G DENGAN
DIAGNOSA MEDIS SUSPEK TB PARU+ EL. IMBALANCE +AKI + GIZI
KURANG + DYSPEPSIA + SUSPEK PNUEMONIA DIRUANGAN TROPIK
RSUD.PROF.DR.ALOEI SABOE
DISUSUNOLEH
NAMA: SATRIO KAMASI,.S.Kep
NIM: C03122096
PRESEPTOR
Ns.Sakina Mootalu,.S.Kep TTD
KLINIK
PRESEPTOR
Ns.Fadly Syamsuddin.M.Kep.Sp.Kep.MB TTD
AKADEMIK
TANGGALPEN 1. TGL:
2. TEPATWAKTU:
GUMPULAN 3. TERLAMBAT:
SARANPRESEPTO
RKLNIK/AKADEMI
K
No. RM : 24-42-62
Nama Lengkap Jenis : Tn. Emil
Kelamin Tanggal Lahir : Laki – laki
Tanggal Masuk RS : 05-03-1999
:
- Observasi Pasien Keluhan Utama : Sesak nyeri di bagian dada dan abdomen
disertai batuk, lemas, mual muntah, dan sulit menelan
- Tingkat kesadaran : Composmentis, GCS 15 : E 4 M 6 V 5.
Tanda-tanda vital : TD 90/60 mmhg, Nadi 100x/m, RR 30x/m, SB 37,8 ºc, Spo2
96%
- Treatmen :
- Cairan Ringer Laktat 20tpm
- 02 nassal canul 3 l/p
- Ranitidin 3x1 g / iv
- Ondansetron 3x1 g / iv
- Ceftriaxone 2x1 r / iv
- Paracetamol 500 3x1/po
- Ambroxol 3x 1 g/po
- Diagnosa Medis : Suspek Pneumonia + KEP
- Diagnosa Keperawatan: -Bersihan jalan nafas tidak efektif
ASSESMEMT SAAT PENGELOLAAN PASIEN
Treatmen : Cairan Ringer Laktat 20tpm
- 02 nassal canul 3 l/p
- Ranitidin 3x1 g / iv
- Ondansetron 3x1 g / iv
- Ceftriaxone 2x1 r / iv
- Paracetamol 500 3x1/po
- Ambroxol 3x 1 g/po
- Diagnosa Medis : Suspek TB Paru + Gizi Kurang + El. Imbalance + AKI + Dypsiea +
Suspek Pneumonia
- Diagnosa Keperawatan : - Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
- Defisit Nutrisi
- Hipovelemia
- Nyeri Akut
- Hipertemia
- Neusea
- Resiko Infeksi
- Intoleransi Aktivitas
(anamnesis, TTV, Pemeriksaan fisik paru dan jantung, crt, akral, pemeriksaan laboratorium hematologi rutin,foto
rontgen, echocardiografi, EKG)
(anamnesis pola makan, kebiasaan makan, kebiasaan minum, mual, muntah, riwayat konsumsi obat-obatan,
pemeriksaan antropometrik BB,TB,IMT.BB ideal, pemeriksaan fisik mulut dan abdomen, pemeriksaan lab GDS,
GDP, HbA1c, albumin, protein total, kolesterol, ureum, kreatinin, foto abdomen, USG, CT scan abdomen)
3. Eliminasi :
BAB : Pasien mengatakan BAB hanya 2 x 3 sehari
BAK : Pasien mengatakan buang air kecilnya lancer pasien menggunakan popok
(anamnesis BAB, BAK, terpasang kateter/tidak, nyeri saat BAK/tidak, analisis feses dan analisis urine jika ada)
(anamnesis, aktivitas sehari-hari, aktivitas di bantu/tidak, perlu bantuan untuk toileting/tidak, tidur dan istirahat, penilaian
skala jatuh morse, kekuatan otot, foto rontgen, MRI)
(Tingkat resiko jatuh, terpasanag infus dan kateter/ tidak, pemeriksaan leukosit)
7. Endokrin
Pasien mengatakan merasakan nyeri pada dada, pinggul ( riwayat sakit pinggul )
Pemeriksaan Laboratorium GDS: Glukosa Darah Sewaktu 125 mg/dL.
(anamnesis adanya keluhan nyeri/ tidak, pasien dengan DM, Pemeriksaan GDS, GDP, HbA1c,
pemeriksaan Tiroid)
9. Interaksi Sosial
Orang terdekat yang berpengaruh adalah keluarga, pasien sering meminta bantuan
kepada keluarga jika terdapat masalah, pasien mengerti dengan apa yang
disampaikan oleh perawat. Pasien dapat berbicara dengan jelas.
Faktor dari luar Terinfeksi oleh orang sehat faktor dari dalam
Faktor tosik
Sosial experimen Gizi buruk
Masuk ke alveoli dan berkembang biak
Terpapar penderita TBC serta membentuk fokus ikal/ fokus
ghon
- Identifikasi kemampuan - Identifikasi status nutrisi - Periksa tanda dan - Identifikasi lokasi
batuk - Identifikasi alergi dan gejala hipovolemia karakteristik,durasi
- Monitor adanyaretensi sputum intoleransi makanan - Monitor intake dan output frekuensi,kualitas,intensitas
- Memonitor tanda dan - Identifikasi makanan yang cairan nyeri
gejala infeksi saluran napas disukai - Identifikasi skala nyeri
- Monitor inputdan output - Identifikasi kebutuhan kalori Terapeutik - Identifikasi faktor
cairan yang memperberat dan
dan jenis nutrien
- Monitor asupan makanan - Hitung kebutuhan cairan memperingan nyeri
Terapeutik :
- Monitor berat badan - Berikan posisi
- Monitor hasil pemeriksaan modified Terapeutik :
- Atur posisi semi- laboratorium Trendelenburg
fowler/fowler - Berikan asupan cairan oral - Berikan teknik
- Pasang parlak atau bengkok di Terapeutik nonfarmakologi untuk
pangkuan pasien Edukasi kengurangi rasa nyeri
- Buang secretpada tempat - Berikan makanan tinggi kalori - kontrol lingkungan
sputum dan tinggi protein - Anjurkan menghindari yang memperberat rasa
- perubahan posisi nyeri
Edukasi : Edukasi mendadak
Edukasi :
- Jelaskan tujuandan prosedur - Ajarkan posisi duduk, Kolaborasi
batuk efektif jika mampu - Jelaskan penyebab,periode
- Anjurkan tariknapas dalam - Kolaborasi pemberian danpemicu nyeri
melalui hidungselama 4 detik Kolaborasi cairan IV isotonis (mis: - jelaskan strategi
ditahan selama2 detik NaCL, RL) meredakan nyeri
kemudian keluarkan dari - Kolaborasi dengan ahli gizi - Anjurkan
mulut untuk menentukan jumlah menggunakan analgetik
- Anjurkan batuk dengan kuat kalori dan jenis nutrien yang secara tepat
langsung setelahtarik napas dibutuhkan, jika perlu
dalam
Manajemen Hipertermia Manajemen Mual Manajemen Energi Pencegahan Infeksi
Observasi Observasi Observasi : Observasi
- Identifikasi penyebab - Identifikasi faktor penyebab - identifikasi gangguan fungsi - Monitor tanda dan gejala infeksi
hipertermia mual (mis: pengobatan dan tubuh yang mengakibatkan lokal dan sistemik
- Monitor suhu tubuh prosedur) kelelahan
- Monitor kadar elektrolit - Identifikasi antiemetik untuk - monitorpola dan jamtidur Terapeutik
- Monitor haluaran mencegah mual
Terapeutik :
- Monitor mual - Berikan perawatan kulit pada
urin Terapeutik - sediakan lingkungan yang area edema
Terapeutik nyaman dan - Pertahankan teknik aseptic pada
- Longgarkan atau lepaskan rendahstimulus pasien berisiko tinggi
pakaian - Kurangi atau hilangkan
- Basahi dan kipasi keadaan penyebab Edukasi: Edukasi
permukaan tubuh mual
- Ganti linen setiap hari atau - Berikan makanan dalam - ajurkan aktifitas - Jelaskan tanda dan gejala infeksi
lebih sering jika jumlah kecil dan menarik - Anjurkan meningkatkan asupan
mengalami hyperhidrosis secarabertahap Kolaborasi : nutrisi
(keringat berlebih) Edukasi
Kolaborasi dengan ahligizi Anjurkan meningkatkan asupan
Edukasi - Anjurkan istirahat dan cairan
tidur yang cukup
- Anjurkan tirah baring - Anjurkan makanan tinggi
karbohidrat, dan rendah
lemak
- Ajarkan penggunaan
teknik non farmakologis
untuk mengatasi mual
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
obat antiemetik, jika perlu
Dokuemtasi Tindakan