Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

“Teori Kepribadian Burrhus Frederic Skinner”

Dosen Pengampu : Dr. H. A. Hari Witono, M. Pd

Muhammad Amin Arqi, S. Psi., M.A

Disusun oleh:
Kelompok 9 Kelas D

1. Leni Puspitasari (E1E020106)

2. Mawar Dana TRS (E1E020120)

3. Miratunnisah (E1E020125)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Teori Kepribadian
Burrhus Frederic Skinner” dengan tepat waktu.

Adapun disusunnya makalah ini demi memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi
Kepribadian. Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang teori
kepribadian milik Burrhus Frederic Skinner bagi para pembaca dan juga penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. H. A. Hari Witono, M.Pd dan
bapak Muhammad Amin Arqi, S.Psi., M.A selaku dosen Mata Kuliah Psikologi
Kepribadian. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih ada kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas ketidaksempurnaan tersebut.
Kritik dan saran yang membangun diharapkan dari pembaca yang senantiasa ditunggu
demi kesempurnaan makalah ini serta penulisan makalah ke depannya.

Mataram, 12 November 2023

Kelompok 9

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................1

KATA PENGANTAR ...........................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................4

A. Latar Belakang ...........................................................................................4

B. Rumusan Masalah ......................................................................................4

C. Tujuan .......................................................................................................5

D. Manfaat .....................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................6

A. Biografi Burrhus Frederic Skinner.............................................................6

B. Struktur Kepribadian Burrhus Frederic Skinner ........................................8

C. Dinamika Kepribadian Burrhus Frederic Skinner .....................................9

D. Teori Kepribadian Burrhus Frederic Skinner .........................................11

BAB III PENUTUP .............................................................................................15

A. Kesimpulan ..............................................................................................15

B. Saran ........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori kepribadian adalah bidang psikologi yang berusaha
menjelaskan bagaimana individu mengembangkan pola
perilaku dan karakteristik yang khas. Salah satu teori
kepribadian yang terkenal adalah teori Burrhus Frederick
Skinner. Skinner adalah seorang psikolog Amerika yang
terkenal dengan pendekatannya yang berorientasi pada
perilaku. Burrhus Frederick Skinner lahir pada tanggal 20
Maret 1904 di Susquehanna, Pennsylvania. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh utama
dalam aliran psikologi perilaku (behaviorism). Skinner mendapatkan gelar Ph.D.-nya
di bidang psikologi dari Universitas Harvard pada tahun 1931. Burrhus Frederic
Skinner, juga dikenal sebagai B.F. Skinner, adalah seorang psikolog yang
berkontribusi dalam pengembangan teori behaviorisme. Skinner percaya bahwa studi
tentang kepribadian melibatkan pengamatan sistematis dan latar belakang genetik
yang unik dari seorang individu. Dia juga percaya bahwa perilaku dapat dipelajari
tanpa referensi eksternal seperti motivasi, naluri, dan kebutuhan. Teori kepribadian
Skinner tidak mudah dipertentangkan dan dibandingkan dengan teori lain.

Ketertarikan Skinner terhadap psikologi dimulai ketika ia membaca buku John


B. Watson, "Behaviorisme". Teori kepribadian Skinner didasarkan pada gagasan
bahwa perilaku dibentuk oleh konsekuensinya, dan bahwa perilaku yang diberi
penguatan cenderung diulang, sedangkan perilaku yang dihukum cenderung tidak
diulang. Karya Skinner tentang pengkondisian operan dan eksperimen kotak Skinner
adalah beberapa kontribusinya yang paling terkenal dalam psikologi.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berukut :
1. Bagaimanakah biografi Burrhus Frederic Skinner ?
2. Bagaimana struktur kepribadian Burrhus Frederic Skinner ?
3. Bagaimana dinamika kepribadian Burrhus Frederic Skinner ?
4. Bagaimana teori kepribadian Burrhus Frederic Skinner ?

4
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui biografi Burrhus Frederic Skinner.
2. Untuk mengetahui struktur kepribadian Burrhus Frederic Skinner.
3. Untuk mengetahui dinamika kepribadian Burrhus Frederic Skinner.
4. Untuk mengetahui teori kepribadian Burrhus Frederic Skinner.

D. Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai :
1. Bahan diskusi pada mata kulian psikologi kepribadian.
2. Membantu pembaca untuk memahami teori kepribadian Burrhus Frederic
Skinner.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Burrhus frederic Skinner


Burrhus frederic Skinner merupakan seorang Psikolog
terkenal di abad ke-20, Burrhus frederic Skinner adalah
seseorang yang berkonsentrasi pada masalah behaviorisme
dan meyakini pentingnya metode objektif maupun metode
eksperimen supaya nantinya dapat memecahkan masalah
mengenai tingkah laku seseorang. Burrhus Frederic Skinner
lahir pada tanggal 20 Maret 1904 di Susquehanna,
Pennsylavania, Amerika dan meninggal di Massachusetts
negara bagian Amerika Serikat pada tanggal 18 Agustus
1990. BF Skinner meninggal pada usia 86 tahun dengan mendapatkan banyak gelar
khususnya dalam bidang psikologi. Ia adalah anak pertama dari pasangan Wiiliam
Skinner yang merupakan seorang pengacara serta politisi ternama dan Grace Mange
yang merupakan ibu rumah tangga. Keluarga Skinner termasuk yang mempunyai
status ekonomi kelas menengah keatas dan ia tumbuh besar dalam rumah yang
nyaman serta bahagia. Mulai dari sinilah orang tua mengajarkan nilai-nilai dari
mengontrol diri, kejujuran dan kerja keras.

Keluarga Skinner merupakan penganut aliran Presbitarian, yaitu salah satu


aliran keagamaan yang berada di lingkungan gereja-gereja protestan dengan
mengikuti ajaran-ajaran Johannes Calvin seorang reformator dari Prancis. Namun
pada tingkat menengah atas ia tidak pernah lagi melaksanakan kegiatan aliran
tersebut. Setelah ia lulus sekolah menengah atas, keluarganya pindah ke daerah
Scraton, Pennsylavania dan dia melanjutkan pendidikannya ke sekolah seni liberal
bernama Hamilton College di Clinton, New York dengan mengambil jurusan sastra
Inggris yang nantinya mengantarkan menjadi seorang penulis. Ketika minatnya
terlihat, Skinner menulis surat kepada ayahnya untuk diizinkan menghabiskan waktu
di rumah, dia hendak menghabiskan waktu selama setahun hanya untuk menulis,
permintaannya diterima tetapi kurang mendapatkan respon yang baik dari ayahnya.
Ayahnya mengingatkan akan pentingnya bekerja, namun ayahnya juga menyetujui
keinginan dia dengan memberi syarat hendak mencari pekerjaan jika karir menulisnya
tidak sukses. Setelah Skinner mendapat surat balasan dari ayahnya, dia menentukan

6
untuk kembali dan langsung membuat ruang kerja diatas rumahnya. Setiap pagi
Skinner selalu menuju ruang kerjanya untuk menulis, namun itu hanya menjadi
khayalan sebab dia tidak punya bahan untuk disampaikan pada kala itu dan tahun
itulah disebut “tahun kegelapan” yaitu tahun kebingungan dari B.F. Skinner. Pada
waktu ini merupakan waktu yang tidak menghasilkan apa-apa baginya, dimana
kemudian dia tertarik dengan satu bidang ilmu yaitu psikologi.

Setelah mengetahui bahwa dia tidak produktif lagi dalam menulis, dia memilih
meninba ilmu di Harvard dengan mengambil program graduate psikologi yang
terkenal sulit dipelajari. Sebelum mengambil program tersebut, dia sudah menelaah
karya psikolog Rusia seperti Ivan Pavlov yang penelitiannya diterbitkan
menggunakan bahasa Inggris pada akhir tahun 1920 dengan menggunakan anjing dan
refleks yang bisa dokondisikan (conditioned reflex). Pada tahun 1929 Pavlov
memberikan ceramah ketika kongres internasional di Harvard. Skinner juga sudah
menelaah karya Jhon B. Watson mengenai behaviorisme dan Betrand Russel
mengenai pemikiran filsafat, tulisan serta gaya elegan kedua tokoh tersebut telah
memikat pemikiran Skinner. Pada masa belajar di Harvard, dia tidak mengikuti
langkah para pengajarnya walaupun menjalin hubungan baik dengan banyak tokoh,
diantaranya Hendry A. Murray, Caroll Pratt dan E. G. Boring, namun pemikiran
Skinner berpengaruh dan terbentuk berkat berinteraksi dengan teman-temannya,
diantaranya Fred Killer dan W.J. Crozier (seorang biolog eksperimental terkenal).

Skinner mendapat gelar Ph.D-nya di tahun 1931 kemudian setelah lima tahun
mendapat gelar doctor, ia bekerja di laboratorium Crozier sebagai Junior Fellow
(jabatan bergengsi bagi sarjana muda di Harvard) selama tiga tahun. Dalam bidang
psikologi pemikiran dia dipengaruhi oleh E. L. Thorndike, C. S. Sherington, Jhon B.
Watson, Ivan Pavlov maupun Jacques Loeb. Sedangkan dalam bidang filsafat ilmu
pengetahuan pemikiran dia dipengaruhi oleh Henri Poincare, Ernest Mach, Bertand
Russel maupun Perey Bridgman yang merangsang pandangan behavioristiknya.
Setelah tinggal di Harvard, dia pindah ke Minneapolis pada tahun 1936 untuk
mengajar di University of Minnesota. Ketika mengajar disana ia bersahabat dengan
seorang wanita bernama Yvonne Blue dan menikahinya. Setelah menikah dengan
Yvonne Blue ini, mereka dikarunia dua putri, yaitu Julie yang lahir pada tahun 1938
dan Deborah (Debbie) yang lahir pada tahun 1944.

7
Pada tahun 1974, Skinner pensiun dari jabatannya, tetapi tetap sebagai professor
emeritus (sifat positif yang digunakan untuk menunjuk seorang pensiunan profesor).
Pada tanggal 18 Agustus tahun 1990, dia meninggal dikarenakan penyakit leukimia
yang dialaminya kemudian dikebumikan di Mount Auburn Cemetery, Cambridge,
Massachusetts. Seminggu sebelum kematiannya, Skinner sempat berpidato di
konvensi American Psychological Association (APA) sebuah tempat untuk
mengutarakan teori behaviorisme radikal ataupun operant conditioning. Pada acara ini
dia memperoleh Citation of Outstanding Lifetime Contribution to Psychology dan ia
merupakan satu-satunya orang yang menerima penghargaan tersebut. Selain itu dia
banyak menerima penghargaan lain, diantaranya Distinguished Scientific Award dari
APA, menjadi anggota National Academy of Scienses, dan menjadi William James
Lecturer di Harvard.

B. Struktur Kepribadian
Skiner beranggapan bahwa lingkungan ikut berperan dalam pembentukan tingkah
laku individu. Skiner meyakini bahwa perkembangan tingkah laku manusia dalam
interaksi dengan lingkungan secara berkelanjutan dapat mengungkapkan kepribadian
seseorang. Menurut Skinner, ada dua klasifikasi tingkah laku yaitu:
1. Tingkah Laku Responden (Respondent Behavior)
Tingkah laku ini merupakan respon yang dihasilkan (elicited) organisme untuk
menjawab stimulus yang secara spesifik berhubungan dengan respon itu.
Contohnya respon reflek mengeluarkan air liur ketika melihat makanan, merasa
gugup ketika akan presentasi di depan kelas, mata berkedip karena debu, menarik
tangan pada saat kena sengatan strum listrik. Berkedip dan menarik tangan adalah
respons (refleks) sedangkan debu dan sengatan setrum adalah stimulus. Setiap
respons dirangsang oleh stimulus tertentu.

2. Tingkah Laku Operan (Operant Behavior)


Respon yang dimunculkan (emittes) organisme tanpa adanya stimulus spesifik
yang langsung memaksa terjadinya respon itu. Respons atau tingkah laku yang
bersifat spontan (sukarela) tanpa stimulus yang mendorongnya secara langsung.
Tingkah laku ini ditentukan atau dimodifikasi oleh reinforcement yang
mengikutinya. Misalnya jika seorang anak belajar (telah melakukan perbuatan)
lalu mendapatkan hadiah, maka dia akan menjadi lebih giat belajar (responsnya
menjadi lebih intensif/kuat).

8
C. Dinamika Kepribadian
Burrhus Frederic Skinner adalah seorang behavioris yang percaya bahwa
penyelidikan kepribadian melibatkan pengamatan sistematis dan latar belakang
genetik yang unik dari seorang individu. Teori kepribadian Skinner didasarkan pada
pengkondisian operan, yang melibatkan modifikasi perilaku melalui penguatan dan
hukuman. Skinner percaya bahwa perilaku adalah fungsi utama dari lingkungan dan
bahwa kepribadian bukanlah struktur yang tetap, melainkan seperangkat perilaku
yang dapat dimodifikasi melalui perubahan lingkungan. Kepedulian utama Skinner
berkenan dengan kepribadian adalah mengenai perubahan tingkah laku. Hakikat teori
Skinner adalah teori belajar, bagaimana individu memiliki tingkah laku baru, menjadi
lebih terampil, menjadi lebih tahu dan mampu, dan seterusnya. BF Skinner adalah
seorang behavioris yang percaya bahwa penyelidikan kepribadian melibatkan
observasi sistematis dan latar belakang genetik yang unik serta sejarah pembelajaran
yang khas dari seorang individu.

Adapun mengenai dinamika kepribadian, Skinner beranggapan bahwa


kepribadian manusia akan selalu berkembangan sesuai dengan lingkungan social.
Kepribadian akan terbentuk dengan pendidikan melalui belajar. Kepedulian utama
Skinner berkenaan dengan kepribadian adalah mengenai perubahan tingkah laku.
Hakikat toeri Skinner adalah teori belajar, bagaimana individu memiliki tingkah laku
baru, menjadi lebih terampil, menjadi lebih tahu, mampu dan lainnya. Menurut
Skinner kepribadian dapat dipahami dengan mempertimbangkan perkembangan
tingkah laku dalam hubungannya yang terus-menerus dengan lingkungannya. Cara
yang efektif untuk mengubah dan mengontrol tingkah laku adalah dengan melakukan
penguatan (reinforcement). Dalam teori Skinner penguatan dianggap sangat penting
untuk membentuk tingkah laku. Menurut Skinner, ada dua macam penguatan,
penguatan positif, yaitu efek yang menyebabkan tingkah laku diperkuat atau sering
dilakukan dan penguatan negatif, yaitu efek yang menyebabkan tingkah laku
diperlemah atau tidak diulangi lagi.

1. Kepribadian & Belajar


Kepedulian utama Skinner adalah mengenai perubahan tingkah laku. Jadi hakekat
teori Skinner adalah teori belajar, bagaimana individu menjadi memiliki perilaku
baru, menjadi lebih terampil, menjadi lebih tahu. Kehidupan terus-menerus
dihadapkan dengan situasi eksternal yang baru dan organisme harus belajar

9
merespon situasi baru itu memakai respon lama atau respon yang baru
dipelajarinya. Skinner percaya bahwa kepribadian dapat dipahami dengan
mempertimbangkan perkembangan tingkah laku dalam hubungannya yang terus-
menerus dengan lingkungannya. Cara yang efektif untuk mengubah dan
mengontrol perilaku adalah dengan melakukan penguatan (reinforcement), suatu
strategi kegiatan yang membuat perilaku tertentu berpeluang untuk terjadi atau
sebaliknya (berpeluang untuk tidak terjadi) pada masa yang akan datang.

2. Pengkondisian
Skinner mengenali dua bentuk pengkondisian yaitu pengkondisian klasik dan
pengkondisian operan. Pengkondisian Klasik, dalam pengondisian klasik,
stimulus netral yang dipasangkan beberapa kali dengan stimulus yang terkondisi
akan menimbulkan respon yang pada mulanya tidak dikondisikan menjadi respon
terkondisi. Pengondisian Operan, kunci dalam pengondisian operan adalah
penguatan yang langsung dari sebuah respon. Kemudian penguatan itu akan
meningkatkan probabilitas terulanginya perilaku. Skinner yakin bahwa
kebanyakan perilaku manusia dipelajari melalui pengondisian operan.

3. Pembentukan
Pembentukan (Shapping) adalah suatu prosedur ketika lingkungan memberikan
suatu penghargaan atas perkiraan dari perilaku tersebut. Melatih seorang anak
dengan keterbatasan mental yang parah merupakan salah satu ilustrasi dari proses
pembentukan. Untuk melatih anak tersebut, orang tua harus memecah perilaku
yang kompleks tersebut menjadi bagian-bagian yang sederhana. Misalkan, orang
tua memberikan penghargaan berupa permen ketika anak tersebut memasukkan
tangan kanannya ke dalam bagian lengan kanan dari kemeja. Setelah memberikan
penguatan yang cukup maka orang tua dapat menahan untuk memberikan
penghargaan sampai anak tersebut mampu memasukkan tangan kirinya ke lengan
sebelah kiri. Mekanisme ini berlaku selanjutnya sampai anak tersebut mampu
mengenakan pakaian secara sempurna. Prinsip dalam pembentukan ini adalah
bahwa perilaku harus dimaknai secara tidak terpisah tetapi berkelanjutan.

10
4. Penguatan
Penguatan (reinforcement) dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu, penguatan
positif dan penguatan negatif. Penguatan positif yaitu setiap stimulus yang apabila
dimasukkan dalam sebuah situasi maka akan mampu meningkatkan probabilitas
terjadinya sebuah perilaku. Sedangkan penguatan negatif aitu menghilangkan
stimulus yang tidak disukai dari suatu situasi dapat meningkatkan probabilitas
perilaku yang dilakukan sebelumnya.

5. Hukuman
Hukuman adalah pemberian stimulus yang tidak menyenangkan atau
menghilangkan stimulus yang menyenangkan. Hukuman tidak menguatkan suatu
respon, namun tidak pula secara langsung melemahkan respon tersebut. Efek dari
hukuman bukan menghilangkan, tetapi menekan perilaku. Hukuman juga dapat
memungkinkan terjadinya mekanisme pengondisian atas perasaan negatif. Hasil
lain dari hukuman adalah penyebaran efeknya. Karena setiap stimulus yang
berhubungan dengan hukuman akan dihindari.

6. Generalisasi & Diskriminasi


Generalisasi stimulus (stimulus generalization) adalah proses timbulnya respon
dari stimulus yang mirip dengan stimulus yang mestinya menimbulkan respon
tersebut. Sedangkan diskriminasi stimulus (stimulus discrimination) adalah
kemampuan untuk membedakan stimulus, sehingga stimulus tersebut tidak
direspon walaupun mirip dengan stimulus yang diberi penguat. Generalisasi dan
diskriminasi sangat penting sebagai sarana belajar dalam menghadapi berbagai
situasi baik situasi yang sama maupun situasi yang berbeda.

D. Teori Burrhus Frederic Skiner


Burrhus Frederic Skinner menciptakan teori yang dinamakan teori Operant
Conditioning. Operant conditioning merupakan metode belajar yang menggunakan
penghargaan dan hukuman untuk mengubah perilaku. Melalui pengkondisian operan,
perilaku yang dihargai kemungkinan akan diulang, dan perilaku yang dihukum akan
jarang terjadi. Skinner menggunakan nama operant conditioning untuk suatu proses
yang dilakukan oleh seseorang dalam lingkungan tertentu untuk mengontrol tingkah
laku subjek dengan cara memberikan penguatan penguatan tertentu.

11
Teori Operant Conditioning yang dikembangkan oleh Skinner merupakan
pengembangan dari Teori Stimulus Respons. Dalam teori Operant Conditioning,
Skinner menuangkan pemikirannya yaitu adanya penguatan (reinforcement) Yakni
penguatan positif atau reward dan penguatan negatif atau punishment. Penguatan
positif adalah rangsangan yang memperkuat atau mendorong suatu tindak balas.
Sedangkan penguatan negatif ialah penguatan yang mendorong individu untuk
menghindari suatu tindakan balas tertentu yang tidak memuaskan. Dengan demikian
dapat dipahami bahwa konsekuensi (reinforcement) dapat memberikan motivasi
untuk terus melakukan hal yang diinginkan. Sedangkan hukuman dapat
memperlemah perilaku yang tidak diinginkan.

Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada anak didik untuk
membantu anak didik dalam belajar, sedangkan Respons adalah reaksi atau tanggapan
anak didik terhadap stimulus yang diberikan oleh guru. Operant Conditioning atau
pengkondisian operan adalah suatu proses penguatan perilaku operan yang dapat
mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai
dengan keinginan. Menurut teori Skinner, konsekuensi menyenangkan (penghargaan)
akan memperkuat perilaku, sedangkan konsekuensi yang tidak menyenangkan
(hukuman) akan memperlemah tingkah laku. Jadi, konsekuensi yang
menyenangkanakan bertambah frekuensinya, sementara konsekuensi yang tidak
menyenangkan akan berkurang frekuensinya.

Teori Operant Conditioning dalam Pembelajaran


Adapun sistem pembentukan perilaku yang ditawarkan oleh Skinner didasarkan pada
cara kerja yang menentukan (Operant Conditioning). Ia berpendapat sebagai berikut:

1) Penguatan (Reinforcement).
Pengkondisian Operant menunjukkan dengan jelas bahwa tingkah laku yang
diberi penguatan (reinforcement) akan cenderung diulang. Konsep penguatan
yang digunakan dalam pengkondisian operant ini menduduki peranan yang paling
penting (kunci) dalam teori Skinner. Dalam teorinya, Skinner mengatakan bahwa
komponen belajar terdiri dari stimulus, penguatan (reinforcement) dan respon.
Penguat didefinisikan sebagai suatu konsekuensi yang memperkuat, berarti
meningkatkan ferkuensi perilaku. Reinforcement dapat dipahami sebagai suatu
yang berarti reward, tapi dalam psikologi istilah ini memiliki makna khusus.

12
Reinforcement adalah konsekuensi yang memperkuat perilaku yang
mengikutinya. Sehingga perilaku yang diikuti oleh reinforcement atau reward
akan diperkuat dan cenderung diulangi lagi pada masa yang akan datang.36 Jadi
dapat dipahami bahwa penguatan adalah suatu rangsangan yang diberikan untuk
memperkuat kemungkinan munculnya suatu perilaku yang baik sehingga respons
menjadi meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung.

2) Hukuman (Punishment).
Ajaran atau aturan tidak akan berlaku, tidak akan dipatuhi jika tidak ada
hukuman yang melanggarnya, hukuman atau pendisiplinan adalah bagian dari
pendidikan. Skinner menambahkan konsekuensi negatif yaitu hukuman. Konsep
hukuman sebagai satu cara yang sempurna dan efektif untuk menangani tingkah
laku. Punishment berbeda dengan reinforcement yang merupakan penguatan
perilaku, punishment berperan memperlemah atau mengurangi perilaku yang bisa
terjadi pada masa mendatang. Dengan adanya reinforcement (penguatan) maka
anak akan mengulangi penguatannya, dan punishment akan menekan/
menghentikan perbuatannya. Dalam prinsip ini dijelaskan bahwa individu harus
diberi hukuman untuk memperlemah atau meniadakan perilaku yang tidak perlu.
Bentuk hukuman bisa berupa pukulan, teriakan atau pembatasan atas hak-hak
yang telah dimiliki.

3) Pembentukan (Shaping)
Teknik Shaping yang dikembangkan oleh Skinner itu telah diterapkan pada
pembentukan tingkah laku operan manusia. Shaping adalah pembentukan suatu
respon melalui pemberian perkuatan atas respons-respons lain yang mengarah
atau mendekati respons yang ingin dibentuk. Sebagai contoh, apabila tikus yang
lapar dalam kotak Skinner secara kebetulan menekan pengungkit dan makanan
keluar, maka cepat atau lambat si tikus akan belajar bahwa menekan pengungkit
akan menyebabkan keluar makanan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa
pembentukan proses bertahap yang harus dilalui oleh anak didik untuk
memperoleh suatu perubahan atau memiliki perilaku yang diinginkan. Teknik
pembentukan respon ini dilakukan dengan cara menguatkan organisme pada
setiap kali ia bertindak ke arah yang diinginkan, sehingga ia menguasai atau
belajar merespons sampai suatu saat tidak dibutuhkan lagi penguatan respon
tersebut. Artinya ketika anak didik melakukan apa yang diinginkan oleh guru

13
maka itu harus terus dimotivasi sehingga anak benar-benar menguasai dan
melakukan perilaku yang diinginkan. Bila guru membimbing anak didik menuju
pencapaian tujuan dengan memberikan reinforcement pada langkah-langkah yang
menuju keberhasilan, guru itu menggunakan teknik yang disebut pembentukan.
Artinya pembentukan adalah semua hal yang dilakukan oleh guru untuk
membawa anak didik ke arah yang lebih baik.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Burrhus frederic Skinner merupakan seorang Psikolog terkenal di abad ke-20,
Burrhus frederic Skinner adalah seseorang yang berkonsentrasi pada masalah
behaviorisme. Skiner beranggapan bahwa lingkungan ikut berperan dalam
pembentukan tingkah laku individu. Skiner meyakini bahwa perkembangan tingkah
laku manusia dalam interaksi dengan lingkungan secara berkelanjutan dapat
mengungkapkan kepribadian seseorang. Menurut Skinner, ada dua klasifikasi tingkah
laku yaitu: tingkah laku responden dan tingkah laku operan. Burrhus Frederic Skinner
menciptakan teori yang dinamakan teori Operant Conditioning. Operant conditioning
merupakan metode belajar yang menggunakan penghargaan dan hukuman untuk
mengubah perilaku. Melalui pengkondisian operan, perilaku yang dihargai
kemungkinan akan diulang, dan perilaku yang dihukum akan jarang terjadi. Skinner
menggunakan nama operant conditioning untuk suatu proses yang dilakukan oleh
seseorang dalam lingkungan tertentu untuk mengontrol tingkah laku subjek dengan
cara memberikan penguatan penguatan tertentu.

B. Saran
Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dari pembaca guna
kesempurnaan makalah ini serta penulisan makalah berikutnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, K. M., & Wiranata, R. R. S. (2022). Penerapan Teori Belajar Behavioristik BF

Skinner dalam pembelajaran: Studi analisis terhadap artikel Jurnal Terindeks Sinta

Tahun 2014-2020. SALIHA: Jurnal Pendidikan & Agama Islam, 5(1), 78-91.

Ja'far, S. Struktur Kepribadian Manusia Perspektif Psikologi Filsafat. Psympathic: Jurnal

Ilmiah Psikologi, 2(2).

Lu, Y., & Hamu, Y. A. (2022). Teori Operant Conditioning Menurut Burrhusm Frederic

Skinner. Jurnal Arrabona, 5(1), 22-39.

16

Anda mungkin juga menyukai