Anda di halaman 1dari 14

MINI CASE ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.R.

G DENGAN
DIAGNOSA MEDIS SUSPEK TB PARU+ EL. IMBALANCE +AKI + GIZI
KURANG + DYSPEPSIA + SUSPEK PNUEMONIA DIRUANGAN TROPIK
RSUD.PROF.DR.ALOEI SABOE

DISUSUNOLEH
NAMA: SATRIO KAMASI,.S.Kep

NIM: C03122096

PRESEPTOR
Ns.Sakina Mootalu,.S.Kep TTD
KLINIK

PRESEPTOR
Ns.Fadly Syamsuddin.M.Kep.Sp.Kep.MB TTD
AKADEMIK

TANGGALPEN 1. TGL:
2. TEPATWAKTU:
GUMPULAN 3. TERLAMBAT:

SARANPRESEPTO
RKLNIK/AKADEMI
K

PRODI STUDI PROFESI NERS JURUSAN


KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2023
CLINICAL PATHWAY (JALUR KLINIS) PASIEN
KELOLAANSTASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
INTERNA 1PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

No. RM : 24-42-62
Nama Lengkap Jenis : Tn. Emil
Kelamin Tanggal Lahir : Laki – laki
Tanggal Masuk RS : 05-03-1999
:

ALASAN MASUK RUMAH SAKIT


RUJUKAN/DATANG SENDIRI : Pasien dibawah ke RSAS oleh keluarga
KELUHAN : Pasien Laki – Laki umur 24th dengan keluhan panas, batuk
sesak nafas sejak 2 minggu, riwayat batuk berkeringat, berat badan menurun, napsu makan
menurun.

ASSESMEMT AWAL IGD


- Anamnesis : Masuk Rumah sakit panas, batuk sesak nafas sejak 2 minggu,
riwayat batuk berkeringat, berat badan menurun, napsu makan menurun, Riwayat nyeri
tulang sejak 2 minggu yang lalu, riwayat paru semenjak 1 bulan yang lalu tidak tuntas.
- Kriteria Triase : Gawat tidak darurat
- Pemeriksaan Fisik : KU : Sedang, Kesadaran : Composmentis
Kepala : CA (-), SI (-)
Thorax: Ronkhi (+), Wheezing (-),Bj I/II N, m (+), g
(-) Abdomen : lemas, bising usus Hiperaktif
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2detik
Tekanan darah 90/50 mmHg, nadi 86 x/m, Respirasi
32x/m, suhu badan 38,8ºc, SPO2 97%
- Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan Laboratorium tanggal 14-08-2023
Hematologi : Hemoglobin 13,7 g/dl, Leukosit 13.2 ribu/uL,
Eritrosit :5,54 juta/uL, Hematokrit : 41,0 %, Trombosit 339
ribu/uL. MCH 24,4 pg.
Kimia Darah :
Fungsi Ginjal : Ureum 59 mg/dl, Kreatinin 1.4 mg/dl, Gula darah
sewaktu : 120 mg/dl. Elektrolit : N: 119 mmol/l, K : 3.8 mmol/l,
Cl 84 mmol/l
- Diagnosa Kerja : Suspek Pneumonia ec TB Paru + KEP
- Diagnosa Banding :-
- Diagnosa Keperawatan : - Hipertemia
- Treatmen : - Cairan Ringer Laktat 20tpm
- 02 nassal canul 3 l/p
- Ranitidin 3x1 g /iv
- Paracetamol 3x1/po
- Ambroxol 3x 1 g/po
ASSESMEMT AWAL RUANGAN

- Observasi Pasien Keluhan Utama : Sesak nyeri di bagian dada dan abdomen
disertai batuk, lemas, mual muntah, dan sulit menelan
- Tingkat kesadaran : Composmentis, GCS 15 : E 4 M 6 V 5.
Tanda-tanda vital : TD 90/60 mmhg, Nadi 100x/m, RR 30x/m, SB 37,8 ºc, Spo2
96%
- Treatmen :
- Cairan Ringer Laktat 20tpm
- 02 nassal canul 3 l/p
- Ranitidin 3x1 g / iv
- Ondansetron 3x1 g / iv
- Ceftriaxone 2x1 r / iv
- Paracetamol 500 3x1/po
- Ambroxol 3x 1 g/po
- Diagnosa Medis : Suspek Pneumonia + KEP
- Diagnosa Keperawatan: -Bersihan jalan nafas tidak efektif
ASSESMEMT SAAT PENGELOLAAN PASIEN
Treatmen : Cairan Ringer Laktat 20tpm
- 02 nassal canul 3 l/p
- Ranitidin 3x1 g / iv
- Ondansetron 3x1 g / iv
- Ceftriaxone 2x1 r / iv
- Paracetamol 500 3x1/po
- Ambroxol 3x 1 g/po
- Diagnosa Medis : Suspek TB Paru + Gizi Kurang + El. Imbalance + AKI + Dypsiea +
Suspek Pneumonia
- Diagnosa Keperawatan : - Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
- Defisit Nutrisi
- Hipovelemia
- Nyeri Akut
- Hipertemia
- Neusea
- Resiko Infeksi
- Intoleransi Aktivitas

1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b.d sekresi yang tertahan


d.d DS: -Pasien mengatakan sesak

DO: - pasien tampak Batuk


- Terdapat bunyi ronkhi
- Frekuensi napas pasien berubah
- Pola nafas Berubah

2. Defisit Nutrisi b.d Kurangnya Asupan Makanan


d.d DS: - Pasien mengatakan kram/nyeri perut
- Nafsu makan menurun
DO: - Berat badan pasien menurun BB sebelum 53 sekarang 38
- Bising usus hiperaktif
- Otot pengunyah pasien melemah
- Otot menelan pasien melemah
- Membran mukosa pasien pucat
- MCH 24,4 pg

3. Hipovolemia b.d kekurangan intake cairan


d.d DS : - Pasien mengeluh lemah
- Pasien sesak nafas
DO : - Tekanan darah 90/60 mmH
- Frekuensi nadi 110 x/menit
- Tugor kulit menurun
- Membran mukosa kering
- Hematokrit 41 ,0 %
- Natrium 119 mmol/l
- Suhu tubuh 37,8 c̊
- Kosentrasi urine meningkat
- Berat badan pasien menurun
4. Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisiologis
b.d DS : Pasien mengeluh nyeri pada
dada
P: Nyeri pada saat batuk
Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R: Nyeri pada Dada dan perut
S : Skala nyeri 3
T : Hilang Timbul
DO : Pasien tampak meringis
- Pasien bersikap protektif menghindari nyeri
- Frekuensi nadi meningkat
- Tekanan darah meningkat
- Nafsu makan berubah

5. Hipertermia b.d proses penyakit


b.d DS: - Pasien mengeluh
demam DO: - Suhu Tubuh
37,8 c̊
- Akral Hangat
- RR 30x/m

6. Neusea b.d iritasi lambung d.d


DS: - Pasien mengeluh
mual
- pasien merasa ingin muntah
- pasien tidak napsu
makan DO: - pasien pucat
- saliva / air liur meningkat
- keringat dingin

7. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan


oksigenb.d DS: - Pasien mengeluh lelah
- pasien merasa lemah
- dispnea
DO: - Frekuensi nadi 110 x/menit
- Tekanan darah 90/60 mmHg

8. Resiko Infeksi b.d proses penyakit


b.d DS: -
DO: - Leukosit 13,2 ribu
RESUME KEPERAWATAN PASIEN

Nama Mahasiswa : Satrio Kamasi Tanggal : 19-08- 2023


Ruangan :Tropik Stase : KMB 1
Informasi Umum : Tn E Jenis kelamin laki-laki, umur 24 tahun, agama islam,alamat
Kel Tenda, pendidikan SMA, NRM 24-42-62, Di rawat di ruangan Tropik. Pasien masuk
rumah sakit pada tanggal 14-08-2023 Pukul : 09:55 wita dengan keluhan Masuk Rumah
sakit panas, batuk sesak nafas sejak 2 minggu, riwayat batuk berkeringat, berat badan
menurun, napsu makan menurun, Riwayat nyeri tulang sejak 2 minggu yang lalu, riwayat
paru semenjak 1 bulan yang lalu tidak tuntas.
Pada Saat dilakukan pengkajian pasien mengeluh sesak dan batuk selama 2 bulan dan
susah menelan. pasien mengeluh nyeri di area dada dan perut, skala nyeri 3 sedang,
dirasakan hilang timbul seperti di tusuk-tusuk, sebelumya pasien sering mengosumsi rokok .
Tingkat kesadaran composmentis, GCS 15: E:4, V :5, M:6, Tanda-tanda vital:
tekanan darah 90/60 mmhg, frekuensi nadi : 110x/menit, frekuensi nafas 30x/menit,
suhu :37,8 c̊ , SpO2 96%.
Diagnosa Medis : Suspek TB Paru + Gizi Kurang + El. Imbalance + AKI + Dypsiea + Suspek
Pneumonia
Pengkajian
1. Oksigenasi (Sirkulasi dan Pernafasan) :
klien mengeluh sesak terpasang oksigen, bentuk dada seperti dada burung,
retraksi dinding dada, terdapat bunyi napas tambahan ronchi , perkusi bunyi
hipersonor, vocal fremitur teraba, CRT >2 detik, akral hangat, pasien memiliki
riwayat penyakit paru dan riwayat pengobatan. hasil paru-paru pasien tampak
terjadi penumpukan secret dan bakteri mycobacterium Tuberculosis di akibatkan
pasien sering merokok

(anamnesis, TTV, Pemeriksaan fisik paru dan jantung, crt, akral, pemeriksaan laboratorium hematologi rutin,foto
rontgen, echocardiografi, EKG)

2. Nutrisi cairan dan elektrolit:


Pasien mengatakan tidak ada nafsu makan, dan sulit menelan makanan berat badan
sebelum 53 kg sekarang 38kg , tinggi badan 155cm, membran mukosa kering,otot
mengunyah menurun, bising usus hiperaktif, abdomen terdapat nyeri tekan di bagian
perut tepat pada bagian lambung.
Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi : Hemoglobin 13,7 g/dl, Leukosit 13.2 ribu/uL, Eritrosit : 5.54juta/uL,
Hematokrit : 41.0 %, Trombosit 388 ribu/uL, MCH 24,8 pg.
Kimia Darah :
Fungsi Ginjal : Ureum 59 mg/dl, Kreatinin 01,4 mg/dl, Gula darah sewaktu : 125
mg/dl. Elektrolit : N: 119 mmol/l, K : 3.8 mmol/l, Cl : 84 mmol/l.

(anamnesis pola makan, kebiasaan makan, kebiasaan minum, mual, muntah, riwayat konsumsi obat-obatan,
pemeriksaan antropometrik BB,TB,IMT.BB ideal, pemeriksaan fisik mulut dan abdomen, pemeriksaan lab GDS,
GDP, HbA1c, albumin, protein total, kolesterol, ureum, kreatinin, foto abdomen, USG, CT scan abdomen)

3. Eliminasi :
BAB : Pasien mengatakan BAB hanya 2 x 3 sehari
BAK : Pasien mengatakan buang air kecilnya lancer pasien menggunakan popok
(anamnesis BAB, BAK, terpasang kateter/tidak, nyeri saat BAK/tidak, analisis feses dan analisis urine jika ada)

4. Aktifitas (termasuk kebersihan diri) dan latihan:


Pasien masih di bantu oleh keluarganya, pasien buang air kecil dan besar masih di
tempat tidur, dikarnakan kodisi pasien msih tampak lemas, tampak sesak saat
beraktivitas, Serta kaki pasien terasa sakit saat berjalan. Tidur dan istirahat tampak
terganggu di karnakan pasien masih merasakan batuk. Kekuatan otot 4444

(anamnesis, aktivitas sehari-hari, aktivitas di bantu/tidak, perlu bantuan untuk toileting/tidak, tidur dan istirahat, penilaian
skala jatuh morse, kekuatan otot, foto rontgen, MRI)

5. Neuro sensori dan kognitif


GCS Pasien 15 : E 4, V 5, M 6, Kesadaran composmentis, penciuman normal,
penglihatan pasien normal, Pupil mengecil saat terkena cahaya, konjungtiva anemis,
sclera an ikhterik, Refleks kornea Dan reflex kedip normal, Ekspresi wajah
tampak lemas, Pendengaran pasien normal, dan tidak dapat menjaga
keseimbangan, Indra perasa pasien normal, Pasiendapat membedakan rasa manis
dan rasa asam, Pasien mengatakan sulit menelan, pasien tidak ada nafsu makan,
Pasien dapat menggerakkan lidah dengan normal dari satu sisi kesisis lain, refleks
bisep trisepnormal, refleks Patela dan Babinski normal.
(GCS, Tingkat kesadaran, nervus cranialis 1-12, pemeriksaan refleks fisiologis bisep, trisep, patela, pemeriksaan refleks
patologis babinski, pemeriksaan CT scan, MRI)

6. Keamanan Atau Proteksi


Brangkar pasien terkunci dengan baik tidak memiliki resiko untuk jatuh, terpasang infus
Ringer laktat + Santagesik /8 jam, tidak terpasang kateter, leokosit pasien 13.5 ribu/uL

(Tingkat resiko jatuh, terpasanag infus dan kateter/ tidak, pemeriksaan leukosit)
7. Endokrin
Pasien mengatakan merasakan nyeri pada dada, pinggul ( riwayat sakit pinggul )
Pemeriksaan Laboratorium GDS: Glukosa Darah Sewaktu 125 mg/dL.

(anamnesis adanya keluhan nyeri/ tidak, pasien dengan DM, Pemeriksaan GDS, GDP, HbA1c,
pemeriksaan Tiroid)

8. Pola Nilai Kepercayaan & Spritual


Pasien tidak dapat melakukan ibadah sholat di tempat tidur di karnakan kondisinya,
pasien hanya selalu berdoa akan pasien bisa segera sehat seperti biasanya
(melakukan ibadah selama di rawat/tidak)

9. Interaksi Sosial
Orang terdekat yang berpengaruh adalah keluarga, pasien sering meminta bantuan
kepada keluarga jika terdapat masalah, pasien mengerti dengan apa yang
disampaikan oleh perawat. Pasien dapat berbicara dengan jelas.

(Orang terdekat, meminta bantuan kepada siapa saat ada masalah)


PENYIMPANGAN KDM

Bakteri mycrobakterium tuberkolosi

Faktor dari luar Terinfeksi oleh orang sehat faktor dari dalam
Faktor tosik
Sosial experimen Gizi buruk
Masuk ke alveoli dan berkembang biak
Terpapar penderita TBC serta membentuk fokus ikal/ fokus
ghon

anoreksia memicu penimpukan merusak jaringan paru

peningkatan asupan nutrisi kurang inflamasi produksi mediator nyeri


meningkat asam lambung
berat badan menurun tumbuh dan berkembang di sitoplasma macrofac nosiseptor terengsang
mual / muntah
bertempat di hilus atau tibi paru nyeri dada
Defisit nutrisi
Neuse menyebar ke organ lain (bagian paru lain,
Nyeri akut
nutrisi untuk metabolisme reaksi sitemik pencernaan dan
tulang) tubuh tidak mencukupi
lemah peningkatan produksi skutum pada saluran proses peradangan
cadangan protein di pernafasan
gunakan menurun dispnea peningkatan bakteri
peningkatan suhu tubuh batuk
tubuh kehilangan
Intoleran Resiko infeksi hipotermia
cairan dan nutrisi
si Bersihan jalan
nafas tidak
hipovolemia
Diagnosa Keperawatan
Bersihan Jalan Nafas Tidak Defisit Nutrisi b.d Kurangnya Hipovolemia b.d kekurangan Nyeri Akut b.d Agen Pencedera
Efektif b.d sekresi yang Asupan Makanan intake cairan d.d Fisiologis b.d
tertahan d.d d.d DS: DS : DS :
DS: - Pasien mengatakan - Pasien
-Pasien mengatakan sesak kram/nyeri perut mengeluh lemah Pasien mengeluh nyeri pada
DO: Pasien sesak dada
DO: - Berat badan pasien menurun DO : P: Nyeri pada saat batuk
- pasien tampak Batuk BB sebelum 53 sekarang 38 Q : nyeri dirasakan seperti di
- Bising usus hiperaktif - Tekanan darah 90/60 mmH
- Terdapat bunyi ronkhi tusuk-tusuk
- Otot pengunyah pasien melemah - Frekuensi nadi 110 x/menit
- Frekuensi napas - Tugor kulit menurun
pasien berubah - Otot menelan pasien melemah R : nyeri pada dada dan
- Membran mukosa pasien pucat - Membran mukosa kering perut S : Skala nyeri 3
- Pola nafas Berubah - Hematokrit 41 ,0 %
- MCH 24,4 pg T : Hilang
- Natrium 119 mmol/l Timbul DO :
- Suhu tubuh 37,8 c̊ - Pasien tampak meringis
- Kosentrasi urine meningkat - Pasien bersikap
- Berat badan pasien menurun protektif menghindari
nyeri
- Frekuensi nadi meningkat
- Tekanan darah meningkat
- Napsu makan berubah
Hipertermia b.d proses Neusea b.d iritasi lambung d.d Intoleransi aktivitas b.d Resiko Infeksi b.d proses penyakit
penyakit b.d DS: ketidakseimbangan antara b.d
DS: - Pasien mengeluh mual suplai dan kebutuhan oksigen DS: -
- Pasien mengeluh - pasien merasa ingin muntah b.d DO: - Leukosit 13,2 ribu
demam DO: - pasien tidak napsu DS:
- Suhu Tubuh 37,8 c̊ makan DO: - Pasien mengeluh lelah
- Akral Hangat - pasien pucat - pasien merasa lemah
- RR 30x/m - saliva / air liur meningkat - dispnea
- keringat dingin DO:
- Frekuensi nadi 110 x/menit
- Tekanan darah 90/60 mmHg
Treatment
- Cairan Ringer Laktat 20tpm
- 02 nassal canul 3 l/p
- Ranitidin 3x1 g / iv
- Ondansetron 3x1 g / iv
- Ceftriaxone 2x1 r / iv
- Paracetamol 500 3x1/po
- Ambroxol 3x 1 g/po
Rencana Keperawatan
Manajemen Jalan Nafas Manajemen Nutrisi Manajemen Hipovolemia Manajemen Nyeri
Observasi : Observasi Observasi Observasi :

- Identifikasi kemampuan - Identifikasi status nutrisi - Periksa tanda dan - Identifikasi lokasi
batuk - Identifikasi alergi dan gejala hipovolemia karakteristik,durasi
- Monitor adanyaretensi sputum intoleransi makanan - Monitor intake dan output frekuensi,kualitas,intensitas
- Memonitor tanda dan - Identifikasi makanan yang cairan nyeri
gejala infeksi saluran napas disukai - Identifikasi skala nyeri
- Monitor inputdan output - Identifikasi kebutuhan kalori Terapeutik - Identifikasi faktor
cairan yang memperberat dan
dan jenis nutrien
- Monitor asupan makanan - Hitung kebutuhan cairan memperingan nyeri
Terapeutik :
- Monitor berat badan - Berikan posisi
- Monitor hasil pemeriksaan modified Terapeutik :
- Atur posisi semi- laboratorium Trendelenburg
fowler/fowler - Berikan asupan cairan oral - Berikan teknik
- Pasang parlak atau bengkok di Terapeutik nonfarmakologi untuk
pangkuan pasien Edukasi kengurangi rasa nyeri
- Buang secretpada tempat - Berikan makanan tinggi kalori - kontrol lingkungan
sputum dan tinggi protein - Anjurkan menghindari yang memperberat rasa
- perubahan posisi nyeri
Edukasi : Edukasi mendadak
Edukasi :
- Jelaskan tujuandan prosedur - Ajarkan posisi duduk, Kolaborasi
batuk efektif jika mampu - Jelaskan penyebab,periode
- Anjurkan tariknapas dalam - Kolaborasi pemberian danpemicu nyeri
melalui hidungselama 4 detik Kolaborasi cairan IV isotonis (mis: - jelaskan strategi
ditahan selama2 detik NaCL, RL) meredakan nyeri
kemudian keluarkan dari - Kolaborasi dengan ahli gizi - Anjurkan
mulut untuk menentukan jumlah menggunakan analgetik
- Anjurkan batuk dengan kuat kalori dan jenis nutrien yang secara tepat
langsung setelahtarik napas dibutuhkan, jika perlu
dalam
Manajemen Hipertermia Manajemen Mual Manajemen Energi Pencegahan Infeksi
Observasi Observasi Observasi : Observasi

- Identifikasi penyebab - Identifikasi faktor penyebab - identifikasi gangguan fungsi - Monitor tanda dan gejala infeksi
hipertermia mual (mis: pengobatan dan tubuh yang mengakibatkan lokal dan sistemik
- Monitor suhu tubuh prosedur) kelelahan
- Monitor kadar elektrolit - Identifikasi antiemetik untuk - monitorpola dan jamtidur Terapeutik
- Monitor haluaran mencegah mual
Terapeutik :
- Monitor mual - Berikan perawatan kulit pada
urin Terapeutik - sediakan lingkungan yang area edema
Terapeutik nyaman dan - Pertahankan teknik aseptic pada
- Longgarkan atau lepaskan rendahstimulus pasien berisiko tinggi
pakaian - Kurangi atau hilangkan
- Basahi dan kipasi keadaan penyebab Edukasi: Edukasi
permukaan tubuh mual
- Ganti linen setiap hari atau - Berikan makanan dalam - ajurkan aktifitas - Jelaskan tanda dan gejala infeksi
lebih sering jika jumlah kecil dan menarik - Anjurkan meningkatkan asupan
mengalami hyperhidrosis secarabertahap Kolaborasi : nutrisi
(keringat berlebih) Edukasi
Kolaborasi dengan ahligizi Anjurkan meningkatkan asupan
Edukasi - Anjurkan istirahat dan cairan
tidur yang cukup
- Anjurkan tirah baring - Anjurkan makanan tinggi
karbohidrat, dan rendah
lemak
- Ajarkan penggunaan
teknik non farmakologis
untuk mengatasi mual

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian
obat antiemetik, jika perlu
Dokuemtasi Tindakan

Anda mungkin juga menyukai