali, 2018: 97).


i i i i i i

3.7.5. Pengujian Hipotesis

Pengujian hubungan secara langsung pada vaiabel independen dengan


i i i i i i i i i i i

variabel dependen dapat diperoleh melalui cara analisis regresi berganda,


i i i i i i i i i i i

sedangkan untuk menguji hipotesis yang menggunakan variabel moderasi pada


i i i i i i i i i i

penelitian ini dapat menggunakan cara uji MRA.


i i i i i

a. Uji Statistik t

Uji statistik t dilakukan untuk dapat mengetahui pengaruh masing- masing


i i i i i i i i i

variabel independen pada variabel dependen (Ghozali, 2018: 98). Pengujian ini
i i i i i i i i i i

dilakukan dengan kriteria apabila nilai signifikan<0,05 maka hipote sis diterima
i i i i i

dan apabila nilai signifikan>0,05 maka hipotesis ditolak. i


57

1. Jika nilai signifikasi < 0,05 dan T hitung > Ttabel, maka variabel

independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika nilai signifikansi > 0,05 dan T hitung < Ttabel, maka variabel

independen tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap variable

dependen.

b. Uji F

Uji statistik F dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan semua variabel


i i i i i i i i i i i i i

bebas dimasukkan dalam model yang memiliki pengaruh secara bersama terhadap
i i i i i i i i i

variabel terikat (Ghozali, 2018: 98). Menurut (Ghozali, 2018:98) uji F bertujuan
i i

untuk mengetahui pengaruh variable independen bersama-sama (simultan)

terhadap variable dependen. Kriteria pengujian menggunakan tingkat signifikan i i i i i

0,05. Jika nilai signifikan<0,05 artinya model penelitian layak digunakan dan jika i i i i

nilai signifikan>0,05 artinya model penelitian tidak layak digunakan. i i i i

c. Moderated Reggression Analysis (MRA)

Pengujian variabel moderasi dengan menggunakan model Moderated


i i i i i i i i i i

Reggression Analysis. Pengujian variabel moderating dengan uji residual yang


i i i i i i i i i i

digunakan untuk mengatasi kecenderungan akan terjadi multikolinearitas tinggi


i i i i i i i i i i i

antar variabel independen (Ghozali, 2018). Jika hasil pe ngujian ini signifikan dan
i i i i i i

memiliki koefisien parameter negatif, maka diperoleh kesimpulan bahwa variabel


i i i i i i i i i i i

moderasi mampu memoderasi hubungan antara variabel independen dengan


i i i i i i i i i i i

variabel dependen. Adapun modelyang digunakan yaitu:


i i i i i i i i

Persamaan Regresi Model Linear Berganda


Y=a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + e i

Persamaan UjI Residual I (Hipotesis 4)


Z1=a2 + b4X1 + e1 i

eabsolute = a3-b5y i i i
58

Persamaan Uji Residual II (Hipotesis 5)


Z2= a4 + b6X2 + e2 i

eabsolute = a5-b7y
i i i

Persamaan Uji Residual III (Hipotesis 6)


Z3= a6 + b8X3+ e3 i

eabsolute= a7- b9y


i i i

Keterangan :
Y = Struktur Modal i i

X1 = Likuiditas i

X2 = Struktur Aset i i i

X3 = Kepemilikan Manejarial
i i i

Z = Ukuran Perusahaan
i i i i

e i = Error
i

eabsolute= Nilai absolute Residual


i i i i i i i

b1-b9=Koefisien Regresi
i i i i

a1-a9 =konstanta
Reigreisi deingan Modeirateid Reigreission Analysis pada uimuimnya

meinimbuilkan masalah, oleih kareina itui akan teirjadi muiltikolineiaritas yang

tinggiantara variabeil indeipeindein, misalkan antara variabeil X1 dan

variabeil modeiratingataui variabeil X2 deingan modeirating. Hal ini

diseibabkan pada variabeil modeiratingada uinsuir X1 dan X2. Huibuingan

muiltikolineiaritas leibih dari 80% meinimbuilkanmasalahdalam reigreisi

(Ghozali, 2018).

Uji residual dapat mendeskripsikan apakah suatu variabel dapat

dinyatakan sebagai variabel moderating, jika suatu variabel dilakukan

pengujian dengan uji residual dengan memperoleh hasil nilai koefisien

signifikan <0,05 yang berarti signifikan dan bernilai negatif maka variabel

tersebut dapat dijadikan sebagai variabel moderating (Ghozali, 2016:231).


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Gambaran Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia disingkat BEI atau Indonesia Stock Exchange

(IDX) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta

(BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES) dengan tujuan meningkatkan

peran pasar modal dalam perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia

merupakan salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang

investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan

ekonomi nasional. Bursa Efek Indonesia berperan juga dalam

mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan

pasar modal yang stabil.

4.1.2. Gambaran Umum Objek Penelitian

Perusahann property dan real estate merupakan perusahaan yang

bergerak dalam bidang pengembangan jasa dengan memfasilitasi

pembangunan kawasan-kawasan yang terpadu dan dinamis. Produk yag

dihasilkan dari property dan real estate sangatlah beragam. Produk

tersebut dapat berupa perumahan, apartement, rumah toko (ruko), gedung

perkantoran, pusat perbelanjaan berupa mall, plaza, perumahan,

apartement.

58
Dalam SK Menteri Perumahan Rakyat No.05/KPTS/BKP4N/1995,

property adalah tanah hak dan atau bangunan permanen yang menjadi

objek pemilik dan bangunan. Dengan kata lain property merupakan

industri real

59
59

estate yang ditambahkan dengan hukum-hukum seperti sewa dan

kepemlikan. Menurut peraturan perundang-undangan Indonesia yaitu

PDMN No.15 Tahun 1974 yang mengatur tentang industri real estate.

Pengertian real estate adalah perusahaan property yang bergerak dalam

penyediaan, pengadaan, serta pematangan tanah bagi keperluan usaha-

usaha industri, termasuk industri pariwisata.


60

Sedangkan berdasarkan Pemendagri No.13 Tahun 1987 disebutkan

bahwa real estate disebut juga perusahaan pembangunan perumahan

adalah badan usaha yang berbentuk badan hukum yang usahanya

bergerak dalam bidang pembangunan perumahan dan pemukiman yang

dilengkapi dengan fasilitas sosial, fasilitas umum, dan prasarana

lingkungan yang diperlukan oleh masyarakat penghuni lingkungan

pemukiman dan sekitarnya.

Industri property dan real estate memiliki berbagai macam kegiatan

di dalam operasionalnya. Adapun secara umum, kegiatan industri property

dan real estate adalah:

1. Bertindak atas nama pemilik dalam segala hal mengenai

pemeliharaan dan pengolahan baik rumah tinggal, apartement, dan

bangunan lainnya.

2. Industri property dan real estate bertindak untuk mengelola proyek-

proyek bagunan dan pengembangan, seperti pemeliharaan dan

perbaikan gedung.

3. Bergerak dalam bidang pengembangan dan pembangunan dengan

melakukan investasi melalui anak perusahaan.

4. Usaha konstruksi dan pembangunan serta perdagangan umum.

5. Persewaan perkantoran, pusat perbelanjaan, apartement, hotel,

pembangunan peumahan beserta segala fasilitasnya.


61

6. Menjalankan usaha dibidang kawasan industri beserta sarana

penunjangnya, seperti pembangunan perumahan dan pengelolaan

instalasi air bersih, limbah, listrik, dan rekreasi dikawasan industri

serta ekspor impor barang.

7. Pengembangan kota yang meliputi pengembangan kawasan

perumahan dan industri, pembangunan infrastruktur dan fasilitas

umum penyediaan jasa-jasa pendukung.

8. Pengembangan real estate, golf, country club, serta kantor dan

perdagangan.

9. Pengelolaaan fasilitas rekreasi dan restoran.

Dengan perkembangan kepemilikan property pribadi, real estate telah

menjadi area utama bisnis. Pembelian real estate membutuhkan investasi

yang signifikan, dan masing-masing bidang tanah memiliki karakteristik

yang unik, sehingga industri real estate telah berevolusi menjadi beberapa

bidang yang berbeda. Adapun beberapa jenis usaha real estate yaitu:

1. Penilaian: Propesional penilaian layanan.

2. Brokerages: Membantu pembeli dan penjual dalam transaksi.

3. Pengembangan: Meningkatkan lahan untuk penggunaan dengan

menambahkan atau mengganti bangunan.

4. Manajemen Property: Mengelola property untuk pemiliknya.

5. Layanan Relokasi: Relokasi orang atau usaha negara yang

berbeda.

4.2. Hasil Penelitian


62

Analisis dan pembahasan pada sub bab ini akan menunjukkan hasil dari

analisis data menggunakan program aplikasi SPSS berdasarkan pengamatan

variabel independen, variabel dependen, maupun variabel moderating

menggunakan analisis regesi linear berganda dan moderating regression analysis,

dengan serangkain tahap berikut:

4.2.1. Analisis Statistik Deskriptif

Hasil pengolahan data statistik deskriptif dalam penelitian ini

disajikan pada tabel IV.1 sebagai berikut:

Tabel IV.1
Hasil Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Struktur Modal 125 .01 4.72 .4893 .57735
Likuiditas 125 1.00 9.51 2.9523 2.08784
Struktur Aset 125 .00 .97 .1595 .25778
Kepemilikan Manajerial 125 .00 8.27 .3781 1.38360
Ukuran Perusahaan 125 22.64 31.87 28.4634 2.17801
Valid N (listwise) 125
Sumber: data diolah, 2023
63

Berdasarkan dari Tabel IV.1 diperoleh hasil uji statistik deskriptif yang

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel Struktur Modal (Y) memiliki nilai minimum (terkecil) 0,01

terletak pada perusahaan BIKA (PT Binakarya Jaya Abadi Tbk)

pada tahun 2019, nilai maximum (terbesar) 4,72 terletak pada

perusahaan JKON (PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk)

pada tahun 2020, dan mean (rata-rata) 0,4893 serta standard deviation

(simpangan baku) pada variabel ini adalah 0,5773 menunjukkan nilai

dari struktur modal bervariasi.

2. Variabel Likuiditas (X1) memiliki nilai minimum (terkecil) 1 terletak

pada perusahaan BIPP (PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk) pada

tahun 2019, nilai maximum (terbesar) 9,51 terletak pada perusahaan

PUDP (PT Pudjiadi Prestige Tbk) pada tahun 2018 dan 2019, dan

mean (rata-rata) 2,9523 serta standard deviation (simpangan baku)

pada variabel ini adalah 2,08784 menunjukkan nilai dari likuiditas

kurang bervariasi.
64

3. Variabel Struktur Aset (X2) memiliki nilai minimum (terkecil) 0,00

terletak pada perusahaan FMII (PT Fortune Mate Indonesia Tbk)

pada tahun 2017, 2018, 2019, 2020, dan 2021, MMLP (PT Mega

Manunggal Property Tbk) pada tahun 2017, 2018, 2019, 2020, dan

2021, MPRO (PT Maha Properti Indonesia Tbk) pada tahun 2017,

2018, 2019, 2020, dan 2021, RODA (PT Pikko Land Development

Tbk) pada tahun 2017, 2020, dan 2021, dan URBN (PT Urban Jakarta

Propertindo Tbk) pada tahun 2017, 2018, 2020, dan 2021, nilai

maximum (terbesar) 0,97 terletak pada perusahaan DART (PT Duta

Anggada Realty Tbk) pada tahun 2020 dan 2021, dan mean (rata-

rata) 0,1595 serta standard deviation (simpangan baku) pada variabel

ini adalah 0,25778 menunjukkan nilai dari struktur aset bervariasi.


65

4. Variabel Kepemilikan Manajerial (X3) memiliki nilai minimum

(terkecil) 0,00 terletak pada perusahaan APLN (PT Agung Podomoro

Land Tbk) pada tahun 2017, 2018, 2019, 2020, dan 2021, GWSA (PT

Greenwood Sejahtera Tbk) pada tahun 2017, 2018, 2019, 2020, dan

2021, PWON (PT Pakuwon Tbk) pada tahun 2020 dan 2021, BIPP

(PT Bhuwantala Indah Permai Tbk) pada tahun 2020, MKPI (PT

Metropolitan Ketjana Tbk) pada tahun 2017, MMLP (PT Mega

Manunggal Property Tbk) pada tahun 2021, URBN (PT Urban

Jakarta Propertindo Tbk) pada tahun 2017, 2018, 2019, 2020, dan

2021, PTPP (PT Pembangunan Perumahan) pada tahun 2017, 2018,

2019, 2020, dan 2021, TOPS (PT Totalindo Eka Persada Tbk) pada

tahun 2018, 2019, 2020, dan 2021, TOTL (PT Total Bangun Persada)

pada tahun 2017, WIKA (PT Wijaya Karya Tbk) pada tahun 2018,

dan JKON (PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk) pada tahun

2017, dan nilai maximum (terbesar) 8,27 terletak pada perusahaan

PUDP (PT Pudjiadi Prestige Tbk) pada tahun 2019, 2020, dan 2021,

dan mean (rata-rata) 0,3781 serta standard deviation (simpangan

baku) pada variabel ini adalah 1,38360 menunjukkan nilai dari

kepemilikan manajerial bervariasi.


66

5. Variabel Ukuran Perusahaan (Z) memiliki nilai minimum (terkecil)

22,64 terletak pada perusahaan MKPI (PT Metropolitan Kentjana

Tbk) pada tahun 2017, nilai maximum (terbesar) 31,87 terletak pada

perusahaan WIKA (PT Wijaya Karya Tbk) pada tahun 2021, dan

mean (rata-rata) 28,4634 serta standard deviation (simpangan baku)

pada variabel ini adalah 2,17801 menunjukkan nilai dari likuiditas

kurang bervariasi.

4.2.2. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi klasik dilakukan bertujuan untuk melihat apakah model regresi

dalam penelitian yang dilakukan tidak terdapat masalah normalitas,

heteroskedastisitas, multikolinearitas, dan autokorelasi. Jika asumsi klasik

terpenuhi maka akan menghasilkan estimator yang sesuai BLUE (Best Linear

Unbiased Estimator) yang artinya model regresi dapat digunakan sebagai alat

estimasi penelitian (Ghozali, 2019).

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2019:161), uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribudi normal. Dasar pengambilan keputusan uji normalitas pada penelitian ini

adalah berdasarkan uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov. Kriteria

dalam pengambilan keputusan pada hasil uji normalitas dengan metode uji

statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov adalah:


67

1. Jika nilai signifikan pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov > 0,05

maka residual berdistribudi normal.

2. Jika nilai signifikan pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov < 0,05

maka residual berdistribudi tidak normal.

Hasil uji normalitas dengan metode uji statistik non-parametik

Kolmogorov-Smirnov disajikan dalam tabel IV.2 sebagai berikut:

Tabel IV.2
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 125
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation .83453077
Most Extreme Differences Absolute .098
Positive .096
Negative -.098
Test Statistic .098
Asymp. Sig. (2-tailed) .055c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: data diolah, 2023

Berdasarkan pada Tabel IV.2 hasil uji normalitas dengan One Sample

Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai Assymp. Sig 0,055 lebih besar dari 0,05

maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas
68

Kriteria pengujian dalam uji multikolinearitas dapat dilihat sebai

berikut (Ghozali, 2019:50):

1. Bila nilai VIF (Variance Inflation Factors) < 10 dan nilai Tolerance

> 0,1 disimpulkan tidak terjadi gejala multikolinearitas antara

variabel bebas.

2. Bila nilai VIF (Variance Inflation Factors) >10 dan nilai Tolerance

< 0,1 disimpulkan terjadi gejala multikolinearitas antara variabel

bebas.

Hasil pengujian statistik dan uji multikolinearitas disajkan dalam

tabel IV.3 sebagai berikut:

Tabel IV.3
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
(Constant) .851 .459 1.854 .066
Likuiditas .036 .018 -.172 2.035 .044 .807 1.239
Struktur Aset .749 .117 -.506 6.421 .000 .933 1.072
Kepemilikan
.011 .026 .035 .418 .677 .828 1.208
Manajerial
Ukuran
-.005 .016 -.024 -.312 .755 .941 1.063
Perusahaan
a. Dependent Variable: Struktur Modal

Sumber: data diolah, 2023

Berdasarkan Tabel IV.3 dapat dilihat bahwa tidak ada variabel independen

yang memiliki nilai tolerance dibawah 0,10 dan VIF lebih dari 0,10 terhadap

variabel dependen. Maka dapat disimpulkan uji multikolinearitas dalam model

regresi terpenuhi.

c. Uji Heteroskedastisitas
69

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas padasuatu model

dapat menggunakan uji glejser. Kriteria dalam pengambilan keputusan pada

uji glejser yaitu:

1. Jika nilai signifikan setiap variabel independen > 0,05 berarti

tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

2. Jika nilai signifikan setiap variabel independen < 0,05 maka

terjadi gejala heteroskedastisitas.

Hasil uji heteroskedastisitas dengan metode uji glejser disajikan dalam

tabel IV.4 sebagai berikut:

Tabel IV.4
Hasil Uji Glejser
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.


(Constant) .078 .691 .113 .910

Likuiditas .004 .026 .015 .153 .878

Struktur Aset -.346 .200 -.160 -1.729 .086

Kepemilikan
-.034 .039 -.086 -.874 .384
Manajerial
Ukuran
.021 .024 .082 .888 .376
Perusahaan
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber: data diolah, 2023

d. Autokorelasi
70

Pada penelitian ini untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi

menggunakan uji Durbin Watson (DW test). Kriteria dalam pengambilan

keputusan pada hasil uji autokorelasi dengan metode uji Durbin Watson (DW

test) yaitu:

1. Jika d < dl, maka dapat disimpulkan ada autokorelasi positif


i i i

2. Jika d > (4 - dl ) maka dapat disimpulkan ada autokorelasi negatif


i i i i

3. Jika du< d < (4 – dl), maka dapat disimpulkan ada gejala autokorelasi
i i i i i

4. Jika dl < d < du atau (4 – du ),maka tidak ada kesimpulan


i i i i i

Hasil uji autokorelasi dengan metode uji Durbin Watson (DW test)

disajikan dalam tabel IV.6 sebagai berikut:

Tabel IV.5
Hasil Uji Durbin-Watson
Model Summaryb
Std. Error of the
R R Square Adjusted R Square Estimate Durbin-Watson
.149a .220 .010 .58033 .928
a. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial, Struktur Aset,
Likuiditas
b. Dependent Variable: Struktur Modal

Sumber: data diolah, 2023

Pada Tabel IV.5 hasil uji Durbin Watson nilai D-W adalah 0,928, dengan

ketentuan angka D-W diantara -2 sampai dengan > 2 berarti tidak ada gejala

autokorelasi. Berdasarkan nilai Durbin Watson yang berada diantara -2 < 0,928 <

2, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi gejala autokorelasi.

4.2.3. Analisis Regresi Linear Berganda


71

Analisis regresi linear berganda adalah studi mengenai

ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel

independen, dengan tujuan untuk mengestimasi / memprediksi rata-rata

populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel

independen yang diketahui. Hasil analisis regresi adalah berpa koefisien

untuk masing-masing variabel independen (Ghozalih, 2019).

Tabel IV.6
Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
(Constant) .851 .459 1.854 .066
Likuiditas .036 .018 -.172 2.035 .044
Struktur Aset .749 .117 -.506 6.421 .000
Kepemilikan
.011 .026 .035 .418 .677
Manajerial
Ukuran
-.005 .016 -.024 -.312 .755
Perusahaan
a. Dependent Variable: Struktur Modal
sumber: data diolah, 2023
72

Pada Tabel IV.6 diketahui model regresi sebagai berikut:

Y = 0,851 + 0,036X1 + 0,749X2 + 0,011X3 – 0,005Z

1. Nilai konstanta sebesar 0,851 yang artinya jika ada nilai dari

variabel likuiditas, struktur aset, kepemilikan manajerial, dan

ukuran perusahaan sama dengan 0 maka struktur modal akan

bertambah sebesar 0,851.

2. Nilai koefisien regresi variabel likuiditas sebesar 0,036 mengarah

kepada positif yang artinya setiap kenaikan sebesar 1 satuan akan

meningkatkan struktur modal sebesar 0,036

3. Nilai koefisien regresi variabel struktur aset sebesar 0,749

mengarah kepada positif yang artinya setiap kanikan sebesar 1

satuan akan meningkatkan struktur modal sebesar 0,749

4. Nilai koefisien regresi variabel kepemilikan manajerial sebesar

0,011 mengarah kepada positif yang artinya setiap kenaikan

sebesar 1 satuan akan meningkatkan struktur modal sebesar 0,011

5. Nilai koefisien regresi variabel ukuran perusahaan sebesar -0,005

mengarah negatif yang artinya setiap kenaikan sebesar 1 satuan

akan menurunkan struktur modal sebesar -0,005

4.2.4. Uji Kelayakan Model

Menurut Ghozali (2019), uji kelayakan model dilakukan untuk mengukur

ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual secara statistik.

Pengujian ini meliputi koefisien determinasi, Uji F, dan Uji t.

a. Koefisien Determinasi (R2)


73

Berdasarkan hasil analisis regresi moderasi dengan uji residual

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh likuiditas

terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar

di BEI periode 2017-2021.)

Menurut (Ghozali,2019), nilai koefisien determinasi menunjukkan

seberapa jauh kemampan dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil

analisis uji R2 dalam penelitian ini disajikan pada tabel IV.8 sebagai berikut:

Tabel IV.7
Hasil Uji R2

Model Summaryb
Std. Error of the
R R Square Adjusted R Square Estimate
.149a .220 .010 .58033

a. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan, Kepemilikan


Manajerial, Struktur Aset, Likuiditas
b. Dependent Variable: Struktur Modal
Sumber: data, diolah 2023

Dari Tabel IV.7, didapatkan nilai R Square (koefisien determinasi)

sebesar 0,220 yang artinya pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen sebesar 22%, maka dapat disimpulkan kemampuan variabel –

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Sedangkan sisanya (100% - 22% = 78%) dimungkinkan

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

b. Uji F

Kriteria pegambilan keputusan dalam uji F ialah:


74

1. Jika nilai signifikan < dari taraf signifikan 0,005, maka variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen.

2. Jika nilai signifikan > dari taraf signifikan 0,005, maka variabel

independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

Hasil uji F dalam model regresi ini, disajikan dalam IV.9 sebagai berikut:

Tabel IV.8
Hasil Uji F

Diketahui nilai Ftabel sebesar 2,44


ANOVAa

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


Regression 11.821 4 2.955 12.017 .000b
Residual 29.512 120 .246
Total 41.334 124
a. Dependent Variable: Struktur Modal
b. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Strukrur Aset,
Kepemilikan Manajerial
Sumber: data diolah, 2023

Berdasarkan Tabel IV.8 dapat dilihat nilai F hitung > Ftabel atau 12,017 > 2,44.

Sedangkan nilai signifikansi yang dihasilkan yaitu 0,000 lebih kecil dari 0,05

(0,000 < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi

berganda ini layak digunakan, dan secara bersama – sama variabel ukuran

perusahaan, likuiditas, struktur aset, dan kepemilikan manajerial berpengaruh

secara signifikan terhadap struktur modal.

c. Uji t
75

Pengujian hipotesis secara parsial (uji t) dilakukan untuk menguji

bagaimana pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen

secara terpisah atau parsial.

Kriteria pengambilan keputusan dalam uji t ialah:

1. Jika nilai sigifikan < 0,05, maka variabel independen secara terpisah

berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. Jika nilai sigifikan > 0,05, maka variabel independen secara terpisah

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Hasil uji hipotesis dalam model regresi ini, disajikan dalam tabel IV.10

sebagai berikut:

Tabel IV.9
Hasil Uji t

Diketahui nilai Ttabel sebesar 1,979


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
(Constant) .851 .459 1.854 .066
Likuiditas .036 .018 -.172 2.035 .044
Struktur Aset .749 .117 -.506 6.421 .000
Kepemilikan
.011 .026 .035 .418 .677
Manajerial
Ukuran
-.005 .016 -.024 -.312 .755
Perusahaan
a. Dependent Variable: Struktur Modal
Sumber: data diolah, 2023

Berdasarkan hasil uji t pada Tabel IV.9 dapat diketahui bahwa:


76

1. Likuiditas (X1) dengan nilai signifikansi sebesar 0,044 < 0,05 dan nilai

Thitung > Ttabel atau 2,035 > 1,979, maka likuiditas berpengaruh positif

signifikan terhadap struktur modal.

2. Struktur Aset (X2) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan

nilai Thitung > Ttabel atau 6,421 > 1,979, maka struktur aset berpengaruh

positif signifikan terhadap struktur modal.

3. Kepemilikan Manajerial (X3) dengan nilai signifikansi sebesar 0,677 >

0,05 dan nilai Thitung < Ttabel atau 0,418 < 1,979, maka kepemilikan

manajerial tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

4. Ukuran Perusahaan (Z) dengan nilai signifikansi sebesar 0,755 > 0,05

dan nilai Thitung < Ttabel atau -0,312 < 1,979, maka ukuran perusahaan

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

4.2.5. Moderated Regression Analysis (MRA)


77

Tujuan dari moderated regression analysis yaitu untuk menguji

apakah variabel moderating dapat memoderasi pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen.

Dalam penelitian ini akan digunakan uji MRA uji model residual.

Analisis residual ingin menguji pengaruh deviasi (penyimpangan) dari

suatu model. Suatu variabel dapat dikatakan sebagai variabel moderating

jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Suatu variabel dikatakan sebagai moderating jika nilai koefisien

negatif dan signifikan < alpha 0,05

2. Suatu variabel dikatakan bukan sebagai moderating jika nilai

koefisien positif dan signifikan > alpha 0,05

Uji MRA dengan model residual dalam penelitian ini memiliki persamaan

sebagai berikut:

1. Persamaan UjI Residual I (Hipotesis 4)

Z1=a2 + b4X1 + e1
i

eabsolute = a3-b5y
i i i

2. Persamaan Uji Residual II (Hipotesis 5)

Z2= a4 + b6X2 + e2 i

eabsolute = a5-b7y
i i i

3. Persamaan Uji Residual III (Hipotesis 6)

Z3= a6 + b8X3+ e3 i

eabsolute= a7- b9y


i i i
78

Hasil moderated regression analysis (MRA) dalam model regresi ini

disajikan dalam tabel sebagai berikut:

a. MRA-1 untuk variabel Likuiditas

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel moderating

ukuran perusahaan dapat memoderasi pengaruh antara variabel

independen Likuiditas terhadap variabel struktur modal.

Tabel IV.10

Hasil Uji Ukuran Perusahaan Memoderasi Pengaruh


Likuiditas Terhadap Struktur Modal

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 28.867 .332 86.938 .000
Likuiditas -.137 .091 -.134 -1.498 .137
a. Dependent Variable: Ukuran Perusahaan
Sumber: data diolah, 2023

Tabel IV.11
Hasil Uji Residual-1

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 2.560 .422 6.069 .000
Struktur Modal -2.178 .816 -.234 -2.668 .009
a. Dependent Variable: ABS_RES1
Sumber: data diolah, 2023

Dari Tabel IV.10 dan IV.11 maka diperoleh persamaan sebagai berikut:

Z = 28,867 – 0,137 + 0.091(Persamaan 1)

0,816 = 2,560 – 2,178 (Persamaan 2)


79

Sebuah variabel dinyatakan variabel moderating jika nilai koefisiennya

bernilai negatif dan nilai signifikansi < 0,05. Dapat dilihat pada Tabel IV.11

(residual-1) bahwa nilai koefisien hasil dari uji residual-1 bernilai negatif yaitu -

2,178 dan memiliki nilai signifikansi 0,009 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa

variabel ukuran perusahaan dapat memoderasi pengaruh likuiditas terhadap

struktur modal.

b. MRA-2 untuk variabel Struktur Aset

Analisi ini bertujuan untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan

dapat memoderasi pengaruh antara struktur aset terhadap struktur modal.


80

Tabel IV.12

Hasil Uji Ukuran Perusahaan Memoderasi Pengaruh


Struktur Aset Terhadap Struktur Modal

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
(Constant) 28.547 .204 140.006 .000
Struktur Aset -.525 .390 -.121 -1.346 .181
a. Dependent Variable: Ukuran Perusahaan
Sumber: data diolah, 2023

Tabel IV.13
Hasil Uji Residual-2

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
(Constant) 2.297 .421 5.456 .000
Struktur Modal -1.583 .815 -.173 -1.943 .054
a. Dependent Variable: ABS_RES2
Sumber: data diolah, 2023

Dari Tabel IV.12 dan IV.13 maka diperoleh persamaan sebagai berikut:

Z = 28,547 – 0,525 + 0.390 (Persamaan 3)

0,815 = 2,297 – 1,583 (Persamaan 4)

Sebuah variabel dinyatakan variabel moderating jika nilai koefisiennya

bernilai negatif dan nilai signifikansi < 0,05. Dapat dilihat pada Tabel IV.13

(residual-2) bahwa nilai koefisien hasil dari uji residual-2 bernilai negatif yaitu -

1,583 namun memiliki nilai signifikansi 0,054 > 0,05. Jadi dapat disimpulkan

bahwa variabel ukuran perusahaan tidak dapat memoderasi pengaruh struktur aset

terhadap struktur modal.


81

c. MRA-3 untuk variabel Kepemilikan Manajerial

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan dapat

memoderasi pengaruh antara kepemilkan manajerial terhadap struktur modal.

Tabel IV.14

Hasil Uji Ukuran Perusahaan Memoderasi Pengaruh


Kepemilikan Manajerial Terhadap Struktur Modal

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
(Constant) 28.535 .201 142.269 .000
Kepemilikan
Manajerial -.191 .134 -.127 -1.417 .159
a. Dependent Variable: Ukuran Perusahaan
Sumber: data diolah, 2023

Tabel IV.15
Hasil Uji Residual-3

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
(Constant) 2.406 .435 5.536 .000
Kepemilikan
Manajerial -1.937 .841 -.203 -2.303 .023
a. Dependent Variable: ABS_RES3
Sumber: data diolah, 2023

Dari Tabel IV.14 dan IV.15 maka diperoleh persamaan sebagai berikut:

Z = 28,535 – 0,191 + 0.390 (Persamaan 5)

0,841 = 2,406 – 1,937 (Persamaan 6)

Sebuah variabel dinyatakan variabel moderating jika nilai koefisiennya

bernilai negatif dan nilai signifikansi < 0,05. Dapat dilihat pada Tabel IV.15

(residual-3) bahwa nilai koefisien hasil dari uji residual-3 bernilai negatif yaitu -
82

1,937 namun memiliki nilai signifikansi 0,023 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan

bahwa variabel ukuran perusahaan dapat memoderasi pengaruh kepemilikan

manejerial terhadap struktur modal.

4.3. Pembahasan

4.3.1. Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur Modal

Berdasarkan hasil pengujian statistik yang dilakukan dapat disampaikan

bahwa likuiditas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hasil ini dapat

ditunjukkan dari hasil yang diperoleh pada tabel IV.9. Dimana nilai signifikansi

sebesar 0,044 < 0,05. Maka hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima. Hal

ini berarti likuiditas mempengaruhi besar kecilnya struktur modal pada

perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI. Semakin tinggi rasio

aset lancar terhadap kewajiban lancar maka semakin percaya diri perusahaan

dalam membayar kewajiban lancar tersebut. Perusahaan yang mempunyai

likuiditas tinggi berarti mempunyai kemampuan membayar hutang jangka pendek,

sehingga cenderung akan menurunkan total hutang yang akhirnya struktur modal

akan menjadi lebh kecil. Semakin besar tingkat likuiditas perusahaan maka

semakin mampu untuk membayar hutang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Ramadhan dan Mayangsari (2022),

yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal. Namun

hasil penelitian ini bertentangan dengan Firmanullo dan Darsono (2017), yang

menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Perbedaan pada penelitian terdahulu terdapat pada sektor perusahaan dan periode

yang digunakan. Pada penelitian terdahulu Ramadhan dan Mayangsari (2022)

menggunakan sektor manufaktur pada periode 2018-2021. Sedangkan penelitian


83

terdahulu Firmanullo dan Darsono (2017) menggunakan sektor perusahaan ritel

pada periode 2017-2020. Sedangkan peneliti menggunakan sektor property dan

real estate pada periode 2017-2021.

4.3.2. Pengaruh Struktur Aset terhadap Struktur Modal

Berdasarkan hasil pengujian statistik yang dilakukan dapat disampaikan

bahwa struktur aset berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hasil ini

dapat diperoleh pada Tabel IV.9 dimana nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.

Maka , hipotesis kedua pada penelitian ini diterima. Hal ini berarti struktut aset

mempengaruhi besar kecilnya struktur modal pada perusahaan property dan real

estate yang terdaftar di BEI.

Apabila perusahaan dihadapkan pada kondisi kesulitan keuangan untuk

membiayai kegiatan perusahaan manager perusahaan dapat mengatasi salah

satunya dengan cara mempergunakan aset tetap yang dimiliki sebagai jaminan

untuk mendapatkan pinjaman dana dari pihak eksternal. Semakin tinggi struktur

aset menunjukkan bahwa hutang yang diambil oleh perusahaan semakin besar.

Maka, jika aset tetap perusahaan meningkat, penggunaan hutang juga akan

semakin tinggi. Hal ini sejalan dengan pecking order theory yang menjelaskan

bahwa struktur aset suatu perusahaan mempunyai dampak langsung pada struktur

modal karena struktur aset suatu perusahaan dapat dijadikan jaminan.

Penelitian ini sejalan dengan peneliian yang dilakukan Nuraini, Masitoh,

dan Chomsatu (2020) yang menyatakan bahwa variabel stuktur aset berpengaruh

terhadap struktur modal. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan

Ramadhan dan Mayangsari (2022), yang menyatakan bahwa struktur aset tidak

berpengaruh terhadap struktur modal. Perbedaan pada penelitian terdahulu


84

terdapat pada sektor perusahaan dan periode yang digunakan. Pada penelitian

Nuraini, Masitoh, dan Chomsatu (2020) menggunakan perusahaan food and

beverage, sedangkan pada penelitian Ramadhan dan Mayangsari (2022)

menggunakan perusahaan manufaktur. Peneliti menggunakan sektor perusahaan

property dan real estate pada periode 2017-2021.

4.3.3. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Struktur Modal

Berdasarkan hasil pegujian statistik yang dilakukan dapat disampaikan

bahwa kepemilkan manajerial tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil

ini dapat ditunjukkan dari hasil yang diperoleh pada Tabel IV.9 dimana nilai

signifikansi sebesar 0,677 > 0,05. Maka, hipotesis ketiga pada penelitian ini

ditolak. Hal ini berarti kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap

struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI.

Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap struktur modal, hasil

ini menunjukkan bahwa pihak manajemen akan berhati-hati dalam menentukan

sumber pendanaan. Kecenderungan dari pihak manajemen akan menghindari

sumber pendanaan melalui hutang, karena akan beresiko ikut menanggung biaya

modal dari penggunaan hutang tersebut. Semakin tinggi kepemilikan manajerial

dalam perusahaan akan menurunkan penggunaan hutang perusahaan.

Penelitian ini sejalan dengan penelitan yang dilakukan Nery dan Susanto

(2020) yang menyatakan bahwa variabel kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh terhadap struktur modal. Namun hasil penelitian ini bertentangan

dengan Miraza dan Muniruddin (2015), yang menyatakan bahwa kepemilikan

manajerial berpengaruh terhadap struktur modal. Perbedaan pada penelitian

terdahulu terdapat pada periode dan sektor perusahaan yang digunakan. Pada
85

penelitian Miraza dan Muniruddin (2015) menggunakan perusahaan sektor

manufaktur periode tahun 2017-2020. Sedangkan, peneliti menggunakan sektor

perusahaan property dan real estate pada periode 2017-2021.

4.3.4. Pengaruh Ukuran Perusahaan dalam memoderasi pengaruh


Likuiditas terhadap Struktur Modal

Berdasarkan hasil pengujian statistik yang dilakukan dapat disampaikan

bahwa ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh likuiditas terhadap

struktur modal. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel IV.11 dimana bahwa nilai

koefisien hasil dari uji residual-1 bernilai negatif yaitu -2,178 dan memiliki nilai

signifikansi 0,009 < 0,05. Maka, hipotesis keempat pada penelitian ini diterima.

Hal ini berarti ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh likuiditas

terhadap terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang

terdaftar di BEI.

Besarnya likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk membiayai semua operasional perusahaan tanpa menambah utang.

Perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi memilih sumber dana

jangka pendek untuk membiayai aktivitas bisnisnya, sementara perusahaan yang

memiliki tingkat likuiditas yang rendah memilih sumber dana jangka panjang,

sehingga dimana ukuran perusahaan dapat memodifikasi hubungan tersebut.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Cahyani dan Nyale

(2022) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh

likuiditas terhadap struktur modal. Namun hasil penelitian ini bertentangan

dengan Nery dan Susanto (2020), yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan

tidak mampu memoderasi likuiditas terhadap struktur modal dan tidak

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Perbedaan pada penelitian


86

terdahulu terdapat pada sektor perusahaan dan periode yang digunakan. Pada

peelitian terdahulu Nery dan Susanto (2020) menggunakan sektor perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2017-2020. Sedangkan peneliti

menggunakan sektor perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI

tahun 2017-2021.

4.3.5. Pengaruh Ukuran Perusahaan dalam memoderasi pengaruh Struktur


Aset terhadap Struktur Modal

Berdasarkan hasil pengujian statistik yang dilakukan dapat disampaikan

bahwa ukuran perusahaan tidak mampu memoderasi pengaruh struktur aset

terhadap struktur modal. Hasil ini dapat ditunjukkan dari hasil yang diperoleh

pada Tabel IV.13 bahwa nilai koefisien hasil dari uji residual-2 bernilai negatif

yaitu -1,583 namun memiliki nilai signifikansi 0,054 > 0,05. Maka hipotesis

kelima pada penelitian ini ditolak. Hal ini berarti ukuran perusahaan tidak mampu

memoderasi pengaruh struktur aset terhadap struktur modal pada perusahaan

property dan real estate yang terdaftar di BEI.

Hal tersebut berarti semakin kecil ukuran perusahaan akan

memperlihatkan rendahnya aset yang dimiliki perusahaan, dimana hal itu tentunya

akan mempunyai pengaruh terhadap tingkat struktur modal perusahaan. Sebab

kecilnya ukuran perusahaan dapat membuktikan rendahnya pertumbuhan

penjualan yang berakibat perusahaan takut menerbitkan saham yang baru dan

cenderung kesulitan untuk meperoleh pinjaman yang banyak. Selain itu, besar

kecilnya perusahaan tidak mempengaruhi interaksi hubungan struktur aset

terhadap struktur modal sebab para investor memantau pertumbuhan penjualan

perusahaan agar tidak salah dalam memberikan pinjaman pendanaannya.


87

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nasar dan

Krisnando (2020) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak mampu

memoderasi pengaruh struktur aset terhadap struktur modal. Namun hasil

penelitian ini bertentangan dengan Mukarromah dan Suwarti (2022) yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan dan mampu

memoderasi pengaruh struktur aset terhadap struktur modal. Perbedaan pada

penelitian terdahulu terdapat pada sektor perusahaan dan periode yang digunakan.

Pada penelitian terdahulu Nasar dan Krisnando (2020) menggunakan perusahaan

tekstil dan garment pada periode 2014-2019. Sedangkan peneliti menggunakan

sektor perusahaan property dan real estate pada periode 2017-2021.

4.3.6. Pengaruh Ukuran Perusahaan dalam memoderasi pengaruh


Kepemilikan Manajerial terhadap Struktur Modal

Berdasarkan hasil pengujian statistik yan dilakukan dapat disampaikan

bahwa ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh kepemilikan manajerial

terhadap struktur modal. Hasil ini dapat ditunjukkan dari hasil yang diperoleh

pada Tabel IV.15 bahwa nilai koefisien hasil dari uji residual-3 bernilai negatif

yaitu -1,937 namun memiliki nilai signifikansi 0,023 < 0,05. Maka hipotesis

keenam dalam penelitian ini diterima. Hal ini berarti ukuran perusahaan mampu

memoderasi pengaruh kepemilikan manajerial terhadap struktur modal.

Perusahaan dengan tingkat kepemilikan manajerial yang tinggi memilih


i i i i i i i

sumber dana jangka panjang untuk membiayai aktivitas bisnisnya karena


i i i i i i

manajemen memiliki minat yang lebih besar dalam jangka panjang dibandingkan
i i i i i

dengan jangka pendek. Namun ukuran perusahaan dapat memodifikasi hubugan


i i i i i i i i i i i

tersebut. Secara keseluruhan pengaruh kepemilikan manajerial terhadap struktur


i i i i i i i i i i i i i i i i

modal dengan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi adalah bahwa ukuran
i i i i i i i i i i
88

perusahaan memodifikasi hubungan antara kepemilikan manajerial dan struktur


i i i i i i i i i i

modal. Sehingga perusahaan kecil dengan tingkat kepemilikan manajerial yang


i i i i i i i i

tinggi lebih memilih sumber dana jangka pendek sementara perusahaan besar
i i i i i i i i i i i

dengan tingkat kepemilikan manajerial yang tinggi lebih memilih sumber dana
i i i i i i i i

jangka panjang.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Saputro dan Yahya

(2022) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh

kepemilikan manajerial terhadap struktur modal. Namun hasil penelitian ini

bertentangan dengan Nery dan Susanto (2020) yang menyatakan bahwa ukuran

perusahaan tidak mampu memoderasi pengaruh kepemilikan manjerial terhadap

struktur modal. Perbedaan pada penelitian terdahulu terdapat pada sektor

perusahaan dan periode yang digunakan. Pada penelitian terdahulu Nery dan

Susanto (2020) menggunakan sektor perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

tahun 2017-2020. Sedangkan peneliti menggunakan sektor perusahaan property

dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2017-2021.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. SIMPULAN

Berdasarkan hasil olah data yang diperoleh serta interpretasi dan

pembahasan dalam penelitian ini mengenai pengaruh likuiditas, struktur aset, dan

kepemilikan manajerial terhadap struktur modal dengan ukuran perusahaan

sebagai variabel moderasi pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar

di BEI tahun 2017-2021, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Likuiditas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal pada

perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI periode 2017-2021.

2. Struktur aset memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal

pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI periode 2017-

2021.

3. Kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI

periode 2017-2021.

4. Berdasarkan hasil analisis regresi moderasi dengan uji residual menunjukkan

bahwa ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh likuiditas terhadap

struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI

periode 2017-2021.

5. Berdasarkan hasil analisis regresi moderasi dengan uji residual menunjukkan

bahwa ukuran perusahaan tidak mampu memoderasi pengaruh struktur aset

84
85

6. terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate yang

terdaftar di BEI periode 2017-2021.

7. Berdasarkan hasil analisis regresi moderasi dengan uji residual menunjukkan

bahwa ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh kepemilikan

manajerial terhadap struktur modal pada perusahaan property dan real estate

yang terdaftar di BEI periode 2017-2021.

5.2. SARAN

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, saran yang dapat diberikan

adalah:

1. Diharapkan peneliti selanjutnya melakukan pengujian ulang terhadap faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal pada perusahaan sektor lain

sehingga dapat diketahui pengaruh likuiditas, struktur aset, dan kepemilikan

manajerial apakah masih memiliki pengaruh yang konsisten terhadap

struktur modal jika menggunakan objek selain perusahan property dan real

estate seperti perusahaan sektor industri, infrastruktur, keuangan, teknologi,

dan sektor lainnya.

2. Bagi perusahaan, penentuan struktur modal merupakan masalah yang

penting bagi setiap perusahaan karena baik dan buruknya sturktur modal

akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansial perusahaan.

Kesalahan dalam penentuan struktur modal akan mempunyai dampak luas.

Oleh karena itu sebaiknya manajemen perlu memperhatikan variabel-

variabel yang mempengaruhi struktur modal, khususnya untuk variabel

likuiditas dan kepemilikan manajerial karena variabel ini terbukti memiliki


86

pengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal perusahaan,

sehingga perusahaan dapat menentukan struktur modal yang optimal.


DAFTAR PUSTAKA

Agus, S. (2017). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi: Edisi 4. Yogyakarta:


BPFE.

Agustina, R. M. (2021). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Struktur Aset, Growth


i i i i i i i

Opportunity, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal (Studi i i i i i i i i i

Empiris Pada Perusahaan Sektor Ritel yang terdaftar di Bursa Efek


i i i i i i i i i

Infonesia Tahun 2017-2020). Prosiding: Ekonomi dan Bisnis, 1(1), 243-


i i i

252.

Amin, M. A. N., Amirah, & Azis, L. A. (2023). Pe ngaruh Growth Opportunity, i i i

Pertumbuhan Aset, Profitabilitas, dan Risiko Bisnis Te rhadap Struktur


i i i i i i i

Modal Pada Perusahaan Propertydan Real Estate Yang Terdaftar di i i i i i i i

Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2021. 3(1), 132–151.


i i i i i

Brigham, E. F. dan Houstan.J. F.2018. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi


14. Salemba Empat. Jakarta.

Cahyani, N., & Nyale, M. H. Y. (2022).Pengaruh Struktur Aset dan Likuiditas i i i i i i i

terhadap Struktur Modal dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel


i i i i i i i i i i

Moderasi. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(7), 2675-2686.E


i i i i i

ISSN:2614-8854.

Devi, N. M. N. C., Sulindawati, N. L. G. E., & Wahyuni, M. A. (2017).Pengaruh


i i i i i i

Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan


i i i i i i i

Kepemilikan Manajerial terhadap Struktur Modal Perusahaan (Studi


i i i i i i i i i

Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek


i i i i i i i i i

Indonesia Periode 2013-2015).E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan


i i i i i i i i

Ganesha, 7(1). i

Deviani, M. Y., & Sudjarni, L. K. (2018). Pengaruh Tingkat Pertumbuhan,


i i i i i i i

Struktur Aktiva, Profitabilitas, dan Likuiditas terhadap Struktur Modal


i i i i i i

Perusahaan Pertambangan di Bei. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No.


i i i i i i i i i i

3 Hal 1222-1254.E ISSN: 2302-8912 i

Fahmi, N. I. (2017). Pengaruh Struktur Aset, Growth Dan Profitabilitas Terhadap i i i i i i

Struktur Modal (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI


i i i i i i i i

Selama Periode 2010-2014).Jurnal Akuntansi, 5(1).


i i i i i

Firmanullah, N., & Darsono, D. (2017).Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


i i i i

Struktur Modal di Perusahaan Indonesia (Pada perusahaan manufaktur


i i i i i i i i i

yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014). Diponegoro Journal of i i i i i

Accounting, 6(3), 190-198.EISSN:2337-3806. i i

87
88

Ghozali,Imam.
(2018).AplikasiAnalisisMultivariatedenganProgramIBMSPSS25.Badan i i i

PenerbitUniversitas Diponegoro:Semarang.
i i i i i i

Halim, Abdul. (2015). Manajemen Keuangan Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana i i i i i

Media . i

Hanafi,.M., Halim, A (2016).Analisis Laporan Keuangan Edisi ke-5. Yogyakarta: i i i i

UPP STIM YKPN. i

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti, (2015), Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,


Edisi Ketujuh. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Hutauruk, F. N. (2020). Ukuran Perusahaan Sebagai Pemoderasi Dalam
i i i i i i i i i i

Hubungan Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Bank


i i i i i i

Umum Syariah. EKONOMIKA SYARIAH: Journal of Economic


i i i i i

Studies, 4(2), 136-146.EISSN:2614-7890. i i i

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). (2018). Pernyataan Standar Akuntansi i i i i

Keuangan(PSAK)No 1:PenyajianLaporanKeuangan .Jakarta:IAI.


i i i i i

Irawan & Zainal, 2018:142. Analisis Struktur Modal. Financial Statement i i i i

Analysis, Tinjauan Research dan Penilaian Bisnis. Medan:Smartprint.. i i i i i

Japar, M. G., & Susanti, M. (2020).Faktor-Faktor Yang Me mpengaruhi i i i i

StrukturModalPadaPerusahaanManufakturIndonesia. i i i i i i i

JurnalParadigmaAkuntansi,2(2), 852-862.
i i

Kasmir.(2019). Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers. Jakarta i i i

Khafid, M., Prihatni, R., & Safitri, I. E . (2020).TheEffects of i i i i

ManagerialOwnership, Institutional Ownership, and Profitability on i i i i

Capital Structure: Firm Size as the Moderating Variable. International i i i i i i i i

Journal of Financial Research, 11(4), 493-501.E-ISSN 1923-4031


i i i i

Kuncoro, (2018) Metode Kuantitatif. Edisi kelima. Yogyakarta: Unit Percetakan


i i i i i i i i i

dan Pencetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. i i i i i i

Lestari, N. K. P., & Wirawati, N. G. P. (2021).Analisis Struktur Aktiva,


i i i

Kepemilikan Manajerial, dan Variabilitas Pendapatan Pada Struktur Modal


i i i i i i

Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Akuntansi, 31(2), 388.E ISSN: 2302-


i i i i i i i i

8556

Lubis, N., & Arief, M. (2022).Pengaruh Struktur Aset, Ukuran Perusahaan dan
i i i i i i i i i i i

Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal dan Profitabilitas sebagai


i i i i i i i i i

Variabel Moderasi pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Listing di i i i i i i

Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2021. JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer,


i i i i i i i i i i i

Ekonomi dan Manajemen, 2(2), 2867-2892.EISSN:2774-2075.


i i i i

Luthfita, F., Zulaecha, H. E., Hidayat, I., & Santoso, S. B. (2022). Pengaruh
i i i i i i

Profitabilitas, Struktur Aset, Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan Dan i i i i i i i i i


89

Leverage Terhadap Struktur Modal. Jurnal Ekonomi, Bisnis dan


i i i i i i i i

Manajemen, 1(4), 131-147.EISSN:2962-7621. i i i

Miraza, C. N. & Muniruddin, S. (2017). Pengaruh Kepemilikan Institusional, i i i i i i i

Kepemilikan Manajerial, Variabilitas Pendapatan, Corporate Tax Rate,


i i i i i i

dan Non Debt Tax Shield terhadap Struktur Modal pada Perusahaan i i i i i i i

Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2015.Jurnal Ilmiah i i i i i i

Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Unsyiah, 2(3), 73-85.E-ISSN:2581-1002. i i i i

Mukaromah, D. U., & Suwarti, T. (2022).Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan


i i i i i i

Struktur Aset terhadap Struktur Modal dengan Ukuran Perusahaan sebagai


i i i i i i i i i i i i

Variabel Moderating. JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) i i i i

Undiksha, 13(01), 222-232.E ISSN:2614 – 1930


i i

Nanda, D. W., & Retnani, E. D. (2017).Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan i i i i i i

Manajerial, Kepemilikan Institusional Dan Resiko Bisnis Terhadap i i i i i i

Struktur Modal. Jurnal Ilmu dan


i Riset Akuntansi i i i i i

(JIRA), 6(3).EISSN:2460-0585. i

Nasar, P., & Krisnando, K. (2020).Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, dan i i i

StrukturAset terhadapStruktur Modaldengan Ukuran Perusahaan sebagai


i i i i i i i i i i i i

Variabel Moderasi pada Perusahaan Textiledan Garment yang terdaftar di i i i i i i i i

Bursa Efek Indonesia Periode Tahun2014-2019. Jurnal STIE Jakarta , 12


i i i i i i i

(15),116-131.

Nery, V., & Susanto, L. (2022).Faktor-Faktor yang Memengaruhi Struktur Modal


i i i i i i i

dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderasi. Jurnal


i i i i i i i i i

Ekonomi, 27(03), 21-40.E ISSN: 2580-4901


i i

Nuraini, A., Masitoh, E., & Chomsatu, Y. (2020).Faktor yang Berpengaruh


i i i i i i

Terhadap Struktur Modal dengan Profitabilitas sebagai Variabel


i i i i i i

Moderasi. Accounting Global Journal, 4(1), 59-78.E ISSN: 2623-1778


i i i i

Nurminda,A.,Isynurwardhana,D.,&Nurbaiti,A.
i i i

(2017).PengaruhProfitabilitas,Leverage,danUkuranPerusahaanTerhadapNi i i i i i i i i i i

laiPerusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Barang


i i i i i i i i i

danKonsumsiyangTerdaftardiBursaEfekIndonesiaPeriode2012-2015).e- i i i i i i i i i

Proceeding of Management : Vol.4, No.1 , 542-549.EISSN: 2355-9357 i i i i i

Oktaviantari, N. K. A., & Baskara, I. G. K. (2019).Pengaruh Ukuran Perusahaan, i i i i i i

TangibilityAssets, dan Kepemilikan Manajerial terhadap Struktur Modal i i i i i i i

pada Sub Sektor Ritel. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana. i i i i i i i i i i

https://doi. org/10.24843/ejmunud, v08.EISSN:2302-8912. i i i i

Pasaribu, M.Y., Topowijono., dan Sulasmiyati, Sri., (2016). “Pengaruh Struktur


i i i i i i

Modal, Struktur Kepemilikan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai i i i i i

Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang


i i i i i i
90

Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2014”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB),


i i i i

Vol. 35, No. 1, Juni, hal. 154-164. i

Pattinasarani, S. C., & Andayani, A. (2016).Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan i i i i i

Penjualan, Ukuran Perusahaan Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap


i i i i i i i i i i

Struktur Modal. Jurnal Ilmu dan


i Riset Akuntansi i i i i i

(JIRA), 5(6).EISSN:2460-0585. i

Pramita, D. A., & Jonnardi, J. (2021). Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal i i i i i

Perusahaan IndustriKonsumsi yang terdaftar di BEI. Jurnal Kontemporer


i i i i i i i i i

Akuntansi, 40-49.E ISSN: 2809-7912 i i

Purwaji, A. Wibowo., Murtanto, H. (2017). Pengantar Akuntasi 1. Jakarta:


i i i i

Salemba Empat. i i

Ramadhan, M. R., & Mayangsari, S. (2022). Pengaruh Likuiditas, Struktur Aset, i i i i i i

Kepemilikan Manajerial Terhadap Struktur Modal dengan Tingkat


i i i i i i i

Pertumbuhan Sebagai Moderasi. APSSAI Accounting Review, 1(2), 153-


i i i i i i i i

164.EISSN:2808-2931. i

Rudianto. (2018). Akuntansi Intermediated. Jakarta: Erlangga


i i i i i i

Santoso, Y. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Struktur Aset, i i i i i i i i i

Likuiditas, dan Growth Opportunity terhadap Struktur Modal


i i i i i

Perusahaan.Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta, Vol. 2.


i i i i i i i

Sanusi, Anwar. (2019). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.


i i i i i i

Saputro, F. H., & Yahya (2022). Pengaruh Likuiditas, Growth Opportunity, dan
i i i i i

Kepemilikan Manajerial terhadap Struktur Modal pada Perusahaan


i i i i i i i i

Otomotif (Doctoral dissertation, STIESIA SURABAYA).E ISSN:2461- i i i i

0593.

Sekaran, U., & Bougie, R. (2017).Metode Penelitian untuk Bisnis Buku 2. Jakarta:
i i i i i i i i i i i i

Salemba Empat. i i

Septiani, N. P. N., & Suaryana, I. G. N. A. (2018). Pengaruh Profitabilitas,Ukuran


i i i i i i

Perusahaan, Struktur Aset, Risiko Bisnis dan Likuiditas pada Struktur


i i i i i i i i

Modal. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 22(3). E ISSN:1682- i i i i i i i

1710.

Sudana, I. M. (2015).Manajemen Keuangan Perusahaan Edisi Kedua. Jakarta:


i i i i i i i i i i

Erlangga. i

Suherman, Purnamasari, R., & Mardiyati, U. (2019).Pengaruh Struktur Aset,


i i i i i i i i i

Likuiditas, dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal Dimoderasi oleh


i i i i i i

Ukuran Perusahaan. MIX: Jurnal Ilmiah Manajemen, 9(2), 293230.E


i i i i i i i i

ISSN: 2460-5328
91

Sulindawati, N. L. G. E., Yuniarta, G. A., & Purnamawati, I. G. A. (2017).


i i i i

Manajemen Keuangan. PT Raja Grafindo Persada. i i i i i

Susanto, E. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial, dan


i i i i i i i

Pertumbuhan Perusahaan (Growth) terhadap Sruktur Modal dan Nilai


i i i i i i i i

Perusahaan. Jurnal STIE Semarang, 8(3), 133213.EISSN:2085-5656.


i i i i i i

Tijow, A. P., Sabijono, H., & Tirayoh, V. Z. (2018).Pe ngaruh Struktur Aktiva dan i i i i

Profitabilitas Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Sektor i i i i i i

Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek


i i i i i i

Indonesia:JurnalRiset Akuntansi,13(04),477–488.
i i i i

Yusuf, M. (2021). Pengaruh Struktur Aset, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan,


i i i i i i i i i i i i

dan Likuiditas terhadap Struktur Modal dengan Ukuran Perusahaan


i i i i i i i i i

sebagai Variabel Moderasi: (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang


i i i i i i i i

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2020).


i i i i i i

https://www.cnbcindonesia.com/market/20200720124206-17-173958/lampu- i i i

kuning-emiten-properti-kala-pandemi-tahan-berapa-lama/1,
i i diakses i i i i i

tanggal 30 Juli 2023. i

https://www.cnbcindonesia.com/market/20210830093621-17-272153/kabar- i i

gembira-sektor-properti-bangkit-ini-tanda-tandanya/2, diakses tanggal 1


i i i i

Agustus 2023 i i
92

Lampiran I. Daftar Populasi Penelitian

No Kode i NamaPerusahaan i i Kriteria


i Sampel i

1 2 3

1 AMAN PTMakmurBerkahAmandaTbk i i √ - -

2 APLN PT AgungPodomoroLandTbk i √ √ √ Sampel1


i

3 ASRI PTAlamSuteraRealtyTbk i i i √ √ -

4 BAPA PTBekasi AsriPemulaTbk i i i √ √ -

5 BEST i PTBekasiFajarIndustrialEstateTbk
i i i i √ √ -

6 BKSL PT SentulCityTbk i i √ √ -

7 BSDE PT BumiSerpongDamaiTbk
i i i √ √ -

8 CITY PT NaturaCityDevelopmentsTbk i i i i √ √ -

9 CTRA PT CiputraDevelopmentTbk i i i i √ √ -

10 DART PT DutaAnggadaRealtyTbk i i √ √ √ Sampel2


i

11 DILD PTIntiland DevelopmentTbk i i i √ √ √ Sampel3


i

12 DMAS PTPuradelta LestariTbk


i i i √ - -

13 ELTY PT BakrielandDevelopmentTbk
i i i i i √ √ -

14 GAMA PTAksaraGlobalDevelopment Tbk i i i √ √ -

15 GPRA PTPerdanaGapuraprima Tbk


i i √ √ -

16 GWSA PT GreenwoodSejahteraTbk i i i i √ √ √ Sampel4


i

17 JRPT PT JayaRealPropertyTbk i i √ √ -

18 KIJA PT KawasanIndustriJababekaTbk i i √ √ √ Sampel5


i

19 KOTA PTDMSPropertindoTbk i √ - -

20 LPCK PT LippoCikarangTbk √ - -

21 LPKR PT LippoKarawaciTbk √ √ -

22 MDLN PTModernlandRealtyTbk i i √ √ -

23 MTLA PTMetropolitanLandTb i √ √ √ Sampel6


i
93

24 NZIA PTNusantaraAlmaziaTbk i √ - -

25 PAMG PTBimaSaktiPertiwiTbk i √ - -

26 PLIN PTPlazaIndonesiaRealtyTbk i i √ √ -

27 POLL PTPolluxPropertiesIndonesiaTbk i i i i √ - -

28 PPRO PTPPPropertiTbk i √ √ -

29 PUDP PTPudjiadiPrestigeTbk
i i i i √ √ √ Sampel7 i

30 PWON PTPakuwonJatiTbk i √ √ √ Sampel8 i

31 RBMS PT RistiaBintangMahkotsejatiTbk i √ √ √ Sampel9 i

32 RDTX PTRoda VivatexTbk i √ - -

33 SMRA PT SummareconAgungTbk i i i √ √ √ Sampel10 i

34 TARA PT AgungSemestaSejahteraTbk i i i i i √ √ -

35 BSBK PTWulandariBangun LaksanaTbk i i √ - -

36 ARMY PTArmidianKaryatamaTbk,ARMY √ - -

37 ASPI PT AndalanSaktiPrimaindo Tbk √ - -

38 ATAP PTTrimitraPrawaraGoldlandTbk √ - -

39 BAPI PT BhaktiAgungPropertindoTbk i i √ - -
40 BBSS PTBumiBenowo SuksesSejahteraTbk
i i i i i i √ - -
41 BCIP PTBumi Citra PermaiTbk i i √ - -
42 BIKA PT BinakaryaJayaAbadiTbk √ √ √ Sampel11 i

43 BIPP PTBhuwanatalaIndahPermaiTbk i i √ √ √ Sampel12 i

44 BKDP PT BukitDarmo PropertyTbk i i √ - -


45 CPRI PT CapriNusaSatuPropertiTbk i i i √ - -
46 CSIS PT CahayasaktiInvestindoSuksesTbk i i i √ √ -
47 DADA PTDiamondCitraPropertindoTbk i √ - -
No Kode i NamaPerusahaan i i Kriteria
i Sampel i

1 2 3

48 DUTI PT DutaPertiwiTbk
i i i √ √ -
49 EMDE
i PTMegapolitanDevelopmentsTbk
i i i i i √ √ -
50 FMIIIPTFortuneMateIndonesiaTbk i i i i √ √ √ Sampel13
i

51 GMTD PTGowaMakassarTourism i √ √ -
DevelopmentTbk i i i

52 HOMI PTGrandHouseMuliaTbk i i i √ - -
53 INDO PTRoyalindoInvestaWijayaTbk i √ - -
54 INPP PT IndonesianParadisePropertyTbk i i i √ √ √ Sampel14
i

55 KBAG PTKaryaBersamaAnugerahTbk, i i i √ - -
94

56 LAND PTTrimitra PropertindoTbk i √ - -


57 LCGP PT EurekaPrimaJakartaTbk
i i i √ √ -
58 LPLI PTStarPacificTbk √ - -
59 MKPI PTMetropolitanKentjanaTbk i i √ √ √ Sampel15
i

60 MMLP PTMegaManunggalPropertyTbk i i i √ √ √ Sampel16


i

61 MPRO PTMahaPropertiIndonesiaTbk i i √ √ √ Sampel17


i

62 MTSM PTMetro RealtyTbk i i √ √ -


63 NIRO PT CityRetailDevelopments Tbk, i i i i √ √ -
64 MORE i PT IndonesiaPrimaPropertyTbk i i √ √ -
65 POLI PTPollluxHotelsGroupTbk, i i i √ - -
66 POSA PTBlissPropertiIndonesiaTbk i i √ - -
67 PURIi PTPuriGlobalSuksesTbk
i i i √ - -
68 REALi PTRepower AsiaIndonesiaTbk
i i i √ - -
69 RIMO PTRimoInternationalLestariTbk i i √ - -
70 ROCK PT RockfieldsPropertiIndonesiaTbk i i i √ - -
71 RODA PTPikko LandDevelopmentTbk i i i √ √ √ Sampel18
i

72 SATU i PT Kota SatuPropertiTbk i i √ - -


73 SMDM PTSuryamasDutamakmurTbk,
i i i √ √ -
74 TRIN PTPerintisTrinitiPropertiTbk
i i √ - -
75 TRUE i i PTTrinitiDinamikTbk √ - -
76 URBN
i PTUrbanJakartaPropertindoTbk
i i √ √ √ Sampel19
i

77 PTPP PT.PembangunanPerumahan i i i i √ √ √ Sampel20


i

78 TOPS PTTotalindoEkaPersadaTbk i i √ √ √ Sampel21


i

79 TOTL PTTotalBangunPersada i i √ √ √ Sampel22


i

80 WIKA PTWijayaKaryaTbk √ √ √ Sampel23


i

81 NRCA PT.NusaRayaCiptaTbk i √ √ √ Sampel24


i

82 JKON JayaKonstruksiManggalaPratamaTbk i √ √ √ Sampel25


i

Lampiran II. Hasil Laporan Keuangan

Kepemilika Ukuran
Struktur Likuidita Struktur
Kode Tahun n Perusahaa
Modal s Aset
Manajerial n

2017 0.60 1.31 0.14 0.00 30.99


2018 0.59 1.05 0.15 0.00 31.02
APLN 2019 0.56 1.66 0.12 0.00 31.01
2020 0.63 1.51 0.13 0.00 31.05
2021 0.64 1.51 0.13 0.00 31.02
95

2017 0.44 5.36 0.94 0.21 29.48


2018 0.48 3.94 0.95 0.48 29.56
DART 2019 0.52 1.79 0.96 0.48 29.56
2020 0.56 2.99 0.97 0.48 29.53
2021 0.62 1.47 0.97 0.48 29.52
2017 0.52 2.31 0.02 0.00 30.20
2018 0.54 1.96 0.02 0.25 30.29
DILD 2019 0.51 2.98 0.02 0.13 30.32
2020 0.61 1.03 0.01 0.01 30.38
2021 0.63 1.26 0.01 0.01 30.43
2017 0.07 8.27 0.03 0.00 29.61
2018 0.08 7.80 0.03 0.00 29.64
GWSA 2019 0.09 3.07 0.03 0.00 29.66
2020 0.08 1.61 0.03 0.00 29.65
2021 0.07 2.48 0.02 0.00 29.65
2017 0.42 7.19 0.21 0.03 30.05
2018 0.42 7.15 0.19 0.03 30.10
KIJA 2019 0.48 6.18 0.18 0.03 30.13
2020 0.49 6.18 0.17 0.03 30.13
2021 0.48 6.54 0.16 0.03 30.14
2017 0.38 2.52 0.08 0.04 29.20
2018 0.34 3.08 0.07 0.01 29.28
MTLA 2019 0.37 2.67 0.06 0.01 29.44
2020 0.31 2.63 0.08 0.02 29.41
2021 0.31 2.43 0.09 0.02 29.49
2017 0.34 1.55 0.34 3.99 26.95
2018 0.31 3.96 0.35 5.27 26.92
PUDP 2019 0.37 9.51 0.20 8.27 27.01
2020 0.39 9.51 0.21 8.27 26.96
2021 0.44 7.14 0.20 8.27 26.92
2017 0.45 1.72 0.07 0.02 23.87
2018 0.39 2.31 0.07 0.02 23.94
PWON 2019 0.31 1.98 0.08 0.02 23.99
2020 0.33 1.98 0.09 0.00 24.00
2021 0.34 3.79 0.08 0.00 24.09
2017 0.19 2.54 0.73 0.04 26.79
2018 0.30 2.11 0.67 0.22 27.52
RBMS 2019 0.25 2.67 0.82 0.01 27.42
2020 0.26 2.08 0.86 0.01 27.36
2021 0.28 2.79 0.88 0.63 27.37
2017 0.61 1.46 0.02 0.07 23.80
2018 0.61 1.45 0.02 0.01 23.87
SMRA 2019 0.65 1.24 0.01 0.01 23.92
2020 0.59 1.42 0.01 0.01 23.94
2021 0.64 1.87 0.01 0.01 23.98
BIKA 2017 0.07 3.96 0.08 0.67 28.50
96

2018 0.07 1.25 0.07 0.67 28.48


2019 0.01 1.26 0.08 0.66 28.49
2020 0.17 1.12 0.05 0.07 28.79
2021 0.30 1.13 0.05 0.04 28.75
2017 0.60 1.47 0.09 0.07 28.19
2018 0.45 2.42 0.07 0.01 28.36
BIPP 2019 0.41 1.00 0.07 0.01 28.40
2020 0.06 2.19 0.08 0.00 28.39
2021 0.12 2.16 0.09 0.01 28.35
2017 0.13 7.20 0.00 0.04 27.41
2018 0.31 2.09 0.00 0.04 27.57
FMII 2019 0.25 3.42 0.00 0.04 27.52
2020 0.14 3.34 0.00 0.04 27.49
2021 0.47 3.51 0.00 0.04 27.49
2017 0.51 1.41 0.02 0.09 29.08
2018 0.14 1.76 0.02 0.09 29.08
INPP 2019 0.17 1.74 0.01 0.09 29.07
2020 0.42 1.74 0.02 0.05 29.05
2021 0.55 1.48 0.01 0.05 29.04
2017 0.26 3.24 0.69 0.00 22.64
2018 0.29 4.32 0.77 0.03 22.67
MKPI 2019 0.30 5.15 0.84 0.03 22.71
2020 0.08 8.66 0.65 0.03 22.75
2021 0.10 7.75 0.64 0.03 22.80
2017 0.21 1.37 0.00 0.01 29.31
2018 0.16 1.53 0.00 0.01 29.44
MMLP 2019 0.16 1.07 0.00 0.01 29.54
2020 0.26 1.19 0.00 0.01 29.54
2021 0.11 1.83 0.00 0.00 29.59
2017 0.18 3.79 0.00 0.50 28.42
2018 0.20 5.79 0.00 0.13 28.35
MPRO 2019 0.20 1.62 0.00 0.13 28.19
2020 0.17 1.52 0.00 0.13 28.20
2021 0.71 1.96 0.00 0.08 28.20
2017 0.84 5.77 0.00 0.65 28.90
2018 0.43 4.32 0.01 0.65 28.56
RODA 2019 0.36 3.41 0.01 0.65 28.66
2020 0.19 2.02 0.00 0.38 28.72
2021 0.15 3.68 0.00 0.38 28.78
2017 1.60 5.80 0.00 0.00 27.66
2018 1.14 1.10 0.00 0.00 28.11
URBN 2019 0.74 1.88 0.01 0.00 28.48
2020 0.70 1.36 0.00 0.00 29.00
2021 0.90 1.22 0.00 0.00 29.03
2017 0.98 1.45 0.14 0.00 31.36
PTPP
2018 0.79 1.34 0.13 0.00 31.59
97

2019 0.74 1.28 0.13 0.00 31.71


2020 0.46 1.14 0.11 0.00 31.61
2021 0.36 1.12 0.10 0.00 31.65
2017 0.42 1.27 0.11 0.01 28.96
2018 0.45 1.46 0.11 0.00 28.85
TOPS 2019 0.55 2.48 0.12 0.00 28.64
2020 0.88 2.00 0.14 0.00 28.49
2021 0.92 1.84 0.13 0.00 28.49
2017 0.58 1.41 0.07 0.00 28.81
2018 0.54 1.37 0.05 0.01 28.80
TOTL 2019 0.50 1.37 0.06 0.01 28.72
2020 0.80 1.39 0.06 0.01 28.70
2021 1.41 2.70 0.05 0.00 28.63
2017 0.08 1.76 0.09 0.01 31.45
2018 0.25 1.50 0.08 0.00 31.71
WIKA 2019 0.18 1.58 0.08 0.01 31.76
2020 0.17 8.41 0.07 0.01 31.85
2021 0.15 7.03 0.13 0.01 31.87
2017 0.11 2.73 0.04 0.37 28.48
2018 0.47 3.80 0.04 0.48 28.44
NRCA 2019 0.40 3.88 0.03 0.11 28.53
2020 0.35 4.59 0.04 1.00 28.43
2021 0.34 4.15 0.03 0.48 28.39
2017 1.44 1.71 0.17 0.00 29.07
2018 1.19 3.86 0.16 0.06 29.20
JKON 2019 4.04 2.03 0.14 0.01 29.23
2020 4.72 2.02 0.11 0.06 29.09
2021 0.21 4.36 0.10 0.06 29.10

Lampiran III. Output Hasil Penelitian

Analisis Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Struktur Modal 125 .01 4.72 .4893 .57735

Likuiditas 125 1.00 9.51 2.9523 2.08784

Struktur Aset 125 .00 .97 .1595 .25778


98

Kepemilikan Manajerial 125 .00 8.27 .3781 1.38360

Ukuran Perusahaan 125 22.64 31.87 28.4634 2.17801

Valid N (listwise) 125

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 125
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation .83453077
Most Extreme Differences Absolute .098
Positive .096
Negative -.098
Test Statistic .098
Asymp. Sig. (2-tailed) .055c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
(Constant) .851 .459 1.854 .066
Likuiditas .036 .018 -.172 2.035 .044 .807 1.239
Struktur Aset .749 .117 -.506 6.421 .000 .933 1.072
99

Kepemilikan
.011 .026 .035 .418 .677 .828 1.208
Manajerial
Ukuran
-.005 .016 -.024 -.312 .755 .941 1.063
Perusahaan
a. Dependent Variable: Struktur Modal

Uji Autokorelasi

Model Summaryb
Std. Error of the
R R Square Adjusted R Square Estimate Durbin-Watson
.149a .220 .010 .58033 .928
a. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial, Struktur Aset,
Likuiditas
b. Dependent Variable: Struktur Modal

Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.


(Constant) .078 .691 .113 .910

Likuiditas .004 .026 .015 .153 .878

Struktur Aset -.346 .200 -.160 -1.729 .086

Kepemilikan
-.034 .039 -.086 -.874 .384
Manajerial
Ukuran
.021 .024 .082 .888 .376
Perusahaan
a. Dependent Variable: ABS_RES

Analisis Linier Berganda


100

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
(Constant) .851 .459 1.854 .066
Likuiditas .036 .018 -.172 2.035 .044
Struktur Aset .749 .117 -.506 6.421 .000
Kepemilikan
.011 .026 .035 .418 .677
Manajerial
Ukuran
-.005 .016 -.024 -.312 .755
Perusahaan
a. Dependent Variable: Struktur Modal

Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Std. Error of the
R R Square Adjusted R Square Estimate
.149a .220 .010 .58033

a. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan, Kepemilikan


Manajerial, Struktur Aset, Likuiditas
b. Dependent Variable: Struktur Modal

Uji T
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
(Constant) .851 .459 1.854 .066
Likuiditas .036 .018 -.172 2.035 .044
Struktur Aset .749 .117 -.506 6.421 .000
Kepemilikan
.011 .026 .035 .418 .677
Manajerial
Ukuran
-.005 .016 -.024 -.312 .755
Perusahaan
a. Dependent Variable: Struktur Modal

Uji F
101

ANOVAa

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


Regression 11.821 4 2.955 12.017 .000b
Residual 29.512 120 .246
Total 41.334 124
a. Dependent Variable: Struktur Modal
b. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Strukrur Aset,
Kepemilikan Manajerial

Uji Residual-1 (Likuiditas)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 28.867 .332 86.938 .000
Likuiditas -.137 .091 -.134 -1.498 .137
a. Dependent Variable: Ukuran Perusahaan

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 2.560 .422 6.069 .000
Struktur Modal -2.178 .816 -.234 -2.668 .009
a. Dependent Variable: ABS_RES1

Uji Residual-2 (Struktur Aset)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
(Constant) 28.547 .204 140.006 .000
Struktur Aset -.525 .390 -.121 -1.346 .181
a. Dependent Variable: Ukuran Perusahaan
102

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
(Constant) 2.297 .421 5.456 .000
Struktur Modal -1.583 .815 -.173 -1.943 .054
a. Dependent Variable: ABS_RES2

Uji Residual-3 (Kepemilikan Manajerial)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
(Constant) 28.535 .201 142.269 .000
Kepemilikan
Manajerial -.191 .134 -.127 -1.417 .159
a. Dependent Variable: Ukuran Perusahaan

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
(Constant) 2.406 .435 5.536 .000
Kepemilikan
Manajerial -1.937 .841 -.203 -2.303 .023
a. Dependent Variable: ABS_RES3

Anda mungkin juga menyukai